You are on page 1of 7

PERCOBAAN MILLIKAN

Wulan Sari Romadona (H1E008026)


Muhammad Ibnu U.B.D (H1E008028)
Tanti Dewinggih (H1E008029)

Abstrak Percobaan Milikan telah dilakukan untuk menentukan muatan


elementer dengan metode keseimbangan dan metode dinamis. Kedua metode
dilakukan dengan mengamati tetesan minyak yang berada dalam ruang Millikan.
Nilai q yang diperoleh berbeda baik dengan metode keseimbangan maupun
metode dinamis. Hasil percobaan Milikan adalah q = 1,6 x 10-19 C, tetapi pada
percobaan yang telah dilaksanakan dengan metode keseimbangan menghasilkan
nilai q1 = 4,28732 x 10-18 C dan n = 26,8 ; q2 = 3,78356 x 10-18 C dan n = 23,6; q3 =
8,33212 x 10-18 C dan n = 52,1 ; q4 = 3,39942 x 10-18C dan n = 21,2; q5 = 6,73383
x 10-18 C dan n = 42,1 ; q6 = 9,30519 x 10-18C dan n = 58,2. Dengan metode
dinamis menghasilkan nilai q1 = 4,04138 x 10-18 C dan n = 25,3 ; q2 = 6,56709 x 10-
18
C dan n = 41,0 ; q3 =1,11477 x 10-17 C dan n = 69,7 ; q4 = 1,0885 x 10-17 C dan n =
68,0 ; q5 = 7,82788 x 10-18 C dan n = 48,9 ; q6 = 6,55584 x 10-18 C dan n = 41,0.

Kata kunci : Percobaan Milikan, Metode Keseimbangan dan Dinamis, Nilai Q

I. PENDAHULUAN
Perbandingan antara muatan dengan massa (e/m) memang telah ditemukan
oleh JJ Thompson (1856-1940) pada tahun 1897. Namun muatan elektronnya
belum dapat ditemukan. Pada tahun 1909, Robert Andrew Millikan melakukan
percobaan dengan cara menyemprotkan tetesan minyak ke dalam tabung listrik.
Akibatnya gaya tarik gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun.
Bila muatan tersebut diberi muatan negatif, maka akan tertarik ke kutub positif
medan listrik. Melalui percobaannya, Robert A Millikan dapat menentukan
besarnya muatan elektron dari tetesan minyak. Sebagai penghargaan atas
keberhasilannya, maka percobaan ini diberi nama sesuai dengan nama beliau yaitu
“Percobaan Millikan”.

II. PERALATAN DAN METODE


Peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini terdiri dari satu set
peralatan penyemprot minyak, lempeng elektroda, teropong, dua buah stopwatch,
dan sumber tegangan. Skema peralatan untuk eksperimen ini dapat dilihat dalam
Gambar 1.

Gambar 1. Peralatan Millikan

Secara garis besar mekanisme pelaksanaan eksperimen ini sebagai berikut:


Metode Keseimbangan
metode ini menggunakan pengukuran tegangan terhadap suatu tetesan
minyak yang bermuatan dan mengambang dalam ruangan millikan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengukur kecepatan jatuh tetesan minyak tersebut pada
suatu keadaan jatuh bebas setelah berhentinya tegangan. Pada metode
keseimbangan, kondensator diberikan suatu tegangan yang menyebabkan tetesan
minyak berada pada keadaan mengambang/melayang.
Setelah tegangan dimatikan, maka tetesan minyak akan turun. Kecepatan
turun tetesan minyak (v1) setelah tegangan dimatikan kemudian diukur. Nilai
kecepatan inilah yang nantinya akan mempengaruhi nilai jarak tempuh (s) dan
waktu (t). Dan dengan nilai potensial tertentu, kita dapat menghitung nilai muatan
tiap tetesan minyak dengan menggunakan persamaan :

6 πdηS 9 ηS
q=

Ut 1 2 ρ gt 1 …………………………(1)
dengan : π = 3,14
ρ oil = 875,3 kg/m3; ρ 1 = 1,29 kg/m3; ρ = 874 kg/m3
d = 6.10-3 m
Setelah konstanta-konstanta di atas disubstitusikan ke persamaan (1), kita akan
mendapatkan rumus yang akan digunakan dalam menentukan nilai muatan pada
tetesan minyak, yaitu :
3
S 2

q=2. 10−10
[]
t 1 ……….………………………(2)
U
Metode Dinamis
Metode ini merupakan pengukuran kecepatan jatuh tetesan setelah
terhentinya tegangan dan mengukur kecepatan naik suatu tetesan minyak pada
tegangan yang ditentukan. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati salah satu
tetes minyak dalam ruang pengamatan dan mengatur sumber tegangan agar satu
tetesan minyak bergerak naik dengan waktu tempuh (t 2), untuk lintasan (1.2 x 10-3
m). Setelah itu Mencatat waktu (t1) yang diperlukan untuk menempuh lintasan
(1.2 x 10-3 m), pada saat tegangan dimatikan.
Pada metode dinamis kecepatan menurun v1 dalam ruangan medan bebas
dan kecepatan naik v2 pada tegangan U akan diukur. Dengan menggunakan
persamaan :
S

q=
( S S
+
t1 t2
√) U
t 1 3 18 πd
η
2 √ 2 ρg ( ) …………….………..
(3)
Setelah dimasukan harga-harga η, d dan ρ maka q dihitung sebagai berikut:
S S
[ t1
+
t2 ] S
q=2. 10−10
U √ t 1 ………………………..(4)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil percobaan milikan kali ini diperoleh dengan 2 metode yaitu Metode
Keseimbangan dan metode Dinamis adalah sebagai berikut:

