You are on page 1of 15

c c

   

1. › 


Evolusi primata merupakan salah satu contoh evolusi dengan data yang ³cukup lengkap´.
Teori evolusi yang hanya didasarkan atas adanya fosil tidak pernah dapat menerangkan
dengan lengkap apa yang terjadi di masa lampau. Oleh karena itu untuk mempelajari evolusi
suatu organism, biasanya para ahli menggunakan data organisme yang masih hidup hingga
kini. Dalam hal ini, yang dilakukan para ahli ialah melihat perubahan struktur dari
organisme-organisme yang paling erat kekerabatan dengan organisme sasaran yang diteliti.
Dengan mengaitkan perubahan-perubahan suatu ciri, maka dapat ditarik kesimpulan
mengenai apa yang terjadi dimasa silam. Dalam hal ini, untuk menjelaskan evolusi manusia,
digunakan pendekatan pada golongan primata.

Berbicara mengenai evolusi manusia dan primata, tidaklah berarti bahwa manusia berasal
dari kera. Dalam menjelaskan mengenai evolusi, terutama mengenai evolusi manusia kita
harus berhati-hati dan dapat bersikap netral. Hal ini berarti apapun keyakinan kita mengenai
asal-usul manusia, kita harus dapat mengemukakan bagaimana pendapat sekelompok orang
dan bagaimana pula mengenai pendapat dari kelompok yang lain, dan bukan hanya pendapat
kita sendiri. Apabila manusia memang berasal dari kera sekalipun, para ahli evolusi tidak
akan dapat membuktikanya. Jadi dalam membuktikan evolusi kita tidak menggunakan
pendekatan metode pendidikan.

Kita yang hidup pada masa sekarang tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti mengenai
apa yang terjadi dimasa lalu. Oleh karena itu, digunakan data fosil dan data organisme yang
hidup pada masa kini. Bukti yang digunakan untuk mempelajari perubahan akan tinjauan dari
banyak segi, yang dapat memberikan banyak petunjuk mengenai apa yang terjadi dimasa lalu.
Suatu sifat akan berevolusi sesuai dengan perkembangan waktu dan tempat. Dengan
menggunakan fosil dan organisme aktuil mempunyai semua sifat terevolusi. Analisis yang
dilakukan pada primata primitif sampai dengan primata yang maju, yakni manusia
memberikan gambaran sebagai berikut:

1.  

î Hubungan antara tulang vertebrata dan tengkorak mengalami perubahan yang


berangsur-angsur menuju titik berat tengkorak. Mula-mula hubungan ini terdapat di
bagian tepi menjadi berada tepat dibawah. Perubahan ini diikuti dengan perubahan
cara berjalan dari empat kaki menjadi dua kaki. Sejalan dengasn perubahan ini, maka
otot leherpun menjadi lebih lemah, sedangkan panggul menjadi jauh lebih penting dan
kuat. Bentuk tengkorak yang memanjang dengan rahang besar, gigi yang kuat dan
membentuk moncong menjadi bertambah pendek. Rongga hidung yang besar
sekarang menjadi jauh lebih kecil.
î Bola mata pada organisme non primata tidak mempunyai tulang yang meliputinya.
Tetapi pada kera dan manusia, mata sudah sepenuhnya terlindungi. Hal ini
menunjukkan bahwa mata menjadi organ yang sangat penting. Selain itu, dapat pula
dilihat bahwa mata yabg menghadap kesamping, menjadi berangsur-angsur
menghadap kedepan. Penglihatanpun berubah dari dua dimensi menjadi tiga dimensi,
dan kemampuan melihat warna meningkat dari hitam putih untuk membedakan gelap
dan terang menjadi mampu melihat hampir semua spektru warna. Hal ini erat kaitanya
dengan cara hidup dari malam hari menjadi siang hari. Selain itu, matapun
diperluakan untuk melihat makanan diantara ranting-ranting pohon, untuk
menyelinapkan dengan mudah diantara hutan.
î mjung jari bercakar berangsur-angsur berubah menjadi kuku. Hal ini terlihat bahwa
tupai mempunyai cakar, sedangkan primata lebih lanjut mempunyai kuku yang tebal
dan akhirnya manusia mempunyai kuku yang tipis. Cakar mula-mula digunakan untuk
mengais mencari makan. Dengan berubahnya cara hidup dari hidup di tanah menjadi
kehidupan arboreal, maka cakar menjadi mengganggu kemampuan bergerak dengan
cepat diatas pohon. Kehidupan arboreal lebih membutuhkan kemampuan memegang.
Dengan demikian, terjadi pula perubahan cara memegang dengan terbentuknya ibu
jari dengan persendian yang lain daripada jari-jari yang lain. Hal ini erat kaitanya
dengan timbulnya flora hutan sebagai habitat baru dimuka bumi. Cakar perlu untuk
naik pohon, tetapi selalu terkait kalau pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Selain itu, terjadi pula perubahan dari telapak tangan. Hal ini penting berkaitan
dengan kemampuan untuk memegang yang terliahat pada kera, yang mempunyai
³empat tangan´, bahkan pada kera Amerika Selatan, ekorpun dapat digunakan untuk
memegang.
î Kehidupan arboreal menyebabkan fungsi tangan menjadi lebih penting daripada kaki.
Hal ini terlihat pada bangsa kera yang memiliki tangan yang lebih panjang dan kuat
daripada kaki. Struktur ini penting untuk dapat berayun-ayun dan berpindah tempat.
Dengan berubahnya permukaan bumi, maka jumlah hutan menjadi semakin sedikit.
Selain itu, ditemukan primata berukuran besar yang tidak dapat ditunjang oleh hutan.
Akibatnya tangan menjadi kurang diperlukan sedangkan kaki diperlukan untuk
mengejar mangsa dan menghindarkan diri dari perdator.
î £olume otak mengalami perubahan pesat. Faktor ini sangat nyata terlihat pada
golong-golongan kera manusia. ‘ 
 hanya mempunayi volume otak 600
cc, sedangkan manusia modern dua kali lebih besar. Data fosil menunjukan bahwa
fosil manusia lainnya mempunyai kisaran antara keduanya. Perubahan volume otak
dapat pula dilihat pada perubahan dahi, yang tidak ada pada kera dan hampir tegak
pada manusia.

