Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
a. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum yang telah kami laksanakan ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar kecepatan aliran air dan besarnya bilangan
Reynold yang terdapat di dalam pompa yang disusun secara seri maupun
paralel, jika diketahui debit air yang mengalir di dalam pompa tersebut.
b. Dasar Teori
1
Prinsip -prinsip dasar pompa sentrifugal
1. Kapasitas :
• Kapasitas rendah : < 20 m3 / jam
• Kapasitas menengah : 20-60 m3 / jam
• Kapasitas tinggi : > 60 m3 / jam
2. Tekanan Discharge :
• Tekanan Rendah : < 5 Kg / cm2
• Tekanan menengah : 5 - 50 Kg / cm2
• Tekanan tinggi : > 50 Kg / cm2
4. Posisi Poros :
• Poros tegak
• Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
• Single Suction
• Double Suction
2
Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
1. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.
2. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa
melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
3. Shaft
Shaft/poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
4. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing
dan interstage atau distance sleever.
5. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
3
6. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
7. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
8. Impeller Impeller
Berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontiniu, sehingga cairan pada sisi isap
secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari
cairan yang masuk sebelumnya.
9. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati
bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeller.
11. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Pola Aliran
4
drop). Kedua faktor ini merupakan pengaruh yang ditimbulkan karena pengaruh
gesekan fluida (friction loss) dan perubahan pola aliran terjadi karena fluida harus
mengikuti bentuk saluran dan dindingnya. Ketika pipa utama dialiri fluida yang
bersifat turbulen, maka fluida dalam pipa akan mengalami pulsasi atau perubahan
pola aliran yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran meningkat dan tekanannya
menurun.
Salah satu besaran non-dimensional yang menggambarkan pola aliran fluida adalah
Bilangan Reynolds. Pada tahun 1883 Osborne Reynolds menunjukkan bahwa
penurunan tekanan tergantung pada parameter: kerapatan (ρ), kecepatan (V), diameter
(D) dan viskositas dinamik (μ) yang selanjutnya disebut dengan bilangan Reynolds.
Aliran fluida dalam pipa yang berbentuk lingkaran terbagi menjadi dua, yaitu aliran
laminar dan turbulen. Karakteristik antara kedua aliran tersebut berbeda-beda dari
segi kecepatan, debit dan massa jenisnya. Bilangan Reynolds dapat mendefinisikan
kedua aliran tersebut, dengan persamaan :
υμρDVDV...Re==
Dimana:
5
Gambar 2.4 Besarnya massa yang masuk sama dengan yang keluar
Pola aliran pada pipa horizontal, ada efek kekuatan gravitasi untuk
menggantikan cairan yang lebih berat mendekati pipa bagian bawah. Bentuk lain dari
pola aliran dapat bertambah karena efek ini, dimana aliran tersebut dibagi dua
lapisan. Banyak kriteria pola aliran yang kita perhatikan baik dari literature dan
penelitian-penelitian, tetapi maksud dan tujuannya adalah sama. Deskripsi pola aliran
menurut Collier (1980), dengan arah aliran horizontal adalah aliran gelembung
(Bubble flow), aliran kantung gas atau sumbat cairan (Plug/Slug flow), aliran acak
(Churn flow), aliran cicin kabut tetes cairan ( Wispy-Annular flow), aliran cincin
(Annular flow).
6
Gambar 2.7 Klasifikasi Pola aliran berdasarkan Reynolds Number ( Chi-2009)
7
Aliran Fluida
Aliran fluida (cairan atau gas) di dalam sebuah saluran tertutup atau pipa
sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa komponen dasar yang
berkaitan dengan sistem perpipaan adalah meliputi pipa-pipa itu sendiri, sambungan
pipa (fitting) yang digunakan untuk menyambung masing-masing pipa guna
membentuk sistem yang diinginkan, peralatan pengatur laju aliran (katup- katup) dan
pompa-pompa atau turbin-turbin yang menambah energi atau mengambil energi dari
fluida. Pada aliran fluida di dalam pipa, lapisan fluida pada dinding mempunyai
kecepatan nol. Lapisan fluida pada jarak yang semakin jauh dari dinding pipa
mempunyai
Gambar 2.9 Daerah masuk aliran sedang berkembang dan aliran berkembang penuh
di dalam sebuah sistem pipa.
