You are on page 1of 44

Merekam Gitar Akustik

( protips Majalah Audiopro )

oleh ; Tondi Rangkuti ( 20 September 2004 )

Baru - baru ini saya memperoleh kesempatan untuk mengerjakan rekaman instrumental gitar akustik ( nylon ). Walaupun dalam beberapa
kesempatan saya pernah melakukannya, ada saja pengalaman baru tentunya yang kita dapat dalam setiap sesi rekaman berbeda lainnya.

Kenali “Senjatamu” ( rekaman uji coba )

Saya sendiri tidak menggunakan gitar high end quality kali ini, dan kalau kamu punya gitar akustik yang lebih buruk sebaiknya juga jangan
berkecil hati. Karena kalau segalanya sangat baik, rasanya tidak menarik lagi karena tidak ada tantangan dan jadi sederhana. Mau pintar kan
mesti bergaya seperti ilmuwan. Makanya, harus rajin melakukan uji coba dan eksperimen sebelum masuk ke sesi rekaman sebenarnya. Sama
seperti saya kali ini, karena gitarnya tidak begitu bagus kita uji coba dulu biar tahu kelemahannya dan kita cari jalan keluarnya.

Saya menggunakan 2 buah mic condenser ( merek bagus kalo ini ), satu jalur direct dari out preamp gitar. Nah dari hasil rekaman pengujian ini
ternyata gitar saya tumpul dan entah kenapa gainnya kurang bagus pada senar 1, 2 dan 3. Artinya, suara frekuensi tingginya tidak baik kan. Dan
alhamdulillah suara low nya terdengar baik. Sedangkan kesulitan lain, gitarnya cuma mengandalkan piezo pickup kualitas biasa, 2 buah
parameter yaitu 1 untuk Volume sedangkan lainnya untuk Tone Control. Tidak punya EQ sama sekali, apes..jadi kita tidak bisa melakukan
pewarnaan atau penyesuaian color untuk direct outnya.

Penyebab lemahnya ketiga senar yang saya sebut di atas tadi bisa jadi dari kualitas kayu gitar yang memang tidak begitu bagus, atau dari nut
dan bridge gitar. Sedangkan low yang baik dikarenakan ruangan rekamnya bagus lho dan mic condenser yang saya pakai bagus. Biar kamu
tahu, penggunaan mic condenser biasanya untuk merespon suara low gitar ( axisnya mengarah ke soundhole atau bridge gitar ) sedangkan
beberapa tipe mic dynamic ( banyak merek ) digunakan untuk menangkap suara frekuensi tinggi gitar ( axis mengarah ke fingerboard gitar ).
Hal lain yang perlu kamu tahu, pickup gitar akustik itu baik untuk difokuskan pada suara bass dan cenderung memberikan noise senar karena
“presence” yang lebih banyak. Pickup akustik gitar yang baik harusnya membuat suara gitar itu terdengar normal di telinga kita ( itu
parameternya gitar akustik electric yang baik ). Artinya, suara yang keluar dari direct out mestinya sama atau paling tidak mendekati suara
yang keluar dari soundhole gitar. Cara tahunya gimane..? Ya dites dong dengan amplifier akustik, atau langsung ke speaker aktif bisa juga kok
tapi pakai direct box yang bagus la..

Akustikal Ruangan

Jangan keder dengan kata - kata ini, gitaris kan cuma user bukan tukang bikinnya. Jadi kita tidak mesti jadi fisikawan akustik untuk tahu.
Walau perlahan - lahan ya pelajari juga dong teori dan studi empiris tentang akustikal ruang. Nah, bagi yang baru melek gitar atau merekam
gitar akustik cuma satu rahasianya., yaitu “telinga”..bolehlah pakai motto saya ini “what you hear is what you get”. Jadi kemanapun, apapun,
siapapun yang menjelaskan tentang teori rekaman, teori akustik ruangan yang kita rasa baik, itu bukanlah hakim dan jalan keluar tunggal tapi
menjadi penuntun kita mengenali masalah dan potensi masalah. Hakim akhirnya telinga ( yang mengirim sinyal ke otak ). Jadi yang berkata baik
adalah telinga ( otak ) yang buruk juga sama yang bilang. Belajarnya gimana ? jangan beli dan dengerin musik khususnya gitar akustik yang
jelek. Nanti telinga ( dan otaknya ) ikut jelek…percaya gak, sesuatu yang salah atau buruk kalau dipaksa dikonsumsi berulang - ulang akan
menjadi baik. Gak percaya..bikin aja eksperimen sendiri..hehehehe. Contoh rekaman, misalnya CD yang bagus akan menjadi bahan komparasi
kita untuk mencari suara yang terbaik..tepatnya sebagai referensi, preseden.

Gitar boleh berbeda - beda jenis dan kualitanya, nah akustik ruang yang baik juga begitu lho. So, terima kasihnya sama Tuhan. Karena vibrasi
energi yang menabrak molekul dan kemudian menabrak suatu materi penghambat, maka energi itu akan memantul lagi ke berbagai arah .
( jangan bingung energi di sini artinya suara ). Berbagai refleksi energi dari berbagai arah itu yang kita sebut “ambience”, orang pinggiran
bilang “gema”, orang gunung bilang “e’ko’” hehehehehehehe.

Kalau gitarnya bersuara bagus di suatu ruangan, maka kita berusaha menangkap suaranya. Caranya tinggal kita gunakan mic yang bagus untuk
menangkap kualitas ambience yang bagus itu. Untuk merekam drum memang ada mic khusus untuk menangkap room sound drum. Biasanya
diletakkan di tiap sudut floor ruang. Untuk gitar ya kita terpaksa pakai mic general, sedangkan untuk kualitas dan tipe tinggal browse
internet..saya kan bukan salesnya..hehehe. Mau aman pilih aja merek yang ngetop, apesnya yang ngetop pasti mahal.

Miking

Untuk mengatasi masalah suara gitar yang “pas - pas an”. Saya pakai 2 mic dynamic, 2 condenser dan juga 1 direct out..ampun banyak amat
keroyokannya sampai 5 track. nah, ini penjelasannya. Banyak tidak masalah selama ia efektif mengatasi masalah. Teknologi digital recording
( sequencing ) sekarang memungkinkan kita untuk itu, jadi sayang sekali kalau orang tidak menggunakannya untuk atasi masalah. Untuk tipe
mic, saya pilih yang paling mampu menangkap “Transient”, artinya mic yang dapat merespon artifak ( noise ) frekuensi tinggi senar gitar.
Masalah utamanya gitar saya kan pada frekuensi tinggi. Perlu kamu ketahui mic dynamic yang kerap dan umum digunakan adalah sennheiser
421, tapi di sini saya pakai merek yang lain.

Untuk posisi mic, 2 buah mic dynamic 1 mengarah ke soundhole, 1 lagi mengarah ke fretboard ( sekitar fret 12 ). Jarak dari gitar kira -kira 24 -
18 inchi. Mic dibuat sedikit off axis ( dimiringkan ). Jadi yang satu agak mengarah ke bridge gitar, yang satu sedikit mengarah ke nut gitar.
Untuk mic condenser yang 1 untuk menangkap suara yang keluar dari saound hole langsung, sedangkan satunya untuk menangkap ambience
ruangan, untuk ini saya pilih yang bisa disetel omni ( bisa menangkap dari berbagai arah ). Condenser mic juga bagus menangkap bunyi - bunyi
natural dari permainan gitar yang mana ini belum dapat ditiru oleh synth generator, paling memainkan hasil sampling saja.

Sebenarnya penempatan mic ini lebih baik pakai metode trial and error, coba berbagai posisi, rekam dan dengarkan hasilnya. Setelah
membandingkan dan mendapat posisi yang menghasilkan suara seperti yang kita mau baru deh kita masuk ke sesi rekam sebenarnya. Jadi kalau
ada yang bilang posisi mic harus begitu dan begini secara pasti, itu bohong.

Kombinasi mics dan pickup


Penggunaan direct out gitar adalah untuk menangkap presence gitar, tapi di sini ada juga masalahnya. Kalau mic condenser dapat menangkap
gesekan perpindahan jari lebih baik, maka pickup gitar akustik memberikan noise jari yang bikin gitaris jadi gak percaya diri..hehehe..pickup
menangkap suara yang keluar dari senar gitar benar - benar secara langsung, jari kiri menekan yang kanan memetik..tidak seperti piano yang
mempunyai media untuk menghasilkan suaranya ( tuts dan pemukul senar ). Jadi jangan coba - coba rekaman akustik gitar kalau latihannya gak
bener. So, ingat selalu pickup gitar untuk menangkap tone jari gitaris, sedangkan mic condenser ditempatkan lebih jauh sehingga informasi
bunyi nada gitar lebih menonjol sedangkan noise senar hanya sebagai background.

Atasi hasil suara rekam keseluruhan dengan membalance masing - masing track secara hati - hati. Yang terpenting tentunya adalah
memfokuskan pada karakter bunyi gitar yang kita punya, jangan coba - coba merekayasa dengan eq berlebihan..it could be vain…dan kalau
kamu gak puas dengan hasilnya, solusinya dengan menggunakan ampli akustik combo. Nah, kalau paham terapin begini, out gitar jangan
dicolokin ke input ampli langsung, tapi ke mic preamp atau input channel mixer ( pakai D/I Box ), guna D/I Box agar supaya impedansi input
dari mic pre dengan output dari pickup gitar berkesesuaian. Kemudian dengan jalur aux send di mixer, sinyal gitar dari mixer itu dikirim ke
effect returnnya amplifier combo tadi. Supaya apa, kita gak pakai preamp ampli tapi hanya butuh cabinetnya, dengan cara itu preamp ampli jadi
bypass. Hasilnya, suara gitar akan lebih fokus karena suaranya udah lebih terkompres ( via mixer tadi red ). Lalu todong ( miking ) cabinet ampli
tadi dengan mic dynamic..beres??? mudah - mudahan.

Mixing

Jangan menggunakan equalizer untuk pewarnaan, kecuali kamu sangat - sangat ahli menggunakan eq atau mengenal perangkat eq ( baik
gearboard atau plug in software ). Kalau pun terpaksa, pakai graphic eq dengan cakupan frekuensi dan bandwith yang luas, agar bisa detil cut
and boost frekuensi yang kita mau. Balance semua track dengan hati - hati, karena sedikit saja kita menggeser fader maka pastinya warna suara
akan berubah. Kemudian gunakan kompresor, supaya gain dan sustainnya stabil. Untuk reverb, boleh saja kita menggunakan untuk semua
track, tergantung jenis musiknya. Tapi kalau mau naturalitasnya terjaga, cukup yang direct out gitar aja diberi reverb. Kalau untuk
instrumental gitar, saya suka pakai room type.. supaya itu tadi, biar natural..kalau di era 80 - 90 an, tipe reverb biasanya hall, dengan mix reverb
yang lebih besar. Untuk era sekarang mungkin uda gak up date lagi..

