You are on page 1of 14

STRATEGI DAN METODE

1. METODE-METODE MENGAJAR SECARA PERORANGAN


Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara
metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala
kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu
tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak
tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk
suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu
berhasil dibawakan oleh guru lain.

Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan


suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran
menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian
dengan metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan
diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara,
melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.

Seorang guru yang pandai berpidato dengan segala humor dan variasinya, mungkin tidak
mengalami kesulitan dalam berbicara, ia dapat memukau siswa dan awal sampai akhir
pengajaran. Akan tetapi bagi seorang guru bicara, uraiannya akan terasa kering, untuk itu
ia dapat mengatasi dengan uraian sedikit saja, diselingi tanya jawab, pemberian tugas,
kerja kelompok atau diskusi sehingga kelemahan dalam berbicara dapat ditutup dengan
metoda lain.

Winarno Surakhmad dalam bukunya “Pengantar interaksi belajar mengajar”


menggolongkan metode metode itu menjadi dua golongan ialah: Metode interaksi secara
individual dan secara kelompok. Namun perlu diketahui bahwa kiasifikasi tersebut tetap
fleksibeL

Metode Ceramah

Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat
interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan
guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama
mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh
guru; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.

Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai metode mengajar telah menjadi
salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali
dengan alasan bahwa cara sebagi metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan
cara manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang mempertahankan berdalih, bahwa ceramah
lebih banyak dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin
meninggalkan ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau
merupakan uraian singkat di tengah pelajaran.

Kalau kita teliti lebih lanjut, sebenarnya alasan-alasan tersebut di atas tidaklah sama sekali
salah, tatapi juga tidak sama sekali benar. Hal yang sebenarnya adalah bahwa dalam situasi-
situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode yang paling baik, tetapi dalam situasi
lain mungkin sangat tidak efisien. Guru yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi
yang berhubungan situasi pengajaran yang dihadapinya, sehingga ia dapat menetapkan
bilamanakah metode ceramah sewajamya digunakan, dan bilakah sebaiknya dipakai metode
lain. Tidak jarang guru menunjukkan kelernahannya, karena ia hanya mengenal satu atau
dua macam metode saja dan karenanya ia selalu saja menggunakan metode ceramah untuk
segala macam situasi. Kelemahan ini juga merupakan salah satu sebab mengapa metode
ceramab dikritik orang, dan sering dirangkaikan dengan sifat verbalistis (kata-kata tetapi tidak
mengerti artinya).

Sholahuddin Dok.
Situasi di bawah ini sesuai untuk penggunaan metode ceramah:
a. tidak terdapat bahan
Kalau guru akan menyampaikan fakta atau pendapat dimana
bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud. Sebagai contob: di suatu kelas
SMP, guru mengajarkan Sejarah terbentuknya candi Borobudur. Di perpustakaan
sekolah tidak tersedia bukti yang menggambarkan sejarah candi tersebut. Maka
tepatlah bila guru memberikan penjelasan dengan metode ceramah.

b. Jika guru akan menyampaikan pengajaran kepada sejumlah siswa yang besar
(misalnya sekitar 75 orang atau lebih), maka metode ceramah Iebih efisien dari
pada metode lain seperti diskusi, demonstrasi atau eksperimen. Sebab dengan
diskusi, guru harus mengatur slswa berkelompok dengan mengubah susunan
kursi, sudah tentu dibutuhkan kelas yang besar. Juga guru akan mengalami
kesulitan dalam mengawasi kelompok-kelompok yang berjumlah besar.
Demikian pula untuk penyelenggaraan demonstrasi atau eksperimen untuk
jumlah besar, selain alat-alat yang tidak mencukupi, pengelolaan pengajaran juga
mengalami kesulitan.

c. Kalau guru adalah pembicara yang bersemangat sehingga dapat memberi


motivasi kepada siswa untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam keadaan
tertentu, sebuah pembicaraan yang bersemangat akan mcnggerakkan hati siswa
untuk menimbulkan tekad baru. Misalnya ceramah tentang sejarah perjuangan
bangsa Indonesia.

d. Jika guru akan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan,


sehingga memungkinkan siswa untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok
yang satu dengan lainnya. Misalnya, setelah guru selesai mengajarkan sejarah
perjuangan bangsa, kepada para siswa ia memberi tugas untuk menjawab
beberapa pertanyaan yang dikerjakan dirumah. Kemudian pada pelajaran
berikutnya, guru membicarakan bersama tugas yang telah dikerjakan siswa, dan
guru menyimpulkan garis besar sejarah tersebut.

e. Kalau guru akan memperkenalkan pokok bahasan baru. Dalam sebuah kelas,
siswa telah sampai pada bagian tata bahasa yang membicarakan tata kata. Untuk
itu guru akan menjelaskan perbedaan antara fonetik dan fonemik dengan
berbagai contoh.

