You are on page 1of 21

Oleh : Ketut Supeksa

NPM : 09320027
Jurusan : Pendidikan Biologi
IKIP SARASWATI TABANAN
Blog : http:supeksa.wordpress.com

KATA PENGANTAR

Om swastyastu
Atas asungkerta Waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ Uji Biuret Untuk Uji
Protein ” tepat pada waktunya.
Penyusun karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang di berikan
oleh Dosen pengajar, sebagai tugas Biokimia. Penyajian makalah ini sudah
disesuaikan dengan format yang telah diberikan oleh dosen pembimbing sehingga
dapat disesuaikan dengan ketentuan yang telah disepakati dan dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam pengembangan kualitas laporan ini.
Mengingat terbatasnya kemampuan kami dalam penyusunan makalah ini
maka sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna.maka dari itu saya
harapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang inovatif agar dikemudian
hari saya dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Om Santhi,santhi,Santhi Om.

Tabanan, 24 Januari 2011

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya
di Bali, di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut
dengan minuman keras. Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras
yang memiliki berbagai nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar
alkohol dari minuman itu sendiri, seperti anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-
lain.
Dari waktu ke waktu korban minuman keras (miras) oplosan terus
berjatuhan, ada yang menjadi buta dan bahkan meninggal dunia. Apa saja jenis
oplosan miras yang sering dibuat dan apa bahayanya ?. Hingga kadar tertentu,
sebenarnya alkohol dapat membantu menjaga kesehatan. Namun jika berlebihan,
minuman ini bisa menyebabkan keracunan. Risiko tersebut meningkat ketika
alkohol atau miras dioplos dengan berbagai bahan berbahaya.

Melihat hal tersebut penulis sebagai mahasiswa dari jurusan Pendidikan


Biologi, yang juga sekaligus warga yang tinggal di daerah Indonesia, yaitu di Bali
sehingga sangat merasakan dampak perkembangan tersebut, merasa tertarik untuk
lebih mendalami permasalahan tersebut dengan membandingkannya dengan
teori-teori sosial serta kasus kasus serupa di daerah lain. Oleh karena itu maka
penulisan paper mengenai berjudul “Minuman Keras dan Minuman Keras
Oplosan”.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu miras dan miras oplosan ?
2. Bahan-bahan apa yang digunakan mengoplos minuman keras ?
3. Bagaimanakah cara mengoplos minuman keras ?
4. Apa bahaya meminum miuman keras ?
5. Apa yang menjadi alasan orang meminum minuman keras ?
6. Bagaimana upaya Penanggulangan minuman keras ?

1.3 Tujuan penulisan

a. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah “Kimia Organik” untuk menambah wawasan kami dalam
memahami bahan kimia yang ada dalam minuman keras.

3
b. Tujuan Umum

Adapun tujuan umumnya dari penulisan makalah ini adalah untuk


memberitaukan kepada pembaca mengenai bahan-bahan berbahaya dalam
minuman keras.

1.4 Metode penulisan


Dalam penulisan makalah ini penulis secara umum mendapatkan bahan
tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku-buku
atau dari sumber media internet yang terkait dengan minuman keras dan minuman
keras oplosan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian minuman keras dan minuman keras oploosan

