Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan kantor pusat dengan kantor agen dan kantor cabang
merupakan suatu pembahasan yang memberikan kita gambaran tentang kantor
agen dan kantor cabang dalam melaksanakan kegiatannya dan proses pencatatan
atas kegiatannya. Dan berhubungan kita sudah duduk di bangku kuliah yang
akan diproses untuk menjadi output sebagai pengajar dan tidak menutup
kemungkinan untuk terjun di perusahaan, maka tidak menutup kemungkinan
juga kita akan menemukan pokok permasalahan ini dalam mengajar maupun
bekerja di suatu perusahaan.
Untuk itu dalam hal ini kami mencoba memeberikan gambaran umum
tentang kantor agen dan kantor cabang yang mungkin bisa memberikan
penjelasan ke pada kita yang bisa kita jadikan dasar kedepannya apabila kita
menemukan pokok permasalahan yang seperti ini sehingga kita tidak
menemukan kesulitan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan kantor agen dan kantor cabang ?
2. Bagaimana perbedaan akuntansi kantor agen dan cabang ?
3. Bagaiman proses pembuatan Laporan keuangan konsolidasi ?
4. Bagaimana poses perekonsiliasian R/K – kantor cabang dengan R/K
– kantor pusat ?
C. Tujuan
1. Untuk memberikan gambaran bagimana perbedaan kantor agen dan kantor
cabang beik dalam kegiatannya mupun akuntansinya.
2. Untuk memberikan gambaran tentang penyusunan laporan keuangan
konsolidasi.
3. Untuk memberikan gambaran tentang proses perekonsiliasian R/K – kantor
cabang dengan R/K – kantor pusat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERBEDAAN AGEN DAN CABANG
Secara umum setiap perusahaan memiliki tujuan yaitu untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya, untuk mencapai tujuan tersebut volume
penjualan harus ditingkatkan yaitu dengan memperluas daerah pemasaran.
Beberapa alternatif langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan daerah
pemasaran yaitu dengan konsinyasi, membuka agen penjualan dan dengan
membuka kantor cabang. Adapun perbedaan dari kantor agen dan kantor cabang
yaitu dilihat dari 2 hal yakni dari setruktur organisasi dan kegiatan.
Keterangan Agen Cabang
Dari sisi struktur Berada di luar Bagian dari prusahaan.
organisai. organisasi perusahaan
(bendiri sendiri).
Dari sisi kegiatan :
Penjualan kepada Tidak melaksanakan Melaksanakan penjualan
pihak ketiga. tetapi dilaksanakan
oleh kantor pusat.
Persediaan barang Tidak memiliki, tetapi Memiliki persediaan.
dagang. tersedia barang contoh.
Penentuan syarat Tidak menentukan Dapat menentukan.
penjualan. melainkan ditentukan
oleh kantor pusat.
Penanggungan beban Tidak menanggung, Cabang mengelola
operasional dan tetapi ditanggung oleh penjualan dan beban
modal kerja. kantor pusat. operasional termasuk
kas.
C. Laporan Keungan
Pada akhir periode akuntansi, cabang melaporkan hasil kegiatan
operasi kepada kantor pusat. Laporan keungan cabang oleh kantor pusat dicatat
pendapatan/kerugian operasi cabang.
a) Kantor Cabang
1. Perhitungan Laba-Rugi
2. Neraca
b) Kantor Pusat
1. Perhitungan Laba-Rugi
2. Neraca
PASIVA
Utang dagang ............................................. Rp. 150.000
Modal saham .............................................. 500.000
Laba ditahan ............................................... 625.000+
Jumlah pasiva ........................................... Rp.1.275.000
Kantor pusat dan kantor cabang bagian dari satu kesatuan ekonomi,
sehingga perlua adanya laporang keuangan konsolidasi atau laporan keuangan
gabungan yang mencakup dari kantor pusat dan kantor cabang.
Ada 2 sumber yang dapat digunakan dalam penyusunan laporan keungan
konsolidasi, yaitu :
a. Neraca saldo kantor
pusat dan kantor cabang.
b. Laporan keuangan
kantor pusat dan kantor cabang.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan penggabungan adalah :
1. Membuat Jurnal Eliminasi
2. Membuat Kertas Kerja
3. Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi
Membuat Jurnal Eliminasi
Eliminasi merupakan penghapusan saldo semua rekening timbal balik,
dengan cara mendebit rekening timbal balik yang bersaldo kredit dan
mengkredit rekening timbal balik yang bersaldo debit.
Adapun perkiraan yang dieliminasi terdiri atas :
1) Rekening
Koran kantor pusat dan kantor cabang.
2) Perkiraan
pengiriman barang kecabang dengan perkiraan pengiriman barang dagang
kekantor pusat.
3) Perkiraan
pendapatan bunga dan beban bunga yang berhubungan dengan kantor pusat
dan cabang.