Untuk urutan mix FX biasanya saya melakukan seperti ini ; Compressor, EQ, Stereo imager, Reverb. Atau EQ ( coloring ), Compressor, Stereo
imager dan Reverb. Untuk EQ ( coloring ) ini, maksud saya adalah kalau saya menghadapi masalah suara yang kompleks atau tonenya gitar
tidak seperti yang diinginkan atau ingin suara yang lain lebih spesifik. Tapi, sayangnya karena tulisannya udah kepanjangan, topik itu sebaiknya
kita bahas dalam artikel khusus kali ya..mungkin judulnya “Bagaimana me-mix hasil rekam akustik yang buruk”…hehehe….apa aja la..oke bye.

Cukup sekian topik cara nge-rekam gitar akustik, bagi yang lebih jago di mohon petunjuk nya, bagi yang baru tau happy recording ye……

mic yang bagus adalah mic yang bisa ngerekam suara se-asli mungkin tanpa penambahan tonal apapun
"colorization". Colorization biasanya karena kualitas bahan murah
Mic yang bagus punya diafragma/membrane besar dan bahan coil bagus (gold dsb) atau, meskipun
diafragma kecil (single polar) tapi responsi menangkap suaranya prima.
Mic yang bagus untuk vocal (teruji didunia) adalah Neumann tipe U87 dan yang baru TLM 49 atau SONY
C800G tube mic dan seluruh jenius mic (condenser) bikinan DPA mulai untuk vocal, head mic, clips,
drum dll
Harga Sony C800G second usd 7000
Mic sebesar sedotan yang bisa ditekuk ngikutin bentuk kepala usd 1200, cocok untuk live show

Semua mic yang dipakai untuk rekaman digital sebaiknya pakai teknologi tube (misalnya mic preamp
nya)
Ada mic murmer tapi cukup bagus untuk hobi rekaman ke komp yaitu Sony ECMMS907

materi referensi:
http://www.dpamicrophones.com/

BODYKIT(Jl. Raya Kembangan Selatan No. 15. Jakarta Barat 11610


Off: 021 - 98521334(NO SMS) | Mob: 0857-14-888-190 (Irwan) | 021-40288127)
Poles body

wah bro klo bli Buffernya Krisbow jgn deh syg uang hasil sma aja...dgn mengunkan tangan
Klo mo Wet-Look sbnernya Dark Grey agk sulit ya...

Klo 5 Step itu gk Wajib...

Klo Parah : Wash-Clay-Prepping-Polish-Wax-Maintain


Klo Biasa masih bisa : Wash-Clay-Polish-Wax Maintain
klo Masih bagus : Wash-Clay-Wax-Maintain

untuk Clay bisa coba Meg's Smooth Surface Clay Kit


untuk Prepping klo mo pake tangan gunakan
-Meg's Ultimate Compound (Klo Defect Berat)
-Meg's SwirlX (Klo Defect Ringan)
Untuk Polishing bisa pke Deep Crystal ato klo mo lbih Wet coba pke M205
Untuk Wax bisa pke NXT Tech Wax 2.0 ato Gold Class Carnuba+ Wax
Untuk Maintain bisa coba Meg's Ultimate Quik Detailer

SMoga bermaanfaat dan CMIIW

ralat dikit : klo mo pke Buffer bisa pke Meg's G110V2 DA bisa dibli sm Bos Rawatmobilmu thx
Cara pke Clay : lumurin bagian yg akan diclay dgn Quik Detailer lalu gosokan clay
Cara pke UC/SX : ya kyk waxing aja..hehehe..
Cara pke Polish : sma juga (gk guna bgt dijlsin hahahaha)
Cara pke Quik Wax : cara terbaik adlh dgn menyemprotkan quik wax ke aplicator lalu dispread ke sluruh
mobil
dan di buff stlh itu

udh ilmunya udh kluar smua....masih amat sgt Newbie juga nih...hehe
Thx
CMIIW

Hasta Tire, Etc. mengedepankan kaca film yang diproduksi oleh 3M. 3M memproduksi berbagai
macam film seperti Night Hawk (NH), Black Beauty (BB) sampai ke Crystalline, yang dapat
memenuhi semua kebutuhan modcomers.

Dengan Hasta Promo ini, anda mendapatkan diskon terbaik dan bonus bonus yg menarik.

Diskon saat ini untuk produk non-crystalline (BB & NH) : (40% & 30%)
Diskon saat ini untuk produk Crystalline : 47.5%
Bonus untuk setiap order:
- Cuci Premium Plus* (CPP), bernilai Rp.125rb

Bonus untuk order lengkap tanpa Crystalline:


- CPP + Poles Kaca, bernilai hampir Rp.400rb

Bonus untuk order lengkap dengan Crystalline:


- CPP + Poles Kaca + Salon Interior/Exterior, bernilai hampir Rp.1 juta

Catatan: Diskon dan bonus bisa berubah sewaktu waktu (lebih baik dikonfirm dulu)

*Cuci Premium Plus: adalah produk cuci yang lengkap, persembahan Glam Slam car salon,
meliputi:
-Cuci
-Pembersihan dashboard dan panel lain dgn MITU
-Protek permukaan interior tsb dg quick interior (dressing)
-Dressing untuk ban (dg endurance)
-Dressing utk trim (dg trim detailer)
-Protek permukaan cat dengan wax: Nxt, GoldClass atau Hitech Yellow (your choice)
-Protek tambahan cat dg quick detailer.

PENGUMUMAN TAMBAHAN

PERLU DIBERITAHUKAN BAHWA KACA FILM 3M KAMI ADALAH KACA FILM


RESMI DARI 3M PUSAT. SETIAP PEMBELIAN AKAN MENDAPATKAN JAMINAN
RESMI SELAMA 5 TAHUN. JAMINAN INI BUKAN JAMINAN DARI KAMI TETAPI
JAMINAN LANGSUNG DARI 3M PUSAT.

DENGAN JAMINAN INI, ANDA AKAN MENDAPATKAN KARTU JAMINAN RESMI


BERUPA SEMACAM KARTU KREDIT, BUKAN SEKADAR KARTU YANG TERBUAT
DARI KERTAS ATAU KARTON ATAU SEJENIS.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA.


__________________

To view links or images in signatures your post count must be 10 or greater. You currently have
0 posts.
HASTA:
Jalan Raya Lenteng Agung Barat no. 34, Jakarta Selatan
Phone: 021-7806-752/7820-578
Hours: Senin-Sabtu 8-5, Minggu 9-3

Paket Car Audio (Sound System) - BEST PRICES!!!


Kondisi Barang : Baru
Harga : Rp. 1
Lokasi Seller : DKI Jakarta

Description :

Lanjutan dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=982544

Paket VENOM I
Power 4Ch Venom V450X
Sub 12" Venom VX2002
Spk Split 6" Venom VX6X
Custom Box (non cosmetic)
Panel Tweeter
Kabel2 + Installasi

Paket VENOM II
Power 5Ch Venom 580-5X
Sub 12" Venom VX2002
Spk Split 6" Venom VX6X
Speaker Coaxial 2way Venom 603X
Custom Box (non cosmetic)
Panel Tweeter
Kabel2 + Installasi

Paket "Simple SQ"


Spk Split 6" Peerless PCA CDC 6.5
Sub Active 8" (ditempatkan dibawah jok supir atau sebelahnya)
Panel Tweeter
Kabel2 + Installasi
Note: U/ paket Simple SQ disarankan pakai HU dg RCA OUT dan memiliki setingan Sound
Advance level (ch. bass/mid/tweeter)
Paket Perfection
Power Perfection 4Ch PC4200
Sub 12" Perfection PC12
Spk Split 6" Perfection PC6
Custom Box (non cosmetic)
Panel Tweeter
Kabel2 + Installasi
Paket AGAKO Entry-Level I
Power AGAKO AC-4060
Sub 12" Agako AC 12
Spk Split 6" AC-6
Custom Box
Panel Tweeter
Kabel2 + Installasi

Paket AGAKO Entry-Level II


Power AGAKO AC-4080
Sub 12" Agako AK-12C
Spk Split 6" AK-6
Spk Coax AK-6CX
Custom Box
Panel Tweeter
Kabel2 + Installasi

Paket AGAKO SPL


Power AGAKO AC-4080
Power AGAKO CA.2000D Monobloc
Sub 12" AGAKO AK-12C (2pcs)
Spk Split 6" AC-6
Spk Coax AK-6CX
Capasitor Bank AGAKO AK1.5
Custom box full bagasi w/ simple cosmetic
Custom panel Tweeter front axis
Kabel2 + Installasi

Paket AGAKO Best SPL


Power AGAKO XT-4060BB 4ch
Power AGAKO XT-3500B Monobloc
Sub 12" AGAKO AK-12X (2pcs)
Spk Split 6" AK-6
Spk Coax AK-6CX
Capasitor Bank AGAKO AK1.5
Custom box full bagasi w/ simple cosmetic
Custom panel Tweeter front axis
Kabel2 + Installasi
Paket AGAKO SQL
Power AGAKO XT-4080BB
Sub 12" AGAKO AK-12C (2pcs)
Spk Mid bass AGAKO AC6
Spk Full Range AK 3F
Capasitor Bank AGAKO AK1.5
Custom box full bagasi w/ simple cosmetic
Custom panel Tweeter front axis
Kabel2 + Installasi

Paket AGAKO SQL - 3 way


Power AGAKO AC-4060
Power AGAKO CA.2000D Monobloc
Sub 12" AGAKO AK-12C (2pcs)
Spk Split 6" AK-6C
Spk Mid-Range AK 3M
Capasitor Bank AGAKO AK1.5
Custom box full bagasi w/ simple cosmetic
Custom panel Tweeter front axis
Kabel2 + Installasi
Paket AGAKO SQ
Power AGAKO XT-4060
Sub 12" AGAKO AK-12C
Spk Full Range AGAKO AK3F
Spk Mid Bas AGAKO AC6
Coax Agako AK 6CX
Custom box full bagasi w/ simple cosmetic
Custom panel Tweeter front axis
Kabel2 + Installasi

Paket AGAKO SQ - 3Way


Power AGAKO XT-4080
Sub 12" AGAKO AK-12C
Tweeter Ribbon Agako
Spk Split AGAKO AK 6CX
Custom box full bagasi w/ simple cosmetic
Custom panel Tweeter front axis
Kabel2 + Installasi

PENTING! ~> Paket2 Audio, dikerjakan di workshop MGK


Mall MGK Lt.6 Blok D-3 No.5
Jl. Angkasa Kav.B-6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat.
Jam operasional:
Senin-Sabtu >> Jam 09.00 - 17.00
(*)= Minggu/Tgl Merah >> Open by appointment
Peta Lokasi

Langkah pertama yang harus anda siapkan adalah sebuah komputer(tentu saja), sound card,
mirophone/headphone dan software recording. Semuanya anda bisa dapatkan dengan harga yang
cukup terjangkau. Komputer yang anda miliki sebaiknya mempunyai spesifikasi Processor dan RAM yang
memadai. Saya sarankan paling tidak Pentium Dual Core atau Core 2 Duo dengan memori sebesar 2GB.
Semakin besar RAM yang anda miliki, tentunya kualitas rekaman akan semakin baik. Harddisk dengan
kapasitas 80 GB sudah cukup untuk memulai proses rekaman, karena rekaman Audio tidak memakan
tempat sebanyak rekaman Video.
Jika dimungkinkan, sebaiknya anda memiliki drive eksternal untuk membackup data-data anda.
 Paket kursus di Farabi adalah sbb :

Paket 1 : COMPUTER MUSIC PROGRAMMING (20 Jam)


Paket 2 : SOUND ENGINEERING / RECORDING STUDIO (20 Jam)
Paket 3 : ELECTRONIC MUSIC PRODUCTION / REMIXING (20 Jam)
Paket 4 : SPECIAL SOFTWARE PROGRAM (12 Jam)
Paket 5 : ADVANCED MUSIC PRODUCTION (36 Jam)
Paket Khusus : PENGENALAN COMPUTER MUSIC (4 Jam)

Paket 1 :
Tujuan : Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang yang ahli dalam memproduksi musik
menggunakan software-software audio profesional baik untuk keperluan membuat rekaman
album, jingle Radio dan TV, ilustrasi musik untuk film dan sinetron, me-mixing dan me-
mastering musik digital.