Minuman alkohol yang terkenal dengan nama minuman keras adalah


sebuah minuman yang membuat orang mabuk(pusing) kata orang meminumnya
terasa plong bahkan tidak punya beban. Minuman keras oplosan adalah minuman
keras yang ditambahkan suatu bahan-bahan lainnya. Minuman keras memang
terasa kita tidak mempunyai masalah ketika meminumnya namun itu justru
berbahaya bagi kesehatan. Masa muda memang masa penuh dengan tantangan,
Selalu ingin mencoba hal-hal baru terutama menginjak SMP(Sekolah Menengah
Pertama). Disinilah awal anak-anak diuji, awal merokok atau meminum-minuman
keras biasanya berawal kumpul-kumpul, kumpul disini dalam tanda kutip .
Awalnya disuruh mencoba terlebih dahulu diberi dan diberi supaya orang tersebut
kecanduan. Ya kalau sudah kecanduan bagaimana lagi? Ya harus beli bahkan
nanti kita cenderung akan membelikan minuman untuk mereka, dari minuman
beralih ke tingkat lebih tinggi pil ekstasi bahkan ganja.
Minuman alkohol atau biasa disebut minuman keras merupakan zat
psikopat yaitu golongan zat yang bekerja secara selektif terutama pada otak
hingga dapat menimbulkan perilaku, emosi kognitif, persepsi, kesadaran, dan
lain-lain. Metabolisme alkohol terjadi didalam hati bila diminum dalah dosis
rendah, alkohol dihidrogenase menjadi asetaldehida (hampir 95% etanol menjadi
asetaldehid dan asetat sedangkan 5% sisanya akan diekskresi bersama urin).
Enzim ini membutuhkan seng(Zn) sebagai katalisator. Asetaldehida kemudian
diubah menjadi asetil KoA, lagi-lagi oleh enzim dehidrogenase.
Kedua reaksi ini membutuhkan koenzim NAD. Ion H yang terbentuk diikat oleh
NAD dan membentuk NADH. Asetil KoA kemudian, memasuki siklus asam
trikarboksilik(TCA), yang kemudian menghasilkan NADH. Asetil KoA kemudian
memasuki siklus asam trikarboksilik(TCA), yang kemudian menghasilkan , dan
yang digunakan untuk membentuk adenosin tripospat(ATP) yaitu senyawa energi
yang berperan sebagai cadangan energi yang mobile di dalam sel.

Bila alkohol yang diminum banyak, enzim dehidrogenase tidak cukup


untunk memetabolisme alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai penggantinya hati
menggunakan sistem enzim lain yang dinamakan Microsomal Ethanol Oxidzng
System(MEOS). Asetaldehida yang dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh
enzim dehidrogenase, manakala berinteraksi kembali dengan alkohol akan
menghasilkan senyawa yang susunannya mendekati morfin. Hingga orang
menjadi kecanduan atau alkoholik( orang yang meminum alkohol). Selain
mendekati pada situasi mati konyol seperti kejadian di Indramayu hingga puluhan
orang mati konyol akibat meminum-minuman keras oplosan, seandainya memiliki
umur panjang alkoholik terancam rupa-rupa penderitaan. Alkohol atau minuman
keras dapat juga menyebabkan muka terlihat lebih tua, kusam, dan kurang gairah.
Disisi lain alkoholik cenderung mempunyai simpanan besi (Fe) lebih banyak dari
manusia normal, selain bisa menimbulkan rasa enek, muntah dan diare. Ancaman
lain yang tidak mustahil diidap alkoholik(peminum alkohol) adalah kerusakan
hati disebabkan faktor menutrisi alkohol yang terus menerus dikonsumsi, hal
inilah yang menimbulkan OD( Over Dosis). Mengkonsumsi alkohol yang terus
menerus akan berdampak pada rasio NADH/NAD. Kondisi ini menyebabkan
terdongkraknya rasio laktat/piruvat, mengakibatkan hiperlaktisidemia serta
menurunkan kemampuan ginjal untuk mengsekresikan asam urat.
Dengan demikian alkoholik, terutama yang sudah memiliki bibit penyakit
asam urat bisa didera derita yang lebih hebat oleh penyakit tersebut.
Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat orang yang biasa mengkonsumsi
alkohol minumnya, orang yang memberi minum, penjualnya, pembelinya, yang
memeraskannya, yang meminta diperaskannya, yang membawa, dan yang
dibawakannya”. Baru-baru ini dua mahasiswa asal Papua tewas akibat membeli
miras berturut-turut diketahui mereka menenggak minuman keras tersebut
dikosannya dan terakhir mereka membeli tiga botol Mansion dan dua buah botol
kolesom. Bagi mereka hidup itu hanya dimanfaatkan untuk kesenangan sesaat.
Masa depan mereka telah hancur. Ingatlah pada orang tua, mereka membiayai kita
dengan susah payah demi menyekolahkan anaknya.

