You are on page 1of 11

Manajemen Operasi :

Penggunaan fungsi-fungsi manajemen ( Planing, Organizing, Actuating, and Controling )


sedemikian rupa dalam proses transformasi berbagai sumber daya perusahaan, guna menambah
dan menghasilkan output yang lebih baik dan optimal. Istilah manajemen operasi muncul untuk
memperluas pemahaman yang lebih luas tentang proses produksi, dimana proses produksi yang
dibahas tidak hanya yang menghasilkan barang dan menimbulakan keuntungan saja, namun juga
membahas proses produksi yang menghasilkan jasa dan atau tidak menghasilkan keuntungan.

Mengapa Manajemen Operasi penting ? Hal tersebut antara lain karena :

1. Sebagian besar aktiva perusahaan umumnya tertanam dalam aktivitas

operasi/produksi, khususnya persediaan

2. Sebagian besar SDM, berada dalam departemen operasi/produksi

3. Kegiatan operasional perusahaan merupakan kegiatan utama perusahaan

Seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi, saat telah banyak
proses produksi dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer, diantaranya adalah:

a. QSB (Quantity System for Business)

b. Lindo dan Lingo for Windows

c. Sazam

d. Visual MRP II

e. SPSS for Windows

f. QM (Quantitative Method) dan POM for Windows, dll

Apa, Berapa, dan Bagaimana produk segera yang akan dibuat pada periode yang akan datang

Urut-urutan proses produksi, dibagi dalam Master Route Sheet dan Route

Sheet

Jadwal Produksi, dibagi dalam Mater Sechedule Sheet dan Sechedule

Perintah kerja

Daftar dari seluruh bahan baku dan bahan lainnya yang diperlukan untuk memproduksi suatu
produk ( apa dan berapa )
Hanya memproduksi atas dasar pesanan yang masuk

Produksi untuk pasar/massa

Kapasitas Terpakai / yang dipergunakan untuk produksi dalam periode tertentu ( fleksibel )

Kapasitas Terpasang untuk produksi dalam periode tertentu ( tetap )

Bagaimana dengan perencanaan dan perancangan jasa ?

Seperti telah dijelaskan di bagian awal, karakteristik barang dan jasa memang beda,

sehingga dalam perencanaan dan perancangannya pun juga berbeda.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam perancangan jasa adalah :

1. Lini pelayanan yang akan diberikan, maksudnya jasa-jasa pelayanan apa yang akan
ditawarkan ? Sebagai contoh sebuah tempat potong rambut, pelayanan apa saja yang akan
ditawarkan ? Sekedar potong rambut atau ada pelayanan yang lain?

2. Ketersediaan pelayanan, kapan jasa akan dan harus tersedia, dimana lokasi jasa akan diberikan
?

3. Tingkat pelayanan, ingat, ada ‘trade off’ antara biaya penyediaan fassilitas pelayanan dan
biaya konsumen menunggu. Semakin banyak pelayanan dan kepuasan yang akan diberikan,
semakin membutuhkan investasi dan biaya yang dibutuhkan.

4. Garis tunggu dan kapasitas pelayanan, (lihat model antrian pada pelajaran OR sebelumnya)
artikel bab 2 (perkembangan ilmu manajemen)
Perkembangan Ilmu Manajemen
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya
dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak
dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada
setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non
eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya : seni
tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W.
Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari
sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul The
Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen
sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan
melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat
modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada
beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang
diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer
untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen
memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu.
Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua
orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan,
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi
lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dari defenisi di atas terlihat
bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai
“seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan
suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan
sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan
khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam
pencapaian tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya
manajemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Sampai
sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang
manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen.
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada tiga aliran
pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran hubungan manusiawi
c. Aliran manajemen modem
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang
berbeda :
1. Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan menagwasi tenaga-tenaga
operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
2. Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer
menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-
kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak
Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen puncak bertanggung jawab atas
keseluruhan manajemen organisasi.
Artikel Bab 6 (perencanaan manajerial dan penetapan
tujuan)
Manajemen Operasi :

Penggunaan fungsi-fungsi manajemen ( Planing, Organizing, Actuating, and Controling )


sedemikian rupa dalam proses transformasi berbagai sumber daya perusahaan, guna menambah
dan menghasilkan output yang lebih baik dan optimal. Istilah manajemen operasi muncul untuk
memperluas pemahaman yang lebih luas tentang proses produksi, dimana proses produksi yang
dibahas tidak hanya yang menghasilkan barang dan menimbulakan keuntungan saja, namun juga
membahas proses produksi yang menghasilkan jasa dan atau tidak menghasilkan keuntungan.

