You are on page 1of 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam rencana strategi Nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di
Indonesia 2001 – 2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencanan
pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010, Visi MPS adalah
kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang
dilahirkan hidup dan sehat. (Prawirohardjo, 2002)
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi baru lahir
(AKBBL) di Indonesia saat ini masih jauh dari target yang harus dicapai pada
tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran Sasaran Pembangunan
Millenium. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2005, AKI
di Indonesia menunjukkan angka 307/100.000 kelahiran hidup (KH). Jauh
diatas target AKI untuk MDG (Millenium Development Goal) yang ditetapkan
WHO sebesar 102/100.000 KH. Sementara AKBBL di Indonesia mencapai
35/1.000 KH atau dua kali lebih besar dari target WHO sebesar 15/1.000 KH.
Ujar Menkes. Angka kematian ibu dan bayi merupakan masalah penting
berdasarkan hasil sensus penduduk 1994 ternyata angka kematian bayi (AKB)
di Jawa Barat masih tinggi yaitu 69,97 % per seribu kelahiran hidup. Untuk
kematian ibu (AKI) gambaran yang paling refresentatif didapat dari penelitian
yang menunjukan bahwa angka kematian ibu di Jawa Barat berkisar antara
4,6 % per seribu kelahiran hidup. (Data Statistik Indonesia: 2007)
Penyebab kematian ibu dan bayi diantaranya dapat diakibatkan dari
kelainan proses persalinan yaitu salah satunya adalah persalinan dengan
ketuban pecah dini (KPD). KPD merupakan masalah penting dalam obstetric
yang berkaitan dengan penyulit kelahiran premature dan terjadinya infaksi
khorioamnionitis sampai sepsis yang meningkatkan morbilitas dan mortalitas
perinatal dan menyebabkan infeksi ibu. (Prawirohardjo, 2002)
Rumah sakit merupakan sarana pusat pelayanan kesehatan salah
satunya BRSUD WALED yang merupakan tempat rujukan bagi pelayanan
kesehatan baik kasus fisiologi maupun patologis. Selama penulis melakukan

1
PKK II di BRSUD WALED selama satu bulan tepatnya satu minggu di ruang
VK terdapat 4 (23,5 %) kasus KPD, terdapat 3 (17,6 %) persalinan dengan
Secio Caesarea dan 14 ( 82,4 %) dengan persalinan normal dari 17 persalinan
di BRSUD WALED sehingga penulis tertarik untuk membuat laporan kasus
bersalin tentang KPD yang ada di BRSUD WALED untuk dijadikan proses
asuhan khususnya pada ibu bersalin.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. I dengan
KPD menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan
pendokumentasian secara SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data dasar pada Ny.
I dengan KPD.
1.2.2.2 Mahasiswa mampu menginterpretasikan data dasar menjadi
diagnosa, masalah dan menetapkan kebutuhan pada ibu bersalin
dengan KPD.
1.2.2.3 Mahasiswa mampu menetapkan diagnosa dan masalah potensial
pada ibu bersalin dengan KPD.
1.2.2.4 Mahasiswa mengidentifikasi kebutuhan akan penanganan segera
atau kolaborasi pada ibu bersalin denngan KPD.
1.2.2.5 Mahasiswa mampu merencanakan asuhan pada ibu bersalin
dengan KPD.
1.2.2.6 Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan pada ibu
bersalin dengan KPD.
1.2.2.7 Mahasiswa mampu mengevaluasi keefektifan asuhan yang
diberikan pada ibu bersalin dengan KPD.

1.3 Metode Penelitian

2
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan studi melalui teknik :
1.3.1 Studi Pustaka
Yaitu dengan mempelajari buku-buku dengan diktat kesehatan yang
berkaitan dengan kasus yang diambil.
1.3.2 Observasi
Yaitu dengan observasi dalam melakukan asuhan kebidanan secara
langsung pada klien dan keluarganya.
1.3.3 Wawancara
Yaitu untuk mendapatkan data, penulis juga melakukan wawancara
secara langsung dengan petugas, klien dan keluarganya.

1.4 Sistematika Penulisan


Makalah ini disusun secara sistematis terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, metodologi penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Meliputi konsep medis dan konsep asuhan kebidanan ( kasus semu )
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi prndokumentasian dengan menggunakan SOAP
BAB IV PEMBAHASAN
Meliputi pengkajian, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II

3
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Medis


2.1.1 Pengertian persalinan dan KPD
2.1.1.1 Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri). Manuaba, 1998 : 91)]
2.1.1.2 Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang dapat hidup di dunia luar dari rahim
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Mochtra, 1998 : 91)
2.1.1.3 Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan.
Disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu. (Sastrawinata, 1983 : 221)
2.1.1.4 Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum
ada tanda-tanda persalinan. (Prawiryohardjo, 1998 : 310)
2.1.1.5 Ketuban pecah Dini atau Spontaneous atau Early Premature
Repture of The Membrane (PROM) adalah pecahnya ketubabn
sebelum inpartu yaitu bila pembukaan pada primi kurang 3 cm
dan pada multi kurang dari 5 cm. (Winkjosastro, 2001 : 218)

2.1.2 Etiologi
Penyebab KPD masih belum jelas, tetapi penyebab KPD
mempunyai dimensi multi faktorial yang dapat dijabarkan sebagai
berikut
2.1.2.1 Serviks Inkompeten
2.1.2.2 Ketegangan berlebihan, kehamilan ganda, Hidramnion
2.1.2.3 Kelainan letak janin dalam rahim, letak sungsang dan letak
lintang
2.1.2.4 Kemungkinan kesempitan panggul, perut gantung, bagian
terendah belum masuk PAP.

