You are on page 1of 1

Nama: Randha Agusta Arthawa NIM: 209131043

Kelas: 1 MEB
Paku Keling

Paku keeling adalah salah satu sambungan yang tidak dapat dilepas (permanent) Diharapkan
pengikatan yang terbentuk tidak mengalami gerakan sedikitpun, walaupun sambungan tersebut masih bisa
dibongkar atau dilepas dengan merusak ikatannya. Bentuk dasar paku keling adalah gabungan dari pena
dan paku, dengan kepala seperti paku dan bagian dasar seperti pena. Paku keling terbuat dari bahan logam
yang ulet, tujuannya adalah untuk memudahkan pembentukan kepala keling juga untuk melepas ikatan
dengan cara merusaknya.
Klasifikasi paku keling berdasarkan
A. proses pembentukannya:
- pengelingan dingin
Pada pengelingan dingin, lubang harus dichamper untuk menghindari konsentrasi tegangan. Selain
itu lubang dengan batang keling harus mempunyai suaian yang tepat agar tidak terjadi pergesaran pada
elemen yang diikat saat pengelingan. Pembentukan ini digunakan pada pengelingan dengan diameter < 9
mm.

-pengelingan panas
Pada pengelingan panas, diameter pengelingan diatas diameter 10mm, sehingga harus dipanaskan
terlebih dahulu agar lebih mudah dalam pembentukannya. Bila dilakukan dengan pengelingan panas (paku
keling di panaskan hingga 1000 derajat celcius), maka gaya pembentukan akan lebih ringan. Pada saat
pendinginan batang dan kepala keling mengalami penyusutan sehingga antara batang dan lubang terdapat
kelonggaran, sedangkan bagian permukaan kepala menekan elemen.

B. Berdasarkan bentuk Paku Keling


- Paku Keling Masif / pejal
paku keling ini penampangnya masif / pejal dengan bentuk yang hampir sama daan yang
membedakannya hanya pada bentuk kepala
- Paku Keling Berlubang
Paku keling yeng memiliki lubang tembus (hollow) ataupun tidak tembus pada bagian ujungnya.
Lubang berfungsi untuk membentuk kepala penguncian
- Paku Keling Beralur
Paku keling ini memiliki alur-alur memanjang pada sisi batang. Digunakan untuk pengikatan pada
lubang buntu

Macam ikatan paku keling tergantung dari fungsi, pemakaian, hubungan ikatannya; semakin besar
beban yang bekerja, semakin besar/ banyak pula jumlah paku keling yang dibutuhkan.
Klasifikasi ikatan paku keling berdasarkan:
A. kedudukan posisi elemen yang diikat:
- ikatan berimpit (Lap Joint)
- ikatan bilah (Butt Joint)
- Ikatan bilah ganda
B. jumlah baris ikatan
- Baris tunggal
- Baris ganda/ majemuk 2 (bentuk parallel/ bentuk zig zag)
- Baris majemuk 3 (bentuk parallel/ bentuk zig zag)
C. jumlah penampang potong
- Satu penampang
- dua penampang

Hal yang harus diperhatikan dalam pengelingan:


- gaya penekanan harus sesuai
- gunakan alat yang tepat
- lubang pengelingan harus tegak lurus dengan permukaan, sesumbu dan sesuai dengan
diameter paku keling
- posisi pembentuk harus sesumbu dengan lubang dan paku keling

You might also like