You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sector yang sangat penting dalam pembangunan
nasional. Peranan pariwisata bagi Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena
pembangunan dalam sector pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi
kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk memperbesar
penerimaan devisa, memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha terutama
bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan alam,
nilai budaya dan bangsa.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki ribuan pulau dengan kekayaan yang
melimpah serta mempunyai keanekaragamaam budaya. Salah satu potensi yang dimiliki
bangsa Indonesia adalah pariwisata dimana Indonesia sangat diperhitungkan di
Pariwisata Internasional.
Potensi Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi
kepariwisataan yang besar. Bali memiliki kekayaan alam, seni, budaya, dan adat istiadat
sampai saat ini pariwisata masih menjadi andalan bagi propinsi Bali untuk memperoleh
manfaat ganda (multiplier effect) yakni tidak saja berperan dalam peningkatan
pendapatan daerah melalui arus belanja (devisa masuk) tetapi juga berpotensi untuk
menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dalam dunia pariwisata
khususnya pada tingkat nasional. Bali selalu ditawarkan dan dijadikan acuan daerah lain
untuk mengembangkan pariwisatanya. Keindahan alam dan keanekaragaman adat istiadat
merupakan daya tarik utama bagi wisatawan untuk menjadikan Bali sebagai tujuan
wisata.
Hal itu harus di dukung dengan meningkatkan kemampuan kita dalam memberikan
pelayanan yang terbaik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali sehingga dapat
memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut
dibutuhkan insan-insan yang terdidik dan berkualitas yang mampu memberikan
pelayanan terbaik bagi para wisatawan. Dengan adanya sekolah pariwisata yang
merupakan salah satu media untuk menciptakan tenaga kerja yang telah dibekali dengan
keterampilan yang memadai sehingga dapat meningkatkan kualitas industri pariwisata di
Bali. Oleh sebab itu dari sekian banyak sekolah pariwisata di Bali penulis memilih
SMKN 4 Denpasar. Karena dari sekolah ini telah banyak melahirkan tenaga kerja yang
terdidik dan displin sehingga siap untuk bekerja di dunia pariwisata. Selain itu juga
menjadi media untuk mengembangkan bakat dan keterampilan di bidang pariwisata yang
terus maju seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali baik sekarang maupun yang
akan datang dengan skill tersendiri pada bidang masing-masing.

1.2Pokok Masalah
Adapun pokok masalah yang akan dibahas di dalam laporan ini sehubungan dengan
on the job training yang saya laksanakan di Hotel Inna Kuta Beach adalah sebagai berikut
:

1. Bagaimana kerja F&B Production dalam sebuah hotel?


2. Bagaimana peranan F&B Production di Hotel Inna Kuta Beach?

Pokok masalah diatas akan di tulis penulis dan dibahas dalam Pembahasan sesuai
dengan pengalaman yang penulis dapatkan selama melaksanakan on the job taining di
Hotel Inna Kuta Beach.

1.1Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan


1. Tujuan penulisan Laporan

 Untuk menerapkan teori yang telah dipelajari kedalam dunia industri yang
sebenarnya, sehingga ilmu yang diserap selama berada di bangku SMK
diimbangi dengan praktek kerja industri.
 Sebagai salah satu program yang harus dilakasanakan untuk persyaratan
kelulusan dari semua program di sekolahan dan untuk mendapatkan
sertifikat dari hotel selama melakukan on the job training.
 Untuk dapat mengetahui semua kegiatan yang telah dilaksankan dalam
industri pariwisata.

1. Manfaat penulisan laporan


 Menambah pengetahuan dan memacu daya pikir dalam kepariwisataan
khususnya mengenai permasalahan di bidang perhotelan.