4
2.1.3 Patofisiologi

Keterangan :
Dalam hal ini sebelumnya di dahului oleh kehamilan yang tumbuh
dan berkembang sehingga umur kehamilan mencapai < 36 minggu /
> 36 minggu.
2.1.3.1 Dari kehamilan tersebut sesuai dengan penyakit pyelonefritis,
dimana kuman penyebab penyakit tersebut dapat masuk ke
selaput ketuban yang menyebabkan hipermortalitas rahim
sehingga menyebabkan selaput ketuban pecah, adanya
peregangan dan menyebabkan KPD.
2.1.3.2 Dalam kehamilan dimana terjadi pergerakan fetus dan adanya
air ketuban yang menyebabkan tekanan lebih tinggi, sehingga
selaput ketuban tipis maka dengan adanya pergerakan fetus
tersebut akan menyebabkan selaput ketuban pecah dan terjadi
peregangan sehingga mengakibatkan KPD.
2.1.3.3 Dalam kehamilan yang disertai dengan infeksi pada servix
atau jalan lahir, dimana kuman-kuman dari infeksi tersebut

5
dapat masuk keselaput ketuban juga dapat terinfeksi
sehingga. Dari infeksi tersebut menyebabkan selaput ketuban
pecah dan terjadi peregangan dan menyebabkan KPD.
2.1.3.4 Pada kehamilan dengan amniotomi, teralu dini yang
menyebabkan selaput ketuban pecah sehingga terjadi
peregangan dan menyebabkan KPD.
2.1.3.5 Saat kehamilan mengalami jatuh atau trauma pada rahim
sehingga menyebabkan selaput ketuban pecah dan terjadi
peregangan dan mengakibatkan KPD.

2.1.4 Penilaian Klinik


- Pecahnya selaput ketuban ditentukan dengan adanya cairan
ketuban di vagina. Jika tidak ada dapat mencoba dengan gerakan
sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk atau
mengedan.
- Tentukan usia kehamilan bila perlu dengan pemeriksaan USG.
- Tentukan ada tidaknya infeksi, tanda-tanda infeksi bila suhu ibu
> 380 C, air ketuban keruh dan bau
- Tentukan tanda-tanda inpartu.

2.1.5 Pengaruh KPD


2.1.5.1 Terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukan gejala-gejala infeksi tetapi
janin mungkin sudah terluka infeksi, karena infeksi intra uterin
lebih terdahulu terjadi sebelum gejala pada ibu dirasakan.
2.1.5.2 Terhadap ibu
Karena jalan lahir terbuka maka dapat terjadi infeksi
intrapartial apalagi jika sering di PD, selain itu juga dapat di
jumpai infeksi puerperalis, ibu akan merasa lelah karena
terbaring ditempat tidur, partus akan menjadi lama. Maka suhu
badan naik, nadi cepat dan nampak gejala-gejala infeksi.

6
2.1.6 Penatalaksanaan
2.1.6.1 Rawat di RS
a. Jika ada ada pendarahan pervaginam dengan nyeri perut,
pikiran solusio plasenta
b. Jika ada tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina
berbau). Berikan antibiotic sama halnya jika terjadi
amnionitis.
c. Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu :
1. Berikan antibiotic untuk
mengurangi morbiditas ibu
dan janin
- Ampisilin4 x 500 mg selama 7 hari ditambah
eritromisin 250 mg / oral 3 x per hari selama 7 hari
2. Berikan kortikosterid
kepada ibu untuk
memperbaiki kematangan
paru janin.
- Batemetason 12 mg I. M. dan dalam 2 dosis setiap
12 jam.
- Atau deksametason 6 mg I. M dalam 4 dosis setiap
6 jam
Catatan : jangan berikan kortikosterid jika ada
infeksi
3. Lakukan persalinan pada
kehamilan 37 minggu
4. Jika terdapat his dan darah
lender, kemungkinan terjadi
persalinan preterem
d. Jika tidak terdapat infeksi dalam kehamilan > 37 minggu
1. Jika ketuban telah pecah >
18 jam. Berikan antibiotika
profilaksis untuk

7
mengurangi resiko infeksi
streptokokus goup B :
- Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
- Atau Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam sampai
persalinan
- Jika tidak ada infeksi pasca persalinan : hentikan
antibiotika.
2. Nilai serviks
- Jika serviks sudah matang, lakukan induksi
persalinan dengan oksitosin
- Jika serviks belum matang, matangkan serviks
dengan prostaglandin dan infuse oksitosin atau
lahirkan dengan seksio sesarea.
(Winkjosastro, 2002 : M-144)

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan


2.2.1 Pengkajian
1. Identitas
a. Nama Ibu
Digunakan untuk membedakan antara klien yang satu dengan
yang lain, memudahkan dan mengenal pasien.
b. Umur
Digunakan untuk mengetahui masa reproduksi klien berisiko
tinggi atau tidak.sebaiknya wanita hamil umurnya tidak boleh
< 16 atau tidak boleh > 35 tahun, pada kejadian ketuban pecah
dini bisa terjadi pada primipara maupun multipara.
(Prawirohardjo, 2002 : 218)
c. Suku atau Bangsa
Untuk menentukan adapt istiadat atau budayanta.
d. Agama
Untuk menentukan bagaimana kita memberikan dukungan
kepada ibu selama proses persalinan.

