Professional Documents
Culture Documents
II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC
Sub Kompetensi : 1. Mempersiapkan operasi
2. Melaksanakan operasi
3. Menangani masalah operasi
4. Membuat laporan pengoperasian
a. Tujuan Pemelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat:
Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC
Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC
Menjelaskan keunggulan PLC
Menyebutkan daerah penerapan PLC
Mengidentifikasi struktur PLC
b. Uraian Materi
1. Sistem Kendali
Sistem kendali mempunyai tiga unsur yaitu input, proses, dan output.
Input pada umumnya berupa sinyal dari sebuah transduser, yaitu alat
yang dapat merubah besaran fisik menjadi besaran listrik, misalnya tombol
tekan, saklar batas, termostat, dan lain-lain. Transduser memberikan
informasi mengenai besaran yang diukur, kemudian informasi ini diproses
oleh bagian proses. Bagian proses dapat berupa rangkaian kendali yang
interfis output
Peralatan
CPU-PLC
Peralatan
interfis input
output
input
memori
Gambar 2 Diagram blok PLC
Dari gambar terlihat bahwa komponen sistem kendali PLC terdiri atas
PLC, peralatan input, peralatan output, peralatan penunjang, dan catu
daya. Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut:
a. CPU-PLC
PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul
interface input dan output program kendali disimpan dalam memori
program. Program mengendalikan PLC sehingga saat sinyal iput dari
peralatan input on timbul respon yang sesuai. Respon ini umumnya
mengonkan sinyal output pada peralatan output.
CPU adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem
PLC. ia mengeksekusi program, memproses sinyal input/ output, dan
mengkomunikasikan dengan peralatan luar.
Memori adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data
pemakai. Sistem operasi sesungguhnya software sistem yang
mengkordinasikan PLC. Program kendali disimpan dalam memori
pemakai.
Ada dua jenis memori yaitu : ROM (Read Only Memory) dan RAM
(Random Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat
diprogram sekali. Penyimpanan program dalam ROM bersifat
permanen, maka ia digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada
sejenis ROM, yaitu EPROM (Erasable Programmable Read Only
Memory) yang isinya dapat dihapus dengan cara menyinari
menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian diisi program ulang
menggunakan PROM Writer.
b. Peralatan Input
Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan
selanjutnya PLC memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan
peralatan output. Peralatan input itu antara lain:
Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas,
saklar level, saklar tekan, saklar proximity.
Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu,
sensor level,
Rotary encoder
c. Peralatan Output
Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang
dikendalikan. Peralatan output itu misalnya:
Kontaktor
Motor listrik
Lampu
Buzer
d. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam
sistem kendali PLC, tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara
nyata. Maksudnya, peralatan ini digunakan untuk keperluan tertentu
yang tidak berkait dengan aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang
itu, antara lain :
Berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, software ladder,
konsol pemrogram, programmable terminal, dan sebagainya.
Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS, Syswin, dan CX
Programmer.
Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket, CD ROM, flash disk.
e. Catu Daya
PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital
membutuhkan catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau
dari dalam PLC itu sendiri. PLC tipe modular membutuhkan catu daya
dari luar, sedangkan pada PLC tipe compact catu daya tersedia pada
unit.
Spesifikasi Umum
Butir Spesifiasi
Tegangan AC 100 s.d 240 VAC, 50/60 Hz
catu DC 24 VDC
Tegangan AC 85 s.d 264 VAC
operasi DC 20,4 s.d 26,4 VDC
Penggunaan AC 60 VA maks
daya DC 20 W maks
Catu daya luar Tegangan catu 24 VDC
Kapasitas output 300 mA
Tahanan isolasi 20 M minimum
Kuat dielektrik 2300 VAC 50/60 Hz selama 1 menit
Suhu ruang 0o s.d 55o
Ukuran sekerup terminal M3
Berat AC 650 g
DC 550 g
Butir Spesifikasi
Tegangan input 24 VDC +10%
/-15%
Impedansi input 2,7 k
Arus input 8 mA
Tegangan/ arus on 17 VDC input, 5 mA
Tegangan/ arus off 5 VDC maks, 1 mA
Tunda on 10 ms
Tunda off 10 ms
Konfigurasi rangkaian
input
Spesifikasi Output
Butir Spesifikasi
Kapasitas switching 2 A, 250 VAC (cos = 1)
maksimum 2 A, 24 VDC
Kapasitas switching 10 mA, 5 VDC
minimum
Usia kerja relai Listrik : 150.000 operasi (beban resistif 24 VDC)
100.000 operasi (beban induktif)
Mekanik : 20.000.000 operasi
Tunda on 15 ms maks
Tunda off 15 ms maks
C. Rangkuman
D. Tugas
- Sediakan kompunen sistem kendali PLC: unit CPU PLC
- Indentifikasi bagian-bagian pokoknya
- Gambarlah panel atas dalam kertas ukuran A4.
