You are on page 1of 17

KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

KERANGKA ACUAN KERJA


PENYUSUNAN RTBL KAWASAN KHUSUS ISLAMIC CENTER

1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kota Balikpapan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam aspek


fisik maupun non fisik. Pembangunan fisik kota ditandai dengan
bertambahnya ruang terbangun dan penambahan prasarana kota seperti
jalan, listrik, air bersih, telepon, pelayanan persampahan, drainage dan lain
sebagainya. Faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan kota adalah
jumlah dan sebaran penduduk. Keberadaan penduduk membutuhkan
perumahan dan sarana prasarana kota pendukung. Pengaruh timbal balik
antara pertumbuhan penduduk dan penyediaan sarana prasarana kota harus
diikuti dengan penyediaan perangkat perencanaan tata ruang kota yang
mampu mengendalikan dampak yang dapat terjadi.

Sebagai salah satu kelengkapan fasilitas kota, maka Kota Balikpapan


merencanakan membangunan Komplek Islamic Center di wilayah RSS Damai
III Kelurahan Gunung Bahagia. Lahan yang akan dibangun Islamic Center yang
diberi nama Balikpapan Islamic Ceter (BIC) semula adalah lahan kosong,
dengan kondisi guna lahan disekitar adalah perumahan dan ada sebuah
fasilitas pendidikan kejuruan.

Perubahan guna lahan akibat dibangunan BIC dengan luasan yang relatif
besar akan sangat mempengaruhi arah perkembangan kawasan kedepannya
serta merubah karakter suatu wilayah. Ruang disekitar wilayah
pengembangan akan dengan cepat menjelma berubah menyesuaikan guna
lahan dominan yang ada, terkadang dapat merubah fungsi ruang dan fungsi
lahan, yang jauh berbeda dari fungsi sebelumnya.

1 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

Pembangunan BIC yang merubah guna lahan ini akan membawa perubahan
sosial, ekonomi, budaya serta pola hidup penduduk disekitar kawasan
pembangunan. Perubahan akibat pembangunan dapat bersifat positif
maupun negatif. Untuk mereduksi pengaruh negatif yang terjadi, maka
diperlukan perangkat yang dapat mengendalikan perubahan tata ruang pada
kawasan yang menjadi lokasi pembangunan tersebut. Perangkat tata ruang
yang dapat menjangkau dalam skala mikro kawasan dan dapat menjadi
urban design development guidelines adalah Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL).

Kota Balikpapan saat ini telah memiliki perangkat rencana tata ruang yang
dapat menjadi acuan dalam menyusun RTBL Kawasan Sekitar BIC Rencana
tata ruang tersebut adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Balikpapan tahun 2005-2015 yang sudah memiliki kekuatan hukum menjadi
Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 5 Tahun 2006.

Dengan demikian, RTBL pada Kawasan Sekitar BIC menjadi panduan


operasional arahan pengembangan ruang pada kawasan yang menjadi lokasi
pembangunan prasarana jalan baru. RTBL ini akan menjembatani
perencanaan kota dua dimensional dengan perancangan teknis tiga
dimensional. RTBL yang bersifat operasional pada kawasan studi akan sangat
memudahkan pengelola kota untuk mengarahkan pertumbuhan unsur-unsur
fisik kota yang dikembangkan oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Susbtansi yang termuat dalam RTBL haruslah dapat menjadi sarana untuk
mencapai pembangunan yang dapat menyejahterakan masyarakat serta
mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan. Khusus pada kawasan
yang terdapat permukiman maupun kampung-kampung lama, diperlukan
pendekatan sosial budaya sehingga dapat menghindarkan dampak berupa
“people outside the plan”, yang akan menyebabkan masyarakat merasa
terasing dalam lingkungannya sendiri. Rencana dan arahan massa terbangun
(solid) serta ruang-ruang tidak terbangun (void) harus terintegrasi dalam
satu skenario pembangunan yang berpedoman pada rencana tata ruang
dalam tingkat yang lebih makro.
2 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