8
e. Pendidikan
Digunakan untuk mengetahui pengetahuan klien dengan
kesehatan, pada klien yang mempunyai pendidikan tinggi akan
lebih mengerti tentang kesehatan.
f. Pekerjaan
Digunakan untuk mengetahui status ekonomi, misalnya untuk
menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan
diberikan dan untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan dan
permasalahan tentang kesehatan.

g. Alamat
Digunakan untuk memudahkan tenaga kesehatan untuk
menghubungi klien apalagi terjadi sesuatu.
2. Anamnesa
Dilakukan pada tanggal … oleh …. Pukul ….WIB
a. Alasan masuk kamar bersalin
Ibu mengatakan keluar air-air dari jalan lahir dari jam ….
Warna …. Banyaknya ….. keluar cairan, darah dan lendir dan
vagina dan perut mules-mules sejak jam.
b. Riwayat kehamilan
1. Riwayat Menstruasi
HPHT : Untuk mengetahui kesan tentang faal alat
kandungan dan taksiran persalinan
Siklus : Untuk menentukan taksiran persalinan,
Menurut Naegelle :
- Untuk siklus 28 hari → TP : tanggal +
7, bulan -3, tahun +1.
- Untuk siklus 35 hari → TP : tanggal +
14, bulan -3, tahun +1, untuk bulan
yang tidak bisa dikurangi 3 : TP :
tanggal + 7, bulan + 9, tahun tetap.
ANC : Teratur atau tidak.

9
Untuk mendeteksi secara dini
kemungkinan adanya komplikasi pada
kehamilannya, pada ibu hamil sebaiknya
dilakukan pemeriksaan ANC minimal 4 x :
1 x pada semester 1, 1 x trimester II, dan 2
x pada trimester III.

2. Pergerakan Janin
Gerak janin terasa pertama kali mulai usia kehamilan 16-
18 minggu (multi gravida), 18 – 20 minggu (primi
gravida). (Prawirohardjo, 2002 : 95).
3. Pola Nutrisi
Pola Nutrisi tidak ada kelainan (biasa).
4. Pola Aktivitas
- Biasanya pola aktivitas
sehari-hari tidak ada
keluhan.
- Dengan pola seksualitas
yang terlalu sering
kemungkinan bisa
menyebabkan trauma dan
dapat menimbulkan KPD.
(Manuaba, 1998 : 157).
5. Riwayat Imunisasi
Untuk mencegah tetanus neonatorum maka ibu hamil
sebaiknya mendapatkan imunisasi TT 2 kali dengan
interval 4 minggu.
6. Riwayat Konsentrasi
Kontrasepsi apa yang pernah digunakan akan tetapi
kontrasepsi apapun tidak ada hubungannya dengan KPD.
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
lalu.

10
Pada mulipara merupakan factor presdisposisi terjadinya KPD.
d. Riwayat Kesehatan.
Penyakit-penyakit seperti pyelonefritis, sistitis, dan vaginanitis
merupakan factor predisposisi terjadinya KPD karena adanya
hipermotolotas rahim.
e. Riwayat Psikologi.
Cenderung terjadinya ketegangan emosional (gelisah dan
cemas ) dengan keadaan kehamilannya.
(Mochtar, 1998 : 91)
3. Pemeriksaan
a. Keadaan Umum : Baik
Cesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Cemas
b. Tanda Vital
1. Tekanan darah : Normal, sistol 90 – 120 mmHg
Diastole 60 – 90 mmHg
2. Nadi : Normal saat bangun 55 –
90 x/menit, tidur 50 – 90x/ menit.
3. Respirasi : Normal (18-20 kali / menit)
4. Suhu : 36,40 – 37,50 C jika
terdapat infeksi suhu naik > 380 C).
(Winkjosastro, 2001 : 128)

c. TB dan BB
Terjadinya perubahan BB, biasanya selama kehamilan 10-11
Kg Diantaranya :
- Trimester I : 0,5 kg
- Trimester II : 5 kg
- Trimester III : 5,5 kg
(Mochtar, 1998 : 60)
d. Pemeriksaan fisik
1. Kepala : rambut →

11
kebersihan, warna dan tingkat
kerontokan.
2. Muka
Oedema ada/tidak, hal ini tidak ada pengaruh dengan KPD.
Mata
Kelopak mata : Oedema / tidak
Konjungtiva : Anemis / ananemis
Normalnya ananemis
Sklera : Ikterik / anikterik
Normalnya anikterik
Hidung
Polip : ada / tidak ada, hal ini tidak ada
hubungannya dengan KPD
Seklera : ada / tidak ada
Mulut dan gigi
Lihat warna lidah dan kebersihannya, gigi ada caries /
tidak, gusi ada perdarahan / tidak. Hal ini tidak ada
hubungannya dengann KPD.
3. Leher
Kelenjar thyroid : Pembesaran ada / tidak hal ini
tidak ada hubungannya dengan
KPD.
Kelenjar getah bening : Pembengkakan ada / tidak hal ini
tidak ada hubungannya dengan
KPD.
4. Dada
Jantung : bunyi regular / tidak
Normalnya bunyi reguler]
Paru-paru
Wheezing : ada / tidak
Ronchi : ada / tidak
Payudara

