Professional Documents
Culture Documents
Kebun
Bibit Desa
Daftar Isi
Kata Pengantar ………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………….……….. 3
Pendahuluan ……………...……………….……………..….. 4
1. Persiapan 5
a. Rancangan persemaian mini
b. Alat dan bahan
2. Pemilihan Species dan Penanganan Benih 9
a. Pemilihan jenis tanaman
b. Penentuan kebutuhan benih
c. Pengumpulan benih
d. Penyimpanan benih
e. Perlakuan benih
3. Pengelolaan dan Pemeliharaan Persemaian 11
a. Pembuatan bedeng tabur
b. Penaburan benih
c. Pengendalian hama dan penyakit
d. Penyapihan atau pemindahan ke wadah
e. Pembuatan media campuran
f. Jenis wadah yang digunakan
g. Pengisian media dalam wadah
h. Penempatan di persemaian
i. Pemeliharaan persemaian
j. Kapan bibit siap ditanam
4. Pedoman Pembuatan persemaian 14
ü Pengadaan Bibit.
Pengadaan bibit ini dapat dilakukan melalui biji maupun
persemaian alami, atau anakan yang tumbuh di sekitar
pohon induk.
ü Pemeliharaan.
Setelah bedeng dan lahan disiapkan, tanaman bibit tetap
perlu diperhatikan pemeliharaannya. Pemeliharaan tanaman
meliputi:
· Penyulaman: mengganti tanaman yang rusak atau mati
setelah dilakukan 15-20 hari, penggantian dengan 6
tanaman sejenis,
· Pemupukan: untuk mempercepat pertumbuhan
(sebaiknya menggunakan pupuk kandang atau kompos).
· Penyiangan: membersihkan belukar atau tumbuhan
pengganggu, diulangi beberapa kali hingga tumbuhan
tumbuh dengan baik.
· Pengendalian hama dan penyakit: mengendalikan semua
hama yang mengganggu pertumbuhan
· Pendangiran: menggemburkan tanah di sekitarnya agar
tumbuh dengan baik.
ü Penyiapan lahan
Proses selanjutnya adalah menyiapkan lokasi di mana bibit
tumbuhan itu akan ditanam, baik untuk penanaman skala
luas maupun kecil. Persiapan yang perlu dilakukan adalah
dengan membersihkan lahan, membuat lubang, pembuatan
anjir, atau pelindung selama anakan masih belum bisa
tumbuh secara sempurna.
ü Penanaman.
Setelah bibit siap (setinggi kira-kira 20-40 cm dan perakaran
kira-kira 20cm), bibit dapat diangkut dengan menggunakan
gerobak atau dipikul menuju lokasi yang akan ditanami.
Sebelum tanaman baru siap ditanam, buatlah lajur
penanaman dan lubang.
ü Pemeliharaan.
Pemeliharan setelah penanaman sangat penting dilakukan
karena di sinilah kunci kesuksesan. Pemeliharaan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya: penyiraman saat
musin kemarau, pembuatan sekat-sekat bakar bila terjadi
kebakaran lahan, pemupukan, dan penyiangan.
Pada kegiatan kebun bibit desa ini, ada beberapa hal yang perlu
disiapkan sebelum melakukan kegiatan pembibitan. Persiapan
tersebut diantaranya adalah : membuat rancangan persemaian
mini serta menyiapkan alat dan bahan.
7
Penjabarannya adalah sebagai berikut :
a. Rancangan Persemaian mini meliputi komponen berikut:
· Areal yang teduh, terlindung dari binatang pemakan semai
(Naungan buatan atau pohon)
· Bedeng tabur
· Bedeng sapih
· Pengolahan media
· Tempat pengisian
media dan
penyapihan
· Sumber air
· Gudang
· Pagar
· Pondok tempat
berdiskusi
· Toilet
· Papan nama
8
Pemilihan Jenis dan Penanganan
2
Benih Tanaman
a. Pemilihan Jenis tanaman
Jenis apa yang anda ingin tanam tergantung pada dimana dan
untuk apa anda tanam
· Penghasil balok, papan?
