You are on page 1of 15

Bajak dan Traktor… 

^^
Posted on Juni 25, 2010 by Arumaarifu
waahh…. malam ini posting untuk pengetahuan…
BAJAK
Bajak adalah alat yang digunakan dalam pertanian awal untuk budidaya di tanah untuk persiapan penanaman bibit
atau tanaman. Ia telah menjadi instrumen dasar bagi sebagian besar dari rekaman sejarah, dan merupakan salah
satu kemajuan besar di sektor pertanian. Tujuan utama dari ploughing adalah untuk mematikan melalui lapisan atas
tanah, sehingga gizi segar ke permukaan, sedangkan makam gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya, yang
memungkinkan mereka untuk mengalah. Ia juga aerates tanah, dan memungkinkan untuk terus uap air yang lebih
baik. Modern ini, penggunaan bajak biasanya di lahan kering, dan kemudian digaru sebelum tanam.
Bajak yang awalnya dikerjakan oleh sapi jantan, dan kemudian di banyak daerah olehkuda. Dalam negara industri,
pertama alat mekanik tarik yang digunakan membajak dengan uap-daya (ploughing mesin atau traktor uap) tetapi ini
telah secara bertahap superseded oleh internal-combustion-powered traktor. Pada masa lalu dua dekadetelah
menggunakan bajak dikurangi di beberapa daerah (di mana tanah erosi dan kerusakan adalah masalah), demi  bajak
dangkal dan kurang invasi tanah yg dikerjakan teknik.
Bajak bahkan digunakan di bawah laut, untuk peletakan kabel, serta mempersiapkan bumi untuk sisi-scan
sonar dalam suatu proses yang digunakan dalam eksplorasi minyak.
Sejarah
Dalam bahasa Inggris, seperti dalam bahasa Jerman, yang secara tradisional telah dikenal menjajar oleh nama lain,
misalnya Inggris Kuno sulh, Jerman Kuno medelaatau huohili, dan Norse Lama arðr.
Kata Bajak yang sekarang juga berasal dari Jerman, tetapi muncul relatif terlambat (ia tidak hadir dari Gothic), dan
pemikiran untuk menjadi salah satu dari loanword Bahasa italia utara. Dalam hal ini memiliki arti yang berbeda:
di Raetic plaumorati(Pliny), dan Latin plaustrum “gerbong, keranjang”, plóstrum, plóstellum “keranjang”,
dan plóxenum, plóximum “keranjang kotak”.
Istilah ini telah dipinjam ke dalam bahasa Balto-Slavia, seperti Slavia Gereja Lamaplugъ dan Lithuania plúgas. Pada
akhirnya, kata tersebut ke pemikiran yang berasal dari leluhur PIE * blōkó, terkait dengan Armenia pelem “untuk
menggali” dan Welshbwlch “kesenjangan, takuk”.
Sejarah dari membajak
‘A Champion pembajak tanah’, dari Australia, sekitar tahun 1900
Pembajakan dengan kerbau di Hubei, Cina
MENCANGKUL
Ketika Pertanian pertama kali dikembangkan, pengolahan tanah diadakanpenggalian sticks atau hoes telah
digunakan di daerah yang sangat subur, seperti tepian dari Nil di mana banjir tahunan rejuvenates tanah, untuk
membuat furrows dimana bibit bisa tumbuh sendiri. Untuk secara teratur tumbuh tanaman di daerah kurang subur,
tanah harus mencari untuk membawa nutrisi ke permukaan.
Scratch plough
Proses menjinakkan sapi jantan di Mesopotamia dan kontemporer denganperadaban lembah Indus, mungkin seawal
6 SM, yang diberikan manusia dengan daya tarik yang diperlukan untuk melakukan proses membajak. Membajak
awalnya yang sangat sederhana adalah scratch-plough, atau ARD, yang terdiri dari frame vertikal memegang tongkat
kayu yang menyeret melalui tanah (masih digunakan di banyak negara di dunia). Memisahkan suatu potongan tanah
yang dibajak langsung di sepanjang jalan, yang kemudian dapat ditanam. Karena ini bentuk strip menjajar
melepaskan tanah yang tak terganggu antara baris, kolom sering di sudut kanan lintasan yang dibajak, dan ini
cenderung mengarah ke bidang squarish Oleh Archeology dari utara Eropa, seperti squarish bidang yang disebut
sebagai “Celtic fields”.
Crooked ploughs
Bangsa Yunani yang memperkenalkan ternyata berikutnya besar di muka desain bajak; yang bengkok menjajar yang
sudut pemotongan permukaan maju. Permukaan pemotongan yang sering dibuat dengan perunggu atau (kemudian)
besi. Logam yang mahal, sehingga dalam waktu perang telah dicairkan atau tertempa untuk membuat senjata. Hal ini
agaknya asal istilah “beat your sword to ploughshares”.
Mouldboard menjajar
Membajak dengan sapi. Miniatur dari awal abad ke-keenambelas-naskah dari Inggris Tengah poem Allah Spede
kamu bintang biduk, yang diselenggarakan di British Museum
rekonstruksi dari cetakan papan Bajak.
Bajak besi dari China dengan lengkung mouldboard, 1637.
Horse-drawn, two-furrow plough.
Bagian utama di muka desain bajak adalah mouldboard meluku (ejaan Amerika:moldboard bajak), yang dibantu
pisau pemotong . Coulter, pisau atau skeith luka vertikal ke dalam tanah hanya bagian depan (atau frog) yang
berbentuk baji permukaan ke depan dan bawah mouldboard dengan landside yang mendukung frame di bawah
tanah-komponen. Bagian atas bagian bingkai membawakan (dari depan) dengan kopel untuk motif tenaga (kuda),
yang Coulter dan landside bingkai. Tergantung pada ukuran pelaksanaan, dan jumlah furrows ini dirancang untuk
menjajar sekaligus, ada roda atau roda diposisikan untuk mendukung frame. Dalam hal satu-kernyit menjajar hanya
ada satu roda di depan dan menangani di belakang untuk ke pembajak tanah dan mengendalikan gerakan ini.
Ketika menyeret melalui bidang Coulter luka di bawah ke dalam tanah dan berbagi luka horizontal dari sebelumnya
kernyit ke vertikal potong. Ini merilis sebuah potongan segiempat dari tanah yang kemudian diangkat oleh bagian dan
dibawa oleh mouldboard ke atas dan ke atas, sehingga potongan tanah teratas (slice daritanah) yang sedang
memotong, mengangkat dan menggulung atas ketika bajak bergerak maju, menurun kembali ke tanah terbalik ke
dalam parit dan kembali ke tanah dari bidang yang menurun sebelumnya. Setiap perbedaan di dalam tanah dimana
tanah yang telah diangkat dan dipindahkan di seluruh (biasanya ke kanan) disebut parit. The sod that has been lifted
from it rests at about a 45 degree angle in the next-door furrow and lies up the back of the sod from the previous run.
Lapisan tanh teratas yang telah diangkat sekitar 45 derajat di sudut sebelah atas parit dan terletak di belakang
lapisan tanah teratas dari sebelumnya dijalankan.
Dengan cara ini, sejumlah ploughing berjalan turun lapangan (lapangan rumput kecil untuk kuda) meninggalkan baris
sods bahwa sebagian berbaring di parit – parit dan sebagian di atas tanah diangkat sebelumnya. Secara visual, di
seluruh baris, ada tanah (bagian yang tak dibajak) di sebelah kiri, sebuah alur (setengah lebar dari memindahkan
potongan tanah) yang dipindahkan dan dibalik di sekitar setengah dari sebelumnya lapisan dari tanah terbalik , dan
seterusnya di seluruh bidang. Masing-Masing lapisan lahan dan selokan datang dari bentuk parit yang klasik.
Bajak mouldboard yang sangat mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan sebuah lapangan,
dan sebagai akibatnya, petani diizinkan untuk bekerja yang lebih besar bidang tanah. Selain itu, yang dihasilkan dari
pola rendah (di bawah mouldboard) dan gundukan tinggi (di sebelahnya) dalam membentuk saluran air, sehingga
tanah untuk drainase.
Bagian bajak mouldboard menjajar:
Ada 5 bagian utama bajak mouldboard.