12
Bentuk : Simestris / tidak
Kebersihan : Bersih / tidak
Areola mamae : Hiperpigmentasi / tidak
Papilla mamae : menonjol / tidak
Colostrums : ada / tidak
Benjolan : ada / tidak ada
Hal ini tidak ada hubungannya
dengan KPD.
5. Abdomen
Pembesaran : Sesuai kehamilan / tidak
Bekas luka Operasi : ada / tidak
Linea : ada / tidak
Primi : Linea nigra
Multi : Linea alba
Striae : ada / tidak
Primi : striae livide
Multi : striae albican
6. Posisi tulang belakang : Lordosis
7. Eksternitas atas bawah
Tangan
Oedema Ada / tidak
Kaki
Tidak ada aodema kekuatan otot ada / tidak ada
Kemerahan : ada / tidak
Jarises : ada / tidak
Refles Patella : Positif / negative
Hal ini tidak ada hubungannya
dengan KPD.
e. Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi
Leopold I : Untuk menentukan usia
kehamilan, mengukur TFU dan

13
kegiatan apa yang ada di fundus,
Pada KPD bisa menyebabkan
IUG (TFU < usia kehamilan).
Leopold II : Untuk menentukan letak
punggung dan bagian-bagian
terkecil.
Leopold III : Untuk menentukan bagian
terendah janin
Leopold IV : Untuk mengukur seberapa jauh
bagian janin masuk PAP.
(Manuaba, 1998 : 240)
Auskultasi
DJJ : Normalnya 120 – 160 kali /
menit, pada KPD bisa
mengakibatkan DJJ menurun /
meningkat (< 120 / > 160
x/menit). Bahkan dapat terjadi
kematian janin. (Manuaba,
1998 : 240)
Frekuensi : Teratur / tidak, pada KPD tidak
teratur.
Punctum maksimum : Sebelah kanan / kiri bawah pusat
f. Anogenital
1. Perineum → Tidak terdapat luka perut
2. Vulva / vagina
- Luka : Ada /
Tidak ada
- Varices : Ada /
Tidak ada
- Fistula : Ada /
Tidak ada
- Pengeluaran air ketuban

14
(Mochtar, 1998 : 225)

Warnanya : Jernih / keruh / campur


mekonium
Baunya : Khas
Jumlahnya : Banyak / sedikit
3. Kelenjar bartolini : Pembengkakan Ada / tidak
4. Kelenjar Skene : Pembengkakan ada / tidak ada
5. Anus : Haemoroid ada / tidak ada
g. Pemeriksaan dalam
1. Dinding Vagina : Lunak / keras
2. Portio : Tebal / tipis
3. Posisi : Antefleksi / retrofleksi
4. Pembukaan
Fase laten : 0-36 cm
Fase aktif : 4-10 cm
Dinyatakan KPD bila :
Primpara : Ketuban (-), pembukaan <3 cm
Multipara : Ketuban pembukaan <5 cm
5. Presentase : UUK, UUB,
bokong kaki
6. Penurunan
HI : Sejajar dengan PAP
H II : Sejajar dengan H I melalui
panggir bawah symphsis
H III : Sejajar dengan H I melalui spina
ischiadiea
H IV : Sejajar dengan H I melalui ujung
O 5 coccygis

2.2.2. Interprestasi Data


Pada langkah ini dilakukan indentifikasi yang benar terhadap

15
diagnosa / masalah kebutuhan klien interprestasi data yang benar
atas data – data yang di dapat.
Dx : G…………..P……………..A Parturient eterm kala
….jar)m ;; b~dup tunggal. Intra uterin K / U ibu dan
janin dengan KPD.
Dasar : ……………………….
HPHT : ……………………….
DJJ : ……………………….
Ketuban : Pecah 8 jam sampai pembukaan lengkap Pada
primi : Pembukaan < 3 cm
Pada multi : Pembukaan < 5 cm
Masalah : Ibu merasa cemas dan gelisah menghadapi
keadaanya Kebutuhan : konseling dan kaji lebih
lanjut.

2.2.3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Mengeidentifikasi diagnosa dan masalah potensial sesuai diagnosa
masalah yang sudah diidentifikasi.
Diagnosa potensial Ibu :
1. Atonia Uteri
2. Pendarahan post partum
3. Prolaps tali pusat, infeksi intrauterine
4. Kelainan presentasi janin
5. Partus lama (Kala I memanjang) dan infeksi
Janin :
1. Asfiksia
2. IUFD
Masalah : Kecemasan Ibu bisa menyebabkan depresi.

2.2.4. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter untuk
di konsultasikan / ditangani dengan anggota tim kesehatan yang lain

16
sesuai dengan kondisi klien :
3. Polindes / Puskesmas : Rujuk ke RS
4. RS : Konsultasi DSOG

2.2.5. Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh


Merencanakan asuhan yang menyeluruh dengan rasional meliputi :
terapi dan asuhan, konseling, kolaborasi, rujukan, tindak lanjut.
Di Polindes / Puskesmas :
1. Beritahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan
2. Tempatkan ibu di ruang yang tenang.
3. Observasi keadaan ibu dan janin
4. Konfirmasikan usia kehamilan, kalau ada dengan USG
5. Lakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk
menilai cairan yang keluar (jumlah, warna dan bau) dan
membedakannya dengan urin.
6. Jika ibu mengeluh pendarahan pada akhir kehamilan (setelah 22
minggu). Jangan melakukan pemeriksaan dalam secara digitas.
7. Tentukan ada tidaknya infeksi
8. Tentukan tanda – tanda inpartu
9. Rujuk ke RS.
Di Rumah Sakit
a. Rawat RS
b. Tirah baring dan tempatkan ibu ditempat yang tenang
c. Observasi keadaan ibu dan janin
d. Jika ada tanda – tanda infeksi (amnionitis) : demam, cairan vagina
berbau, berikan antibiotika
e. Jika tidak infeksi dan kehamilan <37 minggu berikan antibiotika
untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin dan berikan
kortikosterold kepada ibu untuk memperbaiki kematangan paru
janin.
f. Jika terdapat infeksi dan kehamilan >37 minggu, Jika ketuban

17
pecah > 18 Jam berikan antibiotika profilaksis dan nilai serviks,
jika serviks sudah matang lakukan induksi persalinan dengan
oksotoksin dan jika serviks belum matang, matangkah serviks
dengan prostaglanudin.
g. Berikan dukungan kepada ibu dan keluarga.

