Professional Documents
Culture Documents
PERADILAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:Gabriel roito P.
b
Kelas:V
Pengertian Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Administratif
hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum
internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari
perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa
"Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan
tirani yang merajalela."
Hukum dapat dibagi dalam berbagai bidang, antara lain hukum perdata, hukum publik,
hukum pidana, hukum acara, hukum tata negara, hukum internasional, hukum adat, hukum
islam, hukum agraria.
Hukum perdata
1. Hukum keluarga
2. Hukum harta kekayaan
3. Hukum benda
4. Hukum Perikatan
5. Hukum Waris
Hukum Publik
Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara subjek hukum dengan orang
lain.atau Hukum publik adalah hukum yang mengatur kepentingan masyarakat. Hukum
publik adalah hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan tentang
masyarakatn dan menjadi hukum perlindungan publik.
Hukum Pidana
Hukum pidana dalam Islam dinamakan qisas, yaitu nyawa dibalas dengan nyawa, tangan
dengan tangan, tetapi di dalam Islam ketika ada orang yang membunuh tidak langsung
dibunuh, karena harus melalui proses pemeriksaan apakah yang membunuh itu sengaja
atau tidak disengaja, jika sengaja jelas hukumannya adalah dibunuh jika tidak disengaja
wajib membayar didalam Islam wajib memerdekakan budak yang selamat, jika tidak ada
membayar dengan 100 onta, jika mendapat pengampunan dari si keluarga korban maka
tidak akan terkena hukuman.
Hukum Acara
Untuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering juga disebut hukum
formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana cara agar hukum
(materiil) itu terwujud atau dapat diterapkan/dilaksanakan kepada subyek yang memenuhi
perbuatannya . Tanpa hukum acara maka tidak ada manfaat hukum materiil. Untuk
menegakkan ketentuan hukum pidana diperlukan hukum acara pidana, untuk hukum
perdata maka ada hukum acara perdata. Hukum acara ini harus dikuasai para praktisi
hukum, polisi, jaksa, pengacara, hakim.
tegaknya supremasi hukum itu harus dimulai dari penegak hukum itu sendiri. yang paling
utama itu adalah bermula dari pejabat yang paling tingi yaitu mahkamah agung harus benar-
benar melaksanakan hukum materil itu dengan tegas. baru akan terlaksana hukum yang
sebenarnya dikalangan bawahannya.
Hukum internasional
Hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antar negara satu dengan negara lain
secara internasional Universal, yang mengandung dua pengertian dalam arti sempit dan
luas.
Sejarah Hukum adalah bidang studi tentang bagaimana hukum berkembang dan apa yang
menyebabkan perubahannya. Sejarah hukum erat terkait dengan perkembangan peradaban
dan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari sejarah sosial. Di antara sejumlah ahli
hukum dan pakar sejarah tentang proses hukum, sejarah hukum dipandang sebagai catatan
mengenai evolusi hukum dan penjelasan teknis tentang bagaimana hukum-hukum ini
berkembang dengan pandangan tentang pemahaman yang lebih baik mengenai asal-usul
dari berbagai konsep hukum. Sebagian orang menganggapnya sebagai bagian dari sejarah
intelektual. Para sejarawan abad ke-20 telah memandang sejarah hukum dalam cara yang
lebih kontekstual, lebih sejalan dengan pemikiran para sejarawan sosial. Mereka meninjau
lembaga-lembaga hukum sebagai sistem aturan, pelaku dan lambang yang kompleks, dan
melihat unsur-unsur ini berinteraksi dengan masyarakat untuk mengubah, mengadaptasi,
menolak atau memperkenalkan aspek-aspek tertentu dari masyarakat sipil. Para sejarawan
hukum seperti itu cenderung menganalisis sejarah kasus dari parameter penelitian ilmu
sosial, dengan menggunakan metode-metode statistik, menganalisis perbedaan kelas
antara pihak-pihak yang mengadukan kasusnya, mereka yang mengajukan permohonan,
dan para pelaku lainnya dalam berbagai proses hukum. Dengan menganalisis hasil-hasil
kasus, biaya transaksi, jumlah kasus-kasus yang diselesaikan, mereka telah memulai
analisis terhadap lembaga-lembaga hukum, praktik-praktik, prosedur dan amaran-
amarannya yang memberikan kita gambaran yang lebih kompleks tentang hukum dan
masyarakat daripada yang dapat dicapai oleh studi tentang yurisprudensi, hukum dan aturan
sipil.
Filsafat hukum
Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakekat hukum itu, apa
tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping
menjawab pertanyaan masalah-masalah umum abstrak tersebut, filsafat hukum juga
membahas soal-soal kongkret mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan
masalah keabsahan berbagai macam lembaga hukum.
Filsafat adalah merupakan suatu renungan yang mendalam terhadap suatu objek untuk
menemukan hakekat yang sebenarnya, bukan untuk mencari perpecahan dari suatu cabang
ilmu, sehingga muncul cabang ilmu baru yang mempersulit kita dalam mencari suatu
kebenaran dikarenakan suatu pertentangan sudut pandang.
Sosiologi hukum
Sosiologi hukum adalah merupakan suatu disiplin ilmu dalam ilmu hukum yang baru mulai
dikenal pada tahun 60-an. Kehadiran disiplin ilmu sosiologi hukum di Indonesia memberikan
suatu pemahaman baru bagi masyarakat mengenai hukum yang selama ini hanya dilihat
sebagai suatu sistem perundang-undangan atau yang biasanya disebut sebagai
pemahaman hukum secara normatif. Lain halnya dengan pemahaman hukum secara
normatif, sosiologi hukum adalah mengamati dan mencatat hukum dalam kenyataan
kehidupan sehari-hari dan kemudian berusaha untuk menjelaskannya. Sosiologi Hukum
sebagai ilmu terapan menjadikan Sosiologi sebagai subyek seperti fungsi sosiologi dalam
penerapan hukum, pembangunan hukum, pembaharuan hukum, perubahan masyarakat
dan perubahan hukum,dampak dan efektivitas hukum.