1. Mouldboard
2. Share
3. Landside
4. Frog
5. Tailpiece

runner perpanjangan dari belakang ke bagian belakang dari bajak kontrol searah dengan bajak, karena dilaksanakan
terhadap bagian bawah tanah sisi sudut parit yang baru dibentuk. Kekuatan yang memegang adalah berat dari tanah
teratas, seperti yang diangkat dan diputar, pada permukaan lengkung mouldboard. Karena iturunner, yang bajak
mouldboard lebih sulit untuk memperbaiki daripada bajak scratch, dan pengenalannya menyempurnakan suatu
perubahan dalam bentuk fields-from bidang penyiku kebanyakan ke dalam segi-empat lebih panjang ” potongan”
( karenanya pengenalannya dari  201 meter).
Muka yang di desain dasar adalah mata bajak, yang tergantikan pemotong horisontal permukaan yang terpasang
pada ujung mouldboard. Diperkenalkan oleh Celt di Inggris sekitar 4000 SM, pada dasarnya baji yang duduk di
dalam yang memotong yang dibentuk oleh bajak, membalikkan tanah ke samping. Mata bajak yang menyebarkan
potong horizontal di bawah permukaan, sehingga ketika diangkat mouldboard itu, sehingga bidang tanah telah
menjadi lebih luas.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pengolahan tanah adalah sebagai berikut (Kepner, et al, 1972) :

1. Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih. Tanah yang
padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat infiltrasi a-h, berkemampuan baik menahan
curah hujan memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar.
2. Peningkatan kecepatan infiltrasi akan menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi.
3. Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu.
1. Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam tanah,
sehingga menambah kesuburan tanah.
2. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik
matahari.