Kelebihan dan kelemahan metode ceramah :

Kelebihan :
a. Guru menguasai arah pembicaraan seluruh kelas :
Kalau kelas sedang berdiskusi, sangatlah mungkin bahwa seorang siswa
mengajukan pendapat yang berbeda dengan anggota kelompok yang lain, hal ini
dapat mempengaruhi suasana dan diskusi jadi berkepanjangan bahkan sering
menyimpang dari pokok bahasan. Tetapi pada metode ceramah hanya guru yang
berbicara, maka ia dapat menentukan sendiri arah pembicaraan.

b. Organisasi kelas sederhana :


Dengan ceramah, persiapan satu-satunya bagi guru adalah buku catatannya. Pada
seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau kadang-kadang duduk.
Cara ini paling sederhana dalam hal pengaturan kelas, jika dibandingkan dengan

Sholahuddin Dok.
metode demonstrasi dimana guru harus mengatur alat-alat. Atau dibandingkan
dengan kerja kelompok, dimana guru harus membagi kelas ke dalam beberapa
kelompok, ia harus merubah posisi kelas.

Kelemahan :
a. Guru tak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti pembicaraannya.
Kadang-kadang guru beranggapan bahwa kalau para siswa duduk diam mendengarkan
atau sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa
yang diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset, walaupun siswa
memperlihatkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi guru tidak mengetahui sejauh
mana penguasaan siswa terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia
berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanya jawab atau tes.

b. Kata-kata yang diucapkan guru, ditafsirkan lain oleh siswa. Dapat terjadi bahwa
siswa memberikan pengertian yang berlainan dengan apa yang dimaksud oleh guru.
Kiranya perlu kita sadari bahwa tidak ada arti yang mutlak untuk setiap kata tertentu.
Kata-kata yang diucapkan hanyalah bunyi yang disetujui penggunaannya dalam suatu
masyarakat untuk mewakili suatu pengertian. Misalnya: kata modul, bagi siswa SLTP
Terbuka dan mahaiswa UT diartikan sebagai salah satu bentuk bahan belajar yang
berwujud buku materi pokok. Sedangkan bagi para astronout, modul diartikan sebagai
salah satu komponen dari pesawat luar angkasa. Itulah sebabnya maka setiap anak
harus membentuk perbendaharaan bahasanya berdasarkan pengalaman hidupnya
sehari-hari. Selama ada persamaan pendapat antara pembicara dengan pendengar,
maksud pembicaraan akan dimengerti oleh pendengar. Kalau guru menggunakan kata-
kata abstrak seperti “keadilan”, “kepribadian”, “kesusilaan”, mungkin bagi setiap siswa
tidak sama pengertiannya, atau sangat kabur mengartikan kata-kata itu. Lebih-lebih lagi
bila kata-kata itu dirangkaikan dalam kalimat, akan semakin banyak kemungkinan salah
tafsir dari pembicaraan guru. Itulah sebabnya mengapa sering terjadi siswa sama sekali
tidak memperoleh pengertian apapun dari pembicaraan guru. Oleh karena itu bila guru
ingin menjelaskan sesuatu yang kiranya masih asing bagi siswa, guru dapat
menyertakan peragaan dalam caramahnya. Peragaan tersebut dapat berbentuk benda
yang sesungguhnya, model-model dari benda, menggambarkan dengan bagan atau
diagram di papan tulis.

Mempersiapkan bahan ceramah yang efektif

Langkah-langkah di bawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi hasil
metode ceramah:
a. Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas.
b. Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti apakah metode ceramah merupakan
metode yang sudah tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sering terjadi
setelah melihat tujuan dan metode ternyata untuk keperluan ini lebih tepat digunakan
metode lain. Menyusun ceramah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap pengertian dapat
menghubungkan pembicaraan dengan pendengar dengan tepat.
 Dapat menangkap perhatian siswa
 Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleb berguna
bagi kehidupan mereka.
c. Menanamkan pengertian yang jelas. Hal inmi dapat dilaksanakan dengan berbagai
jalan. Salah satu diantaranya adalah : guru memulai pembicaraan dengan suatu
ikhtisar/ringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan. Kemudian menyusul
bagian dari pokok bahasan yang merupakan inti, dan akhimya disimpulkan kembali
pokok-pokok yang penting dari pembicaraan itu. Jalan lain yang dapat ditempuh
misalnya, untuk setiap ungkapan sulit, terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh.
Atau guru terlebih dahulu mengemukakan suatu cerita singkat bersifat ilustratif,
sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.
d. Menangkap perhatian siswa dengan menunjukkan penggunaannya. Siswa akan
tertarik bila mereka melihat bahwa apa yang di pelajari berguna bagi kehidupan.

Sholahuddin Dok.
Sebuah teknik yang sering dapat menguasai perhatian siswa pada awal ceramah
sampai selesai adalah dengan menghadapkan siswa pada pertanyaan. Dengan
pertanyaan itu mereka diajak berpikir dan seterusnya mengikuti pembicaraan guru.

Metode Tanya-Jawab

Dalam menggunakan metode mengajar, tidak hanya guru saja yang senantiasa berbicara
seperti halnya dengan metode ceramah, melainkan mencakup pertanyaan-pertanyaan dan
penyumbangan ide-ide dari pihak siswa. Cara pengajaran yang seperti ini dapat dibedakan
dalam dua jenis ialah: (1) metode tanya-jawab, dan (2) metode diskusi.