4) Perkiraan laba
kotor yang belum direalisasikan pada cabang dengan perkiraan persediaan
barang dagang yang ada di cabang.
Debet
- Kas ................................................................. 225.000 130.000
- Piutang dagang (neto) .................................... 225.000 150.000
- Persediaan awal ............................................. 275.000 ---------
- Aktiva tetap (neto) ......................................... 310.000 ---------
PT ABC
Kertas Kerja
Tahun 1992
(dalam 000 rupiah)
PT ABC
Laporan Rugi-Laba Konsolidasi
Tahun 1992
Penjualan ......................................... Rp.2.250.000
Harga Pokok Penjualan :
- Persediaan awal .............................. Rp. 275.000
- Pembelian ....................................... 1.500.000 -
- Barang tersedia dijual ..................... Rp.1.775.000
- Persediaan akhir .............................. 275.000 -
Harga pokok penjualan .................. 1.500.000 -
PT ABC
Laporan Perubahan Laba Ditahan
Tahun 1992
Laba ditahan 1 Januari 1992 .................................... Rp.2.250.000
Laba bersih ................................................................ 325.000 –
Rp. 725.000
Pembagian dividen .................................................... 100.000 –
Laba ditahan 31 Desember 1992 ............................... Rp. 625.000
3. Neraca konsolidasi
PT ABC
Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1992
AKTIVA
Kas ............................................................. Rp. 355.000
Piutang dagang (neto) ................................ 375.000
Persediaan .................................................. 275.000
Aktiva tetap (neto) ..................................... 400.000 +
Total aktiva................................................ Rp. 1.405.000
PASIVA
Utang dagang ............................................. Rp. 280.000
Modal saham .............................................. 500.000
Laba ditahan ............................................... 625.000+
Jumlah pasiva ........................................... Rp.1.405.000
3) pembebanan biaya oleh kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh
kantor cabang
4) pengiriman aktiva ke kantor pusat yang dicatat terlalu besar oleh
kantor cabang
Keterangan :
- Pengiriman dari kantor pusat = pengiriman ke kantor cabang
- Pengiriman dari kantor cabang = pengiriman ke kantor pusat
Dari perbandingan pendebitan dan pengkreditan menurut kantor pusat dengan
pengkreditan dan pendebitan menurut kantor cabang tersebut dapat diketemukan
penyebab perbedaan saldo kedua rekening sebagai berikut :
1. Pengiriman barang ke cabang sebesar Rp. 17.500.000 yang sudah
dicatat oleh kantor pusat belum dicatat oleh kantor cabang karena belum
diterima (masih dalam perjalanan). Hal ini berarti R/K – kantor pusat kurang
dikredit sebesar Rp. 17.500.000 sehingga saldo R/K – kantor pusat terlalu
kecil Rp. 17.500.000.
2. Laba kantor cabang sebesar Rp. 5.600.000 adalah dicatat sebesar Rp.
6.500.000 oleh kantor pusat. Hal ini berarti R/K – kantor di debet terlalu
besar Rp. 900.000 sehingga saldo R/K – kantor cabang terlalu besar Rp.
900.000.
3. Penagihan piutang kantor pusat sebesar Rp. 7.500.000 yang
dilakukan oleh kantor cabang belum dicatat oleh kantor pusat. Hal ini berarti
R/K – kantor cabang kurang didebet sebesar Rp. 7.500.000 sehingga saldo
R/K – kantor cabang terlalu kecil Rp. 7.500.000.
4. Penagihan piutang kantor cabang sebesar Rp. 5.000.000 yang
dilakukan oleh kantor pusat belum dicatat oleh kantor cabang. Hal ini berarti
saldo R/K – kantor pusat kurang didebet sebesar Rp. 5.000.000 sehingga
saldo R/K – kantor pusat terlalu besar Rp. 5.000.000.
5. Pengiriman kas ke pusat sebesar Rp. 15.000.000 belum diterima dan
belum dicatat oleh kantor pusat. Hal ini berarti saldo R/K – kantor cabang
kurang dikredit sebesar Rp. 15.000.000 sehingga saldo R/K – kantor cabang
terlalu besar Rp. 15.000.000.
b. Penyusunan Rekonsiliasi
(Rp) (Rp)
Saldo per catatan ........................................... 66.000.000 45.100.000
Ditambah :
- Barang dalam perjalanan ............................ - 17.500.000
- Penagihan piutang kantor pusat .................. 7.500.000 + - +
73.500.000 62.600.000
Dikurangi :
- Laba yang dicatat terlalu besar ................... ( 900.000) -
- Penagihan piutang kantor cabang ............... - ( 5.000.000)
- Kas dalam perjalanan ..................................(15.000.000) -
Saldo yang benar ........................................... 57.600.000 57.600.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan