Professional Documents
Culture Documents
c. Di lingkungan masyarakat
1. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat
2. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Meningkatkan industri dalam berbagai bidang
4. Membina dan melatih masyarakat agar memiliki suatu ketrampilan
d. Di lingkungan berbangsa dan bernegara
1. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
2. Bergaul dengan berbagai suku secara baik-baik
3. Ikut berperan serta dalam pembangunan
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Mempertahankan kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.4.3 Patriotisme
Patriotisme merupakan sikap rela berkorban segala-galanya untuk kejayaan tanah air, bangsa, dan negara, sedangkaan ciri-
cirinya adalah :
a. cinta tanah air
b. rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c. menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
d. berjiwa pembaharu, serta
e. tidak kenal menyerah
Kita kenal sifat jiwa dan semangat angkatan ’45 yang luar biasa, dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang tinggi.
a. Sifat dan jiwa Angkatan ’45
1. mendahulukan kepentingan tanah air
2. jiwa solidaritas atau kesetiakawanan terhadap perjuangan kemerdekaan
3. jiwa toleransi dan tenggang rasa
4. jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab
5. jiwa kesatria
6. kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam
b. Semangat Angkatan ’45
1. menentang kekuasaan asing dalam segala bentuknya
2. semangat pengerbanan
3. tahan derita dan tahan uji percaya pada diri sendiri
4. semangat persatuan dan kesatuan
5. Semangat kepahlawanan
Sifat, jira dan semangat ’45 diatas harus terus menerus diwariskan lepada generasi berikutnya, apalagi kita sebagai siswa
SMK yang harus Sian kerja dengan tantangan glabalisasi yang semakin ketat membutuhkan semangat tadi di dunia kerja
sehingga akan tercipta statu rantai semangat untuk kemajuan bangsa yaang tidak ada putusnya dan akan tetap lestari
sepanjang masa. Secara lebih konkrit perilaku yang sesuai dengan sikap dan semangat patriotismo dapat diterapkan dalam
empat lingkungan yaitu :
a. Dalam kehidupan keluarga
b. Dalam kehidupan sekolah
c. Dalam kehiddupan bermasyarakat
d. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1.4.4 Nasionalisme
1.4.4.1 Peengertian Nasionalisme
Istilah nasionalisme yang telah terserap ke dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian, yaitu paham (ajaran) untuk
mencintai bangsa dan negara sendiri dan kesadaran keanggotaan dalam statu bangsa secara potencial atau actual bersama-
samamencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Dengan
demikian, nasionalisme berarti menyatakan keunggulan statu aktivitas kelompok yang didasarkan atas kesamaan, bahasa,
budaya dan wilayah.
RANGKUMAN
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
1. Definisi tentang hukum sangat sulit untuk ditentukan karena tidak mungkin untuk mengadakannya sesuai dengan
kenyataan untuk menjadikan hukum sebagai pegangan yang mutlak
2. Hukum digolongkan berdasarkan lima elemen, yaitu bentuk, tempat berlaku, sifat fungsi dan isi.
3. Menurut bentuknya hukum dibedakan menjadi hukum tertulis dan tidak tertulis
4. Berdasarkan tempat berlaku, hukum dibedakan menjadi hukum nasional dan internasional
5. menurut sifatnya, hukum dibedakan menjadi hukum yang memaksadan hukum yang mengatur
6. Menurut fungsinya, hukum dibedakan menjadi hukum material dan hukum formal
7. Menurut isi masalah yang dianutnya, hukum dibagi menjadi hukum privat atau hukum perdata dan hukum publik
8. Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antar orang yang satu dengan yang lain dengan
mmenitik beratkan kepada suatu individu, dan hukum ini terbagi kedalam hukum perorangann, hukum keluarga,
dan hukum kekayaan.
9. Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat kelengkapannya atau hubungan
negara dengan warga negara dengan menitikberatkan kepada kepentingan umum. Hukum publik terbagi menjadi
hukum tatanegara, hukum administrassi negara,hukum pidana dan hukum acara.
RANGKUMAN
UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN DAN PERLINDUNGAN HAM
1. Hak Asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang
kodrati.
2. Sejarah perkembangan hak asasi manusia adalah sebagai berikut :
a. Tahun 2500 SM-1000 SM, perjuangan Nabi Ibrahim melawan kezaliman Raja Namruds
b. Tahun 600 SM di Athena (Yunani) Solon yang dianggap sebagai Bapak Pengajar Demokrasi menyusun undang-
undang yang menjamin keadilann-keadilan bagi setiap warganya.
c. Tahun 527 SM-322 SM; Kaisar Romawi, Flavius Anacius Justinius, menciptakan peraturan hukum modern yang
terkondisikan
d. Tahun 30 SM-632m; Kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan Nabi Muhammad saw. Mengajarkan toleransi, berbuat
adil, bijaksana , sera kasih sayang.