Pengolahan tanah tidak hanya merupakan kegiatan lapang untuk memproduksi hasil tanaman, tetapi juga berkaitan
dengan kegiatan lainnya seperti penyebaran benih (penanaman bibit), pemupukan, perlindungan tanaman dan
panen. Keterkaitan ini sangat erat sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pengolahan tanah tidak terlepas dari
keberhasilan dalam kegiatan lainnya. Pengolahan tanah mempengaruhi penyebaran dan penanaman benih.
Pengolahan tanah dapat juga dilakukan bersamaan dengan pemupukan serta dianggap pula sebagai suatu metoda
pengendalian gulma.
Berkaitan   dengan   sejarah   pengolahan   tanah   maka   perkembangan dalam tujuan  serta  metoda  pengolahan
tanahnya  diikuti  pula dengan perkembangan   dalam   disain peralatan baik dari segi bahan maupun bentuk alat.
Banyak bukti  menunjukkan  bahwa  bajak ringan  terbuat dari kayu telah digunakan secara besar-besaran di daerah
Euphrates dan Nile Rivers sekitar tahun  3000  B.C. bahkan  digunakan sebagai tenaga   penggerak/penarik
peralatan pertanian, menyiapkan tanah untuk penanaman Barley,    Wheat dan lain-lain tanaman yang populer pada
jaman itu.  Bajak yang digunakan   pada   waktu itu tidak beroda  atau  bajak singkal  yang digunakan  untuk 
membalik   tanah  dan  membuat   furrow. Paling tidak peralatan tersebut dapat berfungsi  memecahkan tanah dan
untuk menutup benih. Contoh bajak yang  terbuat dari kayu dari Mesir diperlihatkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Bajak kayu kuno di Thebes, Mesir pada 300 B.C.
Lebih dari 2000 tahun yang lalu ditemukan bajak terbuat dari besi yang diproduksi di Honan utara China. Pada
awalnya alat ini berupa alat kecil yang ditarik dengan tangan dengan plat besi berbentuk V yang dihubungkan atau
digandengkan dengan pisau kayu dan pegangan. Selama abad pertama B.C., kerbau digunakan untuk menarik
peralatan pengolahan tanah. Selanjutnya secara berturut-turut dikembangkan alat yang disebut triple-shared plow,
plow-and-sow dan garu.
Bajak telah digunakan juga di India selama beribu-ribu tahun. Peralatan kuno tidak beroda dan moldboard terbuat
dari kayu keras (wedge-shaped hardwood blocks) yang ditarik oleh sapi (bullock). Dengan alat ini tanah hanya
dipecahkan kedalam bentuk clods tetapi tidak dibalik; dan pengolahan pertama ini kemudian diikuti dengan
penghancuran “clod” dan perataan tanah dengan alat barupa batang kayu berbentuk empat persegi panjang yang
ditarik oleh sapi.
Pisau bajak besi muncul di Roma pada kira-kira 2000 tahun yang lalu sebagaimana pisau coulter. Pada waktu itu
masih belum juga ditemukan bajak singkal yang berfungsi membalik tanah. Pada tanah yang berat dan keras, pisau
bajak besi ini ditarik oleh sekelompok sapi jantan (oxen). Ada laporan yang menyatakan bahwa bajak yang
dilengkapi dengan roda ditemukan di Itali utara pada sekitar tahun 100 A.D.
Suatu alat yang lebih lengkap, terdiri dari roda, coulter pemotong dan moldboard digunakan di Eropa pada tahun
1500 A.D. seperti tertera pada Gambar 2. Peralatan ini dapat digunakan untuk membalik tanah dan membuat furrow
dan kasuran benih.
Gambar 2. Bajak beroda dua dengan coulter dan moldboard, ditemukan pada  abad ke-16 di Eropa
Pada kira-kira tahun 1830, John Deere terdorong untuk mengembangkan bajak baja dengan pisau dan moldboard
untuk mengatasi masalah pengolahan tanah-tanah organik di Amerika. Peralatan yang ditarik oleh hewan mulai
menyusut jumlahnya sejak ditemukannya traktor bertenaga uap pada sekitar tahun 1860.
MACAM – MACAM BAJAK
Pengolahan tanah merupakan suatu usaha manusia untuk mengubah sifat-sifat tanah sesuai dengan kebutuhan
yang dikehendaki manusia. Pembukaan tanah (land clearing) ataupun penyiapan tanah/pengolahan tanah diawali
dengan mengubah tanah asli menjadi tanah-tanah yang siap tanam. Secara umum pengolahan tanah dalam usaha
pertanian bertujuan untuk :
1.  Menciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis tanah menjadi lebih baik
2.  Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan
3.  Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi          berjalan dengan
baik.
4.  Menurunkan laju erosi
5.  Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
6. Menyatukan pupuk dengan tanah
7.  Mempersiapkan tanah untuk mempermudah pengaturan irigasi
Awal-mulanya pengolahan tanah dilakukan dengan tenaga manusia (dengan mencangkul) dan tenaga hewan.
Namun seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka diciptakanlah berbagai macam alat dan mesin
pertanian yang berfungsi untuk membantu kegiatan pengolahan tanah, sehingga akan memperoleh hasil maksimal.
Kegiatan pengolahan tanah dibedakan atas 2 macam, yaitu pengolahan tanah pertama (primary tillage) dan
pengolahan tanah kedua (secondary tillage). Peralatan pengolahan tanah yang digunakan dikenal dengan nama
plow/bajak (primary tillage) dan harrow/garu (alat perata tanah) untuk secondary tillage. Kedua alat pengolahan
tanah ini dipasang di belakang traktor kemudian ditarik ketika akan dioperasikan.
Bajak /plow (peralatan pengolahan tanah pertama)
Bajak berdasarkan bentuk dan kegunaannya dibedakan atas : bajak singkal (moldboard plow), bajak piringan (disc
plow), bajak putar (rotary plow), bajak pahat (chisel plow), bajak tanah bawah (sub soil plow).
a.Bajak singkal (moldboard plow)
Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh
petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya
penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah
(one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard
plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu
Bajak singkal pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya pada satu arah saja.
(Moldboard Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau
plow) pembalikan tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian
utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak (share),
singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside).
Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat ini terbuat dari logam yang
berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung
maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan
dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak
agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu
bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
Untuk meyempurnakan hasil kerjanya, selain bagian-bagian utama di atas, bajak singkal juga dilengkapi dengan
perlengkapan tambahan, yaitu roda alur penstabil (furrow wheel), roda dukung (land wheel), kolter, jointer dan
kerangka.
Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman
sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal
sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas
mata bajak. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan,
terpasang di atas pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik penggandengan yang
nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya penariknya.
Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap
petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead
furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk
mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi. Bajak ini bekerja dengan
ditarik oleh penggandeng misalnya traktor. Namun bajak jenis ini konstruksinya biasanya lebih berat dan lebih rumit,
sehingga untuk ukuran yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, dengan tenaga
operator yang lebih terampil.
b.Bajak piringan (disc plow)
Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk pengolahan tanah pertama
tetapi singkalnya diganti dengan piringan. Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi untuk
memotong dan membalik tanah.
c.Bajak putar (rotary plow)
Pengolahan tanah dengan bajak akan menghasilkan bongkahan-bongkahan yang besar, sehingga biasanya masih
diperlukan tambahan pengerjaan untuk memperoleh keadaan tanah yang lebih halus lagi.
Dengan menggunakan bajak putar pengerjaannya hanya dilakukan sekali tempuh.
Bajak putar ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun tanah sawah,
Bajak
kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat
putar
digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. Penggunaan bajak rotari
(rotary
untuk pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang lebih baik (baik untuk tanah
plow)
kering maupun tanah basah).
Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau maka dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau dan
mempercepat putaran pada rotor dan memperlambat gerakan maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak
daya yang digunakan, namun akan diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus.
Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu : pisau, poros putar, rotor, penutup belakang (rear shield)
dan roda dukung (land wheel). Pisau berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak
putar, pisau-pisau potong biasanya dipasang pada poros yang digerakkan horisontal yang bekerja dengan 300
putaran per menit. Rotor berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. Rear shield berfungsi
untuk membantu penghancuran tanah, adanya penutup belakang ini memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah
yang terlempar dari pisau terbentur pada penutup. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman pengolahan
tanah.
Prinsip kerja dari rotary ini adalah : pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar sehingga beban terhadap
mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Sewaktu rotor berputar dan alat bergerak maju maka
pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan
kecepatan bergerak maju. Gerakan putaran rotor-rotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan
melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut.
d.Bajak pahat (chisel plow)
Dalam pengolahan tanah, bajak pahat berfungsi untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan alat
yang menyerupai pahat atau ujung sekop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak
pada ujung tangkai atau batang yang disebut bar.
Adapun fungsi dari baja pahat adalah untuk memecahkan tanah yang keras dan kering, dan ini biasanya dilakukan
sebelum pembajakan untuk tanah tertentu, digunakan untuk pengerjaan pada tanah bawah, dipergunakan pada
tanah yang berjerami dan untuk menutup sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah dan juga berfungsi untuk
memperbaiki infiltrasi air pada tanah sehingga dapat mengurangi erosi.
Pada dasarnya bajak pahat ini dipakai untuk pembajakan dangkal maupun pembajakan dalam sampai kedalaman 45
cm atau lebih tergantung pada keperluan dan jenis mata pahatnya. Jenis dan lebar alat bervariasi tergantung dari
keperluan dan sumber daya penariknya.
e.Bajak tanah bawah (sub soil plow).
Bajak tanah bawah berfungsi untuk merobek dan menembus lapisan tanah sub soil dengan menggunakan alat yang
menyerupai pahat namun ukuran dan kedalamannya lebih besar.
GARU / PERATA (HARROW)
Garu berdasarkan bentuk dan kegunaannya dibedakan atas : garu piringan (disc harrow), garu bergigi paku (spikes
tooth harrow), garu bergigi per (springs tooth harrow) dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (spesial harrow).
a.Garu piringan (disc harrow)
Pada prinsipnya peralatan pengolah tanah ini hampir menyerupai bajak piringan, khususnya bajak piringan vertikal.
Perbedaannya hanya terletak pada ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya.
Garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini
disebabkan pada pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang
efektif seperti pengolahan tanah pertama.
Bagian-bagian utama dari garu piringan adalah piringan, poros piringan, penggarak piringan dan kerangka. Piringan
berfungsi untuk memotong, mengangkat dan menghancurkan serta membalik tanah. Poros piringan berfungsi
sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan. Penggarak piringan berfungsi untuk menjaga piringan tetap
bersih. Kerangka atau batang rangkaian berfungsi untuk merangkai piringan-piringan. Bila sistem penggandengan
dengan daya penariknya sistem hela trailing maka garu piringan akan dilengkapi dengan roda dukung. Konstruksi
garu piringan biasanya terdisi atas dua rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses
penghancuran tanah, langkah penggaruan dibedakan atas penggaruan satu aksi (single action) dan penggaruan dua
aksi (double action).
b.Garu bergigi paku (spikes tooth harrow) 
Sering juga disebut sebagai garu sisir. Garu sisir ini ditarik hewan, umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasanya
digunakan untuk mengolah tanah sawah yang dalam keadaan basah sebagai pekerjaan lanjutan dari pengolahan
tanah pertama dengan bajak singkal. Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari
logam yang dipasang pada batang penempatan dengan disusun secara berselang-seling antar batang penempatan
yang satu dengan lainnya.
Bagian-bagian utamanya terdiri atas : gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat.
Gigi-gigi paku berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan tanah, paku terpasang pada suatu
batang dan garu terpasang pada beam. Garu bergigi paku ini digunakan untuk meratakan dan
menghaluskan tanah sesudah pengolahan tanah pertama (pembajakan), alat ini lebih cocok
digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif untuk memberantas tanaman
pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil atau yang baru tumbuh.
TRAKTOR
Traktor pertania saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan pedesaan. Kita
sakasikan perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Kita saksikan bahwa jarang
penduduk yang telah merasakan manfaat penggunaan traktor untuk melakukan pekerjaan pengolahan tanah secara
cepat kemudian beralih memilih menggunakan hewan atau tenaga otot untuk pekerjaan yang sama. Hal tersebut
karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih
menguntungkan dibanding cara lain.
Dari asal katanya, traktor berarti alat peghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk menghela sesuatu.
Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat
menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang
untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela dengan
mesin yang lebih kuat.
Pada saat ini traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah untuk pengolahan
tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya
yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan
tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok
padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.
2. Macam-macam Traktor
Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk rodanya, menurut ukurannya, atau menurut rancangan
penggunaannya. Menurut jumlah rodanya, traktor dapat dibagi menjadi: traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor
roda empat. Sedangkan menurut bentuk rodanya, dapat dibedakan antara traktor beroda berban karet, traktor
dengan roda besi (roda sarang), serta traktor krepyak. Menurut cara penggunaanya, traktor dapat digolongkan
menjadi traktor kendara dan traktor tangan.
3. Traktor Kendara
Traktor roda empat dan traktor krepyak disebut juga traktor kendara, karena pengemudi traktor ini naik di ruang
kemudi dan mengemudikannya menggunakan roda kemudi seperti layaknya sopir mobil. Traktor roda empat terbagi
lagi menjadi beberapa macam. Menurut rancangan penggunaan pada traktor kendara, dapat dibedakan adanya
traktor standar, traktor kebun, traktor industri, dan traktor kolong tinggi. Menurut ukurannya, traktor kendara dapat
digolongkan menjadi: traktor mini, traktor besar dan traktor raksasa.
Traktor standar
Traktor standar ialah traktor yang biasa digunakan di lahan pertanian. Ciri utama ialah ukuran jarak roda yang
standar, ialah sekitar 110 cm dan kolong yang cukup tinggi ialah sekitar 60 cm. Roda tersebut dapat digeser sedikit
pada porosnya sehingga jarak roda dapat diatur. Traktor ini biasa digunakan untuk pengolahan tanah, penenaman,
serta pekerjaan pemeliharaan tanaman. Jarak roda yang standar tersebut dimaksudkan agar traktor dapat dijalankan
di sela-sela larikan tanaman yang jaraknya memang telah disesuaikan dengan jarak roda traktor. Sedangkan kolong
yang relatip tinggi dimaksudkan agar ketika traktor melintas di atas larikan tanaman tidak merusak tanaman tersebut.
Pada penggolongan menurut ukurannya, traktor standar digolongkan sebagai traktor besar.
Traktor kebun
Traktor kebun berukuran lebih kecil dari traktor standar, serta berkolong rendah. Traktor tersebut dirancang untuk
digunakan pada petak-petak yang kecil, serta tidak dirancang untuk dijalankan di atas larikan tanaman. Pekerjaan
yang bisa dilakukan dengan traktor kebun ialah pengolahan tanah, pemotongan rumput, pengangkutan
menggunakan trailer, dan sebagainya. Pada pembagian menurut ukuran, traktor kebun digolongkan sebagai traktor
mini.
Traktor industri
Traktor industri ialah traktor yang dirancang untuk keperluan industri, sehingga rancangannya tidak perlu
memperhatikan keperluan penggunaan di lahan pertanian. Rancangan ukurannya sangat tergantung keperluan
pekerjaannya. Dengan demikian tidak diperlukan adanya kolong tinggi ataupun jarak roda yang standar. Meskipun
demikian tidak tertutup kemungkinan penggunaan traktor industri untuk pekerjaan pertanian. Pekerjaan semisal
pengangkutan dengan trailer tidak memerlukan standar jarak roda atau tinggi kolong sehingga dapat menggunakan
traktor non standar (traktor industri atau traktor kebun).
Traktor kolong tinggi
Traktor kolong tinggi dirancang untuk pekerjaan pada tanaman-tanaman yang memerlukan kolong tinggi misalnya
tebu. Traktor ini dapat dibuat berkolong dengan ketinggian lebih dari 1 meter.
4. Traktor Tangan
Macam-macam traktor tangan; Penyebaran penggunaan traktor tangan; Ciri-ciri traktor tangan
Traktor roda dua biasa dikenal dengan nama traktor tangan. Traktor ini tidak bisa dikendarai sehingga pengemudi
harus berjalan di belakangnya. Alat kemudi berupa setang yang dipegang dengan tangan kanan dan kiri. Hal inilah
barangkali yang menyebabkan traktor tersebut dinamakan traktor tangan.
Traktor tangan agaknya adalah mesin penghela yang paling sesuai untuk kebanyak pedesaan di Jawa. Hal tersebut
bisa diperkirakan dengan melihat perkembangan penggunaannya yang pesat di berbagai pedesaan. Kelebihan
traktor tangan dibanding traktor roda empat antara lain:

