Professional Documents
Culture Documents
1. Negara Kesatuan
Negara Kesatuan, dapat pula disebut Negara Untaristis. Negara ini ditinjau
dari segi susunannya, memanglah susunannya bersifat tunggal, maksudnya Negara
Kesatuan itu adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, melainkan
hanya terdiri atas satu negara, sehingga tidak ada negara di dalam negara. Dengan
demikian, dalam Negara Kesatuan hanya ada satu pemerintah, yaitu pemerintah
pusat yang mempunyai kekuasaan serta wewenang tertinggi dalam bidang
pemerintahan negara, menetapkan kebijaksanaan pemerintahan dan melaksanakan
pemerintahan negara baik di pusat, maupun di daerah - daerah. Kekuasaan
pemerintah pusat merupakan kekuasaan yang menonjol dalam negara dan tidak ada
saingan dari badan legislatif pusat dalam membentuk Undang - Undang.
Ciri pokok daerah otonom ialah dibentuknya Badan Perwakilan Rakyat yang
representatif yang dapat pula disebut Parlemen atau Dewan Perwakilan Daerah atau
Bundesrat.
2. Negara Federasi
3 RESUME ILMU NEGARA: “SUSUNAN NEGARA”
Negara Federasi adalah negara yang bersusunan jamak, maksudnya adalah
negara ini tersusun dari beberapa negara yang semula telah berdiri sendiri sebagai
negara yang merdeka dan berdaulat, mempunyai Undang – Undang Dasar sendiri
serta pemerintahan sendiri. Tetapi kemudian karena sesuatu kepentingan, entah
kepentingan politik, ekonomi atau kepentingan lainnya, negara – negara tersebut
saling menggabungkan diri untuk membentuk suatu ikatan kerja sama yang efektif.
Disebut Negara Federasi karena kekuasaanya itu dibagi antara pusat dan
daerah / bagian dalam negara itu sedemikian rupa sehingga masing - masing
daerah / bagian dalam negara itu bebas dari campur tangan satu sama lain dan
hubungannya sendiri - sendiri terhadap pusat. Dengan demikian, dalam Negara
Federasi ini ada:
a. 2 (dua) macam negara, yaitu Negara Federasi atau Negara Gabungan dan
Negara – Negara Bagian.
b. 2 (dua) macam Pemerintah, yaitu pemerintah Negara Federasi dan
pemerintah Negara - Negara Bagian.
Yang diatur dan diurus bersama oleh pemerintah Federasi itu pada prinsipnya
adalah urusan - urusan pokok yang menentukan hidup dan matinya Negara
Federasi tersebut. Diatur dan diurus oleh pemerintah oleh pemerintah Federasi
dengan maksud agar ada kesatuan, baik dalam hal pengaturannya maupun dalam
hal pelaksanaannya serta penyelenggaraannya.
- Yang pertama: Negara tersebut menyebutkan cara terperinci satu demi satu
kekuasaan pemerintah federal sedang sisanya adalah kekuasaan pemerintah
negara - negara bagian. Pembagian seperti ini member kekuasaan yang lebih
besar kepada negara - negara bagian karena dia memegang “wewenang
sisa” (residence powers). Wewenang sisa ini bisa dikembangkan terus atau
meluas sesuai dengan perkembangan zaman. Contoh dari negara - negara
federal semacam ini adalah: Amerika Serikat dan Australia.
- Yang kedua: Negara tersebut memperinci satu demi satu pemerintah negara
bagian, “wewenang sisa” ada pada pemerintah federal. Pembagian semacam
ini memberi kekuasaan yang besar dan luas kepada pemerintah federal.
Contoh negara - negara federal seperti ini adalah: Kanada dan India.
Dari uraian di atas kita dapat menerima tiga ciri dari Negara Federal menurut
C. F. Strong, yaitu:
Sebenarnya hal itu tidak seluruhnya benar. Kita lihat contoh Amerika Serikat,
yang terkenal dengan pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif dan
yudikatif, tetapi seringkali kita melihat bahwa kekuasaan eksekutif bisa mempunyai
hak veto untuk menunda atau menolak Undang - Undang yang dibuat oleh negara
bagian.
Jadi, secara garis besar, perbedaan antara sistem Negara Kesatuan dengan
Negara Federasi adalah:
4. Negara Konfederasi
Apabila kedaulatan itu ada pada negara federal, jadi yang memegang
kedaulatan itu adalah pemerintah federal, atau pemerintah gabungannya, maka
negara federal itu disebut negara serikat.
Sedangkan kalau kedaulatan itu masih tetap ada negara - negara bagian,
maka negara federal yang demikian ini disebut perserikatan negara.
Perbedaan yang lain adalah, pada Serikat Negara - negara terletak pada
negara - negara yang berserikat sedang pada Negara Serikat, kedaulatan terletak
pada negara secara keseluruhan. Pendapat tersebut tidak disetujui oleh Kranenburg
karena menurutnya apabila kedaulatan dipandang dalam arti kata absolut yaitu
kekuasaan mutlak sebagai kelengkapan semua kekuasaan, maka dalam serikat
negara - negara kedaulatan pun tidak seluruhnya terletak dalam tangan negara -
negara yang berserikat dan selalu masih terlihat sedikit kekuasaan pada serikat
negara - negara (Negara Konfederasi) tersebut.
Dalam Negara Serikat (Federal) alat - alat pusat mempunyai kekuasaan dan
kewajiban langsung mengenai rakyat atau warga negaranya, sedangkan dalam
Serikat Negara alat - alat perlengkapannya mempunyai kekuasaan - kekuasaan dan
kewajiban - kewajiban terhadap negara - negara yang berserikat yang telah teratur
itu, tidak terhadap rakyatnya. Karena itu, sistem serikat negara - negara sendiri lebih
lemah daripada sistem serikat. Contoh: Negara - negara Afrika.
Liga Bangsa - Bangsa dulu dan Perserikatan Bangsa - Bangsa sekarang pun
merupakan subjek hukum, seperti negara, daripada hukum antar bangsa - bangsa.
Perserikatan Bangsa - Bangsa yang ada di New York itu sesungguhnya bukanlah
suatu negara, bukan pula merupakan perserikatan negara, melainkan suatu
organisasi internasional, organisasi antar bangsa - bangsa dimana tergabung
negara - negara.
Jadi, Perserikatan Bangsa - Bangsa ini bisa disebut juga sebagai “a living
organism.” Perserikatan Bangsa - Bangsa ini lahir pada masa perang dunia kedua,
yaitu pada tanggal 26 Juni 1945 dalam suatu konferensi Internasional di San
Fransisco. Dan dalam piagam itu pulalah ditetapkan sebagai badan - badan utama
dari Perserikatan Bangsa - Bangsa ini, yaitu:
a. General Assembly (Majelis Umum). Ini terdiri dari wakil - wakil negara
anggota dan dalam majelis ini setiap negara anggota mempunyai satu
suara.
b. Security Council (Dewan Keamanan). Ini terdiri dari lima anggota tetap,
yang masing - masing myaitu Amerika Serikat, Inggris, Peracis, Uni Soviet
dan RRC.
c. Economics and Social Council (Dewan Ekonomi dan Sosial). Ini terdiri
dari 18 anggota yang dipilih oleh Majelis Umum untuk jangka waktu 3
tahun, adapun tugasnya adalah mengkordinasikan aktivitas - aktivitas
badan - badan khusus untuk memajukan pertumbuhan dan perkembangan
Kusnardi; Saragih, Bintan R. Ilmu Negara. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.