( Winkjosastro, 2002 : M – 114)

2.2.6. Pelaksanaan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh. Pelaksanaan dilakukan.
Di Polindes / Puskesmas.
1. Memberitahu kepada ibu dan dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Menempatkan ibu di ruang yang tenang
3. Mengobservasi keadaan ibu dan janin
4. Mengkonfimasikan usia kehmilan, kalau ada dengan USG
5. Melakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk
menilai cairan yang keluar (jumlah, warna dan bau) dan
membedakannya dengan urin.
6. Jika ibu mengeluh pendarahan pada akhir kehamilan (setelah 22
minggu). Jangan melakukan pemeriksaan dalam secara digitas.
7. Menentukan ada tidaknya infeksi
8. Menentukan tanda – tanda inpartu
9. Merujuk ke RS
Di Rumah Sakit RS
a. Merawat RS
b. Tirah baring dan tempatkan ibu di tempat yang tenang
c. Mengobservasi keadaan ibu dan janin
d. Jika ada tanda – tanda infeksi (amnionitis) : demam, cairan vagina
berbau, berika antibiotika.

18
e. Jika tidak ada infeksi dan kehamilan <37 minggu berikan
antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin dan berikan
kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki kematangan paru
janin.
f. Jika terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu, jika ketuban
pecah > 18 jam berikan antibiotika profilaksis dan nilai serviks,
jika serviks sudah matang lakukan induksi persalinan dengan
oksotoksin dan jika serviks belum matang, matangkan serviks
dengan prostaglandin.
g. Memberikan dukungan kepada ibu dan keluarga.
2.2.7. Evaluasi
Dilakukan evaluasi efektifan dari asuhan yang sudah diberikan.
5. Keadaan umum ibu baik dan tidak ada tanda-tanda infeksi
T = 120/80 P = 80 x/menit S = 36,6 C
6. Bayi lahir spontan dan dalam keadaan baik.
7. Ibu dan keluarga mengerti tentang hasil pemeriksaan.
8. Infus terpasang sesuai adalah dokter.

19
20
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Data Subyektif


1. Identitas
Nama pasien : Ny. I Nama suami : Tn. A
Umur : 23 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : tidak bekerja Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Ciledug Alamat : Ciledug
2. Anamnesa
Dilakukan pada tanggal 08-02-2009 Jam 15.00 WIB
A. Alasan Utama Masuk Kamar Bersalin
Ibu mengatakan hamil yang pertama dan mengeluh mules-
mules sejak jam 01.00 tanggal 08-02-2009, serta
mengeluarkan air-air banyak dari jam 3.00 WIB tanggal 08-
02-2009 warna ketuban jernih.
B. Riwayat kehamilan sekarang
1. Riwayat Menstruasi
HPHT : 03-05-2008 HTP : 10-02-2009
Menarche : Umur 13 tahun
Siklus : teratur tiap bulan
Banyaknya : 1-2 x ganti pembalut / hari
Konsistensi : encer
Lama : 6 hari
ANC : Ibu mengatakan memeriksakan
kehamilannya teratur tiap bulan di bidan.

2. Pergerakan janin
Ibu masih merasakan gerakan janin setiap hari + 12 x dan

21
dalam 24 jam terakhir janin masih bergerak > 10 x. Sejak
usia kehamilan 16 minggu.
3. Pola nutrisi
Makan 3 x sehari, jenis makanan : nasi, sayuran, lauk pauk,
porsi sedang. Makan terakhir jam 16.00 Tanggal 08-02-
2009 minum terakhir jam 19.00 tanggal 08-02-2009.
4. Pola Eliminasi
BAB terakhir jam 06.00 tanggal 08-02-2009
BAK terakhir jam 16.00 tanggal 08-02-2009
5. Pola Aktivitas
Tidur terakhir jam 08.00-01.00 WIB
6. Riwayat Imunisasi
TT 1 pada umur kehamilan 12 minggu
TT 2 pada umur kehamilan 16 minggu
7. Riwayat Kontrasepsi
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
8. Seksualitas
Sudah tidak dilakukan sejak umur kehamilan 8 bulan, ibu
merasa takut.
9. Psikologis
Ibu merasa cemas menghadapi persalinan.
C. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat seperti
jantung, DM, Hipertensi, Malaria dll.
2. Perilaku kesehatan
Ibu tidak pernah merokok, minum alcohol, ibu hanya
mengkonsumsi obat-obatan dari bidan.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Baik dari keluarga suami atau istri tidak ada yang

22
mempunyai penyakit keturunan seperti : Hipertensi, DM,
Gemeli, dll.