Mengapa Manajemen Operasi penting ? Hal tersebut antara lain karena :

1. Sebagian besar aktiva perusahaan umumnya tertanam dalam aktivitas

operasi/produksi, khususnya persediaan

2. Sebagian besar SDM, berada dalam departemen operasi/produksi

3. Kegiatan operasional perusahaan merupakan kegiatan utama perusahaan

Seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi, saat telah banyak
proses produksi dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer, diantaranya adalah:

a. QSB (Quantity System for Business)

b. Lindo dan Lingo for Windows

c. Sazam

d. Visual MRP II

e. SPSS for Windows

f. QM (Quantitative Method) dan POM for Windows, dll

Apa, Berapa, dan Bagaimana produk segera yang akan dibuat pada periode yang akan datang

Urut-urutan proses produksi, dibagi dalam Master Route Sheet dan Route

Sheet

Jadwal Produksi, dibagi dalam Mater Sechedule Sheet dan Sechedule


Perintah kerja

Daftar dari seluruh bahan baku dan bahan lainnya yang diperlukan untuk memproduksi suatu
produk ( apa dan berapa )

Hanya memproduksi atas dasar pesanan yang masuk

Produksi untuk pasar/massa

Kapasitas Terpakai / yang dipergunakan untuk produksi dalam periode tertentu ( fleksibel )

Kapasitas Terpasang untuk produksi dalam periode tertentu ( tetap )

Bagaimana dengan perencanaan dan perancangan jasa ?

Seperti telah dijelaskan di bagian awal, karakteristik barang dan jasa memang beda,

sehingga dalam perencanaan dan perancangannya pun juga berbeda.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam perancangan jasa adalah :

1. Lini pelayanan yang akan diberikan, maksudnya jasa-jasa pelayanan apa yang akan
ditawarkan ? Sebagai contoh sebuah tempat potong rambut, pelayanan apa saja yang akan
ditawarkan ? Sekedar potong rambut atau ada pelayanan yang lain?

2. Ketersediaan pelayanan, kapan jasa akan dan harus tersedia, dimana lokasi jasa akan diberikan
?

3. Tingkat pelayanan, ingat, ada ‘trade off’ antara biaya penyediaan fassilitas pelayanan dan
biaya konsumen menunggu. Semakin banyak pelayanan dan kepuasan yang akan diberikan,
semakin membutuhkan investasi dan biaya yang dibutuhkan.

4. Garis tunggu dan kapasitas pelayanan, (lihat model antrian pada pelajaran OR sebelumnya)
artikel bab 1 (manajemen inovatif di masa sulit)
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Definisi Manajemen
Sebuah organisasi baik itu organisasi yang baru ataupun yang lama dalam menjalankan
aktivitasnya perlu ditata agar dapat berjalan dengan baik dan tujuannya dapat tercapai. Oleh
karena itulah diperlukan manajemen yang baik.
Sebelum mendefinisikan manajemen, ada baiknya diuraikan terlebih dahulu pemahaman pokok
dari manajemen. Bila diperhatikan literatur manajemen, maka akan tampak bahwa istilah
manajemen akan mengandung tiga pemahaman, yaitu :
1. Manajemen sebagai proses
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melaksanakan aktivitas manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu
Manajemen dikatakan sebagai suatu proses, karena setiap orang yang menerapkan manajemen
harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan.
Selanjutnya, manajemen dikatakan sebagai kolektivitas; orang-orang yang melaksanakan
aktivitas manajemen harus melaksakanannya secara kolektif. Manajemen juga dapat dikatakan
sebagai seni karena pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu adalah dengan
menggunakan kegiatan orang lain. Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena manajemen
sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan berusaha secara sestematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mancapai tujuan, kemudian menerangkan gejala-
gejala, kejadian-kejadian, keadaan-keadaan dan memberikan penjelasan-penjelasan tentang itu.
Disamping itu sebagai ilmu pengetahuan, dalam penerapannya manajemen juga membutuhkan
disiplin ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.
Seperti halnya banyak bidang studi lain yang menyangkut manusia, manajemen sulit untuk di
definisikan, dan dalam kenyataannya, tidak ada definisi manajemen yang dapat diterima secara
universal. Walaupun begitu, peneliti mencoba untuk menerapkan beberapa pendapat ahli yang
mendefinisikan manajemen.
Menurut Richard L.Daft (2002:8) mendefinisikan sebagai berikut:
“Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasarn organisasi dengan cara yang efektif dan efisien
melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya
oragnisasi.”

Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006:Organisasi.org)


“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2) mengatakan bahwa :


“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemenfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.”