1.  


Bermacam-macam fosil primata seperti G



 G
 dan ‘


dari lapisan oligosen; 
 
 yang berbentuk seperti bajing,
diperkirakan tidak mempunyai hubungan kekerabatan yang cukup dengan manusia. Fosil
primata yang paling tua dan masih termasuk famili Homonidea adalah 


  
 
 
 

 dan   
yang dikenal sejak jaman Miosin.


 dianggap berkerabat derngan bangsa beruk dan kera, sedangkan   
merupakan fosil Hominid tertua yang diduga berkerabat dengan gorila dan sipanse. Fosil
 
 dan 
 belum diketahui kerabat dekatnya. Kemudian kita
mengenal fosil Hominid yang lebih muda yaitu 
 yang sianggap sebagai fosil
yang erat hubungannya dengan manusia. Fosil ini pada mulanya hanya dikenal dari sebuah
tulang rahang. Namun kini pandangan tersebut berubah, karena penemuan baru telah
memberikan pandangan yang lebih baik. Fosil ini ternyata identik dengan 
 Fosil
berikutnya adalah 


Fosil Homo mungkin pula telah ada, namun data yang ada belum meyakinkan. Baru
kemudian, pada lapisan yang lebih muda, mulai dijumpai  
 
  
yang kemudian oleh para ahli yang beraliran progresif sekarang disebut juga 

   ‘ 
 (‘    ‘ 

),  G
  

  (Homo 

),     ! "
  "  #. Kedua
marga fosil terakhir dan $ 
 adalah fosil manusia atau kera berukuran besar
dan mungkin pantas dinamakn raksasa. Fosil-fosil yang menempati lapisan lebih atas adalah
%    " 

   
 Baru kemudian kita
mengenal manusia purba, 

  !   
   ‘  
&
   '   dan  
"

# Fosil-fosil Hominid yang paling
muda semuanya sudah dianggap sebagai  
 !( "


 )*
 # dan  
 

 
 ! 
   

#.

1. ©     

Pendekatan molekuler dilakukan oleh sekelompok peneliti dari universitas California di


Berkeley. Tahun 1987 mereka mengemkakan hasil analisis ADN mitokondria yang
menunjukan bahwa ADN mitokondria manusia yang paling primitif (wanita, karena ADN
mitokondria diturunkan dari pihak ibu) terdapat di Afrika. Bila dikaji mengenai kecepatan
mutasi ADN mitokondria, dan dikaitkan dengan perubahan yang terjadi, maka dapat
disimpulkan bahwa manusia yang paling primitif harus sudah berada dimuka bumi sekitar
200.000 tahun yang lalu. Hal ini menimbulkan kontroversi dengan data fosil, karena menurut
fosil,  
 pertama berumur paling sedikit sekitar 250.000-1.000.000 tahun yang
lalu. Apalagi bila kita membaca buku yang lebih tua, maka dapat kita menemukan bahwa
perkiraan manusia pertama adalah sekitar 15.000.000 tahun yang lalu.

Penelitian tandingan dilakukan oleh kelompok lain dengan menggunakan analisis ADN
kromosom Y menunjukan bahwa pria pertama berasal dari daerah aka Afrika, di tempat suku
Pygmee berada. Pendekatan tersebut diatas, meskipun mengarah pada Afrika sebagai daerah
asal manusia, sangat didukung oleh data fosil.

Meskipun data molekuler sangat cocok dengan data fosil, namun data yang masih ada belum
cukup untuk memastikan asal-usul manusia. Teori lain menyatakan bahwa manusia pertama
mungkin adalah hibrit antara manusia primitif (

  dengan  " dan
 

 
) dan dihasilkan manusia modern yang hidup sekarang. Pendapat lain
mengatakan bahwa asal usul manusia terjadi di Afrika dan Asia. Adapula kemungkinan yang
jauh lebih kecil yakni di Eropa dan Australia. Pendapat ini didasarkan pada fosil 


  dan fosil  


Berikut ini penyebaran 



  berdasarkan data fosil di empat benua pada masa
Pleistosen atas (A), Pleistosen tengah (B), dan Pleistosen bawah (C).

Skema Hubungan Kekerabatan antara Fosil-Fosil Primata

1. Î 

Perkembangan evolusi primata dimulai dari moyang yang berupa hewan mammalia pemakan
serangga menurunkan Prosimian yang hidup pada zaman Paleosin. Hewan ini bertubuh kecil
seperti cecurut, bermoncong, dan berekor panjang. Mereka tangkas dan cerdas, mempunyai
organ-organ penggenggan dan lima jari. Dari prosimian perkembangan radiasi evolusi
menuju 4 golongan besar yang masih tetap hidup sekarang ini.

   

Kelompok besar pertama yakni prosimian modern. Yang termasuk kelompok ini adalah
lemur dan loris, sekarang hidup di pulau Madagaskar. Hewan-hewan ini masih mempunyai
moncong dan ekor yang panjang, berkuku, bukan cakar dengan kemampuan untuk
memanipulasi obyek, hal ini merupakan ciri utama primata.

Hewan lain yang termasuk prosimian modern ialah Tarsier (binatang hantu), hidup di Asia
Selatan dan Indonesia (daerah pantai Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera). Pada hewan ini
tidak dijumpai lagi moncong yang panjang, mata lebih ke depan tidak seperti mata lemur
yang agak kesamping. Oleh karena itu, Tarsier dapat memfokuskan satu titik dengan kedua
matanya. Nampak adanya peningkatan pada alat-alat penglihatan dan mekanisme saraf yang
memberikan kemampuan untuk kedalaman persepsi ("  

  ) dan
penglihatn warna pada tahap-tahap beranekaragam.

 ! " # c

Ceboidea hanya hidup pada lingkungan pohon dan ditemukan di daerah hutan-hutan sebelah
selatan Amerika mtara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Mereka terbagi menjadi dua
famili, yakni Callithricidae dan Cebidae.

Callithricidae atau marmoset adalah Primata kecil yang telah menempati niche seperti bajing
di hutan dunia baru. Perkembangan yang menonjol pada cakar untuk memanjat yang
merupakan bagian penting dari pergerakan mereka.

