Professional Documents
Culture Documents
Ellen Kumaat
Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK
Perpaduan antara material beton dan baja tulangan akan membentuk material komposit yang
ekonomis serta efisien lewat hasil kerjasama yang tercipta melalui kekuatan lekat pada interface
kedua material tersebut. Pemanasan dengan temperatur yang bervariasi akan menyebabkan
terjadinya perubahan perilaku material komposit tersebut, khususnya menyangkut kinerja
kekuatan lekatnya akibat perubahan mikrostruktur pada material beton dan material baja
tulangan.
Dari hasil uji tekan uniaksial diperoleh nilai kuat tekan beton umur tujuh hari yang bila
dipanaskan dengan temperatur 200o C, 500o C dan 800o C akan mengalami penurunan yang
bervariasi antara enam hingga 100%, sedangkan penurunan kuat tekan beton pada umur 28 hari
berkisar antara sepuluh hingga 90%. Pada tingkat pemanasan dengan temperatur 200o C,
penurunan kekuatan lekat antara baja tulangan dan beton umur 28 hari adalah sekitar 30%, serta
untuk pemanasan dengan temperatur yang lebih besar atau sama dengan 500o C akan terjadi
penurunan sebesar 40% hingga 77%. Penurunan kuat tekan beton dan penurunan kekuatan lekat
beton dengan baja tulangan akibat pemanasan dipresentasikan oleh kurva tidak linier serta
menunjukkan adanya korelasi positif antara kedua karakteristik tersebut.
Kata kunci : kekuatan lekat, baja tulangan, beton, pemanasan, temperatur
ABSTRACT
The combination of concrete and steel form economical and efficient composite material by means of
the created cooperation through bond stress on the interface of both materials. Heating at varying
temperature would result in behaviour change of the composite material, particularly regarding its
bond stress performance due to the microstructure change of the concrete and steel.
The uniaxial compression test indicated that the value of concrete compression strength on seven days
if heated at 2000 C , 5000 C, and 8000 C temperature would decrease, varying from six to 100%,
whereas the decrease of concrete compression strength on 28 days varying from ten to 90%. At 2000 C
heating, the decrease of bond stress between steel and concrete on 28 days was approximately 30%.
Heating at a higher temperature or at 5000 C would lead to 40% to 77% decrease. The decrease of
concrete compression and that of bond stress due to heating was presented by a non-linear curve
showing that there was a positive correlation between the two characteristics.
Keywords : bond stress, steel, concrete, heating, temperature.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra 103
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 5, NO. 2, September 2003: 103 – 108
kelemahan beton terhadap tarik. Untuk men- dengan hasil studi pengaruh pemanasan ter-
jamin terciptanya kerjasama yang baik antara hadap kuat tekan beton [4] yang menunjukkan
ke dua material tersebut sebagai material bahwa, penurunan kekuatan tekan beton
komposit terutama bertumpu pada kekuatan berkisar antara 0,7% - 80,0% tergantung dari
lekat antara material baja tulangan dan beton. tingkat dan lama pemanasan.
Intervensi dari berbagai faktor eksternal ter-
hadap material komposit ini akan mempenga- Material Baja Tulangan
ruhi bahkan dapat merubah perilaku baik
ditinjau sebagai material komposit maupun Baja tulangan dengan kadar karbon < 2% dan
sebagai material beton ataupun material baja titik lebur sekitar 1500o C[1,5] akan mengalami
itu sendiri. proses penurunan kadar karbon bila diberi
perlakuan panas[6]. Penurunan kadar karbon
Seiring dengan tujuan yang ingin dicapai, akan menurunkan kekuatan material baja
penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat- tulangan tetapi sebaliknya akan memberikan
kan gambaran tentang perubahan tingkat pertambahan pada nilai regangan. Dari hasil
degradasi kekuatan lekat antara baja tulangan pengujian pada baja tulangan BJTP-24 dengan
dan beton bila diberi pemanasan dengan diameter 16 mm, besar penurunan kekuatan
temperatur dan selama interval waktu tertentu. tarik bervariasi dari 3% - 29% dan pertambahan
Dampak pemanasan terhadap kekuatan lekat regangan sebesar 5% -73% berturut-turut untuk
antara baja tulangan dan beton sangat ter- pemanasan dari 100o C hingga 1100o C. Pada
gantung pada perubahan mikrostruktur beton pemanasan dengan temperatur ≥ 700o C selama
maupun material baja tulangan yang diakibat- enam jam membuktikan terjadinya perubahan
kan oleh reaksi fisik ataupun reaksi kimia serta karakteristik mekanik baja tulangan sehingga
pada akhirnya akan mempengaruhi kekuatan material baja tulangan tersebut tidak meme-
konstruksi secara keseluruhan. nuhi standard mutu kekuatan minimal yang
disyaratkan [7]. Kriteria ini menunjukkan
bahwa, penurunan kadar karbon pada per-
LANDASAN TEORI mukaan baja tulangan akan menyebabkan ter-
jadinya perubahan komposisi dan mikrostruk-
Material Beton tur yang sekaligus mempengaruhi perilaku
material baja tulangan secara keseluruhan.
