You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaya dan
hidayahnya sehingga kita selalu dilindungi dan diberi kesehatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat beserta salam kepada nabi besar
Muhamad saw yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju kealam yang penh
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang dapat kita rasakan dan kembangkan
seperti saat ini.

Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai mengenai model PPSI (Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional) terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Tentunya
makalah ini masih memerlukan saran dan komentar untuk mencapai kesempurnaan di dalam
isinya.Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Model PPSI ini adalah gabungan dari perencanaan pengajaran versi Performance
Based Teacher Education (PBET), perencanaan pengajaran sistematika dan perencanaan
pengajaran model Davis. Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional).Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung
pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan system, yaitu suatu kesatuan yang
terorganisasi, yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama
lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara itu, fungsi model ini
adalah untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara
sistematik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi pendidik dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.Maka PPSI juga dapat disebut menggunakan
pendekatan yang berorientasikan pada tujuan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini akan membahas beberapa permasalahan yang akan di temukan
dalam model PPSI. Antaranya sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari PPSI?


2. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model PPSI?
3. Apa saja komponen-komponen dalam model PPSI?
1.3. TUJUAN

Dari rumusan masalah diatas, maka kami simpulkan beberapa tujuan dalam tulisan
kami ini, antara lain:

1. Agar mengetahui definisi dari model PPSI.


2. Mengetahui langkah-langkah dalam pelaksanaan model PPSI
3. Mengetahui komponen-komponen yang ada dalam model PPSI.
BAB II

PEMBAHASAN

Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)

2.1. Defenisi

PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan,
desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar (Hamzah B.Uno, 2007).Oemar
Hamalik (2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna
untuk menyusun satuan pelajaran.

2.2. Langkah-langkah Dari Pelaksaaan Model PPSI

 Merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran khusus yang berupa


rumusan yang jelas dan operasional mengenai kemampuan atau kompetemsi yang
diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
 Mengembangkan alat evaluasi, yaitu tes yang dilakukan yang fungsinya untuk menilai
sejauh mana kemampuan siswa, pada model PPSI evaluasi dilakukan saat tujuan
pembelajaran khusus telah ditetapkan.
 Menentukan kegiatan belajar mengajar, yaitu kegiatan yang akan dilakukan agar
tujuan yang diinginkan tercapai, setelah kegiatan ditetapkan perlu dirumuskan pokok-
pokok mteri yang akan diberikan, sesuai dengan kegiatan yang telah ditetapkan.
 Merencanakan program kegiatan belajar mengajar, titik tolaknya adalah suatu
pelajaran yang diambil dari kurikulum yang telah ditetapkan jumlah jam/SKS-nya dan
diberikan pada kelas dalam semester tertentu. Pendekatan dan metode harus sesuai
tujuan dan materi yang telah ditetapkan, termasuk pelaksanaan evaluasi.
 Pelaksanaan, langkah-langkah dalam pelaksanaan program ini adalah mengadakan
Pre-Test (tes awal), menyampaikan materi pelajaran, mengadakan Pos-Test (test
akhir).
2.3. Komponen

Komponen-komponen yang terdapat dalam model PPSI adalah sebagai berikut :

1. Pedoman perumusan tujuan

Pedoman perumusan tujuan memberikan petunjuk bagi guru dalam merumuskan


tujuan-tujuan khusus.Perumusan tujuan khusus itu berdasarkan pada pendalaman dan analisis
terhadap pokok-pokok bahasan/ subpokok bahasan yang telah digariskan untuk mencapai
tujuan instruksional dan tujuan kurikuler dalam GBPP.Seluruh usaha pendidikan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan jenis dan jenjang pendidikan formal, apa yang akan dicapai lewat
bidang studi tertentu, apa yang akan dicapai dalam pembahasan tertentu, apa yang akan
dicapai dalam pembahasan topik pelajaran atau satuan bahasan tertentu.

2. Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian

Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian memberikan petunjuk tentang


prosedur penilaian yang akan ditempuh, tentang tes awal (pre test) dan tes akhir (post test),
tentang jenis tes yang akan digunakan dan tentang rumusan soal-soal tes sebagai bagian dari
satuan pelajaran. Tes yang digunakan dalam PPSI disebut criterion referenced test yaitu tes
yang digunakan unuk mengukur efektifitas program/pelaksanaan pengajaran.

