Professional Documents
Culture Documents
susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ha, ja, nya,
ma, ga, ba, tha, nga). Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda.
Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama
seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata. Contoh,
nilai keseluruhan nama Susanto adalah Su (sa=3) + san (sa=3) + to (ta=2) =
8.
Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang
menunjukkan “cocok tidaknya nama”, yang meliputi lima unsur, “Sri”,
“Lungguh”, “Gedhong”, “Loro”, “Pati”. Menghitungnya dimulai dari :
Jadi, nama Susanto (dengan angka total 8), jatuh pada unsur “Gedhong”.
Artinya, insya Allah, kelak si pemilik nama itu akan bergelimangan harta
dalam hidupnya, “
“Lungguh” dan “Gedhong” mengandung arti yang positif yakni baik dalam
kedudukan (jabatan) dan ekonomi (harta), tapi biasanya masih ada
kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga diselingi cekcok atau
kurang harmonis.
Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup (A, I, U, E, O) yang berdiri
sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan (nilainya = nol). Misalnya, cara
perhitungan nama Hariyanto = Ha (ha = 1) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to
(ta = 2) = 11 (unsurnya Sri). Ariyanto = A (diabaikan) =0) + ri (ra =4) + yan
(ya =4) + to (ta = 2) = 10 (unsurnya Pati).
sumber:
http://istambel.blogspot.com/2007/04/perhitungan-ala-jawa.html
Serial Primbon 73
Perhitungan ini merupakan ilmu titen, yaitu ilmu yang terbentuk dari hasil
niteni atau mengenali kejadian-kejadian perihal nama, yang terus
berlangsung dalam waktu panjang dan turun temurun.
Adapun dasar yang dipakai untuk menghitung nama adalah Aksara Jawa
dengan rumus sebagai berikut:
NA dan BA = 2
DA, MA dan TA = 4
PA, RA dan KA = 8
Ca dan Ja = 3
SA = 12
TABEL Rumus
Dalam sebagian teks tembang di dalam serat Centhini tersebut menunjukkan
bahwa masing-masing huruf Jawa yang berjumlah 20 tersebut mempunyai
nilai angka atau neptu. Maka dengan demikian setiap nama dapat
diangkakan, caranya:
Langkah pertama adalah mencari huruf hidup dalam nama tersebut. atau
huruf dasarnya dari aksara Jawa
Langkah kedua huruf-huruf hidup yang ada dijadikan angka sesuai dengan
neptu angkanya.
Angka sisa setelah dibuang tujuh tujuh inilah yang menjadi kunci untuk
dihitung dan dilihat pengaruh pada sebuah nama. Apakah baik atau buruk.
Contoh: NARESWARI
Nama Nareswari mempunyai huruf hidup sebagai berikut: NA, RA, WA dan RA
NA, neptunya = 2
WA, neptunya = 6
RA, neptunya = 8 +
---------------------------
Jumlah = 24
7 – 7 – 7 sisanya 3
Nama NARESWARI mempunyai sisa 3, Sisa 3 namanya Satriya Wibawa =
murah sandang pangan, senang keutamaan selalu mendapat keberuntungan
Apakah nama Sutarto baik pengaruhnya atau tidak baik, dapat dihitung
dengan rumus yang ada.
SA- TA – TA
SA neptunya = 12
TA neptunya = 4
TA neptunya = 4
Jumlah = 20
20 – 7 – 7 sisanya = 6
Lepas dari tanggapan generasi sekarang terhapap ilmu menghitung nama ini,
serat Centhini masih mampu menawarkan nilai-nilai lama pada gemuruhnya
jaman Modern. Salah satunya nilai yang ditawarkan adalah, nilai yang ada
dibalik ilmu menghitung nama. Sesungguhnya dengan menghitung, memilah
dan memilih nama, orang diingatkan, bahwasanya sebuah nama adalah
sebuah pusaka yang menjadi pilihannya dan kemudian dipertaruhkan dalam
hidup dan kehidupan. Perilaku yang baik akan membawa nama pilihannya
berpengaruh semakin baik.
Herjaka HS
sumber
http://www.tembi.org/primbon/20090617.htm