Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
NIM : 42.0800.323
( STKIP-PGRI )
PONTIANAK
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Salah satu bagian dari peningkatan kwalitas manusia adalah pembinaan dan
pengembangan olahraga di mana kwalitas olahraga yang diarahkan kepada kesehatan jasmani
dan rohani seluruh masyarakat, serta ditujukan pada pembentukan watak dan kepribadian,
disiplin dan sportivitas yang tinggi. Lagi pula prestasi olahraga dapat membangkitkan rasa
kebangsaan yang tinggi. ( GBHN Tap MPR No. II/MPR/1999 )
Salah satu jenis olahraga yang populer di masyarakat adalah renang. Renang merupakan
salah satu cabang olahraga yang dapat diajarkan pada anak- anak dan dewasa, bahkan bayi umur
beberapa bulan sudah dapat mulai diajarkan renang( Kasiyo Dwijowinoto, 1979 : 1 ).
renang yang biasa dilakukan oleh para perenang, yang juga selalu muncul dalam setiap
lomba terdiri dari empat gaya, yang meliputi : 1) gaya bebas atau crawl stroke, 2) gaya dada
atau breast stroke, 3) gaya kupu-kupu atau butterfly stroke dan, 4) gaya punggung atau back
stroke. Keempat gaya tersebut masing- masing mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri.
Gaya crawl oleh sebagian orang disebu gaya bebas. Sebetulnya istilah ini salah, sebab gaya
bebas merupakan nama nomor perlombaan renang sedangkan gaya crawl merupakan salah satu
tekni renang. Pada setiap perlombaan nomor gaya bebas hampir semua perenang memilih gaya
crawl maka gaya crawl sering dinamakan gaya bebas Banyaknya perenang memilih gaya crawl
saat mengikuti perlombaan dalam nomor gaya bebas karena gayacrawl merupakan gaya renang
tercepat dibandingkan dengan ketiga gaya yang lain ialah gaya dada, gaya punggung dan gaya
kupu-kupu ( Maglischo,1993:15 ). Hal ini sesuai dengan pendapat Thomas ( 2000 : 13 ) yang
mengatakan bahwa Gaya Rimau atau Crawl atau lebih sering disebut gaya bebas adalah satu-
satunya gambaran mengenai berenang. Gaya ini merupakan gaya yang tercepat dan berdasarkan
gaya ini pula kehebatan berenang seseorang akan dinilai.
Untuk bisa menguasai renang gaya bebas ini harus dikuasai dahulu teknik dasar
gayacrawl atau gaya bebas. Teknik dasar tersebut adalah: posisi tubuh di air atau mengapung,
gerakan kaki atau mengayun kaki, mengayuh atau gerakan tangan, koordinasi tangan dan kaki,
dan sistem pernapasan (Thomas, 2000 : 13 ). Hal ini senada dengan Tri Tunggal Setiawan
( 2004 : 9 ) yang mengatakan bahwa teknik dasar renang gayacrawl meliputi: posisi tubuh,
gerakan lengan, gerakan tungkai, gerakan pengambilan nafas dan gerakan koordinasi.
Perenang berprestasi harus memperhatikan teknik dan mekanika renang yang
disebutkan secara benar, selain mental, kematangan juara dan fisik. Perenang yang
berprestasi harus ditunjang oleh kesegaran fisik antara lain kekuatan atau strenght, kecepatan
atau speed, daya tahan atau endurance, daya otot atau muscular power, daya lentur atau
flexibility, koordinasi atau coordination, kelincahan atau agility, keseimbangan atau balance,
ketepatan atau accuracy, reaksi atau reaction. ( M. Sajoto, 1995 : 8 – 10 ). Ada tiga kelompok
unsur utama dari kondisi fisik yang dibutuhkan untuk dapat melakukan unjuk kerja pada
olahraga renang, yaitu: kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan, koordinasi, jkeseimbangan
dan reaksi (Counsilman yang dikutip Soejoko H, 1992 :13 ).
Dalam cabang olahraga renang, seseorang mengikuti perlombaan tentu akan menempuh
suatu jarak oleh karena itu seorang perenang untuk mencapai jarak tersebut akan melibatkan
panjang badannya. Dan panjang badan ini berhubungandengan tinggi badan, sehingga seorang
perenang yang badannya panjang akan mencapai jarak lebih cepat bila dibandingkan
mereka yang berbadan pendek sehingga untuk memperoleh perenang yang berkualitas yang
mampu mencapai prestasi yang optimal perlu mengetahui seberapa besar faktor tersebut
berpengaruh terhadap hasil kecepatan renang gayacrawl. Sehingga prestasi renang akan dapat
tercapai dengan optimal. Dalam renang diperlukan lengan yang panjang yang keseluruhannya
keseluruhan berfungsi sebagai pendayung. Untuk mendorong maju dibutuhkan gerakan
mendayung dengan gerakan memutar seakan-akan melewati tabung atau tabung imajinasi
(Thomas, 2000 : 16 ). Dengan demikian semakin panjang lengan keseluruhan seseorang akan
semakin jauh jangkauannya. Semakin jauh jangkauannya, bila diasumsikan kekuatan dan
kecepatannya sama, maka akan semakin pendek waktu yang ditempuh untuk jarak tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa panjang atau pendeknya lengan keseluruhan
berpengaruh terhadap kecepatan renangnya.
