Professional Documents
Culture Documents
MEMETIK HIKMAH
DARI DASAR HATI
edisi ke 5
1
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI
Penerbit
Pustaka
‘Ibadurrahman
www.museumkeikhlasan.blogspot.com
e—mail
:
andrizul1972@gmail.com
Desain
Sampul:
Hendra
Rivaie
Diterbitkan
Oleh
Pustaka
‘Ibadurrahman
2
Hadiah
untuk
kedua
orang
tuaku
tercinta
H.
Anwar
Manaf
dan
Hj.
Habibah
Ismail.
(Lahir
di
Matur,
27
Maret
1931
–
Wafat
di
Pontianak,
16
Oktober
2000)
3
Persembahan
untuk
Bangsaku
di
Hari
Pahlawan
Bahwa
pahlawan
sejati
adalah
mereka
yang
melindungi
alam
ini
dari
tangan—tangan
yang
hendak
berbuat
kerusakan,
mereka
berkelana
mengelilingi
dunia
ini
untuk
menghentikan
manusia
berbuat
kerusakan
di
muka
bumi
ini,
mereka
menjaga
alam
ini
dengan
sebaik—baiknya,
sebab
alam
ciptaan
Alloh
ini
bukan
untuk
dirusak,
melainkan
untuk
dijaga,
dilindungi,
sebab
kita
diturunkan
ke
alam
ini
bukan
ditugaskan
untuk
merusak,
melainkan
untuk
menjadi
khalifah
yang
memanajemen
bumi
dan
langit
agar
tetap
terjaga,
karena
kita
semuanya
akan
mati,
dan
apa
yang
kita
kerjakan,
pasti
dipertanggungjawabkan.
Profesi
mereka
mungkin
saja
petani,
guru,
mahasiswa,
tukang
sampah,
pemulung,
tukang
becak,
pedagang
kecil,
anggota
dewan,
hakim,
jaksa,
polisi,
presiden,
menteri,
nelayan,
buruh
dan
pelajar,
tetapi
ketika
mereka
memposisikan
diri
di
garis
depan,
untuk
menjadi
pelindung
dan
penjaga
alam
ini
dari
kerusakan,
maka
merekalah
pahlawan—pahlawan
sejati,
pahlawan—pahlawan
yang
terbarukan,
yang
tanda
jasa
pun
takkan
mencukupi
untuk
disematkan
di
dada
mereka...
4
Hai
orang—orang
yang
beriman,
jadikanlah
sabar
dan
shalat
sebagai
penolongmu,
sesungguhnya
Allah
beserta
orang
—orang
yang
sabar.
5
UCAPAN
SYUKUR
Kepada
Alloh
Swt
yang
telah
membimbing
diriku
yang
penuh
kekurangan
dan
keterbatasan
ini,
tanpa
petunjuk
dan
bimbingan—Mu
hamba
takkan
berarti
apa—apa.
Terima
kasih
Ya
Alloh,
Engkau
selalu
temani
hamba
dengan
dua
Surah
Agung,
Al—Baqarah
dan
Ali
Imran,
yang
selalu
hamba
dengarkan
tatkala
mengetik
buku
ini.
Kepada
Utusan
Alloh,
Suri
Tauladan
Agung,
Nabiyyuna,
Qudwatuna,
Sayyiduna,
Muhammad
Rasulullullah
Shollallahu
‘Alaihi
Wa
Salam.
Tanpa
wejangan
nasehatnya
dan
ucapan—ucapannya
yang
dihimpun
dalam
Kitab—kitab
Hadist.
Tanpa
kitab
Sirohnya
yang
harum
semerbak,
hamba
takkan
pernah
bertemu
dengan
mutiara—mutiara
hikmah
dalam
hidup
ini.
Kepada
Kedua
orang
Tua
hamba,
Ibunda
Allahyarham
Hj.
Habibah
Ismail,
dan
ayahanda
tercinta,
H.
Anwar
Manaf.
Keduanya
adalah
orang
yang
paling
besar
jasanya
dalam
hidup
hamba.
Ya
Alloh,
balaslah
kebaikan
keduanya,
angkatlah
derajat
mereka,
kumpulkan
kami
bersama
mereka
kelak
di
Taman
Syurga—Mu
yang
indah
dan
abadi.
Amin…
Untuk
kedua
mertuaku,
Hj.
Salmah
dan
Allahyarham
H.
Usman
A.
Syukur,
semoga
Alloh
selalu
membalas
kebaikan
keduanya
berlipat
ganda.
Amin.
Kepada
Guru—guruku
seluruhnya
yang
tak
dapat
kusebutkan
satu
persatu.
Kepada
Istriku
Tersayang,
drg.
Yeni
Maryani,
Ya
Alloh,
balaslah
kebaikannya,
angkatlah
derajatnya
dan
6
jadikan
dia
sebagai
istriku
di
Taman
Syurga—Mu
yang
abadi.
Amin.
Dan
untuk
ketiga
mujahid—mujahidahku,
Rifqah
Sajidah,
Muhammad
‘Ibadurrahman,
‘Athifah
Raihanah.
Semoga
Alloh
mengumpulkan
kami
semua
di
kebun
Syurga
yang
nikmat
dan
abadi.
Amin.
Untuk
saudara—saudaraku,
Uwak,
Bude
Ita
(thanks
ya
atas
pelajaran
sedekahnya),
Om
Acol,
Om
Adek,
Tante
Olin,
Om
Budi.
Jadikanlah
mereka
semua
tetangga—tetangga
hamba
di
Syurga
Jannatun—Naim.
Amin.
Dan
semua
pihak
yang
telah
menanamkan
sahamnya
untuk
proyek
kebaikan
ini,
dan
tak
mampu
penulis
sebutkan
satu
persatu.
Semoga
menjadi
tabungan
amal
kebajikan
untuk
kita
semua.
Amin.®
7
DAFTAR
ISI
UCAPAN
SYUKUR,
6
DAFTAR
ISI,
8
MUKADDIMAH,
9
CINTA,
11
IBU,
49
AYAH,
88
8
MUKADDIMAH
“Wahai
manusia!
Sesungguhnya
kamu
telah
bekerja
keras
menuju
Tuhanmu,
maka
kamu
akan
menemui—Nya”
[QS.
Al—Insyiqaq
:
6]
9
Pontianak,
18
Rabiul
Awwal
1432
H
21
Februari
2011
Andri Zulfikar
10
CINTA
Kekuatan
itu
ada
pada
cinta.
Mencintai
apa
yg
dikerjakan,
mencintai
apapun
yang
terjadi,
baik
atau
buruk
yg
terjadi,
selalu
terselip
sesuatu
yang
mesti
dicintai.
Disanalah
kekuatan
hidup
menjadi
berlipat-‐lipat.
[Cinta
1]
11
Ya
Alloh,
dengan
kasih
sayang-‐Mu,
Engkau
kirimkan
kepada
kami
da'i
penyeru
iman.
Kepada
nenek
moyang
kami
penyembah
berhala.
