You are on page 1of 15

Terapi Sang Nabi dalam Menyembuhkan

Demam
Ditulis oleh admin
Rabu, 26 Agustus 2009 06:29
Dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim, dituturkan hadis riwayat Nafi’ dari Ibnu Umar
bahwasannya Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya demam atau demam yang berat(akut) itu berasal uap api
jahanam,maka dinginkan demam dengan air”

Rasulullah apabila terkena demam, beliau minta diambilkan qirbah (kantong air yang
terbuat dari kulit). Rasulullah memakai air untuk mengguyur kepalanya, kemudian beliau
mandi. Dalam kitab Sunan dituturkan Hadis riwayat Abu Hurairah. Ia menandaslan,
“Tatkala, ada salah seorang sahabat yang menyebut-nyebut demam di hadapan
Rasulullah, ada sahabat lain yang mengecam keras penyakit demam. Rasulullah bersabda,

“Jangan menista demam. Sebab demam dapat menghapus dosa, sebagaimana api
dapat melenyapkan karat besi”

Orang yang terserang penyakit demam, selazimnya meninggalkan beragam jenis makanan
buruk, berikut mengkonsumsi obat-obatan yang berdaya guna.

Segala kondisi demam, yaitu ketika temperature tubuh meningkat tajam, dapat diterapi
dengan air melalui dua cara, yaitu

Dari arah luar, yaitu dengan cara mengkompresnya, dengan menggunakan air dingin atau
es, dengan maksud untuk menurunkan temperatur panas.

Mengkonsumsi air mineral sebanyak mungkin saat menderita demam. Hal itu dapat
membentu kestabilan organ tubuh , terutama dua ginjal, agar berfungsi normal.

Diantara hal yang membantu proses penyembuhan demam adalah membersihkan tubuh
sebaik mungkin, membuang berbagai kotoran tubuh, membuang kelebihan “ampas” tubuh
yang tak berguna, dan menyingkirkan unsur-unsur makanan yang buruk dari dalam tubuh,
sehingga kondisi tubuh sama persisnya dengan besi yang telah tersterilkan dari karatnya.
Tindakan preventif inilah yang popular di kalangan para alhi medis dalam usaha
penyembuhan sakit demam.

Abu hurairah menuturkan, “Tidak ada penyakit yang menjangkitiku, yang paling aku
sukai selain dari demam, sebab demam merasuk ke seluruh organ tubuhku. Dan Allah
akan member pahala bagi setiap organ tubuh yang terkena demam”.

Air dingin merupakan obat yang berdaya guna untuk mengantisipasi demam, khususnya
demam yang tidak disertai dengan pembengkakan organ tubuh, serta tidak mengandung
unsur-unsur buruk, baik dari luar maupun dalam tubuhm maupun unsur-unsurperusak
lainnya. Dengan izin allah penyakit demam ini akan dapat diredam dengan cepat, dan cara
penyembuhan demam dengan air dingin adalah cara pengobatan yang murah, sehat, dan
multiguna.

thibbun nabawi
Tidur menyehatkan
menurut sunnah
Ditulis oleh Admin
Jumat, 21 Agustus 2009 04:20
Rasulullah merupakan sebaik baik teladan bagi kehidupan kita. Salah satunya kita
diajarkan dalam thibbun nabawi bagaimana posisi tidur yang sehat. Selain posisi tidur
sehat, juga bagaimana waktu tidur yang sehat. Melalui riwayat-riwayat hadist dibawah
ini kita bisa mengetahui cara tidur sehat ala rasulullah.

Imam Ahmad melaporkan bahwa Abu Hurayrah ra berkata, Rasulullah saw melewati
orang yang sedang tidur dengan posisi tengkurap, beliau membangunkan orang itu dengan
kakinya dan berkata, ‘Ini adalah posisi yang tidak disukai Allah swt.’

Ibnu Hiban dalam sahihnya juga melaporkan hal yang sama, demikian pula dengan hadits-
hadits lain yang tergolong koleksi utama.

Imam al-Barkawi menyebutkan dalam bab petunjuk menuju taqwa dalam kitab al-Tariqa
al-Muhammadiyya, “Tidak disukai tidur terlentang tanpa alasan yang jelas.” Imam al-
Khadimi dalam komentarnya menambahkan, “Tidur dengan posisi terlentang adalah
tidurnya para Rasul dan orang-orang yang merenungkan penciptaan langit dan bumi.
[pada saat tidur tanpa atap di atas kepalanya];

Tidur dengan posisi miring ke kanan adalah tidurnya para ulama dan orang-orang yang
taat beribadah, tidur dengan posisi miring ke kiri adalah tidurnya orang-orang yang suka
sekali makan, dan tidur dengan posisi tengkurap adalah tidurnya setan dan orang-orang
kafir.” (al-Bariqa al-Mahmudiyya fi Syarh al-Tariqa al-Muhammadiyya, 4: 177).