Faktor lain yang sangat diperlukan pada olahraga renang adalah faktor daya tahan. Daya
tahan pada umumnya, yaitu cardiorespyratory endurance yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat, yang cukup
lama ini dilakukan pada olahraga lari, bersepeda, dan berenang, setiap cabang olahraga
memerlukan tingkat daya tahan tertentu yang memenuhi syarat untuk cabang tersebut menurut
Wilmore dan Costill seperti yang dikutip oleh M.Sajoto ( 1995:122 ) mengatakan sekarang
telah berkembang pendapat bahwa cardiorespyratory endurance tinggi dapat meningkatkan
kemampuan prestasi dan mengurangi cidera. Keadaan sistem cardiovascular yang baik akan
menyuplai kebutuhan biologis tubuh pada waktu istirahat maupun saat kerja keras akan di
perlancar. Kelancaran tersebut dimungkinkan apabila alat-alat peredaran darah yang mengalirkan
darah, sebagai media penghantar untuk memberikan zat-zat makanan dan oksigen yang sangat
diperlukan jaringan tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan sempurna dan efisien apabila
memperoleh latihan-latihan dengan dosis yang benar dan tepat.
SMA SANTO PETRUS NYARUNGKUP adalah salah satu sekolah yang mempunyai
bayak siswa berprestasi dalam bidang olahraga,salah satunya adalah sepak bola,voly,tenis
meja,atletik,dan renang. Selain itu,ditinjau ndari fisik. Kebanyakan dari siswa mereka
mempunyain postur badan yang besar.
Dalam penelitian ini sebagai populasi dan sampelnya adalah siswa kelas XI SMA
SANTO PETRUS NYARUNGKUP, hal ini terkait dengan prestasi, artinya apabila penelitian ini
dilakukan di sekolah maka secara teknik ketrampilan yang dimiliki belum tentu dikuasai dengan
baik oleh semua siswa hal ini mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian yaitu prestasi.
Berbeda halnya jika sampelnya benar-benar atlet, minimal secara teknik ketrampilan tersebut
telah dikuasai. Dan disinilah siswa siswa tersebut dibina, oleh karena itu SMA SANTO PETRUS
NYARUNGKUP dipilih sebagai tempat, populasi dan sampel dalam penelitian ini.
Bertolak dari uraian diatas maka penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan
judul : “ Hubungan antara Tinggi badan, Panjang Lengan dan VO 2 Max Dengan Kecepatan
RenangGayaCrawl 50 Meter pada Siswa kelas XI SMA SANTO PETRUS NYARUNGKUP
Tahun 2010.
Berdasarkan uraian diatas bahwa alasan pemilihan judul dalam penelitian ini disimpulkan
sebagai berikut:
1.1.1 Sepengetahuan penulis belum ada judul dan penelitian mengenai hubungan antara tinggi
badan, panjang lengan dan VO 2 Max dengan kecepatan renang GayaCrawl 50 meter
1.1.3 Sebagai wujud nyata kepedulian masyarakat ilmiah dalam perkembangan olahraga
renang. Dengan diadakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
berarti bagi kemajuan bidang olahraga pada umumnya dan cabang olahraga renang
khususnya.
2. Permasalahan
2.1 Apakah ada hubungan antara tinggi badan dengan kecepatan renang gayacrawl 50 meter
pada Siswa kelas XI sma santo petrus nyarungkup Tahun 2010.
2.2 Apakah ada hubungan antara panjang lengan dengan kecepatan renang gayacrawl 50
meter pada Siswa kelas XI sma santo petrus nyarungkup Tahun 2010
2.3 Apakah ada hubungan antara VO 2 Max dengan kecepatan renang gayacrawl 50 meter
pada Siswa kelas XI sma santo petrus nyarungkup Tahun 2010.
2.4 Apakah ada hubungan antara tinggi badan, panjang lengan dan VO 2 Max
dengankecepatan renang gayacrawl 50 meter pada Siswa kelas XI sma santo petrus
nyarungkup Tahun 2010.
3. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan hasil penelitian yang akan dicapai, maka tujuan pelaksanaan penelitian
ini adalah untuk mengetahui :
3.1. Hubungan antara tinggi badan dengan kecepatan renang gaya crawl 50 meter
3.2. Hubungan antara panjang lengan dengan kecepatan renang gaya crawl 50 meter
3.3. Hubungan antara VO 2 MAX dengan kecepatan renang gaya crawl 50 meter
3.4. Untuk mengetahui seberapa sumbangan dari tinggi badan,panjang lengan,dan VO 2 MAX
terhadap kecepatanrenang gaya crawl 50 meter
penelitian ini diharapkan memberikan umpan balik untuk mengukur dan menguji
kemampuan penulis dalam menyumbangkan pemikirannya terhadap olahraga renang,terutama
dalam proses pelaksanaan kegiatan.
4. Manfaat penelitian
a. bagi pelajar
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa berkenaan dengan
kedisiplinan saat belajar
b. bagi pelatih
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti dalam rangka
memberikan latihan pada siswa
c. bagi penulis
Secara urnum manfaat yang dapat diambil dari hasil pelaksanaan penelitian diharapkan
dapat digunakan sebagai informasi ilmiah dalam pelatihan cabang olahraga renang
5. Hipotesis
Menurut sutrisno hadi ( 1992:257 ) hipotesis adalah “ pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya ”
Adapun yang menjadi rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif
( HA ) terdapat hubungan antara keaktipan latihan renang dengan dengan fisikli siswa kelas XI
sma santo petrus nyarungkup.
6. Metode penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pemecahan masalah
penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan metode deskriptif yaitu melihat kenyataan
dilapangan sebagaimana kenyataan yang ada dan sebagaimana adanya. Hal ini sejalan dengan
pendapat Hadari Nawawi ( 2001 : 63 ) yang mengemukakan bahwa “ metode deskritif adalah
prosedur pemecah masalah yang diselingi dengan menggambarkan subjek atau objek penelitian
seseorang, lembaga, masyarakat dan nilai nilai ) pada saat sekarng berdasarkkan fakta-fakta yang
tampak sebagaimana adanya
7. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putera kelas XI SMA SANTO PETRUS
NYARUNGKUP yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
total sampling. Variabel penelitian meliputi variabel bebas (prediktor) terdiri dari 1) tinggi
badan (X1), 2) panjang lengan (X2) dan (kriterium) atau Y adalah kecepatan renang gaya crawl
50 meter. Populasi penelitian sebanyak 30 orang, dengan menggunakan teknik total sampling
diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Data kemampuan penelitian diolah menggunakan teknik
regresi tunggal dan regresi ganda menggunakan program SPSS versi 10, menggunakan taraf
signifikansi 5%.
Hasil analisis data penelitian dengan uji F untuk rX1 – Y = 10,811 ≥ Ftabel 4,20 atau
signifikansi 0,003; uji F untuk rX2-Y = 4,880 ≥ Ftabel 4,20 atau signifikansi 0,036; dan rX12-Y
= 7,773 ≥ Ftabel 3,25 atau signifikansi 0,002, dan sumbangan rX12 terhadap Y sebesar 36,5%.
Berdasar hasil uji F tersebut dapat disimpulkan 1) Ada hubungan antara tinggi badan dengan
kecepatan renang gaya crawl, 2) Ada hubungan antara panjang lengan dengan kecepatan renang
gaya crawl, 3) Ada hubungan antara VO 2 MAX dengan kecepatan renang gaya crawl 4) Ada
sumbangan antara tinggi badan dan panjang lengan kecepatan renang gaya crawl.
Berdasar pada simpulan kemampuan penelitian ini, disarakan kepada para guru SMA
santo petrus nyarungkup bahwa dalam penelitian hasil kecepatan renang gaya crawl 50 meter
aspek tinggi badan, panjang lengan, dan VO 2 MAX dapat dijadikan sebagai materi pendukung
didalam penyusunan program latihan pada siswa, agar proses pelatihan melakukan renang gaya
crawl yang dilakukan dapat berhasil guna dan berdaya guna.
8. Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar persoalan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak
menyimpang dari tujuan semula dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi salah penafsiran
istilah, maka perlu adanya penegasan istilah yang meliputi : Tinggi badan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah keseluruhan panjang tubuh yang di ukur mulai dari telapak kaki sampai
dengan ujujng kepala. panjang lengan adalah bagian tubuh sepanjang lengan atas, lengan bawah,
telapak tangan dan berakhir pada ujung jari tengah. VO 2 MAX adalah .renang gaya crawl
adalah merupakan salah satu tekni renang, gaya ini merupakan gaya yang tercepat dan
berdasarkan gaya ini pula kehebatan berenang seseorang akan dinilai