8
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah :
Alat
Rangkaian alat prakm Bahan
Pompa Air
Stopwatch
Alat pengukur Debit
Alat tulis kerja (ATK)
9
- Nilai yang tertera pada PS 2, PD 2, PD 3, PD 4 serta pengukuran debit aliran
bawah setiap satu menit dicatat
- Langkah diatas dilakukan sebanyak 5 kali
10
2.3 Diagram Alir
a. POMPA 1
PD 4
PD 3
ALIRAN ATAS
ALIRAN BAWAH
PD 1
PD 2
KATUP 5
POMPA 1 POMPA 2
PS 1
PS 2
KATUP 2
11
b. Pompa 2
PD 4
PD 3
ALIRAN BAWAH
ALIRAN ATAS
KATUP 3
KATUP 4 KATUP 1
PD 1 PD 2
KATUP 5
POMPA 1
PS 1
PS 2
KATUP 2
12
c. Pompa 3
PD 4
PD 3
ALIRAN BAWAH
ALIRAN ATAS
KATUP 3
KATUP 4
KATUP 1 PD 2
PD 1
KATUP 5
POMPA 1 POMPA 2
PS 1
PS 2
KATUP 2
13
d. Pompa 4
PD 4
PD 3
ALIRAN BAWAH
ALIRAN ATAS
KATUP 3
KATUP 4
PD 1
PD 2
KATUP 1
KATUP 5
POMPA 1 POMPA 2
PS 1
PS 2
KATUP 2
14
2.4 Analisa Perhitungan
ρxV x D
ℜ=
µ
dengan:
Re : bilangan Reynold
𝞺 : massa jenis ( kg/m3 )
µ : viskositas ( N.S/m2 )
D : diameter penampang ( m )
Q=V x A
dengan :
V : kecepatan aliran ( m/s )
Q : debit aliran ( m3/s )
A : luas penampang ( m2 )
15
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Debit aliran PS 1 PD 1 PD 4
Q (m3/s ) ( kg/m3 ) ( kg/m 3 ) ( kg/m3 )
1 0,014 0,00 >1 0,05
2 0,012 0,00 >1 0,05
3 0,013 0,00 >1 0,05
4 0,014 0,00 >1 0,05
5 0,011 0,00 >1 0,05
Perhitungan :
Diketahui :
Q1 = 0,014 m3/s
Q2 = 0,012 m3/s
Q3 = 0,013 m3/s
Q4 = 0,014 m3/s
Q5 = 0,011 m3/s
Ø = 0,0127 m
r = 0,00635 m
𝞺 = 1000 kg/m3
µ = 0,38 N s/m3
Ditanyakan :
a. Luas penampang
16
b. Kecepata aliran
c. Bilangan Reynold
Dijawab :
a. Luas penampang
A=π r 2
A=3,14 x (0,00635)2
A=0,000127 m 2
b. Kecepatan aliran
Q1 m3
v1 = 0,013
A s
¿
m3 0,000127 m2
0,014
s
¿
0,000127 m2
¿ 110,24 m/s Q4
v 4=
A
Q2 m3
v 2= 0,014
A s
¿
m3 0,000127 m2
0,012
s ¿ 110,24 m/s
¿
0,000127 m2
m Q5
¿ 94,48
s v5 =
A
m3
Q3 0,011
s
v3 = ¿
A 0,000127 m2
¿ 86,61 m/s
¿ 102,36 m/s
c. Bilangan Reynold
17
ρ x v1 x ∅ ρ x v3 x ∅
ℜ1 = ℜ3 =
µ µ
kg m kg m
1000 3 x 110,24 x 0,0127 m 1000 3 x 102,36 x 0,0127 m
m s m s
¿ ¿
0,38 Ns/m 0,38 Ns /m
¿ 3684,34 ¿ 3420,98
ρ x v4 x ∅
ρ x v2 x ∅ ℜ4=
ℜ2 = µ
µ kg m
kg m 1000 3 x 110,24 x 0,0127 m
1000 3 x 94,48 x 0,0127 m m s
m s ¿
¿ 0,38 Ns/m
0,38 Ns /m
¿3684,324
¿ 3157,62
ρ x v5 x ∅
ℜ5 =
µ
kg m
1000 3 x 86,61 x 0,0127 m
m s
¿
0,38 Ns/ m
¿ 2894,59
No Debit aliran PS 2 PD 2 PD 3 PD 4
Q (m3/s ) ( kg/m3 ) ( kg/m 3 ) ( kg/m 3 ) ( kg/m3 )
1 0,011 0,00 >1 0 0,03
2 0,010 0,00 >1 0 0,03
3 0,011 0,00 >1 0 0,03
4 0,010 0,00 >1 0 0,03
5 0,011 0,00 >1 0 0,03
Perhitungan.