Menurut T.Hani Handoko (2000:10) mendefinisikan manajemen sebagai berikut:


“Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.”
Dari beberapa definisi para ahli seperti yang disebutkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
Manajemen adalah ilmu, seni, dan proses perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan sumber daya organisasi, yang dilaksanakan dengan orang-orang untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan”.
Dari uraian-uraian di atas dipahami bahwa :
1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai
2. Manajemen merupakan kolaborasi antara ilmu, proses, dan seni
3. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang lebih melakukan kerja sama dengan
suatu organisasi
4. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yaitu : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan
Selain itu menajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika :
1. Ada tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.
2. Ada kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikaatan formal dan ikatan tata tertib yang
baik.
3. Ada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur
4. Ada organisasi untuk melakukan kerja sama
Manajemen sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam kehidupan baik di rumah
tangga, sekolah, organisasi, perusahaan, yayasan-yayasan, pemerintahan dan lain sebagainya.
Manajemen yang baik akan menimbulkan pembinaan kerja sama akan serasi harmonis, saling
menghormati-mencintai sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai secara optimal.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Fungsi-Fungsinya


1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Secara harfiah Manajemen Sumber Daya Manusia mengandung pengertian yang merupakan
paduan dari pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Seperti yang talah dibahas di
atas, dari semua difinisi tentang manajemen, minimal definisi tersebut mengandung tiga unsur,
yaitu proses sumber daya manusia dapat dikatakan sebagai segolongan masyarakat yang
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan kerja pada suatu unit usaha. Dalam pengertian sumber
daya manusia ini tercakup semua unsur yang dimiliki sumber daya manusia tersebut. Termasuk
energi, bakat, keterampilan, kondisi fisik dan mental. Sumber daya manusia dapat juga dikatakan
sebagai daya yang berasal dari manusia termasuk tenaga dan potensi yang dimiliki oleh manusia
tersebut.
Dari pengertian manajemen dan sumber daya manusia di atas, secara sederhana dapat dikatakan
bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu manajemen yang diterapkan dalam
masalah pengelolaan sumber daya manusia.
Dari sekian banyak definisi mengenai manajemen sumber daya manusia, tidak satu difinisi pun
yang bersifat universal yang dapat diterima oleh semua pihak. Kimmerly sebagaimana dikutip
oleh Bambang Wahyudi (2002:10) menyebutkan bahwa sangat sukar untuk mencari difinisi
manajemen sumber daya manusia yang dapat diterima secara universal, sehingga semua orang
mau menggunakan suatu pengertian dari bermacam-macam pengertian tentang hal itu.
Meskipun demikian, penulis mencoba untuk menyajikan definisi dari beberapa ahli yang
kemudian ditarik suatu kesimpulan dari pendapat-pendapat mereka.
Gary Dessler ( 2004:2), mendifinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai berikut :
“ Proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan,
memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, serta masalah keadilan”.
Bambang Wahyudi (2002 :10), mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai
berukut :
“Ilmu, seni dan proses memperolehkan, manajemen atau mengembangkan dan memelihara
tanaga kerja yang kompeten sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efisien dan ada kepuasan pada diri pribadi.”

Dari definisi-definisi yang telah disebutkan para para ahli di atas, dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa sumber daya manusia merupakan ilmu, seni dan proses dalam aktivitas-
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemisahan tenaga kerja sehingga tercapai tujuan organisasi individu, dan tercapai kepuasan pada
diri individu”.
2. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Sesuai dengan pengertian manajemen sumber daya manusia yang telah dirumuskan di atas, maka
kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat
diklasifikasi ke dalam beberapa fungsi.
Sebagai ilmu terapan dari ilmu manajemen, maka manajemen sumber daya manusia memiliki
fungsi manajemen dengan penerapan di bidang sumber daya manusia. Bambang Wahyudi
(2002 :12) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi pokok dari ilmu manajemen dengan penerapan
pada sumber daya manusia organisasi adalah sebagai berikut :
Fungsi Perencanaan
Yaitu melaksanakan tugas dalam perncanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan, dan
pemeliharaan sumber daya manusia.
Fungsi Pengorganisasian
Yaitu menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan hubungan antara tugas-tugas
yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang dipersiapkan.
Fungsi Pelaksanaan
Yaitu memberikan dorongan untk menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif
dan efisien.

4. Fungsi Pengendalian
Yaitu melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang dilakukan dengan standar-
standar yang telah ditetapkan. Khususnya di bidang tenaga kerja.
Disamping fungsi-fungsi pokok, manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi-
fungsi operasional. Dimana pada dasarnya fungsi operasional dari manajemen sumber daya
manusia dapat diklasifikasikan dalam tiga fungsi operasional seperti diungkapkan oleh Bambang
Wahyudi (2002:14) sebagai berikut:

