You are on page 1of 7

Bakteri yang menyerang usus

Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang
penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan
ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi
zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi

Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.


Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel
tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang
tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan
sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan
baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan
asam lemak.[1]

Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori.[5]
Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya
kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber
karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian
(kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.[6]

Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam


bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan
daya cerna karbohidrat menjadi 85%.[7] Manusia tidak dapat mencerna selulosa
sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran
pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran
pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan
melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian
penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan
serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.[8]

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga


keseimbangan asam basa di dalam tubuh[rujukan?], berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan
lemak Selain itu juga sebagai cadangan energi dan zat pembangun

Untuk menurunkan demam :


       Minumlah jus buah-buahan, air dan cairan-cairan pelengkap
lainnya
       Mandi dan basuhlah tubuh dengan busa dengan suhu air hangat-
hangat kuku (kira-kira 70 derajat F).
       Jangan membungkus diri dengan berlapis-lapis selimut atau
pakaian tebal
 Hindari olah raga yang berlebihan
MENGATASI DEMAM
Misalnya saja ada kecenderungan untuk memberi selimut tebal kepada
mereka yang mengalami suhu tinggi atau turun drastic ( kedinginan ).
Padahal, itu adalah langkah yang kurang benar. Karena itu, perhatikanlah
panduan dari buku Everything you need to know about Medical Treatment
berikut berikut ini :
 Jangan pernah memberi anak-anak atau orang muda aspirin sebagai
obat  demam, kecuali atas petunjuk dokter. Meskipun jarang
terjadi, aspirin bisa menimbulkan penyakit serius atau bahkan fatal
yang dikenal dengan Sindrom Reye bila diberikan kepada mereka
yang sedang mengalami infeksi virus.
 Minumlah banyak air putih untuk menghindari dehidrasi. Sebab
tubuh kehilangan banyak air ketika demam. Beristirahatlah
secukupnya.
 Bagi anak-anak dengan suhu tubuh kurang dari 38.9 derajat Celsius,
hindari konsumsi obat-obatan. Kenakan pakaian yang nyaman dan
ringan. Tutuplah tubuh dengan sehelai kain atau selimut tipis saja.
 Bagi anak-anak dan orang dewasa dengan suhu lebih 40 derajat
Celcius, lakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap setengah jam.
 Orang dewasa boleh mengonsumsi aspirin, asetaminofen, atau
ibuprofen. Kompreslah tubuh dengan air suam-suam kuku untuk
menurunkan suhu.

Mencegah terjadinya gangguan pencernaan

1. Melakukan pola makan yang sehat

Makan dengan teratur

Efektivitas lambung mencapai puncaknya setiap empat jam sekali. Maka, kebiasaan
makan tidak teratur akan menyebabkan sebagian makanan tidak dicerna dengan
sempurna. Makanan yang tidak dicerna ini bisa membusuk atau mengalami
fermentasi sehingga menyebabkan kembung.

Kunyah makanan dengan baik, jangan makan terburu-buru

Mengunyah merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan, tapi
seringkali dilupakan. Mengunyah tidak hanya membantu memecah makanan, tetapi
juga memberi sinyal pada kelenjar saliva, lambung dan usus halus untuk mulai
melepaskan enzim-enzim pencernaan. Jangan menelan makanan dengan tergesa-gesa
atau mengunyah makanan sambil berbicara untuk menghindari masuknya udara yang
berlebihan ke dalam rongga mulut.

Konsumsi makanan dengan kombinasi yang serasi


Rata-rata orang tidak memperhatikan pengaturan kombinasi makanan. Padahal
kombinasi makanan yang tidak tepat dapat menyebabkan salah cerna. Jangan
menggabungkan buah dengan sayuran, buah (terutama jeruk) dengan makanan
sumber karbohidrat, buah dengan sumber protein serta makanan sumber karbohidrat
dengan sumber protein. Perhatikan komposisi seimbang antar lemak, karbohidrat, dan
protein.

Jangan makan terlalu banyak

Jika jumlah makanan dalam lambung terlalu banyak atau melebihi kapasitas enzim
pencernaan yang diproduksi, maka makanan tidak dapat dicerna dengan sempurna.
Makanan yang tidak dicerna dengan sempurna ini kemudian masuk ke usus dan
menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas.