III.1. Metode Keseimbangan


Tabel 1. Hasil perhitungan dengan Metode Keseimbangan.
POTENSIAL
NO. (V) S (m) t (s) q(C) n
1 300 1,2 x 10-3 3,47 4,28732 x 10-18 26,8
2 310 1,2 x 10-3 3,69 3,78356 x 10-18 23,6
3 310 1,2 x 10-3 2,18 8,33212 x 10-18 52,1
4 320 1,2 x 10-3 3,88 3,39942 x 10-18 21,2
5 330 1,2 x 10-3 2,41 6,73383 x 10-18 42,1
6 300 1,2 x 10-3 2,07 9,30519 x 10-18 58,2

3
S
q=2. 10 −10
( t) 2

dengan U

q
n=
e ; e = 1,6  10-19
III.2. Metode Dinamis
Tabel 2. Hasil perhitungan dengan Metode Dinamis
POTENSIA
NO. L (V) S (m) t1(s) t2 (s) q(C) n
1 290 1,2 x 10-3 3,72 7,88 4,04138 x 10-18 25,3
2 310 1,2 x 10-3 3,26 4,59 6,56709 x 10-18 41,0
3 340 1,2 x 10-3 2,18 3,01 1,11477 x 10-17 69,7
4 380 1,2 x 10-3 1,53 3,54 1,0885 x 10-17 68.0
5 400 1,2 x 10-3 2,8 3,18 7,82788 x 10-18 48,9
6 420 1,2 x 10-3 2,8 3,64 6,55584 x 10-18 41,0

( S t +S t ) S
Dengan
q=2. 10−10
1
U
2

√ t1

q
n=
e ; e = 1,6  10-19
Dari percobaan dan perhitungan pada percobaan Millikan ini, dapat
diketahui bahwa mula-mula minyak jatuh dengan percepatan gravitasi, tetapi
karena adanya gaya yang berlawanan arah dengan gaya berat ini, kecepatan tetes
minyak tersebut menjadi konstan (percepatannya sama dengan nol). Kecepatan ini
digunakan untuk menetukan keseimbangan gaya pada tetes minyak. Dari
keseimbangan tersebutlah nantinya kita dapat menentukan nilai muatan pada
tetesan minyak tersebut.
Saat tetesan minyak bergerak akan terdapat beberapa gaya, antara lain
gaya angkat keatas dan gaya berat kebawah. Beda potensial (V) antara dua keping
dapat diatur sehingga gaya elektrostatik dapat membuat tetes minyak berhenti.
Pada saat itu terjadi keseimbangan gaya berat dan gaya elektrostatik yang
memenuhi persamaan :
[q = n.e]……………………………………….. (4)
Persamaan diatas merupakan kelipatan bulat dari suatu nilai tertentu yaitu
1,610-19C, selanjutnya nilai ini disebut dengan muatan elementer (muatan
elektron).
Hasil yang diperoleh dari perhitungan, baik dengan Metode Keseimbangan
maupun dengan Metode Dinamis memiliki perbedaan yang cukup besar dengan
hasil yang diperoleh Robert A Millikan. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh
udara dari luar yang menyebabkan tetesan minyak tidak selamanya melayang
dengan arah vertikal, melainkan bergerak dengan menjauhi skala S (arahnya
diagonal). Cahaya yang terlihat di dalam tabung, terlihat kurang terang karena
pencahayaan luar yang terlalu terang. Kekurang telitian pembacaan skala saat
tetesan menempuh jarak S juga menjadi salah satu faktor yang cukup dominan.
IV. KESIMPULAN
Dari perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan. Dapat
disimpulkan bahwa pada percobaan kali ini di anggap kurang berhasil karena pada
percobaan Thompson didapat (e/m) sebesar 1,758 x 10 11 C/kg, sedangkan pada
percobaan yang dilakukan oleh Millikan didapat nilai muatan elektron sebesar 1,6
x 10-19 C. Dari kedua nilai diatas dapat dihitung massa elektronnya adalah 9,11 x
10-31 kg.
Adapun hasil yang di dapat pada percobaan kali ini sebagai berikut :
1. Metode Keseimbangan :

q(C) n
4.28732 x 10-18 26.8
3.78356 x 10-18 23.6
8.33212 x 10-18 52.1
3.39942 x 10-18 21.2
6.73383 x 10-18 42.1
9.30519 x 10-18 58.2

2. Metode Dinamis :

q(C) n
4,04138 x 10-18 25,3
6,56709 x 10-18 41,0
1,11477 x 10-17 69,7
1,0885 x 10-17 68.0
7,82788 x 10-18 48,9
6,55584 x 10-18 41,0

DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern. Edisi Mahasiswa. Penerjemah: The
Houw Liong. Jakarta: Erlangga.
Rohlf, James William. 1994. Modern Physic from α to Z0. New York: John Wiley
and Sons, inc.

You might also like