Peralatan
Catu Daya
Penunjang
Peralatan
Peralatan
interfis
CPU interfis
output
input
input output
memori
a. Tujuan Pembelajaran
1. Merancang program kendali PLC sederhana
2. Memasukkan program ke dalam PLC
3. Mengecek kebenaran program
b. Uraian Materi
1. Unsur-Unsur Program
Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu : alamat, instruksi,
dan operand.
Operand adalah nilai berupa angka yang ditetapkan sebagai data yang
digunakan untuk suatu instruksi. Operand dapat dimasukkan sebagai
konstanta yang menyatakan nilai angka nyata atau merupakan alamat
data dalam memori.
2. Bahasa Pemrograman
10.01 TIM0
#50
10.01 10.00
10.00
END(01)
b. Kode Mneumonik
Kode mneumonik memberikan informasi yang sama persis seperti halnya
diagram ladder. Sesungguhnya, program yang disimpah di dalam memori PLC
dalam bentuk mneumonik, bahkan meskipun program dibuat dalam bentuk
diagram ladder. Oleh karena itu, memahami kode mneumonik itu sangat
penting. Berikut ini contoh program mneumonik:
Alamat Instruksi Operand
Instruksi diagram ladder terdiri atas enam instruksi ladder dan dua
instruksi blok logika. Instruksi blok logika adalah instruksi yang
digunakan untuk menghubungkan bagian yang lebih kompleks.
Jika misalnya hanya ada satu kontak seperti contoh di atas, kondisi
eksekusi pada sisi kanan akan ON jika kontaknya ON. Untuk instruksi
LD yang kontaknya NO, kondisi eksekusinya akan ON jika IR 0.00 ON;
dan untuk instruksi LD NOT yang kontaknya NC, akan ON jika IR 0.01
OFF.
Instruksi OR LOAD
Instruksi OR LOAD meng-OR-kan kondisi eksekusi yang dihasilkan
oleh dua blok logika.
Diagram di bawah ini memerlukan instruksi OR LOAD antara blok
logika atas dan blok logika bawah. Kondisi eksekusi akan dihasilkan
untuk instruksi pada sisi kanan, baik saat IR 0.00 ON dan IR 0.01 OFF,
atau saat IR 0.02 dan IR 0.03 keduanya ON.
Jika terdapat lebih dari satu instruksi sisi kanan dengan kondisi
eksekusi yang sama, masing-masing dikode secara berurutan
mengikuti kondisi eksekusi terakhir pada garis instruksi. Pada contoh di
bawah ini, garis instruksi terakhir berisi satu kontak lagi yang
merupakan instruksi AND terhadap IR 0.03.
f. Penggunaan Bit TR
Terdapat delapan bit TR, yaitu TR0 sampai dengan TR7 yang dapat
digunakan untuk mempertahankan kondisi eksekusi sementara.
Misalkan suatu bit TR ditempatkan pada suatu titik cabang, kondisi
eksekusinya akan disimpan pada bit TR tersebut. Jika kembali ke titik
cabang, bit TR mengembalikan kondisi eksekusi yang telah disimpan.
Penyimpanan kondisi eksekusi pada titik cabang menggunakan bit TR
sebagai operand dari instruksi OUTPUT. Kondisi eksekusi ini kemudian
dikembalikan setelah mengeksekusi instruksi sisi kanan dengan
menggunakan bit TR yang sama sebagai operand dari instruksi LOAD.
Bit kerja tidak ditransfer dari atau ke dalam PLC. Semua bit pada
daerah IR yang tidak dialokasikan sebagai bit input/output dan bit
pada daerah AR (Auxilary Relay) dapa digunakan sebagai bit kerja. Bit
input/output dan bit yang dialokasikan untuk keperluan tertentu tidak
dapat digunakan sebagai bit kerja.
h. Instruksi Timer
Instruksi Timer digunakan untuk operasi tunda waktu. Ia
memerlukan dua operand yang terletak pada dua baris instruksi, yaitu
baris pertama untuk nomor timer dan yug kedua untuk settig waktu
(SV = Set Value). Meskipun demikian, instruksi Timer terletak dalam
satu alamat.