Paket 2 :
Tujuan : Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang sound engineer dan operator studio recording
digital yang profesional.

Paket 3 :
Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang yang ahli dalam memproduksi Electronic Music atau
Dance Music juga mengerjakan remixing lagu yang sudah ada menggunakan software-software
audio profesional termasuk me-mixing dan me-mastering musik tersebut. Juga mahir
memadukan elemen audio dan visual (video) dalam Live Show sebagai VJ (Video Jockey).

Paket 4 :
Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang ahli dalam salah satu sofware tertentu sesuai pilihan
untuk membuat musik berkualitas profesional. Paket ini adalah yang paling singkat dan padat.

Paket 5 :
Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang yang multi-talent baik sebagai Arranger, Sound
Engineer maupun Producer yang profesional. Program ini adalah yang paling lengkap apabila
Anda ingin menjadi profesional dalam bidang audio dan digital music. Paket ini adalah gabungan
paket 1 & 2.

Paket Khusus :
Memperkenalkan tentang seluk beluk Digital Music dan setelah selesai kursus, peserta akan
mengetahui apakah kursus Digital Music lebih lanjut dibutuhkan peserta.. Pemula baik yang
sudah bisa memainkan alat musik ataupun yang tidak bisa memainkan alat musik akan
diperkenalkan dengan berbagai macam aplikasi di bidang musik baik untuk peluang karir atau
pengembangan hobi. Peserta juga diajarkan bagaimana dasar-dasar membuat musik
menggunakan MIDI dan audio.

Utk Paket Khusus ini biayanya Rp350.000


Biaya paket lainnya, silakan kontak alamat di bawah ini atau email [EMAIL PROTECTED]
Detail selengkapnya dan biaya kursus silakan kontak :
LPM Farabi cabang ITC Cempaka Mas
Jl. Letjen Soeprapto, Ruko Cempaka Mas,
Blok L 36-37, Cempaka Putih
JAKARTA PUSAT
Tlp. 021-42886614/42886615 atau 021-42900285

BTW, studio utk praktek memakai Pro Tools HD3 dgn Macintosh. Setiap paket ada praktek di
studio ini. Berapa lama praktek tergantung paket kursus yg diambil. Paket kursus yang paling
lama prakteknya di studio adalah paket 2. Paket yg lainnya juga ada hanya lamanya tidak
sebanyak paket 2 ini.

Thanks
-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Johann Bach
Sent: Friday, October 28, 2005 3:11 PM
To: List@gitaris.com
Subject: [GITARIS.COM] Sekolah audio engineering

Hi gitaris…ada yang kalian tau dimana kursus audio engineering meliputi teknik mixing dan mastering di
studio? Aku dapat brosur kursus audio engineering di Tebet Raya tapi gat tau bagus atau ga. Kalau
kalian tau kabari ya bro..

Apa Mikrofon Apakah saya Dapatkan?


June 2001 Juni 2001

by Jeff Towne oleh Jeff Towne

It's one of the most common questions floating around radio-oriented mail lists, discussion
boards , and any time radio producers get within six feet of one another. Ini salah satu pertanyaan
yang paling umum beredar berorientasi-mail daftar radio, papan diskusi , dan produsen radio
waktu mendapatkan dalam waktu enam meter satu sama lain.

If you're in the mood for some details to get you started, here's some info to help narrow the
search. Jika Anda dalam mood untuk beberapa detail untuk membantu Anda memulai, berikut
adalah beberapa info untuk membantu mempersempit pencarian.

There are lots of different kinds of microphone types: dynamic, condenser, ribbon, boundary,
binaural, MS and more. Ada banyak macam jenis mikrofon: dinamis, kondensor, pita, batas,
binaural, MS dan banyak lagi. There are a myriad of pick-up patterns, different-sized
diaphragms, variations in frequency response, sensitivity, self-noise, susceptibility to handling
noise, wind or plosives. The possibilities can boggle the mind. Ada segudang pola pick-up,
ukuran diafragma yang berbeda, variasi respons frekuensi, sensitifitas, noise diri, kerentanan
terhadap penanganan kebisingan, angin atau plosif. Kemungkinan dapat merusakkan pikiran.

Basically, they are all devices to convert sound pressure levels into an electrical current. Pada
dasarnya, mereka semua perangkat untuk mengubah tingkat tekanan suara menjadi arus listrik.
Dynamic mics' diaphragms move a coil of wire near a magnet, much like a small speaker in
reverse. mic 'diafragma Dinamis memindahkan koil kabel di dekat magnet, seperti pembicara
kecil di reverse. (In fact, if you wire a speaker, or a pair of headphones, into a microphone input,
either will perform as a microphone–not a very good one, but either will act as a transducer from
sound waves to electrical impulses.) Condenser mics use "phantom power" to create a charge
differential between a suspended diaphragm and a fixed backplate. (Bahkan, jika Anda kawat
pembicara, atau sepasang headphone, menjadi masukan mikrofon, entah akan tampil sebagai
mikrofon-tidak baik yang sangat, tapi entah akan bertindak sebagai transduser dari gelombang
suara untuk impuls listrik Kondensor.) mic menggunakan "hantu kekuasaan" untuk menciptakan
sebuah perbedaan biaya antara diafragma ditangguhkan dan bagian punggungnya tetap. In either
design, as the diaphragm is moved by sound pressure changes, the microphone translates that
movement into electrical impulses. Dalam desain baik, sebagai diafragma digerakkan oleh
perubahan tekanan suara, mikrofon menerjemahkan gerakan yang menjadi impuls listrik.

Any decent music store or catalog will have a large selection of mics, but most of them will be
mics designed for fairly specific sound reinforcement purposes or for recording of musical
instruments. Setiap toko musik yang layak atau katalog akan memiliki banyak pilihan mic, tapi
kebanyakan dari mereka akan mic dirancang untuk tujuan penguatan cukup spesifik untuk
merekam suara atau instrumen musik. Some of these mics can also be useful for collecting sound
in the field, or recording voice tracks in the studio, but conducting interviews and tracking
narration have some special requirements. Beberapa dari mic juga dapat bermanfaat untuk
mengumpulkan suara di lapangan, atau merekam suara trek di studio, tapi melakukan wawancara
dan pelacakan narasi memiliki beberapa persyaratan khusus.

The most basic distinctions we are concerned with are between Dynamic vs. Perbedaan dasar
yang paling kita prihatin dengan antara Dinamis vs Condenser, Directional vs. Omnidirectional,
and Large Diaphragm vs. Small Diaphragm. Kondensor, Directional vs Omnidirectional, dan
Diafragma Diafragma Besar vs Kecil. None of these choices is universally superior, each has
strong and weak points. Tak satu pun dari pilihan-pilihan secara universal unggul, masing-
masing memiliki titik lemah dan kuat.

Dynamic Mics Dynamic mic Condenser Mics Mic kondensor


Need no external power. Tidak membutuhkan
daya eksternal. Require Phantom Power Perlu Phantom Power
Durable. Tahan lama. Fragile. Fragile.
Handle high volumes well. Menangani volume Louder output. Keras output.
tinggi dengan baik.
Common Examples: Contoh umum:
Common Examples: Contoh umum:
AKG 414, C-3000, C-1000 AKG 414, C-3000,
Shure SM-58, SM-57, SM-7 Shure SM-58, SM-
C-1000
57, SM-7
Neumann U-87, KM-series modular Neumann
Electrovoice RE-50, RE-20, 635A Electrovoice
U-87, KM-seri modular
RE-50, RE-20, 635A
Sennheiser K6-series modular Sennheiser K6-
Sennheiser 421 Sennheiser 421
seri modular
Condenser mics are often a little more expensive, usually have a louder, more detailed output,
but one should not overlook the benefits of dynamic mics, especially in the field. Mic kondensor
sering sedikit lebih mahal, biasanya memiliki lebih, rinci output lebih keras, tetapi tidak boleh
mengabaikan manfaat mic dinamis, khususnya di lapangan. Dynamics are MUCH more
forgiving of rough treatment, and do not require external power. Dinamika JAUH lebih
memaafkan perlakuan kasar, dan tidak memerlukan daya eksternal. Condenser mics break more
easily if dropped, and require phantom power to operate, which must come from the recorder
(draining batteries faster) a mixer, a preamp, or a separate power source. mic kondensor lebih
mudah pecah jika jatuh, dan membutuhkan daya untuk beroperasi hantu, yang harus datang dari
perekam (pengeringan baterai lebih cepat) mixer, preamp, atau sumber daya terpisah. And even
in the studio as an announce mic, Large Diaphragm dynamics such as the Electrovoice RE-20,
Shure SM-7 and Sennheiser 421 produce very high-quality results. Dan bahkan di studio sebagai
mengumumkan mic, Besar Diafragma dinamika seperti RE Electrovoice 20,-Shure SM-7 dan
Sennheiser 421 menghasilkan berkualitas tinggi hasil yang sangat. In the field, the overall
durability and lack of phantom-power issues make dynamic mics very attractive. Di lapangan,
keseluruhan daya tahan dan kurangnya daya isu hantu membuat mic dinamis sangat menarik.

There is often confusion between phantom power and preamplification. Although many preamps
provide phantom power, they are separate power streams. All microphones require a pre-amp
stage to raise levels approximately 60dB, but condensers, and some other types of mics, also
require a low-level current to charge the diaphragm of the mic, setting up the electrical
differential between the diaphragm and the backplate of the mic. Ada sering kebingungan antara
kekuasaan phantom dan preamplification. Meskipun banyak preamps menyediakan tenaga hantu,
mereka aliran daya terpisah. Semua mikrofon memerlukan tahap pre-amp untuk meningkatkan
tingkat sekitar 60dB, tapi kondensor, dan beberapa jenis lain mic, juga memerlukan rendahnya
tingkat-saat untuk mengisi diafragma dari mic, menyiapkan perbedaan listrik antara diafragma
dan bagian punggungnya dari mic. Most modern mics want to see 48volt phantom power.
Kebanyakan mic modern ingin melihat kekuatan 48volt phantom.