Dalam Fatawa al-Hindiyya, yang merupakan koleksi gemilang dan dijadikan andalan
dalam mahdzab Hanafi, yang disusun oleh sekelompok ulama dinyatakan bahwa,
“Dianjurkan untuk memperoleh manfaat dari tidur siang (qaylula), karena Rasulullah saw
bersabda, Lakukanlah tidur di siang hari, karena setan tidak melakukannya.’”

Kemudian sebagaimana yang disebutkan dalam al-Ghayatsiyya… direkomendasikan


untuk tidur dalam keadaan suci (berwudhu), dan untuk berbaring dengan posisi miring ke
kanan menghadap qiblat.

Tidak disukai untuk tidur di pagi hari, dan di waktu Ashar dan Magrib dan antara Maghrib
dan ‘Isya (karena biasanya dapat mengakibatkan terlewatnya shalat Magrib dan ‘Isya
berjamaah).

Telah disebutkan dalam beberapa literatur bahwa Sayyidina ‘Ali lebih menyukai untuk
tidak tidur setelah ‘Isya sebelum tengah malam. Orang tidur sebaiknya di tempat tidur
yang kondisinya sedang antara lunak dan keras [untuk mencegah tidur yang berlebihan
yang dapat menyebabkan orang kehilangan shalat tahajjudnya, karena terlalu terlelap].

Seseorang harus menggunakan tangan kanannya sebagai bantal di bawah pipinya. Dia
juga harus berpikir bahwa dia akan [seolah-olah] ditempatkan dalam kubur, berbaring di
sisinya, tanpa sesuatu kecuali apa yang telah diperbuatnya…

Jika perut seseorang terlalu penuh dan merasa takut terkena sakit perut, tidak ada masalah
baginya untuk meletakkan bantal di bawah perutnya dan tidur dengan bantal itu.

Orang harus mengingat Allah swt (dzikr) ketika akan tidur, yaitu dengan mengucapkan
tahlil (‘la ilaha illa Allah’), tahmid (‘alhamdu lillah’) dan tasbih (‘subhan Allah’) [setelah
membaca beberapa do’a khusus sebelum tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah saw]
hingga orang itu tertidur, karena orang yang tidur akan dibangkitkan dalam keadaan
seperti sebelum tidur dan orang yang meninggal menurut cara bagaimana dia meninggal.

Orang harus bangun sebelum subuh, karena bumi mengeluh kepada Allah swt terhadap 3
hal, yaitu mandi junub (ghusl) orang-orang yang berzina, dari darah yang tumpah karena
melanggar hukum, dan dari tidurnya orang-orang setelah datangnya waktu subuh.

Orang harus bangun dengan berdzikir kepada Allah swt [yang terbaik adalah
mengucapkan do’a yang dicontohkan oleh Rasulullah saw], dan dengan suatu ketetapan
hati yang kuat untuk bertaqwa kepada Allah dan menjauhi larangan segala larangan-Nya
serta memutuskan untuk tidak menyalahkan hamba Allah swt, sebagaimana yang telah
disebutkan dalam al-Ghara’ib. "[al-Fatawa al-Hindiyya, 5: 376]

Di antara sunnah ketika bangun tidur adalah:

Mengucapkan ‘La Ilaha illa Allah’, lalu Alhamdulillah’ 3 kali, dan Alhamdulillahi alladzi
ahyana ba`da ma amatana wa ilayhi an-nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah
menghidupkan kita setelah kematian kita, dan kepada-Nyalah kita akan kembali).
[Bukhari, Abu Dawud, dan lainnya]

Dianjurkan untuk menggosok muka dan mata dengan kedua tangan, untuk menghilangkan
pengaruh dari tidur, sebagaimana disebutkan dalam Syama’il al-Tirmidzi.

Disarankan untuk menggosok gigi, idealnya dengan siwak, sebagaimana yang disebutkan
dalam Musnad Ahmad dan Sunan Abu Dawud.

