Professional Documents
Culture Documents
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Mid Semester mata kuliah
Psikologi Kepemimpinan
Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
KEPRIBADIAN
Definisi
Para psikolog cenderung mengartikan kepribadian sebagai suatu
konsep dinamis yang mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan
seluruh system psikologis seseorang. Definisi kepribadian yang paling
sering digunakan dibuat oleh Gordon Allport hampir 70 tahun yang lalu, ia
mengatakan bahwa kepribadian adalah “organisasi dinamis dalam sisitem
psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan
diri secara unik terhadap lingkungannya”. Kepribadian (personality)
merupakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain.
Faktor Lingkungan.
Factor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk
kepribadian kita, dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam
keluarga, teman-teman, dan kelompok social. Kepribadian seseorang,
meskipun pada umumnya stabil dan konsisten, dapat berubah bergantung
pada situasi yang dihadapinya. Lingkungan tertentu akan membatasi
perilaku dan lingkungan yang lain akan membatasi lebih sedikit dari
perilaku yang ada. Misalnya pada tempat ibadah dan taman umum,
perilaku kita akan berbeda karena batasan untuk masing-masing tempat
berbeda. Kepribadian tidak bisa dilihat dari pola-pola perilaku yang
terpisah. Factor keturunan membekali kita dengan sifat dan kemampuan
bawaan, tetapi potensi penuh kita ditentukan oleh seberapa baik kita
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Sifat kepribadian
Sifat-sifat kepribadaian dinyatakan sebagai karakteristik yang
sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu.
Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah
malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia dan takut. Mengapa sifat-sifat
kepribadian menjadi suatu hal yang mendapat perhatian cukup besar?
Jawabannya adalah : para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat
kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan
bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan
pengembangan karier. Sebagai contoh, jika jenis karakteristik tertentu
berpengaruh lebih baik terhadap pekerjaan tertentu, manajemen dapat
menggunakan tes kepribadian untuk menyeleksi kandidat pekerja dan
meningkatkan prestasi kerja karyawan.
Ada berbagaimacam sifat kepribadian dalam diri tiap orang. Sifat-
sifat tersebut coba diungkapkan oleh berbagai macam alat tes kepribadian
yang ada. Dalam pembahasan kami kali ini kami akan mencoba
menyinggung sedikit megenai Myers-Briggs Type Indicator dan Big five
model.
Myers-Briggs Type Indicator. Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah
tes kepribadian menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan
individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Berdasarkan
jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke
dalam karakteristik ekstraver atau introver, sensitif atau intuitif, pemikir
atau perasa, dan memahami atau menilai. Instrumen ini adalah instrumen
penilai kepribadian yang paling sering digunakan. (id.wikipedia.org).
meskipun MBTI merupakan alat yang paling sering digunakan ia tak luput
dari kelemahan MBTI dikembangkan dari teori Jung sedangkan teori ini
tak dapat dikembangkan secara ilmiah dan validitas masih diragukan –
pengisian secara asal-asalan ataupun berbohong tak mampu dideteksi
(www.scribd.com).
Big Five Model. MBTI mungkin kurang memiliki bukti pendukung yag
valid, tetapi hal ini tidak berlaku pada model lima besar atau Big Five
Model. Tes inilah yang dilakukan oleh John Bearden.
Adapun faktor-faktor lima besar mencakup :
Ekstraversi (extraversion). Dimensi kepribadian yang mendeskripsikan
seseorang yang suka bergaul, suka berteman, dan tegas.
Mudah akur atau mudah bersepakat (agreeableness). Dimensi kepribadian
yang mendeskripsikan seseorang yang senang bekerja sama, kooperatif,
hangat, dan penuh kepercayaan
Sifat berhati-hati (conscientiousness) Dimensi kepribadian yang
mendeskripsikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat dipercaya,
dapat diandalkan, teratur, dan gigih.
Stabilitas Emosi (emotional stability) dimensi ini menilai kemampuan
seseorang untuk menahan stress. Stabilitas emosi yang positif menjadkan
seseorang sebagai orang yang tenang, percaya diri, memiliki pendirian
yang teguh sedangkan stabilitas emosi yang negative menjadikan
seseorang menjadi mudah gugup, khawatir, depresi, dan tidak memiliki
pendirian yang teguh.
Terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience) Dimensi kepribadian
yang menggolongkan seseorang berdasarkan lingkup minat dan
ketertarikannya terhadap hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka,
cenderung kreatif, ingin tahu, dan sensitive terhadap hal-hal yang bersifat
seni. Sebaliknya individu yangtidak terbuka merasa nyaman dengan hal-
hal yang telah ada.
NILAI
Definisi
Nilai atau value didefinisikan sebagai hal yang dianggap penting, bernialai
atau baik. Semacam keyakinan mengenai bagaimana seseorang seharusnya
atau tidak seharusnya bertindak (Kartono & Gulo, 2000 h. 533). Nilai
(value) menunjukan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan
akhir tertentu lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan cara
pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.
Nilai atau value bernilai penting terhadap penelitian perilaku
organisasional karena menjadi dasar pemahaman sikap dan motivasi
individu, dan karena hal tersebut berpengaruh terhadap persepsi kita.
Individu memasuki suatu organisasi dengan pendapat yang telah terbentuk
sebelumnya tentang apa yang “seharusnya” dan apa yang “tidak
seharusnya” terjadi. Tentu saja, pendapat – pendapat ini tidak bebas dari
nilai. Sebaliknya, hal tersebut memuat interpretasi – interpretasi mengenai
apa yang benar dan apa yang salah. Selanjutnya, timbul implikasi bahwa
perilaku atau hasil – hasil tertentu lebih disukai dari yang lain. Akibatnya,
nilai menutupi objektivitas dan rasionalitas.
SIKAP
Definisi Sikap
Sikap utama
Kepuasan Kerja
Komitmen Organisasional
IMPLIKASI
Menjadi pemimpin yang baik tak berarti selalu sukses dan mau
menempuh cara apapun demi hasil yang dituju. Pemimpin yang baik perlu
mengindahkan nilai-nilai di lingkungan dimana ia berada mana. Nilai-nilai
pribadi maupun yang ada dimasyarakat memberikan panduan bagaimana
seharusnya manusia mersikap dan berperilaku – mana yang baik dan tidak,
yang seharusnya dan tidak seharusnya.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
P.Robbin, Stephen. Perilaku Organisasi Buku 1 Ed.12. Jakarta:
Salemba Empat
www.scribd.com/doc/33840279/Myers-Briggs-Type-Indicator
diunduh 3 November 2010 pukul 13.30
www.id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian#Cara_identifikasi_kepribad
ian diunduh 3 November 2010 pukul 13.30
www.humanresources.about.com/od/leadership/a/leader_values.htm
diunduh 2 November 2010 pukul 6.22
www.en.wikipedia.org/wiki/Big_Five_personality_traits