If your mixer or recorder will only turn phantom power on globally, that is, to all channels, and
you are using a mix of mics, don't worry, the phantom power will not hurt your dynamic mics.
Jika Anda atau perekam mixer hanya akan menghidupkan hantu di dunia, yaitu, untuk semua
saluran, dan Anda menggunakan campuran mic, jangan khawatir, kekuatan hantu tidak akan
menyakiti mic dinamis Anda. (Although it can create some noise problems if applied to
unbalanced line-level signals.) It is good practice to only turn on phantom power after all mics
and cables are securely plugged in, and to turn off the phantom power at least a minute before
unplugging the mics. (Meskipun bisa menciptakan beberapa masalah suara jika diterapkan pada
sinyal line-tingkat yang tidak seimbang sebelumnya.) Hal yang baik adalah praktek untuk hanya
mengaktifkan phantom daya setelah semua mic dan kabel terpasang dengan aman, dan untuk
mematikan phantom kekuatan di setidaknya menit mencabut mic. This is absolutely crucial if
one is using ribbon mics, and good form in any case. Ini benar-benar penting jika ada yang
menggunakan mic pita, dan bentuk yang baik dalam hal apapun.

Many condenser mics, especially those designed to be hand-held, can accept a battery to provide
the phantom power. mic kondensor Banyak, terutama yang dirancang untuk genggam, dapat
menerima baterai untuk memberikan kekuatan hantu. This eliminates the need for an external
box if your recorder or mixer will not provide power, but also adds another battery that can drain
at the least opportune moment. Ini menghilangkan kebutuhan untuk sebuah kotak eksternal jika
perekam atau mixer tidak akan memberikan kekuasaan, namun juga menambahkan lain yang
dapat menguras baterai pada saat yang tepat paling tidak.

Condenser mics almost always provide a louder output, reducing the often noisy
preamplification stage. Mic kondensor hampir selalu memberikan output lebih keras,
mengurangi bising tahap preamplification sering. And condensers often give a brighter, more
detailed sound. Dan kondensor sering memberikan lebih, rinci suara cerah.

Pick-up Lines Pick-up Lines


Either type of mic can have various pick-up patterns. Kedua jenis mic dapat memiliki pola
berbagai pick-up. Some mics can be switched to change patterns, or capsules can be screwed on
and off, giving greater flexibility. Beberapa mic dapat diaktifkan untuk mengubah pola, atau
kapsul dapat diputarkan dan mematikan, memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Of course,
these mics are usually more expensive than fixed-pattern mics, so if you're on a tight budget, you
might want to choose a fixed-pattern mic that best suits your needs. Tentu saja, mic ini biasanya
lebih mahal daripada-pola mic tetap, jadi jika Anda dengan anggaran yang ketat, Anda mungkin
ingin memilih-pola mic tetap yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

The most common directional pattern is called "cardioid" for its heart-shaped lobe of maximum
sensitivity in front of the mic. Arahan pola umum yang paling disebut "cardioid" untuk lobus
berbentuk hati atas sensitivitas maksimum di depan mic. Sounds to the sides and especially to the
rear of the mic are largely rejected, or at least attenuated. Kedengarannya ke samping dan
terutama ke bagian belakang mic sebagian besar ditolak, atau paling tidak dilemahkan.
Hypercardioids have an even smaller, more focused pattern, the most extreme example of which
is the "shotgun" mic, which is meant to be used at greater distances. Hypercardioids memiliki,
lebih kecil bahkan fokus pola, contoh yang paling ekstrem yang adalah senapan "" mic, yang
dimaksudkan untuk digunakan pada jarak yang lebih besar. It's important to remember that even
the most directional mics do not completely reject sound outside of the pick-up pattern. Penting
untuk diingat bahwa bahkan arah mic paling tidak sepenuhnya menolak di luar suara-up pola
pilih. "Off axis" sounds are reduced in volume, but also often acquire a phasey or muffled
character, sometimes making extraneous sounds seem rather odd. "Off sumbu" suara yang
mengurangi volume, tapi juga sering mendapatkan phasey atau karakter teredam, kadang-kadang
membuat suara asing tampak agak aneh. Sometimes, what's most effective for one purpose, such
as reducing feedback on a noisy rock concert stage, is not as pleasing for another, such as an
intimate commentary in a quiet room. Kadang-kadang, apa yang paling efektif untuk satu tujuan,
seperti mengurangi umpan balik di panggung konser musik rock yang berisik, tidak seperti yang
menyenangkan untuk lain, seperti komentar intim dalam ruangan yang tenang.

The next most common pick-up pattern is called "omnidirectional" for its ability to pick up
sounds in all directions equally. The-up pola paling umum berikutnya adalah memilih disebut
"omnidirectional" karena kemampuannya untuk mengambil suara di semua arah sama. Because
of the mic's design, it has less of a focus on a particular direction, but also, off-axis sounds are
picked up more accurately and naturally, lending a more realistic ambience. Karena mic's desain,
memiliki kurang fokus pada arah tertentu, tetapi juga, sumbu-suara dari yang memungut lebih
akurat dan alami, pinjaman yang realistis suasana yang lebih. Some people mistakenly believe
that omni mics will pick up close and distant sounds equally, making the background too loud
compared to the primary source. Beberapa orang keliru percaya bahwa omni mic akan
menangkap suara dekat dan jauh sama, membuat latar belakang terlalu keras dibandingkan
dengan sumber utama. But these mics must still obey the laws of physics, and focus on the
subject can be achieved simply by getting the mic in close. Namun mic masih harus mematuhi
hukum fisika, dan fokus pada subjek dapat dicapai hanya dengan mendapatkan mic di dekat.

Both human perception of audio and the physical behavior of sound waves are measured
according to the inverse square law, which is to say that in ideal conditions, sound intensity
drops 6 dB (half the volume) every time the distance is doubled, and conversely, the volume
doubles as the distance is halved. Kedua persepsi manusia terhadap audio dan perilaku fisik dari
gelombang suara diukur menurut hukum kuadrat terbalik, yang berarti bahwa dalam kondisi
ideal, intensitas bunyi tetes 6 dB (setengah volume) setiap kali jaraknya dua kali lipat, dan
sebaliknya, volume suara ganda, sebagai jarak yang dibelah dua. This gets more complicated
based on the sound source and the actual acoustical properties of the space, but it remains a good
rule of thumb. Hal ini menjadi lebih rumit berdasarkan sumber suara dan sifat akustik
sebenarnya ruang, tetapi tetap aturan praktis yang baik. What this means for mic technique is that
even an omnidirectional microphone can focus on the close sound, because the level of distant
sounds decreases logarithmically with distance. Apa ini berarti untuk teknik mic adalah bahwa
bahkan mikrofon Omnidirectional dapat fokus pada suara dekat, karena tingkat suara jauh
menurun logaritmik dengan jarak. And conversely, in most cases, in order to get good sound on
tape, one must get the microphone close to the source because its sound pressure levels are
dropping rapidly as you lengthen your distance. Dan sebaliknya, dalam banyak kasus, untuk
mendapatkan suara yang bagus pada tape, kita harus mendapatkan mikrofon dekat dengan
sumber karena tekanan suara tingkat perusahaan menurun dengan cepat saat Anda
memperpanjang jarak jauh Anda.

Omnidirectional mics have the added benefit of being less susceptible to handling noise, and
more tolerant of wind and plosives (popped "p" sounds and the like) and less "boominess" when
close to the source, although, of course, not completely free from these problems. mic
Omnidirectional mendapatkan manfaat tambahan karena kurang rentan terhadap kebisingan
penanganan, dan lebih toleran terhadap angin dan plosif (muncul "p" suara dan sejenisnya) dan
kurang "boominess" ketika dekat dengan sumber, walaupun, tentu saja, tidak sepenuhnya bebas
dari masalah ini.

Omnidirectional Mics Omnidirectional


Directional Mics Directional mic
mics
Heightened focus on centered subject. Natural, "you are there" sound. Alam, "Anda
Meningkat fokus pada subjek terpusat. berada di sana" suara.
More rejection of ambience. Lebih penolakan Picks up more of surrounding ambience.
terhadap suasana. Mengambil lebih dari suasana sekitarnya.
Needs precise mic placement, off-axis sources More forgiving on mic placement, off-axis
often sound bad. Kebutuhan penempatan mic sounds are more natural. Lebih pemaaf pada
yang tepat, sumber-sumber off-axis sering suara penempatan mic, suara off-sumbu lebih alami.
buruk.
Less susceptible to handling noise, wind and
More susceptible to handling noise, wind and
plosives. Kurang rentan terhadap penanganan
plosives. Lebih rentan terhadap penanganan
kebisingan, angin dan plosif.
kebisingan, angin dan plosif.
Common Examples: Contoh umum:
Common Examples: Contoh umum:
Electrovoice RE-50, 635A, Sennheiser ME62
Shure SM-58, AKG C-1000, Sennheiser ME64
capsule, most Lavalieres Electrovoice RE-50,
capsule, shotgun mics Shure SM-58, AKG C-
635A, kapsul Sennheiser ME62, paling
1000, Sennheiser ME64 kapsul, mic shotgun
Lavalieres

Does Size Really Matter? Apakah Ukuran Really Matter?

Among the varieties of microphones covered above, there is yet another distinction based on the
size of the diaphragm. Di antara jenis mikrofon tercakup di atas, ada lagi perbedaan berdasarkan
ukuran diafragma. Dynamic or Condenser, Cardioid, Omni, Figure-8 or other patterns, each of
these can employ a large or small diaphragm. Dinamis atau Kondensor, Cardioid, Omni,
Gambar-8 atau pola, masing-masing dapat mempekerjakan atau kecil diafragma besar. In
general, handheld microphones will have small diaphragms, which are more durable, less
susceptible to handling noise and air currents, and well…gee…they're smaller. Secara umum,
mikrofon genggam akan memiliki diafragma kecil, yang lebih tahan lama, kurang rentan
terhadap penanganan kebisingan dan arus udara, dan juga ... gee ... mereka yang lebih kecil.

Large diaphragm mics are best suited for studio work in controlled environments, where they can
be placed on a stand, preferably with a shock mount and a pop-filter. mic diafragma besar paling
cocok untuk pekerjaan studio di lingkungan yang dikendalikan, di mana mereka dapat
ditempatkan pada berdiri, sebaiknya dengan terkejut mount dan pop-filter. The larger, more
flexible diaphragm gives a richer, more detailed sound with a higher sensitivity, and so is
generally preferable for primary announcing duties. Semakin besar, diafragma lebih fleksibel
memberikan lebih, rinci suara kaya dengan sensitivitas yang lebih tinggi, dan umumnya lebih
baik untuk tugas mengumumkan primer. Even in the field, if circumstances allow conducting an
interview while the subject is sitting in one place, it's worth considering bringing a large
diaphragm mic, a stand and a pop filter, particularly if the interviewee is used to microphones (an
experienced public speaker, a musician) because the overall sound quality will be better than
with a smaller hand-held mic. Bahkan di lapangan, jika keadaan memungkinkan melakukan
wawancara saat subjek duduk di satu tempat, it's worth mempertimbangkan membawa mic
diafragma besar, berdiri dan filter pop, terutama jika diwawancara digunakan untuk mikrofon
(seorang pembicara publik yang berpengalaman, seorang musisi) karena kualitas suara secara
keseluruhan akan lebih baik dibandingkan dengan mic genggam yang lebih kecil. But these
large-diaphragm mics are very susceptible to extraneous noise and vibrations, and despite
frequent claims by manufacturers of having integral pop-filters, they always need additional
foam or mesh pop-reduction devices. Namun mic-diafragma besar sangat rentan terhadap
kebisingan dan getaran asing, dan meskipun sering klaim oleh produsen memiliki pop-filter
terpisahkan, mereka selalu membutuhkan tambahan busa atau mesh pop-pengurangan perangkat.