b. Permasalahan

Pembangunan prasarana jalan pada suatu kawasan dapat menimbulkan


permasalahan, baik dalam tahap perencanaan maupun implementasinya,
antara lain :
1. Ketidak jelasan status tanah dan kepemilikan tanah.
2. Gejolak sosial pada masyarakat yang lahannya menjadi lokasi
pembangunan prasarana jalan akibat proses ganti rugi yang tidak tuntas.
3. Perubahan fungsi ruang dan aktivitas yang berada disekitar jalan yang
dibangun.
4. Perubahan sosial, ekonomi, budaya dan pola hidup masyarakat yang
tinggal disekitar prasarana jalan yang dibangun.
5. Segregasi ruang sosial akibat kampung atau permukiman “terbelah” oleh
jalan.
6. Perubahan kualitas lingkungan.
7. Perubahan fisik lingkungan yang sangat cepat akibat adanya perubahan
dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun.
8. Meningkatnya jumlah pendatang baru pada kawasan tersebut.
9. Tidak terkoordinasinya pembangunan prasarana kota yang mengikuti
pembangunan jalan tersebut (listrik, air bersih, telepon, pelayanan
persampahan, drainage).
10. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
11. Pengelola kota tidak memiliki kesatuan pandangan dan kebijakan dalam
mengarahkan perkembangan kawasan tersebut karena belum ada
perangkat rencana tata ruang yang bersifat detail dan operasional.
12. Pihak yang menyusun rencana kota berbeda dengan pihak yang
menjalankan rencana tersebut.
13. Perencanaan bersifat makro, bersifat dua dimensi, kurang informatif,
tidak spesifik sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda
dalam aplikasinya.
14. Ketrampilan tidak merata dari para pengelola kota dalam menerapkan
hasil perencanaan kota.

3 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

15. Pendekatan perencanaan kota seringkali bersifat standar sehingga


meninggalkan karakteristik spesifik suatu kota / kawasan.
16. Perencana kota seringkali melihat kota sebagai “benda fisik” dan bukan
“benda budaya”. Aspek budaya / kultur lokal tidak termuat secara utuh
dalam perencanaan kota.

c. Dasar Pendekatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

Dalam rangka penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan


didasarkan pada pendekatan komprehensif pada :
ƒ Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mendiskripsikan dan mengintepretasikan
karakteristik-karakteristik fisik dan non fisik (place) ruang kawasan yang
menjadi lokasi pembangunan prasarana jalan.
ƒ Pendekatan Terhadap Kebijakan yang Berlaku
Pendekatan ini digunakan untuk melihat kebijakan yang diberlakukan dan
berkaitan dengan pembangunan prasarana jalan pada suatu kawasan
beserta pengaruh yang ditimbulkannya.
ƒ Pendekatan Terhadap Masyarakat
Pendekatan ini ditujukan kepada masyarakat yang bermukim pada
kawasan studi serta prediksi pertambahan penduduk berasal dari
pendatang. Kajian dilakukan pada aspek sosial, budaya, aktivitas dan
pola hidup.
ƒ Pendekatan Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan dan Intensitas Penggunaan
Jalan.
Pendekatan ini dilakukan untuk mengkaji tingkat pelayanan dan
intensitas penggunaan jalan. Dengan demikian dapat diprediksikan
pengaruh yang ditimbulkan berikut perubahan-perubahan fisik non fisik
kawasan yang berada di sepanjang jalan tersebut.

4 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

d. Landasan Hukum Pekerjaan

Adapun dasar hukum penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC adalah sebagai
berikut:
1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Pertanahan dan
Permukiman;
3. Undang-undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nonor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan;
7. Peraturan Pernerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Serta Bentuk Dan Tata Cara Peran Serta
Masyarakat Dalam Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan;
10. Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung;
11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441/Kpts/1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
12. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan,
Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan;
10. Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2000 tentang Izin Mendirikan Bangunan
(IMB).
11. Peraturan Daerah No. 05 Tahun 2000 Tentang Izin Gangguan.
12. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 10 Tahun 2000 tentang
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ( IMB )
13. Peraturan Daerah No. 30 Tahun 2000 tentang Izin Reklame.
14. Peraturan Daerah No. 31 Tahun 2000 tentang Ketertiban Umum.