Dari
jauh
mereka
datang,
karena
cinta
mereka
kepada
da'wah.
Berikan
kami
kesempatan
dan
kekuatan,
keikhlasan
dan
kesabaran.
Untuk
menyambung
risalah
suci
dan
mulia
ini.
Kepada
generasi
berikutnya
{Alloh
Yarham
Rahmat
Abdullah}
[Cinta
2]
12
Bahkan
hingga
selama
ini,
matahari
tak
pernah
sekali
pun
mengatakan
kepada
bumi,
"Engkau
berutang
kepadaku."
Lihatlah
apa
yang
terjadi
pada
cinta
yang
seagung
itu!
Cinta
itu
menerangi
seluruh
langit"
{Hafez,
Penyair
Sufi
(1315-‐1390)}
[Cinta
3]
13
Kate
seorang
sahabat
di
FB,
ade
3
cinte
yang
tak
habis-‐
habis,
satu,
cinte
kepada
Alloh,
dua,
cinte
ibu
ke
anaknye,
terakhir
Cinta
Fitri
yang
sampai
sekarang
tak
habis-‐habis...
[Cinta
4]
14
Karena
aku
tidak
menikahi
fisikmu,
lahiriahmu,
namun
batinmu,
jiwamu
lah
yang
aku
nikahi,
karena
fisik
lahiriah
akan
memudar,
semakin
tua
dan
melemah,
sedangkan
jiwa
yang
selalu
segar
dengan
cahaya
Tuhannya,
akan
abadi
dan
tetap
kekal
selamanya.
(Dikutip
dari
tulisan
Helvy
Tiana
Rosa)
[Cinta
6]
15
Cinta
akan
terlihat
kemurniannya,
saat
ia
diuji
dengan
penderitaan
yang
terjadi
pada
orang
yang
dicintai.
[Cinta
7]
16
Jadilah
engkau
laksana
bumi,
menerima
segala
jenis
sampah,
bau
busuk
dan
segala
hal
yang
diperbuat
para
pendosa,
namun
dia
hanya
memberikanmu
yang
baik-‐baik
saja.
(Hasan
bin
Manshur)
[Cinta
9]
17
Wahai
para
peziarah,
datanglah
kemari,
kemana
kalian
pergi,
inilah
Tetangga
Kami,
apakah
ini
yang
disebut
cinta?
(Rumi).
Orang
yang
mencintai
Alloh,
akan
mendatangi-‐Nya,
bukan
menjauhi-‐Nya.
Dia
sangat
dekat,
laksana
tetangga.
[Cinta
10]
18
Bangunlah
para
pencari
cinta,
mengapa
engkau
terlelap
begitu
nikmat
di
malam
selarut
ini,
bukankah
para
pencinta
akan
menanti
saat
bertemu
dengan
Yang
Dicinta?
Wahai
mereka
yang
berselimut
di
1/3
malam
terakhir,
mengapa
tak
pernah
bangun
menemui
Yang
Dicinta?
Inikah
yang
disebut
cinta?
[Cinta
11]
19
Cinta
orangtua
kepada
anaknya
tak
dapat
dikalahkan
seujung
jaripun
oleh
anak-‐anak
mereka
[Cinta
12]
20
Pahlawan,
dimanapun
dia,
sejatinya
teramat
dalam
cintanya
kepada
anak
cucu
generasi
berikutnya,
ia
titipkan
warisan
yang
baik2
untuk
anak
cucu,
jika
bahaya
menghadang,
maka
dialah
yang
menyerahkan
nyawanya
untuk
keselamatan
anak
cucu
mereka.
Cinta
pahlawan
sejati,
seputih
tulang
dan
semerah
darahnya
yang
mengalir
[Cinta
13]
21
Cinta
itu
mengalir
menembus
waktu,
melampaui
sekat-‐sekat
dinding,
mengguncang
dada,
demikianlah
cinta
itu
keluar
dari
jiwa
seorang
lelaki
bernama
Muhammad,
setiap
yang
berziarah
ke
makamnya,
selalu
menangis
karena
getaran
cinta
yang
tak
pernah
kering.
[Cinta
14]
22
Kerinduan
kepada
Tuhan
membuat
langkah
kaki
para
jamaah
itu
tak
hendak
beranjak
dari
sisi
Ka'bah.
Ada
magnet
raksasa
yang
selalu
menarik
para
jamaah
kembali
lagi
kesana.
Semuanya
karena
kecintaan
kepada
Tuhan
yang
telah
mengalir
menembus
pori-‐
pori
tubuh
para
jamaah.
Siapakah
yang
ingin
berpisah
dengan
kekasihnya,
namun
perpisahan
dengan
Rumah
Alloh
itu
tetap
mesti
terjadi.
[Cinta
15]
23
Jika
saja
engkau
tahu,
pasti
engkau
akan
mencintai
orang-‐orang
fakir
miskin,
anak
yatim
yg
mereka
semua
sangat
dicintai
Nabi,
sayang
sekali
banyak
yg
benci
kepada
mereka.
[Cinta
16]
24
Ketentraman
itu
hanya
bisa
hadir
dalam
hati
ini
saat
kita
kerap
mengakui
kesalahan-‐
kesalahan
kita
kepada
Alloh.
Di
dalam
setiap
lafadz
taubat
terkandung
cinta
Ilahi
kepada
yang
melakukannya.
Berbuah
kedamaian
dalam
jiwa.
Itulah
cinta
hakiki.
Selalu
terhubung
dengan
yang
dicintai.
[Cinta
17]
25
Disebabkan
oleh
cinta,
seorang
ibu
pergi
malam
itu
juga
dari
Padang
ke
Jakarta,
walau
tak
mendapat
tempat
duduk,
sang
ibu
rela
3
hari
perjalanan
berbaring
di
lantai
bis,
asalkan
dapat
bertemu
anaknya
yang
sakit.
Cinta
selalu
melahirkan
keajaiban.
[Cinta
18]
26
Disebabkan
cintanya
yang
teramat
dalam
kepada
manusia,
membuatnya
sangat
menginginkan
keimanan
semua
manusia.
Namun
itu
adalah
hal
yang
mustahil,
walaupun
telah
berupaya
maksimal,
justru
manusia
yang
diajaknya
beriman,
berubah
menentangnya.
Tapi
cintanya
tak
pernah
pudar,
seabadi
wajah
Tuhannya.
[Cinta
19]
27
Penghuni
syurga
itu
bersama
istri
mereka
di
dunia
ini,
keduanya
dalam
keadaan
penuh
dengan
cinta,
lagi
sebaya
umurnya,
pandangannya
hanya
tertuju
kepada
sang
kekasih,
selalu
tampil
dengan
pakaian
terbaiknya,
berada
dalam
naungan
yang
teduh,
tiada
duka
lara,
yang
ada
hanya
senang,
senang
dan
senang
selama-‐lamanya.
[Cinta
20]
28
Ibadah
jika
didasari
oleh
cinta,
akan
terasa
ringan,
nikmat,
walau
pun
terasa
berat,
namun
semuanya
menjadi
sebuah
kemudahan
dalam
menjalankannya.
