Professional Documents
Culture Documents
VIII, DAN IX
A. ILMU TAJWID
Ilmu tajwid adalah suatu disiplin ilmu agar semua hak-hak huruf dapat dipenuhi, baik dari sifat-
sifatnya, panjang pendeknya, tebal dan tipisnya bacaan. Yang termasuk dalam ilmu tajwid,
diantaranya:
1. Makharijul Huruf
a. Pengertian
Makharijul huruf adalah suatu tempat yang membentuk huruf atau ucapan.
b. Macam-macam makharijul huruf
1) Jauf, artinya tempat keluarnya bunyi huruf yang terletak pada rongga mulut. Huruf jauf ada
tiga, yaitu يْ وْ ا
2) Halq, artinya tempat keluarnya bunyi huruf dari tenggorokan. Huruf halq ada enam, yaitu ء ه ع
غخح
3) Lisan, artinya tempat keluarnya bunyi huruf yang terletak pada lidah. Huruf lisan ada delapan
belas, yaitu ت ث ج د ذ ر ز س ش ن ص ض ط ظ ق ك ل ى
4) Syafatain, artinya tempat keluarnya bunyi huruf yang terletak pada dua bibir. Huruf syafatain
ada empat, yaitu و ف م ب
5) Khaisyum, artinya tempat keluarnya bunyi huruf yang terletak pada pangkal hidung. Huruf
khaisyum ada dua, yaitu ّم ن
2. Alif lam syamsiyah dan qamariyah
a. Alif lam syamsiyah
Alif lam syamsiyah merupakan Alif lam yang melebur dengan huruf syamsiyah. Huruf
syamsiyah ada empat belas, yaitu ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
b. Alif lam qamariyah
Alif lam qamariyah merupakan alif lam yang dibaca jelas dan terang. Huruf qamariyah ada
empat belas, yaitu ء ب غ ح ج ك و خ ع ق ي م ه
3. Hukum nun sukun dan tanwin (memiliki lima ketentuan bacaan), yaitu:
a. Izhar halqi, jika bertemu dengan salah satu huruf اً ه ع غ ح خ
b. Idgam bigunah, jika bertemu dengan salah satu huruf ي ن م و
c. Idgam bilagunah, jika bertemu dengan salah satu huruf ل ر
d. Iqlab, jika bertemu dengan salah satu huruf ب
e. Ikhfa`, jika bertemu dengan salah satu huruf س ذ ث ك ج ش ق س د ط زف ت ض ظ
4. Qalqalah
Qalqalah adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan menambah suara pantulan yang kuat
dan jelas, yang terjadi pda huruf bersukun atau waqaf. Huruf qalqalah ada lima, yaitu ق ط ب ج د.
Bacaan qalqalah dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Qalqalah sugra, yaitu huruf qalqalah yang tanda sukunnya asli dan berada ditengah kalimat.
b. Qalqalah kubro, yaitu huruf qalqalah yang tanda sukunnya karena diwaqafkan dan berada di
akhir kalimat.
5. Waqaf
Waqaf adalah menghentikan bacaan, baik untuk tidak diteruskan maupun untuk bernafas sejenak
supaya dapat melanjutkan bacaan selanjutnya. Tanda-tanda waqaf diantaranya:
a. = مwaqaf lazim/harus waqaf
b. = الdilarang waqaf
c. = طmutlaq/ harus waqaf
d. = جjaiz/boleh waqaf boleh tidak
e. = زboleh waqaf tapi wasal lebih utama
f. = صboleh waqaf karena darurat, tanpa merubah makna
g. = قفwaqaf lebih utama dari wasal
h. = قلwaqaf lebih baik
i. = قboleh waqaf
j. = صلwasal lebih utama
k. = كseperti semula
l. = .. .. waqaf pada salah satu tanda (..)
m. = سكتةberhenti sejenak tanpa bernafas
n. = سditempat itu terdapat waqaf Nabi Muhammad SAW
Cara waqaf ada tiga, yaitu:
a. Mematikan huruf terakhir
b. Mematikan huruf dua terakhir
c. Menghilangkan satu tanda baca yaitu tanwin fathah dibaca satu fathah panjang.