Dan semua kebajikan, di dunia ini dan di hari kemudian bisa ditemukan dalam sunnah
Rasulullah saw. Dan segala keberhasilan berasal dari Allah swt.
Wa min Allah at Taufiq

Syaikh Faraz Rabbani - Amman, Jordan

POLA MAKAN
RASULULLAH
Ditulis oleh admin
Senin, 31 Agustus 2009 04:41
Salah satu sisi dari pola hidup sehat rasulullah adalah dalam hal kebiasaan beliau makan
dan minum. Prof. Dr . Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, seorang pakar kedokteran dan
biofisika, telah menulis kitab yang sangat bagus mengenai hal ini berjudul “at-Taghdziyah
an-Nabawiyah, al-Ghadza baina ad-Daa wa ad-Dawa”. Kitab ini telah diterbitkan di
Indonesia oleh penerbit Almahira dengan judul “pola makan rasulullah, Makanan Sehat
Berkualitas menurut al-Qur’an dan as-Sunnah”. Buku ini memuat petunjuk cukup lengkap
mengenai bagaimana Nabi mengatur program diet sehat sehingga kesehatan tubuh
terjaga. 20 prinsip penting dari pola makan Rasulullah yang dapat kita terapkan dalam
pola makan kita sehari-hari seperti bagaimana mengatur menu makanan dengan pola
makan teratur sehingga hal ini berguna bagi kita yang selama ini makan apa saja hingga
menyebabkan obesitas dapat dijadikan sebagai tips diet agar langsing kembali.

Berikut ini adalah adab makan dan minum yang dicontohkan oleh Nabi:

1. Membaca basmalah ketika hendak makan, dan mengakhiri dengan membaca hamdalah.
Barangkali hikmah membaca basmalah dan hamdalah adalah seorang muslim selalu
mengingat bahwa makanan yang disantap tidak lain adalah nikmat dan anugerah dari
Allah yang Maha Lembut dan Maha Tahu. Dia akan terhindar dari sikap berlebih-lebihan
dan mubadzir. Seorang muslim juga akan selalu sadar bahwa makanan bukan tujuan
akhir, tapi sarana menambah kekuatan untuk menuju ketaatan kepada Allah,
memakmurkan bumi dan menaburinya dengan kebaikan.

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.


Nabi bersabda:
”Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bangun
pagi dia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya
sendiri”.
Nabi sendiri jika hendak makan selalu mencuci tangan terlebih dahulu, sebagaimana yang
dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Nasa’i dari Aisyah ra.

3. Menjauhi sikap berlebihan dan rakus.


Makan adalah kewajiban. Dengan makan seorang muslim memperoleh kekuatan untuk
beribadah. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah ibn
Umar:
”Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi”.
Namun demikian kita harus ingat batasan dalam mengkonsumsi makanan, yaitu menjauhi
sikap berlebihan dan rakus.
Banyak sekali dalil yang menekankan hal ini. Allah dalam surat al-A’raf ayat 31
berfirman:
”Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Dan juga di surat Thaha ayat 81:
”Makanlah diantara rezeki yang baik yang telah Kami berikan pada kalian, dan janganlah
melampaui batas padanya”.
Sementara Rasulullah saw sendiri telah memerintahkan untuk mengatur waktu makan dan
berpegang teguh pada etika, sebagaimana sabda Beliau:
”Kami adalah orang-orang yang tidak makan kecuali setelah lapar, dan bila makan kami
tidak sampai kenyang”.
Beliau juga bersabda:
”Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya
beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia harus
mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi
untuk bernafas”. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim)
Maksudnya sebenarnya makanan dalam porsi minimal pun sudah cukup baginya untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari,
Muslim, Ibnu Majah, Imam Ahmad dan Darimi, Rasulullah saw juga bersabda:
”Makanan satu orang cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup untuk empat
orang, dan makanan empat orang sebenarnya cukup untuk delapan orang”.
Dalam hadits lain disebutkan:
”Sesungguhnya termasuk sikap berlebih-lebihan bila kamu memakan segala sesuatu yang
kamu inginkan”. (HR Ibnu Majah)
Beliau pun bersabda:
”Seorang mukmin makan dengan satu usus, sementara orang kafir makan dengan tujuh
usus”. (HR. Muslim, Turmudzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)

4. Makan dengan tiga jari.


Dengan tiga jari berarti kita telah bersikap seimbang. Sebagaimana dikatakan bahwa
makan dengan lima jari menunjukkan kerakusan, sedangkan makan dengan satu atau dua
jari menunjukkan kesombongan dan keangkuhan.

5. Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar.


Rasulullah melarang seseorang makan sambil bersandar karena membahayakan kesehatan
dan mengganggu pencernaan lambung.
6. Minum dengan tiga kali tegukan. Dilakukan sambil duduk dan tidak bernafas dalam
gelas.
Nabi mengajarkan minum dengan menyesap (minum air dengan menempelkan bibir ke
air), bernafas di luar gelas serta tidak minum dengan cara menenggak. Maksudnya adalah
mencegah masuknya udara ke dalam lambung.
Ubay bin Ka’ab berkata:
”Nabi saw tidak pernah meniup makanan dan minuman, tidak bernafas di dalam wadah.
Bahkan beliau melarang meniup makanan dan minuman.”
Nabi saw biasa minum dengan tiga kali teguk, sambil bernafas di antara tiga kali tegukan
di luar gelas dan bukan di dalamnya.
Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bernafas tiga kali saat minum. Beliau
bersabda:
”Sungguh, ini lebih mengenyangkan, menyembuhkan, dan menyegarkan”. (HR Bukhari
dan Muslim)
Anas juga berkata:
”Rasulullah saw telah melarang minum sambil berdiri”. (HR Muslim)
Ibnu Abbas menambahkan:
”Rasulullah saw telah melarang minum dari mulut poci”. (HR Bukhori dan Ibnu Majah)

7. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging (makanan utama).


Hal ini sebagai upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan para penghuni surga. Dalilnya
adalah Qur’an surat al-Waqi’ah ayat 20-21:
”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka
inginkan”.

8. Menutup makanan dan minuman di atas meja.


Nabi mewajibkan menutup makanan untuk melindunginya dari pencemaran, sebagaimana
dinyatakan dalam hadits Nabi saw.:
”Tutuplah bejana”. (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)
Dalam riwayat Bukhari disebutkan:
”Tutuplah makanan dan minuman”.
Rasulullah saw bersabda:
”Tutuplah wadah tempat makanan dan minuman, karena dalam satu tahun ada satu malam
yang di malam itu turun wabah dari langit. Wabah itu tidak menjumpai wadah yang
terbuka melainkan akan ada sebagian dari wabah itu yang mengenai wadah itu”.

9. Mencuci mulut (berkumur) sebelum dan setelah makan.


Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan gigi dari sisa makanan dan bakteri. Secara
khusus beliau menekankan pentingnya berkumur setelah minum susu:
”Berkumurlah kalian setelah minum susu, karena di dalamnya mengandung lemak”. (HR.
Ibnu Majah)

10. Suplemen makanan terbaik adalah madu.


Rumah Nabi tidak pernah kehabisan madu. Nabi juga menganjurkan untuk meminum
madu secara teratur. Nabi bersabda:
”Hendaklah kalian meminum madu”.
Adapun Nabi mengajarkan bahwa cara terbaik meminum madu adalah dengan melarutkan
satu sendok madu dengan air yang tidak dingin dan diaduk dengan baik.

11. Tidak memasukkan makanan pada makanan.


Ada dua pendapat mengenai maksud dari memasukkan makanan pada makanan. Pendapat
pertama adalah kita dilarang makan kecuali setelah dua jam dari waktu makan berat.
Pendapat kedua adalah kita dilarang menyuap makanan ke dalam mulut pada saat masih
ada makanan di dalamnya. Dunia kedokteran modern membuktikan bahwa kedua hal
tersebut memang berdampak negatif pada kesehatan.

12. Menjilati jari dan tempat makan.


Menjilati tempat bekas makan akan sangat membantu pencernaan. Rasulullah saw sendiri
menjilati jemari beliau setelah makan. Beliau bersabda:
”Apabila salah seorang di antara kalian selesai makan, hendaklah dia tidak membersihkan
tangannya sehingga menjilatinya”. (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, Tabrani)
Hal itu menunjukkan adanya perintah untuk tidak meninggalkan sisa makanan di tempat
makan. Juga diriwayatkan Turmudzi dengan lafaz:
”Barangsiapa makan di piring, lalu ia menjilatinya, maka piring itu akan memohonkan
ampun untuknya”. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad)

13. Nabi melarang menggabungkan antara susu dan ikan, cuka dan susu, cuka dan ikan,
buah dan susu, cuka dan nasi, delima dengan tepung, kubis (kol) dengan ikan, bawang
putih dengan bawang merah, makanan lama dengan makanan baru, makanan asam dengan
makanan pedas, makanan panas dengan makanan dingin.

14. Tidak tidur setelah makan.


Nabi menganjurkan seseorang berjalan-jalan setelah makan malam. Tapi bisa juga
digantikan oleh shalat. Hal ini dimaksudkan agar makanan yang dikonsumsi masuk
lambung dengan tepat sehingga bisa dicerna dengan baik. Diriwayatkan dari Aisyah
bahwa Nabi saw bersabda:
”Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah yang Mahatinggi dan shalat,
serta janganlah kalian tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi
keras”. (HR. Abu Naim dengan sanad dha’if)
Diriwayatkan dari Anas dengan status marfu’:
”Makan malamlah sekalipun hanya dengan kurma kering (yang rusak), karena
meninggalkan makan malam dapat mempercepat penuaan”.

15. Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri.


Hal ini menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling
mencintai yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan.