2.2 Bahan yang digunakan untuk mengoplos minuman keras

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman keras adalah


bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Secara umum ada dua
jenis tanaman yang sering dipakai, yaitu perasan buah (jus) dan biji-bijian,
meskipun kadang-kadang nira atau tebu juga dipakai untuk minuman beralkohol
tradisional. Perasan buah yang paling banyak dipakai adalah anggur, sedangkan
biji-bijian yang banyak digunakan adalah barley, gandum, hope dan beras.
Dalam pembuatannya bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi.
Fermentasi adalah proses pengolahan yang menggunakan peranan
mikroorganisme (jasad renik), sehingga dihasilkan produk-produk yang
dikehendaki. Jasad renik adalah makhluk hidup yang sangat kecil, sehingga mata
biasa tidak mampu melihatnya. Ia hanya bisa dilihat dengan menggunakan
mikroskop.

Mikroorganisme ada di mana-mana di sekeliling kita, seperti pada tanah,


air, bahan makanan, bahkan melayang-layang di udara yang kita hirup setiap hari.
Jenis mikroorganisme ini sangat banyak.

Dalam mikrobiologi pangan, kita mengenal tiga jenis jasad renik, yaitu
kapang (jamur), bakteri dan khamir (yeast). Jamur dan bakteri lebih dikenal
masyarakat karena juga berkaitan dengan penyakit. Kalau kita terserang penyakit
kulit, seperti panu, kadas dan kurap, maka penyebabnya adalah sejenis jamur
penyebab penyakit. Sedangkan bakteri banyak menyebabkan berbagai jenis
penyakit menular, seperti TBC, Thypus, Colera, Desentri, dan sebagainya.

2.2.1 Miras dengan minuman berenergi


Untuk mendapatkan cita rasa yang lebih baik, penggemar minuman keras
sering menambahkan suplemen minuman berenergi ke dalam minumannya.
Oplosan ini sering disebut ‘Sunrise’, dan bisa mengurangi rasa pahit pada bir atau
rasa menyengat pada alkohol yang kadarnya lebih tinggi.

Walaupun kadar alkohol menjadi sedikit berkurang, efek samping yang lain akan
muncul dalam pengoplosan ini. Dikutip dari detikBandung, Jumat (11/6/2010),
ahli farmasi dari ITB, Joseph I Sigit mengatakan bahwa alkohol dan minuman
berenergi memiliki efek berlawanan. Alkohol bersifat menenangkan, sedangkan
suplemen berfungsi sebagai stimulan. Jika digabungkan, efeknya bisa memicu
gagal jantung.

2.2.2 Miras dengan susu

Salah satu jenis oplosan yang sering menyebabkan korban tewas adalah
‘Susu macan’ (Lapen), yakni campuran minuman keras yang dicampur dengan
susu. Jenis minuman ini banyak dijual di warung-warung miras tradisional.

Gunawan (nama samaran), salah satu pelanggan warung semacam itu mengakui
adanya risiko keracunan pada susu macan

Ketika dihubungi detikHealth, pria asal Yogyakarta ini mengatakan bahwa


penyebab keracunan umumnya bukan susu melainkan jenis alkoholnya. Karena
umumnya menggunakan alkohol tradisional, maka jenis dan kadarnya tidak
diketahui oleh pelanggan.

2.2.3 Miras dengan cola atau minuman bersoda

Salah satu oplosan yang cukup populer adalah ‘Mansion Cola’, terdiri dari
Vodka dicampur dengan minuman bersoda. Tujuannya semata-mata untuk
memberikan cita rasa atau menutupi rasa tidak enak pada minuman keras. Salah
satu penggemar Mansion Cola adalah Yono (nama samaran), mahasiswa semester
akhir di Yogyakarta. Menurutnya, selama jenis alkohol yang digunakan aman dan
tidak berlebihan maka tidak ada risiko untuk mencampurnya dengan cola ataupun
sari buah. Yono mengaku mengoplos sendiri Mansion Cola sejak tahun 2003, dan
belum pernah menyebabkan jatuhnya korban keracunan.

2.2.4 Miras dengan spiritus atau jenis miras yang lain

Di warung-warung tradisional, pengoplosan beberapa jenis minuman keras


dilakukan untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Minuman yang harganya
mahal seperti Vodka dicampur dengan spiritus, atau jenis minuman keras lain
yang tidak jelas kandungan alkoholnya.

Jenis alkohol yang aman dikonsumsi hingga jumlah tertentu adalah


alkohol dengan 2 atom karbon atau etanol. Sementara alkohol dengan satu atom
karbon atau metanol umumnya digunakan sebagai pelarut atau bahan bakar,
sehingga sangat beracun jika diminum.