Perbedaan pokok diantara metode tanya-jawab dengan metode diskusi terletak pada:
1. Corak pertanyaan yang diajukan guru.
2. Sifat pengambilan bagian yang diharapkan dari pihak siswa. Pada hakekatnya
metode tanya jawab berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta-fakta
tertentu yang sudah diajarkan, dalam hal lain guru juga bermaksud ingin mengetahui
tingkat-tingkat proses pemikiran siswa. Melalui metode tanya-jawab guru ingin mencari
jawaban yang tepat dan faktuaL Sebaliknya dengan metode diskusi, guru
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang agak berbeda sifatnya. Di sini guru
merangsang siswa untuk menggunakan fakta-fakta yang telah dipelajari untuk
memecahkan suatu persoalan. Pertanyaan seperti ini biasanya tidak mempunyai
jawaban yang tepat dan tunggal, melainkan lebih dari sebuah jawaban.
Dari penjelasan tersebut kita ketahui bahwa metode tanya jawab mempunyai hubungan
dengan metode apakah yang sedang dipakai guru metode ini sering sukar dibedakan, tujuan
dan teknik masing-masing cukup mempunyai perbedaan yang besar sehingga dalam uraian
ini seyogianya dibedakan.
Metode tanya-jawab digunakan dengan maksud :
a. Melanjutkan (meninjau) pelajaran yang lalu
b. Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerjasama siswa
c. Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa.
Kelebihan dan kelemahan metode tanya-jawab :

Kelebihan :
a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga
guru mengetahui
hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa
c. Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala
sesuatu yang diterangkan.
Kelemahannya :
a. Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok
persoalan bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal lain
walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalarn hal
ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
b. Mernbutuhkan waktu lebih banyak.

Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak
sekali masalah yang dihadapi oleh manusia; sedemikian kompleksnya masalah tersebut,
sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja, melainkan harus
menggunakan segala pengetahuan yang kita miliki untuk mencari pemecahan yang terbaik.

Sholahuddin Dok.
Ada kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban yang benar sehingga kita harus
menemukan jawaban yang paling tepat diantara sekian banyak jawaban tersebut.

Kecakapan untuk rnemecahkan masalah tersebut dapat dipelajari. Untuk itu siswa harus
dilatih sejak kecil. Persoalan yang kompleks sering kita jumpai dalam kehidupan
bermasyarakat karenanya dibutuhkan pemecahan atas dasar kerjasama. Dalarn hal ini
diskusi merupakan jalan yang banyak membeni kemungkinan pemecahan terbaik. Selain
membeni kesempatan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, juga
dalam kehidupan yang demokratis, kita diajak untuk hidup bermusyawarah, mencari
keputusan keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan untuk
peranan kepemimpinan serta peranan peserta dalam kehidupan di masyarakat.

Penggunaan metode diskusi :

Seperti telah disinggung di atas bahwa metode tanya-jawab dengan diskusi saling mencakup
tetapi berbeda. Ada pertanyaan yang mengandung unsur diskusi, tetapi ada yang tidak.
Dengan diskusi guru berusaha mengajak siswa untuk memecahkan masalah. Untuk
pemecahan suatu masalah diperlukan pendapat-pendapat berdasarkan pengetahuan yang
ada, dengan sendirinya kemungkinan terdapat banyak jawaban yang benar.

Pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk metode diskusi:


a. Menguji kemungkinan jawaban yang dapat dipertahankan lebih dari sebuah.
b. Tidak menanyakan “manakah jawaban yang benar” tetapi lebih menekankan
kepada “mempertimbangkan dan membandingkan”.
Misalnya : Manakah kiranya yang paling baik, pemecahan mana yang mungkin lebih
berhasil, manakah yang akan lebth membenikan manfaat.
c. Menarik minat siswa dan sesuai dengan taraf kemampuannya.
Peranan guru atau pemimpin diskusi:

Pimpinan diskusi dapat dipegang oleh guru sendiri, tetapi dapat juga diserahkan kepada
siswa bila guru ingin memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memimpin.
Kecakapan memirnpin diskusi memang harus dilatih, bila kita menginginkan keberhasilan
suatu diskusi. Seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu diskusi dapat
kebingungan, apabila terjadi pembicaraan yang jauh menyimpang dari pokok persoalan.
Dapat pula terjadi, seseorang yang senang berbicara akan menguasai seluruh pembicaraan
sehingga tidak memberi kesempatan kepada yang lain untuk mengemukakan pendapat.
Demikian pula bila diantara para peserta diskusi saling bertentangan pendapat, bagi
pemimpin yang belum terampil, tidak dapat mencarikan jalan tengah sehingga diskusi
berakhir tanpa adanya kesimpulan yang jelas. Bila siswa belum pernah mengenal tata cara
diskusi, mereka akan berbicara secara serempak atau spontan menanggapi bila ada suatu
pendapat yang menarik, juga sering beberapa siswa belum memahami persoalan, sehingga
memberikan komentar yang menyimpang dan berkepanjangan. Akibatnya suasana jadi
menjemukan dan tidak dapat dilihat kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.