Nomor Timer dipakai bersama untuk nomor Counter. Nomor
Timer/ Counter hanya boleh digunakan sekali. Maksudnya, sekali
nomor Timer/Counter telah digunakan, ia tidak boleh digunakan untuk
instruksi Timer/Counter yang lain. Tetapi, nomor timer sebagai
operand suatu kontak dapat digunakan sebanyak yang diperlukan.
Banyaknya nomor Timer/Counter bergantung kepada tipe PLC.
Misalnya, PLC OMRON CPM1A, terdapat 128 nomor, yaitu dari 000
sampai dengan 127. tidak diperlukan awalan apapun untuk
menyatakan nomor timer. Tetapi, jika nomor timer sebagai operand
suatu kontak harus diberi awalan TIM.
Diagram Waktu
on
kondisi eksekusi
off
SV SV
0.00 TIM
Alamat Instruksi Operand
000 00000 LD 0.00
#050 00001 TIM 0.00
#050
TIM000 10.00 00002 LD TIM 000
00003 OUT 10.00
c. Tunda on (2)
6. Eksekusi program
Saat eksekusi program, PLC men-scan program dari atas ke bawah,
mengecek semua kondisi, dan mengeksekusi semua instruksi. Instruksi
harus ditempatkan dengan tepat, misalnya data yang dikehendaki
dipindahkan ke words sebelum words tersebut digunakan sebagai
operand instruksi. Ingat bahwa garis instruksi berakhir pd instruksi
terminal sisi kanan, setelah itu baru mengeksekusi garis instruksi
bercabang ke instruksi terminal yang lain.
Eksekusi program semata-mata merupakan salah satu tugas yang
dilakukan oleh PLC sebagai bagian dari waktu siklus.
Alat Bit
No Fungsi
input/output operand
1 Tombol Stop 0.00 Menghentikan operasi motor
2 Tombol Start 0.01 Menjalankan motor
3 Kontaktor2) 10.00 Menghubungkan motor ke jaringan
Keterangan :
Alat Bit
No Fungsi
input/output operand
1 Tombol Stop 0.00 Menghentikan operasi motor
2 Tombol Fwd 0.01 Menjalankan motor searah
jarum jam
3 Tombol Rev 0.02 Menjalankan motor berlawanan
arh jarum jam
4 Kontaktor K1 10.00 Kontaktor putaran searah jarum
Alat Bit
No Fungsi
input/output operand
1. Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu alamat, instruksi dan
operand.
d. tugas
0.02 10,01
10.00
TIM
001
TIM004 #100
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat:
1. Menggunakan software CX-Programmer untuk:
a. Membuat program diagram ladder
b. Mentransfer program ke dalam PLC
2. Menggunakan Konsol Pemrogram untuk:
a. Memasukkan password
b. Menghapus memori
c. Menulis/memasukkan program ke dalam PLC
b. Uraian Materi
a. Menjalankan CX Programmer
Klik tombol Start > Program > OMRON > CX-Programmer >
CX- Programmer. Akan tampil Layar CX Programmer sebagai berikut:
Menu/Command Fungsi
File>New Membuat file baru
File>Open Membuka file
File>Exit Keluar dari CX-Programmer
View>Toolbar Menampilkan/ menyembunyikan toolbar
Tool>Option Mengatur beberapa opsi :
Help Topic Meminta penjelasan menurut topik
Help Content Meminta penjelasan menurut isi
Pada kotak Device Type, klik tanda untuk memilih tipe PLC yang
akan digunakan. Kemudian klik Setting untuk memilih jumlah
input/output PLC. Kotak dialog Device Type Setting ditampilkan.
Pada General, CPU Type, klik tand untuk memilih jumlah I/O PLC,
OK. Kembali ke kotak dialog Change PLC, pilih OK. Layar CX-
Programmer ditampilkan.
3) Window Output
Window output akan menampilkan kesalahan dalam menulis
diagram ladder. Kesalahan juga ditunjukkan secara langsung dalam
window diagram ladder, dimana akan muncul tampilan warna merah
pada bagian program yang salah.