e. Tahun 1215; gerakan rasionalisme dan humanisme di Eropa bergolak secara revolusioner di bidang hukum dan hak
asasi
f. Magna Charta (Tahun 1512) piagam yang membatasi kekuasaan raja John yang absolut
g. Bil of Righs (Tahun 1689) inti Piagam ini menyatakan bahwa ”manusia sama di muka hukum”
h. Declaration of Indepedence (Tahun 1976) deklarasi ini menekankan pentingnya kemerdekaan, persamaan dan
persaudaraan
i. Declaration des Droits de I’homnme et du Citoyen; piagam ini menekankan pentingnya asas praduga ttak bersalah
kebebasan berekspresi, kebebasan beragam, serta adanya perlindungan terhadap hak milik.
j. Rights of Self Determination (Januari 1941); naskah yang diusulkan oleh Theodore Woodrow Wilson (Amerika
Serikat), yang memuat 14 pasal dasar-dasar untuk mencapai perdamaian.
k. The Four Freedoms’ Franklin D. Roosevelt, mengemukakan 4 kebebasan , yaitu freedom of religion (kebebasan
beragama), freedom from fear (kebebasan dari rasa takut), fredoom of speech (kebebasan berbicara dan
mengemukakan pendapat), dan fredoom from want (kebebasan dari kemelaratan atau kemiskinan).
l. The Universal Declaration of Human Rights; piagam ini dihasilkan oleh Komisi Hak Asasi Manusia PBB pada
sidangnya tanggal 10 Desember 1948.
3. Jenis-jenis Hak Asasi Manusia meliputi hakk asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi dalam kesamaan hukum,
hak asasi politik, hak asasi dalam perlindungan hukum, dan hak asasi sosial dan kebudayaan.
4. Instrumen Hak Asasi Manusia di Indonesia meliputi UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998, Piagam Ham
Indonesia Tahun 1998, dan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
5. Lembaga-lembaga perlindungan HAM yang ada di Indonesia KOMNAS HAM (Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia), LBH (Lembaga Bantuan Hukum), dan Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum di Perguruan Tinggi.
6. Upaya penegakan Hak Asasi Manusia melalui ratifikasi dan peradilan.
7. Bentuk-bentuk kejahatanan internasional adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan genosida, kejahatan
humaniter dan kejahatan agresi
8. Instrumen Hukum HAM Internasional adalah Ratifikasi Instrumen Hukum HAM Internasional pada Era Presiden
Soekarno, Ratifikasi Instrumen Hukum HAM Internasional pada Era Presiden Soeharto, Ratifikasi Instrumen
Hukum HAM Internasional pada Era Presiden Habibie, dan Ratifikasi Instrumen HAM Internasional pada Era
Presiden Abdurahman Wahid
9. Mahkamah Internasional bersifat permanen guna mengadili pelaku kejahatan kemanusiaan, kejahatan agresi,
kejatan perang, dan kejahatan genosida. Mahkamah Internasional merupakan pelengkap bagi yuridis pidana
nasional. Karena itu Mahkamah mendahulukan sistem peradilan nasional suatu negara. Apabial sistem peradilan
nasional tidak mampu atau tidak bersedia melakukan proses hukum terhadap kejahatan yang terjadi., barulah
berlaku yuridis Mahkamah Internasional.
STANDAR KOMPETENSI : ANALISIS HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN
KONSTITUSI
KOMPETENSI DASAR : HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN
KONSTITUSI
TUJUAN PEMBELAJARAN : Siswa dapat mendeskripsikan hubungan dasar
negara dengan
konstitusi
URAIAN MATERI
A. Pengertian Dasar Negara
Istilah dasar negara memiliki padanan kata ”philosophische grondslag” (bahasa
belanda) berarti norma (lag) yang bersifat filsafati (philosophische). Sedangkan
istilah weltanschauung berarti pandangan mendasar tentang dunia.
Jadi, kedua istilah itu mempunyai kesamaan makna, yaitu ajaran atau teori yang
merupakan hasil pemikiran mendalam (pemikiran filsafati) mengenai dunia dan
kehidupan di dunia, termasuk kehidupan bernegara di dalamnya yang dijadikan
pedoman dasar dalam mengatur dan memelihara kehidupan bersama dalam
suatu negara.
Ajaran semacam itu dalam bahasa Inggris disebut ideology yang kita terjemahkan
dalam bahasa Indonesia menjadi ”ideologi”.
B. Pengertian konstitusi
Istilah ”konstitusi” (dalam bahasa Inggris adalah constitution dan bahasa Belanda
adalah constitue) mempunyai tiga pengertian yaitu :
a. Dalam arti luas, konstitusi adalah hukum tatanegara, yaitu keseluruhan aturan
dan ketentuan
(hukum) yang menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara.
b. Dalam arti menengah, konstitusi adalah hukum dasar, yaitu keseluruhan aturan
dasar, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur sebagaimana suatu
pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu negara
c. Dalam arti sempit, konstitusi adalah Undang-undang Dasar, yaitu satu atau
beberapa dokumen
yang memuat aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok atau
dasar dari
ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi berarti UUD.