16. Makan sambil berbincang dan tidak diam.


Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana rileks dan menyenangkan saat makan.
17. Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan. Dilarang
menghina atau membenci makanan, sekalipun makanan itu di luar kebiasaan kita.

18. Bersikap lembut terhadap orang sakit dengan tidak memaksakan makanan tertentu.

19. Menjaga perasaan orang lain dengan tidak membelakangi posisi mereka. Hal ini bisa
menyebabkan terganggunya selera makan orang tersebut.

20. Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas dan minuman yang terlalu dingin.

Dalam buku ”Muhammad Seorang Milyuner” karya Dr. Ali Syu’aibi (2004), pada bagian
ketiga kita bisa menemukan setidaknya tiga anjuran Rasulullah berkaitan dengan pola
makan:

1. Tidak memakan daging setiap hari, melainkan berselang hari.


Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dari Aisyah ra, dia mengatakan bahwa bagian lengan
atas adalah daging yang paling disukai Nabi. Namun beliau tidak memakan daging setiap
hari. Maka yang tersisa ditangguhkan untuk keesokan harinya.

2. Tidak memakan buah pada saat baru sembuh dari sakit.


Diriwayatkan dari Ummu Al-Mundzir binti Qais, seorang wanita Anshar, dia mengatakan:
”Rasul datang kepadaku bersama Ali yang waktu itu baru sembuh dari sakit. Kebetulan
waktu itu kami punya buah yang masih tergantung di pohonnya. Rasul pun berdiri dan
dan memetik buah dan memakannya. Ali juga ikut memetik, namun ketika akan
memakannya, Rasul mencegah seraya berkata: “Jangan Ali, kamu baru sembuh dari
sakit”. Ali pun mengurungkan niatnya. Maka aku membuat roti dan makanan yang
direbus dan membawakannya pada mereka. Maka Rasul pun berkata pada Ali: “Makanlah
ini. Ini lebih baik untukmu””. (HR. Abu Dawud)

3. Tidak pernah menolak undangan makan, bahkan jika yang dihidangkan nilainya sangat
murah.
Rasul tidak pernah menolak undangan makan apapun selama makanan yang dihidangkan
itu halal, meskipun makanan itu sangat murah. Beliau berkata: “Jika kalian diundang
untuk menghadiri jamuan makan, maka hadirilah. Kalau suka makanlah, kalau tidak,
tinggalkan”. (HR. Abu Dawud)
Sebagaimana Rasul juga pernah mengatakan: “Kalau aku diundang untuk menghadiri
suatu jamuan, meskipun yang dihidangkan hanya kaki atau tangan, aku akan datang.
Begitu juga kalau aku diberi hadiah tangan atau kaki, aku pasti menerimanya”. (HR.
Bukhori)

Dari aswaja.net
Pola Hidup
yang Sehat
Ditulis oleh AdeYM
Minggu, 29 Agustus 2010 21:40
Selain pola makan, kesehatan kita juga sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen
yang bersifat kejiwaan dalam menyikapi hidup ini. Selain berdampak pada pribadi, pola
hidup seseorang juga berdampak pada lingkungan sosialnya, karena pola hidup biasanya
tercermin dalam perilaku keseharian. Pada zaman modern yang semakin mengglobal,
masyarakat di seluruh dunia cenderung memiliki life style kebarat-baratan, padahal untuk
setiap bangsa biasanya memiliki pola makan dan pola hidup tentu yang sesuai dengan
lingkungan negaranya. Dalam potret masyarakat yang seperti itu, maka muncullah
kecenderungan mengarah pada ketidakseimbangan. Ketidak seimbangan itu menjadi awal
dari munculnya berbagai penyakit modern yang menggejala secara luas dewasa ini. Oleh
karena itu pentinglah bagi kita untuk selalu menjaga pola hidup sehat

Keseimbangan Individu
Jika di dalam tubuh kita terjadi ketidakseimbangan metabolisme, makanya badan menjadi
tidak sehat. Jika kita mengalami ketidakseimbangan antara bekerja dan istirahat, badan
kita juga akan sakit. Begitu juga jika terjadi ketidakseimbangan jiwa, maka kita bisa
stress. Ujung-ujungnya kita jadi sakit.

Badan dan jiwa bagaikan dua sisi dalam satu keping mata uang yang tidak bisa
dipisahkan. Pola hidup sangat dipengaruhi oleh keseimbangan jiwa seseorang.
Keseimbangan jiwa digambarkan oleh keikhlasan, kesabaran, ketenangan, ketentraman
dan kedamaian. Sedangkan ketidak seimbangan digambarkan dengan kemarahan,
kebencian, dendam, iri, dengki, serakah, dan berbagai jenis emosi yang cenderung
bergejolak dalam berbagai skalanya. Ketentraman dan kedamaian jiwa membawa kita
pada kesehatan, sedangkan emosi yang bergejolak cenderung membawa pada penyakit.