1. Harganya lebih murah, dikarenakan komponen yang lebih sedikit.


2. Kontruksinya lebih sederhana, sehingga perawatan lebih mudah, biaya pemeliharaan lebih murah dibanding
traktor roda empat.
3. Bisa dirakit sendiri di pedesaan, di bengkel yang tersedia di lokal setempat.
4. Kemampuan untuk digunakan pada petak yang kecil serta petak yang berada di tengah sawah milik orang
lain. Traktor roda empat tidak mungkin digunakan pada situasi tersebut, karena traktor roda empat
membutuhkan adanya jalan ke tiap petak yang akan dikerjai. Sedangkan traktor roda dua dapat melintas
melalui sawah tetangga, asal sawah tersebut belum ditanami.
5. Penggunaannya lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi.

Traktor tangan biasa digunakan untuk pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan dengan dipasangi rotary tiller.
Selain itu juga dipakai menggunakan bajak dan garu. Dengan sedikit modifikasi, traktor tangan dapat dibuat menjadi
alat penanam atau pemanen. Traktor tangan dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi.
5. Perkembangan traktor di berbagai negara;
Di sini akan diberikan dua contoh rancangan traktor yang mungkin dapat digunakan di persawahan di Indonesia.
Pertama ialah traktor perahu yang dikembangkan di Cina. Traktor tersebut merupakan rakitan setempat bentuk
dasarnya mirip traktor tangan, namun bagian bawah diberi bentuk seperti perahu. Semua bagian traktor kecuali roda
dan alat pengolah tanahnya berada di bagian dalam perahu. Sedang roda dan alat pengolah terletak di bawah lunas
“perahu” tersebut. Pengemudi duduk di dalam perahu tersebut. Cara membelokkan adalah seperti pada traktor
tangan, ialah dengan menghentikan salah satu roda. Traktor tersebut cocok untuk sawah yang lumpurnya terlalu
dalam serta untuk tanah rawa (Jawa: “mbel”).
Contoh kedua ialah traktor kura-kura yang dikembangkan di Pilipina. Traktor tersebut, bentuk dasarnya ialah traktor
tangan. Perubahannya ialah dengan menghilangkan roda dan menggantinya dengan bajak putar (rotari tiller).
Dengan demikian bajak tersebut berfungsi mengolah tanah sekaligus menggerakkan traktor ke arah depan. Traktor
ini cocok untuk tanah dengan lumpur lembut yang sulit menyebabkan untuk traktor beroda besi biasa bergerak di
atasnya.
Traktor Roda Empat
1. Jenis dan cara pemilihan traktor roda empat
Kebanyakan traktor roda empat  yang dipergunakan di Asia Tenggara memiliki tenaga 12hp hingga 80hp, sebagian
berpenggerak dua-roda (two-wheel drive), dan beberapa berpenggerak empat-roda (four-wheel drive).  Traktor roda
empat banyak dipergunakan di lahan perkebunan, dan di beberapa negara sudah dipergunakan di lahan sawah. 
(Lihat Gambar 1)
Enjin (engine) yang dipergunakan pada traktor roda empat kebanyakan enjin diesel multi silinder berpendingin air,
mayoritas adalah enjin 4-tak. Traktor roda empat dilengkapi dengan pto (power take off), dan dilengkapi juga dengan
sistem tiga titik gandeng (three point hitch/linkage system)
Dalam memilih jenis dan ukuran traktor, hal-hal berikut harus benar-benar diperhatikan:
-     Pekerjaan apa yang ingin dilakukan, dan implemen apa yang akan dipergunakan
-     Jenis-jenis lahan yang harus dipertimbangkan antara lain: lahan kering (upland field), lahan sawah, hutan,
padang rumput, semak-semak, dll.
-     Jam kerja pertahun
-    Luas lahan yang akan digarap, jarak antara petak lahan, frekuensi pindah dari satu petak ke petak lainnya,
kondisi kerja dan pindah, kemiringan lahan, dll
Sebagai contoh, sebaiknya dipergunakan traktor yang besar bila lahannya luas  dengan ukuran petak lahan yang
akan diolah besar, dan waktu kerja per tahun juga besar.  Namun demikian, akan lebih efektif menggunakan traktor
lebih kecil bila ukuran petak lahannya kecil.  Traktor ukuran kecil juga lebih baik dipergunakan untuk lahan sawah
yang ukuran petaknya lebih kecil.  Traktor berpengerak empa-roda lebih baik dipergunakan pada lahan-lahan
dengan tingkat kemiringan tinggi, banyak galengan/tanggul.
Bila akan membajak lahan yang baru dibuka, dimana disana masih terdapat banyak batu  dan tunggul, maka traktor
dengan peralatan draft-control akan lebih baik dipergunakan. Jika kita telah memiliki implemen yang cukup banyak
jumlahnya, maka traktor yang harus dipilih adalah yang dapat digandengkan dengan implen-implemen itu.           
Jika kita memerlukan lebih dari satu unit traktor, maka memiliki traktor dengan jenis yang sama atau berbeda, sama-
sama memiliki kelebihan dan kekurangan.  Bila jenisnya sama, maka akan lebih mudah memeliharan dan
menyediakan suku cadang, tapi tidak dapat dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat bervariasi
Gambar 1. Traktor 4 roda
2. Konstruksi dan Fungsi
2.1. Konstruksi dan keutamaan dari traktor roda empat
Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama sebagai berikut:
1. Enjin (engine)
2. Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)
3. Alat untuk bergerak (running device)
4. Alat untuk kemudi (steering device)
5. Alat untuk bekerja (working device)
Secara umum, bila melihat bagian-bagian tersebut, sepertinya tidak ada perbedaan besar antara traktor dengan
mobil pada umumnya.  Perbedaan sepertinya hanya ada pada bagian terakhir yaitu alat untuk bekerja, namun
demikian sebenarnya keempat bagian lainnya juga ada banyak perbedaan.  Misalnya bila kita ingin mengubah
sebuah truk dimodifikasi menjadi traktor, maka hal-hal berikut harus dipertimbangkan:
a. Konstruksi traktor sangat kaku di semua bagian
b. Traktor dipergunakan dengan beban berat hampir di seluruh waktu kerjanya
c. Traktor bergrak dengan kecepatan rendah
d. Traktor umumnya bergerak di lahan yang tidak rata
e. Traktor beroperasi pada lahan berdebu dan berlumpur
f. Traksi atau gaya tarik yang kuat diperlukan
g. Ground clearance  besar dibutuhkan
h. Rem untuk roda kiri dan kana harus dipisahkan dan bebas, namun bisa disatukan dengan
menggunakan differential lock
Selain keutamaan tersebut di atas, perlu diperhatikan bahwa traktor harus memiliki kemampuan menarik dan
mengangkat implemen. Oleh sebab itu penyaluran tanaga ke bagian ini harus tersedia.
2.2. Enjin
Kebanyakan dari traktor roda empat dilengkapi dengan enjin diesel, 4-tak, berpendingin air.  Banyak diantaranya
memiliki 2 hingga 6 silinder.  Enjin traktor nampak seperti enjin truk atau bus tetapi dilengkapi dengan governor yang
efektif untuk keperluan dapat menjaga putaran konstan dengan tanpa memandang beban yang diberikan.
Gambar Enjin Traktor
Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:
1) Sistem bahan bakar.  Enjin traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi untuk setiap silinder.  Untuk
mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan bakar (lihat Gambar 2).
2) Sistem pelumasan. Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa minyak pelumas ke berbagai bagian enjin.
3) Sistem pendingin.  Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi enjin yang berpendingin air.  Pompa harus
dilengkapi untuk memastikan terjadinya sirkulasi air. (Lihat Gambar 3)
4) Sistem listrik.  Ada alat motor starter untuk memutar flywheel yang ditenagai oleh aki (accu). Aki juga digunakan
untuk menyalakan lampu, klakson dan aksesoris lainnya.  Aki dicharge oleh generator, yang selalu berputar bersama
putaran enjin.
Gambar 2. Sistem penyaluran bahan bakar enjin diesel untuk traktor
Gambar 3. Sistem pendinginan pada enjin traktor
2.3. Alat untuk penyaluran tenaga
Alat ini berfungsi menyalurkan tenaga dari enjin menuju roda, poros pto, pompa oli untuk menggerakkan tiga-titik
gandeng (thre- point linkage/hitch), dan lain-lainnya, pada berbagai tingkat kecepatan putaran.  Penyaluran tenaga
ke roda, mirip dengan yang ada pada mobil, yaitu memiliki urutan dari enjin – kopling – gigi kecepatan – gigi
diffrensial – poros roda.  Karena traktor bergerak dengan kecepatan yang sangat bervariasi, mulai dari 0,3 hingga 10
km/jam di lahan, dan 15 – 24 km/jam di jalan raya, jumlah gigi perubahan kecepatan umumnya bervariasi dari 6
hingga 12, atau lebih.  Gigi differensial dapat dikunci dengan diffrential lock, ini akan membuat kedua roda penggerak
berputar bersamaan bila salah satu roda mengalami slip.  Blok enjin dan sistem transmisi biasanya menjadi satu
sebagai badan utama traktor, maka dia dibuat dengan konstruksi yang sangat kuat
Gambar  Sistem transmisi traktor roda empat
2.4. Alat untuk bergerak
Bagian utama untuk bergerak adalah roda ban. Roda ban traktor ukurannya besar, untuk memberikan ground
clearance yang besar, juga untuk mempermudah gerak pada lahan tidak rata, dan juga untuk meningkatkan
kemampuan traksi.  Namun demikian, untuk lebih meningkatkan kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat
lebih tinggi.  Demikian juga sering dilengkapi dengan berat tambahan berupa besi atau penambahan air ke dalam
ban. (Gambar 4)
Namun demikian, pada lahan sawah yang berlumpur, beban yang berat akan malah menghambar gerak traktor. 
Oleh sebab itu, traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi roda sangkar, untuk mengurangi tekanan kontak.
Rem hanya disediakan pada roda belakang.  Rem roda kiri dan kanan dapat dipergunakan sendiri-sendiri untuk
memudahkan belok (Gambar 5).  Traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi dengan rem yang memilik bearing
dengan seal kedap air.
Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda memiliki empat buah roda yang sama besar, dan ada yang
memiliki roda depan yang lebih kecil.  Traktor yang memiliki empat roda yang sama besar umumnya memberikan
traksi yang lebih besar, tapi lebih sulit untuk dikemudikan dibandingkan dengan yang roda depannya lebih kecil.
Gambar 4.  Pemberat tambahan pada traktor
Gambar 5. Konstruksi pedal rem traktor roda empat
2.5. Alat untuk kemudi
Traktor roda empat umumnya dikemudikan dari ruang kemudi dengan mengendalikan roda depan melalui roda
kemudi (stir), sebagaimana umumnya mobil.  Namun ada juga kemudi dilakukan dengan mengatur roda belakang,
seperti traktor buatan Thailand (Gambar 6). Gigi differential sangat penting untuk poros roda penggerak, dan jangan
gunakan differential lock saat berbelok.
Sistem power steering digunakan untuk traktor besar.  Ini akan membantu memperingan pengemudian traktor.  Saat
berbelok, diperlukan juga bantuan rem kiri bila berbelok tajam ke kiri atau sebaliknya.
Gambar 6. Alat Kemudi Traktor Roda 4
2.6. Alat untuk bekerja
Tiga-titik gandeng (three-point hitch) adalah bagian dari traktor yang berfungsi untuk menggandeng implemen
(Gambar 7).  Dua buah lower link, kiri dan kanan, mampu bergerak naik yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, dan
bergerak turun oleh gaya gravitasi.  Implemen dapat dinaik-turunkan oleh operator melalui alat ini dari kursi duduk
operator.  Pada saat mengolah tanah, implemen pengolahan tanah umumnya diangkat pada saat traktor berbelok. 
Bila peralatan stasioner, misalnya alat perontok atau pompa air dioperasikan melalui pemanfaatan poros pto, maka
alat-alat tersebut akan dapat dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya apabila alat-alat tersebut
dipasangkan pada tiga-titik gandeng.
Tiga-titik gandeng biasanya dilengkapi dengan alat kendali posisi otomatis (automatic posisition control device), atau
alat kendali draft otomatis (automatic draft control device), atau keduanya.  Yang pertama berfungsi menjaga agar
implemen selalu berada pada ketinggian yang telah diset melalui tuas kendali.  Yang kedua digunakan untuk secara
otomatis menjaga tahanan tarik yang tetap, misalkan, dengan secara otomatis menaikkan implemen bila melalui
tanah keras atau halangan, dan jika tanahnya seragam, maka kedalaman pengolahan yang seragam akan dengan
mudah dapat diperoleh.
Tenaga yang disediakan pada poros pto dipergunakan untuk memutar implemen sambil menariknya seperti kultivator
rotari, mower, dll. Dan juga dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan stasioner. Poros pto biasanya terletak di
bagian belakang bawah traktor (Gambar 8).  Putaran pto bervariasi tergantung jenis traktor, berkisar antara 500
hingga 1500 rpm sesuai dengan putaran engine.  Ada yang putaran pto tidak bergantung pada kecepatan maju
traktor (cocok untuk kultvator rotari, mower, kerja stasioner, dll), ada juga yang sesuai dengan laju traktor (cocok
untuk alat tanam, penyiang, dll)
Gambar 7. Tiga-titik gandeng
Gambar 8. Poros pto traktor roda empat
Sejarah bajak dilakukan telah beribu-ribu tahun yang lalu sekitar 7000 tahun yang lalu. Pada penemuan arkeologi
dan tulisan-tulisan kuno diketahui bahwa ada pendapat dimana membajak tanah dapat meningkatkan kesuburan
tanah.
Dalam tulisan-tulisan ilmiah abad ke-19, bahasan mengenai pengolahan tanah agaknya bertitik tolak dari pandangan
ini. Timbul banyak pertanyaan dengan cara bagaimana kesuburan tanah dapat ditingkatkan. Paling tidak dalam
setengah abad pertama dari abad ke-20, terdapat dua pendekatan utama dalam penelitian-penelitian mengenai
pengolahan tanah. Kelompok ilmuwan pertama mulai dengan mempertanyakan tentang kondisi tanah yang
bagaimana yang cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Januari 6, 2009
PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER   (AC)
Posted by baiuanggara under refrigrasi 
[9] Comments 