Ceboidae hidup di lingkungan pohon. Namun lebih berkembang dibandingkan dengan


Callithricidae. Mereka mengembangkan beraneka ragam besar tubuh dan adaptasi ekologis di
npohon-pohon. Beberapa anggota Cebidae telah beradaptasi dengan cara hidup di lingkungan
pohon dengan jalan mengembangkan ³kaki ke-5´ dalam bentuk ekor prehensil
(penggenggam). Ekor prehensil tidak hanya terdapat pada monyet dunia lama.

© !© $%© " #  

Semua primata dunia lama kecuali prosimian adalah catarrhini (hidung terbelah). Monyet-
monyet dunia lama diklasifikasikan dalam satu famili yakni Cercopithecidae yang terbagi
menjadi 2 sub famili, yaitu Cercopithecinae (Monyet babon) dan Colobinae (monyet
pemakan daun).

Pada catatan fosil Cercopithecoidea berkembang pada zaman Oligosin dan Miosin. Pada
akhir miosin mereka telah menempati sejumlah niche lingkungan pohon serta terestrial di
Afrika dan Erasia. Pada saat sekarang mereka berkembang menjadi colonin (monyet
pemakan daun) dan cercopithecin. Cercopithecin yang hidup sekarang menempati iklim dan
habitat yang lebih luas dibandingkan primata lain, kecuali manusia.

î ! 
Colobinae hidup beradaptasi makan daun vegetasi muda. Mereka mempunyai puncak gigi
yang tajam pada gigi molar, kantung pipi khusus, dan bentuk perut khusus untuk
mencernakan makanan. Pencernaan dilakukan dengan bantuan bakteri yang hidup pada
perutnya yang mirip dengan kantung. Langur (sebutan untuk beberapa Colobinae) mendiami
banyak habitat. Beberapa diantaranya di gunung-gunung tinggi dengan sedikit pohon dan
makanya tergantung pada puncak-puncak cemara dan kulit pohon dan dedauna.

î !© $%©

Sub famili ini beraneka habitat, mulai dari savana terbuka (babon, macaques, monyet pantas)
sampai hutan (mandril, mangabey, dan quenon). Tingkah laku sosial babon dan
Cercopithecinae terestrial banyak dipelajari oleh ahli anthropologi untuk mengetahui faktor-
faktor lingkungan dan ekologi yang menolong membentuk nenek moyang manusia.

Mereka berjalan di atas 4 kaki (quadrapedal dan mengembangkan kemampuan


mencengkeram, tetapi tidak dengan ekor prehensil. Bentuk pergerakan mereka dinamakan
" ( (berjalan di atas cabang), plantigrade (kecenderungan bergerak pada
permukaan palntar = tapak tangan atau tapak kaki).

Gibbon mempunyai tengkorak yang lebih kecil dibandingkan dengan Hominoid yang lain
semata-mata arboreal. Bentuk gibbon khusus untuk bergerak arboncal, disebut brachiation.
Brachiation memungkinkan gibbon bergerak lebih cepat antara pepohonan dengan
menggunakan kedua lenganya, hingga tangannya berfungsi sebagai sebuah kait. Tetapi jika ia
turun ke tanah atau berjalan-jalan di atas dahan, dilakukan dengan dua kaki.

Orangutan seperti gibbon hidup terbatas di Asia Tenggara dan pernah hidup tersebar luas di
Asia. Cara bergerak orangutan dinamakan quadramanual (empat tangan). Meskipun
orangutan mengahabiskan banyak waktunya di atas pohon dengan mengguankan 4 anggota
badanya, juga dapat berjalan jauh sekali di daratan tanah, khususnya jantan dewasa` hampir 2
kali lebih besar daripada betinanya dn menjalani hidup membujang.

Gorila sangat terbatas ruang lingkupnya dan sekarang hanya terdapat di hutan pegunungan
daerah katulistiwa dan dataran tinggi Afrika Timur. Gorila dalah vegetarian terestrial,
pemakan daun yang tumbuh di daratan tanah. Susunan kerangka sangat khusus untuk
menopang berat badan terestrial dan berjalan di atas buku-buku jari. Cara bergerak seperti
inin terlihat pada bentuk dada, bahu, tangan, dan tulang lumbar vertebral yang kuat.

Simpanse tidak mempunyai catatan fosil, hidup terbatas di daerah hutan dan bagian berhutan
kera. Karena adaptasi mereka, mempunyai struktur badan yang orthograde (tegak), yang
memungkinkan mereka berjalan jauh di atas permukaan tanah, tetapi juga posisi duduk dalam
jangka waktu lama. mntuk duduk, babon telah mengembangkan sepetak kulit pada bagian
belakang yang dinamakan ischial callosities.

î   

Kelompok ini muncul pada zaman Paleosin. Selama niosin awal radiasi Hominoidae
bercabang menjadi dua yakni Anthropoidea (kera) dan Hominidae (keluarga manusia). Kedua
famili ini ditandai dengan hilangnya ekor dan berkembangnya ukuran besar badan. Otak
Anthropoidae dan Hominiidae jauh lebih berkembang dan demikian fungsi lebih kompleks.
Kera-kera hidup sekarang dibagi 4 genus, yakni gibbon, orangutan,simpanse, dan gorila.
1. Makhluk-makhluk pra- 


Evolusi makhluk-makhluk pra-Homo sapiens dapat digolongkan menjadi dua bagian besar,
yakni:

1.  
% &% $&V  %  
 %'

Klasifikasi  


 adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Kelas : Mammalia

Ordo : Primata

Subordo : Anthropoidea

Famili : Homonidea

Genus : 

Spesies :  




Berdasarkan hubungan kekerabatan antara manusia dengan hewan, evolusioner pra-



 secara garis besar mengalami 4 perkembangan, yakni:

î  ( $ 

Famili Tupaliae merupakan ordo primata, yakni golongan hewan pemakan serangga.

î     

Famili ini merupakan ordo primata primitif termasuk di dalamnya adalah jenis binatang
setengah kera. Misalnya &  
  (binatang hantu), yang hidup di Indonesia
(Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera), dan Filipina. Jenis binatang tersebut mempunyai ciri-
ciri yaitu bermoncong dan mempunyai ekor panjang serta berkuku bukan cakar dengan
kemampuan memanipulasi obyek.