Hindari berbaring setelah makan

Berbaring setelah makan dapat menyebabkan gastroesophageal reflux, yaitu kondisi


saat makanan yang sudah dalam keadaan asam kembali masuk kerongkongan
sehingga menimbulkan rasa tidak enak atau terbakar dalam rongga mulut. Sebaiknya,
aktivitas makan sudah berhenti minimal dua jam sebelum tidur.

Lakukan puasa pada saat mengalami gangguan pencernaan

Puasa di sini bukan berarti tidak makan dan minum sama sekali, tapi membatasi jenis
makanan yang dikonsumsi. Jenis makanan yang bisa dikonsumsi selama puasa untuk
mengatasi gangguan pencernaan adalah air dengan perasan lemon, jus apel, jus
wortel, jus kol, dan jus lemon.

2. Hindari makanan yang dapat mengakibatkan iritasi atau melemahkan kerja


lambung

Kurangi konsumsi makanan pembentuk asam (acid)

Makanan pembentuk asam termasuk protein hewani (daging, telur, dan susu) serta
karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung. Yang dimaksud asam di sini ialah
kimia (acid), tidak ada hubungannya dengan rasa atau bau asam makanan.

Kurangi makanan yang menimbulkan gas

Beberapa jenis makanan seperti ubi, nangka, dan kacang-kacangan dapat


menimbulkan gas yang menyebabkan perut kembung.

Kurangi makan makanan yang pedas dan berbumbu terlalu kuat

Makanan yang pedas dan dan berbumbu kuat dapat menyebabkan keasaman lambung
meningkat sehingga terjadi iritasi pada dinding lambung.

Hindari merokok dan minum kopi


Getah tembakau yang tertelan dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung,
sedangkan kopi dan berbagai jenis minuman yang mengandung kafein akan
menstimulasi produksi asam secara berlebihan dalam lambung.

Jangan makan atau minum yang terlalu panas atau dingin

Makanan yang terlalu panas atau dingin akan mengiritasi lapisan dinding lambung.
Jika terjadi berulang kali, lambung akan rusak dan pencernaan akan terganggu.

Kurangi konsumsi makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng lebih sulit dicerna dan dapat meningkatkan risiko kanker
lambung.

Hindari makanan yang dapat menimbulkan alergi

Bagi orang-orang tertentu yang tidak mampu mencerna laktosa (gula susu), susu bisa
menyebabkan lactose intolerance dengan gejala kembung, kram perut, dan diare.

Hindari peralatan masak yang bisa menyebabkan keracunan logam berat

Hindari menggunakan peralatan masak aluminium, terutama jika Anda memiliki


masalah pencernaan karena bisa mengakibatkan keracunan logam berat.

Hindari konsumsi cairan pada waktu makan makanan padat

Setiap cairan yang dikonsumsi dengan makanan padat akan mengurangi aktivitas
pencernaan yang akan membuat proses mencerna menjadi sulit dan tidak sempurna.
Makanan cair seperti air dan sup sebaiknya dikonsumsi 15 menit setelah menyantap
makanan padat.

Batasi makanan atau minuman yang bisa memicu gangguan pencernaan

Pastikan Anda membatasi makanan cepat saji, daging merah, makanan-makanan kaya
lemak, minuman beralkohol dan bersoda atau berkarbonasi yang bisa memicu
gangguan pencernaan.

3. Melakukan pola hidup sehat

Olahraga dengan teratur

Sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Clinical Gastroenterology and


Hepatology, seperti yang dikutip situs askmen menemukan, aktivitas fisik bisa
mengurangi banyak gangguan pencernaan. Dalam studi ini, para peneliti menemukan
hubungan antara obesitas, kurang olahraga, rasa sakit di perut, diare, dan gejala-gejala
gangguan usus.

Meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung serat


Serat tidak hanya berfungsi mencegah gangguan pencernaan tetapi juga penting bagi
kesehatan tubuh secara umum. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi serat sebanyak
10-15 gram sehari. Anda bisa menambah asupan serat dengan menambah konsumsi
sayur, buah, sereal whole grain, serta kacang-kacangan yang kaya akan serat.