BAB II
GAMBARAN UMUM INNA KUTA BEACH
1.1Sejarah Inna Kuta Beach Hotel, Cottages and Spa
Pulau Bali sudah terkenal sebelum Perang Dunia II, akibat propaganda yang
dilakukan di luar negeri terutama didaratan Eropa dan Amerika khususnya negeri
Belanda. Propaganda tersebut sangat mengenai sasarannya, terutama dikalangan
perdagangan khususnya dan juga di bidang pengangkutan. Untuk kepentingan tersebut
oleh pihak KPM kemudian dianggap perlu untuk mendirikan sebuah hotel di Bali, dengan
maksud menampung penumpang-penumpang kapalnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, akhirnya dibangunlah sebuah hotel pertama di
Bali pada tahun 1928 yaitu Bali Hotel, kemudian dilanjutkan extensionalnya pada tahun
1938 sehungga penyelesainnya pada tahun 1940 menjadi 30 kamar.
Perkembangan wisatawan akhirnya semakin meningkat datang ke Pulau Bali ini karena
Bali sangat indah dan di beri julukan “HET LAND DER DEMONEW’ apa yang di sebut
sekarang istilah Pulau Dewata.
Di tahun ke tahun kedatangan wisatawan meningkat terus terutama dari Eropa
Barat dan Amerika. Diantara rombongan tamu-tamu Eropa yang datang ke Bali, ada
seorang wanita Irlandia berkebangsaan Amerika yang kemudian menamakan dirinya
dengan nama Bali yaitu Ni Ketut Tantri.
Saat pertama kedatangannya di Bali, beliau menginap di Bali Hotel karena pada
waktu itu satu-satunya hotel yang dapat menampung wisatawan asing di Bali adalah Bali
Hotel.
Ternyata Ni Ketut Tantri adalah seorang seniman yang akhirnya terbetik dalam
hatinya untuk dapat memiliki sebidang tanah di Pantai Kuta dan kemudian mendirikan
beberapa buah cottages yang sangat sederhana yang kemudian di beri nama “SUARA
SEGARA”. Di tempat inilah bukunya yang terkenal yang di beri judul “REVOLUSI DI
NUSA DAMAI” yang judul aslinya adalah “REVOLT IN PARADISE” di tulis dari awal
sampai akhir, yang juga sempat menyentuh perhatian dunia saat itu mengenai penjajahan
Belanda di Indonesia. Untuk membantu mengembangkan usahanya, Ni Ketut Tantri
memerlukan karyawan dan salah satunya bernama I Nyoman Nyongnyong.
Perkembangan situasi polotik di dunia terus memburuk sehingga meletuslah
Perang Dunia II pada tahun 1942, Belanda terlibat peperangan dengan Jepang. Pulau Bali
yang juga merupakan jajahan Belanda juga menjadi sasaran tembak tentara Jepang untuk
melumpuhkan tentara Belanda yang ada di Bali adalah Lapangan Terbang Tuban, yang
selanjutnya merambat ke daerah Pantai Kuta dimana letaknya sangat dekat dengan Lanud
Tuban.
Akibat, serangan tersebut, bungalow milik Ni Ketut Tantri menjadi rusak berat.
Dalam perkembangan selanjutnya Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Kondisi ini
sagat tidak meguntungkan bagi keselamatan Ni Ketut Tantri meningat dirinya adalah
orang yang berkebangsaan Amerika. Ia kemudian pergi ke Surabaya dimana sebelumnya
tanah bekas ia mendirikan bungalow seluas 1,32 ha(13.200m2) ia serahkan kepada
karyawannya yang bernama I Nyoman Nyongnyong. Di tanah Jawa Ni Ketut Tantri
sempat menjadi tahanan Jepang dari tahun 1942 sampai dengan 1945.
Pada tahun 1950 datanglah pelukis muda dari Jawa ke Bali yang bernama Tuan
Agus Jaya, ia ingin mengembangkan bakat seninya di Pulau Bali. Pilihanya untuk tinggal
di Bali jatuh pada daerah Kuta. Tanah bekas bungalow Suara Segara menarik minat Tuan
Agus Jaya. Kemudian ia menyewa tanah tersebut dari I Nyoman Nyongnyong.
Selanjutnya diatas tanah tersebut Tuan Agus Jaya mendirikan beberapa cottages yag
diberi nama “ Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta”.
Pada tanggal 22 Agustus 1956 atas inisiatif pemerintah melalui PT. Natour, Bali
Hotel yang saat itu masih milik KPM di ambil alih oleh pemerintah Indonesia dan