5 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

15. Peraturan Daerah No. 33 Tahun 2000 tentang Pengaturan Lalu Lintas.
16. Peraturan Daerah No. 01 Tahun 2002 tentang Pajak Parkir.
17. Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2002 tentang Izin Peruntukan Penggunaan
Tanah
18. Peraturan Daerah No. 05 Tahun 2002 tentang Izin Angkutan Barang dan
Bongkar Muat Barang
19. Peraturan Daerah No. 09 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Parkir
di Tepi Jalan Umum.
20. Peraturan Daerah No. 18 Tahun 2002 tentang Pembentukan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat.
21. Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2004 tentang Retribusi Izin Usaha
Perdagangan.
22. Peraturan Daerah No. 06 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW)

2. MAKSUD dan TUJUAN

a. Maksud

RTBL adalah rencana teknik dan program tata bangunan dan lingkungan
(Urbandesign Guideline) serta pedoman pengendalian pembangunan.
Berfungsi sebagai salah satu alat pengendalian pemanfaatan ruang yang
diperlakukan secara khusus pada bangunan atau kelompok bangunan pada
suatu lingkungan/ kawasan (Urban Building Desain and Development
Guideline).

Dari pemikiran di atas, maka RTBL perlu disusun dan dikenakan untuk setiap
bagian kota berdasarkan hasil identifikasi pemerintah kota Balikpapan.
Prioritas penanganan terutama dilakukan pada daerah atau pusat-pusat kota
yang mempunyai pertumbuhan cepat dan memerlukan pengendalian
perkembangan fisik yang tepat. Dasar pemikiran itulah yang menjadi
pedoman dalam penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC.

6 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

Dalam konteks perkembangan lingkungan binaan, RTBL disusun untuk


memenuhi kepentingan atau aspirasi masyarakat, pemanfaatan sumber daya
setempat, dan daya dukung tanah yang optimal. Maksud tersebut diupayakan
baik melalui panduan-panduan yang bersifat pengendalian, pengembangan
kawasan sub-pusat kota maupun perancangan kelompok bangunan
lingkungan di dalamnya. Dengan arahan tersebut akan dimiliki suatu
gambaran kebijaksanaan pembangunan fisik dalam wawasan kebersamaan
yang mengetengahkan dan menjaga ciri keunikan karakter lokal. Arahan
yang berpijak pada potensi karakter setempat akan dapat menciptakan
bangunan dan lingkungan yang memberi kontribusi positif kearah
terwujudnya identitas lokal.

Agar bisa dioperasikan sebagai alat pengendali, RTBL harus mempunyai


jurisdiksi dan kekutan hukum. Untuk itu ketentuan-ketentuan penataan
bangunan dan lingkungan dalam RTBL harus sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah kota Balikpapan. Dalam konteks ini RTBL juga
hendaknya mendukung peraturan-peraturan daerah yang ada atau yang
masih akan ditetapkan untuk suatu kawasan tertentu.

b. Tujuan

Tujuan dari penyusunan RTBL ini antara lain adalah:


ƒ Merupakan usulan untuk menciptakan lingkungan yang tertata, teratur,
terintegrasi dan komprehensif sehingga rencana pengembangan kawasan
kota ini memiliki elemen kontrol yang lebih bermakna.
ƒ Mengintegrasikan antara fungsi permukiman, prasarana transportasi dan
aktivitas yang dapat menjembatani berbagai kegiatan komersial, fasilitas
umum dan fasilitas sosial pada jalur regional.
ƒ Mengendalikan perubahan fungsi lahan, perubahan peruntukan serta
perubahan lingkungan akibat pembangunan prasarana jalan.
ƒ Mewujudkan keunikan kawasan yang sesuai dengan karakter dan kondisi
lingkungan serta mempertimbangkan asas perencanaan yang
berkelanjutan.

