You are on page 1of 4

c

c
c

Endapan Skarn di Ertsberg, Irian Jaya, Indonesia

Daerah Ertsberg dan sekitarnya c

Daerah meneralisasi Ertsberg (Gunung Bijih) menempati lereng selatan Pegunungan Jayawijaya
(Carstensz) yakni daerah yang terangkat paling tinggi dari rangkaian Pegunungan Tengah Irian
Jaya. Puncak tertingginya Carstensz Pyramid mencapai ketinggian 5.200 meter. Batuan sedimen
tertua di daerah ini ialah anggota teratas kelompok kembelangan, dengan kisaran umur dari Jura
sampai Kapur. Batuannya terutama terdiri dari selang²seling kwarsit dan batupasir, dan setempat
terubah menjadi hornfels karena metamorfosa oleh intrusi. c

Anggota kelompok Kembelangan tersebut tertutup secara selaras oleh formasi Faumai berumur
Eosen, yaitu Formasi Basal dari kelompok-batugamping Irian Jaya. Formasi ini terutama terdiri dari
berbagai jenis batugamping bioklastik yang mengandung antara lain fosil milidae, algea dengan ciri
khas adanya foraminifera besar. Sebagaimana ditunjukkan di lapangan, batuan formasi ini peka
untuk metasomatisma terhadap intrusi dioritik yang kemudian dapat termineralisasi. Formasi basal
di atas tertutup secara selaras oleh formasi Ainod berumur Oligocene dari kelompok batugamping
yang sama. Batuannya berupa sikwens tebal dari batu gamping masif, dan di daerah Ertsberg
kontaknya dengan formasi faumai ditanmdai oleh batupasir dengan ketenbalan sampai satu meter.c

Lapisan-lapisan sedimen di daerah Ertsberg berjurusbarat-laut-tenggara dengan kemiringan


sedang kearah timur laut. Ke arah yang sama, kemiringannya semakin curam dan terdapat suatu
zona dengan sepasang sinklin berjarak rapat dan menghujam akibat kompresi yang kuat. Sumbu-
sumbu sinklinnya hampir sejajar dengan jurus kemiringan lapisan di atas yang juga
menggambarkan arah regional. Di sebelah timur lautnya, tersingkap dengan jelas suatu sesar naik
yang disisi selatannya menyebabkan patahan normal dan patahan-patahan undak (step fault).
Susunan patahan-patahan tersebut mendasari bagian bubungan dari Pegunungan Tengah Irian
Jaya tersebut sebelumnya, sedangkan di permukaan membentuk lembah lebar berbentuk huruf
´Uµ. Dimulai dari sesar naik itu, di bagian timur laut daerah Ertsberg perlipatannya langsung
menjadi landai. Beberapa patahan strike-slip tegak memotong perlipatan-perlipatan tersebut
dengan arah timur daya-barat laut. c

Intrusi-intrusi berukuran relatif kecil terdapat sebagai stock, retas dan sill yang melampar
sepanjang patahan-patahan utama tersebut atau pada perpotongannya. Batuan intrusif tersebut
berkomposisi diorit sampai monzonit, berbutir sedang yang serba sama sampai porfiritik dengan
hornblende, biotit dan piroksin sebagai mineral mafik. Bijih tembaga dengan kadar yang tinggi
terdapat dalam skarn-xenolitik, skarn-kontak, dan stockwork. Mineral bijih tembaga yang utama
ialah kalkopirit dan bornit, sedang emas terdapat sebagai inklusi di dalamnya. Di daerah Ertsberg,
bentang alam dan endapan glasial merupakan ciri yang khas. c

ENDAPAN BIJIH ERTSBERG c

Tubuh bijih Ertsberg terdiri dari skarn magnetit dengan bentuk seperti gigi yang kearah luar
dikelilingi berturut-turut oleh selikat-gamping dan kemudian diorit. Seluruh skarn magnetite ter-
breksi, dengan inklusi berbentuk menyudut dan berukuran halus sampai beberapa meter yang
terdiri dari karn silikat-gamping, batuan beku, dan kalkopirit masif. Selain itu terdapat banyak
rongga dan gua yang dilapisi oleh kalsit, selikat amorf, dan kalkopirit.c

Mineral bijih utamanya ialah kalkopirit dan bornit yang berasosiasi dengan galena, bismutit,
kovelit,digenit, sfalerit, tembaga alami, perak alami, linnacit, dan tetrahedrit. Umumnya sulfida-
sulfida di atas terdapat sebagai hamburan (replacement) foraminifera besar dan bidang perlapisan,
blok sampai berdiameter 3 meter, dan pengisian rongga. Emas berbutir halus terdapat sepanjang
batas bornit dengan kwarsa atau kalsit.c

Ciri-ciri khas dalam skala kecil dan besar menunjukkan bahwa skarn magnetit Ertsberg adalah
pengganti dari skarn silikat-gamping yang terbentuk sebelumnya, dan batuan intrusif. Keseluruhan
bentuk dan ukuran skarn silikat-gamping dan skarn magnetit mencerminkan suatu potongan besar dari
metasoma batugamping foraminifera besar dolomitan yang tertelan (stoped) oleh intrusi dioritik.
Cadangan geologi endapan bijih Ertsberg lebih dari 35 juta ton, dengan kadar Cu lebih besar dari 2,0%.
Produksi dengan metoda tambang terbuka dimulai tahun 1972, dan dewasa ini tambang sudah ditutup,
dengan meninggalkan sedikit sisa cadangan bagian bawah, yang kemudian hari akan ditambang
dengan metoda bawah-tanah. Mineralisasi tembaga dalam wilayah kontrak karya FIC selain di Ertsberg
atau Gunung Bijih (GB), terdapat pula di daerah sekitarnya, yaitu di Ertsberg East atau Gunung Bijih
Timur (GBT), Dom dan Grassberg. c