Saat
Nabi
ditanya
istrinya,
mengapa
masih
rajin
ibadah,
padahal
dosa-‐dosa
yang
lalu
dan
akan
datang
telah
diampunkan,
beliau
justru
menjawab,
"Tidakkah
boleh
aku
menjadi
hamba
yang
bersyukur".
[Cinta
21]
29
Saat
org
yg
engkau
cintai
tak
berada
di
sisimu,
mk
disitulah
separuh
jiwamu
melayang,
itulah
jodoh,
2
jiwa
disatukan
oleh-‐Nya,
dlm
ikatan
pernikahan
yg
teramat
kuat,
istrimu
adlh
belahan
jiwamu,
suamimu
pun
belahan
jiwamu,
setiap
belahan,
akan
selalu
menemukan
pasangannya,
krn
jodoh
takkan
pernah
tergantikan...
ia
kan
selalu
menemukan
belahan
jiwanya,
krn
jiwa
suami
istri
itu
hakekatnya
SATU!
[Cinta
22]
30
Saat
engkau
melihat
belahan
jiwamu
dr
luar
fisik
belaka,
maka
engkau
sesungguhnya
tlh
membuat
kesalahan
terbesar
dlm
hidupmu,
sebab
fisik
luar
akan
memudar
seiring
pertambahan
usia,
kecantikan
dan
kegantengan
akan
surut,
yg
tumbuh
terus
adalah
jiwanya,
maka
hidupkan
jiwa
belahan
jiwamu
dgn
CINTA,
kelak
fisiknya
yg
memudar
kan
selalu
bersinar
dari
dasar
JIWA
YG
DISIRAMI
CINTA
[Cinta
23]
31
Ini
kisah
nyata,
seorg
cowok
naksir
seorg
cewek
di
FB,
waktu
lihat
foto
si
cewek
di
FB,
si
cowok
melemparkan
'sinyal
cinta'
dan
si
cewek
menerimanya.
Mereka
jadian.
Begitu
copy
darat,
si
cowok
'kaget'
melihat
'fisik'
si
cewek
yg
ternyata
jauh
dr
harapannya.
Seminggu
jadian.
Lalu
cowoknya
mutusin
si
cewek.
Serendah
itukah
cinta
dimata
sang
cowok?
Bisa
seenaknya
berbuat
seperti
itu?
[Cinta
24]
32
Saat
baru
menikah
suami
berkata
kepada
istrinya,
"Aku
mencintaimu".
Saat
anak
3,
suami
berkata
kepada
istrinya,
"Aku
semakin
mencintaimu",
saat
anak-‐anak
sudah
besar
dan
tinggal
mereka
berdua
di
rumah
karena
anak-‐anak
sekolah
di
luar
negeri
semua,
suami
berkata
kepada
istrinya,
"Cintaku
tak
pernah
berubah
kepadamu,
justru
semakin
besar".
Itulah
cinta
abadi,
yang
tumbuh
dari
jiwa
yg
penuh
cinta.
[Cinta
25]
33
Semua
yang
ada
akan
musnah....
dan
yang
kekal
hanyalah
wajah
Tuhanmu
yang
Maha
Mulia...
cinta
karena
Alloh
akan
kekal,
cinta
karena
tampilan
fisik
akan
membuat
bosan
saat
fisik
mulai
memudar,
cinta
karena
harta
akan
pupus
seiring
berkurangnya
harta.
Cinta
karena
Alloh
lah
yang
abadi
menjadi
cahaya
diatas
cahaya...
[Cinta
26]
34
Saat
merawat
pohon
cinta,
sikap
yg
serius
dan
bermain-‐
main
mestilah
dijalankan
dengan
seimbang,
agar
pohon
cinta
selalu
tumbuh
subur
dan
bahagia
selama-‐
lamanya.
[Cinta
27]
35
Bahagia
itu
adalah
senang
dan
gembira
melihat
orang
lain
bahagia,
bahagia
itu
adalah,
senang
membuat
orang
menjadi
bahagia,
bahagia
itu
adalah
menularkan
rasa
bahagia
Anda
kepada
orang
lain.
Bahagia
itu
adalah
ikut
bersuka
ria,
saat
orang
merayakan
kebahagiaannya.
Bahagia
itu
adalah
bersyukur
atas
pemberian-‐Nya.
Itulah
cinta.
[Cinta
28]
36
49:7.
Dan
ketahuilah
olehmu
bahwa
di
kalangan
kamu
ada
Rasulullah.
Kalau
ia
menuruti
(kemauan)
kamu
dlm
bbrp
urusan
benar-‐benarlah
kamu
akan
mendapat
kesusahan
tetapi
Allah
menjadikan
kamu
cinta
kepada
keimanan
dan
menjadikan
iman
itu
indah
dlm
hatimu
serta
menjadikan
kamu
benci
kpd
kekafiran,
kefasikan
dan
kedurhakaan.
Mereka
itulah
orang-‐orang
yg
mengikuti
jalan
yg
lurus
[Cinta
29]
37
Matanya
hanya
berlabuh
di
hati
dan
jiwa
orang
yang
dia
cintai,
tak
lebih.
[Cinta
30]
38
Berbahagialah
mereka
yang
menemukan
kekurangan
pada
pasangannya
dan
dia
melihat
inilah
kesempatan
emas
untuk
melengkapi
kekurangan
diri
pasangannya
dengan
kelebihan
yang
ada
pada
dirinya.
Bukan
hanya
melihat
kekurangan
pasangan
dan
melihat
kelebihan
dirinya
semata.
Itulah
cinta.
Saling
melengkapi.
Saling
menyempurnakan.
Karena
suami
istri
adalah
SATU
JIWA.
[Cinta
31]
39
Saat
baru
menikah
istri
bertanya,
"Aku
cantik
kan!",
suami
menjawab
"Tentu!",
saat
anak
3,
istri
bertanya,
"Aku
masih
cantik
nggak,
sayang?"
Suami
menjawab,
"Masih
cantik!".
Saat
pernikahan
memasuki
usia
15
tahun,
istri
bertanya,
"Aku
sudah
terlihat
tua".
Suami
berkata,
"Engkau
adalah
bidadari
tercantik
dalam
hidupku
selamanya".
[Cinta
32]
40
Ini
kisah
Istri
Ismail
Hasan
al-‐
Hudaibi.
Saat
suaminya
brsm
ribuan
ikhwan
lainnya
dipenjara
oleh
Presiden
Nasser,
ia
selalu
berdandan
menyambut
kedatangan
suaminya.
Seorang
akhwat
bertanya,
"Mngp
Ummi
slalu
berdandan?"
Ia
menjawab,
"Aku
tak
tahu
kapan
suamiku
pulang,
namun
aku
ingin
saat
ia
pulang,
aku
tampil
dgn
sebaik-‐baiknya
utk
menyambutnya".
Suaminya
dipenjara
selama
20
tahun....