Pemimpin diskusi yang baik, akan sanggup dengan cepat mengambil tindakan-tindakan
menghadapi ketimpangan-ketimpangan tersebut di atas. Untuk itulah para siswa perlu dilatih
untuk memperoleh keterampilan memimpin yang pada hakekatnya dapat dipelajari. Prof. Dr.
Winarno Surakhmad dalam bukunya “Pengantar Interaksi belajar-rnengajar” mengemukakan
tiga peranan ‘pemimpin diskusi ialah sebagai:

a) Pengatur lalu lintas


b) dinding penangkis
c) penunjuk jalan.

Pemimpin sebagai pengatur lalu lintas :

Sebagai seorang pemimpin ia berhak:


− Menunjukkan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka
− Menjaga agan tidak semua anggota berbicara serempak

Sholahuddin Dok.
− Mencegah dikuasainya pembicaraan oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara
− Membuka kesempatan bagi para anggota yang pemalu atau pendiam untuk
menyumbangkan ide-ide mereka.
− Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap pembicaraan dapat ditangkap dengan jelas
oleti pendengar.
Dari peran tersebut, dapat kita lihat bahwa pemimpin akan belajar memahami sifat-sifat
peserta. Ia akan belajar bagaimana mendorong anggota yang pendiam untuk ikut serta, dan
bagaimana mencegah anggota yang senang berbicara dan membuka kesempatan bagi
anggota lain secara merata. Di sini pemimpin harus dapat mengatur pembicaraan dengan
bijaksana sehingga tidak menimbulkan rasa tertekan, marah atau rendah diri.

Pemimpin sebagai dinding penangkis :

Dalam:peran ini diibaratkan seseorang pemain tenis yang berlatih memukul bola ke dinding,
selalu memantul kembali. Demikian pula pemimpin diskusi senantiasa menerima pertanyaan-
pertanyaan dan para peserta dan dipantulkan kembali ke dalam kelompok. Dia sendiri tidak
selalu menjawab langsung setiap pertanyaan yang penting. Bila sudah memperoleh jawaban
maka jawaban tersebut dilontarkan kembali kepada para peserta untuk memintakan
pendapat mereka. Pada suatu saat mungkin diskusi mengalami jalan buntu, maka pada
kesempatan ini pemimpin atau guru dapat bertindak sebagai penasehat dan memberi
jawaban sehingga soal-soal pokok yang sedang didiskusikan dapat di lanjutkan.

Pemimpin sebagai penujuk jalan :

Dalam suatu diskusi sering terjadi para siswa tidak menyadari struktur pokok diskusi mereka,
atau tidak memahami pokok masalah yang didiskusikan sehingga mudah timbul pertanyaan-
pertanyaan yang menyimpang dari garis pembicaraan. Mereka kehilangan pegangan dan
tidak melihat hasil-hasil yang dicapai. Atau tidak disadari bahwa telah tiba saatnya untuk
menarik kesimpulan dan menetapkan langkah-langkah. Kewajiban pemimpin diskusilah untuk
memahami dengan seksama struktur diskusi yang baik sehingga ia dapat menunjukkan jalan
lurus bila tenjadi penyimpangan. Dengan demikian pemimpin mempunyai kewajiban
menuntun anggota dalam menentukan langkah-langkah pemecahan masalah. Langkah-
langkah yang perlu dipahami dan dipakai sebagai pedoman menuntun diskusi kelas adalah:
o Apakah masalah yang dihadapi?
o Pemimpin perlu mengetahui dengan jelas permasalahan yang dihadapi. Bila penlu
ditulis di papan tulis sebelum diskusi dimulai sehingga peserta senantiasa melihat
tujuan diskusi dimulai sehingga peserta senantiasa melihat tujuan diskusi.
o Soal-soal penting mana yang terdapat dalam masalah itu?
o Kalau dalam diskusi terdapat pandangan yang berbeda, ada baiknya pandangan-
pandangan tersebut ditulis pula. Faedahnya, siswa dapat melihat kekurangan-
kekurangannya dan mencoba memperbaiki sebelum diskusi dilanjutkan. Dapat terjadi
seluruh peserta tidak mengetahui dengan pasti faktor tertentu yang dapat dipakai untuk
memecahkan masalah. Faktor serupa ini terpaksa dicari dari sumber-sumber lain atau
dari nara sumber yang mengetahui.
o Kemungkinan-kemungkinan jawaban yang bagaimana yang dapat dirumuskan oleh
kelas terhadap suatu masalah?
o Selama diskusi pemimpin atau guru kelas meihat adanya sejumlah jawaban yang
dianggap menupakan jawaban yang setepat-tepatnya.
o Hal manakah yang telah diterima oleh suara terbanyak sebagai persetujuan?
o Tindakan apakah yang sudah direncanakan? Siapakah yang melaksanakan dan
bilamana?
Kebaikan dan kelemahan metode diskusi :

Kebaikan :
a. Siswa belajar bermusyawarah
b. Siswa mendapat kesempatan untuk menguji tingkat pengetabuan masing-masing.
c. Belajar menghargai pendapat orang lain.
d. Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.

Sholahuddin Dok.
Kekurangan/kelemahan :
a. Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.
b. Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian.
c. Membutuhkan waktu cukup banyak.

