You are on page 1of 2

B.

Sistem Endokrin
Saat tubuh Anda kekurangan air (dehidrasi), tubuh akan
mengirimkan impuls ke otak dan Anda akan merasakan bahwa Anda
haus. Selanjutnya, saraf akan aktif berperan mempengaruhi kelenjar
hipotalamus. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam tubuh telah terjadi
proses hormonal. Keadaan ini akan membuat kelenjar hipofisis meng-
hasilkan hormon antidiuretik (hormone vasopresin). Hormon ini
berfungsi menghambat atau menghentikan pembuangan cairan
tubuh berupa urine. Apabila Anda segera minum saat kehausan,
impuls rasa haus menjadi berkurang, dan hormon antidiuretik tidak
dikeluarkan lagi. Perhatikan Gambar 9.8.
Sistem koordinasi yang terjadi seperti di atas disebut sistem
hormon. Sistem koordinasi selain meliputi sistem saraf juga meliputi
sistem hormon yang disekresi oleh kelenjar endokrin. Oleh
karenanya, sistem koordinasi ini disebut juga neuroendokrin.
Senyawa protein atau senyawa steroid berupa getah yang di-
sekresikan oleh kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon bekerja
sama dengan sistem saraf berfungsi mengatur pertumbuhan,
keseimbangan internal reproduksi, dan tingkah laku. Kelenjar
endokrin disebut juga kelenjar buntu karena bermuara langsung
ke dalam pembuluh darah.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan sebagai
berikut.
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat. Contoh: kelenjar yang
digunakan dalam metabolisme tubuh.
2. Kelenjar yang dimulai pada mulai masa tertentu. Contoh: kelenjar
kelamin.
3. Kelenjar yang bekerjanya sampai masa tertentu. Contoh:
corpus luteum untuk membentuk hormon progesteron.
Kelenjar endokrin terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan
letaknya. Untuk mengetahui perbedaan dan letak kelenjar tersebut,
lihatlah Gambar 9.9 dan Tabel 9.3.
c

You might also like