· Penghasil buah-buahan?
· Penghasil pakan ternak?
· Rehabilitasi lahan kritis?
· Rehabilitasi DAS, resapan air, sumber mata air, dll.
Contoh perhitungan
1. Kebutuhan bibit per hektar:
Jika jarak tanam 5 m x 5 m, maka kebutuhan bibit per ha
adalah 10000/(5x5) = 400
2. Kebutuhan bibit untuk luas lahan tertentu:
9
Jika jarak tanam 5 m x 2 m dan luas lahan 5 ha,
maka kebutuhan bibit adalah 5 x 10000/(5x2) = 5000
c. Pengumpulan Benih
• Benih sebaiknya dikumpulkan dari tegakan pohon terdekat,
pohon yang sehat, kuat, bertajuk lebat
• Lebih baik dipanjat atau digoyang
• Kalau dikumpulkan dari tanah, pastikan tidak terinfeksi
penyakit
• Tidak boleh mengambil benih dari pohon tunggal. Minimal
dari kelompok pohon sebanyak 25 pohon
• Benih dikumpulkan pada saat sudah masak. Dapat diamati
dari warna buah, bentuk buah atau diperiksa bijinya.
d. Penyimpanan Benih
• Benih yang dapat disimpan lama adalah Benih Ortodoks,
contoh benih-benih legume.
• Benih semi recalsitran hanya dapat disimpan dalam jangka
waktu tertentu
• Benih recalsitran tidak dapat disimpan lama
• Benih harus disimpan dalam kondisi kering dengan kadar air
maksimal 12% pada wadah yang kering dan bebas hama
penyakit di dalam ruang yang dingin dan kering
• Tempat penyimpanan yang baik adalah: botol, kaleng, kotak
kayu, karung. Plastik tidak direkomendasikan
e. Perlakuan Benih
• Biji berdaging buah: keluarkan daging buah dan bersihkan
untuk menghindari serangan jamur, dan siap ditabur
• Biji legum (polong-polongan) dapat terlepas sendiri dari
polongnya apabila sudah masak atau dijemur di matahari.
Percepatan perkecambahan dapat dilakukan dengan cara
perendaman pada air dingin atau hangat selama 1 x 24 jam
• Biji dengan kulit biji yang keras. Percepatan perkecambahan
dapat dilakukan dengan cara perendaman – penjemuran –
perendaman; pemanasan (api atau panas matahari)
10
Pengelolaan dan Pemeliharaan
3
Persemaian
1. Pembuatan Bedeng Tabur
• Benih ditabur pada bedeng tabur
• Bedeng tabur dapat dibuat dari wadah baskom rusak, belahan
bambu, kotak kayu, tenda terbuat dari bambu, atau langsung
di atas tanah
• Media steril terdiri dari tanah kompos dan pasir kali (1 : 1)
Ketebalan media 6 – 10 cm
• Bagian
bawah
wadah
harus
ada
lubang
untuk
buangan
air
(drainase
dan
aerasinya
baik)
2. Penaburan Benih
• Media bedeng tabur disiram secukupnya
• Penaburan dilakukan pada pagi hari atau sore hari
• Benih ditabur secara merata, tidak ada yang tumpang tindih
• Tutuplah dengan pasir halus dan kompos halus setebal 1 cm
• Sirami bedeng tabur secara perlahan setiap pagi atau sore
11
• Tempatkan bedeng tabur pada tempat yang teduh
• Benih besar dapat disemaikan langsung dalam wadah
polybag. Contoh semai pada Pohon Mahoni, Kemiri
8. Penempatan di Persemaian
9. Pemeliharaan Persemaian
• Penyiraman
• Penyiangan
• Pemupukan (apabila dibutuhkan)
• Pemberantasan hama dan penyakit
• Pengendalian cahaya
• Penyortiran bibit
• Pengangkutan bibit
• Aklimatisasi
• Penanaman
13
Pedoman Pembuatan
Persemaian untuk Sejumlah
4
Jenis Pohon
Pedoman Pembuatan Persemaian
Jati (Tectona grandis)