Pola hidup kita sangat dipengaruhi oleh sikap jiwa dalam menghadapi persoalan. Ada
yang menghadapi hidup ini dengan penuh kesabaran, ketenangan dan keikhlasan.
Seseorang yang menyikapi kehidupan dengan emosional biasanya memiliki ego yang
tinggi, dia cenderung ingin sempurna dalam segala aktifitasnya dengan sempurna, tidak
bisa menerima kegagalan, selanjutnya sifat-sifat emosional terseut yang membawa pada
kondisi stress ketika menghadapi kegagalan. Sebaliknya orang yang memiliki ego rendah
cenderung bisa memahami kegagalan dan kekalahan. Tidak mudah stress, karena dia
berpendapat bahwa kegagalan adalah hal yang biasa dalam kehidupan ini. Namun mereka
cenderung tidak berupaya secara maksimal dalam mencapai cita-citanya.

Manusia modern memiliki kecenderungan untuk berperilaku yg pertama yaitu ingin serba
cepat, serta instan, dan kemudian kaitannya dengan tingkat stress yang tinggi. Di berbagai
negara maju,ritme kehidupan menjadi demikian cepat dengan ukuran-ukuran matrealistik.
Pekerja keras tak kenal waktu bermunculan dimana-mana dan menjadi tren masyarakat
maju. Siang malam bekerja dengan berbagai motivasinya. Akhirnya muncullah kehidupan
yang tidak teratur. Siang malam dalam ritme kerja yang sangat tinggi. Persaingan kerja
meninggkat tajam. Yang kemudian memicu rasa khawatir yang berlebihan, rasa kecewa,
putus asa, iri, dengki, dendam, marah, benci, dan ujung-ujungnya stress. Kompensasinya
biasanya dalam bentuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang berlebihan dan tidak
tepat, atau mencari hiburan.

Untuk mengimbangi perilaku workaholic maka bermunculanlah pusat pusat makanan


cepat saji atau instan. Dan munculnya berbagai tempat-tempat hiburan dalam segala
macam bentuknya. Potret kehidupan modern ternyata memunculkan berbagai ketidak
seimbangan dalam diri seseorang yang mengikuti pola hidup semacam itu. Semakin
banyak orang yang mengalami stress dan banyak juga yang terkena berbagai macam
penyakit modern seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, stroke, liver, jantung, kanker
dan masih banyak lagi lainnya.

Akhirnya terbukti, semua penyakit itu bermula dari pola hidup yang tidak teratur disertai
pola makan yang buruk. Penyakit baru akan berdampak setelah 10-20 tahun, sulit diobati
karena terlanjur memperburuk kualitas kesehatan secara permanen.

Keseimbangan sosial
Selain berdampak pada keseimbangan individual, pola hidup modern juga berdampak
pada keseimbangan sosial. Perubahan yang sangat cepat disegala bidang tidak selalu bisa
diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Mereka yang tertinggal oleh
perubahan, biasanya merasa kecewa, kepepet, dipinggirkan bahkan muncul perasaan
diperlakukan secara tidak adil, iri, marah dan kemudian berbuat kejahatan sosial.

Itulah dampak pola hidup yang tidak seimbang secara kemasyarakatan, akan timbul
penyakit sosial. Bagai mana menyembuhkannya?Agaknya kita mesti mengarahkan semua
itu pada keseimbangannya kembali. Insya allah penyakit-penyakit itu secara bertahap bisa
disembuhkan.

Perlakukanlah manusia sebagai manusia, hargailah orang-orang yang sukses karena kerja
keras mereka, tetapi jangan mencemooh orang-orang yang kalah, lemah, terpinggirkan
dan dhuafa. Justru mereka harus diangkat supaya bisa berdiri tegak kembali sejajar
dengan saudara-saudaranya yang lain.

Kita harus mengubah sudut pandang ini, bukan secara individual dan liberal, melainkan
mengacu pada keseimbangan sosial. Yaitu menghargai mereka yang sukses, dan
mengangkat mereka yang gagal. Inilah konsep kehidupan Islami yang seharusnya kita
tegakkan.

maroji

scientific Fasting by Agus Mustofa


KURMA
Ditulis oleh AdeYM
Jumat, 06 November 2009 01:56
Allah Swt telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allah
menyebutkannya dalam Al-Qur’an dalam 20 tempat yang berbeda dengan memakai
lafaz pohon kurma

; an-Nakhl, an-Nakhiil dan an-Nakhlah. Kurma mendapat tempat istimewa dalam Al-
Qur’an dan sebenar-benar perkataan adalah Kalamullah (Al-Qur’an Al-Karim). Allah
telah menetapkan bahwasanya pohon kurma ada di bumi, kemudian Allah
mengutamakannya dengan menyebutkan ciri-ciri pohon dan buah ini:

Allah berfirman:

“Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang memiliki kelopak mayang.”
(Q.S. Ar-Rahman: 11)
Ibnu Katsir berkata, ”Allah menyebutkan buah kurma ini secara khusus karena
kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika masih basah maupun ketika
telah kering.”

