Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Taufik Abidin
Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS MATARAM
1
intermitten akibat erosi tulang dan infeksi sekunder. Kolesteatoma diduga
sebagai akibat migrasi epitel yang salah & periostitis sirkumskripta. Erosi bagian
tulang liang telinga dapat sangat progresif memasuki rongga mastoid dan kavum
timpani.
Penyakit ini dapat dikontrol dengan melakukan pembersihan liang telinga
secara periodic misalnya tiap tiga bulan. Pemberian obat tetes telinga dari
campuran alcohol atau gliserin dalam perioksida 3%, tiga kali seminggu sering
kali dapat menolong. Pada pasien yang telah mengalami erosi tulang liang
telinga, seringkali diperlukan tindakan bedah dengan melakukan tandur jaringan
ke bawah kulit untuk menghilangkan gaung di dinding liang telinga. Yang penting
ialah membuat agar liang telinga berbentuk seperti corong, sehingga
pembersihan liang telinga secara spontan lebih terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Sosialisman. Herman., 2006. Keratosis Obliterans Dan Kolesteatoma Eksterna.
Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT edisi kelima hal. 47-48. Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
Djaafar, ZA. 2006. Kolesteatoma. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT edisi
kelima hal.55-56. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
http://www.marshfieldclinic.org/proxy/MC-cattails_2006_sepoct_cyst.1.jpg.