Dikutip dari Medschl.cam.ac.uk, 10 mL methanol cukup untuk


menyebabkan kebutaan dan 30 mL akan menyebabkan dampak lebih fatal
termasuk kematian.

2.2.5 Miras dengan obat-obatan

Dengan anggapan akan mendongkrak efek alkohol, beberapa orang


menambahkan obat-obatan ke dalam minuman keras. Mulai dari obat tetas mata,
obat sakit kepala, hingga obat nyamuk. Karena akan meningkatkan aktivitas
metabolisme, efek samping paling nyata dari jenis oplosan ini adalah kerusakan
hati dan ginjal. Efek lainnya sangat beragam, tergantung jenis obatnya.
2.3 Proses Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol

Proses yang hampir sama juga terjadi pada pembuatan minuman keras.
Bahan baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara
mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomyces
cerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut menjadi
gula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen flavor (cita
rasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan minuman beralkohol dengan
cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan.

Lama proses fermentasi itu akan mempengaruhi jumlah alkohol yang


dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan
alkoholnya.

10

Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai dan lamanya fermentasi ini akan
menghasilkan jenis minuman keras yang berbeda-beda pula.

Dalam prosesermentasi spontan dalam minuman beralkohol / minuman


keas. Proses pembuatan minuman keras ini tidak harus ditambahkan ragi atau
yeast dengan sengaja. Karena mikroorganisme sebenarnya ada di sekeliling kita,
termasuk di udara bebas, maka sebenarnya proses fermentasi bisa berlangsung
secara langsung, tanpa harus menambahkan ragi ke dalamnya. Proses inilah yang
dikenal dengan fermentasi spontan.

Hal ini terjadi pada fermentasi perasan buah anggur. Buah anggur yang
diperas dan dibiarkan di udara terbuka, maka dengan sendirinya akan berlangsung
proses fermentasi dari mikroba yang ada di udara. Jika proses tersebut sudah
berlangsung bertahun-tahun, maka mikroba yang ada di udara secra alamiah akan
terseleksi sendiri, sehingga hanya mikroba tertentu sajalah yang dominan. Itulah
yang terjadi pada industri-industri khamer tradisional. Dalam dunia anggur, kita
mengenal jenis-jenis anggur tertentu yang disimpan di dalam peti-peti kayu.
Semakin lama anggur itu disimpan, semakin mahal pula harga anggur tersebut,
karena akan dihasilkan cita rasa spesifik yang sangat khas.

Fermentasi spontan ini bisa terjadi di mana saja, termasuk juga pada
minuman jus yang kita miliki dan kita ketahui sebagai minuman halal.

11

Kalau kita menyimpan jus buah yang tidak habis, maka dalam beberapa
hari jus tersebut akan mengalami fermentasi spontan dan berubah menjadi
minuman beralkohol. Status hukumnya akan sama dengan minuman keras yang
mengandung alkohol. Inilah yang kadang-kadang kurang disadari oleh
masyarakat. Ketidaktahuan akan proses fermentasi spontan ini bisa saja
menjerumuskan kita kepada minuman beralkohol yang memabukkan.
Sama juga terjadi pada nira kelapa atau aren. Ketika masih segar, maka
nira tersebut adalah halal. Akan tetapi ketika sudah didiamkan beberapa hari
(biasanya lebih dari dua hari) maka akan berubah menjadi tuak yang beralkohol,
memabukkan dan haram. Minuman itu sering dijajakan di beberapa daerah dan
dianggap sebagai minuman halal.

2.4 Bahaya minnuman keras oplosan meminum minuman keras dan miras
oplosan

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan


ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir,
merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung
alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang
meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai
pada dosis keracunan atau mabuk.

12

Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku,


seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak
mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.
Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka
merah, atau mata juling.
Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah
tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Mereka yang sudah
ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol,
yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan
jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.
Berikut ini ada beberapa akibat yang di timbulkan oleh minuman keras

2.4.1 Akibat penyalahgunaan minuman keras

Tentunya semua minuman keras akan menimbulkan akibat bagi para


pelakunya dan bagi lingkungan di sekitarnya. Berikut dalah beberapa akibat
meminum minuman keras.