selanjutnya penelolaannya diserahkan kepada PT. Natour Ltd. Pada saat transaksi PT.
Natour diwakili oleh S. Harjomigoeno dan KPM diwakili olek Tuan Y. Kok.
Tahun 1961 Bali Hotel diserah terimakan dari Bapak Harjomigoeno kepada
Bapak Sunaria Prawira Dirja. Selama kepemimpinannya Pak Sunaria ia berinisiatif untuk
menyewa Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta milik Tuan Agus Jaya. Setelah diadakan
beberapa pendekatan maka sampailah kepada tahap-tahap perundingan antara Tuan Agus
Jaya dengan Pihak PT. Natour. Akhirnya, di capainya sebuah kesepakatan bahwa Hak
Sewa atas tanah Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta beserta dengan bangunannya
dialihkan dari Tuan Agus Jaya kepada Bali Hotel dengan nilai kurang lebih Rp.
750.000,-. Sejak saat itu Wisma Samudra Beach Kuta dibawah pengelolaan Manejemen
Natour Bali Hotel dengan pimpinan Bapak Sunaria Prawira Dirja.
Pada tahun 1962 pucuk pimpinan Notour Bali Hotel diserahterimakan dari bapak
Sunaria Prawira Dirja kepada Bapak W.N Tambayong. Pada tahun 1967 kontrak tanah
Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta antara Tuan Agus Jaya dan I Nyoman Nyongnyong
berakhir, selanjutnya tanah tersebut di beli oleh pihak Natour dengan harga kurang lebih
Rp. 4.500.000,- dimana pembayarannya dilakukan dengan cara mengangsur.
Pada tahun 1974 menjelang Konfrensi PATA di Indonesia dimana Workshopnya
di laksankan di Bali, di keluarkanlah surat kebijakan oleh pemerintah Indonesia untuk
memberikan hotel sebagai persiapan penyediaan akomodasi dalam rangka kegiatan
konfrensi tersebut, PT. Natour memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membangun
dan mengembangkan unit-unitnya yang berada di Pantai termasuk Sidhu Beach Hotel dan
Kuta Beach Hotel.
Pembangunan Sindhu Beach Hotel dan Kuta Beach Hotel dimulai tahun 1972
dengan kreditor dari BAPINDO. Pada bulan Februari 1974 setelah selesainya
pembangunan kedua unit hotel tersebut maka unit Natour di Sanur dinamakan Natour
Sindhu Beach dan unit Natour di Kuta dinamakan Natour Kuta Beach Hotel. Khususnya
Natour Kuta Beach Hotel jumlah kamar yang ada saat itu sebanyak 32 kamar dengan
jenis bungalow.
Semenjak saat itu manjemen Sindhu Beach dan Kuta Beach terpisah dari unit Bali
Hotel yang di koordinir oleh seorang Managing Director yaitu. W.N. Tambayong.
Selanjutnya Natour Shindu Beach dipimpin oleh Uri Mandhuri, sedangkan Natour Kuta
Beach si pimpin oleh LG. W. Suwandha dan Natour Bali Hotel dipimpin oleh Bapak
Sulaman.
Selanjutnya dalam setiap rapat kerja yang dilaksanakan setiap tahunnya dimana
didalam evaluas hasil usaha tia-tiap unit PT. Natour. Natour Kuta Beach menunjukan
hasil yang baik. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pada tahun 1984 saat Natour
Beach dipimpin oleh Bapak Ferry S. Repie, dengan jumlah hasil usaha tersebut
melakukan penambahan jumlah kamar sehimgga total jumlah kamar yang tersedia
menjadi 40 kamar.
Perkembangan selanjutnya sejak bulan Oktober 1985 Natour Kuta Beach
dipimpin oleh A.A. Sg. Mas Widyawati. Dan pada tahun 1988 dengan dana hasil usaha
menambah 6 kamar lagi sehinnga kamar menjadi 46 kamar. Pada bulan Maret tahun 1991
kembali Natour Kuta Beach melaksanakan penambahan sebanyak 98 kamar dan Grand
Opening dilaksanakan pada bulan Agustus 1992. dengan demikian jumlah keseluruhan
kamar Natour Kuta Beach sampai dengan tahun 1992 adalah sebanyak 137 kamar.
Untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas dengan mengadakan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Soft launching dilaksanakan pada bulan Januari – April 2002 saat event-event
tertentu, seperti :