Insert>Contact>Normally Open C
Insert>Contact>Normally Closed /
Insert>Vertical>Up U
Insert>Vertical>Down V
Insert>Horizontal -
Insert>Coil>Normally Open O
Insert>Coil>Normally Closed Q
Insert>Instruction I
10,00
END(01)
2) Klik Insert > Contact > Normally Closed atau , ketik ‘0’
untuk menulis operand 0.00, Klik OK atau tekan Enter.
3) Klik Insert > Coil > Normally Open atau , maka muncul
kotak dialog New Coil :
10) Klik File Save atau untuk menyimpan file. Muncul kotak dialog
Save CX-Programmer File.
11) Klik pada kotak Save input untuk memilih tempat memori
dimana file akan disimpan. Misalkan file akan disimpan di floppy
disk, maka pilih 3½ Floppy (A:).Pada kotak File Name, tulis nama
file, misalnya ‘M1A’.
Pada kotak Save input type, klik untuk memilih tipe file. Pilih CX-
Programmer Project Files, lalu klik .
Sekarang, file proyek telah disimpan dalam memori dan file ini
dapat diakses setiap saat untuk ditindak-lanjuti.
13) Klik File>Open atau untuk membuka file yang pernah dibuat.
Klik pada kotak Save input tempat dimana file disimpan.
14) Klik pada kotak file name untuk memilih nama-nama file yang
ada pada memori.
15) Klik pada kotak file of type untuk memilih tipe file, lalu klik
, maka file yang dipilih akan dibuka.
PRO01E
Layar LCD
MONITOR
RUN PROGRAM
Saklar pilih
Mode Operasi
AND OR Tombol
CNT TR LR HR
Instruksi
LD OUT
CH CONT
TIM DM
« #
PLAY
4 5 6 SET
DEL MONTR
Tombol Tombol
Angka Operasi
REC
1 2 3 RESET
INS
EAR MIC
2) Memasukkan Password
PLC mempunyai password untuk menjaga akses yang tidak
disengaja terhadap program. PLC selalu meminta anda untuk
memasukkan password saat daya pertama disambung atau Konsol
Pemrogram dipasang saat PLC dalam mode operasi. Untuk
memasukkan password, tekan tombol CLR>MONTR>CLR.
<PROGRAM>
M O N TR
3) Menghapus Memori
Lakukan selalu menghapus seluruh memori sebelum
memasukkan program ke dalam PLC. Prosedur menghapus memori
sebagai berikut :
a. Tekan CLR berulang-ulang untuk membawa ke alamat awal
b. Tekan SET>NOT>RESET untuk memulai operasi.
c. Tekan tombol MONTR untuk menghapus memori.
b. Memasukkan Program
Misalnya, program berikut akan dimasukkan ke dalam PLC
menggunakan Konsol Pemrogram.
1) Menyisipkan Instruksi
Menyisipkan instruksi diperlukan saat terjadi satu atau lebih
baris instruksi terlewatkan saat memasukkan program ke dalam
PLC. Misalnya, ada perbedaan antara program yang seharusnya
dan yang telah ditulis atau dimasukkan :
Seharusnya Tertulis
Alamat Instruksi Operand Alamat Instruksi Operand
00000 LD 0.00 00000 LD 0.00
00001 OR 10.00 00001 AND NOT 0.01
00002 AND NOT 0.01 00002 OUT 10.00
00003 OUT 10.00 00003 END(01)
00004 END(01) 00004
2) Menghapus Instruksi
Operasi menghapus instruksi digunakan saat satu atau lebih
baris instruksi tidak diperlukan dalam program. Misalnya, dalam
program berikut instruksi AND NOT 10.01 pada alamat 00003
tidak diperlukan dalam program, maka harus dihapus.
C. Rangkuman
1. Ada tiga mode operasi PLC yaitu mode PROGRAM, MONITOR, dan RUN.
Mode PROGRAM digunakan untuk membuat dan mengedit program,
menghapus memori, atau mengecek kesalahan program. Mode MONITOR
digunakan menguji operasi sistem. Mode RUN digunakan untuk
menjalankan program.
2. Ada beberapa jenis alat pemrogram antara lain CX-Programmer, Konsol
Pemrogram, dan Programmable Terminal.
3. Dengan software ladder CX-Programmer, program yang dimasukkan ke
dalam PLC dapat berbentuk diagram ladder atau kode mneumonik, tetapi
Konsol Pemrogram hanya dapat memasukkan program dalam bentuk kode
mneumonik.
