You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang
demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya
merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi
ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang
sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi
Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah
demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar
dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan
morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih
hidup dari persediaan makanan yang terdapat dalam biji dinamakn kecambah.
Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti lembaga karena memang ng
kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya saja pada kecambah bagian-bagian
tadi sudah lebih besar dan lebih jelas. Lembaga adalah calon akar (radicula),
yang biasanya kemudian akan tumbuh menjadi akar tunggang (untuk
tumbuhan yang tergolong dicotyledoneae) akar lembaga ini ujungnya
menghadap ke liang biji dan pada perkecambahan biji akar itu akan tumbuh
menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi. Batang lembaga beserta
calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga
(plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas ada juga yang belum
jelas, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh
batang lembaga saja.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui berbagai macam
faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji dan dapat membedakan dua
macam perkecambahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Phaseolus radiatus (kacang hijau)


1. Morfologi
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat
bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Warna batang dan
cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri
dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang,
lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau
berebentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua
berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang
hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna
kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang
dengan akar cabang pada permukaan.

2. Klasifikasi
Adapun klasifikasi kacang hijau menurut Anonim (2011) adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiates
3. Ekologi
Phaseolus radiatus merupakan salah satu tumbuhan yang menyukai
tumbuh pada daerah yang beriklim tropis, dengan ketinggian 500-1.200
meter di atas permukaan laut, pada suhu berkisar 23-25°C, keadaan tanah
yang cukup mengandung air dengan curah hujan 1.200 milimeter per
tahun dan pH tanah 5-6, dengan kelembaban 23%.

4. Nilai medis
Kacang hijau mengandung zat-zat amilum, protein, besi, belerang,
kalsium, minyak lemak, manggan, magnesium, niasin, vitamin B1, A, dan
E. Kacang hijau bermanfaat untuk melancarkan buang air besar. Kacang
hijau juga berkhasiat untuk mengobati beri-beri, jantung lemah, dan
kurang darah.

5. Nilai komersial
Phaseolus vulgaris (kacang hijau) dapat dibuat menjadi bubur
kacang hijau dan dapat diolah menjadi minuman sereal. Biji dari
tumbuhan ini biasa dijual dengan harga Rp 5.000 per liter.

B. Arachis hipogaea (kacang tanah)


1. Morfologi
Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara
perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan
daun-daun kecil. Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis
spesies kacang-kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika
Selatan. Kacangnya pula tumbuh didalam tanah (Vyan RH. 2009).
2. Klasifikasi
Adapun klasifikasi kacang tanah menurut Anonim (2011) adalah
sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae

3. Ekologi
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang menyukai hidup
pada jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur, dengan
ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang
sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun, dengan
suhu sekitar 28-32°C. Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah
berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan
meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman. Derajat
keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH
antara 6,0–6,5. (Warintek, 2010).

4. Nilai medis
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi,
zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan fosforus, vitamin
A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang
tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya.
Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan
dapat mencegah penyakit jantung. Kacang tanah bekerja meningkatkan
kemampuan pompa jantung dan menurunkan resiko penyakit jantung
koroner. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama penyakit
kencing manis dapat membantu kekurangan zat. (Scribd. 2008).

5. Nilai komersial
Arachis hypogaea (kacang tanah) dapat diolah menjadi berbagai
macam makanan olahan seperti kacang telur, biscuit dan permen. Selai itu,
dapat pula diolah menjadi camilan. Kacang tanah biasanya dijual dengan
harga Rp 12.000 per liter (Kasno A, 2004).

C. Soya max (kedelai)


1. Morfologi
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak
mengandung jaringan endospperma. Embrio terletak di antara keping biji.
Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah
jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai
umumnya bulat lonjong tetapai ada pula yang bundar atau bulat agak
pipih. Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-
akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari
permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang
lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke
samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm.
Kedelai berbatang dengan tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3-
6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang,
atau tidak bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan batang dapat
dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas (indeterminate),
dan setengah terbatas (semi-indeterminate)
2. Klasifikasi
Adapun klasifikasi kedelai menurut Anonim (2011) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Soya
Spesies : Soya max

3. Ekologi
Soya max (kedelai) merupakan salah satu tanamn yang menyukai
tumbuh pada daerah yang beriklim tropis, dengan ketinggian 1.200-1.300
meter di atas permukaan laut. Adapun curah hujan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya yaitu 100-400 milimeter per tahun, dengan suhu 21-
34°C. Soya max dapat tumbuh pada tanah dengan derajat keasaman atau
pH berkisar antara 5,8-7,0.

4. Nilai medis
Soya max (kedelai) merupakan salah satu jenis tanaman yang kaya
akan protein dan minyak nabati. Selain itu, kedelai juga mengandung
astrigen alami, dan lesitin, dimana astrigen dapat membantu wanita yang
sudah menopause dan lesitin berungsi untuk meluruhkan karat lemak yang
terdapat dalam pembuluh darah.