 ATF : Yogyakarta
 PATAMART : Singapore
 SALES BLITZ : Surabaya

1. Launching dilaksanakan pada bulan Juli 2002 di Bali dan Natour Beach berubah
menjadi “Inna Kuta Beach” Hotel Cottages and Spa.
Pimpinan Natour Kuta Beach (Inna Kuta Beach) dari tahun ke tahun :

➢ I G.W. Suwandha : tahun 1974 s/d 1981


➢ Ferry S. Repie : tahun 1981 s/d 1985
➢ A.A Sg. Mas Widyawati : tahun 1985 s/d 1991
➢ I Made Patra : tahun 1991 s/d 1994
➢ I Ketut Suandha : 01 September 1998 s/d 15 Oktober 2000
➢ I Made Sukaijana : 15 Oktober 2000 s/d 25 Oktober 2003
➢ Maria Sinaga : 15 Juni 2003 s/d 08 November 2004
➢ I.B. Purwaka : 08 November 2004 s/d 14 January 2008
➢ I Made Budiastra : 15 January 2008 s/d sekarang

Perkembangan selanjutnya adalah penggabungan 2 perusahaan BUMN yaitu PT. HII


dan PT. Natour menjadi PT. Hotel Indonesia Natour (PT.HIN) yang di sebut dengan
nama “INNA HOTEL GROUP” dengan motto “Hotels wit unique cordiality”.

1.2 Kepemilikan dan Lokasi Hotel


“Hotel Inna Kuta Beach” adalah salah satu dari hanya beberpa hotel yang memiliki
akses langsung ke pantai Kuta, selain itu hotel ini terletak bersebelahan dengan pasar seni
Kuta dan tempat hiburan malam yang sangat terkenal sehingga memudahkan tamu
menginap untuk berjemur, berselancar, berbelanja, makan di restaurant, bermain di
waterboom dan fun café. Dan Inna Kuta beach terletak di Jalan Pantai Kuta No. 1
Kelurahan Kuta Kabupaten Badung.

1.3 Fasilitas yang di Miliki Inna Kuta Beach Hotel


A. Pelayanan dan Fasilitas Inna Kuta Beach Hotel
 Airport Shuttle Service
 Baby Sister
 Baby Cot
 Car Park
 Electric Current 220v/ 50 cycles
 24 hours Manager/ duty
 24 hours doctor an call
 Florist
 Hot spot internet access
 Internet service
 Laundry and Vallet service
 Marjor credit card accepted
 Money changer
 Safety deposi box
 Shopping arcade
 Taxi & tour Counter

A. Fasilitas Kamar Inna Kuta Beach Hotels


 Individual Controlable AC
 IDD Telephone
 Mini Bar
 Tea & Coffee Maker
 Coffee Table
 Satelite TV
 Bath Robe
 Sliper
 Two Botles of Mineral Water
 Bath room
 Shower of Bath room
 Laggage Rock
 Shampo
 Soap
 Shower Cap
 Tooth paste & Brush
 Balcony & terrace
 Wardrobe

1.2 Struktur Organisasi Inna Kuta Beach Hotel, Cottages, and Spa
Secara umum organisasi dari Inna Kuta Beach Hotel, Cottages, and Spa dapat di
gambarkan sebagai berikut :
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian F&B Product


Department F&B (food and beverages) adalah salah satu department yang bertugas di
bidang makanan dan minuman baik dari segi mengolah sampai menghidangkan kepada
tamu. F&B di bagi menjadi dua, yaitu :

a. F&B Service
Adalah suatu department yang bertugas untuk menyajikan makanan dan makanan
kepada tamu dan melayani tamu dengan baik.

b. F&B Product
Adalah salah satu department yang bertugas membuat tau mengolah bahan
makanan yang akan di sajikan kepada tamu, tentunya harus enak dan menarik
agar tamu yang menikmatinya merasa puas.