Hukum Indonesia
Indonesia adalah negara yang menganut sistem hukum campuran dengan sistem hukum
utama yaitu sistem hukum Eropa Kontinental. Selain sistem hukum Eropa Kontinental, di
Indonesia juga berlaku sistem hukum adat dan sistem hukum agama, khususnya hukum
(syariah) Islam. Uraian lebih lanjut ada pada bagian Hukum Indonesia.
Hukum Hukum adalah peraturan atas kaidah tingkah laku manusaia yang diadakan oleh
lembaga yang berwenang membuatnya.
1. Hukum acara perdata adalah ketentuan hukum yang mengatur dengan cara
bagaimana tertib hukum perdata dapat ditegakkan. Dengan kata lain hukum acara
perdata adalah hukum yang mengatur cara orang berproses untuk memperoleh
keputusan dari pengadilan
2. Hukum acara pidana adalah ketentuan hukum yang mengatur dengan cara
bagaimana tertib hukum pidana dapat ditegakkan deandainya terjadi pelanggaran
dan cara bagaimana negara harus menunaikan hak pidana / hak menghukumnya
kepada sipelanggar hukum seandainya terjadi pelanggaran
B) Hukum pidana adalah hukum yang mengatur perbuatan apa yang melanggarnya
serta mengatur cara mengajukan perkara kemuka pengadilan. Bedasarkan aturannya,
hukum pidana dibedakan menjadi :
1. Hukum pidana formal adalah ketentuan hukum yang mengatur dengan cara
bagaimana tertib hukum pidana dapat ditegakkan / dilaksanakan.
2. Hukum pidana material adalah hukum yang mengatur hal ikhwal yang dilarang /
diharuskan orang yang dapat dipidana dan dipidana yang dapat dijatuhkan.
• Hukum publik adalah hukum yang melindungi kepentingan publik atau umum,
orang banyak dan negara. Macam – macam hukum publik yaitu
1. Hukum intertemporal adalah hukum yang mengatur tentang cara tata cara
menyelesiakan perkara dalam hal pelanggaran.
5. Hukum istimewa adalah hukum yang mengatur sesuatu yang luar biasa
1. Hukum perdata formal adalah keseluruhan kaidah / asas – asas hukum yang
mengatur hubungan perdata materiil
2. Hukum perdata materiil adalah keseluruhan kaidah / asas – asas hukum perdata
yang mengatur hak, harta benda dan hubungan antara orang luar dan orang dalam
suatu negara.
3. Traktat yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara dalam suatu perjanjian antar
negara.
5. Doktrin yaitu pendapat ahli hukum terkemuka yang mempunyai pengaruh dalam
pengambilan keputusan oleh hakim.
2. hukum tidak tertulis yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat
tetapi tidak tertulis.
1. Hukum lokal yaitu hukum yang hanya berlaku disuatu daerah tertentu. Misalnya
hukum adat.
3. Hukum internasional yaitu huikum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia
internasional. Misalnya hukum perang , hukum publik internasional dan hukum
perdata internasional.
5. Hukum gereja yaitu kumpulan norma – norma yang ditetapkan oleh gereja untuk
para anggotanya.
6. Hukum regional yaitu hukum yangmengatur hubungan kerjasama antara negara
dalam suatu kawasan.
1. Hukum positif (Ius constitutum) yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
2. Ius contituendum yaitu hukum yang diharapkan dapat berlaku dimasa akan
datang.
3. Ius nature / hukum asasi (hukum alam) hukum yang berlaku dimana – mana
dalam segala waktu dan untuk segala bangsa didunia.
1. Hukum material yaitu hukum yang memuat perintah dan larangan misalnya KUHP
2. Hukum formal yaitu hukum yang berisi tata cara melaksankan dan
mempertahankan hukum material. Misalnya hukum acara pidana.
1. Hukum obyetif yaitu hukum yang berlaku umum dan tidak mengenai orang /
golongan tertentu.
2. Hukum subyektif yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku
terhadap seorang tertentu/ lebih.
3.Hukum antar golongan yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang
masing – masing pihak tunduk pada hukum yang berbeda.
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR.
3. Undang – undang
5. Peraturan pemerintah.
6. Keputusan presiden.
7. peraturan daerah.
1. Perintah yaitu berupa kehausan bagi setiap orang untuk berbuat sesuatu karena
akibatnya dipandang baik.
2. Larangan yaitu berupa keharusan bagi setiap orang untuk tidak berbuat sesuatu
karena akibatnya dipandang tidak baik /berupa hukuman bagi siapa yang
melanggarnya.
1. Bersifat memaksa artinya hukum harus dilaksanakan dan tidak dapat ditawar /
negara hukum dapat memaksa agar peraturan hukum yang ada dapat menciptakan
ketertiban dan keteraturan
2. Bersifat mengatur artinya apabila kita melanggar hukum kita akan dikenakan
sanksi/ hukuman / negara hukum dapat mengatur agar tidak terjadi bentrokan antara
yang satu hal dengan hal lainnya.
S) Cara meningkatkan kesadaran hukum yaitu:
3. Setaip anggota masyarakat harus memiliki sikap positif terhadap hukum artinya
mendukung berlakunya hukum dan memilih menaati perintah hukum dibanding
dengan melanggarnya.
V) Adapun manfaat yang dapat kita ambil dalam sistem hukum yaitu: