You are on page 1of 22

m  



  m
 
Oleh :
Andi Muh. Isra Nur (O11110275)
Meyby Eka Putri L. (O11110276)
Indra Sebastian T. (O11110277)
Imelda Meiliany P. (O11110278)
Integritas
Pendahuluan
Apa itu Integritas?
Integritas dapat dipahami dari makna huruf menjadi
kata bermakna yaitu Ikrar, Niat, Tabiat, Emosional,
Guna, Rasional, Ihsan, Tawakkal, Amanah,dan Sabar

Jadi bila disusun ke dalam suatu untaian kalimat yang


bermakna, maka pemahaman Integritas adalah
manusia secara sadar membuat Ikrar, dengan
membangun Niat sebagai keinginannya secara ikhlas
untuk meningkatkan kedewasaan Emosional agar
memberi Guna kedalam pikiran Rasional dengan
berbuat Ihsan bakal memperoleh kebaikan duniawi
yang berlandaskan Taqwakkal, Amanah, dan Sabar.
Integritas dan Aspek Etika
Ipteks


 Ê  ÊÊ
Ê   Ê

Ê Ê 
Ê Ê

Ê Ê
 Ê
 


ÊÊÊ
Ê 
 Ê
m mm 
  
m
mm
MORALITAS

m 
INTELEKTUALITAS SENSIBILITAS

ETIKA TEKNOLOGI

m m

FILSAFAT ESTETIKA SAINS SENI


Kunia Segitiga iman (intelektual, sensibilitas, dan moralitas,
ihsan (filsafat,estetika, dan etika), insan(sains, seni dan
teknologi
Frase ³dunia bersudut ³segitiga´ merupakan konsepsi
penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya yang tentu saja
sepanjang hal ini dapat menyingkap misteri, maka penggunaanya
dapat diperluas. Berbagai dunia segitiga lainya dapat disingkap dan
ternyata memiliki keterkaitan dengan fungsi dari masing-masing sudut
dunia segitiga .misalnya seperti berbagai dunia segitiga dari segitiga
intelektual, sensibilitas, dan moralitas dapat dirurunkan dari masing-
masing sudutnya menuju kanan bawah yaitu intelektualitas ke arah
sains, sensibilitas, dan moralitas ke arah teknologi dan menuju kiri
bawah yaitu intelektualiatas ke arah filsafat sensibilitas ke arah estetika
moralitas ke arah etika secara mendatar sudut filsafat berkaitan
langsung dengan sains estetika berkaitan langsung dengan seni dan
etika brkaitan langsung dengan teknologi. Kualitas seni maupun ilmu
akan dapat memiliki kemajuan yang baik dengan bantuan teknologi.
Oleh karena itu ketiganya membentuk suatu sistem ilmu teknologi dan
seni yang menjadi dasar terbangunnya sistem ³dunia segitiga´.
Berdasarkan keyakinan tentang kesatupaduan kebenaran
kebaikan dan keindahan dalam berpendapat untuk menuntut ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga terbentuk kesatuan
pendapat yang disebut IPTEKS«

i 
 
      

 


 

 
  



 
 
  
 

  


 
  
 

 

  
  
 
    

 

 
 
    !   



 
 


   











  

  
"#  

 
$

  
     

# 
#
 
 

 
 


›        § § 


   
 

 
       
   
 
             
         

    
 
 
           
 
    

    
        
 

     

Π   
 
    
             Œ
   Π   
   
      
       
            
       Π!    
     "#"     $   
   
 
   
    
  
 
  %
Sedikit tentang pengertian Etika

Y   


     
  

 
     
     
         
  
     
 
     

       

Y         


 

   
       
      Y       
 

   
  
 

    
         
 m m   

m     
 

    
  
          






  

     


    
  

 




    


 
        
  
   
    



  
   
     

 
   


  
  


  
  
  
 

 
    

  
 
 
   
 


 

    
     

  

   
 m m   
Manusia

Manipulator Artikulator

Kalam Psikologi, dikenal konsep diri


dari Freud yang dikenal dengan
nama ³id´, ³ego´ dan ³super-ego´
Menurut Freud,
id adalah sumber primer dari energi rohaniah dan tempat
berkumpul naluri-naluri. Id lebih dekat hubungannya dengan tubuh dan
proses-prosesnya daripada dengan dunia luar. Energinya berada dalam
keadaan bergerak (mobil) sehingga energi itu dapat diredakan dengan
segera atau dipindahkan dari suatu benda ke benda lain. Ia tidak
berubah menurut masa; ia tidak dapat diubah oleh pengalaman, karena
ia tidak ada hubungan dengan dunia luar. Akan tetapi id dapat dikontrol
dan diawasi oleh ego.