Small diaphragm mics can usually handle louder sources, and counter-intuitively, actually can
have a larger frequency range, especially in higher frequencies, due primarily to the smaller
diaphragm having less weight. mic diafragma kecil biasanya dapat menangani sumber lebih
keras, dan kontra-intuitif, benar-benar dapat memiliki rentang frekuensi yang lebih besar,
terutama pada frekuensi yang lebih tinggi, terutama disebabkan oleh diafragma yang lebih kecil
memiliki berat kurang.

Be sure to read Jay Allison's excellent Basics of Field Recording column here in Transom Tools
for tips on mic technique and interviewing strategies. Pastikan untuk membaca Allison baik Jay
Dasar-dasar dari Lapangan Rekaman kolom di jendela di atas pintu Alat untuk tips tentang
teknik mic dan strategi wawancara.

Yeah, but… Yeah, tapi ...

I know, I know, after all this blather, I still haven't told you what mic to get. Aku tahu, aku tahu,
setelah ngobrol ini, saya masih belum mengatakan kepada Anda apa mic untuk mendapatkan.
The best answer is for you to try out a few and see what mic prefer for your style of reportage.
Jawaban terbaik bagi Anda untuk mencoba beberapa dan melihat apa mic lebih memilih untuk
gaya Anda reportase. The old reliable faves seem to be the omni EV RE-50 and the Beyer M-58,
or the Sennheiser K-6 modular system with capsules of your choice. The faves handal tua
tampaknya menjadi omni RE EV-50 dan Beyer M-58, atau K-6 Sennheiser sistem kapsul
modular dengan pilihan Anda.

Choosing a pattern is largely a question of taste and production style. Some producers prefer the
open sound of an omni, others the closer, tighter sound of a directional mic. Memilih pola
sebagian besar adalah masalah selera dan gaya produksi. Beberapa produsen lebih memilih suara
membuka sebuah omni, yang lain semakin ketat, suara lebih dekat dari arah mic. Some use short
shotgun mics up close for interviews, giving a high degree of rejection of extraneous noise.
Beberapa menggunakan senapan pendek mic dekat untuk wawancara, memberikan tingkat tinggi
penolakan terhadap kebisingan yang asing.

Avoid the temptation to use lavaliere microphones, at least for interview recording. Hindari
godaan untuk menggunakan mikrofon lavaliere, setidaknya untuk merekam wawancara. Clipped
to a lapel, or hanging around the neck, the lav mic is in a less-than-ideal position for good voice
pick-up. Dijepit ke kerah, atau menggantung di leher, mic LAV berada dalam-dari-ideal posisi
yang lebih sedikit untuk suara yang bagus pick-up. Additionally, if the subject is moving around,
clothes and cables will likely add unacceptable noise. Selain itu, jika subjek bergerak di sekitar,
pakaian dan kabel mungkin akan menambah kebisingan tidak dapat diterima.

Here's a comparison of a small number of the more popular and/or affordable mics: Berikut
adalah perbandingan dari sejumlah kecil dari lebih populer dan / atau mic terjangkau:

All-around workhorse reporter's


mic. Semua-sekitar pekerja
Electrovoice 635N/D (pdf file) Dynamic, Omni, Small
keras wartawan itu mic. Cheap.
Electrovoice 635N / D (pdf diaphragm Dinamis, Omni,
Murah. Can hammer nails with
file) diafragma Kecil
it. Dapatkah palu paku dengan
itu. (80hz-13khz) (80hz-13khz)
Same microphone as the 635A,
but with better pop filtering and
isolation from handling noise.
Dynamic, Omni, Small
Electrovoice RE-50 (pdf file) Sama mikrofon sebagai 635A,
diaphragm Dinamis, Omni,
Electrovoice RE-50 (pdf file) tetapi dengan pop yang lebih
diafragma Kecil
baik penyaringan dan isolasi
dari penanganan kebisingan.
(80hz-13khz) (80hz-13khz)
Better frequency response than
above mics (40hz-20khz), hotter
Dynamic, Omni, Small output. Long handle. Respon
Beyer M-58 (pdf file) Beyer
diaphragm Dinamis, Omni, frekuensi yang lebih baik
M-58 (pdf file)
diafragma Kecil daripada di atas mic (40hz-
20KHz), output panas
menangani. Long.
Similar to RE-50, but with
much wider frequency response
Dynamic, Omni, Small
(40hz-20khz) Serupa dengan
AKG D230 AKG D230 diaphragm Dinamis, Omni,
RE-50, namun dengan frekuensi
diafragma Kecil
yang lebih luas banyak respon
(40hz-20KHz)
The most popular all-purpose
vocal mic in the world. Yang
Dynamic, Cardioid, Small paling populer mic vokal semua
Shure SM-58 Shure SM-58 diaphragm Dinamis, Cardioid, tujuan di dunia. Very rugged,
diafragma Kecil good sound. Cheap. Sangat
kasar baik suara,. Murah. (about
$100) (Sekitar $ 100)
Good frequency response (50hz-
20khz,) uses standard 9 volt
Condenser, Cardioid, Small
battery for power. Baik respon
AKG C-1000 AKG C-1000 diaphragm Kondensor,
frekuensi (50Hz-20KHz,)
Cardioid, diafragma Kecil
menggunakan baterai 9 volt
standar untuk kekuasaan.
Modular, can fit different
capsule on K6 power supply.
Modular, bisa muat kapsul
Condenser, Short shotgun, berbeda pada K6 catu daya.
Sennheiser K6/ME66 Small diaphragm Kondensor, Very tight pattern, good for
Sennheiser K6/ME66 shotgun pendek, diafragma recording from medium
Kecil distance. (50hz-20khz) Sangat
pola ketat, baik untuk merekam
dari jarak menengah. (50Hz-
20KHz)
Sennheiser K6/ME64 Condenser, Cardioid, Small Modular, can fit different
Sennheiser K6/ME64 diaphragm Kondensor, capsule on K6 power supply.
Modular, bisa muat kapsul
Cardioid, diafragma Kecil berbeda pada K6 catu daya.
(50hz-20khz) (50Hz-20KHz)
Modular, can fit different
Condenser, Omni, Small capsule on K6 power supply.
Sennheiser K6/ME62
diaphragm Kondensor, Omni, Modular, bisa muat kapsul
Sennheiser K6/ME62
diafragma Kecil berbeda pada K6 catu daya.
(20hz-20khz) (20Hz-20KHz)
Omni, cardioid and
hypercardioid mics. Omni, mic
Neumann 180 series Neumann Condenser, Small diaphragm
cardioid dan hypercardioid.
seri 180 Kondensor, Kecil diafragma
Very small. (20hz-20khz)
Sangat kecil. (20Hz-20KHz)
Classic, versatile large-
Condenser, Variable Pattern, diaphragm condenser, suited for
Large Diaphragm Kondensor, studio announce. Classic,
AKG C-414 AKG C-414
Pola Variabel, Diafragma serbaguna besar-diafragma
Besar kondensor, cocok untuk studio
mengumumkan.
Affordable large-diaphragm
Condenser, Cardioid, Large condenser, with sound similar to
AKG C-3000 AKG C-3000 Diaphragm Kondensor, AKG 414. Terjangkau besar-
Cardioid, Diafragma Besar diafragma kondensor, dengan
suara mirip dengan AKG 414.
THE big, warm announce mic.
ATAS, besar hangat
Condenser, Variable Pattern,
mengumumkan mic. Large-
Large Diaphragm Kondensor,
Neumann U87 Neumann U87 diaphragm condenser with
Pola Variabel, Diafragma
superb sound. Besar-diafragma
Besar
kondensor dengan suara yang
luar biasa. Pricey. Mahal.
Affordable Large-diaphragm
Condenser, Cardioid only, condenser with Neumann
Neumann TLM 103 Neumann Large Diaphragm Kondensor, sound. Terjangkau besar-
TLM 103 hanya Cardioid, Besar diafragma kondensor dengan
Diafragma suara Neumann. (About $700)
(Sekitar $ 700)
Perhaps the most common on-
air announce mic. Mungkin
yang paling umum di-udara
Dynamic, Cardioid, Large
Electrovoice RE-20 (pdf file) mengumumkan mic. Warm, flat
Diaphragm Dinamis, Cardioid,
Electrovoice RE-20 (pdf file) sound. Datar hangat suara,.
Diafragma Besar
Good pop-rejection. Good pop-
penolakan. (45hz-18khz) (45hz-
18khz)
Versatile mic effective on
Dynamic, Cardioid, Large everything from voice to drums.
Sennheiser 421 Sennheiser 421 Diaphragm Dinamis, Cardioid, Serbaguna mic efektif di mulai
Diafragma Besar dari suara drum. (30hz-17khz)
(30hz-17khz)
Very inexpensive large-
diaphragm condenser (about
$200) Good sound quality,
similar to Sennheiser 421, but
Condenser, Cardioid, Large
louder. Sangat murah besar-
Rode NT1 Rode NT1 Diaphragm Kondensor,
diafragma kondensor (sekitar $
Cardioid, Diafragma Besar
200) kualitas suara bagus, mirip
dengan Sennheiser 421, tapi
lebih keras. (20hz-20khz)
(20Hz-20KHz)
Another very inexpensive large-
diaphragm condenser mic
(about $200 in some stores and
catalogs) rounder, warmer
Condenser, Cardioid, Large
sound than AKG or Rode. Lain
Oktava 319 Oktava 319 Diaphragm Kondensor,
kondensor murah diafragma
Cardioid, Diafragma Besar
besar sangat mic (sekitar $ 200
di beberapa toko dan katalog)
bulat, suara hangat dari AKG
atau berkuda.

www.DeltaMusik.com

Showroom : Jl. Tanjung Duren Barat I / 13. Jakarta Barat 11470


Telephone : 021 - 32084455, 021 - 99000445

FACEBOOK : facebook@deltamusik.com
Choosing and Using Microphones for your Home
Studio... Memilih dan Menggunakan Mikrofon Anda
Home Studio ...

Microphones convert the sounds you hear into electrical signals that can be recorded onto tape or hard
disk. Mikrofon mengubah suara yang Anda dengar menjadi sinyal-sinyal listrik yang dapat direkam ke
tape atau hard disk. Choosing the right mic for the job at hand is critically important to getting the sound
you want on your final tracks. Memilih mic yang tepat untuk pekerjaan di tangan sangat penting untuk
mendapatkan suara yang Anda inginkan pada trek akhir Anda. No amount of EQ, compression or reverb
can change the subtle signature that each particular microphone leaves on your audio tracks. Tidak ada
jumlah EQ, kompresi atau reverb dapat mengubah tanda tangan halus bahwa setiap mikrofon tertentu
daun pada track audio Anda.