Metode Kerja Kelompok

Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar dimana siswa dalam
suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil
untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu. Sebagai metode mengajar, kerja kelompok
dapat dipakai untuk mencapai barmacam macam tujuan pengajaran. Pelaksanaannya
tergantung pada beberapa fäktor misalnya tujuan khusus yang akan dicapai, umur,
kemampuan siswa, serta fasilitas pengajaran di dalam keIas.

Penggunaan metode kerja kelompok :


a. Pengelompokan untuk mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran : Dalam sebuah
kelas, guru akan mengajarkan Sejarah Mesir kuno; Ia tidak mempunyai bahan bacaan
yang cukup untuk tiap siswa. Maka untuk memberi kesempatan yang sebesar-besamya
kepada siswa, kelas dibagi atas beberapa kelompok. Tiap kelompok diberi sebuah buku
untuk dibaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telab disediakan guru.

b. Pengelompokan atas dasar perbedaan kemampuan belajar : Di suatu kelas, guru


dihadapkan pada persoalan bagai mana melaksanakan tugas sebaik-baiknya terhadap
kelas yang sifatnya heterogen, yakin berbeda-beda dalam kemampuan belajar. Pada
waktu pelajaran matematika, Ia menemukan bahwa ada lima orang siswa tidak sanggup
memecahkan soal seperti teman-teman lainnya. Guru menyadari bahwa ia tidak
mungkin rnengajar kelas dengan menyamaratakan seluruh siswa, karena ada
perbedaan dalam kesanggupan belajar. Maka ia membagi para siswa dalam beberapa
kelompok dengan anggota yang mempunyai kemampuan setaraf kemudian diberi tugas
sesuai dengan kemampuan mereka. Sekali-kali ia meninjau secara bergilir untuk
melihat kelompok mana yang membutuhkan pertolongan atau perhatian sepenuhnya.

c. Pengelompokan atas dasar perbedaan minat belajar : Pada suatu saat para siswa
perlu mendapat kesempatan untuk memilih suatu pokok bahasan yang sesuai dengan
minatnya. Untuk keperluan ini guru memberikan suatu pokok bahasan yang terdiri dari
beberapa sub-pokok bahasan. Siswa yang berminat sama dapat berkumpul pada suatu
kelompok untuk mempelajari sub-pokok bahasan yang dimaksud.

d. Pengelompokan untuk memperbesar partisipasi tiap siswa : Di suatu kelas, guru


sedang mengajarkan kesusastraan. Ia memilih suatu masalah tentang lahirnya sastra
baru. Dikemukakanlah masalah-masalah khusus, satu diantaranya ialah mengapa ada
pendapat yang mengatakan bahwa kesadaran kebangsaanlah yang menjadi perbedaan
hakiki antara kesusastraan Melayu dengan kesusastraan Indonesia. Guru tidak
mempunyai waktu yang berlebihan, akan tetapi ia mengingjnkan setiap siswa
berpartisipasi secara penuh. Untuk setiap masalah diperlukan pendapat atau diskusi.
Maka dipecahkan kesatuan kelas itu menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil
dengan tugas membahas permasalahan tersebut dalam waktu yang sangat terbatas.
Selesai pembahasan kelompok, setiap kelompok rnengemukakan pendapat yang
dianggap pendapat kelompok tersebut. Cara mengajar ini dimaksudkan untuk
merangsang tiap siswa agar ikut serta dalam setiap masalab secara intensif. Tak ada
seorangpun diantara mereka yang merasa mendapat tugas lebih berat dari pada yang
lain. Pengelompokkan sementara dan pendek semacam ini disebut juga rapat kilat.

e. Pengelompokan untuk pembagian pekerjaan : Pengelompokkan ini didasarkan pada


luasnya masalah, serta membutuhkan waktu untuk mem peroleh berbagal informasi
yang dapat menunjang pemecahan persoalan. Untuk keperluan ini pokok persoalan
harus diuraikan dahulu menjadi beberapa aspek yang akan dibagikan kepada tiap

Sholahuddin Dok.
kelompok (tiap kelompok menyelesaikan satu aspek persoalan). Siswa harus
mengumpulkan data, baik dari lingkungan sekitar maupun melalui bahan kepustakaan.
Oleh karena itu proyek ini tidak mungkin diselesaikan dalam waktu dekat seperti halnya
rapat kilat, melainkan kemungkinan membutuhkan waktu beberapa minggu. Jadi
pengelompokkan disini bertujuan membagi pekerjaan yang mempunyai cakupan agak
luas. Kerja kelonipok ini membutuhkan waktu yang panjang.
f. Pengelompokan untuk belajar bekerja sama secara efisien menuju ke suatu tujuan :
Langkah pertama adalah menjelaskan tujuan dari tugas yang harus dikerjakan siswa,
kemudian membagi siswa menurut jenis dan sifat tugas, mengawasi jalannya kerja
kelompok, dan menyimpulkan kemajuan kelompok. Di sini jelas walaupun siswa bekerja
dalam kelompok masing-masing dan melaksanakan bagiannya sendiri-sendiri, namun
mereka harus memusatkan perhatian pada tujuan yang akan dicapai, dan menjaga agar
jangan sampai keluar dan persoalan pokok. Lain halnya dengan pengelompokkan untuk
pembagian pekerjaan seperti tersebut di atas, tugas kelompok di sini tidak penlu
diselesaikan dalam jangka waktu panjang, guru dapat memilih persoalan yang dapat
didlskusikan di kelas.
Kelebihan dan kelemahan kerja kelompok :

Kelebihan :
a. Dapat memupuk nasa kenjasama.
b. Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan.
c. Adanya persaingan yang sebat.
Kelemahan :
a. Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah
merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
b. Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas,
atau didominasi oleh seseorang.