Diketahui :
18
Q1 = 0,011 m3/s
Q2 = 0,010 m3/s
Q3 = 0,011 m3/s
Q4 = 0,010 m3/s
Q5 = 0,011 m3/s
Ø = 0,0127 m
r = 0,00635 m
𝞺 = 1000 kg/m3
µ = 0,38 N s/m3
Ditanyakan :
a. Luas penampang
b. Kecepata aliran
c. Bilangan Reynold
Dijawab :
a. Luas penampang
A=π r 2
A=3,14 x (0,00635)2
A=0,000127 m 2
b. Kecepatan aliran
Q1 m3
v1 = 0,010
A s
¿
m3 0,000127 m2
0,011
s m
¿ ¿ 78,74
0,000127 m2 s
¿ 86,61 m/s Q3
v3 =
A
Q2
v 2=
A
19
m3 Q4
0,011 v 4=
s A
¿
0,000127 m2 m3
0,010
¿ 86,61 m/s s
¿
0,000127 m2
m Q5
¿ 78,74 v5 =
s A
m3
0,011
s
¿
0,000127 m2
¿ 86,61 m/s
c. Bilangan Reynold
ρ x v1 x ∅ kg m
ℜ1 = 1000 x 86,61 x 0,0127 m
µ m 3
s
¿
kg m 0,38 Ns/ m
1000 3 x 86,61 x 0,0127 m
m s ¿ 2894,59
¿
0,38 Ns/ m
¿ 2894,59 ρ x v4 x ∅
ℜ4=
µ
kg m
1000 3 x 78,74 x 0,0127 m
ρ x v2 x ∅ m s
ℜ2 = ¿
µ 0,38 Ns /m
kg m ¿ 2631,57
1000 3 x 78,74 x 0,0127 m
m s
¿ ρ x v5 x ∅
0,38 Ns /m ℜ5 =
µ
¿ 2631,57
kg m
1000 3 x 86,61 x 0,0127 m
ρ x v3 x ∅ m s
ℜ3 = ¿
µ 0,38 Ns/ m
¿ 2894,59
20
c.Tabel III Pengujian kapasitas pompa pada rangkaian seri
No Debit aliran PS 1 PS 2 PD 1 PD 2 PD 4
Q (m3/s ) ( kg/m3 ) ( kg/m3 ) ( kg/m3 ( kg/m 3 ( kg/m3 )
) )
1 0,018 0,00 0,00 0,75 0,78 0,14
2 0,018 0,00 0,00 0,75 0,78 0,14
3 0,019 0,00 0,00 0,75 0,78 0,14
4 0,019 0,00 0,00 0,75 0,78 0,14
5 0,018 0,00 0,00 0,75 0,78 0,14
Perhitungan.