13

a. Dampak penyalahgunaan bagi pelakunya:

• Gangguan Fisik : meminum minuman beralkohol banyak, akan


menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan
lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, impoten serta
gangguan seks lainnya
• Gangguan Jiwa : dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga
menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan
belajar dan gangguan jiwa tertentu.
• Gangguan Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan
perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat
pengendalian diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif
dan bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang
melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat
menimbulkan tindakan pidana atau kriminal.

b. Bagi orang tua dan keluarga:

• Menimbulkan bebadn mental, emosional, dna sosial yang sangat berat


• Menimbulkan beban biaya yang sangat tinggi yang dapat membuat
bangkrutnya keluarga.

14

• Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya harapan


tentang masa depan anak.
c. Bagi masyarkat dan bangsa:

• Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bgai program pencegahan,


penegeakan hukum dan perawatan serta pemulhan penderita
ketergantungan narkoba
• Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan
masyarakt.
• Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa serta membunuh masa
depan dan kejayaan bangsa.

2.5 Alasan orang mengkosumsi minuman keras dan minuman keras oplosan

Setelah kita mengetahui bahan-bahan pembuatan miras oplosan,


semestinya kita berusaha untuk tidak meminumnya. Namun masih tetap saja ada
orang yang nekat meminum miras oplosan walaupun sudah tahu bahayanya.
Mengapa? Menurut seorang pakar, setidaknya ada 4 alasan seseorang meminum
miras:

2.5.1. Sedang tren

Miras dianggap sebagai sebuah tren di kalangan masyarakat.

15

Penyebabnya adalah masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan


nilai-nilai luhur bangsa kita. Banyak film-film produksi Indonesia maupun luar
negeri yang berisi adegan meminum miras, contohnya James Bond.

2.5.2. Diancam tidak dijadikan teman


Ini biasanya terjadi dalam sebuah kelompok atau geng. Jika para anggota
geng minum miras dan ada salah seorang anggotanya yang tidak minum, maka
dia akan disebut sok suci, pengecut, banci, dsb. Lalu diancam akan dikeluarkan
dari geng. Karena takut akan ditinggalkan temannya, tak ada pilihan lain selain
meminum miras juga.

2.5.3 Hanya mencoba

Ucapan orang yang begitu ingin mencoba miras “Hanya sedikit,”.


Bermula dari coba-coba, lalu ketagihan, akhirnya jadi kebiasaan. Saya sarankan,
anda jangan sampai tergoda untuk mencoba meminum miras walaupun cuma
setetes (seperti lagunya bang Rhoma di atas).

2.5.4 Pelarian dari masalah

Orang biasanya meminum miras untuk melupakan masalah yang sedang


dihadapi. Sensasi “fly” dari miras membuat orang jadi tidak peka terhadap
lingkungan sekitar. Dia takkan peduli lagi sedang berada di mana, bersama siapa,
dan sedang melakukan apa. Padahal masalah takkan selesai begitu saja dengan
meminum miras. Saran saya, lebih baik pererat hubungan anda dengan keluarga,
saudara, atau teman kerja.

16

Mereka bisa dimintai bantuan di saat anda sedang kesulitan. Pokoknya,


jangan pernah menjadikan miras sebagai teman anda!

2.6 Upaya Penanggulangan


Minum minuman keras sudah selayaknya
diberantas karena dampak negatif yang dapat
ditimbulkan selain kerena dalam ajaran agama
tertentu minumminumankeras adalah perbuatan
yang dilarang. Cara yang paling tepat dalam
memberantas suatu masalah adalah dengan cara
mencari sumber permasalahan tersebut.
Sehingga apabila sumber permasalahan tersebut
terselesaikan maka masalah-masalah lain tidak
akan timbul atau muncul kemBalii. Begitu pula
dengan pemberantasan minum minuman keras
di Sidemen. Motif seseorang menjadi alcoholic
tentu berbeda-beda, sehingga untuk mencari
tahu sumber permasalahnnya diperlukan suatu
konseling. Namun perkembangan konseling
itusendiri benar- benar menganbil keputusan
Gambar 1.1 Contoh orang untuk berhenti minum.
yang berhenti meminum
miras

Salah satu faktor yang menghambat adalah kerena alkohol bersifat aditif
sehingga peminum yang berusaha untuk berhenti akan mengalami sindrom putus
obat yaitu keadaan yang sangat tidak menyanangkan dari tubuh akubat
kekurangan zat aditif.