Pada temperatur tinggi, beton akan mengalami
perubahan mikrostruktur yang disebabkan oleh Tegangan Lekat
reaksi fisik maupun reaksi kimia dan bervariasi Pada material beton bertulang, material baja
sesuai dengan tingkat pemanasannya. Untuk
tulangan seakan menyatu dengan material
pemanasan dengan temperatur di atas 100o C
beton lewat daya lekat pada media permukaan
akan terjadi percepatan penguapan air bebas
baja tulangan sebagaimana diberikan pada
dalam pori-pori kapiler beton yang berukuran
Gambar 1. Dari Gambar 1 dapat dirumuskan
besar dan kemudian disusul dengan air dalam
persamaan daya lekat antara baja tulangan dan
pori-pori beton yang lebih kecil. Terhalangnya
beton yakni : T = µ Σo [8,9,10] (1)
migrasi air yang akan ke luar menimbulkan
di mana, T adalah gaya tarik pada baja tulang-
terjadinya gesekan dengan dinding pori-pori
an, µ adalah tegangan lekat dan Σo adalah luas
beton yang dapat menyebabkan retak-retak
permukaan nominal dari baja tulangan. Bila T
mikro. Selanjutnya, pada pemanasan dengan
= As fs, As = π ds2/4 dan Σo = π ld ds, maka
temperatur antara 420o C–500o C akan terjadi
tegangan lekat antara baja dan beton adalah :
reaksi dekomposisi dari CH yang menyebabkan
penyusutan pasta semen. Retak-retak mikro µ = ds fs/4 ld, (2)
pada bidang batas antara agregat dan matriks
di mana, ds adalah diameter nominal dari baja
akan bertambah serta lebih menyebar pada
tulangan, fs adalah tegangan baja tulangan, ld
tingkat pemanasan dengan temperatur sekitar
adalah panjang pengangkeran minimal yang
575o C yang sekaligus menyebabkan terjadinya
diizinkan dan As adalah luas penampang baja.
perbedaan pemuaian yang sangat besar antara
agregat dan pasta semen akibat transformasi
silikat [2,3]. Penyusutan pasta semen yang
disusul dengan retak-retak mikro dalam beton
pada pemanasan yang tinggi akan dapat
meningkatkan porositas beton sehingga kekuat-
an beton menjadi berkurang. Kondisi ini sejalan
104 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
MODELLED MECHANISMS IN THE SLAKE-DURABILITY TEST FOR SOFT ROCKS (Didi S. Agustawijaya)
Tipe benda uji yang digunakan untuk penelitian Tabel 3. Kekuatan tekan beton
kekuatan lekat antara baja tulangan dan beton
digunakan benda-benda uji berbentuk balok
dengan dimensi 100 x 100 x 250 mm (gambar 2)
sebanyak 30 buah serta diuji pada umur 28 hari
baik yang dengan maupun tanpa pemanasan.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra 105
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 5, NO. 2, September 2003: 103 – 108
langsung terhadap benda-benda uji dengan dengan titik baliknya bervariasi dalam interval
dimensi 100 x 100 x 250 mm diberikan pada antara 200o C hingga 300o C tergantung pada
Tabel 4. lamanya waktu pemanasan (Gambar 3).
Perbedaan persentase penurunan kuat tekan
Tabel 4. Kuat lekat antara baja tulangan dan beton umur 7 hari dan 28 hari akibat
material beton pemanasan dengan temperatur 500o C dan
800o C bervariasi antara 10% hingga 20%
bahkan pada pemanasan sekitar 5 jam dengan
temperatur 800o C pada beton umur 7 hari akan
menjadikan material beton tersebut kehilangan
seluruh kuat tekannya sebagaimana yang
tunjukkan oleh Gambar 3 dan Gambar 4.