“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-
susun.” (Q.S. Qaaf: 10)

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun


anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas
sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Q.S. Ar-Ra’du: 4)

Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya kurma sangat dianjurkan


bagi perempuan yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Allah
memerintahkan Maryam binti ‘Imran untuk memakan buah kurma ini ketika ia
sedang nifas.

Dokter Muhammad an-Nasimi dalam kitabnya, ath-Thibb an-Nabawy wal ‘Ilmil Hadis
(Pengobatan Ala Nabi dan Ilmu Modern) mengatakan:

“Hikmah dari ayat ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan
melahirkan itu sangat membutuhkan makanan dan minuman yang kaya akan unsur
gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan
jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan
gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan
menambah masa sistolennya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh
nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah).
Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh
tubuh.”

Keajaiban buah kurma dari Anas r.a., beliau berkata, "Rasulullah SAW. berbuka
puasa sebelum shalat dengan memakan kurma segar, kalau tidak ada maka dengan
kurma kering, dan kalau tidak ada beliau meminum beberapa teguk air." (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi).
Hal ini karena kurma mengandung semua unsur makanan pokok yang dibutuhkan
tubuh, yaitu gula, protein, lemak, mineral, dan vitamin.

Nabi SAW dalam beberapa hadits, menganjuran kita untuk mengkonsumsi tujuh
buah kurma. Dan ternyata, tujuh buah kurma ini bila ditimbang ada sekitar 100
gram yang mengandung:

1. Gula = 75,00 gram


2. Serat selulosa = 4,00 gram
3. Air = 22,50 gram
4. Protein = 2,50 gram
5. Lemak = 2,50 gram,
6. Vitamin-vitamin:
Vitamin A = 60 IU
Vitamin B-1 = 0, 08 miligram,
Vitamin B-2 = 0, 05 miligram,
7. Mineral.
Kurma itu penuh asam mineral yang merupakan unsur terpenting sebagai makanan
bagi tubuh, berupa:
Potasium = 79 miligram
Tembaga = 21 miligram
Belerang = 65 miligram
Besi = 5 miligram
Magnesium = 65 miligram
Mangan = 2 miligram
Kalsium = 65 miligram
Fosfor = 72 gram

Pada pertengahan kedua abad ke-20, para ahli mengungkapkan adanya asam amino
yang lain pada kurma. Dan yang terpenting dalam asam ini adalah glutathione
sebagai antioksidan. Ternyata, bagi 100 gram (7 kurma) dapat memberikan lebih
dari 350 energi. Jadi, nilai gizi kurma hampir sempurna. Kurma adalah rejeki yang
beruntun, datang terus-menerus, tidak terputus sebagai rejeki dari Allah SWT untuk
manusia.

