You are on page 1of 4

DAFTAR ISI

1. halaman Judul

2. Kata Pengantar

3. Daftar Isi

4. Pembahasan

5. Kesimpulan dan saran

6. Daftar Pustaka

-------------------------------------------------------------------------------------

PEMBAHASAN

Maxwell dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, tahun 1831. Dia teramatlah dini berkembang. Di usianya
yang ke-15 tahun dia sudah mampu mempersembahkan sebuah kertas kerja ilmiah kepada “Edinburgh
Royal Society.” Dia masuk Universitas Edinburgh dan tamat Universitas Cambridge. Maxwell umumnya
dianggap teoritikus terbesar di bidang fisika dalam seluruh masa antara Newton dan Einstein. Kariernya
yang cemerlang berakhir terlampau cepat karena dia meninggal dunia tahun 1879 akibat kanker, tak
berapa lama setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-48.

Fisikawan berkebangsaan Inggris ini terkenal melalui formulasi empat pernyataannya yang menjelaskan
tentang hukum dasar listrik dan magnet.

Kedua bidang ini sebelum Maxwell sudah diselidiki lama sekali dan sudah diketahui memiliki kaitan antar
keduanya. Namun, walau berbagai hukum listrik dan kemagnetan sudah ditemukan dan mengandung
kebenaran dalam beberapa segi, sebelum Maxwell, tak ada satu pun dari hukum-hukum itu yang
merupakan satu teori terpadu. Dia memiliki empat perangkat hukum yang dirumuskan secara ringkas
(tapi punya kualitas yg tinggi), Maxwell berhasil menjabarkan secara tepat perilaku dan hubungan antara
medan listrik dan magnet. Dengan begitu dia mengubah sejumlah besar fenomena menjadi satu teori
tunggal yang dapat dijadikan pegangan. Pendapat Maxwell telah jadi anutan pada abad sebelumnya
secara luas baik di sektor teori maupun dalam praktek ilmu pengetahuan.

Nilai terpenting dari pendapat Maxwell yang baru itu adalah banyak persamaan umum yang bisa terjadi
dalam setiap keadaan. Semua hukum listrik dan magnet yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap
berasal dari pendapat Maxwell, begitu pula sejumlah besar hukum lainnya, yang dulunya merupakan
teori yang tidak dikenal. Dari pendapat Maxwell ini dapat diperlihatkan betapa pergoyangan bolak-balik
bidang elektromagnetik secara periodik adalah sesuatu hal yang bisa terjadi. Gerak bolak-balik seperti
pendulum ini disebut gelombang elektromagnetik, yang jika sekali digerakkan akan menyebar terus
hingga nun jauh ke angkasa luar. Dari pendapat-pendapat ini, Maxwell mampu menunjukkan bahwa
kecepatan gelombang elektromagnetik itu mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik.
Maxwell mengetahui bahwa ini sama dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut ini dia dengan tepat
mengambil kesimpulan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.

Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum dasar dari kelistrikan dan kemagnetan, tetapi
juga sekaligus merupakan hukum dasar optik. Sesungguhnya, semua hukum terdahulu yang dikenal
sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak fakta dan hubungan dengan hal-
hal yang dulunya tidak terungkapkan.

Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi elektromagnetik.
Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang
tampak oleh mata dan cahaya memiliki panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan
teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan dan
menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun
kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat
digunakan untuk media komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang disebut radio. Saat ini,
kita juga menggunakannya untuk televisi. Sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah
contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.

Meski kemasyhuran Maxwell yang paling menonjol terletak pada sumbangan pikirannya yang dahsyat di
bidang elektromagnetik dan optik, dia juga memberi sumbangan penting bagi dunia ilmu pengetahuan
di segi lain termasuk teori-teori astronomi dan termodinamika. Salah satu minat khususnya adalah teori
kinetik tentang gas. Maxwell menyadari bahwa tidak semua molekul gas bergerak pada kecepatan yang
sama. Sebagian lebih lambat, sebagian lebih cepat, dan sebagian lagi dengan kecepatan yang luar biasa.
Maxwell mencoba rumus khusus dan menunjukkan bagian terkecil molekul yang bergerak (dalam suhu
tertentu) pada kecepatan yang tertentu pula. Rumus ini disebut “penyebaran Maxwell,” merupakan
rumus yang paling luas terpakai dalam rumus-rumus ilmiah, dan mengandung makna dan manfaat
penting pada tiap cabang fisika.

Pada tahun 1860, James Clerk Maxwell (1831- 1879), seorang ilmuwan berkebangsaan Skotlandia ini,
mempublikasikan teori matematisnya tentang elektromagnetisme. Maxwell memprekkdisikan
keberadaan gelombang-geleombang elektromagnetik yang setelah di hitung dengan hukum-hukum
kelistrikan dan kemagneten di hasilkan besaran cepat rambat gelombang elektromagnetik (sama dengan
cepat rambat cahaya) bernilai 3 × 108 m/s.

Jadi, dapat di simpulkan bahwa cahaya itu adalah gelombang elektromagnetik.

· Pernyataan ini di perkuat oleh para ilmuwan berikut.

a. Heinrich Rudolph Hertz (1857-1894), ilmuwan berkebangsaan Jerman, yang membuktikan


bahwa gelombang elektromagnetik merupakan cahaya transversal, sesuai dengan kenyataan bahwa
cahaya juga gelombang transversal yang dapat di buktikan dengan peristiwa polarisasi.

b. Pieter Zeeman (1852-1943), ilmuwan berkebangsaan Belanda, yang membuktikan dengan


percobaan bahwa berkas cahaya dipengaruhi oleh medan magnetik.

c. Yohanes Stark (1874-1957), ilmuwan berkebangsaan Jerman, yang membuktikan dengan


percobaan bahwa berkas cahaya dipengaruhi oleh medan listrik yang sangat kuat.

Dengan demikian, teori gelombang elektromgnetik yang dikemukakan oleh Maxwell ini menjadi lebih
mantap setelah di perkuat oleh Hertz, Zeeman, dan Star. Namun masih terdapat kelemahan, yaitu tidak
dapat menjelaskan terjadinya gejala fotolistrik.
sebenarnya,…..

Teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik

Perkembangan teori gelombang elektromagnetik sudah dimulai sejak awal abad 19 oleh Oersted dan
Ampere, baru kemudian gagasan medan magnetik oleh Faraday dan disempurnakan oleh Maxwell.
Maxwell berpikir bahwa perubahan medan magnetik dapat menimbulkan medan listrik dan perubahan
medan listrik akan menimbulkan medan magnetik.

Hukum Faraday menyatakan bahwa perubahan medan magnetik B menimbulkan medan listrik E yang
arahnya tegak lurus B. Aturan yang diiinginkan Maxwell, perubahan medan listrik E haruslah
menghasilkan medan magnetik B yang tegak lurus E.

Pada tahun 1885 hipotesis Maxwell dapat dibuktikan lewat percobaan oleh Hertz, enam tahun setelah
Maxwell meninggal dunia.

Dengan menggetarkan sakelar, terjadi getaran listrik pada rangkaian sekunder yang ditandai dengan
loncatan bunga api. Pada kawat yang ditekukan sampai ujung-ujungnya sangat berdekatan juga terlihat
adanya loncatan bunga api. Ini membuktikan bahwa ada pemindahan energi elektromagnetik dari
kumparan Ruhkorff ke potongan kawat yang terpisah sama sekali.

------------------------------------------------------------------------------

You might also like