î   


î   

1.  
$&  $c # 

Evolusi pra- 


 berdasarkan hasil penemuan fosil yang ditemukan diberbagai
lapisan dunia. Berdasarkan fosil fosil yang ditemukan diperkirakan kehidupan manusia
dimulai lebih kurang 25 juta tahun lalu yang tersebar menjadi 3 zaman yakni:

1) Zaman Miosin (25-10 juta tahun yang lalu)


v Tingkat pertama, yakni 
 Makhluk ini sepenuhnya bersifat kera, oleh karena itu
dinamakn kera primitif. Tubuhnya kecil dan pendek. Kedua tangannya mungkin masih
digunakan untuk bergelantungan untuk bergelantungan dipohon. Mereka belum dapat
berjalan tegak. Diduga, kera primitif hidup 35-25 juta tahun yang lalu ditemukan oleh tim
ekspedisi mniversitas Yale di Fayum tahun 1961.

v Tingkat kedua,    yakni kera hidup sekitar 25-15 juta tahun yan lalu. Para ahli
berpendapat bahwa makhluk ini tidak sepenuhnya bersifat kera, desebabkan pada muka,
rahang, gigi geliginya terdapat ciri yang ditafsirkan sebagai ciri manusia. Makhluk ini di
temukan di danau £ictoria, dikatakan oleh seorang ahli:´Mungkinkah ini merupakan bisikan
samar-samar pertama tentang makhluk hidup yakni manusia?´. Proconsul semakin banyak
terkumpul dan semuanya menunjukan bahwa binatang ini muncul dengan berbagai ukuran
yang berbeda-beda; ada yang sekecil simpanse dan ada yang menjadi sebesar gorilla. Tipe
gorilla inilah yan menjadi nenek moyang gorilla modern.

v Tingkat ketiga, 


, yakni kera raksasa yang hidup sekitar 15-10 juta tahun yan
lalu. Makhluk ini sejenis dengan Proconsul. Fosilnya ditemukan luas di Eropa, India, Cina,
dan Afrika. Fosil ini belum lengkap untuk menunjukan salah satu anggota dari genus yang
luas menuju kearah manusia. Karena rekonstruksi makhluk ini dibuat terutama dengan
menggunakan fragmen-fragmen dan gigi-gigi. Dryipithecus memiliki bentuk badan yang
cukup besar serta sangat gemar mengembara sehingga menempati hutan tropis yang sangat
luas.

v Tingkat keempat, 


 yakni primata paling purba yang pada umumnya
dianggap sebagai leluhur manusia. Hidup sekitar 15-10 juta tahun yang lalu. mkuranya jauh
lebih kecil daripada manusia sekarang, yakni 0,9-1,2 meter dan kapasitas tengkoraknya lebih
kurang 400 cc. Fosil dari makhluk ini ditemukan pada tahun 1930-an di bukit Siwalak
(Pakistan) oleh G.E. Lewis dari mniversitas Yale.

2) Zaman Plioin (10-12 juta tahun yang lalu)

Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni Primata yang tidak menyerupai primata
yang hidup sebelumnya. Makhluk ini bukan kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup
dipadang rumput terbuka. Makhluk ini berjalan tegak dengan kedua kakinya. Ada ada dua
jenis makhluk ini yakni:

î Tahap kelima, ‘ 


 



Makhluk ini merupakan tingkat kelima, ‘ 


 

 merupakan makhluk
purba yang diduga merupakan keturunan 
 Hidup sekitar 5 juta tahun yang lalu.
Makhluk ini juga dianggap sebagai Hominoid paling awal yang menurut beberapa ahli sudah
mampu berjalan tegak. ‘ 
 

 ditemukan di Louis dan Mary Leakey di
bagian utara dan timur Afrika Selatan., ditebing Olduvai dekat dengan Ethiopia. Fosil-fosil
makhluk ini ditemukan lapisan-lapisan batuan yang membentuk tebing lembah. Dengan
metode kalium-argon dapat ditemukan dengan tepat fosil itu.

(%$)  $%© © 

Australopithecus africanus merupakan tingkatan keenam. Makhluk ini ditemukan oleh


Raymond Dart, pada tahun 1924, yakni seorang anatomi dan palaentologi dari universitas
Ëitwatersrand di Johannesburg, Afrika selatan. Fosil Australopithecus africanus dipelajari
Dart dari koleksi batuan yang mengandung dari suatu lubang galian pertambangan kapur di
Taung, Batswana. Fosilnya terbenam dalam salah satu bagian batuan dimana tengkorak-
tengkorak yang ditemukan tidak menyerupai tengkorak lain yang pernah dilihatnya.

Ketika tengkorak tadi dipisahkan sama sekali dari batuan, nampak suatu tengkorak yang
menakjubkan. Dalam beberapa hal, tengkorak ini menyerupai anak manusia yang berumur
lima atau enam tahun. Tetapi dalam beberapa hal lainnya tengkorak tadi jelas menyerupai
tengkorak kera. Dart menamakan temuannya dengan Australopithecus africanus, artinya Kera
afrika selatan. Dia terus mempelajarinya dan setelah empat tahun bekerja berhasil
memisahkan rahang tengkorak sedemikian, sehingga giginya tampak jelas. Terlihat gigi-
giginya sangat menyerupai gigi anak manusia, lain dari itu, dari letak foramen magnum.
Yakni lubang yang menghadap ke tenggorokan dan yang dilewati oleh urat saraf tulang
belakang menuju ke otak, menghadap langsung kebawah. Dart merasa bahwa tengkorak tadi
adalah tengkorak suatu makhluk yang letak kepalanya seperti pada manusia; mungkin
makhluk tersebut sudah berjalan tegak.

Penemuan Dart didukung oleh ahli palaentologi lain yang bekerja di Africa selatan, yakni
Robert Broom. Selama bertahun-tahun dia mempelajari fosil mamalia dari Africa selatan.
Dengan beberapa teman sekerjanya, Broom mulai mencari fosil-fosil lagi, yang mungkin
dapat memberikan petunjuk untuk memperkuat kesimpulannya. Selama empat puluh tahun
berikutnya, terkumpul sudah bahan fosil; yakni fosil tengkorak, tulang kaki, dan tulang
panggul. Semua fosil diharapkan dapat memberikan petunjuk dengan jelas bahwa memang
sesungguhnya di Africa selatan terdapat makhluk pra-manusia(pra-homo sapiens).

r  "Î % #  $ )

Pada zaman ini manusia mengalami evolusi yang sangat cepat dan sudah menggunakan
perkakas yang sangat baik dari batu maupun dari kayu. Mereka sudah pandai berburu, sudah
bisa menggunakan api dan diduga sudah dapat berbicara. Anggapan ini berdasarkan pada
volume otak yang lebih besar bila dibandingkan dengtan makhluk sebelumnya.