7 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

ƒ Mewujudkan lingkungan dan bangunan yang manusiawi melalui konsep


penataan yang disusun berdasarkan prosedur baku perencanaan kota,
urban design, landscaping, serta perancangan arsitektural desain teknis
yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang ada.
ƒ Menata kembali aspek visual estetika kota, sehingga menimbulkan
keserasian antara unsur-unsur binaan dengan komponen-komponen
lingkungan alami.

3. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan Kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC dibiayai dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kota Balikpapan
Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 333.000.000,- (Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga
Juta Rupiah).

4. ORGANISASI PENGGUNA JASA.

Nama Organisasi Pengguna Jasa adalah Pemerintah Kota Balikpapan dengan


Pelaksana Teknis Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Balikpapan.

5. LOKASI / AREAL STUDI.

Daerah Studi adalah meliputi kawasan sekitar Rencana BIC.

6. RUANG LINGKUP MATERI

Kegiatan penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC ini diharapkan dapat


menghasilkan produk berupa tersusunnya rancang bangun dan lingkungan
kawasan sekitar BIC, yang dapat digunakan sebagai sarana mengendalikan
perkembangan dan pembangunan di wilayah perencanaan. Sebagai acuan dalam
menyusun produk RTBL adalah Standar Hasil Karya RTBL dan Pedoman Umum
RTBL, yang minimal harus memuat hal-hal pokok sebagai berikut:

a. Program Bangunan dan Lingkungan


Program bangunan dan lingkungan harus mempertimbangkan faktor
kelayakan baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Program ditetapkan
8 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

setelah mempertimbangkan konsep keragaman kawasan (diversity), seperti


keseimbangan pengembangan fungsi perumahan, niaga, rekreasi dan budaya
dan upaya-upaya pelestarian .
Dalam pembahasan program bangunan dan lingkungan meliputi beberapa
analisis diantaranya adalah:

• Analisis kawasan dan wilayah perencanaan


Komponen analisis meliputi: perkembangan sosial kependudukan, prospek
pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek legal
konsolidasi lahan perencanaan, daya dukung prasarana dan fasilitas
lingkungan, serta kajian aspek signifikansi historis kawasan.

• Analisis pengembangan pembangunan berbasis peran masyarakat


Pembangunan berbasis peran masyarakat (community-based
development) adalah pembangunan dengan orientasi yang optimal pada
pendayagunaan masyarakat. Prinsip utama dalam pengembangan
pembangunan berbasis peran masyarakat diantaranya adalah :
ƒ Berdasarkan kesepakatan dan hasil kerjasama
ƒ Sesuai dengan aspirasi publik
ƒ Kejelasan tanggung jawab
ƒ Kesepakatan yang sama

• Konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan


Merupakan hasil tahapan analisis program bangunan dan lingkungan,
memuat gambaran dasar penataan pada lahan perencanaan yang
selanjutnya ditindaklanjuti dengan penjabaran gagasan desain secara
lebih detail dari masing-masing elemen desain. Komponen dasar
perancangan meliputi: visi pembangunan, konsep perancangan struktur
tata bangunan dan lingkungan, konsep komponen perancangan kawasan,
blok-blok pengembangan kawasan dan program penanganannya.

9 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

b. Rencana Umum dan panduan Rancangan

1. Rencana Umum
Merupakan ketentuan-ketentuan rancangan tata bangunan dan lingkungan
yang bersifat umum dalam mewujudkan lingkungan/kawasan
perencanaan yang layak huni, berjati diri, produktif, dan berkelanjutan.
Komponen rancangan meliputi:
a. Struktur Peruntukan Lahan
ƒ Peruntukan lahan makro
ƒ Peruntukan lahan mikro
b. Intensitas Pemanfaatan Lahan
ƒ Sempadan Bangunan
ƒ Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
ƒ Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
ƒ Koefisien Daerah Hijau (KDH)
ƒ Koefisien Tapak Besmen (KTB)
ƒ Sistem Insentif-Disinsentif Pengembangan
ƒ Sistem pengalihan nilai koefisien lantai bangunan (TDR)
c. Tata Bangunan
ƒ Pengaturan blok lingkungan
ƒ Pengaturan kaveling/petak lahan
ƒ Pengaturan bangunan
ƒ Pengaturan ketinggian dan elevasi lantai bangunan
d. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
ƒ Sistem jaringan jalan dan pergerakan
ƒ Sistem sirkulasi kendaraan umum
ƒ Sistem sirkulasi kendaraan pribadi
ƒ Sistem pergerakan transit
ƒ Sistem parkir
ƒ Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan
ƒ Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda
ƒ Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian linkage)
e. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
10 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

