Professional Documents
Culture Documents
Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah
sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang Telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
b. Landasan sunnahnya sabda Rasulullah
Perolehan yang paling afdhal adalah hasil seorang dan jual beli yang mabrur.
c. Landasan ijma’
Umat sepakat bahwa jual beli dan penekunannya sudah berlaku (dibenarkan) sejak
zaman Rasulullah hingga hari ini.
C. Hukum-hukum Jual Beli
1. Mubah (boleh), merupakan asal hukum jual beli
2. Wajib, umpamanya wali menjual harta anak yatim apabila terpaksa; begitu juga kadi
menjual harta muflis (orang yang lebih banyak hutangnya daripada hartanya).
3. haram, sebagaimana yang ditengkan pada jual beli yang dilarang.
4. sunat, misalnya jual beli kepada sahabat atau famili yang dikasihi, dan kepada orang
yang sangat membutuhkan barang itu
D. Hikmah Jual Beli
Allah mensyari’atkan jual beli sebagai pemberian keluangan dan keleluasaan dari-Nya
untuk hamba-hamba-Nya. Karena semua manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa
sandang, pangan dan lain-lainnya. Tak seorang pun dapat memenuhi hajat hidupnya sendiri,
karena itu ia dituntut berhubungan dengan orang lain. Dalam hubungan ini tak ada satu hal pun
yang lebih sempurna dari pertukaran, dimana seseorang memberikan apa yang ia miliki untuk
kemudian ia memperoleh sesuatu yang berguna sesuatu yang berguna dari orang lain sesuai
kebutuhan masing-masing.
E. Rukun Jual Beli
Rukun jual beli adalah:
1. penjual dan pembeli
syaratnya adalah:
a) berakal
b) dengan kehendak sendiri (bukan dipaksa)
c) tidak mubazir (pemboros)
d) balig
2. uang dan benda yang dibeli
syaratnya adalah:
a) suci, barang najis tidak sah dijual
b) ada manfaatnya
c) barang itu dapat diserahkan
d) barang tersebut merupakan kepunyaan si penjual
e) barang tersebut diketahui oleh si penjual dan si pembeli; zat, bentuk, kadar
(ukuran) dan sifat-sifatnya jelas
M. Riba
Asal makna riba menurut bahasa arab adalah lebih (bertambah). Beberapa macam riba
menurut pendapat sebagian ulama ada 4 macam, yaitu:
1. Riba fadli (menukarkan dua barang yang sejenis dengan tidak sama)
2. Riba qardi (hutang dengan syarat ada keuntungan bagi yang memberi hutang)
3. Riba yad (berpisah dari tempat akad sebelum ditimbang)
4. Riba nasa’ (disyaratkan salah satu dari kedua barang yang dipertukarkan
ditangguhkan penyerahannya).
DAFTAR PUSTAKA
Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam, Bandung, PT. Sinar Baru Algensindo; 2002
Sa yyid sabiq, Fiqhus Sunnah Jilid 12, Jakarta Pusat: Pundi Aksara 2006