So, how do you choose that perfect mic without first buying and auditioning everything on the market? A
good first step would be to familiarize yourself with the basic microphone types: Jadi, bagaimana Anda
memilih mic sempurna tanpa membeli pertama dan semua audisi di pasar? Langkah pertama yang baik
akan untuk membiasakan diri dengan mikrofon tipe dasar:

Microphone pickup Microphone pickup Microphones used on:


patterns: Mikrofon types: Mikrofon jenis Mikrofon yang
pickup pola: pickup: digunakan pada:

Omnidirectional
Omnidirectional
Dynamic Dinamis
Cardioid Cardioid Vocals Vokal
Condenser Kondensator
Figure-eight Gambar-delapan Instruments Instrumen
Ribbon Pita
Stereo Stereo

MICROPHONE PICKUP PATTERNS : Mikrofon pickup


POLA:
Omnidirectional Omnidirectional

The term "Omnidirectional" describes a type of microphone that picks up sound equally from all
directions. Istilah "Omnidirectional" menggambarkan jenis mikrofon yang mengambil suara yang sama
dari segala arah. Omni mics tend to have very good bass response, without the artificial low frequency
boost provided by the 'proximity effect' of a typical cardioid mic ( see below ). Really good omnidirectional
condenser mics are great at capturing a sense of 'open space' and 'air', which makes them the first choice
for critical reproduction of acoustic instruments in good sounding acoustic spaces, such as symphonic
orchestras, vocal choirs, pianos or string quartets in concert halls. Omni mic bass cenderung memiliki
respon yang baik sangat, tanpa meningkatkan frekuensi rendah buatan yang disediakan oleh efek
kedekatan 'itu' dari mic cardioid khas (lihat di bawah) dan. Benar-benar baik kondensor mic
omnidirectional yang besar dalam menangkap rasa membuka 'ruang' 'udara', yang membuat mereka
pilihan pertama bagi reproduksi kritis terhadap instrumen akustik dalam ruang akustik terdengar baik,
seperti orkes simfoni, vokal paduan suara, piano atau kwartet string di ruang konser.

You can also use omnidirectional microphones to 'close-mic' an instrument or vocalist without worrying
about the artificial bass boost caused by a directional mic's 'proximity effect'. Anda juga dapat
menggunakan mikrofon omnidirectional untuk 'dekat-mic' alat atau vokalis tanpa khawatir tentang bass
buatan meningkatkan disebabkan oleh mic "'s kedekatan efek arah sebuah '.

Some of the highest fidelity mics available are of the omnidirectional condenser type, such as mics from
Schoeps, DPA (B&K) and Earthworks. Beberapa mic kesetiaan tertinggi yang tersedia adalah dari jenis
kondensor Omnidirectional, seperti mic dari Schoeps, DPA (B & K) dan Earthworks. A common use for
dynamic omni mics is in TV and radio reporting (known as Electronic News Gathering or "ENG"), where
you want to capture environmental sounds along with the reporter's voice. Sebuah penggunaan umum
dalam mic omni dinamis di TV dan radio pelaporan (dikenal sebagai Electronic News Gathering atau
"IND"), di mana Anda ingin menangkap suara lingkungan bersama dengan wartawan itu suara itu.

back to top kembali ke atas

Cardioid Cardioid

A "Cardioid" microphone is more sensitive to sounds directly in front of it than to sounds 90 degrees off to
either side (when plotted on a graph the response pattern looks heart-shaped, hence the name). A mic
with a cardioid pattern is even less sensitive to sounds directly behind it — in fact, cardioid mics
practically cancel pickup of sounds emanating from directly behind the mic. Sebuah "Cardioid" mikrofon
lebih sensitif terhadap suara langsung di depannya daripada suara 90 derajat ke kedua sisi (bila diplot
pada sebuah grafik pola respon terlihat berbentuk hati, maka nama) pola. Sebuah mic dengan cardioid
adalah bahkan kurang sensitif terhadap suara langsung di belakangnya - dalam kenyataannya, mic
cardioid pickup praktis membatalkan suara yang berasal dari tepat di belakang mic. This makes cardioid
mics very useful for sound reinforcement (PA) and live recording use, as well as the most popular choice
for use in the imperfect recording environment of most home studios. Hal ini membuat mic cardioid
sangat berguna bagi penguatan suara (PA) dan menggunakan rekaman hidup, serta pilihan yang paling
populer untuk digunakan di lingkungan studio rekaman tidak sempurna kebanyakan rumah. To use a
cardioid mic, simply aim the mic at the instrument you want to record, and the rest of the stage sound will
be at least somewhat quieter than the desired instrument's sound. Untuk menggunakan mic cardioid,
hanya bertujuan mic di instrumen yang Anda ingin merekam, dan sisa suara tahap akan setidaknya agak
lebih tenang daripada yang dikehendaki's instrumen suara.

There are a couple of variations on the cardioid pick up pattern. Ada beberapa variasi pada cardioid pick
up pola. Supercardioid and hypercardioid mics are less sensitive to 90 degree off-axis sources than plain
cardioids, meaning that they will do a better job of rejecting sounds from off to the sides. Hypercardioid
Supercardioid dan mic yang kurang peka terhadap sumbu 90 derajat-sumber daripada cardioids biasa,
yang berarti bahwa mereka akan melakukan pekerjaan yang lebih baik menolak suara dari ke sisi.
However, hypercardioids do pick up some sound from directly behind the front of the mic, making them a
little bit like a 'figure-eight' mic ( see below ). Namun, hypercardioids melakukan mengambil beberapa
suara di belakang langsung dari depan mic, membuat mereka sedikit seperti 'delapan' mic (gambar lihat
di bawah).

Cardioid mics exhibit a characteristic called the 'proximity effect'. Cardioid mic menunjukkan karakteristik
yang disebut 'efek kedekatan'. The closer a sound source is to a cardioid mic the more the mic will
accentuate that sound source's bass frequency output. Semakin dekat sumber suara ke mic cardioid
lebih mic akan menonjolkan's frekuensi output suara bass sumber tersebut. This can add richness and
fullness to a singer's voice or to a saxophone's sound, but it can also muddy the sound of a guitar amp or
acoustic bass. Hal ini dapat menambah kekayaan dan kepenuhan untuk penyanyi suara atau saksofon's
suara, tetapi juga dapat berlumpur suara amp gitar atau bass akustik. When miking from a distance,
cardioid mics have a tendency to sound somewhat thin in the bass when compared to omnidirectional
mics. Ketika miking dari, jarak mic cardioid memiliki kecenderungan untuk suara agak tipis di bass bila
dibandingkan dengan mic omnidirectional. For this reason, cardioid mics are usually used for close-
miking (with the mic placed less than two feet from the sound source), while omnidirectional or figure-
eight mics are usually used when miking from farther away. Untuk alasan ini, mic cardioid biasanya
digunakan untuk close-miking (dengan mic yang ditempatkan kurang dari dua meter dari sumber suara),
sedangkan omnidirectional atau angka delapan mic biasanya digunakan ketika miking dari jauh.

back to top kembali ke atas

Figure-Eight Gambar-Delapan

Figure-eight mics have the open sound and good bass response of omnidirectional mics, with the added
advantage that they reject sounds coming from either side of the mic. Gambar-delapan mic memiliki
suara terbuka dan respon bass yang baik mic omnidirectional, dengan keuntungan tambahan bahwa
mereka menolak suara yang datang dari kedua sisi dari mic. Since figure-eights pick up sound equally
well from directly in back and directly in front, care should be taken that you don't capture undesirable
reflections from low ceilings or nearby walls. Sejak tokoh-delapan mengambil suara sama baik dari
langsung di belakang dan langsung di depan, harus diperhatikan bahwa Anda tidak menangkap refleksi
yang tidak diinginkan dari langit-langit yang rendah atau dinding di dekatnya. A good place to use a
figure-eight pattern mic is when you need to cancel reflections from side walls in a narrow-ish room but
you still want to capture a good sense of room ambience. Tempat yang baik untuk menggunakan angka
delapan mic pola adalah ketika Anda perlu membatalkan refleksi dari dinding samping dalam-ish ruang
sempit tetapi Anda masih ingin menangkap rasa baik ambience ruang.

back to top kembali ke atas

MICROPHONE PICKUP TYPES Mikrofon pickup JENIS


Dynamic microphones Dinamis mikrofon

Dynamic mics use a 'moving coil' to sense the changes in air pressure that make sound waves. Dynamic
mic menggunakan 'bergerak koil' merasakan perubahan tekanan udara yang membuat gelombang suara.
The wire coil is connected to a thin diaphragm, and the whole assembly is suspended over a permanent
magnet. When moving air hits the diaphragm it causes the coil to move over the magnet, which causes a
process called electromagnetic induction to take place. Kumparan kawat terhubung ke diafragma tipis,
dan seluruh perakitan yang tergantung di atas sebuah magnet permanen. Ketika udara bergerak hits
diafragma menyebabkan kumparan bergerak di magnet, yang menyebabkan proses yang disebut induksi
elektromagnetik untuk mengambil tempat. This causes an AC voltage to be formed that is an electrical
'analogy' of the original sound. The electrical signal that appears at the mic's output is a more or less
faithful reproduction of the original vibrations in air, only in fluctuating AC voltages instead of air pressure
changes. Hal ini menyebabkan tegangan AC yang akan dibentuk yang merupakan listrik 'analogi' dari
suara asli. Sinyal listrik yang muncul di mic's output adalah kurang setia reproduksi lebih dari getaran asli
di udara, hanya dalam fluktuasi tegangan AC bukan perubahan tekanan udara.

- Small diaphragm dynamic microphones - Diafragma Kecil mikrofon dinamis

These are by far the most commonly used mics for PA and stage sound use. Ini adalah jauh mic yang
paling umum digunakan untuk PA dan suara menggunakan panggung. Dynamic microphones are
typically very rugged and don't require a voltage source to work properly. Dinamis mikrofon biasanya
sangat kasar dan tidak memerlukan sumber tegangan untuk bekerja dengan baik. Cardioid pattern, small
diaphragm dynamic mics are most often used as handheld vocal mics (like the very common Shure SM-
58) or as instrument mics (like the equally common Shure SM-57). Cardioid pola, diafragma kecil mic
dinamis yang paling sering digunakan sebagai mic vokal genggam (seperti sangat umum Shure SM-58)
atau sebagai mic instrumen (seperti sama-sama umum Shure SM-57). There are many other similar
dynamic mics from companies like Audix, Electro-Voice, Sennheiser and others. Ada banyak lainnya mic
dinamis serupa dari perusahaan seperti Audix, Electro-Voice, Sennheiser dan lain-lain.

The Shure SM57 (left) and the SM58 (right): The Shure SM57 (kiri)
dan SM58 (kanan):
These are the most commonly used small-diaphragm Ini adalah yang
paling umum digunakan kecil-diafragma
dynamic microphones. mikrofon dinamis.