Mengurangi kegiatan yang bisa menimbulkan stres dan istirahat yang cukup

Dalam keadaan panik dan stres, tubuh akan mengalirkan darah kembali dari lambung
dan usus ke otak, jantung, paru-paru, dan otot. Akibatnya, sistem pencernaan tidak
berfungsi optimal.

Banyak mengonsumsi air

Air berfungsi untuk membasahi makanan dalam saluran pencernaan, membantu


memecah mineral, vitamin, dan nutrisi sehingga mempermudah proses penyerapan
dan menjaga kecukupan air agar terhindar dari masalah konstipasi.

Kurangi atau hilangkan penggunaan zat antiasam (antasid)

Asam dalam lambung berfungsi membantu tubuh mencerna makanan. Akan tetapi,
pada beberapa kasus, asam bisa naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan sensasi
seperti terbakar. Saat ini terjadi, mungkin yang terpikir oleh Anda adalah antacid yang
dijual bebas di apotik, untuk menetralkan asam. Akan tetapi, jika digunakan berlebih,
antacid bisa menyebabkan lambung kehilangan keasamannya. Hal ini tentunya akan
melumpuhkan fungsi sistem pencernaan dan membuat Anda mudah terinfeksi.

Konsumsi makanan atau suplemen probiotik

Enzim-enzim pencernaan yang berasal dari tumbuhan bisa membantu menjaga


kesehatan pencernaan dan menguatkan penyerapan nutrisi. Jika Anda kekurangan
enzim-enzim pencernaan akibat diet dan kesehatan yang kurang baik, maka suplemen
enzim ini bisa menjadi pilihan untuk mengurangi gejala gangguan pencernaan.
Makanan probiotik mengandung bakteri menguntungkan yang bermanfaat bagi
kesehatan pencernaan, seperti: yogurt, kefir, kimchi, tempe, dan miso.

KENAPA BIASANYA ORANG MENGKOMPRES ITU DIBAGIAN KEPALA


ATAU DAHI ?

Karena kepala anak banyak anyaman pembuluh darah sehingga efektif menurunkan
demam sedangkan leher, ketiak dan pangkal paha terdapat pembuluh darah besar yang
bila dikompres akan cepat menurunkan suhu.

FUNGSI SALIVA
Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas
campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral.
Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah
mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu
sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur).
Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1.      Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah
dan menelan makanan
2.      Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair
sehingga mudah ditelan dan dirasakan
3.      Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman
4.      Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer
5.      Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase
ludah) dan lipase ludah
6.      Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat
faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva
7.      Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air
dalam tubuh.
8.      membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)

PENYEBAB GANGGUAN PENCERNAAN

Gangguan pada sistem pencernaan umumnya disebabkan oleh kebiasaan cara makan
yang salah.  Beberapa hal yang dapat menyebabkan gangguan tersebut antara lain :

1. Makan tidak teratur,  seperti makan terlalu banyak (hingga kekenyangan) atau
terlalu sering makan.  Rasulullah mengajarkan agar mengisi perut dengan
sepertiga makanan, sepertiga air dan sepertiga udara.
2. Makan sambil diselingi minum air.  Hal ini dapat mencairkan rembesan di
perut.
3. Kebiasaan makan yang terlalu cepat.  Dengan cara seperti ini biasanya proses
pengunyahan makanan kurang optimal, makanan dikunyah hanya beberapa
kali saja.  Akibatnya proses pencernaan menjadi tidak sempurna.
4. Tekanan perasaan dan faktor umur.  Pada saat stress tubuh akan mengaluarkan
hormon yang mengandung bahan kimia tertentu yang bersifat racun.  Hormon
ini akan mempengaruhi rekasi kimia tubuh sehingga proses pencernaan
terganggu.  Sedagkan orang yang sudah tua, biasanya organ pencernaannya
tidak lagi dapat berfungsi secara optimal.

Sistem pencernaan yang terganggu biasanya ditandai dengan munculnya gejala-gejala


antara lain :

 Badan atau nafas berbau


 Lambat dalam mencerna makanan
 Rambut menjadi kering atau rusak
 Sering buang angin setelah makan
 Kurang selera makan atau kurang tenaga
 Kuku rusak dan mudah patah
 Buang air besar tidak lancar
 Mengalami gangguan dan kelainan masalah kulit
 Tulang dan gigi rawan lemah

You might also like