Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN UROLITHIASIS
A. DEFINISI
Urolithiasis adalah suatu kedaruratan terjadinya penumpukan
oksalat, calculi (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah ginjal.
Gejala rasa sakit yang berlebihan pada pinggang, nausea, muntah,
demam, hematuria. Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanging
wanita dengan perbandingan 3:1 dalam usia 30-60 tahun. Urine
berwarna keruh seperti teh atau merah.
Vesikolithiasis (batu kandung kemih) adalah terdapatnya batu di
kandung kemih.
Vesikolithiasis mengacu pada adanya batu/kalkuli dalam vesika
urinaria. Batu dibentuk dalam saluran perkemihan (vesika urinaria)
ketika kepekatan urine terhadap substansi, yaitu kalsium oksalat,
kalsium fosfat, asam urat mengalami peningkatan.
Batu perkemihan (urolithiasis) dapat timbul pada berbagai tingkat
dari sistem perkemihan (ginjal, ureter, kandung kemih), tapi yang
paling sering ditemukan di dalam ginjal (nephrollihiasis). Kira-kira
satu pertiga dari individu yang menderita pada saluran kemih atas
akan mengalami pengangkatan ginjal yang dijangkiti.
B. ETIOLOGI
Teori pembentukan batu:
1). Teori inti (nukleus): kristal dan benda asing merupakan tempat
pengendapan kristal pada urin yang sudah mengalami supersaturasi.
2) Teori matrik
Matrik organik yang berasal dari serum atau protein-protein urin
memberikan kemungkinan pengendapan kristal.
3) Teori inhibitor kristalisasi: Beberapa substansi dalam urin
menghambat terjadinya kristalisasi, konsentrasi yang atau absennya
ini memungkinkan terjadinya kristalisasi.
Hampir dari setengahnya kasus batu pada perkemihan adalah
idiopatik. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kalkuligenesis
atau proses pembentukan batu si dalam vesika urinaria, antara lain:
Gangguan aliran air kemih/obstruksi dan statis urin
Gangguan metabolisme
Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat
urease( Proteus Mirabilis). Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan
nekrosis jaringan ginjal atau saluran kemih lain (vesika urinaria) dan
akan menjadi inti pembentukan batu saluran kemih.
Benda asing
Jaringan mati ( nekrosis papil)
Jenis kelamin
Data menunjukkan bahwa batu saluran kemih lebih banyak
ditemukan pada pria.
Keturunan
Ternyata anggota keluarga dengan batu saluran kemih lebih banyak
mempunyai kesempatan untuk menderita batu saluran kemih
daripada yang lain.
Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum akan
mengurangi kemungkinan terbentuknya batu, sedangkan bila kurang
air minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urin akan
meningkat dan akan mempermudah pembentukan batu. Kejenuhan
air sesuai dengan kadar mineralnya terutama kalsium diperkirakan
mempengaruhi terbentuknya batu saluran kencing.
Pekerjaan
Pekerja-pekerja keras yang banyak bergerak seperti buruh dan
petani akan mengurangi kemungkinan terjadinya batu saluran kemih
bila dibandingkan dengan pekerja yang banyak duduk.
Makanan
Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka
morbiditas batu saluran kencing berkurang, sedangkan pada
masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi rendah lebih sering
terjadi. Penduduk vegetarian yang kurang makan putih telur sering
menderita batu saluran kemih (vesika urinaria dab uretra).
Suhu
Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan
keringat, akan mengurangi produksi urin dan mempermudah
pembentukan batu saluran kemih.
C. PATOFISIOLOGI
Batu dalam perkemihan berasal dari obstruksi saluran kemih,
obstruksi mungkin terjadi hanya parsial atau lengkap. Obstruksi yang
lengkap bisa menjadi hidronefrosis yang disertai tanda-tanda dan
gejala-gejalanya.
Proses patofisiologisnya sifatnya mekanis. Urolithiasis merupakan
kristalisasi dari mineral dari matriks seputar, seperti pus, darah,
jaringan yang tidak vital, tumor atau urat. Peningkatan konsentrasi
larutan urin akibat intake cairan rendah dan juga peningkatan bahan-
bahan organik akibat ISK atau urin statis, mensajikan sarang untuk
pembentukan batu. Di tambah adanya infeksi meningkatkan ke
basahan urin (oleh produksi amonium), yang berakibat presipitasi
kalsium fosfat dan magnesium amonium fosfat.