Metode Demonstrasi Dan Eksperimen

Antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenarnya berbeda, akan tetapi dalam praktek
sering dipergunakan silih berganti atau saling melengkapi.

Metode demonstrasi merupakan suatu metode mengajar di mana seorang guru, orang luar
atau manusia sumber yang sengaja diminta atau siswa menunjukkan kepada kelas suatu
benda aslinya, tiruan (wakil dari benda asli) atau suatu proses, misalnya bagaimana cara
membuat peta timbul, bagaimana cara menggunakan kamera dengan hasil yang baik, dan
sebagainya. Sedangkan metode eksperimen ialah suatu metode mengajar di mana guru
bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan
itu. Misalnya, karena ingin memperoleh jawaban tentang kebenaran sesuatu, mencari cara-
cara yang lebih baik, mengetahui elemen/unsur-unsur apakah yang ada pada suatu benda,
ingin mengetahui apakah yang akan terjadi, dan sebagainya.

Dari kedua batasan tersebut dapat diketahui bahwa sebuah eksperimen dapat juga dijadikan
demonstrasi. Misalnya guru dengan beberapa orang siswa mengadakan eksperimen
mengenai pengaruh tekanan udara terhadap sebuab kaleng minyak tanah yang kosong, yang
sudab dipanasi lebib dulu, kemudian ditutup rapat-rapat dan segera disiram air dingin. Para
siswa melihat peristiwa itu sebagai demonstrasi. Dalarn hal ini eksperimen dapat
dirangkaikan dengan demonstrasi. Metode ini sering juga disebut metode ilmiah, sebab
metode inilah yang dipakai untuk menguji hipotesis.

Penggunaan metode demontrasi dan eksperimen adalah :


a. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana cara mengatur sesuatu”
b. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana membuatnya"
c. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana bekerjanya”
d. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana mengerjakannya”
e. Untuk menjawab pertanyaan “Cara manakah yang lebih baik”

Sholahuddin Dok.
f. Untuk menjawab pertanyaan “Terdiri dari apa”
g. Untuk mengetahui “kebenaran dari sesuatu”

Kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi :

Kelebihan:
o Perhatian siswa dapat dipusatkan, dan pokok bahasan yang dianggap penting oleh
guru dapat diartikan seperlunya.
o Siswa ikut serta aktif bila dernonstrasi sekaligus dilanjutkan dengan eksperimen.
o Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya siswa
hendak mencoba menpelajari suatu proses dari buku bacaan.
o Beberapa persoalan yang belum dirnengerti ditanyakan langsung saat proses itu
ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas.
Kelemahan:
o Demontrasi menjadi tidak efektif bila tidak semua siswa dapat ikut serta, misalnya
alat terlalu kecil sedangkan jumlah siswa besar.
o Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kernungkinan siswa. menjadi lupa, dan
pelajaran tidak akan berarti karena tidak menjadikan pengalaman bagi siswa.

Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen :

Kelebihan:
o Siswa aktif mengalami sendiri.
o Siswa dapat membuktikan teori-teori yang pernah diterirna.
o Mendapatkan kesempatan melakukan langkah-langkah berpikir iImiah.
Kelemahan:
o Akan kurang berhasil apabila alat-alat yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan
siswa.
o Kemungkinan tidak membawa hasil yang diharapkan bila siswa belum cukup
pengalarnan.
o Kadang-kadang ada eksperimen yang memerlukan waktu panjang sehingga tidak
praktis dilaksanakan di sekolah, lebih merugikan lagi bila untuk dapat melanjutkan
pelajaran menunggu basil eksperimen tersebut.

Metode Sosiodrama Dan Bermain Peranan

Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang
mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya dalam pelaksanaan
sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata
drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung
konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan
bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya
berperan sebagai Lurah, penjudi, nenek tua renta dan sebagainya.

Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan
metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah
hubungan sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan sosial
tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru, Melalui metode ini guru ingin
mengajarkan cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama manusia. Cara yang
paling baik untuk memahami nilai sosiodrama adalah Mengalami sendiri sosiodrama,
mengikuti penuturan terjadinya sosiodrama dan mengikuti langkah-langkah guru pada saat
memimpin sosiodrama.

Guru memberi kesempatan kepada para pendengar (siswa lain) untuk memberikan pendapat
atau mencari pemecahan dengan cara-cara lain, kemudian diambil kesimpulan.

Sholahuddin Dok.
Dalam diskusi kemungkinan terjadi diskusi yang seru karena adanya perbedaan pendapat.
Timbul pertanyaan, apakah dalam keadaan yang sebenamya mereka juga berani berkata
demikian? Sampai dimanakah manusia dapat mengambil kesimpulan atau keputusan yang
sama apabila dalam situasi yang menekan. Permainan peranan ini menimbulkan sejumlah
masalah yang perlu dicamkan oleh para siswa. Perasaan mereka dapat diperkuat oleh
pengalaman yang realistis itu.