4. Memasukkan program ke dalam PLC menggunakan CX-Programmer
melalui prosedur membuat diagram ladder, baru mentransfer program.
2) Langkah Kerja
Operasi Persiapan
Tekan tombol Start pada CPU komputer. Tunggu hingga proses
booting selesai.
Klik Start > Program > OMRON > CX-Programmer > CX-Programmer
Diagram Ladder
0.01 0.00 10.00
10.00
END(01)
e. Klik Insert > Contact > Normally Closed atau , ketik ‘0’ .Klik OK
atau tekan Enter.
f. Klik Insert > Coil > Normally Open atau , maka muncul kotak
dialog New Coil.
g. Ketik ‘1000’ . Klik OK atau tekan Enter.
h. Tekan Enter. Kursor berpindah ke awal baris baru.
i. Klik Insert > Contact > Normally Open atau , ketik ‘1000’, OK.
Menyimpan File
m. Klik File Save atau . Muncul kotak dialog Save CX-Programmer File.
n. Klik pada kotak Save input Pilih 3½ Floppy (A:).
o. Pada kotak File Name, ketik ‘M1A’, tekan Enter.
Menutup File
p. Klik File, close untuk menutup file.
Menutup CX-Programmer
q. Klik File > Exit untuk keluar dari CX-Programmer.
Mematikan Komputer
r. Klik Start > ShutDown> Shutdown > OK.
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
Sambunglah komunikasi Host Link 1:1
Tekan tombol Start pada CPU komputer. Tunggu hingga proses
booting selesai.
Klik Start > Program > OMRON > CX-Programmer > CX-Programmer
Menutup File
k. Klik File, close untuk menutup file.
Menutup CX-Programmer
l. Klik File > Exit untuk keluar dari CX-Programmer.
Mematikan Komputer
m. Klik Start > ShutDown> Shutdown > OK.
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
Sambunglah Konsol Pemrogram ke port peripheral PLC.
Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai.
Pindahkan kunci saklar mode operasi ke PROGRAM.
Masukkan password.
Hapus semua memori
Memasukkan Program
a. Tekan tombol Load > 1 > Write.
b. Tekan tombol OR > 1 > 0 > 0 > 0 > Write.
c. Tekan tombol AND > 0 > Write.
d. Tekan tombol OUTPUT > 1 > 0 > 0 > 0 > Write.
e. Tekan tombol FUN > 0 > 1 > Write.
a. Tujuan Pemelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat :
1. memasang Unit PLC sesuai petunjuk keselamatan kerja
2. memasang pengawatan I/O dengan benar
b. Uraian Materi
Pada rangkaian interlock di atas, MC1 dan MC2 tidak dapat ON pada
saat yang sama meskipun output 01005 dan 01006 keduanya ON.
n. Saat menyambung beban induktif ke output, sambunglah pengaman
surja atau dioda yang disambung paralel dengan beban.
L N COM 00 01 02 03 04 05 06
K1
L
N
L N COM 00 01 02 03 04 05 06
K1 K2
L
N
L N COM 00 01 02 03 04 05 06
K1 K2 K3
L
N
Off On
L N COM 00 01 02 03 04 05 06
K1 K2 K3
L
N
R R
S S
T T
F1 F1
K1 K1 K2
U V W U V W
M3F M3F
F1
K1 K2 K3
U1 U2
V1 V2
M3F
W1 W2
F1
K1 K2 K3
U1 U2
V1 V2
M3F
W1 W2
11. Rangkuman
a. Pemasangan PLC harus memperhatikan aspek keselamatan kerja
antara lain tidak memasang pada tempat yang terkena sinar matahari
langsung, terkena getaran, lembab dan berdebu.
b. Pengawatan PLC harus memperhatikan sebagai berikut: memastikan
tegangan yang akan disambung, mengencangkan sekerup terminal,
dan memasang pengaman luar.
c. Pengawatan input dapat dicek langsung begitu PLC dihubungkan
dengan catu daya.
d. Pengawatan output dapat dicek menggunakan alat pemrogram dengan
menggunakan operasi Force set/reset kepada bit output sesuai dengan
peralatan output yang disambung ke terminal output tersebut.