Komposisi kalkulus Renalis dan faktor-faktor yang mendorong
adalah:
No
Komposisi/macam batu
Faktor-faktor pendukung/penyebab
1
Calcium (oksalat dan fosfat)
Hiperkalsemia
Hiperkasiuri
Dampak dari Hiperparatiroidisme
Intoksikasi Vitamin D
Penyakit Tulang yang parah
Asidosis Tubulus Renalis
Intake steroid purine
Ph urin tinggi dan volume urine rendah
2
Asam urin (Gout)
Diet tinggi purine dan ph urin rendah
Volume urin rendah
3
Cystine dan xanthine
Cystinuria dampak dari gangguan genetika dari metabolisme asam
amino dan xanthineuria
D. PATHWAY
Penurunan intake cairan
Statis urin
Infeksi saluran kemih
Renal/ginjal
Batu ginjal/urolithiasis
Ureter/ureterolithiasis
Vesikolithiasis
auaretrolithiasis
Perubahan pola eliminasi BAK
Operasi terbuka
Resti infeksi
Port de entrée mikroorganisme
Kurang informasi
Kurang pengetahuan ttg kondisi penyakitnya
Ggn rasa nyaman: nyeri
hipotalamus
Merangsang nociseptor
E. KOMPLIKASI
Jika batu dibiarkan dapat menjadi sarang kuman yang dapat
menimbulkan infeksi saluran kemih, pylonetritis, yang pada akhirnya
merusak ginjal, kemudian timbul gagal ginjal dengan segala
akibatnya yang jauh lebih parah.
F. MANIFESTASI KLINIS
a. Disamping adanya serangan sakit hebat yang timbul secara
mendadak yang berlangsung sebentar dan kemudian hilang tiba-tiba
untuk kemudian, timbul lagi, disertai nadi cepat, muka pucat,
berkeringat dingin dan tekanan darah turun atau yang disebut kolik,
dapat pula disertai rasa nyeri yang kabur berulang-ulang di daerah
ginjal dan rasa panas atau terbakar di pinggang yang dapat
berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Hematuri
dapat juga terjadi apabila terdapat luka pada saluran kemih akibat
pergeseran batu.
b. Bila terjadi hydronefrosis dapat diraba pembesaran ginjal. Urin
yang keruh dan demam akan juga dialami penderita batu ginjal.
Demam menandakan infeksi penyerta. Jika terjadi penyumbatan
saluran kemih menyeluruh, suhu tubuh bisas mendadak tinggi
berulang-ulang.
c. Anuria akan terjadi jika ada batu bilateral atau jika hanya ada satu
ginjal penderita.
G. PENGKAJIAN FOKUS
1) Data Subjektif
Rasa nyeri (kolik renal) merupakan gejala utama pada episode akut
dari calculus renal. Lokasi rasa nyeri tergantung kepada lokasi dari
batu. Bila baru berada dalam piala ginjal, rasa nyeri adalah akibat
dari hidronefrosis yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya konstan,
terutama timbul pada sudut costovertebral. Bila batu berjalan di
sepanjang ureter rasa nyeri menjadi menghebat dan sifatnya
intermiten. Disebabkan oleh spasme ureter akibat tekanan batu.
Rasa nyeri menyelusuri jalur anterior dari ureter turun ke daerah
supra pubis dan menjalar ke eksternal genetalia. Seringkali batu
diam-diam dan tidak menimbulkan gejala-gejala selama beberapa
tahun, dan ini sungguh-sungguh terjadi pada batu ginjal yang sangat
besar. Batu yang sangat kecil dan halus bisa berlalu tanpa disadari
oleh orangnya. Mual dan muntah sering menyertai kolik renal.
2) Data Objektif
Urin dipantau tentang terdapatnya darah. Gross
hematuria/perdarahan segar bisa tejadi bila batu pinggir-pinggirnya
runcing dan juga bisa terjadi mikrohematuri. Bila diduga terdapat
batu, semua urin bisa disaring untuk menentukan terdapatnya batu
yang bisa keluar waktu berkemih. Pola berkemih di catat, karena
berkemih sering tapi sedikit-sedikit sekali. Asiditas atau kalkalisan
urin diperiksa dengan kertas PH/kertas lakmus.
Rencana Tindakan :
- Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
- Beri kesempatan pasien/keluarga untuk mengekspresikan
perasaannya
- Diskusikan pentingnya pemasukan cairan
- Anjurkan pasien minum air putih 6-8 liter perhari selama tidak ada
kontra indikasi
- Batasi aktifitas fisik yang berat
- Diskusikan pentingnya diet rendah kalsium
- Kerjasama dengan tim kesehatan:
Diet rendah protein, rendah kalsium dan posfat
Pemberian ammonium chlorida dan mandelamine