3. Pedoman proses kegiatan belajar siswa

Pedoman proses kegiatan belajar siswa merupakan petunjuk bagi guru untuk
menetapkan langkah-langkah kegiatan belajar siswa sesuai dengan bahan pelajaran yang
harus dikuasai dan tujuan khusus instruksional yang harus dicapai oleh para siswa.

Dalam menentukan metode atau alat bantu pengajaran yang akan dipakai untuk mencapai
tujuan (TIK), para guru dan calon guru dituntut:

a. Menyadari bahwa TIK dan sifat bahan adalah dasar untuk menentukan metode dan
alat bantu pengajaran.
b. Guru menguasai berbagai metode secara fungsional misalnya metode ceramah,
diskusi, dll.
c. Mempertimbangkan fasilitas yang ada.
d. Setiap pelaksanaan metode pengajaran harus mempertimbangkan kondisi situasi
murid dan berusaha untuk aktivitas belajarnya.
e. Apakah guru tersebut benar-benar mampu melaksanakan metode beserta alat bantu
pengajaran yang dipilihnya.

4. Pedoman program kegiatan guru

Pedoman program kegiatan guru merupakan petunjuk-petunjuk bagi guru untuk


merencanakan program kegiatan bimbingan sehingga para siswa melakukan kegiatan sesuai
dengan rumusan TIK. Dalam hubungan ini guru perlu:

a. Merumuskan materi pelajaran secara terperinci

Hal ini dimaksudkan agar guru mampu menjabarkan materi pelajaran secara:

1. jelas kegunaannya untuk mencapai TIK;


2. sesuai dengan pengalaman murid;
3. terjamin kebenaran ilmiahnya;
4. mampu mengikuti perkembangan ilmu tersebut;
5. representatif;
6. dan berguna bagi kehidupan murid sehari-hari.

b. Memilih metode-metode yang tepat

Guru menentukan lamanya waktu pelajaran berdasarkan keberagaman isi TIK dan
tingkat kesukaran materi pelajaran. Guru juga dituntut untuk mempertimbangkan jenis
metode serta alatbantu pengajaran yang dipilih.

c. Menyusun jadwal secara terperinci.

Sebelum melangkah ke pelaksanaan, satuan pelajaran sebagai persiapan tulis lengkap


harus telah selesai disusun.

5. Pedoman pelaksanaan program

Pedoman pelaksanaan program merupakan petunjuk-petunjuk dari program yang telah


disusun.Petunjuk-petunjuk itu berkenaan dengan dimulainya pelaksanaan tes awal
dilanjutkan dengan penyampaian materi pelajaran sampai pada dilaksanakannya penilaian
hasil belajar.

Langkah ini terdiri dari 3 macam kegiatan, ialah:

a.Mengadakan pre-test

Tes yang kita berikan pada siswa adalah tes yang disusun pada langkah kedua.Fungsi
dari pre-test ini untuk menilai sampai di mana siswa telah menguasai keterampilan yang
tercantum dalam TIK.

b. Penyampaian materi pelajaran

Guru menyampaikan materi pelajaran kepada murid/guru membimbing murid untuk


mendalami dan mengusai materi pelajaran.

c. Mengadakan evaluasi

Post-test yang telah disusun pada langkah kedua diberikan pada murid-murid setelah
mereka mengikuti program pelajaran.

· a. Pre-test

Bertujuan untuk menilai kemampuan murid yang tercantum dalam TIK.Sebelum


mereka mengikuti program pengajaran (secara praktis pre-test untuk menilai kemampuan
murid mengenai penguasaan materi palajaran sebelum mereka dibimbing guru menguasai
materi pelajaran yang telah diprogramkan).

·b. Post-test

Berfungsi untuk menilai kemampuan-kemampuan murid setelah pengajaran


diberikan.Post-test digunakan untuk menilai efektifitas pengajaran.

6.Pedoman Perbaikan atau Revisi

Pedoman perbaikan atau revisi yang merupakan pengembangan program setelah


selesai dilaksanakan.Perbaikan dilakukan berdasarkan umpan balik yang diperoleh
berdasarkan hasil penilaian akhir.
BAGAN MODEL PPSI

PERUMUSAN TUJUAN III. KEGIATAN BELAJAR


Bersifat operasional Merumuskan semua
Berbentuk hasil belajar kemungkinan kegiatan belajar
Berbentuk tingkah laku untuk mencapai tujuan
Hanya ada satu tingkah laku Menetapkan kegiatan yang perlu
II. PENGEMBANGAN ALAT atau tidak perlu ditempuh
IV. PENGEMBANGAN PROGRAM
EVALUASI KEGIATAN
Menentukan jenis tes yang Merumuskan materi pelajaran
akan digunakan menilai Menetapkan metode yang
ketercapaian tujuan. digunakan
Menyusun item soal untuk Memilih alat dan sumber belajar
menilai setiap tujuan yang dipakai
Menyusun jadwal