[Cinta
33]
41
Malam
itu
aku
keluar
dari
penjara,
aku
tak
hafal
lagi
jalan-‐jalan
di
Kairo,
karena
sudah
20
tahun
aku
tak
pernah
melihat
Kota
Kairo,
lalu
aku
bertanya
kepada
beberapa
orang
tentang
alamat
rumahku.
Mereka
memberitahukannya.
Saat
aku
sampai
di
rumah.
Aku
bertemu
dengan
keluargaku,
istri
dan
anak-‐anakku,
mereka
bagaikan
baru
aku
tinggal
semalam,
padahal
sudah
20
tahun
aku
tak
bertemu
mereka.
[Cinta
34]
42
Duhai
malangnya
aku,
akankah
suatu
malam
nanti
Aku
bermalam
di
Fakh
dikelilingi
pohon
idzkhir
dan
jalil
Akankah
suatu
hari
nanti
aku
minum
air
Mijannah
Akankah
aku
melihat
lagi
pegunungan
Syamah
dan
Thafil
...[Syair
kerinduan
Bilal
kepada
Kota
Mekkah
saat
telah
hijrah
ke
Madinah]
[Cinta
35]
43
Wahai
pejalan!
Biarpun
telah
seratus
kali
engkau
ingkar
janji,
ayuhlah
datang,
dan
datanglah
lagi!
Kerana
Tuhan
tlh
berfirman:
“Ketika
engkau
melambung
ke
angkasa...ataupun
terpuruk
ke
dalam
jurang,
ingatlah
kepadaKu,
kerana
Akulah
jalan
itu.”
Jalaluddin
Rumi
[1207-‐1273
M]
[Cinta
36]
44
Saat
kematian
datang,
terpisahkan
lah
dua
insan
yang
mengikat
cinta
dalam
tali
pernikahan,
berpisah
untuk
sementara,
dan
bertemu
kembali
di
akhirat
sana
dalam
ikatan
cinta
abadi
di
taman
Syurgawi
nan
diridhoi-‐Nya,
memadu
cinta
abadi,
takkan
pernah
berpisah,
hanya
keabadian
yang
hakiki
[Cinta
37]
45
Jika
engkau
mencintai
Gurumu,
maka
apapun
kebaikan
yang
dia
perintahkan
pasti
akan
engkau
ikuti,
dan
engkau
tak
pernah
membantahnya,
apalagi
berdebat
dihadapannya.
Demikianlah
yang
diajarkan
para
sahabat
Nabi
kepada
kami,
bagaimana
beradab
kepada
Nabi,
karena
Nabi
juga
guru
bagi
kita
semua.
Mencintainya
adalah
mengikuti
apa
yang
dia
katakan!
[Cinta
38]
46
Tinggalkan
dirimu,
datanglah
menghadap
Ku!
(Wasiat
orang-‐orang
sholeh
kepada
muridnya
yang
sedang
meniti
jalan
Tuhannya)
[Cinta
39]
47
Karya-‐Mu
teramat
indah,
apalagi
yang
Menciptakannya.
Banyak
suara-‐suara
yang
indah
di
dunia
ini,
apalagi
saat
Dia
berbicara,
tentu
lebih
indah
suara-‐Nya.
Banyak
hal
yang
terasa
indah
dalam
hati
ini,
apalagi
saat
bertemu
dengan
yang
menciptakan
hati
ini,
tentulah
lebih
indah
daripada
hati
ini.
Alloh
itu
indah
dan
mencintai
keindahan.
Memang
yang
indah
hanya
Engkau.
[Cinta
40-‐Habis]
48
IBU
Ibumu...ibumu...ibumu.
3
kali
Rasulullah
menyebutnya.
Baru
ayahmu.
Aneh,
masih
ada
di
zaman
sekarang,
anak
yang
lebaran
hari
pertama
bukan
ke
orang
tua
mereka,
tapi
ke
Syaikh
dan
Ustadz-‐
ustadz
mereka.
Yang
lebih
mesti
berbakti,
ibu
atau
guru?
[Ibu
1]
49
Ada
seorang
anak
yang
teramat
jahat
kepada
ibu
bapaknya,
hanya
gara-‐gara
keduanya
berlainan
agama
dengan
sang
anak.
Apakah
hanya
karena
berbeda
agama,
kita
boleh
berbuat
jahat
kepada
mereka?
Adakah
ayat
dan
hadistnya,
yang
mewajibkan
berbuat
jahat
kepada
orang
tua
yang
berbeda
agama?
[Ibu
2]
50
Ada
ibu
biologis,
tugasnya
hanya
melahirkan,
memberi
makan
minum
anak-‐anak
mereka,
tak
peduli
dengan
pendidikan
akhlaq
anak-‐anak
mereka.
Kondisi
mereka
memang
tak
jauh
berbeda
dengan
kambing
dan
sapi
di
perkampungan,
yang
tak
pernah
memikirkan
pendidikan
dan
akhlaq
anak-‐
anak
mereka.
Semoga
para
ibu
tidak
seperti
itu.
[Ibu
3]
51
Jika
engkau
bertemu
Uwais
al
Qarny
mintakan
doanya
untuk
kita
semua,
pesan
Nabi
kepada
Umar
saat
akan
berangkat
umroh.
Umar
penasaran
dengan
sosok
Uwais
yang
begitu
istimewa,
padahal
belum
pernah
bertemu
Nabi.
Umar
menemukan
karomah
Uwais
saat
mendengar
penjelasan
darinya
yang
menggendong
ibunya
dari
Yaman
ke
Makkah
untuk
mengerjakan
Umroh
[Ibu
4]
52
Saat
desa
mereka
diserang
gerombolan
setan,
sang
ibu
melepaskan
kedua
anak
perempuannya
dengan
kuda
miliknya,
sang
anak
bertanya,
"Kenapa
Mama
tidak
ikut?"
Sang
Ibu
berkata,
"Pergilah
nak!
Jika
ibu
ikut
naik,
pasti
kita
akan
tersusul
setan2
itu.
Berangkatlah!"
Kedua
anaknya
melepas
sang
ibu
dengan
air
mata.
[Ibu
5]
53
Ya
Alloh,
lapangkanlah
alam
kubur
ibundaku,
jadikanlah
ia
Taman
dari
Taman-‐taman
Syurga,
lipatgandakan
kebaikannya,
tutupi
kesalahannya,
maaoan
kekurangannya,
sayangi
ibundaku
melebihi
sayangnya
kepada
diriku.
For
my
beloved
mother.
[Ibu
6]
54
Tahukah
kalian
siapa
yang
mati
syahid
dari
ummatku?
Sahabat
menjawab,
orang
yang
berperang
di
jalan
Alloh!
Beliau
menjawab,
jika
demikian
sedikit
sekali
ummatku
yang
mati
syahid.
Syuhada
dari
ummatku
adalah,
ummatku
yg
mati
tenggelam,
yang
mati
karena
tertimpa
reruntuhan,
ibu
yang
meninggal
saat
melahirkan
anaknya.
Merekalah
syuhada
dari
ummatku.
