You are on page 1of 10

PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 034


SAMARINDA (P-36)

Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar, yaitu mutu pendidikan
yang rendah dan sistem pembelajaran di sekolah yang kurang memadai. Dua hal tersebut
sangat bertentangan dengan tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan AFTA 2003 yang
menuntut pendidikan agar memiliki pendidikan yang tanggap terhadap situasi persaingan
global dan memiliki pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang mampu belajar seumur
hidup.

Krisis pendidikan yang melanda bangsa Indonesia saat ini membuat kekhawatiran tersendiri
bagi para orang tua dan pihak sekolah yang telah dipercaya sebagai lembaga pendidik.
Lemahnya tingkat berfikir siswa menjadi sebuah tantangan besar bagi para pendidik. Oleh
karena itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman
belajar dengan tepat agar siswa memperoleh pengetahuan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini berarti bahwa siswa akan dapat memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata.
Salah satu sistem yang dapat diterapkan yakni siswa belajar dengan “melakukan”. Selama
proses “melakukan” tersebut mereka akan memahami dengan lebih baik dan menjadi lebih
antusias di kelas. Menurut Sutirjo dan Mamik (2004), dalam proses pembelajaran perlu
memadukan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasan
pertama yang mendasari hal ini adalah karena latar belakang empiris. Kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari tidak satupun fenomena alam yang terjadi secara terpisah atau berdiri
sendiri, namun justru bersifat kompleks dan terpadu. Alasan kedua, yaitu tuntutan dan
perkembangan iptek yang begitu pesat dan kompleks, secara ilmiah membutuhkan
penyikapan secara realistis. Dengan demikian, peningkatan kualitas pembelajaran dan bahan
ajar di sekolah harus diperkaya dengan kenyataan hidup dan tuntutan zaman.
Agar proses pembelajaran dapat mengakomodasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta permasalahan yang begitu kompleks dalam masyarakat, maka dapat
diterapkan pembelajaran Tematik. Mengingat, dengan pembelajaran Tematik siswa tidak
terpisah dengan kehidupan nyata dan tidak ‘gagap’ dalam menghadapi perkembangan zaman.
Pembelajaran Tematik akan menciptakan sebuah pembelajaran terpadu yang akan mendorong
keterlibatan siswa dalam belajar, membuat siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran,
dan menciptakan situasi pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran
Tematik yakni kegiatan mengajar dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam
satu tema. Dalam kurikulum 2004, pembelajaran Tematik dapat diartikan sebagai pemaduan
materi pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, proses pembelajarannya mengelola
pembelajaran yang mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu topik
pembelajaran atau satu tema.
Pembelajaran Tematik dapat pula dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas
pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Pembelajaran Tematik
memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan keterlibatan anak dalam
belajar, membuat anak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan pemberdayaan
dalam memecahkan masalah tumbuhnya kreativitas sesuai kebutuhan siswa. Lebih lanjut,
diharapkan siswa dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. (Sutirjo dan
Mamik, 2005)
Fenomena yang terjadi sekarang adalah banyak siswa yang lulus pada bidang studi
matematika tetapi tidak lulus pada bidang studi Bahasa Indonesia atau sains. Padahal jika
dilihat dari tingkat kesukaran, soal matematika lebih sulit dari pada soal bidang studi yang
lain. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua siswa pandai disemua bidang studi. Fenomena
ini juga terjadi di SD Negeri 034 Samarinda sebagai sekolah yang peneliti teliti. Hal ini
terjadi karena guru belum terbiasa melaksanakan pebelajaran yang mengaitkan materi dengan
masalah-masalah yang kontekstual. Berikut nilai hasil belajar siswa bidang studi matematika,
sains, dan bahasa indonesia.
Tabel 1. Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Siswa di Kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu.