ƒ Sistem ruang terbuka umum


ƒ Sistem ruang terbuka pribadi
ƒ Sistem ruang terbuka privat yang dapat diakses oleh umum
ƒ Sistem pepohonan dan tata hijau
ƒ Bentang alam
ƒ Area jalur hijau
f. Tata Kualitas Lingkungan
ƒ Konsep identitas lingkungan
ƒ Konsep orientasi lingkungan
g. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
ƒ Sistem jaringan air bersih
ƒ Sistem jaringan air limbah dan air kotor
ƒ Sistem jaringan drainase
ƒ Sistem jaringan persampahan
ƒ Sistem jaringan listrik
ƒ Sistem jaringan telepon
ƒ Sistem jaringan pengamanan kebakaran
ƒ Sistem jalur penyelamatan atau evakuasi

2. Panduan Rancangan
Merupakan penjelasan lebih rinci atas rencana umum yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam bentuk penjabaran materi utama melalui
pengembangan komponen rancangan kawasan pada bangunan, kelompok
bangunan, elemen prasarana kawasan, kaveling dan blok, termasuk
panduan ketentuan detail visual kualitas minimal tata bangunan dan
lingkungan.

c. Rencana Detail
Rencana detail meliputi:
1 . Materi dasar dari rencana detail seperti tersebut butir b di atas, lebih
rinci menjelaskan arahan bentuk, dimensi, gubahan, perletakan dan
lainnya dari suatu bangunan, komponen bangunan, komposisi bangunan,
ruang terbuka, sarana/prasarana lingkungan sampai dengan materi
11 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

seperti fasade bangunan, perletakan dan rencana penandaan, pagar,


pedestrian dan lain sebagainya.
2 . Detail arsitektur harus cukup menarik dan dapat merupakan
pengembangan dari detail bangunan yang baik, yang telah ada di
lingkungan setempat.

d. Program Investasi
Program ini meliputi:
1. Program investasi jangka menengah, minimal untuk kurun waktu lima
tahun.
2. Program investasi yang disusun tidak hanya meliputi investasi
pembangunan yang akan dibiayai oleh pemerintah dari berbagai sektor,
daerah dan pusat, tetapi terutama yang akan dapat dibiayai oleh dunia
usaha dan masyarakat.
3. Dijelaskan pola-pola penggalangan pendanaan, kegiatan yang perlu
dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan, sekaligus saran waktu kapan
harus dilakukan.

e. Administrasi Pengendalian Program dan Rencana


ƒ Ketentuan administrasi untuk mengendalikan pelaksanaan rencana dan
program butir a s/d d di atas, yang diperlukan oleh Pemerintah Kota
Balikpapan dalam rangka mendorong operasionalisasi RTBL agar
terlaksana secara efektif melalui mekanisme perijinan.
ƒ Bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada tahap pelaksanaan
karena berbagai hal, tetapi masih dapat memenuhi persyaratan daya
dukung dan daya tampung lahan, kapasitas prasarana lingkungan, dan
masih sejalan dengan rencana dan program penataan Kota Balikpapan,
serta masih mampu menampung aspirasi masyarakat.

f. Arahan Pengendalian Pelaksanaan


1. Bersifat rumusan arahan substansi teknis dari rencana-rencana dan
program butir a s/d e di atas, sebagai masukan teknis bagi peraturan
daerah tentang bangunan dan lingkungan di kawasan sekitar Bandara
12 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

Sepinggan kota Balikpapan, yang pengembangan lingkungannya mengacu


pada RTBL yang telah disusun.
2. Termasuk sebagai materi adalah ketentuan umum manajemen
pelaksanaannya, baik yang akan dilaksanakan secara sendiri oleh
Pemerintah Kota Balikpapan maupun bentuk-bentuk manajemen
pembangunan yang melibatkan peran serta dunia usaha dan masyarakat.