[Ibu
7]
55
Berapa
liter
air
susu
ibumu
mengalir
dalam
tubuhmu,
darahmu,
dagingmu,
tulangmu,
rambutmu,
apakah
sanggup
engkau
bayar
dengan
uangmu
dan
pengabdianmu
kepadanya?
Semuanya
takkan
pernah
tergantikan!
Takkan
bisa
dinilai
dengan
uang!
[Ibu
8]
56
Saat
anak
mulai
melawan
orang
tuanya,tidak
mau
mendengarkan
saran
ibu
bapaknya,
karena
dia
anggap
yang
lebih
baik
adalah
buah
fikirannya,
maka
disanalah
krisis
kehidupan,
krisis
keuangan
dan
krisis
lainnya
menerpa
kehidupan
sang
anak
hingga
ia
meminta
maaf
kepada
keduanya.
[Ibu
9]
57
Qoulan
Karima,
kata-‐kata
yang
isinya
mulia,
dengan
sikap
yang
mulia,
demikianlah
yang
diajarkan
al-‐Qur'an
saat
berbicara
kepada
orang
tua,
dengan
sikap
Ihsan,
bahasa
tubuh
terbaik,
sikap
terbaik,
itulah
yang
diajarkan
al
Qur'an.
Semoga
kita
berhati2
saat
berbicara
dengan
ibu
bapak
[Ibu
10]
58
Sesuatu
yang
tidak
bisa
dikerjakan
ayah,
dan
hanya
bisa
dikerjakan
oleh
kaum
ibu
adalah,
mengupas
bawang
atau
ngulek
sambal
sambil
mengomeli
anak-‐anak
mereka.
Itulah
kelebihan
ibu.
[Ibu
11]
59
Ibu
melepaskan
stressnya
dengan
berbicara,
ngomel,
mengobrol.
Kadang
saat
mengomeli
anak-‐anaknya,
ibu
sedang
melepas
stressnya.
Saat
ibu
berbicara,
mengobrol
dan
ngomel,
dia
melepaskan
50%
stressnya.
Dan
stressnya
akan
hilang
saat
anak-‐anaknya
mendengarkan
dan
menuruti
perintahnya.
[Ibu
12]
60
Ada
anak
yang
susah
sekali
menolong
ibunya,
padahal
hanya
pergi
ke
warung
yang
jaraknya
100
meter.
Dulu
saat
hamil,
beratus-‐ratus
km
ibunya
mengandung
sang
anak,
dibawa
kemanapun
saja,
tak
pernah
dititip
karena
lelah,
namun
sang
anak
waktu
dimintai
tolong,
ada
saja
alasannya.
Lelah,
capek.
Ngantuk.
[Ibu
13]
61
Berziarahlah
ke
makam
orang
tuamu
yang
sudah
tiada.
Jangan
pelit
meluangkan
waktu
untuk
menziarahinya.
Karena
itu
akan
mengingatkan
engkau
kepada
kematian.
[Ibu
14]
62
Ada
seorang
yang
sholeh
dari
Bani
Israil
yang
Alloh
perintahkan
Nabi
Musa
as
untuk
bertemu
dengannya,
orang
tersebut
ternyata
setiap
harinya
memberi
air
susu
kepada
Ibu
dan
Bapaknya.
Bahkan
ia
mendahulukan
keduanya,
saat
mereka
telah
tertidur,
walaupun
anak
mereka
merengek
kehausan
[Ibu
15]
63
Baru
sadar
saat
sudah
jadi
orang
tua.
True
Story.
Saat
anak
kita
sakit,
kadang-‐
kadang
kita
berdo'a
kepada
Alloh.
"Ya
Alloh,
pindahkanlah
penyakit
anakku
yang
masih
kecil
ini
kepada
diriku,
biarkanlah
aku
yang
merasakan
penyakitnya
jangan
dirinya".
Saya
yakin
orang
tua2
kita
dahulu
waktu
sakit
menimpa
kita,
pasti
pernah
berdoa
seperti
itu.
[Ibu
16]
64
Bau
badan
ibu,
menjadi
obat
demam
sang
anak.
[Ibu
17]
65
17
tahun
lamanya
ia
merawat
ibunya
yang
terbaring
sakit.
Dia
tinggalkan
impiannya
untuk
menjadi
penyanyi
karena
ingin
merawat
ibunya.
Menjelang
wafat
ibunya
berpesan,
"Raihlah
impianmu,
nak".
Dia
kemudian
menjadi
penyanyi
yang
albumnya
terjual
9
juta
kopi
dalam
6
minggu,
tahun
2009.
Menjadi
finalis
di
Britain
Got
Talent.
Namanya
Susan
Boyle
[Ibu
18]
66
19
tahun
lamanya
Gertruda
merawat
suaminya
yg
koma,
Jan
Grzebski
asal
Polandia.
Suaminya
yg
merupakan
korban
kecelakaan
lalu
lintas,
divonis
dokter
2-‐3
bulan
saja.
Gertruda
membolak
balikkan
badan
suaminya
ke
kiri
dan
kanan
untuk
mencegah
infeksi,
setiap
jam.
Saat
suaminya
siuman
tahun
2007,
Grzebski
memuji
istrinya
yg
begitu
perhatian,
penuh
kepercayaan
dan
cinta.
Itulah
harta
para
ibu
yang
tak
ternilai.
[Ibu
19]
67
Saat
Malin
Kundang
melawan
ibunya,
ia
berubah
menjadi
batu.
Saat
engkau
melawan
ibumu,
hatimu
menjadi
keras
bagaikan
batu.
Bahkan
lebih
keras
daripada
batu.
Jangan
lawan
ibumu!
[Ibu
20]
68
Tak
ada
hijab
doa
ibu
bapakmu
kepada
dirimu,
semua
dibayar
kontan
di
dunia
ini.
Hanya
kadang
engkau
meremehkannya.
[Ibu
21]
69
Feeling
ibu
kepada
anaknya
jarang
sekali
meleset.
Termasuk
saat
sang
anak
bertanya
tentang
calon
pasangan
hidupnya
kepada
ibunya.
Ibu
memiliki
firasat
masa
depan
yang
tajam.
[Ibu
23]
70
Mumpung...
Orang
tua
masih
ada,
Papah
Mamah,
Emak
Bapak,
Abi
Ummi
masih
hidup...
Kesempatan
emas
untuk
membahagiakan
mereka...
Kalo
udah
nggak
ada
lagi.
Kesempatan
itu
sudah
hilang...
Kita
hanya
tinggal
melihat
nisan
mereka
saja...
Gunakan
kesempatan
itu
ya...
Jangan
nyesal...
Pas
sudah
tiada
[Ibu
24]
71
Ibu
diberikan
oleh
Alloh
bekal
dari
langit
untuk
bayi
mereka
yg
baru
lahir,
takkan
bisa
mengalahkan
produk
manapun
juga,
tak
tertandingi,
telah
teruji
ribuan
tahun
sebagai
anti
body
terbaik
sejagat
untuk
bayi
mereka.
Apakah
sahabat-‐sahabat
tahu?
