You are on page 1of 5

Nama: Recal Gresyana

Nim : B200080159
Kelas : E

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


“Harmonisasi” merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam.
Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standardisasi seolah-olah
keduanya memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara
umum standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan
bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh
karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara internasional. Harmonisasi jauh
lebih fleksibel dan terbuka; tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua,
tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar
secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi (1) standar akuntansi (yang
berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan); (2) pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan
pada bursa efek; dan (3) standar audit.

SURVEI HARMONISASI INTERNASIONAL


Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
• Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
• Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam
dan risiko keuangan berkurang.
• Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam
bidang merger dan akuisisi.
• Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Kritik atas Standar Internasinoal


Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971
(sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan
nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen
terkait adalah perhatian politik nasional sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi
dan bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi
standar akuntansi.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama


Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas: (1)
rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal
balik”/resiprositas). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan
keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas
pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC).
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS
untuk pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing.

Evaluasi
Akhirnya, perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan
perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena
pasar modal dan produk menjadi semakin internasional. Banyak perusahaan yang secara
sukarela telah menerapkan IFRS. Perusahaan-perusahaan ini melihat manfaat ekonomi
dalam mengadopsi standar akuntansi dan pengungkapan yang kredibel di mata
internasional.

Penerapan Standar Internasional


Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari (a) perjanjian
internasional atau politis, (b) kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara
profesional), atau (c) keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya
dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada
orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan
standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut
berbeda, standar nasional harus jadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Contohnya, perusahaan-perusahaan multinasional mungkin menggunakan standar-standar
akuntansi internasional dan juga menerima dan menggunakan standar-standar nasional.

SEKILAS MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG MENDORONG


HARMONISASI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting
– ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan
Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD).
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).
BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu IASC, merupakan badan
pembuat standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001
(Reorganisasi tersebut membuat IASC ke dalam suatu organisasi payung yang
dibawahnya IASB melakukan pekerjaannya). Sebelum restrukturisasi, IASC mengeluarkan
41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan sebuah Kerangka Dasar untuk Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan. Tujuan IASB adalah:
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan
pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia
dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan tertentu.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas
tinggi.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO


IASB (dan dahulu IASC) telah berupaya untuk mengembangkan standar akuntansi
yang akan diterima oleh badan pengatur surat berharga diseluruh dunia. Teknis IOSCO
menyatakan persetujuannya dengan rencana kerja sebagai berikut:
Dewan (IASC) telah mengembangkan suatu rencana kerja yang telah disetujui oleh
Komite Teknis yang jika berhasil diselesaikan akan menghasilkan IAS yang terdiri
dari satu set standar inti yang komprehensif. Penyelesaian standar yang
komprehensif ini yang dapat diterima oleh Komite Teknis (IOSCO) memungkinkan
persetujuan dari Komite Teknis untuk penggunaan IAS dalam mengumpulkan modal
dan keperluan pencatatan saham lintas batas di seluruh pasar global. IOSCO telah
menyetujui IAS 7, Laporan Arus Kas, dan telah memberikan indikasi kepada IASC
bahwa 14 dari Standar Akuntansi Internasional yang ada sekarang tidak
memerlukan perbaikan tambahan, asalkan standar ini lainnya berhasil diselesaikan.

Struktur IASB yang Baru


Dewan IASB membentuk suatu Kelompok Kerja Strategi (Strategy Working Party –
SWP) yang mempertimbangkan bagaimana seharusnya strategi dan struktur IASC setelah
menyelesaikan program kerja standar ini. Yang mendukung usulan struktur baru yang
intinya adalah: (1) IASC akan didirikan sebagai sebuah organisasi independen; (2)
organisasi tersebut akan terdiri dari dua badan utama, Perwalian dan Dewan, serta Komite
Interpretasi Tetap (sekarang disebut sebagai Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan
Internasional) dan Dewan Penasihat Standar; dan (3) perwalian akan menunjuk anggota
dewan, melakukan pengawasan dan mengumpulkan dana yang diperlukan, sedangkan
dewan memiliki tanggung jawab tunggal untuk penentuan standar akuntansi.
IASB yang direstrukturisasi tersebut bertemu untuk pertama kalinya pada bulan April
2001. IASB, setelah direorganisasi, akan mencakup badan berikut.
1. Badan Wali. IASB memiliki 19 wali: enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, empat dari
wilayah Asia/Pasifik, dan tiga dari wilayah lain (tergantung dari penentuan keseimbangan
geografis secara keseluruhan).