7. SISTEM PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Tahapan Kegiatan

Tahapan kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC adalah sebagai


berikut:
- Tahap Persiapan adalah tahapan dalam rangka penyusunan TOR/
Kerangka Acuan Kerja, proses pelelangan, dan penetapan pelaksanaan
pekerjaan.
- Tahap Penyusunan yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
ƒ Tahapan Penyusunan Laporan Pendahuluan yaitu kegiatan perumusan
metode pelaksanaan pekerjaan;
ƒ Tahapan Penyusunan Laporan Antara, yaitu kegiatan pengumpulan
data dan infomasi yang terkait dengan Penyusunan RTBL Kawasan
Sekitar BIC serta melakukan kajian dari data dan informasi yang telah
dihasilkan dalam rangka merumuskan urban design guidelines,
pengendalian dan pelaksanaan RTBL.
ƒ Tahapan Penyusunan Laporan Akhir, yaitu Penyusunan RTBL Kawasan
Sekitar BIC sesuai dengan ruang lingkup materi yang harus termuat
dalam RTBL.

13 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

b. Sistem Pembahasan dan Pelaporan

Dalam rangka penyempurnaan hasil dari setiap tahapan penyusunan sesuai


dengan tahapan kegiatan akan dilakukan pembahasan sebagai berikut :

Diskusi Tahap 1
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan fakta dan analisa terkait
pekerjaan Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC. Dalam diskusi diharapkan
mampu menggali beberapa informasi sebagai berikut:
- Informasi permasalahan serta aspirasi dari stakeholder mengenai
perencanaan kawasan sekitar BIC.
- Data dan informasi lanjutan dalam rangka Penyusunan RTBL Kawasan
Sekitar BIC.
- Konsep rencana pengembangan, rencana perwujudan dan rumusan
kebijakan pengelolaan RTBL Kawasan Sekitar BIC.

Diskusi Tahap 2
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan draft rencana RTBL
Kawasan Sekitar BIC.

c. Produk Yang Dihasilkan

Setelah seluruh kegiatan dalam tiap tahapan dilaksanakan maka produk yang
harus dihasilkan adalah sebagai berikut :
ƒ Buku Laporan Pendahuluan dalam format A4, sebanyak 5 (lima) buku
cetak asli.
ƒ Buku Laporan Antara dalam format A3, sebanyak 10 (sepuluh) buku cetak
asli.
ƒ Buku Laporan Akhir dalam format A3, sebanyak 10 (sepuluh) buku cetak
asli.
ƒ Peta :
- Peta KDB, KLB & GSB dalam Satu Lembar Format A1 sebanyak 2 (dua)
lembar

14 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

- Peta Rencana Penggunaan Lahan dalam Format A1 Berwarna,


sebanyak 2 (dua) lembar.
- Seluruh gambar peta di buat dengan skala minimal 1: 500 sampai 1 :
2500 dengan ukuran kerta A1.
- File Produk Pekerjaan, baik yang berupa uraian maupun peta/gambar
yang di simpan dalam Compact Disc (CD), sebanyak 10 (sepuluh)
keping.
- Soft copy peta/gambar di buat dalam bentuk file arch view.