3.2 Pengertian Dapur


Dapur adalah salah satu ruangan atau tempat khusus yang ada di suatu hotel yang
memiliki pelengkapan untuk mengolah makanan. Syarat dapur yang baik adalah :
a. Ruangan khusus yang terpisah dari ruangan yang lainnya dan tidak
berhubungan dengan alam bebas.
b. Memiliki luas yang memadai, seimbang dengan jumlah karyawan yang akan
bekerja di dapur.
c. Dapur harus dilengkapi penerangan dan ventilasi yang cukup.
d. Harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yaitu persediaan air bersih, tempat
cuci tangan, dan tempat cuci untuk semua peralatan dapur.
e. Peralatan yang di butuhkan untuk memasak harus tersedia.

3.4 Metode Memasak

Memasak dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan panas pada makanan dengan
tujuan antara lain, :
a. Memudahkan pencernaan
b. Bebas dari bibit penyakit
c. Menambah rasa nikmat
d. Meningkatkan wujud dari pada makanan yang di masak
Panas dari suatu sumber panas akan merambat ke dalam makanan yang akan di masak
melalui tiga cara, yaitu :
1. Konduksi
Perambatan panas melalui suatu benda ke benda yang lain atau kaitan makanan yang di
masal dengan catatan benda tersebut harus saling bersentuhan satu sama lainnya.
2. Konveksi
Perambatan panas melaluisirkulasi atau perputaran zat cair atau gas yang panas.
3. Radiasi
Perambatan panas melalui pancaran panas langsung dan suatu sumber ke benda atau
bahan makanan yang di masak.

Pada dasarnya metode memasak dapat di bedakan menjadi 2 golongan besar, yaitu :

1. Cara memasak basah (most heat methode of cooking)

 Boiling
Memasak dengan cairan yang panas di mana volume air harus lebih banyak dari pada
bahan yang di rebus.
 Simmering
Memasak dengan cairan yang panas secara perlahan – lahan.
 Steaming
Memasak makanan dengan uap air yang panas.
 Poaching
Merebus pelan-pelan dengan menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya.
 Stewing
Proses memasak yang dilakukan pelan- pelan dalam cairan atau dalam jumlah yang
sedikit.
 Memasak dengan mewarnai daging sampai coklat, memasaknya di dalam
cairan atau sauce dalam sebuah alat masak yang tertutup dalam oven.

1. Cara memasak kering (dry heat methode of cooking)

 Grilling
Proses memanggang yang di lakukan diatasa lempengan besi.
 Roasting
Memasak atau memanggang dalam oven dengan panas sirkulasi di mana daging yang
akan di masak di taruh diatas sebuah roasting tanpa di tutup dan diminyaki sebelumnya.
 Baking
Proses memasak keringa tanpa di tutup yang juga di dalam oven tetapi tidak
menggunakan minyak.
 Deep Frying
Memasak dengan menggunakan minyak panas. Dan volume minyak jauh lebih banyak di
banding bahan makanan yang akan di masak, sehingga bahan makanan itu benar-benar
tenggelam.
 Shallow Frying
Proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng di mana minyak
yang di gunakan untuk mengorenga lebih sedikit di banding bahan makanan yang akandi
masak.
1.5 Hygiene dan Sanitasi Dapur

a. Pengertian Hygiene dan Sanitasi

 Hygienedalah suatu kesehetan preventif yang menitik beratkan


kegiatannya pada pencegahan penyakit yang di sebabkan oleh factor
manusia atau individualnya.
 Sanitasi adalah usaha preventif yang menitik beratkan kegiatannya pada
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh factor lingkungan hidup
manusia.

a. Hygiene Sanitasi pada Ruangan Dapur


Ruangan dapur harus selalu terjaga kebersihannya sehingga para karyawan yang bekerja
merasa tenang, aman, dan nyaman. Contoh tindakan hygiene sanitasi dapur, anatarlain :