10.01
TIM0
#50
10.01 10.00
10.00
END(01)
Off On
L N COM 00 01 02 03 04 05 06
K1 K2 K3
L
N
2. Keselamatan Kerja
a. Janganlah menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi
gunakan terminal crimp (skun) 6,2 mm.
b. Kencangkan baud terminal untuk menjain sambungan yang baik.
c. Pastikan semua bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik.
d. Periksalah tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC
3. Langkah Kerja
Memasang Pengawatan I/O
a. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Rangkailah pengawatan input/ output sesuai gambar berikut ini
L N COM 00 01 02 03 04 05 06
K1
L
N
Catatan :
Jika keadaan indikator input tidak sesuai dengan langkah di atas
berarti sambungan pengawatan input tidak benar. Hal ini dapat
disebabkan oleh kabel putus, baud kurang kencang, atau penempatan
ujung kabel dari tombol keliru. Betulkan kesalahan yang terjadi, kemudian
ulangi langkah di atas hingga semua pengawatan input benar.
Pengawatan output juga dapat dicek menggunakan operasi yang
akan dijelaskan kemudian.
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat:
1. Melakukan uji coba program kendali PLC
2. Mengoperasikan motor dengan kendali PLC
b. Uraian Materi
200.00
TIM
002
#100
10.01
TIM
003
#100
200.01
TIM
004
#100
END(01)
Menggunakan CX-Programmer
1) Beralih ke operasi on-line
2) Set mode operasi PLC pada MONITOR.
3) Lakukan operasi Force>On bit output 10.00 untuk memaksa bit
output 10.00 on. Indikator output 00 pada PLC menyala dan K1 on.
4) Lakukan operasi Force>Off bit output 10.00 untuk memaksa bit
output 10.00 off. Indikator output 01 pada PLC padam dan K1 off.
Menggunakan CX-Programmer
Catatan :
15. Rangkuman
b. Keselamatan Kerja
c. Langkah Kerja
Persiapan Awal
a. Hidupkan komputer. Tunggu hingga proses booting selesai.
b. Jalankan software CX-Programmer. Lakukan operasi hingga
ditampilkan layar CX-Programmer.
c. Buatlah program ladder untuk operasi motor dua arah putaran
END(01)
L N COM 00 01 02 03 04 05 06
K1 K2
L
N
F1
K1 K2
U V W
M3F
g. Klik PLC > Operating Mode > Monitor untuk beralih ke mode
operasi Monitor. Mode operasi ini merupakan syarat untuk bisa
menjalankan operasi Force Set/ Force Reset.
h. Klik PLC > Monitor > Monitoring untuk memonitor jalannya arus
pada pengawatan dan keadaan (status) peralatan input/output.
i. Tempatkan kursor pada sel dimana terdapat coil 10.00, kemudian klik
PLC > Force > On. Indikator output 00 pada PLC menyala, kontaktor
K1 on, dan motor berputar.
j. Tempatkan kursor pada sel dimana terdapat coil 10.00, kemudian klik
PLC > Force > Cancel . Indikator output 00 pada PLC padam,
kontaktor K1 off, dan motor berhenti.
Catatan:
Menutup File
Menutup CX-Programmer
Mematikan Komputer
a. Tujuan Pemelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat:
1. Mengidentifikasi macam-macam kesalahan operasi PLC
2. Mengidentifikasi penyebab kesalahan operasi PLC
3. Menangani kesalahan operasi PLC.
b. Uraian Materi
1. Macam-Macam Kesalahan Sistem Kendali PLC
Ada berbagai kesalahan pada sistem kendali PLC yang dibedakan
menjadi : kesalahan pemrograman, kesalahan komunikasi, kesalahan
operasi, dan kesalahan yang ditetapkan pemakai
2. Kesalahan Pemrograman
Yang dimaksud dengan kesalahan pemrograman adalah kesalahan
dalam penulisan program.
3. Kesalahan Komunikasi
Kesalahan komunikasi adalah kesalahan yang diakibatkan oleh
terputusnya hubungan komunikasi PLC dengan peralatan lain melalui port
peripheral.
Jika terjadi kesalahan komunikasi, indikator COMM padam. Cek kabel
penghubung dan restart. Tidak ada pesan dan kode kesalahan yang
diberikan.
4. Kesalahan Operasi
Kesalahan operasi dibagi menjadi 2 kategori yang didasarkan pada
tingkat kesalahan yaitu: kesalahan non-fatal dan kesalahan fatal.