Ego merupakan aktualisasi diri manusia untuk menyalurkan


keinginan atau ide untuk dirinya ke objek diluar dirinya sendiri.
Sekarang bandingkan dengan kata ³motivasi´.

Superego adalah cabang moril atau cabang keadilan dari


kepribadian. Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata.
Superego terdiri dari dua anak system, ego ideal dan hati nurani.
 m   m
  m
Teknologi dan seni maka perlu jelas bagi kita
bahwa yang dibatasi secara etis ialah cara memperoleh
cara pengujian dan cara penggunaan ipteks pada saat
penerapanya dengan pihak
Kalam bahasa Melsen :
Tanggungjawab dalam ilmu pengetahuan
menyangkut problem etis karena menyangkut
ketegangan-ketegangan antara realitas yang ada dan
realitas yang seharusnya ada.
Ilmu pengetahuan secara ideal seharusnya
berguna dalam dua hal yaitu membuat manusia rendah
hati karena memberikan kejelasan tentang jagad raya,
kedua mengingatkan bahwa kita masih bodoh dan masih
banyak yang harus diketahui dan dipelajari.
 m   m
  m
Kewasa ini pengetahuan dan perbuatan, ilmu dan etika
saling bertautan. Tidak ada pengetahuan yang pada akhirnya
tidak terbentur pertanyaan, ³apakah sesuatu itu baik atau jahat´.
³Apa´ yang dikejar oleh pengetahuan, menjelma menjadi
³Bagaimana´ dari etika. Etika dalam hal ini dapat diterangkan
sebagai suatu penilaian yang memperbincangkan bagaimana
tekhnik yang mengelola kelakuan manusia.
Etika semacam itu tentu saja harus membuktikan
kemampuannya menyelesaikan masalah manusia konkret. Tidak
lagi sekedar memberikan isyarat dan pedoman umum, melainkan
langsung melibatkan diri dalam peristiwa aktual dan factual
manusia, sehingga terjadi hubungan timbal balik dengan apa
yang sebenarnya terjadi. Etika seperti itu berdasarkan ³interaksi´
antara keadaan etika sendiri dengan masalah-masalah yang
membumi.
_ 
    mm 
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
meredam pengaruh negatif IPTEKS dengan
memperkaya nilai kearifan local yang akan memperkaya
nilai-nilai kearifan nasional.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
meredam pengaruh negatif IPTEKS antara lain
adalah:
1. Rehumanisai
2. Kemampuan Memilih
3. Arah Perkembangan Kemajuan
4. Revitalisasi
        
 
               
       
     
         

   

    
         
          
   
           
 
           


 
          


  
  
!   
 
    
" 

    
 
  

"         
" 
       

#   $ %  $   

!  $ %  $  $
!   $ %  $  



   

   
  
 
  

 $     
&
   '

(  
  
1. Rehumanisasi
Kewasa ini pengetahuan dan perbuatan, ilmu dan etika saling
bertautan. Tidak ada pengetahuan yang pada akhirnya tidak
terbentur pertanyaan, ³apakah sesuatu itu baik atau jahat´. ³Apa´
yang dikejar oleh pengetahuan, menjelma menjadi ³Bagaimana´
dari etika. Etika dalam hal ini dapat diterangkan sebagai suatu
penilaian yang memperbincangkan bagaimana teknik yang
mengelola kelakuan manusia. apabila ini tidak diperhatikan maka
laju kehancuran peradaban manusia tidak akan dapat diimbangi
oleh laju rehumanisasi oleh karenanya semua pihak harus
2. mengambil
Kemampuan bagian dan berkontribusi positf didalamnya.
Memilih
Kengan makin banyaknya kebolehan yang diakibatkan oleh
IPTEKS maka timbul kesukaran dalam memilih meskipun pilihan
relative lebih sedikit daripada kebolehjadian.Pendidikan pada
umumnya diarahkan pada cara produksi bukan pada cara
konsumsi. Terkikisnya nilai-nilai menyebabkan menurunnya
perbedaan antara yang mungkin dengan yang terjadi bahkan
mana yang benar dan mana yang salah mana yang baik dan
mana yang buruk sudah sangat susah dibedakan.
3. Arah Perkembangan Kemajuan
Anomali yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEKS
sekarang, akan mengakibatkan banyak ahli yang
mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang dipakai menuju
kesejahteraan kuantitatif dan kemajuan material manusia.
Pada peringkat internasional dan hak asazi bangsa-bangsa,
jika gaya pikir baru tidak berhasil dikembangkan untuk
menghadapi masalah besar ini, maka masa depan yang kelam
bagi umat manusia dan bumi kita tinggal menunggu waktu.
4. Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural
yang berkelanjutan pembangunan akan menuju ke suatu
kebudayaan baru di masa depan sehingga diperlukan
persiapan-persiapan yang menyeluruh usaha-usaha
revitalisasiakan banyak dipengaruhi naik secara positif maupun
negatif oleh karena faktor-faktor dalam maupun luar negeri oleh
karena itu beberapa sikap pribadi yang paripurna harus dimiliki
demi memproteksikan diri dari pengaruh negatif IPTEKS.
Kesimpulan
Integritas bukan hanya penuntun dan wasit antara dua keinginan yang kita
sebut dengan ³orang yang bahagia dan jiwa yang terbagi´ Kengan pemahaman
integritas dari sudut kata yang bermakna yang telah kita kemukakan diatas, maka
membebaskan kita untuk menjadi diri yang utuh tidak peduli apa yang akan datang
kepada kita. sehingga tingkat kedewasaan kita akan menunjukkan ³kalau apa yang saya
katakan dan apa yang saya lakukan sama, hasilnya konsisten dalam bersikap dan
berperilaku.