Diketahui :
Q1 = 0,018 m3/s
Q2 = 0,018 m3/s
Q3 = 0,019 m3/s
Q4 = 0,019 m3/s
Q5 = 0,018 m3/s
Ø = 0,0127 m
r = 0,00635 m
𝞺 = 1000 kg/m3
µ = 0,38 N s/m3
Ditanyakan :
a. Luas penampang
b. Kecepata aliran
c. Bilangan Reynold
Dijawab :
a. Luas penampang
A=π r 2
A=3,14 x (0,00635)2
21
A=0,000127 m 2
b. Kecepatan aliran
Q1
v1 =
A
m3
0,018
s
¿
0,000127 m2
Q4
¿ 141,73 m/s v 4=
A
m3
Q2 0,019
v 2= s
A ¿
0,000127 m2
m3 m
0,018 ¿ 149,60
s s
¿
0,000127 m2
¿ 141,73 m/s
Q5
Q3 v5 =
v3 = A
A
m3 m3
0,019 0,018
s s
¿ ¿
0,000127 m2 0,000127 m2
¿ 149,60 m/s
22
ρ x v4 x ∅ ρ x v5 x ∅
ℜ4= ℜ5 =
µ µ
kg m kg m
1000 3 x 149,60 x 0,0127 m 1000 3 x 141,73 x 0,0127 m
m s m s
¿ ¿
0,38 Ns/ m 0,38 Ns/m
¿ 4999,78 ¿ 4736,76
No Debit Debit Ps 1 Ps 2 PD 1 PD 2 PD 3 PD 4
aliran aliran ( kg/m3 ) ( kg/m3 ) ( kg/m3 ) ( kg/m 3 ) ( kg/m 3 ) ( kg/m
3
bawah atas )
Q (m3/s ) Q (m3/s )
1 0,033 0,074 0,00 0,00 >1 >1 0,65 0,5
2 0,033 0,015 0,00 0,00 >1 >1 0,65 0,5
3 0,042 0,015 0,00 0,00 >1 >1 0,65 0,5
4 0,023 0,015 0,00 0,00 >1 >1 0,65 0,5
5 0,033 0,016 0,00 0,00 >1 >1 0,65 0,5
Perhitungan.
Diketahui :
Q1 = 0,033 m3/s
Q2 = 0,033 m3/s
Q3 = 0,042 m3/s
Q4 = 0,023 m3/s
Q5 = 0,033 m3/s
Ø = 0,0127 m
r = 0,00635 m
𝞺 = 1000 kg/m3
µ = 0,38 N s/m3
23
Ditanyakan :
a. Luas penampang
b. Kecepata aliran
c. Bilangan Reynold
Dijawab :
a. Luas penampang
A=π r 2
A=3,14 x (0,00635)2
A=0,000127 m 2
b. Kecepatan aliran
1. Kecepatan aliran pada pengukur debit aliran bawah
Q1 ¿ 259,84 m/s
v1 =
A Q2
v 2=
A
m3 m3
0,033 0,033
s s
¿ ¿
0,000127 m2 0,000127 m2
¿ 259,84 m/s
Q3
v3 =
A
m3
0,042
s
¿
0,000127 m2
¿ 330,71 m/s
24
Q4
v 4=
A
m3
0,023
s
¿
0,000127 m2
¿ 181,10 m/s
Q5
v5 =
A
m3
0,033
s
¿
0,000127 m2
¿ 259,84 m/s
Q1 Q2
v1 = v 2=
A A
m3 m3
0,074 0,015
s s
¿ ¿
0,000127 m2 0,000127 m2
¿ 58,26 m/s ¿ 11,81 m/s
Q3
v3 =
A Q4
3 v 4=
m A
0,015
s m3
¿ 0,015
0,000127 m2 s
¿
¿ 11,81 m/s 0,000127 m2
25
¿ 11,81 m/s
Q5
v5 =
A
m3
0,016
s
¿
0,000127 m2
¿ 12,59 m/s
c. Bilangan Reynold
1. Bilangan Reynold pada pangukur debit aliran air bawah
ρ x v1 a x ∅
ℜ1 = ρ x v3 x ∅
µ ℜ3 =
kg m µ
1000 3 x 259,84 x 0,0127 m
m s kg m
¿ 1000 3 x 330,71 x 0,0127 m
0,38 Ns /m m s
¿
¿ 8684,12 0,38 Ns/m
¿ 11052,67
ρ x v4 x ∅
ρ x v1b x ∅ ℜ4=
ℜ2 = µ
µ kg m
kg m 1000 3 x 181,10 x 0,0127 m
1000 3 x 259,48 x 0,0127 m m s