5. Nilai komersial
Soya max (kedelai) merupakan jenis tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan seperti pembuatan tempe dan kecap. Biji
tumbuhan ini juga dapat diolah menjadi berbagai macam camilan yang
biasa dijual dengan harga Rp 1.000 per bungkus.

D. Zea mays (jagung)


1. Morfologi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada
endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh
bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa
campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar
atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak
berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan
sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin
lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

2. Klasifikasi
Adapun klasifikasi jagung menurut Anonim (2011) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

3. Ekologi
Zea mays (jagung) merupakan salah satu tanaman yang menyukai
tumbuh pada daearah yang beriklim tropis, dengan curah hujan ideal 85-
200 milimeter per tahun, dengan suhu 23-30°C. Jagung dapat tumbuh baik
di tanah yang gembur, subur, dan kaya akan humus dengan derajat
keasaman tanah 5,6-7,5, pada ketinggian 1.000-1.800 meter di atas
permukaan laut.

4. Nilai medis
Zea mays (jagung) dapat digunakan sebagai obat batu ginjal dengan
cara meminum air rebusan 4 tongkol jagung muda yang dicampur dengan
daun Keji. Kandungan kimia yang terdapat pada jagung yaitu karbohidrat,
dan pentosa. Karbohidrat umumnya mengandung pati yang berupa
amilosa dan amilopektin.

5. Nilai komersial
Zea mays (jagung) dapat digunakan sebagai sayuran dan dapat
dimakan dengan merebus atau membakarnya. Jagung jug adapt diolah
menjadi camilan yang biasanya dijual dengan harga Rp 1.000 per
bungkus. Jagung biasanya dijual Rp 1.500 atau Rp 2.000 per tongkol.
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Praktikum morfologi tumbuhan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 mei 2011
Waktu : 13.00-17.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biodiversity FMIPA UNTAD.
B. Alat dan Bahan
1. Buku gambar
2. Alat tulis menulis
3. Phaseolus vulgaris
4. Phaseolus radiatus
5. Zea mays
6. Arachis hypogaea
7. Pisum sativum
8. Soya max
C. Prosedur Kerja
1. Menuliskan nama spesies dan famili tumbuhan tersebut
2. Menggambar dan member i keterangan bagian-bagiannya
 Plumula
 Epikotil
 Hipokotil
 Cotiledo
 Caulicula
 Skutelum
 Radicula
 Calyptra
Menentukan perkecambahan tersebut epigaeis atau hypogaeis.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan
B. Pembahasan

a. Arachis hypogaea

Arachis hypogaea (kacang tanah) merupakan tumbuhan yang


perkecambahannya di bawah tanah atau hypogaeis karena pada proses
perkecambahannya daun lembaga (cotyledo) tetap berada di dalam kulit biji
dan ruas batang yang mengalami pembentangan pertama ialah ruas batang
yang berada di atas cotyledo (daun lembaga). Perkecambahan pada biji
kedelai putih termasuk tanaman C3, perkecambahan terjadi karena belum
memenuhi unsur udara, air, cahaya serta panas atau hanya terdapat 3 unsur
saja dan perkecambahan terjadi di atas tanah. Bagian-bagian dari kecambah
kacang tanah adalah plumula (puncuk lembaga) adalah bagian dari lembaga
(embryo) yang merupakan calon-calon daun, caulicula (batang lembaga)
merupakan calon batang yang terdiri dari epikotil atau ruas batang yang
berada di atas daun lembaga dan hypokotil yaitu ruas batang yang berada di
bawah daun lembaga. Cotyledo (daun lembaga) merupakan daun yang
pertama muncul pada suatu tumbuhan dan berfungsi sebagai cadangan
makanan selama masa perkecambahan. Radicula (akar lembaga) merupakan
bagian yang berada di bagian pangkal lembaga yang pada ujungnya terdapat
tudung akar (calyptra) yang berfungsi untuk melindungi akar tersebut dan
membantu untuk menembus tanah.

b. Zea mays
Zea mays (Jagung) merupakan tanaman yang memilki perkecambahan
yang bersifat hypogaeis atau perkecambahan di bawah tanah karena pada
proses perkecambahannya daun lembaga (cotyledo) tetap berada dalam kulit
biji dan ruas batang yang mengalami pembentangan adalah ruas yang berada
di atas cotyledo (daun lembaga). Perkecambahan pada biji jagung merupakan
tanaman C4 , perkecambahan terjadi karena telah memenuhi unsur udara, air,
cahaya serta panas dan perkecambahan terjadi di bawah tanah. Jagung yang
telah menjadi kecambah memiliki bagian-bagian berupa plumula (puncuk
lembaga) yaitu calon-calon daun yang merupakan bagian lembaga (embrio).
Caulicula (batang lembaga) yaitu calon batang dimana pada tanaman jagung
hanya terdapat epikotil yaitu ruas batang yang terdapat di atas cotyledo.
Skutelum adalah daun lembaga yang berfungsi sebagai penghisap makanan
dari putih lembaga berupa lapisan yang tipis yang berbentuk seperti perisai
yang tidak tampak daari luar, sehingga biji terlihat tampak utuh. Radicula
(calon akar) merupakan calon akar yang berada di bagian pangkal dari
lembaga dan pada ujungnya terdapat tudung akar (calyptra) yang berfungsi
untuk melindungi akar tersebut dan membantu untuk menebus tanah.