Mata Pelajaran Nilai


Matematika 50,80
Sains 54,43
Bahasa Indonesia 28,43
Sumber: Dokumentasi wali kelas III SDN 034 Samarinda Ulu Tahun Pembelajaran
2006/2007

Dilihat dari dokumentasi rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda
Ulu pada bidang studi di atas, peneliti menduga bahwa rendahnya hasil belajar disebabkan
oleh tidak adanya keterpaduan materi yang diajarkan. Salah satu pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengatasi fakta di atas adalah pembelajaran Tematik. Karena pembelajaran
Tematik mengaitkan bidang studi matematika dan bidang studi lain seperti sains dan bahasa
indonesia ke dalam satu tema, diharapkan siswa menguasai bidang studi yang mereka
pelajari.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui peningkatan hasil belajar matematika
siswa melalui pendekatan pembelajaran Tematik pada siswa kelas 3 SD Negeri 034
Samarinda Ulu.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL


BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP ADVENT VII
JAKARTA (P-12)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, merupakan salah
satu dari permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia sekarang ini.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, baik dengan
pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran,
sarana pendidikan serta perbaikan manajemen sekolah. Dengan berbagai usaha ini ternyata
belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

Peran serta warga sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat kurang,
partisipasi guru dalam pengambilan keputusan sering terabaikan, padahal terjadi atau tidak
terjadinya perubahan di sekolah sangat tergantung pada para gurunya. Oleh karena itu guru
dan masyarakat sekolah harus memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan program-
program sekolah. Guru perlu memahami bahwa apapun yang dilakukan di ruang kelas
mempunyai pengaruh, baik positif maupun negatif terhadap motivasi siswa, cara guru
menyajikan pelajaran, bagaimana kegiatan belajar dikelola di kelas, cara guru berintekrasi
dengan siswa kiranya dilakukan oleh guru secara terencana dengan perbaikan dan perubahan
baik dalam metode, manajemen sekolah yang terus dilakukan diharapkan dapat
meningkatkan perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.

Kegiatan pembelajaran di sekolah biasanya hanya menenkankan pada transformasi informasi


faktual dan pengembangan penalaran yaitu pemikiran logis menuju pencapaian satu jawaban
benar atau salah. Menurut Gagne “Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar
berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan
nilai” dengan demikian dalam kegiatan pembelajaran memerlukan banyak pengetahuan
dalam mengarahkan dan menyampaikan informasi agar tidak menimbulkan suatu kesalahan
antara orang tua, guru dan siswa.
Tujuan pembelajaran matematika kepada siswa akan tercapai bila faktor-faktor
pendukungnya dioptimalkan dengan faktor penghambatnya diminimalisir. Hambatan-
hambatan tersebut seyogyanya bisa diatasi sendiri oleh siswa. Salah satu cara untuk
mengatasi hambatan-hambatan fisiologis menurut hasil penyelidikan dan Ziger, Paw
Lazarsfeld, Netschareffe, Else Liefmann, S. Holingworth, Baldwin yang dikutip oleh Ch.
Buhler bahwa “Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan
mengakibatkan kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas
mengantuk, lekas lelah dan sebagainya”.

Pekerjaan mendidik dan melatih harus dimulai pada masa bayi, oleh karena pada saat itu
pikirannya paling mudah diajar dan pelajaran-pelajaran yang diberikan akan diingat, oleh
karena itu di atas bahu semua orang tua terdapat tanggung jawab untuk memberikan
pendidikan jasmani, mental, dan rohani. Orang tua harus mengetahui bahwa rumah tangga
adalah sebuah sekolah latihan. Tempat mendapat pendidikan yang pertama yang harus
diterima anak-anak pada tahun-tahun permulaan pada kehidupan mereka, mengajar mereka
untuk menjadi baik hati, sabar dan untuk memikirkan kepentingan orang lain.

“Janganlah pendidikan rumah tangga dianggap sebagai soal yang remeh. Ini menempati
tempat yang utama di dalam segala pendidikan yang benar. Para ibu dan bapak telah
dipercayakan satu tugas untuk membentuk pikiran anak-anak mereka”.
Pekerjaan orang tua mendahului pekerjaan guru mereka mempunyai sekolah rumah tangga
kelas pertama, untuk mempersiapkan anak-anak untuk memasuki kelas dua, yaitu untuk
menerima petunjuk-petunjuk dari guru. Oleh karena itu guru dan orang tua memiliki
tanggung jawab dalam melaksanakan program-program sekolah dan menjamin mutu semua
aspek penyelenggaraan dan hasil pendidikan.