17
Biasanya cairan infus, magnesium dan glukosa sering diberikan untuk mencegah
beberapa gejala putus obat dan untuk menghindari dehidrasi atau bisa juga dengan
pembarian benzodiazepin selama beberapa hari untuk menenangkan dan
membantu mencegah gejala putus obat. Obat-obatan anti-psikosa umumnya
diberikan untuk sejumlah kecil pecandu dengan halusinasi alkoholik.
Setelah masalah medis darurat berhasil diatasi, program detoksikasi dan
rehabilitasi harus dimulai. Pada tahap pertama pengobatan, alkohol sama sekali
tidak digunakan. Kemudian seorang pecandu harus mengubah perilakunya. Tanpa
bantuan, sebagian besar pecandu akan kambuh dalam beberapa hari atau beberapa
minggu.

Seorang alcoholic dapat dikatakan sembuh dari pengaruh minuman keras


tidak hanya dilihat dari berhentinya ia minum minuman keras, namun juga dari
kesembuhan tubuhnya yang telah rusak akibat minum minuman keras, caranya
mengatasi tekanan hidup, serta cara mengatasi rasa percaya diri dan rasa bersalah.
Di indonesia minum minuman kerasan sudah menjadi gaya hidup yang tidak bisa
ditinggalkan. sudah jelas, bahwa miras itu sangat berbahasa. apalagi saat ini
banyak sekali miras oplosan yang dicampur dengan baygon , putas dan racun-
racun yang lain. dengan adanya berita miras oplosan seperti ini para pencandu
miras tetap tidak takut dan pada akhirnya mereka mati ditangan miras.

Fenomena itu sangat menyedihkan sekali. saya mempunyai beberapa tips


untuk mengatasi kecanduan dari miras. tips-nya sebagai berikut :

a. ingat bahwa miras itu berbahaya buat kesehatan.


b. konsultasi ke psikolog berobat kedokter.
c. untuk keluarga dari pecandu miras, ingatkan anggota keluarga yang
kecanduan miras. dan jangan menekan orang tersebut ( contohnya
menekan : kamu sih seperti itu dll ).
d. pergi ketempat-tempat pengajian.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa minuman keras dan minuman
keras oplosan sangat berbahaya bagi para pemakainya dan lingkungannya.
Minuman ini dapat memabukan. Bahan-bahan yang terkandung dalam minuman
keras dan minuman keras oplosan secara berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung, otot syaraf,
mengganggu metabolisme tubuh, impoten serta gangguan seks lainnya dan yang
paling sering terjadi adalah menyebabkan kematian.

3.2 Saran

1. Bagi para pminum minuman keras berhentilah meminum minuman keras


apalagi minuman keras oplosan, jika tidak bisa berhenti, kurangilah
memakai sedikit demi sedikit.
2. Bagi para remaja jangan ekali-kali mencoba dan meminum minuman
keras.
3. Bagi para pemerintah. Stop penyebaran minuman keras tanpa izin dan
unyuk para penegak hukum teruslah memerangi minuman keras dan
minuman keras olposan.

18

DAFTAR PUSTAKA

_____. 2010 . Bahaya Minuman Keras Oplosan . Aviable from :


http://lawan.us/bahayanya-minuman -keras-oplosan/. Accesed: June 2010
_____. 2010 . Minuman Beralkohol . Aviable at :
http://id.wikipedia.org/wiki/minuman_beralkohol . Accesed: June 2010

Adiwisastra, A . 1987 . K eracunan, Sumber, Bahaya serta Penanggulangannya.


Bandung : Penerbit Angkasa.

Fitri, M . 2005 . Alkohol . Aviable at: http://www.pearllav.blogspot.com/.


Accesed: June 2010

Rai . 2010 . Pesona Miras Oplosan . Aviable at :


http://raimenceng.wordpress.com/2010/05/12/pesona-miras-oplosan/.
Accesed: June 2010

SMA 1 Ngunut . 2010 . Bahaya Alkohol dan Miras Oplosan . Aviable at :


http://www.sman1ngunut.info/2010/05/bahaya-alkohol-dan-
mirasoplosan.html. Accesed: June 2010

19

You might also like