[Ibu
25]
72
Saat
masalah
menerpa,
ada
ibu
yang
menyejukkan
hati,
menentramkan
jiwa,
menasehati
dengan
hikmah,
alangkah
besarnya
hajat
anak
kepada
ibunya
[Ibu
26]
73
Saat
seorang
anak
mengalami
kesusahan
waktu
melahirkan,
mungkin
dia
lupa
meminta
doa
ibu-‐
bapaknya.
Mintalah
doa
mereka.
Semuanya
akan
dibayar
kontan
untukmu.
[Ibu
27]
74
Saat
anak
akan
meninggal
dunia,
jika
sang
ibu
ridho
kepada
anaknya,
maka
Alloh
pun
ridho
kepadanya.
Jangan
sampai
kita
bertemu
Alloh,
ortu
dalam
kondisi
murka
kepada
kita.
Jika
terjadi
demikian,
kematian
menjadi
teramat
susah,
apalagi
di
alam
akhirat
sana.
Berhati-‐hatilah.
Perlakukan
ibu
bapak
sebaik-‐baiknya.
[Ibu
28]
75
Ada
ibu-‐ibu
yang
ikhlas
melepaskan
anak-‐anak
mereka
ke
medan
perang,
banyak
sekali
anak-‐anak
mereka
yang
tidak
kembali
lagi.
Sejak
Indonesia
belum
merdeka,
ibu-‐ibu
itu
adalah
pahlawan
di
belakang
pahlawan
yang
kita
kenal
sekarang.
Ada
yang
dikenal
ada
yang
tidak.
Semoga
rahmat
Alloh
terlimpah
kepada
ibu
para
pahlawan
tsb.
[Ibu
29]
76
Tak
terasa...
Sehari
semalam
kaum
ibu
menempuh
perjalanan
sejauh
22
km
per
harinya.
Mereka
bolak
balik
ke
meja
makan,
menjemur
pakaian,
mencuci,
memasak,
menyetrika,
menyiapkan
makanan,
mengurusi
anak
di
rumah.
(Hasil
Riset).
Kaum
Ibu
selalu
membuat
keajaiban!
[Ibu
30]
77
Kata
mereka
diriku
selalu
dimanja
Kata
mereka
diriku
selalu
ditimang
Oh
Bunda
ada
dan
tiada
dirimu
Kan
selalu
ada
di
dalam
Hatiku....
(Lagu
Bunda)...
[Ibu
31]
78
Alangkah
baiknya
jika
aku
tidak
dilahirkan
oleh
ibuku.
{Ucapan
Abu
Bakar
Shiddiq
saat
teringat
akan
pengadilan
Akhirat
dan
pertanggungjawabannya}
[Ibu
32]
79
Saat
melihat
istriku
melahirkan,
disitulah
terasa
betapa
susahnya
ibuku
dahulu
melahirkanku,
bertarung
antara
hidup
dan
mati,
berdarah-‐darah
dan
berkeringat.
Menanggung
kesusahan
yang
demikian
bertambah-‐tambah.
Semoga
anak-‐anak
yang
melawan
ibunya
menyadari
pengorbanan
ibu
mereka
saat
melahirkan
mereka.
[Ibu
33]
80
Setiap
melihat
orang
yang
sukses
di
dunia,
ternyata
dibaliknya
ada
ibu-‐bapak
yang
tak
kenal
jenuh
mendoakannya.
Doa
ibu-‐
bapak
memang
selalu
dibayar
kontan.
Sayang
kita
tak
memanfaatkannya.
[Ibu
34]
81
Saat
ibu
memasuki
rumah
yang
baru
dibangun,
kegersangan
rumah,
berubah
dengan
sentuhan
tangan
ibu,
ada
pot
bunga
indah
dengan
bunga
yang
indah,
ada
tanah
gersang
di
depan
rumah
yang
disulap
menjadi
taman
indah,
ada
sudut
rumah
yang
hampa
diisi
pernak
pernik
indah.
Ibu
selalu
melihat
segalanya
dengan
detail.
Itulah
kelebihan
ibu
yang
tidak
dimiliki
ayah.
[Ibu
35]
82
Dulu
almarhumah
ibuku
sering
marah
saat
melihat
aku
menyisir
rambut
ke
belakang.
Nanti
kepalamu
sulah
Andri....begitu
kata
emakku.
Setelah
bertahun-‐
tahun
kemudian
aku
baru
sadar
nasehat
emakku
memang
benar.
Lalu
aku
merubah
sisiran
rambut
menjadi
kesamping..
Ibu
selalu
melihat
sesuatu
secara
detail.
[Ibu
36]
83
Dulu
almarhumah
emakku
sering
banget
nyariin
guru
ngaji
buatku.
Satu
guru
berhenti,
cari
lagi
guru
lain.
Ternyata
manfaatnya
terasa
sampai
hari
ini.
Jadi
teringat
ucapan
Nabi,
jika
anak
Adam
meninggal
maka
putuslah
amalnya
kecuali
3,
anak
yang
sholeh
yg
mendoakannya,
shodaqoh
jariyah
dan
ilmu
yang
bermanfaat.
Semoga
ilmu
yang
diajarkan
ibuku
lewat
al-‐Qur'an
selalu
mengalir
untuknya.
Amin
[Ibu
37]
84
Almarhumah
emakku
selalu
berpesan
untuk
makan
sayur,
ikan.
Bahasa
yang
digunakan
sangat
mudah
ditangkap
saat
usiaku
masih
6-‐7
tahun,
dia
hanya
katakan,
"Makanlah
sayur
dan
ikan,
supaya
matamu
terang!"
Alhamdulillah....
sampai
hari
ini
mataku
tetap
terang.....
nasehat
ibu
memang
luar
biasa!!!
Hehehehe
[Ibu
38]
85
Selalu
ada
yang
lezat
dari
masakan
emakku.
Yang
paling
top
sampai
sekarang
dan
sudah
diekspor
adalah
Rendang.
Masakan
favorit!
[Ibu
39]
86
Ibumu
adalah
permata
paling
mahal
dalam
hidupmu.
Sejelek
atau
seburuk
apapun
sikap
dan
perangainya,
dia
adalah
ibumu
juga.
Masih
ada
kesempatan
emas
buatmu
berbuat
baik
dengan
orang
tuamu,
selagi
engkau
masih
hidup.
Gunakan
hari-‐
hari
sisa
hidupmu
untuk
membahagiakan
mereka.
Agar
Alloh
membahagiakanmu
di
akhirat
sana
[Ibu
40-‐Habis]
87
AYAH
Ketegasan
ayah
berpadu
dengan
kelembutan
ibu.
Sosok
ayah
yang
tegar
bertemu
dengan
sosok
ibu
yang
tabah.
Saat
ayah
atau
ibu
tiada,
kedua
sosok
tersebut
bersatu
dalam
jiwa
salah
satu
dari
keduanya.
Maka
muncullah
ayah
yang
tegas
dan
lembut
laksana
ibu,
atau
ibu
yang
tegar
dan
tabah
laksana
ayah.