100
90
70
60
50
Pembahasan 40
30
10
dan 800o C akan menurunkan kuat tekan beton Pemanasan 5 jam, umur beton 7 hari Pemanasan 5 jam, umur beton 28 hari
berturut-turut sekitar antara 6-16%, 30%-65% Gambar 3. Hubungan penurunan kuat tekan beton dan
dan lebih besar dari 65% dibandingkan derajat pemanasan
terhadap kuat tekan beton tanpa pemanasan
untuk masing-masing umur benda uji sebagai-
mana ditunjukkan oleh gambar 3. Hasil ini 100
Penurunan Tegangan Tekan (%)
90
dapat dikatakan sesuai dengan yang ditemukan 80
50
terjadi penurunan kuat tekan sebesar 17% 40
10
terlihat bahwa, besaran nilai persentase 0
secara umum relatif lebih kecil dibandingkan Pemanasan dengan temperatur 200 oC, 7 hari
Pemanasan dengan temperatur 500 oC, 7 hari
Pemanasan dengan temperatur 200 oC, 28 hari
Pemanasan dengan temperatur 500 oC, 28 hari
terhadap persentase penurunan kuat tekan Pemanasan dengan temperatur 800 oC, 7 hari Pemanasan dengan temperatur 800 oC, 28 hari
106 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
MODELLED MECHANISMS IN THE SLAKE-DURABILITY TEST FOR SOFT ROCKS (Didi S. Agustawijaya)
tulangan [7]. Gambar 5 dan 6 menunjukkan membuktikan adanya korelasi yang erat antara
bahwa, besaran nilai kehilangan kekuatan lekat kedua karakteristik tersebut (Gambar 3 dan 6).
dengan lama pemanasan tiga dan lima jam
pada temperatur 200o C ternyata relatif sama,
yakni berkisar pada besaran nilai 32% dan pada KESIMPULAN
pemanasan dengan temperatur 800o C sekitar
77%. Penurunan kuat tekan beton dan Berdasarkan pada bahasan di atas dapat
penurunan kekuatan lekat beton dengan baja disimpulkan bahwa, beton berumur muda
tulangan yang dipresentasikan oleh gambar 6 sangat peka terhadap pemanasan yang diindi-
memperlihatkan suatu hubungan yang tidak kasikan dengan hilangnya kuat tekan beton
linier sekaligus membuktikan adanya korelasi umur tujuh hari berkisar antara enam hingga
positif antara kedua karakteristik tersebut. 100% bila dipanaskan berturut-turut selama
satu, tiga dan lima jam pada temperatur 200o C,
90 500o C dan 800o C. Penurunan kuat tekan beton
80 umur 28 hari (fc28 = 24 MPa.) pada pemanasan
dengan temperatur 200o C adalah sekitar 10%
Penurunan Tegangan Lekat (%)
70
untuk pemanasan selama satu jam dan berkisar
60
16% pada pemanasan tiga hingga lima jam.
Untuk temperatur di atas 500o C, penurunan
50
40
kuat tekan beton umur 28 hari berkisar antara
30 30% hingga 90% tergantung dari temperatur
20 dan lama pemanasan. Namun demikian dapat
10 dikatakan bahwa, umur beton relatif tidak
0
mempengaruhi penurunan kuat tekan beton
0 1 2 3 4 5 pada pemanasan dengan temperatur ≤ 200 o C.
Lama Pemanasan (jam)
Pemanasan dengan temperatur 200 oC Pemanasan dengan temperatur 500 oC Pemanasan dengan temperatur 800 oC
800 oC
70
500 oC 800 oC sekitar 30% dalam selang penurunan kuat
60
50
tekan beton umur 28 hari dari 0% hingga
500 oC
sekitar 15% dan akan sebanding pada
40
200 oC o
500 oC
penurunan kuat tekan yang lebih besar dari
30
15%. Di samping itu terlihat bahwa, penurunan
200 C
20
200 oC kuat tekan beton dan kekuatan lekat beton
10
dengan baja tulangan memperlihatkan suatu
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 hubungan yang tidak linier serta adanya
korelasi positif antara kedua karakteristik
Temperatur
Ruangan Penurunan Kuat Tekan (%)
30 oC
tersebut.
Lama Pemanasan 1 jam Lama Pemanasan 3 jam Lama Pemanasan 5 jam
Namun demikian secara umum terlihat bahwa 1. Sagel, R., Kole, P., dan Kusuma, G.,
terdapat indikasi penurunan kekuatan lekat Pedoman Pengerjaan Beton berdasarkan
antara baja tulangan dan beton yang cukup SKSNI T-15-1991-03, Erlangga,1994.
signifikan pada interval penurunan kuat tekan
≤ 15% sedangkan, untuk penurunan kuat tekan 2. Partowiyatmo, A., Efek Kebakaran pada
yang lebih besar dari 15% kelihatannya akan Konstruksi Beton Bertulang, Majalah
sebanding dengan penurunan kekuatan lekat Konstruksi, 1996.
antara baja tulangan dan beton sekaligus
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra 107
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 5, NO. 2, September 2003: 103 – 108
108 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/