1. Rendam benih Jati selama satu hari, kemudian masukkan
dalam karung dan tempatkan ditempat yang lembab dan
gelap selama 5 hari. Pastikan bahwa benih dalam karung
tetap basah. Bila kurang basah siram kembali,
2. Siapkan bak tabur atau bedengan tabur,
3. Siramlah media bak tabur atau bedengan tabur sampai
media tabur menjadi basah,
4. Semaikan benih di dalam bak tabur dengan cara
menanamkan benih pada media tabur kemudian ditutup
kembali dengan pasir. Perlu diperhatikan bahwa benih
yang ditabur tidak terlalu rapat,
5. Perhatikan kondisi kelembaban media tabur setiap hari.
Perlu diingat bahwa Jati menghendaki periode kering dan
basah secara bergantian. Oleh sebab itu perlu mengatur
media agar sesekali dibiarkan kering untuk mempercepat
perkecambahan,
6. Tunggu sampai benih berkecambah sambil
mempersiapkan media semai dalam polybag.
7. Gunakan polybag berukuran 10x 20 atau polybag yang
lebih besar bila semai akan dipindah dalam waktu yang
relatif lebih lama.
8. Perhatikan benih yang dikecambahkan di bak tabur atau
bedengan tabur. Bila sudah siap disapih (daun sudah
muncul), siram bak tabur atau bedengan tabur sampai
14
jenuh. Basahi pula media dalam polybag dan buat lubang
untuk tempat semai yang akan dipindahkan dari bak atau
bedengan tabur.
Catatan:
Seringkali Benih Jati berkecambah secara bertahap, oleh
sebab itu tunggulah sampai semai cukup banyak untuk
dipindahkan. Benih yang belum berkecambah sampai 3
bulan belum tentu benih tersebut tidak baik lagi. Bila
masih cukup banyak, biarkan benih tersebut tetap di bak
tabur sambil terus diperlakukan seperti sebelumnya.
Benih Jati bisa tetap tidur (dorman) sampai 1 tahun.
9. Pindahkan semai dari bak tabur ke dalam polybag pada
lubang tanam yang telah disiapkan.
15
c. Mengeluarkan Biji Aren dari buah yang telah dikumpulkan
dengan membelahnya.
2. Pembibitan
Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu bibit
dari permudaan alam dan bibit dari hasil persemaian biji.
a. Pengadaan bibit dari permudaan alam.
Secara alami, pembibitan Aren dibantu oleh binatang,
yaitu Musang. Musang memakan buah aren dan bijinya
dan bijinya keluar secara utuh dari perutnya bersama
kotoran. Oleh karenanya, bibit di alam tumbuh tersebar
secara tidak teratur dan berkelompok.
Untuk mendapatkan bibit dari alam, terlebih dahulu biji
dicabut bersama tanahnya kemudian dipindahkan di
polybag selama selama 2-4 minggu.
b. Persemaian
Untuk mendapatkan bibit dalam jumlah yang besar
dengan kualitas yang baik, dilakukan melalui pengadaan
bibit dengan persemaian yang biasanya berlangsung agak
lama.
Untuk mencapai bibit siap tanam di lapangan (ukuran = 40
cm), diperlukan waktu persemaian 12 – 15 bulan.
19
b. Pengadaan Bibit dengan Cara Okulasi.
Persyaratan biji durian yang akan diokulasi berasal dari biji
yang sehat dan tua, dari tanaman induk yang sehat dan
subur, sistem perakaran bagus dan produktif. Biji yang
ditumbuhkan, dipilih yang pertumbuhannya sempurna.