Bila metode inl dikendalikan dengan cekatan oleh guru, banyak manfaat yang dapat dipetik,
sebagai metode cara ini : (1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan,
hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi. (2) Siswa tidak saja
mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran
orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia, seperti halnya penonton film atau
sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis pada adegan sedih,
rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya. (3) Siswa dapat menempatkan diri pada
tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.

Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini ditangan yang kurang bijaksana akan menjadi
nihil. Pada umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan yang dicapai, atau guru
memilih metode ini walaupun sebenarnya kurang tepat untuk tujuan tertentu. Dapat terjadi
guru tidak menyadari pentingnya langkah langkah dalam metode ini.

Kelebi/tan dan kelemahan sosiodrama :

Kelebihan:
o Mengembangkan kreativitas siswa (dengan peran yang dimainkan siswa dapat
berfantasi)
o Memupuk kerjasama antara siswa.
o Menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama.
o Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
o Memupuk keberanian berpendapat di depan kelas.
o Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalarn waktu
singkat.
Kelemahan:
o Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan tujuan tak tercapai.
o Pendengar (siswa yang tak berperan) sening mentertawakan tingkah laku pemain
sehingga merusak suasana.

Metode Pemberian Tugas Belajar Dan Resitasi

Metode ini mengandung tiga unsur ialah:


o Pemberian tugas.
o Belajar.
o Resitasi.
Tugas, merupakan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Pemberian tugas sebagai suatu
metode mengajar merupakan suatu pemberian pekerjaan oleh guru kepada siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan pemberian tugas tersebut siswa belajar,
mengerjakan tugas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar, siswa diharapkan memperoleh
suatu hasil ialah perubahan tingkah laku tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Tahap terakhir dan pemberian tugas ini adalah resitasi yang berarti melaporkan atau
menyajikan kembali tugas yang telah dikerjakan atau dipelajari. Jadi metode pembenian
tugas belajar dan resitasi atau biasanya disingkat metode resitasi merupakan suatu metode
mengajar dimana guru membenkan suatu tugas, kemudian siswa harus mempertanggung
jawabkan hasil tugas tersebut. Resitasi sering disamakan dengan "home work" (pekerjaan
rumah), padahal sebenarnya berbeda. Pekerjaan rumah (PR) mempunyai pengertian yang
lebih khusus, ialah tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dikerjakan siswa di rumah.
Sedangkan resitasi, tugas yang dibenikan oleh guru tidak sekedar dilaksanakan di rumah,

Sholahuddin Dok.
melainkan dapat dikerjakan di perpustakaan, laboratonium, atau ditempat-tempat lain yang
ada hubungannya dengan tugas/pelajaran yang diberikan. Jadi resitasi lebih luas daripada
home-work. Akan tetapi keduanya mempunyai kesamaan ialah:
o Mempunyai unsur tugas.
o Dikerjakan oleh siswa dan dilaporkan hasilnya.
o Mempunyai unsur didaktis pedagogis.

Tujuan pemberian tugas :

Menurut pandangan tradisional, pemberian tugas dilakukan oleh guru karena pelajaran tidak
sempat diberikan di kelas. Untuk menyelesaikan rencana pengajaran yang telah ditetapkan,
maka siswa diberi tugas untuk mempelajari dengan diberi soal-soal yang harus dikerjakan di
rumah. Kadang-kadang juga bermaksud agar anak-anak tidak banyak bermain. Sedangkan
menurut pandangan tugas diberikan dengan pandangan bahwa kurikulum itu merupakan
segala aktivitas yang dilaksanakan oleh sekolah, baik kegiatan kurikulum itu merupakan
segala aktivitas yang dilaksanakan oleh sekolah, baik kegiatan kurikuler, maupun ekstra
kurikuler.

Penggunaan metode resitasi :

Pemberian tugas belajar dan resitasi dikatakan wajar bila bertujuan:


o Memperdalam pengertian siswa terhadap pelajaran yang telah diterima.
o Melatih siswa ke arah belajar mandiri.
o Siswa dapat membagi waktu secara teratur.
o Agar siswa dapat memanfaatkan waktu terluang untuk menyelesaikan tugas.
o Melatih siswa untuk menemukan sendiri cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan
tugas.
o Memperkaya pengalaman-pengalaman di sekolah melalui kegiatan-kegiatan di luar
kelas.
Kelebihan dan kelemahan :

Kelebihan :
o Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih banyak.
o Memupuk rasa tanggung jawab.
o Memperkuat motivasi belajar.
o Menjalin hubungan antara sekolah dengan keluarga.
o Mengembangkan keberanian berinisiatif.
Kelemahan :
o Memerlukan pengawasan yang ketat, baik oleh guru maupun orang tua.
o Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan oleh siswa sendiri atau atas bantuan
orang lain.
o Banyak kecenderungan untuk saling mencontoh dengan teman-teman.
o Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga yang kurang
teratur.
o Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas.