(%$  %)  $%©    

Australopithecus robustus merupakan makhlik sejenis Australopithecus africanus, namun


ukurannya lebih besar, tinggi badannya mencapai1,5 meter dan berat badanya 65-75 kg,
mempunyai gigi-gigi besar dan otot rahang yang kuat, yang menunjukkkan spesies ini adalah
herbivora.sedangkan Australopithecus robustus lebih langsing, berat badannya kira-kira50 kg
dan tingginya 1,2 meter. Meskipun dari catatan fosil jauh dari sempurna, tetapi ada pentunjuk
yang mengatakan bahwa mereka di Africa kira-kira selama 750.000 tahun yang lalu. Selama
waktu itu mereka semakin lama semakin menyerupai manusia., sedangkan Australopithecus
robustus tetap tidak berubah.

(%$ $)  $%©  

Makhluk ini adalah tahap kedelapan, yang merupakan jenis Australopithecus yang paling
besar. Boisei hidup di Africa timur, dengan cirri-ciri badan tegap, muka dan giginya khas lagi
kokoh, tempurung kepalanya rendah dan kasar. Diduga hidup 1,5-1 juta tahun yang lalu.
Ditemukan oleh leakey di lembah Olduvai, Tanzania.
(%$ )  % 

Makhluk ini adalah keturunan dari Australopithecus purba yang lebih ramping dan berbeda
dengan saudara-saudaranya, karena lebih tinggi intelegensinya. Homo habilis( manusia
tukang) merupakan pembuat dan pemakai alat. Mereka hidup sekitar 2-1,5 juta tahun yang
lalu. Beberapa ahli berpendapat bawa makhluk ini sebagai makhluk sejati pertama,
Ditemukan oleh Leakey di lembah Olduvai.

(%$$ %*  © 

Makhluk ini diduga hidup pada 1,5-0,5 juta tahun yang lalu. Homo erectus dapat berjalan
tegak, kakinya panjang dan lurus dan tulang tungkainya lebih maju, otaknya lebih besar
dengan volume berkisar 750-1.400 cc. homo erectus sebagai manusia purba sudah pandai
membuat perkakas, misalnya kapak genggam, walaupun masih agak kasar, kehidupannya
dengan berburu mamalia besar. Telah menggunakan api, sudah dapat bicara untuk mengajari
anaknya bagaimana membuat perkakas.

Makhluk ini ditemukan terbesar didunia.

Kenapa homo erectus dapat hidup diseluruh duniabelumlah jelas.

Mungkin tipe makhluk ini berevolusi dibeberapa tempat dan menyebar sepanjang dataran
subur dan mudah dilalui; terbentang dari Africa timur, mengintari samudera Indonesia sampai
ke jawa.

Perkembangan evolusinya sejalan dengan pengembaraan mereka dari abad ke abad. Makhluk
ini ditemukan diberbagai tempat, antara lain;

- Pithecantropus erectus(manusia jawa), ditemukan oleh megene Dubois pada tahun


1891. Dubois adalah seorang dokter Belanda menemukan fosil manusia jawa di
daerah Trinil(sepanjang tepi bengawan solo). Fosil yang ditemukan berupa rahang,
beberapa gigi, dan sebagian dari tulang tengkorak.

- Pithecantropus pekinensis(Sinathropus pekinensis) manusia Cina. Fosil makhluk ini


ditemukan oleh Davidson Black dan Tranz Ëeidenreich pada tahun 1920 dari sebuah
penggalian disebuah gua kapur didekat Peking. £olume otaknya 900-1.200
cc.Kebudayaannya sudah mulai maju daripada Phithecantropus.Mereka telah
menggunakan senjata dan perkakas yang terbuat dari tulang dan batu sebagai alat-alat
kerja. Penggunaan api tampaknya sudah biasa. Para ahli berpendapat bahwa makhluk ini
suka membunuh antar sesamanya. Hal ini terbukti dari tulang_tulang tengkorak yang
kosong menunjukkan bahwa bekas dibelah dengan senjata dari bawah ke atas. Banyak
para ahli berpendapat bahwa Sinathropus pekinensis merupakan varian dari
Pithecantropus, karena kedua manusia purba memiliki struktur tubuh yang sama dan
hidup pada zaman yang sama, yakni kira-kira 500.000 tahun yang lalu.

(%$ , munculnya makhlik yang dinamakan Homo sapiens purba, yakni makhluk
yang hidup sekitar 400.000 yang lalu. Makhluk ini sebagai penemuan fosil dari tiga
tengkorak yang tidak lengkap, yakni kepingan tengkora, tulang dan gigi. Dari fosil yang ada
ditafsirkan bahwa manusia ini merupakan peralihan dari Homo erectus ke Homo sapiens
yang lebih modern. Kemampuan membuat alat juga lebih maju, bahkan ada yang menduga
bahwa mereka sudah mulai bercocok tanam.

(%$  )adalah munculnya Homo sapiens neanderthalesis(manusia lembah


neander), yakni makhluk yang diduga hidup pada masa antara 75.000-10.000 tahun yang lalu.
Fosil makhluk ini ditemukan pada tahun 1856 di lembah Neanderthal, Jerman. Bentuk
tubuhnya sepenuhnya manusia, hidungnya terlihat mancung. mkuran volume otaknya sudah
termasuk dalam kisaran ukuran rongga otak manusia modern. Tinggi tubunya berkisar antara
1,6-1,8 meter, berbahu lebar, berdada cembung dan berotot padat. Manusia lembah Neander
sudah memiliki kemampuan membuat dan memakai pakaian dari kulit dan menetap secara
sederhana di gua-gua. Para ahli pada umumnya sepakat bahwa manusia lembah Neander
adalah leluhur manusia modern, walaupun ada sekelompok ahli yang meragukannya.

mmumnya masih didebatkan apakah Homo sapiens neanderthalesis pra manusia atau
manusia? Sebagian para ahli berpendapat bahwa makhluk ini manusia walaupun wajahnya
menyeramkan. Nama biologinya menunjukkan bahwa ia ditempatkan dalam genus dan
spesies sama dengan kita, tapi ditempatkan dalam subspecies yang berbeda dengan manusia.
Manusia neander tidak berdagu dan mempunyai otok yang sama besarnya dengan otak
manusia sekarang, £olume otak ini berkaitan dengan kemampuan berbicara yang bekembang
dengan baik. Ia hidup di gua-gua dan menggunakan api dan membuat peralatan dengan baik
dan anggota keluarga meninggal maka akan dikubur.