Setelah umur 8-10 bulan, dapat diokulasi, dengan cara:
· Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya
(sekitar 1 cm). Pilihlah mata tunas yang berjarak 20
cm dari permukaan tanah.
· Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah
sepanjang 2-3 cm sehingga mirip lidah. Lalu, kulit mirip
lidah tersebut dipotong menjadi 2/3-nya.
· Sisipan “mata” yang diambil dari pohon induk untuk
batang atas (disayat dibentuk perisai) di antara kulit.
· Dua minggu setelah okulasi, periksalah apakah perisai
mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna
hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti
okulasi gagal.
c. Penyusuan
· Model tusuk atau susuk
1) Bagian atas tanaman calon batang dibelah
setengah bagian menuju kearah pucuk. Panjang
belahan antara 1-1,5 cm diukur dari pucuk.
Tanaman calon batang bawah sebaiknya memiliki
diameter sama dengan batang atasnya. Tajuk calon
batang bawah dipotong dan dibuang, kemudian
disayat sampai runcing. Bagian yang runcing
disisipkan kebelahan calon batang atas yang telah
dipersiapkan. Supaya calon batang bawah tidak
mudah lepas, sambungannya harus diikat kuatkuat
dengan tali rafia.
2) Selama masa penyusuan batang yang disatukan
tidak boleh bergeser. Sehingga, tanaman batang
bawah harus disangga atau diikat pada tanaman
induk (batang tanaman yang besar) supaya tidak
goyah setelah dilakukan penyambungan.
20
3) Susuan tersebut harus disiram agar tetap hidup.
Biasanya, setelah 3-6 bulan tanaman tersebut bisa
dipisahkan dari tanaman induknya, tergantung dari
usia batang tanaman yang disusukan. Tanaman
muda yang kayunya belum keras sudah bisa
dipisahkan setelah 3 bulan. Penyambungan model
tusuk atau susuk ini dapat lebih berhasil kalau
diterapkan pada batang tanaman yang masih muda
atau belum berkayu keras.
· Model sayatan
1) Pilih calon batang bawah (bibit) dan calon batang
atas dari pohon induk yang sudah berbuah dan
besarnya sama.
2) Kedua batang tersebut disayat sedikit sampai
bagian kayunya. Sayatan pada kedua batang
tersebut diupayakan agar bentuk dan besarnya
sama.
3) Setelah kedua batang tersebut disayat, kemudian
kedua batang itu ditempel tepat pada sayatannya
dan diikat sehingga keduanya akan tumbuh
bersama-sama.
4) Setelah 2-3 minggu, sambungan tadi dapat dilihat
hasilnya kalau batang atas dan batang bawah
ternyata bisa tumbuh bersama-sama berarti
penyusuan tersebut berhasil.
5) Kalau sambungan berhasil, pucuk batang bawah
dipotong atau dibuang, pucuk batang atas
dibiarkan tumbuh subur. Kalau pertumbuhan
pucuk batang atas sudah sempurna, pangkal
batang atas juga dipotong.
6) Maka akan terjadi bibit durian yang batang
bawahnya adalah tanaman biji, sedangkan batang
atas dari ranting atau cabang pohon durian
dewasa.
d. Cangkokan Batang.
Durian yang dicangkok harus dipilih dari cabang
21
tanaman yang sehat, subur, cukup usia, pernah
berbuah, memiliki susunan percabangan yang rimbun,
besar cabang tidak lebih besar daripada ibu jari
(diameter=2–2,5 cm), kulit masih hijau kecoklatan.
Waktu mencangkok adalah awal musim hujan
sehingga terhindar dari kekeringan, atau pada musim
kering, tetapi harus disiram secara rutin (2 kali sehari),
pagi dan sore hari.
Adapun tata cara mencangkok adalah sebagai berikut:
· Pilih cabang Pohon Durian yang memiliki ukuran
sebesar ibu jari dan memiliki warnanya masih hijau
kecoklatan.