c. Phaseolus vulgaris
Phaseolus vulgaris (kacang merah) merupakan tumbuhan yang proses
perkecambahannya di atas tanah (epigaeis) karena daun lembaganya
(cotyledo) terangkat ke atas akibat adanya pembetangan ruas batang yang
berada dibawah daun lembaga. Perkecambahan pada biji kedelai putih
termasuk tanaman C3, perkecambahan terjadi karena belum memenuhi unsur
udara, air, cahaya serta panas atau hanya terdapat 3 unsur saja dan
perkecambahannya terjadi di atas tanah. Kecambah kacang merah memilki
bagian-bagian yaitu plumula, caulicula, yang terbagi atas epikotil dan
hypokotil, daun lembaga (cotyledo), radicula dan calyptra. Plumula (puncuk
lembaga) adalah bagian dari lembaga yang merupakan calon-calon daun.
Caulicula (batang lembaga) merupakan calon batang yang terdiri dari epikotil
atau ruas batang yang berada yang terdiri dari epikotil atau ruas batang yang
berada di atas daun lembaga dan hypokotil yaitu ruas batang yang terletak di
bawah daun lembaga. Cotyledo (daun lembaga) yaitu daun yang pertama
muncul pada suatu tumbuhan dan berfungsi sebagai cadangan makanan pada
masa perkecambahan. Radicula (akar lembaga) merupakan bagian lembaga
yang terletak dibagian pangkal dan terdapat calyptra (tudung akar) yang
berfungsi untuk melindungi akar dan membantu untuk menembus tanah.

d. Soya max
Soya max (kedelai) merupakan tumbuhan yang perkecambahannya di atas
tanah (epigaeis) karena pada proses perkecambahannya daun lembaga
(cotyledo) terangkat ke atas akibat adanya pembetangan ruas batang yang ada
di bawah daun lembaga. Perkecambahan pada biji kedelai putih termasuk
tanaman C3, perkecambahan terjadi karena belum memenuhi unsur udara, air,
cahaya serta panas atau hanya terdapat 3 unsur saja dan perkecambahannya
terjadi di atas tanah. Kecambah kedelai memilki bagian-bagian berupa
plumula (kuncup lembaga) yaitu calon daun yang merupakan bagian dari
lembaga (embryo). Caulicula (batang lembaga) yaitu calon batang yang dapat
di bedakan menjadi epikotil yaitu ruas batang yang berada di atas cotyledo
(daun lembaga) dan hypokotil yaitu bagian dari ruas batang yang berada di
bawah cotyledo. Cotyledo adalah daun yang pertama muncul pada suatu
tumbuhan dan berfungsi sebagai cadangan makanan selama masa
perkecambahan. Radicula (akar lembaga) yang merupakan calon akar yang
berada di bagian pangkal dari lembaga dan pada ujungnya terdapat tudung
akar (calyptra) yang berfungsi sebagai pelindung akar dan membantu akar
untuk menembus tanah.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bardasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, maka kami
berkesimpulan bahwa:
1. Kecambah merupakan bagian dari tumbuhan yang sangat penting. Kecambah
dapat disamakan dengan awal tubuh dari tumbuhan.
2. Perkecambahan pada suatu tumbuhan dibedakan menjadi 2 jenis, diantaranya
perkecambahan di atas tanah (epigaeis) yaitu jika pada perkecambahan dengan
pembentangan ruas batang bawah daun lembaga dan kemudian daun
lembaganya terangkat ke atas lalu muncul di atas permukaan tanah. Contohnya
yaitu perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan
perkecambahan pada kacang kedelai (Soya max), serta perkecambahan di
bawah tanah (hypogaeis) yaitu bila daun lembaga tetap tinggal di dalam biji dan
tetap di dalam tanah. Contohnya yaitu perkecambahan pada jagung (Zea mays)
dan perkecambahan pada kacang tanah (Arachis hypogea).
3. Tanaman C3 merupakan tanaman yang belum terpenuhi unsur air, udara,
cahaya, serta panas pada proses perkecambahanya. Sedangkan tanaman C4
merupakan tanaman yang telah terpenuhi unsur air, udara, cahaya, serta panas
pada proses perkecambahannya.

B. Saran
Saya mengharapkan agar praktikum dapat dilaksanakan dengan tepat
waktu agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.

You might also like