Setelah anak mulai duduk dibangku sekolah, peran orang tua tidak dapat dilepaskan. Sikap
orang tua corak hubungan yang terjadi antara orang tua dan anak serta bagaimana perhatian
orang tua terhadap sekolah, maka semua ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak.
Menurut Piaget bahwa : “Anak-anak dalam rentang usia 7-11 tahun baru mampu berpikir
sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkrit”.

Perhatian kepada anak bukan hanya pemberian makanan, minuman, pakaian tetapi juga yang
lebih penting lagi adalah pemberian kasih sayang orang tua yang penuh dan sabar dalam
mendampingi anaknya sehari-hari.

Keberhasilan belajar anak sangat ditentukan oleh dorongan atau bimbingan belajar dari orang
tua. Karena dorongan ini dapat mempengaruhi anak secara langsung. Dengan demikian
apabila orang tua memberikan dorongan kepada anaknya, sekalipun keluarga tersebut dari
keluarga miskin akan tetapi menghasilkan efek yang positif terhadap anak dalam
pendidikannya.

Anak selalu berkembang baik fisik maupun mentalnya jika pertumbuhan fisik anak dapat
dilihat dari besar tubuh dan tinggi tubuh anak, namun dilihat dari perkembangan anak (jiwa)
anak terlihat dari keinginan serta kemampuan anak dalam bersikap sesuatu. Apalagi diera
modernisasi ini pengaruh yang masuk atau yang dialami anak sangat besar ditambah dengan
kemajuan dunia media baik media cetak atau media elektronik begitu cepatnya mengelilingi
kehidupan anak, sehingga jika orang tua lengah dalam menyingkapi keadaan ini maka
anaknya akan begitu saja cepat menerima sesuatu budaya atau ajaran dari luar. Tidak semua
ajaran dari luar itu buruk dan tidak semua ajaran dari luar itu baik. Sebagai bangsa yang
terkenal dengan budi pekerti yang luhur sebaiknya orang tua jangan bosan-bosan untuk selalu
mengibarkan dan selalu mencontohkan budi pekerti yang sesuai dengan kehidupan bangsa
kita.
Matematika mencakup beberapa operasi hitungan secara pecahan, penjumlahan,
pengurangan, serta pembagian.

Maka sering kali kita mendengar bahwa matematika itu sulit, padahal kesulitan itu bisa
diatasi apabila didukung dengan banyaknya latihan dirumah, mungkin bukan hanya
matematika saja yang perlu latihan di rumah pada pelajaran lain pun sama.
Segala problem atau masalah anak yang merasa ada kesulitan terhadap penyelesaian pada
pelajaran matematika dapat diatasi dengan bimbingan dan perhatian dari orang tua. Orang tua
harus selalu menyediakan waktu untuk menyelesaikan masalah anak, sehingga anak
terbimbing dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam pelajaran.

Menurut Robert K. Cooper dan Ayman Sawaf, membuat satu konsep bahwa “Kecerdasan
emosional” dianggap akan dapat membantu siswa dalam mengatasi hambatan-hambatan
psikologis yang ditemuinya dalam belajar. Menurutnya kecerdasan emosional adalah
“Kemampuan merasakan, memahami dan secara eefktif menerapkan daya dan kepekaan
emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh manusiawi”.
Kecerdasan emosional yang dimiliki siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, karena
emosi memancing tindakan seorang terhadap apa yang dihadapinya.
Pembelajaran matematika merupakan pengembangan pikiran yang rasional bagaimana kita
dapat mereflesikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari alasan tersebut penulis tertarik untuk
meneliti tentang pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi hasil belajar
matematik.