- Large diaphragm dynamic microphones - Diafragma Besar mikrofon


dinamis

While similar to their small diaphragm cousins, large diaphragm dynamic mics are typically used for very
loud, bass-heavy instruments such as tom-toms, kick drums, and bass amp speakers. Hampir mirip
dengan diafragma kecil sepupu mereka, diafragma besar mic dinamis biasanya digunakan untuk yang
sangat keras, instrumen bass-berat seperti tom-tom, kick drum dan bass amp speaker. The larger
diaphragm allows these mics to withstand higher Sound Pressure Levels (SPL's) with ease, which allows
low-distortion reproduction of very loud instruments such as trumpets, trombones and electric guitar
amplifiers. Diafragma besar memungkinkan mic ini untuk menahan Tingkat Tekanan Suara yang lebih
tinggi (SPL's) dengan mudah, yang memungkinkan-distorsi reproduksi rendah sangat keras instrumen
seperti terompet, trombon dan amplifier gitar listrik. However, the larger diaphragm will also have a higher
moving mass, which can limit the high frequency response and transient response of the mic. Namun,
diafragma yang lebih besar juga akan memiliki massa bergerak lebih tinggi, yang dapat membatasi
respon frekuensi tinggi dan respon transien mic.

Some popular large diaphragm dynamic mics are: Beberapa diafragma besar populer mic dinamis
adalah:

 Electro-Voice RE-20 - A favorite of radio announcers and a good mic for kick drums
Electro-Voice RE-20 - A favorit penyiar radio dan mic yang baik untuk drum kick
 Shure SM-7 - Similar to the EV RE-20 Shure SM-7 - Serupa dengan RE EV-20
 Sennheiser MD-421 - Commonly used on tom-toms and hand percussion, but also
works great on horns, kick drums and guitar amps. Sennheiser MD-421 - Umumnya
digunakan pada tom-tom dan perkusi tangan, tapi juga karya besar pada tanduk, kick
drum dan ampli gitar.

The Shure SM7: The Shure SM7:


A large-diaphragm dynamic microphone used for broadcasters
and voice-overs, as well as for miking kick drums, brass and bass
instruments. Sebuah diafragma dinamis mikrofon-besar digunakan
untuk penyiaran dan suara-over, serta untuk drum miking kick,
kuningan dan instrumen bass.

back to top kembali ke atas

Condenser microphones Kondensor mikrofon

Condenser microphones capture sound using a conductive diaphragm with a capacitative charged plate
behind it. Condenser mikrofon menangkap suara menggunakan diafragma konduktif dengan sepiring
dibebankan capacitative di belakangnya. The charge is supplied by a DC voltage source from a battery or
from the 48 volt 'phantom power' supply present in most mixers and mic preamps. Tuduhan disuplai oleh
sumber tegangan DC dari baterai atau dari volt 48 'daya hantu' pasokan hadir di mixer paling banyak dan
preamps mic. Air pressure changes meeting the conductive diaphragm cause it to move, which causes
an analogous AC voltage to be formed in the charged plate. perubahan tekanan udara pertemuan
diafragma konduktif menyebabkannya bergerak, yang menyebabkan tegangan AC analog yang akan
dibentuk di piring dibebankan. These tiny AC voltages are sent to a tiny preamp built into the microphone,
which brings the signal level up to where it can drive a typical micrpphone preamp. The signal leaves the
microphone through the cable and on to the microphone preamplifier stage of the mixer. Tegangan AC
kecil ini dikirim ke preamp kecil dibangun ke dalam mikrofon, yang membawa sinyal sampai tingkat mana
dapat mengendarai preamp micrpphone khas. Sinyal Daun mikrofon melalui kabel dan ke tahap
preamplifier mikrofon mixer. Because the diaphragm of a condenser mic can be made very thin and light,
condenser mics tend to be more accurate and 'faster' than dynamic mics, especially in the midrange and
treble frequencies. Karena diafragma dari mic kondensor dapat dibuat sangat tipis dan ringan, mic
kondensor cenderung lebih akurat dan 'lebih cepat' dibandingkan mic dinamis, terutama di menengah
dan frekuensi treble. However, condenser mics tend to be more physically delicate than dynamic mics, so
they are more commonly used for studio recording than for live sound and PA Namun, mic kondensor
cenderung lebih fisik halus dari mic dinamis, sehingga mereka lebih sering digunakan untuk rekaman
studio dari untuk suara hidup dan PA

Since condenser mics need a tiny amplifier built into the mic casing (called the "head amp"), the quality of
its electronics will influence the sound of the mic. Some condenser mics use a small vacuum-tube circuit
for their head amp, along with an external power supply box for the electronics. This is what is referred to
as a "tube mic." Sejak mic kondensor membutuhkan penguat kecil dibangun ke dalam casing mic
(disebut "kepala amp"), kualitas elektronik yang akan mempengaruhi suara mic. Beberapa mic kondensor
menggunakan sirkuit vakum-tabung kecil untuk amp kepala mereka, bersama dengan kotak power supply
eksternal untuk elektronik. ini adalah apa yang disebut sebagai "tabung mic."

- Small diaphragm condenser microphones - Kecil diafragma mikrofon


kondensor
Small diaphragm condenser mics have the best high frequency response and quickest transient response
of all the commonly available microphone types. mic kondensor diafragma kecil memiliki respon frekuensi
tinggi terbaik dan respon tercepat dari semua jenis mikrofon yang tersedia umumnya. For this reason,
these mics are most often used as drum set overhead mics (to faithfully capture cymbals and stick
attacks), for acoustic stringed instruments like guitars and violins, and for percussion instruments like
vibraphones, shakers, and marimbas. Untuk alasan ini, mic ini yang paling sering digunakan sebagai mic
drum overhead (untuk setia menangkap cymbal dan tongkat serangan), untuk instrumen senar akustik
seperti gitar dan biola, dan untuk instrumen perkusi seperti vibraphones, shakers, dan marimbas. Another
common use for small diaphragm condenser mics is as stereo pairs for ambient pickup of acoustic events
in good sounding spaces. Penggunaan lain umum untuk mic kondensor diafragma kecil adalah sebagai
pasangan pickup ambient stereo untuk acara akustik di ruang terdengar baik. The one downside to small
diaphragm condensers is that they tend to have more self-noise than other types of microphones. The
downside satu untuk kondensor diafragma kecil adalah bahwa mereka cenderung memiliki lebih diri-
suara dari mikrofon jenis lain.

Some popular small diaphragm condenser mics are: Beberapa diafragma kecil mic kondensor populer
adalah:

 AKG C 451 - The "classic" small-diaphragm condenser mic. AKG C 451 - The "klasik"
diafragma kondensor mic-kecil. An old favorite on piano, acoustic guitar and as drum kit
overheads. Sebuah favorit lama di piano, gitar akustik dan overhead drum kit.
 Neumann KM184 - A truly professional recording mic, used in the best studios.
Neumann KM184 - Sebuah rekaman mic benar-benar profesional, yang digunakan
dalam studio terbaik.
 Earthworks QTC-1 - A newer professional mic with extremely accurate frequency and
transient response. Earthworks QTC-1 - A mic profesional yang lebih baru dengan
frekuensi sangat akurat dan respon transien.
 Shure SM-81 - Very flat frequency response; commonly used on acoustic guitars and as
drum kit overheads. Shure SM-81 - tanggapan frekuensi sangat datar; umum digunakan
pada gitar akustik dan sebagai overhead drum kit.
 Audio Technica AT-3528 - A cardioid model that is sort of a 'poor man's KM-84'. Audio
Technica AT-3528 - Sebuah model cardioid yang semacam 'orang miskin KM-84'.
 AKG C 1000 S - A good all-around budget favorite. AKG C 1000 S - A-favorit baik semua
anggaran sekitar.
 Oktava MC-012 - From Russia, this is another mic made to be similar to the KM-84 but
for a lot less money. Oktava MC-012 - Dari Rusia, ini mic lain dibuat untuk mirip dengan
KM-84 tapi kurang banyak uang yang.
The Neumann KM-180 series small diaphragm condenser microphones
Neumann KM-180 seri kondensor mikrofon diafragma kecil
are highly regarded by recording professionals. sangat dihargai oleh rekaman
profesional.

- Large diaphragm condenser microphones - Besar diafragma mikrofon


kondensor

Since condenser mics are intrinsically more sensitive to higher frequencies, it's possible to combine the
warmth and fullness of a large diaphragm with the high frequency detail typical of small diaphragm
condenser mics into a single microphone. Sejak mic kondensor secara intrinsik lebih peka terhadap
frekuensi yang lebih tinggi, mungkin untuk menggabungkan kehangatan dan kepenuhan dari diafragma
besar dengan frekuensi tinggi detail khas mic kondensor diafragma kecil ke dalam mikrofon tunggal.
These large diaphragm condenser mics are the mainstay of recording studios everywhere, especially for
recording vocals, pianos, horns and other acoustic instruments. Mic kondensor ini diafragma besar
adalah andalan dari studio rekaman di mana-mana, terutama untuk merekam vokal, piano, tanduk dan
instrumen akustik lainnya. Some older vacuum tube based large diaphragm condenser mics, such as the
Neumann U47, U67 and AKG C12, are collector's items prized for their sonic warmth and smoothly
accurate reproduction of aural details. The Neumann U87 (introduced in the mid-1960s) is an FET-
amplified, large diaphragm mic that has become a modern classic. Beberapa tabung vakum lebih tua
berdasarkan mic kondensor diafragma besar, seperti Neumann U47, U67 dan AKG C12, adalah yang
item kolektor berharga untuk kehangatan sonik dan akurat reproduksi lancar detail aural. The Neumann
U87 (diperkenalkan pada pertengahan tahun 1960-an) adalah FET-amplifikasi, mic diafragma besar yang
telah menjadi klasik modern.

Some popular large diaphragm condenser mics are: Beberapa diafragma mic kondensor besar populer
adalah:

 AKG C 414 B-ULS - An industry standard for overhead drum miking and general use;
provides choice of cardioid, hypercardioid, omni, and figure-8 pickup patterns. AKG C
414 B-ULS - Sebuah standar industri untuk overhead drum miking dan umum digunakan,
menyediakan pilihan cardioid, hypercardioid, omni, dan-8 pickup pola angka.
 Neumann U87 - The industry standard; provides choice of cardioid, hypercardioid, omni,
and figure-8 pickup patterns. Neumann U87 - Standar industri; menyediakan pilihan
cardioid, hypercardioid, omni, dan-8 pickup pola angka.
 Neumann TLM 103 - A new, lower-priced version of the famous U87; cardioid only.
Neumann TLM 103 - A-harga baru yang lebih rendah versi, dari U87 terkenal; cardioid
saja.
 AKG C 3000 B - A budget mic based on the design of the venerable C 414 B-ULS;
cardioid only. AKG C 3000 B - A mic anggaran berdasarkan desain dari 414 C terhormat
B-ULS; cardioid saja.
 Audio Technica AT-4033a - An early '90s design that proved to be a huge hit. Now that
its price has been lowered, the AT-4033 is once again a great value. Audio Technica
AT-4033a - Sebuah awal 90-an desain yang terbukti sukses besar. Sekarang bahwa
harga telah diturunkan, AT-4033 sekali lagi nilai yang besar. Cardioid pattern only; great
on saxophones. Cardioid pola saja; besar pada saxophone.