3.2 Data Obyektif


1. Keadaan Umum : Sedang
Keadaan emosional : Stabil
Kesadaran : Composmenthis
2. TTV
TD : 110 / 70 mmHg R : 22x / menit
P : 85 x / menit S : 36,8 C
3. TB : 155 cm BB : 55 Kg, kenaikan BB selama hamil
11 Kg
4. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : Hitam, bersih tidak rontok
b. Muka : Tidak ada aoderm dan cloasma gravidarum
c. Mata : Kelopak mata tidak ada oederm, sclera
putih, konjungtiva merah muda.
d. Mulut dan gigi : Stomatitis tidak ada, lidah bersih-bersih,
gigi tidak ada caries.
e. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan
kelenjar getah bening.
f. Dada : Bentuk simestris
Jantung : Irama teratur
Paru-paru : Wheezing dan ronchi tidak ada
g. Payudara : Bentuk simestris, Areola mammae
hiperpigmentasi, puting menonjol, benjolan
tidak ada, colostrum +, kebersihan cukup.
h. Posisi tulang belakang: Lordosis

i. Ekstermitas
Atas : Tidak ada oedema
Bawah : Oedema tidak ada, kemerahan tidak ada,

23
varices tidak ada.
5. Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi :
TFU : 32 cm
Letak : memanjang
Posisi : puki
Presentasi : kepala
Auskultasi : DJJ : 140 x/menit, frekuensi teratur
Pemeriksaan dalam pada jam 15.00 WIB
V/V : Tidak ada kelainan
Portio : Tebal
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : (-)
Penurunan :HI
6. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11,5 gr %
3.3 Assesment
Tanggal 08-02-2009 jam 15.00 WIB
G1 Po A0 parturien aterm kala I fase aktif dengan KPD ibu merasa cemas
menghadapi persalinannya.
Potensial : Amnionitis, kala I memanjang , infeksi intra uterine, asfiksia,
IUFD.

3.4 Planning
Tanggal 08-02-2009 Jam 15.00 WIB
1. Memberikan kepada klien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan → ibu dan keluarga mengetahui tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Memberikan konseling kepada ibu untuk memilih posisi yang nyaman
untuk mengurangi rasa sakit → ibu memilih miring ke kiri.
3. Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin serta kemajuan
persalinannya → keadaan umum ibu baik. TTV : 110 / 70 mmHg. P :

24
85 x/menit, R : 22 x/menit, His : 2x/10 menit lamanya 30 detik. DJJ
140 x/menit.
4. Memberikan nutrisi atau makanan → ibu sudah makan.
5. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan pertolongan persalinan →
perlengkapan dan peralatan persalinan sudah siap.
6. Merencanakan PD ulang 4 jam kemudian (mengobservasi kemajuan
persalinan) 4 jam kemudian pukul 09.00 WIB : TD : 110 / 80 mmHg.
DJJ 142 x/menit, frekuensi teatur, kontraksi 3x/menit lamanya 30
detik. PD : V/V : t.a.k, portio tebal, pembukaan 8 cm, warna ketuban
jernih, kepala H II.
7. Melakukan kolaborasi dengan DSOG, intruksi dokter, jam 19.00 WIB
untuk drip oksitosin → oksitosin 5 unit D 5 % tetesannya.
Jam 19.00 → 4 tetes
Jam 19.15 → 8 tetes
Jam 19.45 → 12 tetes
Tanggal 08-02-2009 Jam 19.00 WIB
3.1 Subjektif
Ibu merasa cemas menghadapi persalinannya.

3.2 Objektif
Pemeriksaan Dalam
V/V : Tidak ada kelainan
○ : 8 cm
Penurunan : H II
Auskultasi : DJJ : 142 x/menit
His : 3x dalam 10 menit selama 40 detik

3.3 Assesment
G1 Po A0 parturien aterm kala I fase aktif janin hidup tunggal intra uterin
presentasi kepala H II dengan KPD ibu merasa cemas menghadapi
persalinannya.
Potensial : Amnionitis, infeksi intra uterine, kala I memanjang, asfiksia,

25
IUFD.

3.4 Planning
3.4.1 Memberitahu kepada klien dan keluarga tentang
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan → ibu dan
keluarga mengetahui tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan.
3.4.2 Memberikan konseling kepada ibu untuk memilih
posisi yang nyaman untuk mengurangi rasa sakit
→ ibu memilih miring ke kiri.
3.4.3 Mengobservasi kemajuan persalinan dengan
partograf → kemajuan persalinan terlampir pada
patograf
3.4.4 Memberikan dukungan moral kepada ibu dan
keluarga → ibu merasa tenang

Tanggal 08-02-2009 jam 21.00 WIB


3.1 Subjektif
Ibu merasa mulesnya semakin sering dan ada dorongan untuk menekan

3.2 Objektif
: 10 cm portio tipis H III +
DJJ : 140 x/menit
His : 4x dalam 10 menit selama 45 detik.

3.3 Assesment
G1 P0 A0 parturien aterni kala II dengan KPD potensial : Partus lama, infeksi,
asfiksia.

3.4 Planning

26
3.4.1 Jam 21.00 WIB tampak dorongan meneran, tekanan pada anus
perineum menonjol, vulva membuka → dilakukan PD : V / V t.a.k,
Portio : tipis, pembukaan : 10 cm, warna ketuban jernih kepala H III
(+).
3.4.2 Memberitahukan kepada klien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan → ibu dan keluarga mengetahui tentang hasil
pemeriksaan.
3.4.3 Memberikan dorongan moral kepada klien dengan menghadirkan
pendamping → ibu merasa nyaman dengan didampingi ibu.
3.4.4 Mengajarkan kepada ibu cara mengedan yang benar → ibu sudah tahu
cara mengedan yang benar sesuai anjuran bidan yaitu tarik napas
panjang kemudian dilepaskan dan angkat kepala lihat ke perut.
3.4.5 Memimpin ibu meneran pada saat His → dipimpin meneran pada saat
ada His.
3.4.6 Memberikan makan dan minum pada saat tidak ada his → ibu sudah
minum lalu memantau DJJ.
3.4.7 Menyiapkan dan melakukan pertolongan kelahiran bayi →
pertolongan kelahiran bayi sesuai dengan APN dan bayi lahir spontan
jam 21.15 WIB segera menangis warna kulit merah muda, tonus otot
aktif, JK laki-laki, BB : 3100 gram, PB : 48 cm, anus (+).