B. Identifikasi Masalah
Memahami latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Apakah siswa yang memiliki kecerdasan emosional stabil dapat mempengaruhi hasil
belajar matematika ?
2. Apakah siswa yang memiliki kecerdasan emosional labil dapat mepengaruhi prestasi
belajar matematika ?
3. Apakah lingkungan siswa di sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika ?
4. Apakah siswa yang memiliki keinginan untuk berprestasi dapat mempengaruhi prestasi
belajar matematika ?
5. Apakah ada hubungan motivasi terhadap siswa yang memiliki kecerdasan emosional labil
dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika ?
6. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional yang dimiliki siswa
dengan hasil belajar matematika ?
7. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap hasil belajar matematika ?
C. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang ada, maka kami membatasi pengkajian pada pengaruh kecerdasan
emosional siswa terhadap hasil belajar matematika kelas VII SLTP Advent VII Jakarta.
Hasil yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh dari evaluasi siswa dalam pelajaran
matematika setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran selama satu semester.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapatlah dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap hasil belajar matematika” ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menjelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah :
1. Menerapkan konsep ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di STKIP
“Kusuma Negara” Jakarta, khususnya tentang ilmu matematika.
2. Untuk mengetahui sampai sejauh manakah pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap
hasil belajar matematika dalam kaitannya dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP
Advent VII Jakarta.

F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan teori di bidang pendidikan khususnya mata pelajaran matematika di SMP.
Secara praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi para guru
matematika khususnya di SMP Advent VII Jakarta dalam upaya pengembangan dan
peningkatan kualitas pengajaran dengan senantiasa memperhatikan kecerdasan emosional
siswa guna meningkatkan prestasi belajar.

Judul Skripsi Matematika Terbaru 2010

Pengaruh Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah terhadap Hasil


Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Umum di Bandung Pendidikan Matematika

Efektivitas model konstruktivis dalam pembelajaran matematika pada siswa SMU Pendidikan
Matematika

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR DALAM UPAYA


MENINGKATKAN KREATIVITAS MATEMATIK SISWA SMP Pendidikan Matematika

PEMODELAN SPACE TIME AUTOREGRESSIVE MOVING AVERAGE (STARMA)


Pendidikan Matematika

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK


TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (Suatu
Penelitian Terhadap Siswa Kelas X di SMA Negeri 6Bandung) Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN


KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) (Penelitian Terhadap
Siswa MAN 1Bandung Kelas X Tahun Ajaran 2004-2005) Pendidikan Matematika
TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP (Suatu Penelitian Tindakan
Kelas terhadap Siswa SMP Negeri 1 Margahayu Kelas VIII?I Semester 1 Tahun Ajaran
2006/2007 di KabupatenBandung) Pendidikan Matematika

Suatu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan penalaran analogi matematika : studi


eksperimen pada Madrasah Aliyah Negeri Kodya Bandar Lampung Pendidikan Matematika

ALJABAR OPERATOR PADA MEKANIKA KUANTUM DAN APLIKASINYA PADA


PARTIKEL DALAM KISI SATU DIMENSI Matematika

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MATEMATIK SISWA MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) (Penelitian
Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas II SMKN 12Bandung pada Pokok Bahasan Geometri
Dimensi Dua) Pendidikan Matematika

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL


RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
MATEMATIKA SISWA SMP (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri
12Bandung) Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE IMPROVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP (Penelitian Tindakan Kelas
terhadap Siswa Kelas IXH di SMPN 26Bandung)

DIAGONALISASI BENTUK KUADRAT SERTA PENERAPANNYA DALAM


MENENTUKAN PERMUKAAN KUADRIK (QUADRIC SURFACE)  By: Sri
Rahayuningsih (98320078)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2002-07-11 , with 2 file(s). 

 
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-05-13 04:23:00
STUDI DESKRIPTIF TENTANG TATA LETAK GEDUNGKAMPUS III UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG (KAJIAN SECARA TEORI GRAPH)  By: ROUDATUL
HASANAH (98320073)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2002-07-11 , with 1 file(s). 

 
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-05-13 09:37:00
HUBUNGAN KEMAMPUAN DALAM MENGGAMBAR DENGAN PENGUASAAN
TRIGONOMETRI  By: Netty Febrianingdyah (98320052)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2002-07-11 , with 1 file(s). 
 