6. Hukum bacaan mim sukun, ra, dan lam
a. Hukum bacaan mim sukun ada tiga, yaitu:
1) Idgam mutamasilain, jika mim mati bertemu mim
2) Ikhfa` syafawi, jika mim mati bertemu huruf ba
3) Izhar syafawi, jika mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah kecuali بdan م
b. Hukum bacaan ra dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Tafkhim (tebal)
2) Tarqiq (tipis)
3) Jawazul wajhaini (tebal/tipis)
c. Hukum bacaan lam dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Tafkhim/ Tarqiq bagi lam yang ada pada lafal Allah
2) Semua lam tarqiq kecuali lam yang ada pada lafal Allah
7. Mad
Mad ialah memanjangkan suara ketika membaca huruf-huruf yang wajib dibaca panjang, yaitu
alif, wau, dan ya. Mad dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Mad tabi`i (asli)
b. Mad far`i (cabang), ada 15, yaitu:
1) Mad wajib muttasil 9) Mad badal
2) Mad Jaiz munfasil 10) Mad Arid lis sukun
3) Mad lazim harfi musyabba` 11) Mad `iwad
4) Mad lazim harfi musyabba` musaq qal 12) Mad Layyin
5) Mad lazim harfi musyabba` mukhaffaf 13) Mad silah
6) Mad lazim harfi mukhaffaf 14) Mad tamkin
7) Mad lazim kalimi musaqqal 15) Mad farqi
Mad lazim kalimi mukhaffaf
B. AL QUR`AN
1. Sejarah turunnya Al Qur`an
o Al Qur`an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
Malaikat Jibril.
o Al Qur`an berisi tentang pedoman dan aturan dalam tata nilai kehidupan umat manusia dan
seluruh alam. Ajarannya berlaku sepanjang masa sejak diturunkannya sampai hari kiamat.
o Al Qur`an diturunkan secara berangsur-angsur selam 22 tahun 2 bulan 22 hari (23 tahun), 10
tahun di Mekah dan 13 tahun di Madinah.
o Macam-macam nama Al Qur`an antara lain:
a. Al Qur`an (bacaan)
b. Al Furqan (pembeda)
c. Az Zikr (peringatan, ingat, mulia)
d. Al Kitab (mengumpilkan, lembaran yang ditulis, ketetapan, hukum dan kewajiban)
e. At Tanzil (yang diturunkan)
f. Al Huda (petunjuk)
2. Al Qur`an surat Luqman ayat 12-15 tentang berakhlak kepada Ibu Bapak
(12)Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah
kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.(13) Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar”.(14) Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.(15) Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka
janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.”
4. Al Qur`an surat Ali Imran ayat 103-105 tentang persatuan dan persaudaraan
(103)“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk. (104) Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.(105) Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang
yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka
Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.”
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan.
barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh
mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan
rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-
perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”
8. Al Qur`an surat Al Baqarah ayat 168 tentang makanan yang baik dan halal
10. Al Qur`an surat Al Baqarah ayat 155-157 tentang sabar dan tabah menghadapi cobaan
11. Al Qur`an surat Ash Shaf ayat 2-3 tentang sikap konsekwen dan jujur
C. Hadits
1. Pengertian
Hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa ucapan,
perbuatan maupun ketetapan beliau yang berhubungan dengan hukum atau ketentuan-ketentuan
Allah SWT yang disyariatkan kepada manusia.
2. Macam-macam hadits
a. Dilihat dari jenisnya, dapat digolongkan menjadi empat, yaitu:
1) Hadits Qouli
2) Hadits Fi`li
3) Hadits Taqriri
4) Hadits Hammi
b. Dilihat dari kuantitasnya (jumlah perawi), dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Hadits Mutawatir
2) Hadits Ahad
c. Dilihat dari kualitasnya, dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Hadits sahih
2) Hadits Hasan
3) Hadits Daif
3. Hadits tentang taqwa dan berakhlak mulia sesama manusia
َ َّق الن
اس َ ق هللا َح ْيثُ َما ُك ْنتَ َوا ْتبِ ِع السيًة
ِ ِالح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا َوخَا ل ِ َّ اِت: عن ا بي زر رضي هللا عنه قا ل رسول هللا صلي هللا عليوسلم
ق َح َس ٍن ُ ُ
ٍ بِخل.
Dari Abu Zar ra telah berkata Rasulullah SAW bersabda : “ bertakwalah kepada Allah dimana
saja engkau berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka dapat
menghapusnya dan bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At
Tarmizi)
: ت يَا َرسُو ُل هللاِ قُلْ لِي في ا ِال ْسالَ ِم قَوْ الَالَ اَسْأ َ ُل َع ْنهُ اَ َحدًا َغي َْر كَ قَ َل
ُ قُ ْل: وقيل ابي عمرة سفيان بن عبد هللا قل:وعن ابي عمر و
نت بِاهللا ثُ َّم ا ْستَقِم
ُ قُلْ اَ َم.
Dari Abu Amr, dikatakan Abi Amrah Sufyan bin Abdillah ra. Berkata: “ ya Rasulullahajarkan
kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tidak menanyakan lagi kepada seseorang
sealin engkau”, Nabi bersabda: “Katakanlah aku beriman kepada Allah, lau berlakulah lurus
(istiqomah)”. (HR. Muslim)
ُّ اَ ْن يَ ُكو ن هللا ورسو لُهُ اَ َحب: االيْمان ِ الث َمن ُك َّن فِي ِه َو َج َد َحال وةُ َ ث:عن انس رضي هللا عنه عن النبي صلي هللا عليوسلم قا ل
َّ
ف الناس ْ ْ ْ ُ ْ
ِ َ واَ ْن يَك َرهَ اَ ْن يَعُو َداِلَي الكف ِر كما اَ ْن يَك َرهَ اَ ْن يُق َذ ف, واَ ْن يُ ِحبَّ ال َمرْ َء ال يُ ِحبُّهُ االهللا,اِلَي ِه ِم ّما ِسوا هُما.
