Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Semester III
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
..............................................................................................................
i
Kata Pengantar
.............................................................................................................
ii
Bab I Pendahuluan
.......................................................................................................
1
Bab II Isi
......................................................................................................................
2
A. Pengertian ......................................................................................................
. 2
B. Insiden ...........................................................................................................
. 2
C. Embriologi ....................................................................................................
.. 2
D. Anatomi .........................................................................................................
. 3
E. Etiologi ..........................................................................................................
. 4
F. Klasifikasi .....................................................................................................
.. 5
G. Gejala Hipospadia
...........................................................................................
6
H. Diagnosis .......................................................................................................
. 6
I. Diagnosis Banding
.........................................................................................
7
J. Penatalaksanaan ............................................................................................
.. 8
3
K. Evaluasi .........................................................................................................
.. 9
Daftar Pustaka
.............................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
4
Pada abad pertama, ahli bedah dari Yunani Heliodorus dan Antilius,
pertama-tama yang melakukan penanggulangan untuk hipospadia. Dilakukan
amputasi dari bagian penis distal dari meatus. Selanjutnya cara ini diikuti oleh
Galen dan Paulus dari Agentia pada tahun 200 dan tahun 400.
Duplay memulai era modern pada bidang ini pada tahun 1874 dengan
memperkenalkan secara detail rekonstruksi uretra. Sekarang, lebih dari 200 teknik
telah dibuat dan sebagian besar merupakan multi-stage reconstruction; yang
terdiri dari first emergency stage untuk mengoreksi stenotic meatus jika
diperlukan dan second stage untuk menghilangkan chordee dan recurvatum,
kemudian pada third stage yaitu urehtroplasty.
ISI
A. Pengertian
5
lubang uretra terletak didekat ujung penis, yaitu pada glans penis. Bentuk
hipospadia yang lebih berat terjadi jika lubang uretra terdapat ditengah batang
penis atau pada pangkal penis, dan kadang pada skrotum (kantung zakar) atau
dibawah skrotum.
B. Insiden
C. Embriologi
6
Bagian anterior dari membrana kloaka, yaitu membrana urogenitalia
akan ruptur dan membentuk sinus. Sementara itu genital fold akan
membentuk sisi-sisi dari sinus urogenitalia. Bila genital fold gagal bersatu di
atas sinus urogenitalia, maka akan terjadi hipospadia.
D. Anatomi
1. Uretra pars anterior, yaitu uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum
penis, terdiri dari: pars bulbosa, pars pendularis, fossa navikulare, dan
meatus uretra eksterna.
2. Uretra pars posterior, terdiri dari uretra pars prostatika, yaitu bagian uretra
yang dilengkapi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea.
E. Etiologi
Beberapa factor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain :
7
1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
2. Genetika
3. Lingkungan
8
4. interseksualitas
F. Klasifikasi
G. Gejala Hipospadia
9
4. Jika berkemih, anak harus duduk
H. Diagnosis
10
I. Diagnosis Banding
1. Ambiguous Genitalia
Tampak laki-laki:
1. Kriptorkismus bilateral.
4. Inderteminate/meragukan
5. Genitalia ambigua
Tampak Perempuan
1. Clitoromegali
11
2. Anomali Genitalia
J. Penatalaksanaan
Operasi sebaiknya dilaksanakan pada saat usia anak yaitu enam bulan
sampai usia prasekolah. Hal ini dimaksudkan bahwa pada usia ini anak
diharapkan belum sadar bahwa ia begitu “spesial”, dan berbeda dengan
teman-temannya yang lain yaitu dimana anak yang lain biasanya miksi
(buang air seni) dengan berdiri sedangkan ia sendiri harus melakukannya
dengan jongkok aga urin tidak “mbleber” ke mana-mana. Anak yang
menderita hipospadia hendaknya jangan dulu dikhitan, hal ini berkaitan
dengan tindakan operasi rekonstruksi yang akan mengambil kulit preputium
penis untuk menutup lubang dari sulcus uretra yang tidak menyatu pada
penderita hipospadia.
12
1. Meluruskan penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal mungkin.
Hal ini dikarenakan pada penderita hipospadia biasanya terdapat suatu
chorda yang merupakan jaringan fibrosa yang mengakibatkan penis
penderita bengkok. Langkah selanjutnya adalah mobilisasi (memotong
dan memindahkan) kulit preputium penis untuk menutup sulcus uretra.
K. Evaluasi
13
Tahapan penyembuhan biasanya kateter diatas di non fungsikan
terlebih dulu sampai seorang dokter yakin betul bahwa hasil uretroplasty nya
dapat berfungsi dengan baik. Baru setelah itu kateter dilepas.
BAB III
14
KESIMPULAN SARAN
Kesimpulan
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16