[Ayah
1]
88
Ayah
adalah
sahabat
dalam
perjalanan
hidup,
teman
akrab
dalam
kesulitan,
penyemangat
dalam
kelesuan,
penyegar
dalam
keletihan,
pengokoh
cita-‐cita
dan
penajam
visi
hidup.
[Ayah
2]
89
Ayah
adalah
guru
dalam
kehidupan,
inspirasi
dalam
diam,
kenangan
dalam
kejauhan,
kerinduan
saat
tak
bersamanya,
oase
jiwa
di
tengah
panas
terik
perjalanan
hidup,
teman
tertawa
dan
bercanda,
dalam
kemarahannya
ada
pelajaran,
dalam
kesedihannya
ada
simpati
teramat
dalam.
Ayah
selalu
membuat
air
matamu
menangis
seperti
juga
ibu.
[Ayah
3]
90
Ayah
adalah
sahabat
dalam
cinta,
teman
dalam
kasih
sayang,
partner
dalam
pekerjaan,
kekasih
dalam
ketakwaan,
mutiara
dalam
ibadah,
dan
intan
dalam
hikmah
[Ayah
4]
91
Saat
ayah
atau
ibu
telah
tiada,
maka
jangan
putuskan
hubunganmu
dengan
mereka.
Mendoakan
mereka
seusai
sholat
atau
kapan
saja,
adalah
kerinduan
mereka,
sama
seperti
rindunya
kita,
jika
kelak
telah
mati
dan
berharap
didoakan
oleh
anak-‐anak
kita
[Ayah
5]
92
Dalam
ketegasan
seorang
Ayah,
tersimpan
sebuah
rahasia
agar
kita
jangan
cengeng
menghadapi
hidup,
punya
keberanian
untuk
menghadapi
segala
tantangan,
ayah
mengajarkan
kita
agar
lebih
dewasa
menghadapi
hidup
yang
pahit
ini.
[Ayah
6]
93
Saat
Ayah
marah,
anak-‐anak
bagaikan
kehilangan
cahaya
cinta
kasih
sayangnya,
saat
Ayah
berhenti
marah
dan
memeluk
anak-‐anaknya,
meminta
maaf
kepada
mereka
semua,
anak-‐anak
menemukan
kembali
kasih
sayang
dan
cinta
dari
Ayah
mereka.
Kasih
Sayang
adalah
bahasa
cinta
anak-‐anak.
Wahai
para
Ayah,
sayangi
anak-‐anak
kalian!
[Ayah
7]
94
Ayah
adalah
sahabat
dalam
hal
makanan,
apa
yang
disukai
oleh
Ayah,
biasanya
disukai
oleh
anak-‐anaknya.
Like
father
like
son.
[Ayah
8]
95
Saat
ayah
jauh
dari
anak-‐
anaknya,
ia
merindukan
mereka
begitu
kuat,
ayah
menjaga
anak-‐anak
mereka
bagaikan
singa
yang
mengawasi
anak-‐anak
mereka.
Sorot
matanya
tajam,
kuku
tajam
mereka
bisa
keluar
saat
menyaksikan
buah
hati
mereka
disakiti,
dipermainkan,
ayah
takkan
pernah
rela
membiarkannya.
[Ayah
10]
96
Waktu
kecil
saat
ayahku
tidur,
sering
aku
perhatikan
lama-‐lama
wajah
ayahku,
lalu
aku
berdoa
kepada
Alloh,
"Ya
Alloh
jangan
ambil
nyawa
ayahku,
aku
sayang
dengannya,
doaku
diijabah,
alhamdulillah
beliau
dianugerahkan
panjang
umur.
Semoga
Alloh
selalu
menjaga
beliau.
Amin.
[Ayah
11]
97
Ada
ayah-‐ayah
yang
meninggalkan
benteng
pertahanannya,
meninggalkan
penghuni
benteng
dalam
kesuraman,
kepedihan,
luka
dan
dendam
yang
mendalam.
Suatu
saat
di
akhirat,
sang
ayah
akan
mempertanggungjawabkann
ya
di
hadapan
Ilahi.
Penghuni
benteng
merangkak
dalam
kegelapan,
merayap
dalam
angin
badai.
Alangkah
besar
dosanya!
[Ayah
13]
98
Saat
ayah
dan
ibu
tidak
di
rumah,
anak-‐anak
merindukan
kehadiran
mereka
ditengah2
nya.
Kehadiran
ayah
dan
ibu
jangan
hanya
sebatas
fisik,
namun
juga
jiwa.
[Ayah
14]
99
Ayah
selalu
mengajarkan
segalanya
adalah
proses,
bukan
final,
kehidupan
ini
adalah
proses
bukan
nilai
akhir.
Nilai
akhir
hanya
ada
di
akhirat
[Ayah
15]
100
Ucapan
Ayah
yang
paling
mengagetkan
Ibu
dan
juga
anak-‐anaknya
adalah,
"Nak....
Ayah
ingin
bulan
madu
lagi
dengan
Ibu,
berdua
saja
di
Hawaii....
boleh
nggak....?
"Anak-‐anak
langsung
koor,
"Koq
kita-‐kita
nggak
diajak
sih,
memangnya
dunia
hanya
milik
Ayah
dan
Ibu
berdua?"
Hayo
mau
jawab
apa
tuh?
[Ayah
17]
101
Kerinduan
terbesar
anak-‐
anak
salah
satunya
adalah,
melihat
Ayah
menjadi
Imam
Sholat
[Ayah
18]
102
Saat
ayah
masih
muda,
suaranya
keras
menggema,
badannya
tegap
sempurna,
jari
jemarinya
kuat
menggenggam.
Saat
ayah
mulai
beranjak
tua,
suaranya
masih
keras,
namun
tak
sekeras
dulu,
badanpun
mulai
sakit-‐sakitan,
jari
jemaripun
mulai
melemah.
Semoga
anak-‐anaknya
kian
sayang
kepada
ayah
di
usia
tuanya
[Ayah
19]
103
Suara
terindah
dalam
hidupku
adalah
saat
mendengar
ibunda
dan
ayahandaku
membaca
al-‐
Qur'an.
Itu
adalah
suara
terindah
sepanjang
hidupku.
Keindahan
suaranya
mengalahkan
suara
apapun
di
dunia
ini.
[Ayah
20]
104
Ada
saat-‐saat
dimana
kita
merasakan
betapa
kosongnya
hari
itu,
saat
orang-‐orang
bersalaman,
bertemu
orang
tua
mereka,
dan
kita
tidak
memiliki
Ayah
atau
Ibu
lagi,
saat
itu
adalah
waktu
Hari
Raya
Idul
Fitri
[Ayah
21]
105
Saat
yang
paling
indah
dalam
hidup
adalah
ketika
lama
tak
bertemu
Ayah
atau
Ibu
dan
mereka
memelukmu
sambil
menangis
bahagia.