V. PELAKSANAAN
Mengadakan pretest
Menyampaikan materi pelajaran
Mengadakan posttest
Perbaikan
2.4. Contoh Model PPSI dalam Materi Pemahaman Artikel Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Bentuk Satuan Pelajaran

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Subbidang studi : Wacana tulis

Satuan Bahasan : Artikel

Kelas/Semester : XII/1

Waktu : 4 x 45’ = 180’

I. Tujuan Intruksional Umum : Menilai gagasan dan pikiran penulis dalam suatu

artikel.

Tujuan Intruksional Khusus : Setelah mendapat informasi dan pengarahan guru,

siswa mampu:

a) menyebutkan pengertian artikel

b) menjelaskan ciri-ciri artikel

c) mencari gagasan penulis terhadap suatu artikel

d) menilai pemikiran-pemikiran penulis

II. Pengembangan Alat Evaluasi

a. Menggunakan jenis test formatif


b. Memberikan pertanyaan yang berkaitan tentang artikel. Antaranya:
1. Apa pengertian dari artikel?
2. Sebutkan ciri-ciri artikel!
3. Dari artikel yang dibaca temukan pendapat penulis.
4. Beri tanggapan anda terhadap pendapat penulis artikel tersebut!
III. Kegiatan Belajar

a. Pokok-pokok kegiatan guru :


 Pada pertemuan pertama di materi wacana tulis (artikel) guru memberi
penjelasan dan contoh dari artikel.
 Siswa harus menemukan ciri-ciri dan pendapat penulis artikel.
 Guru membagi kelompok dan memberi tugas kepada siswa untuk membawa
artikel dipertemuan selanjutnya.
 Guru melakukan test untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b. Pokok-pokok kegiatan siswa :
 Guru memperhatikan dan mencatat penjelasan guru.
 Siswa harus menemukan ciri-ciri, pengertian dan pendapat penulis pada
artikel.
 Siswa bekerja kelompok mendiskusikan masing-masing artikel yang mereka
bahas dan berdiskusi dengan kelompok lain.
 Menjawab pertanyaan atau test-test yang diberikan guru.

IV. Pengembangan Program Kegiatan

A. Materi pelajaran
1. Membahas artikel
1.1 Mencari pengertian artikel
1.2 Mencari ciri-ciri artikel
2. Memahami artikel
2.1 Mencari pendapat penulis
2.2 Mengungkapkan pikiran sendiri setelah membaca artikel
B. Metode
Metode : Tanya jawab
C. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat pelajaran
 Papan tulis
 Infocus
 Laptop
2. Sumber bahan
 Buku teks
 Teks artikel dari surat kabar (media cetak)
D. Jadwal
Pertemuan pertama : Hari senin, jam 07.00 – 08.30
Pertemuan kedua : Hari sabtu, jam 10.00 – 11.30

V. Pelaksanaan

Pertemuan pertama : 90’


1. Pretest = 15 menit
2. guru menyampaikan materi pelajaran = 35 menit
3. Guru dan murid memahami artikel = 25 menit
4. Posttest = 15 menit
Pertemuan kedua : 90’
1. Guru mengingatkan kembali materi = 10 menit
2. Siswa berdiskusi dalam kelompok = 50 menit
3. Posttest = 15 menit
4. Perbaikan = 15 menit
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Model PPSI bisa digunakan untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan


program pengajaran secara sistematik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi
pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar.Ada banyak pedoman yang ada dalam
model PPSI tersebut.Antaranya : 1) Pedoman perumusan tujuan, 2) Pedoman prosedur
pengembangan alat penilaian, 3) Pedoman proses kegiatan belajar siswa, 4) Pedoman
program kegiatan guru, 5) Pedoman pelaksanaan program, 6) Pedoman Perbaikan atau
Revisi.

B. SARAN

Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional dapat dilakukan dalam kegiatan belajar


mengajarPPSI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan
pelajaran sehingga bias menunjang kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.
Model pembelajaran PPSI

Oleh :

Ade ariwany (A1A009040)

Anang maulana (A1A009042)

Atin febtiana (A1A009048)

Ari alessandro (A1A0090 )

Andri dwitama (A1A0090 )

Bayu Trisetiawan (A1A0090 )

RPOGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2011

You might also like