· Sayap kulit cabang tersebut mengelilingi cabang
sehingga kulitnya terlepas.
· Bersihkan lendir dengan cara dikerok kemudian
biarkan kering dengan angin sampai dua hari.
· Bagian bekas sayatan dibungkus dengan media
cangkok (tanah, serabut gambut, mos).
· Jika menggunakan tanah, tambahkan pupuk
kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1.
Media cangkok dibungkus dengan plastik atau
sabut kelapa atau bahan lain, kedua ujungnya diikat
agar media tidak jatuh.
· Sekitar 2-5 bulan, akar cangkokan akan keluar
menembus pembungkus cangkokan. Jika akar
sudah cukup banyak, cangkokan bisa dipotong dan
ditanam di keranjang persemaian berisi media
tanah yang subur.
Catatan
1. Bak tabur bisa berupa bak plastik atau papan yang diisi
dengan pasir. Bila menggunakan bak plastik, pastikan
bahwa bak plastik yang disiapkan cukup untuk tempat
menabur semua benih yang akan ditabur sehingga tidak
terlalu rapat. Bak papan bisa dibuat sesuai kebutuhan.
Buatlah lubang di dasar bak plastik untuk mengalirkan
kelebihan air. Tempatkan bak tabur ditempat yang
ternaungi. Bedengan tabur dibuat langsung di tanah berupa
bedengan pasir berukuran 40 cm x 100 cm (atau sesuai
kebutuhan). Yang perlu diperhatikan bedengan tabur cukup
untuk benih yang akan ditabur sehingga benih yang akan
ditabur tidak terlalu rapat. Keuntungan bak tabur adalah
mudah dipindahkan ketika menyapih atau memindahkan
semai ke polybag.
2. Pemindahan Semai
· Lakukan pemindahan atau penyapihan semai pada
tempat yang terlindung
· Pindahkan semai dari bak tabur ke dalam polybag pada
lubang tanam yang telah disiapkan. Tutup kembali
lubang tanam sehingga semai tegak.
· Lakukan sehingga seluruh semai dipindahkan ke polibag.
· Siram media dalam polybag sehingga tanah menyatu dan
akar semai melekat dengan baik pada media semai
dalam polybag
· Rawatlah semai dan tunggu sampai tingginya 20-30 cm
dan siap untuk dipindahkan ke lapangan, Tergantung
jenisnya, biasanya 2-3 bulan dipersemaian cukup kuat
25
untuk dipindah ke lapangan. Pada daerah yang kering
semai yang akan dipindahkan sebaiknya berukuran lebih
besar sehingga cukup kuat di lapangan
· Sesekali pindahkan semai untuk memutuskan akar yang
menembus polybag ke dalam tanah dan menguatkan
semai sehingga cukup kuat ketika dipindahkan ke
lapangan.
26
Rancangan Anggaran Biaya
Pembuatan Kebun Bibit Desa
5
NO PEKERJAAN SAT VOL HARGA HARGA TOTAL
I Pekerjaan Persiapan
Pembersihan Lahan m² 100
Pembuatan Bedengan m² 5X1
ll Pengadaan Bibit (benih) (10 item) bks 2
lll Peralatan
Sekop Bh 2
Garfu Bh 2
Ayakan Kasar (1,5cm) Bh 2
Sendok Pengisi Media Bh 4
Gembor Bh 2
Selang Karet m 50
Gerobak Dorong Bh 2
Gunting Pangkas Bh 4
Poly Bag (15 X 15) Kg 5
Barnet/Paranet m 100
Bambu (Ø 10 cm X 200 cm) btg 20
Drum air (50 liter) bh 2
Gayung mandi bh 2
IV TENAGA KERJA
Tukang Org 4
Laden Org 2
Sepatu bot bh 6
Jumlah Total
Terbilang : 27
Contoh Rencana Kerja
28
Penutup
29
Glossary
30
Daftar Pustaka
31
32