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-05-14 10:08:00

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL RUMUS-RUMUS


SEGITIGA DALAM TRIGONOMETRI  By: Ulfah Nurhidayati (98320036)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2002-07-12 , with 1 file(s). 

 
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-05-24 05:41:00

KAJIAN PENGAJARAN GEOMETRI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA


LUAR BIASA (TUNA RUNGU) DI PARE KEDIRI  By: SITI CHOTIMAH (97320016)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2002-07-22 , with 1 file(s). 
 

Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-09-21 08:55:00

MODEL ANTRIAN UNTUK SINGLE CHANNEL-SINGLE PHASE  By: Fitria


Siswatinningrum (98320083)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2002-11-19 , with 2 file(s). 

 
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2003-01-13 11:42:00

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PRESTASI BELAJAR


MATEMATIKA(Studi kasus pada siswa kelas II Jurusan Tata Busana SMK Kartika V-I
Malang) By: LILIS NUR HIDAYAH(98320041)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2003-03-13 , with 1 file(s). 

 
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2003-01-27 08:29:00

PENGARUH PENGUASAAN KONSEP dan KETERAMPILAN terhadapKEMAMPUAN


MENYELESAIKAN SOAL-SOAL APLIKASI pada BIDANG STUDI
MATEMATIKA(Studi Kasus Siswa Kelas I SLTP Muhammadiyah I Malang Tahun Ajaran
2001/ 2002)   By: MAMIK SETYANINGSIH(98320020)
Dept. of Computation and Mathematics Education
Created: 2003-03-27 , with 1 file(s). 
 

met sore, pak!!!


saya mo nanya….
saya semester 7, saya ad masalhnya tetapi tdk bs buat judulny…..
masalahnya, kalau di dalam pelajaran matematika kadang2 siswanya tidak mengerjakan apa
yang di suruh oleh gurunya, contohnya mengerjakan soal2 latihan di dalam mata pelajaran
matematika, siswa tidak mengerjakan kalau gurunya tidak mengecek masing2 siswa… Bisa
g’pak klo mau di teliti? kalau bisa apa sih pak judulnya, dari masalah tersebut???teerima
kasih pak sebelumnya….

Septia,
Itu namanya gejala penyakit “Attention Deficit Disorder” (ADD), coba cek di Google. Tapi
kok satu kelas mengalami semua, pasti ada penyebabnya, yaitu Classroom Environment dan
Out-of-Classroom Environment. Kalau mau mengadakan penelitian mendalam, bisa kok.
Coba ambil/pilih 5 faktor yang mempengaruhi Classroom Environment, mis : teacher,
teaching material, teaching method, handout, assignment. Lalu pilih 5 faktor yang
mempengaruhi Out-of-classroom environment, mis : Principal commitment, school mission,
school vision, school ranking, parents’ commitment…

Lalu buat 2 model Matematika, 1 untuk Classroom Environment mis CLSENV = (B1)*TCHR
+ (B2)*TCMT + (B3)*TCMD + (B4)*HDOU + (B5)*ASGN (begitu juga untuk Out-of-
Classroom Environment), lalu cari datanya masing-masing Faktor, uji dengan persamaan
Multiple Regression/ANOVA…..nah, didapat deh berapa B1, B2, B3, B4 dan B5. Lalu diuji
Statistik (F Test), ketahuan deh di antara B1 sampai B5 mana yang Significant, Highly
Significant, dsb. Lalu ambil kesimpulan berdasarkan Uji Statistik itu mana faktor yang
paling berpengaruh di dalam Classroom Environment. Ketahuan deh, apa yang
menyebabkan siswa kalau diajarin Matematika kok yang dikerjakan sendiri-sendiri,
misalnya Guru kurang Memotivasi, PR kurang, dsb…

Penjelasan saya ini sangat simple, dan mudah-mudahan Septia mengerti apa yang saya
maksudkan, kalau belum mengerti bisa kok tanya temannya, atau tanya Dosen Pembimbing
yang jago Statistik.