ENDAPAN BIJIH ERTSBERG TIMUR c

Sekitar 1,5 km sebelah timur endapan skarn senolitik Ertsberg, terdapat deposit skarn sentuh Ertsberg
Timur. Endapan ini terbentuk di antara batugamping kelompok Irian Jaya terutama dari formasi Faumai
dan intrusi dioritik Ertsberg Timur. Menurut keperluan penambangan, kompleks Ertsberg Timur dibagi
dari permukaan ke bawah menjadi zona-zona bijih atas (Gunung Bijih Timur, GBT), tengah (intermediate
ore zone, IOZ), dan dalam (deep ore zone, DOZ). c

Mineral tembaga yang utama ialah bornit dan sedikit kalkopirit,


dengan mineral ikutannya idait, kalkosit, kovelit, galena, pirit,
sfalerit, pirargit, dan markasit. Emas terdapat sebagai inklusi
dalam sulfida tembaga, kalsit dan serpentin. Di GBT, sulfida
tembaga terdapat sebagai sebaran dalam antar ² ruang mineral
silika-gamping, isian dalam retakan dan rongga, dan urat. Bentuk
mineralisasi tembaga itu lebih intensif lagi sepanjang breksi
patahan sentuh dengan batugamping yang termarmerkan.c

Di DOZ dan sebagian IOZ, zona bijih utamanya ialah sepanjang breksi patahan sentuh tersebut yang
telah digantikan oleh skarn magnetit. Mineral tembaganya terdapat sebagai sebaran dalam antar-ruang
mineral magnetit, dan urat yang seringkali hampir murni/masif. Keseluruhan cadangan Ertsberg Timur
berjumlah lebih dari 100 juta ton dengan kadar tembaga lebih dari 2,0%.c

ENDAPAN BIJIH DOM c


Dom ialah endapan skarn sentuh lainnya, tapi mineralogi
bijihnya mempunyai banyak persamaan dengan endapan
Ertsberg. Pada bidang datar, bentuk tubuh bijihnya seperti
segitiga yang di bagian tengahnya diterobos oleh diorit tanpa
mineralisasi.Seperti pada kedua endapan yang dibahas
terdahulu. Kompleks Dom juga sedikit banyak mengalami
breksiasi. Mineral tembaga yang utama ialah kalkopirit dengan
digenit dan konvelitsebagai ubahan tepi (alteration rim).
Mineral tembaga oksidanya termasuk malakhit, limonit pitch,
dan delafosit/fenoritc
c

Dalam skarn garnet, mineral tembaganya terdapat sebagai sebaran, isian retakan dan rongga, dan
bagian tepi dari garnet yang terbentuk kemudian. Dalam skarn magnetit yang menggantikan breksi
patahan sentuh dan skarn silikat-gamping, terdapat sebagai isian retakan dan rongga sebaran, dan
penggantian foraminifera besar dan bidang perlapisan . Elektrum dan jejak (trace) emas murni hanya
terdapat dalam jumlah kecil sebagai inklusi dalam sulfida tembaga. Suatu Zona yang teroksidasi
supergen terdapat di bagian atas dan juga terbentuk lapisan tipis ke bawah yang mengikuti struktur.
Cadangan endapan bijih Dom berjumlah 31 juta ton dengan kadar rata-rata 1,5% tembaga dan 0,4
gram/ton perak. c

Endapan Cu-Au porfiri Grasberg terbatas dalam zona silikasi


berbentuk stockwork di dalam diorit Grasberg yang sebelumnya
telah mengalami ubahan potasik. Tubuih bijih tersebut hanya
sekitar 10% dari keseluruhan luas permukaan diorit Grasberg,
dan terletak sedikit diluar pusatnya.Bentuknya seperti silinder
yang mencapai kedalaman sekitnya 800 meter dari permukaan,
dan bentuk datarnya menyerupai tapal kudac

Diorit Grasberg menerobos batugamping formasi Ainod dan Faumai yang terlipat kuat. Beberapa
intrusi kecil kemudian yang terbentuk seperti penyumbat (plug) tampaknya serupa dengan diorit
grassberg, tapi tidak sama betul dalam komposisi mineral dan ubahannya. Sikuen ubahan
hidrotermal pada kompleks diorit Grasberg, merupakan ciri khas untuk endapan tembaga yang
kaya dengan emas, yaitu silisifikasi, potasik, propilitik, dan deuterik. Mineral sulfida termasuk pirit,
kalkopirit, bornit, digenit, dan kovelit. Kalkopirit terdapat terutama sebagai isian retakan dan urat
yang kadang-kadang hampir murni dalam stockwork kwarsa. Ditempat yang lebih dalam digenit dan
kovelit terdapat sebagai ubahan bagian tepi disekeliling kalkopirit. Berdasarkan hasil perhitungan
cadangannya berjumlah 485 juta ton dengan kadar rata-rata 1,59% tembaga 1,78% gram/ton emas,
dan 4,49 gram/ton perak.c

You might also like