Dari Anas ra. Dari Nabi SAW bersabda: tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang,
niscaya ia telah merasakan manisnya iman, yaitu: hendaklah Allah dan Rasulnya lebih dicintai
dari yang lain, hendaklah mencintai seseorang semata-mata karena Allah, hendaklah ia benci
kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci kalau akan dicampakkan kedalam api neraka.”
(HR. Al Bukhari)
6. Hadits tentang perintah menuntut ilmu dan keutamaan orang yang menuntut ilmu
َ ضةٌ عَلي ُك ِّل ُمسلِ ٍم اِ َّن ال َمال ئِ َكةَ ت
َض ُع اَجْ نِ َحتَهَا َ َفإن طَل
َ ب ال ِعلم فَ ِر ْي َّ لصي ِن ْ ُ ا: قا ل رسول هللا صلي هللا عليوسلم
ِ طلُبُوا ال ِعلم و لَوْ بِا
ُ ْ
ُض بِ َما يَطلب َ العلم ِر ِ ب َ
ِ ِلِطا ل.
Rasulullah SAW bersabda: “Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya
menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para Malaikat meletakkan sayap-
sayap mereka kepada para penuntut ilmun karena senang dengan yang ia tuntut. (HR. Ibnu Abdil
Bar)
7. Hadits tentang taat kepada Allah, Rasul dan Pemerintah
يع اال ْم ِر فَقَ ْد اَطا َعنِي و َم ْن يَع ِسي اال ْم ِر فَقَ ْد عَصا نِي
ِ َم ْن اَطا َعنِي فَقَد اَطاع هللاُ و َم ْن عَصا نِي و َم ْن يُ ِط
“ Barang siapa taat kepadaku berarti ia telah taat kepada Allah, dan barang siapa durhaka
kepadaku berarti ia telah durhaka kepada Allah, dan barang siapa. Taat kepada pemerintah,
berarti ia telah taat kepadaku, dan barang siapa durhaka kepada pemerintah, berarti ia telah
durhaka kepadaku.(HR. Bukhari-Muslim)
َعلَي ال ْمر ِء ال ُمسلِ ِم ال َسم ُع والطَّا َعةُ فيما اَ َحبَّ و َك ِرهَ إالاَ ْن ي ُْؤ َم َر:عن انس رضي هللا عنه عن النبي صلي هللا عليوسلم قا ل
َصيَ ِة فَال َس ْمع وال طا َعة ِ بِ َم ْع
“ Dari Ibnu Umar ra. Dari Nabi SAW bersabda: menjadi kewajiban atas orang Islam untuk selau
mendengar dan taat (kepada pemerintah/pemimpin), baik dalam hal ia senangi atau ia benci,
kecuali bahwa ia mnyuruh untuk berbuat maksiat, maka tidak ada kewajiban lagi untuk
mendengar dan mematuhi.” (HR. Bukhari-Muslim)
DAFTAR PUSTAKA
: قَا َل َرس ُْو ُل هللاِ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم: س اب ِْن َمالِ ٍك قَا َل
ِ ََع ْن اَن
َ طَلَبُ ْال ِع ِلم فَر ْي
) ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم ( َر َواهُ اِب ُْن َما َجه
Menuntut ilmu : طَلَبُ ْال ِع ِلم
wajib : ٌ ضة
َ فَر ْي
Bagi setiap muslim : َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
muslim”. (HR. Ibn Majah)
َ ِك قَ ْب َل َموْ ت
ُك ( َر َواه َ ك قَ ْب َل فَ ْق ِر
َ َك – َو َحيَات َ ِك قَ ْب َل َسقَ ِمكَ – َوفَ َرا َغكَ قَب َْل ُش ْغل
َ ك – َو ِغنَا ٍ اِ ْغتَنِ ْم خَ ْمسًا قَ ْب َل خَ ْم
ِ َشبَابَكَ قَب َْل ه ََر ِمكَ – َو: س
َ َص َّحت
) ْال َحأ ِك ِم َو ْالبَ ْيهَقِى
Dari ibn Abbas ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Manfaatkanlah lima keadaan/perkara
sebelumnya dating lima keadaan/perkara yang lain: MAsa mudamu sebelum dating masa tuamu – masa
sehatmu sebelum dating masa sakitmu – masa luangmu sebelum masa sibukmu – masa kayamu
sebelum masa miskinmu – masa hidupmu sebelum masa fakirmu (miskinmu) – dan masa hidupmu
sebelum masa tuamu (HR. al-Hakim dan al-Baiaqi).