Ok ? Good luck deh…

Judul skripsinya bisa begini “ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DI DALAM


KELAS DAN DI LUAR KELAS TERHADAP PENCAPAIAN MURID DALAM MATA
PELAJARAN MATEMATIKA (STUDI KASUS : SD/SMP/SMA “X” DI KOTA

pagi pak…..
saya mau minta tlong judul skripsi ptk pendidikan matematika smk tau sma kira2 yang cepat
dipahami anak dalam pel. matematika dalam menggunakan alat peraga apa ya pa tlng bales
ke email saya ya pa…..
trima kasih

Etty,
Wah…pertanyaan Etty cukup sulit ya…:(

Menurut pendapat saya pribadi, pendidikan matematika di tingkat SMK atau SMA
semestinya sudah tidak menggunakan alat peraga lagi, kecuali untuk tingkat SD atau paling
lambat SMP. Soalnya SD dan SMP kan masih dalam tahap2 awal memahami matematika,
sedangkan kalau sudah SMA atau SMK kan sudah dalam tahap pendalaman…

Menurut pendapat saya pribadi, untuk level SMA dan SMK semestinya Pendidikan
Matematika sudah menggunakan “alat peraga” yang namanya komputer beserta sambungan
internetnya, karena di dunia maya banyak sekali animasi, teks, video yang berhubungan
dengan matematika seperti sudah saya praktekkan sendiri ketika menjadi dosen Teknik
Informatika/Ilmu Komputer, Matematika dan Statistika di universitas saya yaitu Binus
University..

Kalau yang Etty maksud alat peraga untuk pendidikan matematika di level SMA dan SMK itu
adalah komputer, maka berarti Etty sependapat dengan saya dan untuk itu bisa ditulis
skripsi yang bagus misalnya dengan judul :

“Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Penggunaan Teknologi Informatika dan Komunikasi


Sebagai Alat Peraga dalam Pendidikan Matematika di Level SMA/SMK”

Judul yang cukup bagus, sekaligus menantang bukan ?

pak karangan apa n jdulnya apa buat judul skripsi ini :


“PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM MINI PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA”

Fendra,
Berdasarkan judul skripsinya, maka perlu referensi tentang hal2 sbb :
- Referensi tentang Laboratorium mini
- Referensi tentang Pembelajaran
- Referensi tentang Pembelajaran Matematika
- Referensi tentang Teorema Phytagoras
- Referensi tentang Hasil Belajar Siswa

Bisa ditambahkan dengan referensi tentang Tools atau Metode yang dilakukan :
- Referensi tentang Perancangan Percobaan (Experimental Design)
- Referensi tentang Statistika

Mengenai buku-buku referensinya bisa dicari di Perpustakaan atau di


http://www.amazon.com

siang pak.saya mahasiswa fkip matematika..saat ini sy sem 7 dn sedang kebingungan


menemukan judul skripsi yang baik dan pas dengan porsi saya.saya tertarik dengan metode
mindmap tapi kata bapak itu merupakan jenis PTK,,sdangkan d tempat sy tidak dianjurkan
lagi yang ptk..bisakah saya minta pencerahan dari bapak tentang judul skripsi yang non ptk…
terimakasih sebelumnya..
oyah bisa sy minta alamt fb bpak..thenkz

Ayu,
Wah…saya cari-cari kapan konsultasi Ayu dulu di Blog saya, kok nggak ketemu ya. Tapi
saya masih inget kok Ayu nanya, dan saya tanya balik PTK itu apa to ? Ayu tidak
menjawabnya…

Jadi saya juga sulit ya memberi pencerahan tentang topik skripsi. Tapi bisa saja Ayu ambil
judul skripsi kira-kira sebagai berikut :
“Pengaruh Penggunaan Online Material pada Internet terhadap Peningkatan Nilai Siswa
(SMA X) pada Mata Pelajaran Matematika”

atau
“Analisis Faktor-Faktor Penggunaan Internet yang Mempengaruhi Peningkatan Nilai
Siswa (SMA X) pada Mata Pelajaran Matematika”

FB Ayu sudah saya add lho, tinggal di-approve saja…

You might also like