Metode Drill (Latihan)

Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang
telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan
mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga
antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha
melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut
respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.

Sholahuddin Dok.
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada
yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu
saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.

Drill wajar digunakan untuk :


o Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat (musik, olahraga, menari,
pertukangan dan sebagainya).
o Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan
sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
o Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan
dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan.
o Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa
yang harus dikerjakan.
o Lama latthan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.
o Selingilah latihan agar tidak membosankan.
o Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan
secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula.
Kelebihan dan kelemahan :

Kelebihan :
o Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.
o Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan.
Kelemahan :
o Siswa cenderung belajar secara mekanis.
o Dapat rnenyebabkan kebosanan.
o Mematikan kreasi siswa.
o Menimbulkan verbalisme (tahu kata-kata tetapi tak tahu arti).

Metode Karyawisata

Dengan metode karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat (objek) tertentu untuk
mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Berbeda dengan
darmawisata, di sini para siswa sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi. Metode
karyawisata berguna bagi siswa untuk membantu mereka memahami kehidupan ril dalam
lingkungan beserta segala masalahnya . Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor,
percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang mengandung nilai
sejarah/kebudayaan tertentu.

Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Persiapan :
Merencanakan tujuan karyawisata. Untuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia
dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam
kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain
tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan
dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.

b. Perencanaan :
• Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka
menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek
sesuai dengan tujuan,jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah
siswa.
• Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
• Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara,
pengamatan langsung, dokumentasi.

Sholahuddin Dok.
• Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung. Kepada para siswa harus
ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telah direncanakan sehingga
pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
• Mengurus perizinan.
• Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
c. Pelaksanaan :
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam
rencana kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur
sekiranya ada siswa yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara.
d. Pembuatan laporan :
Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang
formatnya telah disepakati bersama.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode pengajaran yang mendorong siswa
untuk mencari dan memecahkan persoalan-persoalan. Adakalanya manusia memecahkan
masalah secara instinktif (naluriah) maupun dengan kebiasaan, yang mana pemecahan
tersebut biasanya dilakukan oleh binatang.

Pemecahan secara instinktif merupakan bentuk tingkah laku yang tidak dipelajari, seringkali
berfaedah dalam situasi yang luarbiasa. Misalnya seseorang yang dalam keadaan terjepit
karena bahaya yang datangnya tak disangka, maka secara spontan mungkin ia melompati
pagar atau selokan dan berhasil, yang seandainya dalam keadaan biasa hal itu tak mungkin
dilakukan. Dalam situasi yang problematis, baik manusia maupun binatang, dapat
menggunakan cara "coba-coba, salah", mencoba lagi (trial and error) untuk memecahkan
masalahnya. Akan tetapi taraf problem solving pada manusia lebih tinggi karena manusia
sanggup memecahkan masalah dengan rasio (akal), disamping memiliki bahasa. Oleh
karena itu manusia dapat memperluas pemecahan masalahnya di luar situasi konkret.

Dalam menghadapi masalah yang lebih pelik, manusia dapat menggunakan cara ilmiah. Cara
ilmiah untuk memecahkan masalah pada umumnya mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Memahami masalah; Masalah yang dihadapi harus dirumuskan, dibatasi dengan
teliti. Bila tidak, usahanya akan sia-sia.
b. Mengumpulkan data; Kalau masalah sudah jelas, dapat dikumpulkan
data/informasi/keterangan-keterangan yang diperlukan.
c. Merumuskan hipotesis (jawaban sementara, yang mungkin memberi penyelesaian);
dan keterangan keterangan yang diperoleh, mungkin timbul suatu kemungkinan yang
memberi harapan yang akan membawa pada pemecahan masalah.
d. Menilai hipotesis; Dengan jalan berpikir dapat diperkirakan akibat-akibat suatu
hipotesis. Kalau ternyata bahwa hipotesis ini tidak akan memberi basil baik, maka
dimulai lagi dengan langkah kedua.
e. Mengadakan eksperimen/menguji hipotesis; Bila suatu hipotesis memberi harapan
baik, maka diuji melalui eksperimen. Kalau berhasil, berarti masalah ini dipecahkan.
Tetapi kalau tidak berhasil, harus kembali lagi dari langkah-langkah kedua atau ketiga.
f. Menyimpulkan; Laporan tentang keseluruhan prosedur pernecahan masalah yang
diakhiri dengan kesimpulan. Di sini kernungkinan dapat dicetuskan suatu prinsip atau
hukum. Kesanggupan memecahkan masalah harus diajarkan kepada para siswa,
sebab pemecahan masalah secara ilmiah (scientific method) berguna bagi mereka
untuk memecahkan masalah yang sulit. Metode ini selain dapat digunakan untuk
mernecahkan masalah dalam berbagai bidang studi, juga dapat digunakan untuk
pemecahan yang berkaitan dengan kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Kelebihan dan kelemahan :

Kelebihan :
o Mengajak siswa berpikir secara rasional.

Sholahuddin Dok.
o Siswa aktif.
o Mengembangkan rasa tanggung jawab.
Kelernahan :
o Memakan waktu lama.
o Kebulatan bahan kadang-kadang sukar dicapai.

Sholahuddin Dok.

You might also like