You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aterosklerosis merupakan pengerasan dan penebalan pembuluh darah

arteri yang ditandai dengan terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. 1

Dalimartha menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya aterosklerosis

adalah tingginya kadar low density lipoprotein (LDL) dalam darah karena

rendahnya pembentukan reseptor LDL sebagai akibat kelainan genetik seperti

hiperkolesterolemia familial atau jenuhnya reseptor LDL sebagai suatu keadaan

hiperkolesterolemia karena diet tinggi lipid.2

Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol dalam

darah melebihi ambang batas normal. Hiperkolesterolemia merupakan penyebab

utama terjadinya aterosklerosis dan komplikasinya, seperti stroke, penyakit

jantung koroner (PJK), dan hipertensi.2

Uji klinik akhir-akhir ini menunjukkan bahwa dengan menurunkan kadar

LDL akan mengurangi risiko PJK, tetapi secara klinis kadar LDL bermakna

apabila dikaitkan dengan kadar high density lipoprotein (HDL). Semakin tinggi

kadar HDL, semakin tinggi kolesterol yang dieliminasi tubuh. Berdasarkan

Framingham Heart Study, penurunan HDL sebesar 1% akan meningkatkan risiko

PJK sebesar 3-4%.3,4

Uraian diatas menunjukkan bahwa suatu keadaan hiperkolesterolemia

berupa tingginya kadar LDL dan rendahnya kadar HDL merupakan salah satu

penyebab utama terjadinya aterosklerosis.5 Perbandingan antara kolesterol LDL

1
2

dan kolesterol HDL disebut rasio LDL/HDL. Rasio LDL/HDL merupakan

pengukuran yang berarti untuk mengevaluasi risiko terjadinya penyakit jantung

koroner. Rasio LDL/HDL memiliki risiko rendah dengan nilai 3,3-4,4, risiko

sedang dengan nilai 7,2-11,0 dan risiko tinggi apabila melebihi nilai 11,0.6

Pengendalian kadar kolesterol darah dapat dilakukan dengan pengaturan

diet, salah satunya dengan diet tinggi serat yang terdapat pada sayur dan buah. 7

Pepaya sebagai buah yang dapat berbuah kapan saja tanpa tergantung musim

mengandung beberapa jenis vitamin, mineral, dan zat fitokimia. Vitamin yang

terdapat pada buah pepaya seperti vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.

Kandungan mineralnya berupa kalsium, fosfor, kalium, dan zat besi. Sedangkan,

zat fitokimia yang terkandung pada buah pepaya adalah ß-karoten, pektin, d-

galaktosa, i-arabinosa, papain, karpain, papayotimin papain, dan fitokinase.8

Buah pepaya yang mengandung pektin berperan dalam meningkatkan

gerakan peristaltik usus, mempersingkat waktu makanan dalam saluran cerna, dan

mempercepat pengeluarannya. Pektin juga mengurangi sirkulasi enterohepatik

garam empedu di usus halus, sehingga pektin beraktivitas dalam menurunkan

absorpsi kolesterol eksogen, asam lemak makanan, maupun absorpsi glukosa dari

usus halus.5 Lamas (2003) membuktikan bahwa kadar garam empedu dan

kolesterol dalam feses tikus putih meningkat secara signifikan setelah pemberian

5% ekstrak pektin apel dan jeruk selama 3 minggu. Selanjutnya, terjadi penurunan

kadar kolesterol di hati pada pada akhir percobaan.9

Vitamin C berperan dalam pembentukan garam empedu oleh kolesterol di

hati dapat meningkatkan efektivitas pektin mengeliminasi kolesterol darah.10

Penelitian Kurowska dkk (2000) membuktikan bahwa pemberian vitamin C yang


3

terdapat pada jus jeruk 750 ml selama 4 minggu pada penderita

hiperkolesterolemia menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serta

meningkatkan kadar HDL.11

Berdasarkan kandungan pada buah pepaya, yakni pektin dan vitamin C

yang diduga memiliki efek terhadap penurunan rasio LDL/HDL maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek jus pepaya terhadap rasio

LDL/HDL serum tikus putih jantan yang mengalami hiperkolesterolemia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah

penelitian ini adalah bagaimana efek jus pepaya (Carica papaya L.) terhadap rasio

LDL/HDL serum tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diberi diet tinggi

kolesterol.

1.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah jus pepaya dapat menurunkan rasio

LDL/HDL serum tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui efek jus pepaya (Carica papaya L.) terhadap rasio LDL/HDL

serum tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diberi diet tinggi kolesterol.
4

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui rasio LDL/HDL serum tikus putih jantan yang diberi

aquadest.

2. Mengetahui rasio LDL/HDL serum tikus putih jantan yang diberi diet

kuning telur.

3. Mengetahui rasio LDL/HDL serum tikus putih jantan yang diberi diet

kuning telur dan jus pepaya.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penelitian di

bidang kedokteran, khususnya penelitian yang bersifat eksperimental

laboratorik serta memperluas pengetahuan mengenai pepaya, pektin,

vitamin C, dan lipid.

2. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai pembanding dan masukan untuk

penelitian selanjutnya.

3. Bagi masyarakat, dapat memberikan informasi mengenai manfaat jus

pepaya dalam mencegah dan mengatasi dislipidemia dan aterosklerosis.

You might also like