Pernahkah Anda membayangkan jika mengendarai mobil tanpa AC di siang hari bertemperatur 32 derajat celcius ?

Saya jamin Anda baju Anda akan basah terkena keringat, mengendarai pun jadi tidak nyaman dan akan

mempengaruhi konsentrasi anda dalam mengendara. Atau bayangkan jika di rumah Anda tidak ada refrigrator /

lemari es? Pasti makanan yang sedianya bisa digunakan 4-5 hari mendatang akan membusuk dengan cepat. Dari sini

Anda bisa menyadari betapa pentingnya alat pendingin/pengkondisian udara seperi AC dan lemari Es. Tapi apakah

Anda tahu bagaimana prinsip kerjanya? Berikut adalah prinsip kerja Air Conditioner (AC) yang sebenarnya punya

prinsip sama dengan Lemari Es yang Anda punya di rumah.

Pada Air Condicioner pada dasarnya menggunakan prinsip bahwa pada waktu menguap diperlukan kalor yang
biasanya ada pada pelajaran Fisika.

Alat pada AC itu terdiri dari pompa compressor, evaporator, penukar panas, dan katup pemuaian dan prinsip kerja

siklus pendinginan udara dapat dilihat pada gambar.

Gambar 1 : Gambaran sederhana siklus dingin.


1: kondensor, 2: katup ekspansi, 3: evaporator, 4: kompresor.
Gambar 2 : Gambaran Komplek dari Gambar 1.

Dan sebagai cairan yang bersifat sebagai penghantar dari kalor yang terdapat pada udara adalah freon (diantaranya

CCl2F2). Pada gambar diatas di sebelah kiri mengandung freon yang bersuhu rendah dan tekanan rendah sedangkan

sisi kanan mengandung suhu yang tinggi dan tekanan tinggi.

Pompa dijalan oleh oleh motor listrik pada kompressor sehingga menarik uap freon yang keluar dari pembeku,

memampatkannya (menaikkan tekanan) dan meneruskannya ke penukar pasa pada tekanan tinggi. Sekarang suhu

uap freon menjadi lebih besar dari pada suhu udara di sekitar penukar panas, sehingga uap freon akan melepaskan

kalornya ke udara sekitarnya dan uap freon mengembun menjadi cair. Bukti dari pelepasan kalor ke udara sekitarnya

adanya tangan anda merasa panas ketika mendekatkan tangan ke sirip-sirip penukar panas pada bagian belakang AC.

Freon cair yang keluar dari kondensor menuju ke katup pemuaian. Disini, freon cair memuai dan kelajuan

pemuaiannya diatur oleh katup pemuaian. Akibat pemuaian, freon cair akan menyerap kalor dari udara yang ada di

dalam AC, sehingga udara tersebut mendingin, sedangkan freon cair menguap. Uap freon yang keluar dari pembeku

kemudian ditarik oleh pompa kompressor untuk mengulangi siklus berikutnya.


Gambar 3 : Siklus Pendinginan pada AC

Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan pada

udara yang berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke tempat lain semisal di luar ruangan.

 Share this:
 StumbleUpon

Cara kerja
televisi
Written by harry   
Friday, 06 February 2009 13:52

Televisi merupakan alat elektronika yang sangat akrab dengan kita. Musik, film, gosip, dan berbagai berita dapat kita lihat
dengan tampilan gambar yang menarik. Bagai mana cara kerja televisi sehingga kita bisa melihat acara-acara yang kitai
sukai mirip dengan aslinya?
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya
yang bisa kita dengar dan lihat.
Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (piksel) yang di tembak dengan elektron yang
berenergi tinggi. Piksel warna (merah, hijau, biru) inilah yang di kombinasikan dan di tampilkan di layar komputer dalam
bentuk gambar seperti yang kita lihat.
Cara kerja televisi
 
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri dari bagaian-bagian yang saling
menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner,
Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.
Berikut ini garis besar cara televisi bekerja (lihat gambar)
Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi
Sinyal yang datang di alirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi
Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang di terima antena tv lebih dari
satu macam (contoh gelombang stasiun RCTI, ANTV, GLOBAL TV, SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan
gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang kamu pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat
pemisah di sebut Tunner
Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan bantuan kamera tv
Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda
Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka
mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di layar televisi
Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang di beri bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini
mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, biru, dan hijau. Yang tidak kena tetap bewarna hitam.
Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi
Gelombang suara akan di proses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai ganguan
Sinyal suara yang sudah di saring di keluarkan melalui alat yang di sebut speaker
Last Updated on Saturday, 07 February 2009 11:57
 

You might also like