Tanggal 08-02-2009 21.15 WIB


3.1 Subjektif
Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya, ibu masih merasa mules.

3.2 Objektif
Keadaan umum ibu baik. Terlihat ada tanda-tanda pelepasan plasenta : keluar
darah secara tiba-tiba, tali pusat memanjang uterus membundar.
TFU : Setinggi pusat

3.3 Assesment

27
P1 A0 kala III normal

Potensial : Atonia uteri, HPP, Retensio Plasenta, Infeksi.

3.4 Planning
3.4.1 Mengecek fundus uteri untuk mengecek tidak adanya bayi kedua →
fundus uteri sudah di cek dan tidak ada bayi kedua.
3.4.2 Memberitahukan kepada ibu akan disuntik oksitosin → oksitosin
sudah diberikan I ampul IM
3.4.3 Melakukan PTT yaitu memindahkan klem dengan jarak 5-10 cm dari
vulva kemudian posisi tangan dorso cranial, sebelumnya evaluasi dulu
tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu darah keluar sekonyong-
konyong, uterus memundar tali pusat tambah panjang → PTT sudah
dilakukan.
3.4.4 Melakukan pengeluaran plasenta yaitu pada saat plasenta sudah
tampak di vulva kemudian putar plasenta searah jarum jam → jam
21.25 WIB plasenta lahir spontan lengkap.
3.4.5 Melakukan Masase uterus dan cek pendarahan → uterus keras
terdapat robekan, selaput plasenta lengkap pendarahan + 200 cc.

Tanggal 28-02-2009, jam 21.30 WIB


3.1 Subjektif
Ibu merasa lega dan bahagia atas kelahiran bayinya.

3.2 Objektif
Keadaan umum : Baik
TFU : 1 jari bawah pusat kontraksi uterus baik.
Konsistensi uterus : keras
Kontraksi uterus : Baik

3.3 Assesment
P1 A0 kala IV normal

Potensi : HPP, infeksi.

28
3.4 Planning
3.4.1 Menjahit robekan jalan lahir derajat 2 dengan cara jelujur → robekan
kulit perineum, mokusa vagina, otot perineum sudah dijahit.
3.4.2 Mengajarkan pada ibu tentang bagaimana melakukan masase uterus
→ ibu mengerti dan mau melakukannya.
3.4.3 Membersihkan ibu dari darah dan air ketuban serta membantu
mengganti pakaian → ibu sudah bersih dan merasa nyaman.
3.4.4 Mendekontaminasi alat dan tempat persalinan kemudian melengkapi
partograf → alat dan tempat bersalin sudah dibersihkan dan partograf
sudah dilengkapi.
3.4.5 Mengobservasi pemantauan persalinan kala IV 2 jam post partum →
pemantauan persalinan kala IV terlampir dalam partograf.

29
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis membahas asuhan kebidanan pada Ny. I


dengan KPD, maka untuk mempermudah pembahasan disini penulis memakai 7
langkah yaitu :
4.1 Pengkajian
Pada tahap pengkajian yang dilakukan pada Ny. I dengan ketuban
pecah dini ditemukan data-data sebagai berikut : umur Ny. I adalah 23 tahun
dan tidak termasuk dalam factor resiko tinggi ( < 20 dan > 35 tahun) menurut
teori kejadian KPD biasanya karena factor resiko umur < 20 dan > 35 tahun.
Sehingga penulis menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

4.2 Interprestasi Data


Menurut teori G1 P0 A0 parturient aterm kala I fase aktif janin tunggal

hidup intra uterin K/U ibu dan janin baik dengan KPD. Pada kasus Ny. I G 1

P0 A0 parturient aterm kala I fase aktif janin tunggal hidup intra uterin K/U
ibu dan janin baik dengan KPD. Sehingga penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.

4.3 Indetifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Dalam konsep asuhan diagnosa potensial yang akan terjadi pada ibu
bersalin dengan KPD adalah infeksi, partus lama, atoniuteri asfikia, tetapi
pada kasus Ny. I setelah dilakukan pemantauan dan tindakan yang tepat
ternyata tidak terjadi infeksi, partus lama, atoni uterim pendarahan dan
asfiksia bayi lahir spontan dan tidak terjadi asfiksia. Sehingga penulis
menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

4.4 Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan segera / kolaborasi.


Pada Ny. D dengan KPD dilakukan sesuai advis dokter Sp. OG untuk
melakukan pemeriksaan dan therapy lebih lanjut. Menurut teori ibu bersalin

30
dengan KPD dilakukan sesuai advis dokter sehingga penulis tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

4.5 Merencanakan Asuhan dan Penyuluhan


Pada tahap perencanaan Ny. I, ibu bersalin dengan KPD di rumah sakit
terdapat kriteria : dirawat di rumah sakit yaitu tirah baring di tempat yang
nyaman, observasi keadaan umum ibu dan bayi, kolaborasi dengan Sp. OG
menurut teori yaitu tirah baring yang nyaman, observasi keadaan umum ibu
dan bayi sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek .

4.6 Pelaksanaan
Pada konsep asuhan pelaksanaannya antara lain memberitahukan pada
ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
menganjurkan ibu untuk tirah baring dan menempatkan ibu ditempat yang
tenang, melakukan observasi kemajuan persalinan sedangkan pada kasus Ny.I
yaitu memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
menganjurkan ibu untuk tirah baring, sehingga penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.

4.7 Evaluasi
Dalam memberikan asuhan pada Ny. D sudah optimal dan semaksimal
mungkin, sesuai standar asuhan kebidanan sehingga pada kasus Ny. D tidak
terjadi komplikasi persalinan.

31
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. I dengan
KPD, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Kasus persalinan dengan KPD dapat ditangani dengan baik maka ibu
dapat melahirkan secara spontan. Dan juga masih terdapat kesenjangan antara
teori dan praktek kala I memanjang atau infeksi intra uterin sehingga tidak
semua kasus dengan KPD mengakibatkan kala I memanjang / infeksi intra
uterin. Pada kasus Ny. I tidak ditemukan masalah potensial yang ada sehingga
persalinan KPD dapat ditangani secara persalinan normal.

5.2 Saran
1. Untuk BRSUD WALED
- Sebaiknya bidan-bidan yang bekerja di BRSUD WALED
lebih sering mengontrol ibu paska melahirkan selama
pasien berada di Rumah Sakit agar tidak terjadi resiko
yang membahayakan bagi ibu dan bayi.
- Hendaknya lebih meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan.
2. Untuk Akademik Prodi D3 Kebidanan STIKes Cirebon
- Diharapkan untuk memilih lahan praktek yang dapat
menunjang bagi mahasiswa.
- Agar dapat memperluas lahan praktek bagi mahasiswa
prodi D3 Kebidanan dan juga efektif dalam memberikan
bimbingan kepada mahasiswa.
3. Untuk Ny. I
Diharapkan untuk bisa menjaga kebersihan diri agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
4. Untuk Mahasiswa D3 Kebidanan STIKes Cirebon Sebaiknya mahasiswa
dalam praktek dengan waktu yang singkat dapat mengoptimalkan

32
ketrampilan dan hubungan kasus-kasus yang terjadi di lapangan dengan
teori yang sudah didapat.

33
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arief. 1994. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC


Mochtar, Rustam. 1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : TBP-SP.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.
(datastatistik-indonesia.com/sdki/)

34
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. I DENGAN
KETUBAN PECAH DINI DI RUANG DELIMA
BRSUD WALED
TAHUN 2009

Disusun oleh :
NISA AFIDAH
4501.0306.A.189

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes )
2009

35
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
BERSALIN NY. I DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG
DELIMA BRSUD WALED TAHUN 2009”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh bantuan dorongan
dan bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. E. Djumhana Cholil, MM. selaku ketua Yayasan STIKes
Cirebon;
2. Djaenal Asikin, M. Kes. Selaku ketua STIKes Cirebon;
3. Bidan Rahayu Widiarti, Amd Keb. SKM. Selaku Ketua Prodi D3
Kebidanan STIKes Cirebon;
4. Dwi Mirawati, SSi.T. Selaku Pembimbing Akademik;
5. Bidan Taryumi, SSi.T.Selaku Pembimbing lapangan;
6. Ny. I yang telah bersedia menjadikan sumber informasi demi
tercapainya kelancaran pembuatan laporan kasus ini.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam
pembuatan laporan kasus ini.
8. Rekan – rekan mahasiswi yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
masih banyak kekurangannya. oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun guna melengkapi kesempurnaan dalam
penyusunan makalah berikutnya dan semoga makalah – makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta penulis pada khususnya.

Cirebon, Mei 2008

36
i

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar .......................................................................................................i


Daftar isi .................................................................................................................ii
Lembar pengesahan ...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................1
1.3 Metode Penulisan ................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan .........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Medis .....................................................................................4
2.1.1 Pengertian .......................................................4
2.1.2 Etiologi ............................................................4
2.1.3 Patofisiologi ....................................................5
2.1.4 Penilaian Klinik ..............................................6
2.1.5 Pengaruh KPD ................................................6
2.1.6 Penatalaksanaan ..............................................7
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan .................................................................8
2.2.1 Pengkajian .......................................................8
2.2.2 Interpretasi Data
..........................................................................
15
2.2.3 Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial
..........................................................................
16
2.2.4 Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera /
Kolaborasi
..........................................................................
16
2.2.5 Merencanakan Asuhan Menyeluruh

37
ii

..........................................................................
16
2.2.6 Pelaksanaan
..........................................................................
18
2.2.7 Evaluasi
..........................................................................
19
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Subjektif
..............................................................................................................
20
3.2 Objektif
..............................................................................................................
22
3.3 Assesment
..............................................................................................................
23
3.4 Planning
..............................................................................................................
23
BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………………….29
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
..............................................................................................................
31
5.2 Saran
..............................................................................................................
31
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................................................................
33

38
iii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasusu ini telah di setujui dan di sahkan pleh pembimbing Akademik
Program Studi D.III Kebidanan STIKes Cirebon sebagai slah satu syarat
dalam mengikuti kegiatan Praktek Klinik Kebidanan .

39
Tanggal Pengesahan :………………………
iv

Mengesahakan
Program Studi D.III Kebidanan STIKes Cirebon

Pembimbing Akademik

(………………………..)

Ketua Prodi D.III Kebidanan STIKes Cirebon

( Rahayu Widiarti , Amd. Keb., SKM )

40

You might also like