1. Pengadaan Sumber Daya Manusia


Kegiatan operasional manajemen sumber daya manusia yang berada dalam ruang lingkup ini
adalah :
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dalam perencanaan sumber daya manusia dilakukan penentuan kebutuhan tentang kerja balik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif, serta cara memenuhi kebutuhan tanaga kerja itu.
Penarikan Calon Tenaga Kerja
Penarikan calon tenaga kerja ini berupa usaha menarik sebanyak mungkin calon-calon tenaga
yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber tenaga kerja yang tersedia
Seleksi
Seleksi merupakan proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon tenaga kerja yang dapat
dikumpulkan melalui proses penarikan tenaga kerja.
Penempatan
Penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang ditetapkan
Pembekalan
Pembekalan atau dikenal dengan istilah Indoctrination, Induction, Orientation dilakukan untuk
memberikan pemahaman kepada tenaga kerja terpilih tantang diskripsi jabatan, kondisi kerja dan
peraturan organisasi.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kegiatan-kegiatan dalam fungsi pengembangan sumber daya manusia ini bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang telah dimiliki,
sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan organisasi serta ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang berada dalam fungsi ini adalah
sebagai berikut:
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dilakukan dengan mengikutsertakan tenaga kerja
tersebut dalm program pelatihan dan program pengembangan dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan seorang tenaga kerja, sehingga mampu menyesuaikan atau
mengikuti perkembangan kebutuhan organisasi.

Pengembangan Karir
Pengembangan karir meliputi kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan karir seorang
tenaga kerja, baik dalam bentuk kenaikan pangkat maupun promosi jabatan.

3. Pemeliharaan Sumber Daya Manusia


Kegiatan-kegiatan dalam fungsi pemeliharaan sumber daya manusia ini ditujukan untuk
memelihara keutuhan sumber daya manusia yang dimiliki. Wujud dari hasil pemeliharaan
sumber daya manusia ini adalah tumbuhnya rasa betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja
dengan sebaik-baiknya pada organisasi.
Fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang berada dalam fungsi ini adalah
sebagai berikut :
Kompensasi Jabatan
Kompensasi jabatan meliputi usaha pemberian balas jasa atau kompensasi atas prestasi yang
telah diberikan oleh seorang tenaga kerja.
Integrasi
Integrasi meliputi usaha menciptakan kondisi integrasi atau persamaan kepentingan antara tenaga
kerja dengan organisasi, yang telah menyangkut masalah motivasi, kepentingan, komunikasi,
konflik dan konseling.

Hubungan Perburuhan
Hubungan perburuhan dimulai dengan pembahasan masalah perjanjian kerja, perjanjian
perburuhan, kesepakatan kerja bersama, sampai penyelesaian perburuhan.
Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja.
Seluruh kegiatan melalui fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia tersebut diarahkan
untuk mewujudkan sasaran pokok manajmen sumber daya manusia, yaitu mendayagunakan
secara optimal sumber daya manusia dalam suatu organisasi untuk terciptanya suatu kondisi
yang memenuhi semboyan The right man on the job at the right time yang lebih dikenal dengan
tiga tepat, tepat orang, tepat jabatan dan tepat waktu. Kondisi semacam ini hanya mungkin
terjadi bila setiap manusia di dalam organisasi mencapai tingkat prestasi kerja yang tinggi.
Dengan kata lain, sumber daya manusia yang dimiliki maupun mengembangkan produktivitas
kerja sampai pada tingkat maksimal.
Sasaran pokok ini dicapai melalui sasaran untuk membentuk terciptanya kemampuan kerja
(ability to work) dan kemampuan kerja (willingness to work) dari tenaga kerja yang dimiliki
suatu organisasi.
Fungsi-fungsi operasional manajemen sumber daya manusia dalam ruang lingkup pengadaan
sumber daya manusia dan pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk menjamin
syarat dasar kemampuan kerja. Sedangkan fungsi-fungsi operasional manajemen sumber daya
manusia dalam ruang lingkup pemeliharaan sumber daya manusia diarahkan untuk menjamin
syarat dasar kemampuan kerja.

B. Budaya perusahaan
1. Pengertian Budaya Perusahaan
Menurut Drs.Triguno,DIPL,EC.LLM. (2000:3) “ Suatu falsafah yang didasari oleh pandangan
hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya
dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat/organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi
prilaku.
Terdapat beberapa definisi budaya perusahaan atau budaya organisasi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli seperti berikut ini :
Menurut Robbins (dalam Djokosantoso :2003) mendefinisikan bahwa :
“Budaya perusahaan adalah suatu sistem nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang
dalam organisasi. Selain dipahami, seluruh jajaran meyakini sistem-sistem nilai tersebut sebagai
landasan gerak organisasi”.

Menurut Eugene McKenna dan Nic Beech (2000:18)


“Budaya perusahaan merupakan nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku yang dipegang anggota.”
Menurut Djokosantoso (2003 :21) mendefinisikan
“Budaya perusahaan adalah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan
yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai
sistem paket, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk menciptakan tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan”.

You might also like