m s ¿
¿ 0,38 Ns/ m
0,38 Ns /m ¿ 6052,55
¿ 8684,12
ρ x v5 x ∅
ℜ5 =
µ
kg m
1000 3 x 259,84 x 0,0127 m
m s
¿
0,38 Ns /m
¿ 8684,12
26
ρ x v1 a x ∅
ℜ1 = ρ x v3 x ∅
µ ℜ3 =
kg m µ
1000 3 x 58,26 x 0,0127 m
m s kg m
¿ 1000 3 x 11,81 x 0,0127 m
0,38 Ns /m m s
¿
¿ 1947,11 0,38 Ns/ m
¿ 394,70
ρ x v4 x ∅
ρ x v1b x ∅ ℜ4=
ℜ2 = µ
µ kg m
kg m 1000 3 x 11,81 x 0,0127 m
1000 3 x 11,81 x 0,0127 m m s
m s ¿
¿ 0,38 Ns/ m
0,38 Ns/ m ¿ 394,70
¿ 394,70
ρ x v5 x ∅
ℜ5 =
µ
kg m
1000 3 x 12,59 x 0,0127 m
m s
¿
0,38 Ns/ m
¿ 420,77
3.2 Pembahasan
Aliran yang terjadi pada pompa pararel dan seri yaitu aliran laminar dengan
nilai Re kurang dari 2300.
Pada pompa 1dihidupkan PS1 menunjukkan angka nol hal ini karena pada
saat pompa 1 dihidupkan, air tidak dihisap oleh PS1.
Rangkaian seri memiliki nilai kecepatan paling tinggi dibandingkan dengan
pengujian kapasitas aliran pmpa pada tiap-tiap pompa secara pararel.
Terjadinya gesekan pada dinding pipa akibat pemasangan pada pipa yang
menyebabkan aliran air mengalami benturan. Pada saat mengalir karena
27
lintasan yang dilalui tidak lurus ada elbow yang menyebabkan terjadi
penurunan tekanan karena aliran air yang lewat harus mengalami benturan
terlebih dahulu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Pompa 1
Q1 = 0,014 m3/s
Q2 = 0,012 m3/s
Q3 = 0,013 m3/s
Q4 = 0,014 m3/s
Q5 = 0,011 m3/s
b. Pompa 2
Q1 = 0,011 m3/s
Q2 = 0,010 m3/s
Q3 = 0,011 m3/s
Q4 = 0,010 m3/s
Q5 = 0,011 m3/s
c. Pompa 3
Q1 = 0,018 m3/s
28
Q2 = 0,018 m3/s
Q3 = 0,019 m3/s
Q4 = 0,019 m3/s
Q5 = 0,018 m3/s
d. Pompa 4
Q1 = 0,033 m3/s
Q2 = 0,033 m3/s
Q3 = 0,042 m3/s
Q4 = 0,023 m3/s
Q5 = 0,033 m3/s
b. Pompa 2
VI = 86,61 m/s
V2 = 78,74 m/s
V3 = 86,61 m/s
V4 = 78,74 m/s
V5 = 86,61 m/s
c. Pompa 3
V1 = 141,73 m/s
V2 = 141,73 m/s
V3 = 149,60 m/s
V4 = 149,60 m/s
V5 = 141,73 m/s
d. Pompa 4
29
Aliran bawah Aliran atas
V1 = 259,84 m/s V1 = 58,26 m/s
V2 = 259,84 m/s V2 = 11,81 m/s
V3 = 330,71 m/s V3 = 11,81 m/s
V4 = 181,10 m/s V4 = 11,81 m/s
V5 = 259,84 m/s V5 = 12,59 m/s
a. Pompa 1
Re1 = 3684,34
Re2 = 3157,62
Re3 = 3420,98
Re4 = 3684,34
Re5 = 2894,59
b. Pompa 2
Re1 = 2894,59
Re2 = 2631,57
Re3 = 2894,59
Re4 = 2631,57
Re5 = 2894,59
c. Pompa 3
Re1 = 4736,76
Re2 = 4736,76
Re3 = 4999,78
Re4 = 4999,78
Re5 = 4736,76
d. Pompa 4
30
4.2 Saran
31