Kesalahan non-fatal kurang serius dibandingkan kesalahan fatal dan tidak
menghentikan operasi PLC.
Kesalahan Non-fatal
Kesalahan Fatal
Jika terjadi kesalahan fatal, operasi PLC dan eksekusi program akan
berhenti dan semua output PLC akan off. Operasi PLC tidak dapat distart
hingga PLC di-off-kan dan kemudian di-on-kan lagi atau Konsol Pemrogram
digunakan untuk memindahkan mode operasi ke mode PROGRAM dan
untuk menghapus kesalahan.
Semua indikator PLC akan off selama terjadi pemutusan daya. Untuk
kesalahan fatal yang lain, indikator POWER dan ERR/ALM akan menyala
terus dan indikator RUN akan padam.
Pesan berikut ini muncul pada Konsol Pemrogram yang menunjukkan terjadi
kesalahan fatal:
5. Pemeliharaan Preventif
Program pemeliharaan preventif untuk sistem PLC dan sistem kendali
secara keseluruhan perlu dilakukan untuk mengurangi kemungkinan
menghentikan sistem karena terjadinya kesalahan.
Periksalah kekencangan sekerup terminal I/O secara periodik. Dalam
waktu yang lama sekerup tersebut dapat juga kendor sendiri.
Jaminlah bahwa komponen bebas dari debu. Pendinginan terhadap PLC
tidak mungkin dapat dilakukan jika debu mengumpul pada komponen.
Karat dapat saja terjadi pada lingkungan kerja tertentu. Cek karat pada
terminal, penyambung, dan PCB secara periodik.
Sediakan sejumlah suku cadang seperti modul input dan output.
Penghentian operasi dalam waktu lama untuk perbaikan akan berbiaya
mahal.
a. Pengecekan utama
Kesalahan
Ya
Ya
Indicator Tidak
ERR/ALM Cek kesalahan non-fatal
menyala?
Ya
Ya
Ya
Ganti CPU
Tidak
Indiator ERR/ ALM
menyala?
Ya
Ya
Mode operasi
Tentukan penyebab Tidak
ditampilkan pada
kesalahan dengan alat
Konsol Pemrogram?
pemrogram
Ya
Identifikasi kesalahan,
Kesalahan fatal Ya eliminasi penyebabnya,
ditampilkan? dan hapus kesalahannya
Tidak
Nyalakan untuk
menjalankan mode RUN
atau MONITOR
Ya
Ganti CPU
Akhir
Apakah kesalahan
non-fatal Ya Identifikasi kerusakan, eliminasi
ditunjukkan? penyebabnya, dan hapus kesalahan
Tidak
Tidak berkedip
Ganti CPU
Akhir
c. Rangkuman
1. Ada beberapa tpe kesalahan sistem PLC yaitu, kesalahan pemrograman,
kesalahan komunikasi, dan kesalahan operasi.
2. Kesalahan pemrograman dapat dicek menggunakan alat pemrogram baik
dengan software ladder maupun dengan Konsol Pemrogram.
3. Terjadinya kesalahan operasi PLC ditunjukkan oleh indikator status pada
PLC.
4. Program pemeliharaan preventif perlu dilakukan untuk menjamin
koninyuitas sistem kendali PLC.
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
a. Siapkan PLC yang berisi sembarang program.
b. Sambung peralatan komunikasi Host Link 1:1
c. Jalankan software CX-Programmer
d. Klik File>New untuk menampilkan layar CX-Programmer.
e. Klik PLC pada ruang kerja proyek.
f. Klik PLC>Work Online untuk beralih ke operasi on-line.
g. Klik PLC>Transfer>From PLC untuk memindahkan program dari PLC
ke komputer.
Mengecek Program
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
a. Sambunglah Konsol Pemrogram ke port peripheral PLC.
b. Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai.
c. Pindahkan kunci saklar mode operasi ke PROGRAM.
d. Masukkan password.
e. Hapus semua memori
f. Masukkan Program ke dalam PLC.
Mengecek Program
a. Tekan CLR untuk membawa ke alamat awal.
g. Tekan SRCH>0 untuk mengecek program level 0.
h. Tekan SRCH lagi untuk melanjutkan pengecekan hingga alamat
terakhir memori program.
Jika kesalahan ditampilkan, betulkan kesalahan dan cek lagi hingga
semua kesalahan dibetulkan.