2. Dewan IASB. Dewan menetapkan dan memperbaiki standar akuntansi keuangan dan
pelaporan usaha. Tanggung jawabnya meliputi “memenuhi tanggung jawab untuk seluruh
permasalahan teknis IASB termasuk penyusunan dan penerbitan Standar Akuntansi
Internasional, Standar Pelaporan Keuangan Internasional, dan Draf Standar… serta
persetujuan akhir atas interpretasi yang dikeluarkan oleh Komite Interpretasi Pelaporan
Keuangan”, dan menyetujui proposal proyek serta metode dan prosedur untuk
mengembangkan standar. Tujuannya adalah untuk membina kemitraan dengan badan-
badan nasional ini karena semuanya bekerja sama untuk mencapai konvergensi standar
akuntansi di seluruh dunia.
3. Dewan Penasihat Standar. Dewan Penasihat Standar, ditunjuk oleh Perwalian, terdiri dari
“tiga puluh atau lebih anggota, yang memiliki latar belakang geografis dan profesional yang
berbeda, yang ditunjuk untuk masa tiga tahun yang dapat diperbaharui”.
4. Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC). IFRIC terdiri dari 12
anggota yang diangkat oleh perwalian. IFRIC menginterpretasikan “penerapan Standar
Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional dalam konteks
Kerangka Dasar IASB,” menerbitkan rancangan interpretasi dan mengevaluasi komentar
atasnya dan memperoleh persetujuan dewan untuk interpretasi akhir.

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB


Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di
seluruh dunia. Sebagai contoh, standar-standar itu (1) digunakan oleh banyak negara
sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional; (2) digunakan sebagai acuan internasional di
kebanyakan negara-negara industri utama dan negara-negara pasar berkembang yang
membuat standarnya sendiri; (3) diterima oleh banyak bursa efek dan badan regulator yang
memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk menyampaikan laporan keuangan
yang disusun menurut IFRS; dan (4) diakui oleh Komisi Eropa dan badan supranasional
lainnya.

Respons Komisi Pasar Modal AS terhadap IFRS


Namun demikian, SEC juga menyatakan bahwa tiga kondisi harus dipenuhi oleh
perusahaan sebelum SEC dapat menerima standar IASB. Dengan menyatakan tiga kondisi
ini (dalam daftar berikut), SEC telah menunjukkan flesibilitas besar dalam hal sejauh mana
dapat menerima penggunaan IFRS oleh para emiten asing.
1. Standar harus mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan dasar
akuntansi yang komprehensif dan secara umum dapat diterima.
2. Standar harus berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi, serta
memberikan pengungkapan penuh.
3. Standar harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan ketat.

Perbandingan antara IFRS dan Isi Prinsip Akuntansi Komprehensif Lainnya


Berbagai analisis telah membandingkan IFRS dengan isi prinsip akuntansi lainnya.
Proyek Perbandingan antara IASC dan GAAP AS merupakan bagian dari rencana FASB
untuk aktivitas internasional, yang mencakup promosi daya banding internasional standar
akuntansi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dalam menilai
dapat diterimanya IAS untuk pencatatan surat berharga di Amerika Serikat.

UNI EROPA (EUROPEAN UNION – EU)


Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah
inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
• Perolehan modal dalam tingkat EU;
• Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi;
• Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
KESIMPULAN
Perbedaannya sekarang bukan lagi apakah untuk mengharmonisasi atau bahkan
bagaimana melakukan harmonisasi. Badan Standar Akuntansi Internasional merupakan titik pusat
uasha-usaha ini. Pada masa sekarang, merupakan hal yang tidak mungkin untuk membahas
permasalahan aturan pasar modal dan bursa efek tanpa mempertimbangkan harmonisasi
internasional untuk prinsip akuntansi, pengungkapan dan atau audit.

You might also like