Homo sapiens neanderthalesis pernah´disingkirkan´ dari catatan Homo sapiens secara


anatomis modern. Banyak teori yang telah diajukan untuk menjelaskan perkembangan dan
kepunahan Neanderthal. Teori-teori tersebut berspekulasi mengenai hubungan Neanderthal
eropa dengan bentuk-bentuk lain di Timur Tengah dalam rangka untuk mencari bentuk
tempat Homo sapiens neanderthalesis dalam evolusi manusia.

Teori-teori tersebut dapat diuraikan sebagai berikut;

- Neanderthal adalah dalam bentuk transisi antara Homo erectus dan Homo
sapiens yang kemudian berevolusi menjadi manusia modern. Bentuk progresif dari Timur
Tengah dianggap lebih maju.

- Neanderthal telah berspesialisasi, terisolir secara genetic yang telah teradaptasi


dengan lingkungan dingin glacial Eropa. Kemudian iklim bertambah hangat 40.000 tahun
yang lalu, mereka punah dan digantikan oleh bentuk-bentuk yang tidak terlalu berspesialisasi
dari Timur Tengah yang berimigrasi ke eropa.

- Teori yang sama dengan yang kedua, tetapi bukannya digantikan dengan
bentuk-bentuk lain yang datang melainkan merka secara genetik tenggelam dan tertelan
begitu mereka kawin dengan bentuk-bentuk lain yang sudah maju.

Beberapa teori mungkin benar, atau mungkin salah. Nampaknya Neanderthal eropa sudah
agak terisolir secara genetic. Apakah akibat Morfologi yang berbeda mengakibatkan founder
effect tidaklah pasti. Sama saja dengan pertanyaan yang mempermasahkan apakah mereka
menyumbangkan gen pada populasi modern. Nampaknya juga tidak mungkin teknologi
Neanderthal tidaklah cukup menghadapi kebudayaan lain yang menyerbu, karena populasi
setempat cenderung untuk lebih teradaptasi dengan lingkungan lokal daripada populasi
imigran, naming kita banyak melihat kasus-kasus sejarah mengenai kekuatan teknologi luar
menggantikan teknologi setempat, misalnya jatuhnya suku Indian Amerika setelah kontak
dengan orang Eropa.

(%$ )Yakni munculnya Manusia Cro-magnon. Makhluk ini merupakan


Hominidae(Manusia)purba termodern. Diduga hidup 10.000-ribuan tahun yang lalu. Mereka
memiliki kebudayaan yang cukup maju, bercocok tanam secara baik, memelihara binatang,
menguasai lingkungan, bahkan kemudian membangun kota dan memiliki peradapan. Cirri-
cirinya adalah memiliki dagu yang menonjol, hidung mancung, gigi kecil dan merata, serta
raut wajah yang tampan. Sesungguhnya makhluk ini mirip dengan orang-orang eropa
sekarang.

Cro-magnon diambil dari nama gua di Prancis, tempat fosil makhluk ini di temukan. Tanpa
ragu-ragu para ahli antropologi nenempatkan manusia Cro-magnon pada spesies dan
subspecies yang sama dengan kita(Homo sapiens). Manusia Cro-magnon memiliki cirri,
tinggi,tegak dan mempunyai otak yang sama seperti Manusia sekarang. Mereka sangat pandai
sekali dalam membuat alat-alat dan juga ahli seni. Selain batu mereka juga menggunakan
tulang, gading dan tanduk kijang untuk membuat alat-alatnya, beberapa bahan ini diukur
dengan corak-corak atau dipahat menjadi bentuk benda yang dapat dikenal.

Bagaimana hubungan antara Manusia Cro-manon dan Homo sapiens yang sekarang hidup di
eropa tidak begitu jelas. mraian pantaentologi manusia sebenarnya membingungkan, bahkan
lebih membingungkan daripada yang terlihat pada uraian diatas. Fosil Manusia selalu tidak
lengkap dan selalu sukar untuk menentukan umurnya. Kadang-kadang para ahli antropologi
tidak bekerja sama dengan pra ahli biologi lainnya dan begitu pula sebaiknya. Tetapi
penelitian mengenai zaman Pleistosin, yakni zaman terjadinya sebagian besar evolusi genus
Homo mendapat kemajuan pesat dan dikemudian hari tentu kita akan lebih mengetahui lagi
mengenai asal-usul manusia.

+% 

Sejarah manusia adalah asal-usul manusia. Fakta atau bukti yang diperoleh untuk
mempelajari sejarah manusia dengan bantuan fosil yang ditemukan pada lapisan bumi. Dari
fosil-fosil yang ditemukan, didapatkan kesimpulan bahwa deretan-deretan fosil yang terdapat
dibatuan muda berbeda apabila dibandingkan dengan fosil dari batuan yang lebih tua.
Perbedaan itu disebabkan oleh perubahan yang berlahan-lahan. Cara penyebaran hewan dan
tumbuhan dapat membuka tabir mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada
moyangnya.

Dalam pembicaraan mengenai asal-usul manusia pada bahasan berikut ini dilihat dari
kacamata biologi. Tentu saja, ada pandangan-pandangan lain yang mengungkapkan tentang
timbulnya manusia dibumi ini. Karena kita ingin mengingkpkan sejarah manusia dari segi
Biologi, maka sudah barang tentu kita akan menjelaskan dari sudut logika materi biologi
yang telah kita ketahui.