 Ruangan harus selalu bersih


 Bersihkan dinding dengan obat pembersih
 Tersedia alat-alat kebersihan
 Ada pembuangan asap dan di buat ventilasi
 Pembuatan saluran pembuangan limbah dapur
 Peralatan dapur harus segera di cuci stelah selesai menggunakannya

a. Personal Hygiene Sanitasi


Kebersihan dari yang mengarah kepada kebiasaan-kebiasaan dan kebersihan diri pribadi
dati ujung rambut sampai ujung kaki, diantaranya :

 Mandi
Karyawan dapur sebaiknya mandi secara teratur, bersih dan sehat saat masuk area dapur.
 Tangan
Cucilah tangan sebelum dan sesudah bekerja, tangan di cuci di luar area dapur.
 Hidung
Jangan meraba hidung saat bekerja dan jangan bersin dekat makanan.
 Rambut
Untuk juru masak pria :
1. Jangan berambut panjang karena rambut panjang tidak rapid an sulit menjaga
kebersihannya.
2. Topi perlu dan harus di pakai saat bekerja.
Untuk juru masak wanita :
1. Rambut diikat rapi sehingga tidak menggangu pada waktu bekerja.
2. Selalu memakai penutup kepala selama bekerja di dapur.
 Wajah
1. Jangan menggunakan kosmetik berlebihan
2. Jangan menyeka wajah dengan tangan saat bekerja
 Kuku
1. Kuku harus di potong pendek dan bersih
2. Kuku jangan di cat dengan kosmetik cat kuku
 Mulut
1. Jagalah kebersihan mulut biasakan menyikat gigi sehabis makan
2. Jangan merokok selama bekerja didapur
 Kaki
1. Pergunakan sepatu yang bertumit rendah
2. Kaos kaki harus diganti setiap hari
3. Kuku jari kaki harus di potong pendek

3.6 Peralatan Kitchen

Peralatan dapur dapat di bagi menjadi 2, yaitu :

A. Kitchen Equipment

Adalah peralatan yang ada di dapur yang menggunakan listrik dan bendanya cukup berat.
Macam – macam kitchen equipment antara lain :

 Frezer
Alat pendingin yang digunakan mentimpan daging yang mentah agar tetap segar.
 Refrigerator
Alat pendingin yang di gunakan menyimpan bahan makanan yang cepat rusak.
 Blender
Alat yang di gunakan untuk menghaluskan dan menghancurkan bahan makanan.
 Oven
Alat yang digunakan untuk memanggang.
 Microwave
Alat yang di gunakan untuk memanasi atau menghangatkan makanan.
 Grill
Alat yang digunakan untuk memanggang daging.
 Toaster
Alat untuk membakar roti.
 Kompor
Alat untuk menggoreng.
 Ricecooker
Alat untuk memasak dan menghangatkan nasi.

A. Kitchen Utensil

Adalah peralatan kecil yang ada di dapur yang di gunakan untuk mengolah makanan.
Macam-macam kitchen utensil antara lain :

 Frying pan
Alat yang di gunakan untuk menggoreng
 Strainer
Alat yang di gunakan untuk menyaring
 Wooden spatula
Sedok yang terbuat dari kayu
 Peeler
Alat untuk mengupas umbi-umbian
 Knife
Alat untuk memotong bahan makanan
 Chopping knife
Pisau untuk menetak makanan
 Vegetable knike
Pisau untuk memotong sayuran
 Slicing knife
Pisau untuk mengiris makanan dan mengelurkan tulang dari daging
 Carving knife
Pisau untuk mengukir buag
 Grooving knife
Pisau untuk menghias makanan
 Butter knife
Pisau untuk mengambil mentega
 Buthcer’s knife
Pisau untuk memotong daging yang sudah di rebus
 Boning knife
Pisau untuk memotong tulang
 Oyster knife
Pisau untukmembuka kulit kerang
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Kerja F&B Production di Inna Kuta Beach

Cara kerja F&B Product di Inna Kutta Beach, yaitu :

1. Mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi.


2. Menyiapkan breakfast untuk tamu sesuai menu hari yang bersangkutan dan juga
bisa langsung di pesan oleh tamu.
3. Prepare untuk lunch seperti memotong sayuran, mengecek, dan menambahkan
barang yang habis terpakai breakfast.
4. Membersihkan alat di kitchen setelah di pakai, seperti :
 Kompor
 Mengelap meja
1. Menyapu area kitchen, seperti :
 Main kitchen
 Mini store
 Cold room
1. Menunngu order dari tamu
2. Untuk shift siang, menyiapkan untuk breakfast dan membantu bila ada order.

4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Cook

1. Membuat dan melayani semua orderan tamu dengan baik.


2. Menyiapkan segala peralatan dan bahan makanan yang di perlukan di dapur.
3. Membersihkan peralatan yang dipakai membuat order.
4. Serta menjaga dan merawat kebersihan peralatan dan lingkungan area kitchen.

4.3 Peranan F&B Production di Inna Kuta Beach Hotel

F&B Production memounyai peranan yang sangat penting dalam operasional suatu hotel,
apabila bagian ini tidak berfungsi maka suatu hotel tidak akan dapat berjalan dengan
lancer dan peranan F&B Production tidak lain adalah sebagai section hotel yang
berfungsi mengolah makanan mentah menjadi makanan jadi sesuai dengan standar menu
yang sehat dan terjamin.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari urian di halaman sebelumnya penulis dapat simpulkan bahwa :

1. Di dalam sebuah hotel, memask bukanlah pekerjaan yang mudah karena kita
harus dapat menghidangkan makanan yang benar-benar dapat menarik selera
tamu dan sempurna.
2. Sebagai seorang juru masak kita harus benar-benar mempunyai keahlian dalam
bidang memasak, kalau tida demikian kita tidak bisa menghidangkan makanan
yang dinikmati oleh tamu.
3. Kita harus bisa memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kitchen,
seperti : merawat peralatan dapur agar terjaga kebersihannya dan memenuhi
segala sesuatu yang di erlukan di kitchen.
4. Seorang juru masak juga harus memperhatikan kebersihan diri sendiri agar
makanan yang kita buat terhindar dari kotoran dan kebersihannya terjamin, selain
itu kita juga harus dapat memberikan pelayanan yang baik dan service yang
memuaskan.

5.2 Saran-Saran

Penyusun menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan baik selama training maupun
belajar di sekolah banyak di temukan kejanggalan – kejanggalan dan kekurangan-
kekurangan, maka dari itu penyusun memberikan saran – saran, semoga saran ini
merupakan hal yang positif dan bermanfaat bagi semua.

1. Saran untuk Hotel

 Sebaiknya karyawan hotel di perbanyak agar lebih mudah bekerja dan mengatur
waktu off.
 Kerja sama anatar atasan dan karyawan lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak
dan menambah suasana yang baik bagi hotel
 Sebaiknya peralatan yang ada di setiap department lebih lengkap agar lebih
mudah dan menghasilkan karyawan yang baik.

1. Saran untuk Sekolah

 Sebaiknya peralatan praktek dilengkapi


 Pada waktu guru menjelaskan sebaiknya kita sarankan untuk menggunakan alat
peraga agar mudah di pahami.
 Sebainya praktek di sekolah lebih di tingkatkan, sehingga seimbang dengan
materi yang di jelaskan.

1. Saran untuk Teman-Teman


 Pada waktu praktek janganlah main-main atau lain-lain agar tidak rugi sendiri.
 Di saat guru menjelaskan sebaiknya di perhatikan.
 Pada waktu luang sebaiknya kita gunakan untuk hal-hal yang penting.
DAFTAR PUSTAKA

1. Roman, Sumardi.2000.F&B Production Hotel.Erlangga : Surabaya


2. Richard AB.1992.Tata Boga.Rineka Cipta : Jakarta
3. Seluruh pegawai dan staff Inna Kuta Beach Hotel
4. INNA KUTA BEACH HOTEL COOTAGES and SPA

You might also like