You are on page 1of 4

5.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

1. Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Bab I Pasal 1 butir 9);
2. Visi sekolah adalah rumusan yang berisi cita-cita bersama warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang (Permendiknas Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, Lampiran);
Visi Sekolah/madrasah:
1. dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak
yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/
madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
3. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan pihak-
pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi
pendidikan nasional;
4. diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;
5. disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
6. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.

3. Misi sekolah adalah pernyataan yang berkaitan dengan program sekolah untuk
mewujudkan visi sekolah dalam kurun waktu tertentu (Permendiknas Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, Lampiran);
Misi sekolah/madrasah:
1) memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah madrasah sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional;
2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3) menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;
4) menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah;
5) memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah;
6) memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan
unit sekolah/madrasah yang terlibat;
7) dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
9) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.

4. Pelaksanaan rencana kerja mencakup komponen-komponen yaitu pedoman sekolah,


struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, kegiatan bidang kesiswaan,
kegiatan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, kegiatan bidang pendidik dan
tenaga kependidikan, kegiatan bidang sarana prasarana, kegiatan bidang keuangan
dan pembiayaan, pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan, Lampiran);
a. Sekolah/Madrasah membuat:
1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mute lulusan
vang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan
mutu lulusan;
2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana
jangka menengah.
b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah madrasah:
1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari
komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan
berlakunya oleh penyelenggara sekolah madrasah;
2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang
terkait.
c. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat
dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas.
e. Rencana kerja tahunan mernuat ketentuan yang jelas mengenai:
1) kesiswaan;
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
4) sarana dan prasarana;
5) keuangan dan pembiayaan;
6) budaya dan lingkungan sekolah;
7) peranserta masyarakat dan kemitraan;
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
5. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan, Lampiran);
6. Evaluasi dalam standar pengelolaan meliputi evaluasi diri terhadap kinerja sekolah,
evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan, dan Akreditasi Sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan, Lampiran);
7. Kepemimpinan sekolah yang dimaksudkan adalah kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah. Kepala dan wakil kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin yaitu
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati,
dikuasai, dan diwujudkan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan
standar pengelolaan satuan pendidikan (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan, Lampiran);
8. Sistem informasi manajemen adalah fasilitas informasi yang efesien, efektif, dan
mudah diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan
akuntabel (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan,
Lampiran);

A. Referensi
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 35 dan 51;

Pasal 51
(1) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah/madrasah.
(2) Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi,
akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.
(3) Ketentuan mengenai pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Bab VIII Pasal 49 , 53, 55, 56 dan 58;

Pasal 49
(1) Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas
(2) Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi
perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian dalam pengelolaan
akademik, operasional, personalia, keuangan, dan area fungsional kepengelolaan lainnya
yang diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.

Pasal 53
(1) Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4
(empat) tahun.
(2) Rencana kerja tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur;
b. jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya;
c. mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal, semester genap,
dan semester pendek bila ada;
d. penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan lainnya;
e. buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran;
f. jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran;
g. pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai;
h. program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-
kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program;
i. jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan orang tua/wali
peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite sekolah/madrasah, untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah;
j. jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang pendidikan tinggi;
k. rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu
tahun;
l. jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun
terakhir.
(3) Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, rencana kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) harus disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan
dari Komite Sekolah/Madrasah.
(4) Untuk jenjang pendidikan tinggi, rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
harus disetujui oleh lembaga berwenang sebagaimana diatur oleh masing-masing perguruan
tinggi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar


Isi;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6
Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

B. Kegiatan Analsisis Standar Pengelolaan Pendidikan


a. Perencanaan program
b. Pelaksanaan rencana kerja
c. Pengawasan dan evaluasi
d. Kepemimpinan sekolah
e. Sistem informasi manajemen

C. Rambu-rambu Analisis Standar Pengelolaan Pendidikan

Komponen Standar Pengelolaan Pendidikan


A. Perencanaan Program (disusun dalam satu instuksi kerja)
1. Visi Sekolah
2. Misi Sekolah
3. Tujuan Sekolah
4. Rencana Kerja Sekolah
B. Pelaksanaan Rencana Kerja (disusun dalam satu petunjuk teknis tersendiri)
1. Pedoman Sekolah
2. Struktur Organisasi Sekolah
3. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah
4. Bidang Kesiswaan
5. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
6. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Bidang Sarana dan Prasarana
8. Bidang Keuangan dan Pembiayaan
9. Budaya dan Lingkungan Sekolah
10. Peran serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah
C. Pengawasan Evaluasi (disusun dalam satu petunjuk teknis tersendiri)
1. Program Pengawasan
2. Evaluasi Diri
3. Evaluasi dan Pengembangan KTSP
4. Evaluasi pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Akreditasi Sekolah/Madrasah
D. Kepemimpinan Sekolah (disusun dalam satu instuksi kerja)
E. Sistem Informasi Manajemen (disusun dalam satu instuksi kerja)
F. Penilaian Khusus Tujuan (tidak diakomodasi dalam juknis)
G. (bagi satuan pendidikan yang tidak mampu memenuhi standar pengelolaan
pendidikan)

You might also like