[Ayah
22]
106
Hari
yang
paling
sedih
dalam
hidup
kita
adalah
saat
mendengar
berita
bahwa
Ayah
atau
Ibu
kita
telah
tiada,
bumi
pun
seperti
tak
kita
injak,
tubuh
seperti
tak
jejak
ke
bumi,
perasaan
tak
menentu,
padahal
paginya
kita
masih
melihat
senyumnya
yang
indah.
[Ayah
24]
107
Saat
anak-‐anak
masih
kecil,
Ayah
Bunda
tak
pernah
kesepian
dari
suara
anak-‐
anak
mereka,
saat
anak-‐anak
dewasa,
berkeluarga,
Ayah
Bunda
tinggal
berdua
saja,
sepi...
Tak
mendengar
riuhnya
suara
anak-‐anak.
Saat
itu
kerinduan
Ayah
Bunda
kepada
anak
cucu
begitu
besar.
Mengapa
tidak
mengajak
anak-‐anak
kita
bertemu
kakek
nenek
mereka?
[Ayah
25]
108
Kegembiraan
terbesar
adalah
saat
nguping
pembicaraan
Ayah
dengan
teman-‐temannya,
mereka
bercerita
sambil
tertawa
ngakak,
dan
kita
yang
nguping
ikutan
tertawa.
Bukan
tertawa
karena
lucu
mendengar
pembicaraan
mereka,
tertawa
karena
mendengar
tawanya
yang
aneh
bin
ajaib.
[Ayah
26]
109
Salah
satu
yang
kutemukan
dari
Ayah
adalah
ketegasan,
keberanian
mengambil
resiko,
kecepatan
dan
ketelitian.
Ayah
adalah
guru
kepemimpinan
pertama
sebelum
guru-‐guru
yang
lain
[Ayah
27]
110
Ayah
bagaikan
nakhoda
kapal
yang
membawa
penumpang
berupa
anak
dan
istrinya,
jika
kapal
oleng,
Ayah
mesti
berpegangan
erat
dengan
semua
penumpang,
jangan
kendorkan
genggaman,
apalagi
dilepaskan.
[Ayah
28]
111
Saat
anak-‐anak
masih
kecil,
ayah
sering
memeluk
mereka
waktu
tidur,
mendapatkan
kejutan
hadiah
'ngompol'
dari
anak-‐anak
mereka
di
tengah
malam,
berjaga
saat
mereka
demam,
tidak
bisa
tidur
saat
mereka
di
rumah
sakit,
dan
mengantar
mereka
ke
sekolah.
Kehadiran
Ayah
selalu
dirindukan
anak-‐anak
mereka,
sebagaimana
ayahpun
merindukan
anak-‐
anak
mereka.
[Ayah
29]
112
Ada
sahabat
yang
berkata
kepada
saya,
kalo
pulang
ke
rumah
jangan
tangan
kosong,
bawalah
buah
tangan,
untuk
membuka
jalan
kata
beliau.
Semoga
para
Ayah
selalu
menyempatkan
diri
pulang
membawa
buah
tangan.
[Ayah
30]
113
Saat
yang
menyenangkan
bersama
Ayah
adalah
diajak
berjalan-‐jalan
ke
pinggiran
kota,
melihat
kampung-‐
kampung
dengan
motor,
perjalanan
bersama
Ayah
selalu
penuh
petualangan
menegangkan
dan
sekaligus
mengasyikkan
[Ayah
31]
114
Saat
Ayah
belajar
memasak,
dan
dia
bertanya,
"Bagaimana
nasi
goreng
ayah?"
Anak-‐anak
serempak
koor
"50%!
Kurang
garam!".
Ternyata
memasak
memang
perlu
belajar.
[Ayah
32]
115
Saat
Ayah
membangunkan
anak-‐anak
mereka
menuju
Masjid
untuk
sholat
Shubuh,
lalu
usai
sholat
mengajak
mereka
berjalan-‐jalan
mengitari
jalan-‐jalan
di
sekitar
rumah,
dan
berakhir
di
warung
kopi
untuk
menikmati
teh
hangat
di
pagi
yang
dingin,
itulah
salah
satu
momen
terindah
yang
selalu
melekat
dalam
hidup
sang
anak.
[Ayah
33]
116
Kadang
Ayah
mengungkapkan
cinta
kepada
anak-‐anak
mereka
dengan
bahasa
perbuatan,
bukan
lisan.
Keduanya
sangat
dibutuhkan
anak-‐
anak,
bukan
sekedar
bahasa
perbuatan,
bahasa
lisan
juga
dibutuhkan.
[Ayah
33]
117
Ada
anak-‐anak
yang
telah
kehilangan
ayah
mereka,
sesungguhnya
mereka
tidak
terpisah
dengan
ayah
mereka,
ayah
mereka
masih
hidup
dalam
jiwa
mereka,
tumbuh
bersama
cinta,
dewasa
bersama
waktu.
Kita
hanya
berpisah
dalam
fisik,
jiwa
kita
selalu
tersambung
kepada
Ayah
kita
[Ayah
34]
118
Tak
ada
seorang
Ayahpun
yang
ingin
melihat
anaknya
dikuburkan
di
hadapannya,
namun
kematian
adalah
gerbang
yang
mesti
dilalui
oleh
manusia,
suka
atau
tidak,
kita
pasti
akan
memasukinya.
Yang
keluar
dari
lisan
ini
hanya
ridho
dengan
takdir-‐Nya.
[Ayah
35]
119
Saat
yang
paling
heboh
bagi
anak-‐anak
adalah
tatkala
Ayah
membelikan
mainan
untuknya.
Anak-‐anak
akan
mengingatnya
sampai
bertahun-‐tahun
[Ayah
37]
120
Saat
yang
tak
terlupakan
adalah
berkumpul
bersama
keluarga
besar,
ada
Ayah,
Ibu,
anak-‐anak,
Paman,
Bibi,
Keponakan,
dan
suasana
pun
berubah
oleh
riuh
tawa.
Dan
aneka
diskusi
yang
serius.
Kumpul
bareng
keluarga
selalu
mengasyikkan.
[Ayah
38]
121
Doa
Ayah
dan
Ibu
adalah
doa
terindah
untuk
anak-‐anak
mereka
[Ayah
39]
122
BIODATA
PENULIS
123
dari
25.000
orang,
telah
membawanya
semakin
mensyukuri
arti
hidup
ini.
“Semua
ini
karena
kasih
sayang
Allah
kepada
hamba”,
tatkala
ditanya
tentang
perjalanan
hidupnya.
Motto
hidup
beliau
yang
sering
diulang—ulang
adalah
“Hiduplah
Mulia
Matilah
sebagai
Syuhada”.
Bagi
yang
ingin
mengirimkan
kritik
dan
sarannya
atas
buku
yang
telah
diterbitkan
ini,
dapat
disampaikan
melalui
e
—mail
beliau
di
:
andrizul1972@gmail.com
atau
ke
website
:
www.museumkeikhlasan.blogspot.com
atau
selular
beliau
:
0812—56—178—172.
Facebook
:
Andri
Zulfikar
124
DAFTAR
PUSTAKA
126