d. Susunan Tenaga Ahli

Dalam rangka Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC dibutuhkan tenaga ahli
sebagai berikut :
1. Team Leader : Bertanggungjawab terhadap keseluruhan pekerjaan
Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC. Tenaga ahli yang dibutuhkan
adalah S2 Arsitektur, S2 Planologi / Lingkungan. Pengalaman 5 tahun atau
pengalaman 5 kali pekerjaan sejenis.
2. Ahli Arsitektur : Bertanggungjawab melakukan kajian potensi, keunikan
arsitektur, permasalahan serta rekomendasi kebijakan bangunan, ruang
terbangun dan rancang kota, terkait dengan fungsi arsitektural kawasan
kota. Tenaga Ahli yang dibutuhkan adalah sarjana S1 Arsitektur
pengalaman 5 tahun atau 5 kali pengalaman sejenis.
3. Ahli Planologi : Bertanggungjawab melakukan kajian potensi,
permasalahan serta memberikan rekomendasi kebijakan RTBL Kawasan
Sekitar BIC terkait dengan perencanaan wilayah. Tenaga Ahli yang
dibutuhkan adalah Sarjana S1 Teknik Planologi pengalaman 5 tahun atau
5 kali pengalaman sejenis.
4. Ahli Lingkungan : Bertanggungjawab melakukan kajian potensi,
permasalahan serta memberikan rekomendasi kebijakan RTBL Kawasan
Sekitar BIC terkait dengan lingkungan. Tenaga Ahli yang dibutuhkan
adalah Sarjana S1 Teknik Lingkungan pengalaman 5 tahun atau 5 kali
pengalaman sejenis.

15 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

5. Ahli Sipil : Bertanggungjawab melakukan kajian potensi, daya dukung


sarana dan prasarana serta rekomendasi kebijakan RTBL Kawasan Sekitar
BIC terkait dengan aspek sarana dan prasarana. Tenaga Ahli yang
dibutuhkan adalah Sarjana S1 Teknik Sipil Transportasi pengalaman 5
tahun atau 5 kali pekerjaan sejenis.
6. Ahli Ekonomi Pembangunan : Bertanggungjawab melakukan kajian
potensi, permasalahan serta memberikan rekomendasi kebijakan RTBL
Kawasan Sekitar BIC terkait dengan fungsi sosial ekonomi. Tenaga Ahli
yang dibutuhkan adalah Sarjana S1 Ekonomi Studi Pembangunan
pengalaman 5 tahun atau 5 kali pengalaman sejenis.
7. Ahli Pemetaan/GIS : Bertanggungjawab melakukan pemetaan wilayah
rencana yang dituangkan dalam bentuk Arch View. Tenaga Ahli yang
dibutuhkan adalah Sarjana S1 Geografi pengalaman 5 tahun atau 5 kali
pengalaman sejenis.

e. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC dilaksanakan selama 90


(sembilan puluh) hari kelender semenjak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
diterbitkan.

f. Kewajiban Konsultan

ƒ Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap


pelaksanaan RTBL Kawasan Sekitar BIC.
ƒ Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai
dengan Penyusunan Laporan Akhir RTBL Kawasan Sekitar BIC.
ƒ Konsultan berkewajiban mempresentasikan rancangan/ draft laporan
sesuai dengan tahapan dihadapan Tim Teknis serta merekomendasikan
masukan, saran, kritik dari Tim Teknis guna perbaikan laporan setiap
tahapan.
ƒ Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan berkewajiban melakukan
konsultasi intensif dengan Tim Teknis, diluar Diskusi Sidang Pembahasan
pada tiap tahapan.

16 - 17
KAK RTBL Kawasan Sekitar Balikpapan Islamic Center ( BIC )

g. Penyusunan Usulan Teknis dan Biaya


Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Konsultan diwajibkan untuk menyusun
usulan teknis dan biaya, yang terdiri dari :
ƒ Usulan teknis dengan penjelasan terinci tentang metode teknis tahapan
kegiatan, waktu penyelesaian;
ƒ Usulan biaya dengan perincian biaya pada setiap kegiatan yang dilakukan;
ƒ Program kerja dan daftar tenaga ahli
ƒ Dalam rangka Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC, konsultan
berkewajiban menyusun Usulan Teknis dan Usulan Biaya.

8. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar BIC
dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar operasionalisasi pekerjaan agar
dihasilkan produk yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Balikpapan, Agustus 2010

Mengetahui Dibuat

Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan Kuasa Pengguna Anggaran


Kota Balikpapan

FACHRUDDIN HARAMI Andar Listiani


NIP : 19610523 198902 1 001 NIP : 19640417 199203 2 006

17 - 17

You might also like