Kurma Menurut Tinjauan Medis dan Pengobatan

1. Dalam kurma, ditemukan beberapa bahan kimia yang memengaruhi horman


oksitosik, yaitu hormon yang bercampur di dalam peranakan wanita, sehingga dapat
membantu percepatan kelahiran, serta dapat mengurangi resiko pendarahan setelah
melahirkan. Hormon lain dalam kurma adalah hormon untuk menghambat aktivitas
hormon kelenjar gondok (glandula thyreoidea). Bahan yang lain, yaitu hormon
pembangkit kelenjar susu, sehingga dapat memperlancar ASI (Air Susu Ibu).
2. Serat selulosa berguna untuk membangkitkan kerja usus, sebagai obat mujarab
untuk penyembuhan yang disebabkan kurang makan. Serat ini tidak dapat dicerna
oleh alat pencernaan kita, sehingga dapat menjaga tubuh supaya terhindar dari
kekurangan makanan dalam perut.
3. Vitamin A diperlukan untuk pemeliharaan epitel selaput lendir, ketajaman
penglihatan mata, dan pencegahan terjadinya infeksi. Oleh karena ini lah orang-
orang gurun selalu mengkonsumsi kurma untuk memperkuat pendengaran dan
memfokuskan penglihatan.
Manfaat lainnya dari vitamin A banyak sekali. Aktivitas kehidupan di dalam tubuh
kebanyakan bertumpu pada vitamin-vitamin tersebut. Vitamin bukan lah bahan
penguat tubuh, tapi vitamin diperlukan untuk menyempurnakan aktivitas kelenjar
getah bening dalam tubuh dengan cara yang lebih baik.
4. Fosfor bersama kalsium diperlukan untuk membentuk tulang dan kesehatan gigi.
Fosfor berguna untuk membangun aktivitas kelenjar dan mengembalikan fungsi
kelenjar tubuh. Fosfor juga berperan penting sebagai nutrisi otak, sehingga bila
dikonsumsi teratur, dalam jangka panjang berefek mencerdaskan otak.
5. Magnesium penting sekali bagi aktivitas kehidupan di dalam tubuh, serta untuk
menjaga diri dari penyakit.
6. Besi sangat penting untuk aktivitas pembentukan hemoglobin dan zat darah merah
dalam sumsum tulang. Oleh karena itu, ia diperlukan untuk melindungi manusia dari
kekurangan darah.
7. Seng, diperlukan untuk mengobati penyakit sensitivitas tubuh.
8. Kurma kering mengandung aspirin (acetylsalicylic acid) alami yang dapat
mengurangi rasa sakit (analgesic).
9. Kalium (potassium) signifikan untuk mengatasi kelelahan, membuat organ jantung
bekerja lebih optimal, mengaktifkan kontraksi otot, dan berperan dalam pengaturan
tekanan darah.taq/berbagai sumber/republika

www.islamic-center.or.id
Khasiat
Bawang
Putih
Ditulis oleh AdeYM
Selasa, 03 Agustus 2010 15:52

Sadar atau tidak kita dikelilingi herba, cukup untuk


mencarinya di dapur kita dan Subahanallah manafaatnya sangat banyak untuk keperluan
seisi keluarga. Bawang putih atau nama ilmiahnya Allium sativum L bersifat panas dan
kering pada tingkat keempat. Ia memanaskan dengan kuat dan sangat mengeringkan,
sangat bermanafaat untuk orang yang mempunyai masalah badan sejuk(dingin). Baunya
juga merangsang untuk membuka selera makan.

BAHAN AKTIF DALAM BAWANG PUTIH


Bahan aktif yang terkandung di dalam herba ini antaranya adalah alisin, aliin, enzim
allinase, asam nikotinat, allithiamin, besi, belerang, kreatin, kuprum, fosfor, saponin,
kalsium, kalium, niasin, protien, vitamin A,B1 (thiamine),B2(riboflavin),vitamin C dan
Vitamin D dan berbagai bahan aktif yang melengkapkan potensi herba ini.

KHASIAT DAN MANAFAAT BAWANG PUTIH


Bawang putih mempunyai berbagai khasiat antaranya menurunkan tekanan dan
melancarkan perjalanan darah,berfungsi sebagai antibiotik, antioksidan, mencegah
pembekuan darah, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan paras gula di dalam darah,
menstimulasikan sistem Imuniti, memanaskan badan, melancarkan pembuangan air
kencing,dan lain-lain.

Sistem Pencernaan

Herba ini sangat baik untuk membantu pencernaan, karena herba ini jika dimakan mentah
akan merangsang pengeluaran air liur untuk membantu pepsin (enzim pencernaan protien)
dan menaikkan tahap asid hidroklorik di dalam badan. Herba ini sangat membantu
penyerapan enzim untuk proses pencernaan makanan yang kita ambil. Zat thiamine
berfungsi untuk mencegah sembelit.

Pencegah Kardiovaskular

Herba ini berfungsi menurunkan kadar LDL di dalam darah, dan menghalang
pembentukan plak di jantung,jadi pengambilan herba ini sebagai pencegahan penyakit
kardiovaskular.

Untuk fungsi penjagaan diri, getah bawang putih dikatakan sangat baik untuk tumit kaki
yang pecah, caranya dengan menggosokan bawang putih yang telah dikupas di bahagian
yang merekah, insya ALLAH tumit juga akan menjadi lembut. Herba ini juga sangat baik
untuk luka yang bernanah,dengan menempelkan bawang putih yang telah dilumatkan ke
luka yang telah bernanah, atau mencuci luka dengan bawang putih, namun rasanya sedikit
pedih kerana bahan aktif aliisin berfungsi sebagai antibiotik yang menghalang
pembentukan kulit,kuman dan bakteria.

Herba ini juga sangat baik untuk mengubati arterioclerosis,arthritis,asma, kanser,


masalah peredaran darah, selsema, insomnia, sinusitis(Resdung) dan jangkitan kulat.

Namun, perlu di ingat Herba ini tidak boleh diambil oleh mereka yang menggunakan
mesin Hemodialisis.

You might also like