Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
gugusan amino aromatis dalam industri zat warna dan dapat dipakai untuk
1
I.2.2. Tujuan percobaan
dengan NaNO2 yang diperoleh dari hasil reaksi antara natrium nitrit
dioles
dengan NaNO2 yang diperoleh dari hasil reaksi antara natrium nitrit
2
kertas kanji dengan perubahan menjadi warna biru segera ketika
dioles
dengan NaNO2 yang diperoleh dari hasil reaksi antara natrium nitrit
dioles.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berbagai zat organik dan zat anorganik dapat ditentukan dengan cara ini.
Namun demikian agar tirasi redoks ini berhasil dengan baik, maka
garam diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan dengan
asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium
1. Suhu
dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitrit
4
dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazonium
2. Kecepatan reaksi
Sudah kita lihat bahwa dalam titrasi redoks ada dua jenis indikator,
indikator khusus yang bereaksi dengan salah satu komponen yang bereaksi,
dan indikator oksidasi reduksi yang sebenarnya tidak tergantung dari salah
satu zat, tetapi hanya pada potensial larutan selama titrasi. Pemilihan
indikator yang cocok ditentukan oleh kekuatan oksidasi titran dan titrat,
dengan perkataan lain, potensial titik ekivalen titrasi tersebut. Bila potensial
peralihan indikator tergantung dari pH, maka juga harus diusahakan agar pH
5
II.2 Uraian Bahan
1. Kloramfenikol (3 : 143)
nitrofenil propana-1,3-diol.
RM/BM : C11H12Cl2N2O5/323,12
Rumus struktur : OH H
O2N-- --C----C—CH2OH
H NH---CO--CHCl2
pahit.
Khasiat : Antibiotikum
2. Sulfadiazinum (3 ; 579)
6
Nama resmi : Sulfadiazinum
Sinonim : N-2-pirimidinisulfanilamida
RM/BM : C10H10N4O5S/250,27
Rumus struktur : N
H2N-- --SO2NH—
N
menjadi hitam.
Khasiat : Antibakteri
7
RM/BM : NaNO2/69,00
kekuningan rapuh
dalam etanol 95 % P
RM/BM : HCl/36,46
Kelarutan :-
8
Nama resmi : Kalii bromidum
RM/BM : KBr/119,01
dalam etanol 95 % p.
7. Paracetamol ( 3 : 37 )
9
Nama resmi : Acetaminophenum
RM / BM : C8H9NO2 / 151,56
RB : OH
NHCOCH3
rasa pahit.
Bagian gliserol.
8. Isoniazida ( 3 : 920 )
10
Nama resmi : Isoniazidum
RM / BM : C6H7N3O / 137,14
RB : N
O=C-NHNH3
Persyaratan kadar : Tidak kurang dari 98,0 %, dan tidak lebih dari
101,0 % C6H7N3O
eter P.
Khasiat : Antitiberculosa.
cahaya.
11
RM/BM :-
mempunyai rasa.
12
BAB III
METODE KERJA
III.1.1 Alat
pengaduk, botol semprot, buret 25 ml, Erlenmeyer 300 ml, gelas piala 400 ml,
gelas ukur 25 ml, magnetic stirrer, pipet tetes, sendok tanduk, statif, klem,
III.1.2 Bahan
Kristal sulfadiazine, larutan HCl pekat, Larutan baku NaNO2 0,1N, serbuk
13
1. Paracetamol
- Ditambahkan 2 gr KBr.
- Ditambahkan 10 ml aquadest
- Didinginkan dalam baskom berisi air es, dijaga agar suhu tidak lebih
dari 150C.
2. Sulfadiazin
- Didinginkan dalam baskom berisi air es, dijaga agar suhu tidak lebih
dari 150C.
14
3. Isoniazid
- Didinginkan dalam baskom berisi air es, dijaga agar suhu tidak lebih
dari 150C.
4. Kloramfenikol
- Didinginkan dalam baskom berisi air es, dijaga agar suhu tidak lebih
dari 150C.
15
6. Pembuatan dan pembakuan larutan NaNO2
larutan indicator toepeolin oo 0,1 % dan 3 tetes larutan biru metilen 0,1 %>
Titrasi hati-hati dengan larutan natrium nitrit 0,1 M sambil diduk-aduk sampai
dahulu pada suhu 105 C selama 2 jam, masukkan dalam gelas piala,
warna biru pada pasta kanji iodide yang disebabkan oleh penggoresan satu
16
BAB IV
PEMBAHASAN
garam diazonium yang terbentuk dari reaksi asam nitrit dengan amin
aromatik bebas.
bawah suh 15°C. Hal ini karena garam diazonium tidak stabil dan jika
suhunya lebih tinggi bisa terurai menjadi fenol dan natrium. Pada pecobaan
ini, digunakan indikator luar yakni kertas kanji iodida. Pada kertas kanji iodida
akan terjadi perubahan warna mendi biru karena iodida diubah menjadi
iodium ketika bertemu dan kanji. HNO2 akan bereaksi dengan sampel dan
akan membentuk garam diazonium, namun tidak semua HNO2 itu akan
17
kelebihan / sisa asam nitrit akan mengoksidasi iodida mejadi iodium dan
reaksinya :
itu, dinginkan ingát suhu di bawah 15°C. selanjutnya dtirasi dengan NaNO2
0,093 N. titrasi dihentikan ketika terbentuk warna biru segera ketika larutan
Kadar ini tidak sesuai dengan pustaka (FI III) yakni tidak kurang dari 98% dan
primer. Kemudian ditambahkan lagi HCl pekat 3 ml. Larutan dibiarkan selama
18
3 menit untuk memastikan ada atau tidaknya endapan. Jika terjadi endapan,
Kadar ini tidak sesuai dengan pustaka (FI III) yakni tidak kurang dari 97%.
HCl encer lalu ditambahkan dengan air. Kemudian larutan didinginkan hingga
titrasi dihentikan ketika terbentuk warna biru segera ketika larutan digoreskan
di kertas kanji iodida. Kadar yang didapatkan adalah 96,4254 %. Kadar ini
tidak sesuai dengan pustaka (FI III) yakni tidak kurang dari 98% dan tidak
perlu direduksi dan dihidrolisis karena sudah berupa amin prmer. Kemudian
dengan NaNO2 0,093 N. titrasi dihentikan ketika terbentuk warna biru segera
19
adalah 92,9319 %. Kadar ini tidak sesuai dengan pustaka (FI III) yakni tidak
Dilarutkan 0,75 gram kalium iodida dalam 5 ml air dan 2 gram zink klorida
20
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102% C10H10N4O2S,
tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 101% C8H9No2 dihitung
21
lebih dari 101% C6H7N3O,dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Makassar.
Kesehatan RI : Jakarta.
Kesehatan RI : Jakarta.
22