Berbicara etika sama artinya dengan berbicara tentang moral atau susila,
mempelajari kaidah-kaidah yang membimbing kelakuan manusia sehingga baik dan
lurus. Penilaian moral diukur dari sikap manusia sebagai pelakuknya, timbul pula
perbedaan penafsiran. Timbulnya dilema-dilema nurani yang mengakibatkan konflik
berkembangnya ilmu (pengetahuan) dengan moral, kemudian muncul teori etika, tetapi
juga tidak bisa serta merta menjadi pegangan untuk mempertanggungjawaban
pengambilan keputusan. Meski demikan, teori etika memberikan kerangka analisis bagi
pengembangan ilmu agar tidak melanggar penghormatan terhadap martabat
kemanusiaan.
Penutup
Mengetahui lebih mendalam, seperti apa etika keilmuan dalam peranannya
terhadap perkembangan Ipteks membutuhkan waktu yang tidak singkat. Kimasa
sekarang ini IPTEKS merupakan suatu hal yang sangat berperan terhadap
perkembangan peradaban manusia. Hal dapat kita lihat pada perkembangan dunia
beberapa tahun terakhir. Berbagai bidang telah mengalami perkembangan, baik itu dari
sektor pertanian seperti rekayasa genetika, sektor elektronika yang ditandai dengan
maraknya pemanfaatan sistem komputerisasi di berbagai kegiatan sehari-hari.

Kitengah perkembangan IPTEKS, satu hal yang tidak dapat kita pungkiri
bahwa perkembangan IPTEKS terkadang mendatangkan dampak yang buruk, baik itu
terhadap manusia, lingkungan, kehidupan sosial, maupun kebudayaan. Tidak hanya itu,
ilmu pengetahuan juga terkadang melanggar sesuatu hal yang merupakan kodrat
manusia atau nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karenanya, perkembangan Ipteks
membutuhkan sebuah filter yang nantinya akan mengontrol arah perkembangan ilmu
pengetahuan. Peranan sistem kontrol yang diramu di dalam etika keilmuan sangat
berpengaruh terhadap nilai-nilai moral dan sosial yang diusung oleh sebuah
pengetahuan. Peran etika keilmuan dalam perkembangan Ipteks memang harus mutlak
adanya demi terciptanya suatu sistem dalam perangkat perkembangan Ipteks yang
tetap berada pada jalur nilai-nilai kemanusiaan.
ANY
QUESTION?

) 
)
)) )

)  ) ))
*) ) 
)
)
 ))
) )$
) ))  +)
) )
 ,

( 
) 
 )
Kaftar Pustaka
Pengetahuan Manusia. Lembaga Studi Filsafat Islam.
Yogyakarta.
Tim dosen MKU UNHAS. wawasan ipteks. Universitas
Hasanuddin.
Van Melsen,. A. G. M.1992. Ilmu Pengetahuan dan
Tanggungjawab Kita. Terj. Kr.K. Bertens. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
http://sketsanews.wordpress.com/2008/12/09/etika-
keilmuan-dalam-perkembangan-ipteks/

You might also like