Klasifikasi makhluk hidup dengan menggolongkan manusia dengan hewan £ertebrata, yakni
sebagian dari mamalia. Bila kita membedah tubuh manusia, bagian-bagian tubuhnya seperti
jantung, usus, hati dan paru-paru tidak banyak berbeda dengan jantung, usus, hati dan paru-
paru kucing atau kera. Dengan demikian pula dapat kita pelajari sistem saraf, sistem
endokrin, pernafasan, pencernaan, repruduksi atau konstraksi otot-ototnya, kita akan selalu
menemukan proses-proses kimia dan fisika yang pada prinsipnya sama seperti yang terdapat
pada hewan. Manusia mempunyai rambut dan bisa menyusui anaknya. Manusia mempunyai
gerakan bipedal( Latin: bi = dua, dan pedes = kaki) yang berlainan dengan gerakan mamalia
lainnya. Bagian-bagian anatomi manusia dank era sangat serupa, oleh karena itu mereka
dimasukkan kedalam suatu golongan yakni ordo primate.

Setiap spesies memiliki ciri-ciri khas yakni ciri struktur, ciri fisiologi dan ciri tingkah laku
yang membedakan spesies yang berlainan tetapi yang dekat hubungan kekeluargaannya.
Meskipun dalm individu dalam spesies manusia banyak terdapat keanekaragaman, spesies
Manusia dapat dibedakan dengan jelas dari hewan yang paling menyerupai, yakni Primata
besar lainnya.

!&©+   

Perbedaan jasmani yang mencolok pada manusia dan hewan adalah dalam hal kemampuan
manusia untuk berdiri, berjalan dan berlari. Oleh karena itu, tangan manusia bebas untuk
mengerjakan atau untuk membawa sesuatu. Kemampuan ini banyak menyangkut modifikasi
anatomi. Kaki manusia lebih panjang dari pada lengannya, sesuatu hal yang membedakan
dari primate lainnya. Kaki mnusia, yang mempunyai lekukan besar dengan ibu jari yang
sebidang letaknya dengan jari lainnya, sangat berbeda dengan kaki kera. Kaki manusia sesuai
untuk berkalan atau berlari, akan tetapi tidak sesuai untuk berpegangan pada dahan-dahan
pohon. Kepala manusia terletak pada tulang belakang sedemikian rupa, sehingga
memungkinkan manusia untuk dapat melihat lurus ke depan jika berdiri tegak.

Otak manusia relayif besar. Manusia masa kini mempunyai volume tempurung otak besar
1200 sampai 1.500 cc; tempurung otak simpanse hanya 350 sampai 450 cc. Tidak ada
hubungan mutlak antara besarnya ukuran otak dengan kecerdasan. Individu yang mempunyai
otak terbesar belum tentu merupakan individu yang tercerdas. Namun tidak tidak dapat
disangkal bahwa otak manusia mempunyai kemampuan besar untuk belajar. Ciri-ciri kepala
manusia lainnya adalah muka yang tegak lurus, rahang yang tidak begitu menonjol, dagu
yang nyata, hidung yang jelas dengan ujung memanjang dan bibir yang mempunyai selaput
lendir di bagian luar.

Tubuh manusia mempunyai penyabaran rambut yang istimewa. Penyebaran rambut ini
berbeda-beda pada berbagai macam populasi manusia. Kaum pria dari beberapa populasi
manusia mempunyai janggut lebat. Banyaknya rambut pada tubuh berbeda-beda, begitu pula
rambut pada lengan dan kaki. Kita hanya dapat mengira-ngira apa artinya adaptasi
penyebaran rambut demikian itu dan sampai sekarang pemikiran-pemikiran semacam itu
tidak mempunyai arti sama sekali.

B. Kemampuan Jasmani

Gambaran mengenai batas-batas kemampuan jasmani manusia dapat dilihat dari hasil-hasil
pertandingan olah raga. Misalnya untuk lari jarak pendek (100 m), manusia dapat mencapai
lari 36 km per jam. Banyak macam hewan dapat lari lebih cepat daripada manusia. Hewan-
hewan ini mempunyai kaki yang lebih panjang daripada kaki manusia dalam perbandingan
tubuhnya. Macan tutul dapat mengejar kijang dengan kecepatan lebih dari 100 km per jam.
Biasanya berat jenis tubuh manusia lebih rendah daripada berat jenis air. Karena itu, di laut
tenang dapat terapung untuk jangka waktu lama. Manusia dapat berenang dengan baik. mntuk
jarak 100 m manusia dapat berenang dengan kecepatan rata-rata 6,8 km per jam. Bahkan
dengan bantuan alat-alat di tangan dan di kaki pun kemampuan berenang manusia masih jauh
dibawah kemampuan ikan pedang yang dapat membelah air dengan kecepatan 64 km per jam
atau kempuan kura-kura laut atau ikan paus yang dapat berenang dengan kecepatan 25 km
per jam.

Perbandingan-perbandingan di atas menunjukkan bahwa kemampuan jasmani manusia jauh


di bawah kemampuan jasmani hewan. Tetapi manusia mempunyai kecakapan yang jauh lebih
tinggi dari pada hewan. Karena keakapan ini, manusia mampu menggunakan alat inderanya
yang paling sempurna yakni alat pelihat dengan sebaik-baiknya. Manusia dapat menafsirkan
rangsangan yang diterima dan mempunyai pikiran yang tidak terhingga banyaknya dalam
mengadakan reaksi terhadap apa yang dialaminya.

C. Ciri-ciri Fisiologi

Sebagian besar keunggulan struktur manusia lebih banyak berhubungan dengan cirri tingkah
lakunya daripada dengan ciri fisiologi, meskipun memang kadang-kadang sukar untuk
membedakan kedua hal ini. Secara fisiologik manusia tidak banyak berbeda dari mamalia
lainnya, terutama primata. Karena itu dalam banyak hal untuk mempelajari fisiologi manusia
dapat menggunakan percobaan-percobaan dengan Mamalia.

Pada manusia terdapat musim berbiak. Kegiatan reproduksi dapat terjadi setiap saat
sepanjang tahun. Populasi manusia banyak dijumpai individu pada hari lahir pada semua
bulan dalam setiap tahun. Pada kera dan sebangsanya terdapat terdapat kecenderungan tidak
adanya musim tertentu dalam reproduksi. Kebanyakan hewan yang dipelihara oleh Manusia
cenderung mempunyai cirri fisiologi yang sama dengan Manusia, meskipun daalam bebas
tetap mempunyai musim berbiak.

