Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
………………..
NIP. …………
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
lapangan.
lingkungan sekitar.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Pengajaran
dan produktif.
a. Prinsip Aktivitas.
tetapi tidak dapat belajar untuk peserta didik. Dalam hal ini, guru
b. Prinsip Motivasi
pelajaran tertentu.
c. Prinsip Individualitas
bahwa sebagai manusia, tidak dua peserta didik yang sama persis.
(a) sifat, bakat, dan kemampuan yang berbeda; (b) cara belajar
yang berbeda; (c) minat khusus yang berbeda; (d) latar belakang
d. Prinsip Lingkungan
e. Prinsip Konsentrasi
berarti bahwa guru harus dapat: (a) membuat bahan pelajaran agar
sehari-hari.
f. Prinsip Kebebasan
lebih maju pada peserta didik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk
g. Prinsip Peragaan
dalam kelompok.
i. Prinsip Apersepsi
sudah berlalu.
j. Prinsip Korelasi
pelajaran lain.
sesuatu yang berharga dan berhasil guna bagi peserta didik. Dalam
hal ini, metode dan media pengajaran mempunyai peranan yang
penting.
l. Prinsip Globalitas
semua hal tersebut memiliki nilai manfaat bagi peserta didik dan
bagi kelangsungan atau kelancaran aktivitas pengajaran serta
perut bumi.
gelombang tsunami.
Macam Belajar
Jenis Media
1 2 3 4 5 6
Gambar diam Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah
Gambar hidup Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang
Televisi Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang
Obyek tiga Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
dimensi
Rekaman audio Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang
Programmed Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang
instruction
Demonstrasi Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang
Buku teks Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang
tercetak
Sajian oral Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang
(lisan)
Arti prestasi yaitu suatu hasil yang di capai atau hasil yang
belajar, maka peserta didik akan menjadi pandai atau bodoh itu
yang efisien dan dapat meningkatkan daya pikir peserta didik yang
dicapai. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa
sebagai berikut:
a. Evaluasi Formatif
pekerjaan.
latihan.
pengetahuan dari luar atau dari orang lain. Oleh kerana itu, belajar
alam, ilmu ekonomi, ilmu kimia, ilmu sosial, ilmu agama, ilmu
belajar, yaitu:
proses belajar itu sangat erat dan komplek sekali. Mungkin tidak
yang penting.
kesulitan.
beberapa respon.
adalah:
a. Syarat Belajar
b. Motivasi belajar
melakukan apa saja yang dapat dilakukan bila peserta didik itu
c. Tujuan belajar
sebagainya.
bertanggung jawab.
peserta didik.
menunjukkan keaktifan.
belajar yang baik. Hasil yang baik akan menjadi balikan yang
memperkuat belajar.
B. Pengajuan Hipotesis
IPA.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ruang kelas, (2) Hutan Jati, dan (3) Hutan Pinus. Pelaksanaan
pada Gambar 1.
Keterangan:
1. Pembelajaran Kelompok Perlakuan dilakukan pertama kali di dalam kelas
dengan metode ceramah, tanya jawab dan dilanjutkan dengan praktik
lapangan di dua tempat, yaitu hutan jati dan hutan pinus.
2. Pembelajaran kelompok pembanding dilakukan di dalam kelas dengan
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan simulasi di kelas.
B. Prosedur Penelitian
telah ditetapkan.
Ho : μ1 < μ2
(Nilai rata-rata posttest kelompok perlakuan lebih kecil
dari kelompok pembanding)
H1 : μ1 > μ2
SS1 + SS 2 1 1
SX1 – X2 = ( + ) ................................................ (1)
n1 + n2 − 2 n1 n2
Dengan ketentuan:
(∑ X 1 ) 2
SS1 = ∑X 1
2
−
n
…………………………………... (2)
pembanding)
(∑ X 2 ) 2
= ∑X 2
2 −
n
………………………(3)
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
................................................................ (4)
Dengan ketentuan:
perlakuan)
(kelompok pembanding)
BAB IV
Perlakuan
disebut post-test.
B. Pelaksanaan Pre-Test
sama. Soal pre-test ini berbentuk tes terulis pilihan ganda dengan
(lulus melampaui KKM sebesar 66), dan jumlah siswa yang tidak
C. Pelaksanaan Pembelajaran
control.
D. Pelaksanaan Post-Test
yang sama. Soal post-test juga berbentuk tes terulis pilihan ganda
2,000. Hal ini berarti bahwa tHitung < tdf=76; ∝=0,05 . Dengan demikian,
analisis hasil post-test dapat dilihat pada Lampiran 5.4 dan 5.6.
Hal ini berarti bahwa tHitung > tdf=76; . Dengan demikian, dapat
∝=0,05
adalah berbeda nyata. Ini berarti bahwa, pada post-test, nilai rata-
lebih tinggi dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok
kedua tes untuk setiap kelompok dapat dilihat pada Lampiran 5.3
dan 5.4 serta Lampiran 5.7 dan 5.8. Rangkuman hasil perhitungan
siswa pada kelompok pembanding naik dari 2,63% pada saat pre-
belajar ini, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.4, ternyata lebih
yaitu dari 2,50% pada saat pre-test menjadi 80% pada saat post-
test.
juga mengalami kenaikan. Pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa nilai
meningkat dari 47,24 pada saat pre-test menjadi 63,82 pada saat
A. Kesimpulan
beberapa kesimpulan:
di kelas.