Tidak banyak hewan memiliki umur panjang. Hal ini disebabkan oleh cirri fisiologi pada
umur tua menjadi lemah, dan organisme tua lebih muah untuk dibunuh oleh predator atau
parasit. Hal inilah yang mempersulit penentuan umur sesungguhnya pada kebanyakn
organisme. Tetapi dari catatan kebun binatang dan akuarium, yang hewannya terlindung
diperoleh data melalui kemungkinan umur yang dapat dicapai oleh berbagai spesies hewan.
Ternyata banyak penyu besar yang mempunyai umur lebih panjang daripada manusia. mmur
rata-rata manusia mungkin lebih panjang daripada umur hewan.

Manusia mempunyai umur panjang, tetapi memerlukan jangka waktu lama untuk menjadi
dewasa, banyak hewan yang menetas dan lahir telah dapat berdiri sendiri. Anak mamalia
paling banyak memerlukan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum dapat
mengurusi dirinya sendiri, oleh karena masih harus mendapatkan makanan dari susu ibunya.
Anak manusia selama 6-9 tahun sama sekali bergantung pada orang dewasa setelah itu untuk
beberapa waktu ia masih bergantung oleh manusia dewasa meskipun berkurang, yang
mendekati keadaan ini adalah kera besar. Anaknya memerlukan sekitar 2 tahun untuk hidup
berdiri sendiri. Manusia meningkan pada sekitar umur 14 tahun dank era sekitar 10 tahun.
Perkembangan manusia mencapai kesempurnaan pada sekitar 10 tahun, sedangkan pada kera
umumnya pada umur 12 tahun.

D. Ciri-ciri tingkah laku

Manusia tidak berdaya sebagai individu sendiri, walaupun memiliki otak yang besar,
biasanya manusia hidup bersama-sama membentuk masyarakat. Begitu juga dengan hewan
banyak yang hidup bermasyarakat, misalnya serangga, masyarakat serangga berdasarkan
tingkah laku yang merupakan sifat bawaan dan sedangkan masyarakat manusia berlandaskan
pola tingkah laku yang dipelajarinya sedangkan masyarakat kera kurang teratur walaupun
dibandingkan dengan masyarakat manusia yang paling sederhana.

Hal yang penting membedakan manusia dengan hewan adalah bahasa walaupun manusia
dapat melakukan komunikasi melalui isyarat, tetapi untuk menggatikan bahasa atau dipakai
untuk menekankan sesuatu, bahasa manusia manusia sangat rumit karena tidak hanya terdiri
dari sistem teriakan dan panggilan. Bahasa adalah dasar dari kemanusiaan namun kita belum
dapat mengetahui kapan manusia dapat berbicara dan tidak adanya keterangan mengenai
bagaimana bahasa itu dimulai, bahasa adalah suatu cirri tingkah laku manusia.

KESIMPmLAN

Dari makalah diatas kita dapat tarik kesimpulan bahwa:

î Evolusi primata merupakan salah satu contoh evolusi dengan data yang ³cukup
lengkap´.
î Analisis yang dilakukan pada primata primitif sampai dengan primata yang maju,
yakni manusia memberikan gambaran sebagai berikut:

- Hubungan antara tulang vertebrata dan tengkorak mengalami perubahan yang


berangsur-angsur menuju titik berat tengkorak.

- Bola mata pada organisme non primata tidak mempunyai tulang yang meliputinya.
Tetapi pada kera dan manusia, mata sudah sepenuhnya terlindungi.

- mjung jari bercakar berangsur-angsur berubah menjadi kuku.

- Kehidupan arboreal menyebabkan fungsi tangan menjadi lebih penting daripada kaki.

- £olume otak mengalami perubahan pesat.

î Perkembangan evolusi primata dimulai dari moyang yang berupa hewan mammalia
pemakan serangga menurunkan Prosimian yang hidup pada zaman Paleosin.
î Prosimian modern merupakan kelompok besar pertama, yang termasuk kelompok ini
adalah lemur dan loris, sekarang hidup di pulau Madagaskar.
î Ceboidea (monyet dunia baru) hanya hidup pada lingkungan pohon dan ditemukan di
daerah hutan-hutan sebelah selatan Amerika mtara, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan. Mereka terbagi menjadi dua famili, yakni Callithricidae dan Cebidae.
î Semua primata dunia lama kecuali prosimian adalah catarrhini (hidung terbelah).
Monyet-monyet dunia lama diklasifikasikan dalam satu famili yakni Cercopithecidae
yang terbagi menjadi 2 sub famili, yaitu Cercopithecinae (Monyet babon) dan
Colobinae (monyet pemakan daun).
î Evolusi makhluk-makhluk pra-Homo sapiens dapat digolongkan menjadi dua bagian
besar, yaitu:

- Evolusi makhluk-makhluk pra- 


 berdasarkan hubungan kekerabatan
manusia dengan hewan.

- Evolusi pra-  


 berdasarkan ditemukanya fosil
î Sejarah manusia adalah asal-usul manusia. Fakta atau bukti yang diperoleh untuk
mempelajari sejarah manusia dengan bantuan fosil yang ditemukan pada
lapisan bumi. Dari fosil-fosil yang ditemukan, didapatkan kesimpulan bahwa
deretan-deretan fosil yang terdapat dibatuan muda berbeda apabila dibandingkan
dengan fosil dari batuan yang lebih tua. Perbedaan itu disebabkan oleh perubahan
yang berlahan-lahan.
î Setiap spesies memiliki ciri-ciri khas yakni ciri struktur, ciri fisiologi dan ciri tingkah
laku yang membedakan spesies yang berlainan tetapi yang dekat hubungan
kekeluargaannya.

+

î Setelah diketahui mengenai Evolusi Primata: Radiasi Primata, dan Makhluk-makhluk


Pra-Homo Sapiens diharapkan pembaca tahu dan memahami apa yang dimaksud
dengan evolusi primata, radiasi primata, makhluk-makhluk pra-homo sapiens, serta
sejarah manusia itu sendiri.

You might also like