The Neumann U87 is the 'gold standard' of large diaphragm condenser


microphones, Neumann U87 adalah standar emas 'dari mikrofon kondensor
diafragma besar,
used in major recording studios around the world. digunakan di studio rekaman
besar di seluruh dunia.

A quick note about Chinese-manufactured large-diaphragm condenser mics: Sebuah catatan singkat
tentang Cina-diproduksi diafragma kondensor mic-besar:

A company in the People's Republic of China, 797 Audio, has been making copies of popular Western-
made microphones for many years now. Sebuah perusahaan di Republik Rakyat Cina, 797 Audio, telah
membuat salinan dari mikrofon Barat buatan populer selama bertahun-tahun sekarang. These are such
obvious copies that international copyright law prohibits selling them in Europe and North America.
However, several Western companies have been working with 797 Audio to have their own designs made
in China and then sold in the West. Most of these mics look almost exactly like the Neumann U87 and are
claimed to sound 'just like the real thing, but for a fraction of the cost' — the Nady SCM 900, Joe Meek
JM47 Meekrophone and Marshall Electronics MXL 2001-P are good examples. Ini adalah salinan yang
jelas seperti undang-undang hak cipta internasional melarang penjualan mereka di Eropa dan Amerika
Utara.. Namun beberapa Barat, perusahaan telah bekerja dengan 797 Audio untuk mereka sendiri
memiliki desain yang dibuat di China dan kemudian dijual di Barat Sebagian besar terlihat hampir mic
persis seperti Neumann U87 dan diklaim suara 'seperti hal yang nyata, tetapi untuk sebagian kecil dari
biaya' - yang Nady SCM 900, Joe Meek JM47 Meekrophone dan Marshall Elektronik MXL 2001-P adalah
contoh yang baik. Of course, there ain't no such thing as a free lunch. Tentu saja, tidak ada hal seperti
makan siang gratis. I own an MXL 2001-P, and while I think it is a good mic for $150, I'd say it sounds
more like a caricature of a U87 than the real thing. Saya memiliki 2001 MXL-P, dan sementara saya pikir
itu adalah mic yang baik untuk $ 150, I'd say it terdengar lebih seperti karikatur dari U87 dari sesuatu
yang nyata. The MXL 2001-P's proximity effect is not well controlled, so male voices come out with a
'woofiness' in the low end if you work the mic too close. 2001-P efek MXL kedekatan ini tidak dikontrol
dengan baik, sehingga suara laki-laki keluar dengan 'woofiness' di akhir rendah jika Anda bekerja mic
terlalu dekat. The high frequencies are more 'sizzly' than 'silky,' but I wouldn't say that the MXL mic
sounds bad. Frekuensi tinggi lebih 'sizzly' 'halus daripada, "tapi aku tidak akan mengatakan bahwa mic
MXL suara buruk. It just sounds like a good cheap mic with a 'scooped out' midrange response, sort of
how a mic sold at your local Radio Shack might sound if it was designed to 'sound like a Neumann.' In the
end, I would say that $150 is just a little too much for the MXL 2001-P, but for $100 it would be worth it for
many people. (Note that the Nady SCM 900 looks identical, and both the Nady and Marshall mics have
been dropping in price.) I would say that an MXL 2001-P certainly beats a Shure SM58 or SM57 for
recording vocals, piano or acoustic guitar, but if you already own a CAD, RØDE, AKG or other
inexpensive condenser mic, don't think that you're missing out on anything. Itu hanya suara seperti mic
murah yang baik dengan 'berlekuk' respon menengah, semacam bagaimana sebuah mic dijual di Radio
Shack lokal Anda mungkin terdengar apakah itu dirancang untuk 'suara seperti akhir Neumann. "Pada
bulan, saya akan mengatakan bahwa $ 150 adalah sedikit terlalu banyak untuk MXL 2001-P, tapi sebesar
$ 100 itu akan berharga bagi banyak orang harga. (Perhatikan bahwa Nady para SCM 900 tampak
identik, dan baik Nady Marshall dan mic telah mampir.) Aku akan mengatakan bahwa MXL 2001-P tentu
beats sebuah Shure SM57 SM58 atau untuk merekam vokal, piano atau gitar akustik, tapi jika Anda
sudah memiliki CAD, berkuda, AKG atau kondensor mic murah lain, jangan berpikir bahwa Anda
kehilangan apa-apa.

Bear in mind that not all mics made by 797 Audio sound 'cheap.' Ingatlah bahwa tidak semua mic dibuat
oleh 797 suara Audio 'murah. " The slightly more expensive Marshall Electronics MXL 2003 sounds
noticeably smoother than the MXL 2001-P, and reviewers are positively gushing over the Studio Projects
C1, C3 and B1 microphones (designed in the USA, made in China). Para Elektronik MXL 2003 sedikit
lebih mahal Marshall suara terasa lebih halus daripada MXL 2001-P, dan reviewer positif deras selama
Proyek Studio C1, dan mikrofon B1 C3 (dirancang di Amerika Serikat, buatan Cina).

There are some good-sounding Russian-made condenser microphones available for almost as low prices
as the mics made by 797 Audio. Ada beberapa terdengar baik buatan kondensor mikrofon-Rusia tersedia
untuk hampir sama harga rendah sebagai mic dibuat oleh 797 Audio. The Oktava MC-219 is an old
'sleeper' favorite. The Oktava MC-219 merupakan lama 'tidur' favorit.

The above are my own opinions, so feel free to apply your own personal grain of salt. Di atas adalah
pendapat saya sendiri, jadi jangan ragu untuk menerapkan butir pribadi Anda dari garam. Some
reviewers have written that the MXL 2001-P is an unbeatable bargain, while others (especially at
ProRec.com) have lambasted almost every Chinese-made mic as shameless (and lousy-sounding)
scams. Beberapa tinjauan telah tertulis bahwa MXL 2001-P adalah sebuah tawar-menawar tak
terkalahkan, sementara yang lain (terutama di ProRec.com) telah mengecam hampir setiap-dibuat mic
Cina sebagai tidak tahu malu (dan buruk yang terdengar) penipuan. As you can see, I've taken the middle
ground. Seperti yang Anda lihat, aku telah mengambil jalan tengah.

back to top kembali ke atas

Ribbon microphones Pita mikrofon

When a wafer-thin, small aluminum ribbon is suspended between two mounting points inside a strong
magnetic field, you get a microphone that is extraordinarily sensitive to vibrations in air (sound). Ribbon
mics can really capture the thump of a plucked acoustic bass or the subtle dynamics of jazz drums.
Unfortunately, ribbon mics tend to be extraordinarily fragile—blow on the ribbon the wrong way and you
can stretch it out beyond repair. Ketika tipis, kecil aluminium adalah pita ditangguhkan antara dua titik-
wafer mounting di dalam medan magnet yang kuat, Anda mendapatkan mikrofon yang luar biasa sensitif
terhadap getaran di udara (suara) dapat. Ribbon benar-benar mic menangkap dentuman bass akustik
dipetik atau dinamika halus drum jazz. Sayangnya, mic pita cenderung sangat rapuh-pukulan pada salah
cara pita dan Anda dapat meregang keluar bisa diperbaiki. Nevertheless, ribbon mics remain a favorite of
recordists everywhere. Namun demikian, mic pita tetap menjadi favorit recordists mana-mana.

Some common ribbon microphones: Beberapa mikrofon umum pita:

 RCA BX-44 and BX-77 - The original classics. RCA BX-44 dan BX-77 - The klasik asli.
 Coles 4038 - The standard in modern ribbon mics. Coles 4038 - Standar di mic pita
modern.
 Beyerdynamic M-260 - A budget ribbon mic; hypercardioid only. Beyerdynamic M-260 -
A anggaran mic pita; hypercardioid saja.
 Royer Labs R-121 - A new ribbon mic design that is getting a lot of attention. Royer
Labs-R 121 - A mic pita desain baru yang semakin banyak perhatian.

The Coles 4038 (left) is the standard ribbon microphone The


Coles 4.038 (kiri) adalah standar mikrofon pita
used by the BBC for recording and broadcast. digunakan
oleh BBC untuk rekaman dan siaran.

The Oktava ML-52 (right) is a new ribbon mic from Russia.


The Oktava ML-52 (kanan) adalah mic pita baru dari Rusia.

back to top kembali ke atas

Stereo microphones Stereo mikrofon

By combining two cardioid condenser elements into one chassis, a single point stereo microphone can be
made. Dengan menggabungkan dua elemen kondensor cardioid menjadi satu chassis, stereo mikrofon
titik tunggal dapat dibuat. The most common is the XY type, where the two cardioid elements are pointed
away from each other at a 90 degree angle. Yang paling umum adalah jenis XY, di mana dua elemen
cardioid yang menunjuk dari satu sama lain pada sudut 90 derajat. Some stereo mics are of the Mid-Side
(MS) type, using a combination of a forward-facing cardioid element with sideways-oriented figure-eight
element, which allows for remotely controlled adjustment of the stereo image width. Beberapa mic stereo
adalah dari Mid-Side (MS) jenis, menggunakan kombinasi dari unsur menghadap ke depan cardioid
dengan elemen samping berorientasi angka delapan, yang memungkinkan untuk remote penyesuaian
terkendali Lebar gambar stereo.

Some common stereo mics: Beberapa mic stereo umum:

 Audio Technica AT-825 Audio Technica AT-825


 Shure VP-88 Shure VP-88
 Crown SASS Crown Sass
The Shure VP88 is a single-point stereo microphone The Shure VP88 merupakan titik
mikrofon stereo single
commonly used for on-location recording. biasanya digunakan untuk merekam lokasi di.

back to top kembali ke atas

'VOCAL' vs. 'INSTRUMENT' MICROPHONES 'VOKAL'


'INSTRUMENT vs' mikrofon
Vocal Microphones Mikrofon Vocal

Recording the human singing or speaking voice presents some unique challenges. Rekaman nyanyian
manusia atau suara yang berbicara menyajikan beberapa tantangan yang unik. Most people prefer a
heightened sense of 'presence' on voices, and will often also prefer a mild bass boost for added 'warmth'.
Kebanyakan orang lebih suka rasa tinggi dari 'kehadiran' pada suara, dan seringkali juga akan lebih
memilih meningkatkan bass ringan untuk ditambahkan 'kehangatan'. As a result, most microphones
meant for recording or amplifying vocals have a 'tailored' response characteristic. Akibatnya, mikrofon
yang paling berarti untuk merekam atau memperkuat vokal memiliki 'disesuaikan' karakteristik respon.

 Handheld, dynamic vocal microphones are designed to be very sturdy and produce as
little handling noise as possible. Handheld, mikrofon vokal dinamis dirancang sangat
kokoh dan menghasilkan sebagai penanganan kebisingan sedikit mungkin. They are also
designed with a very 'tight' cardioid or hyper-cardioid pick-up pattern, so that there is less
'bleed' from other instruments on the stage. Mereka juga dirancang dengan cardioid atau
hyper-cardioid pick-up pola 'ketat' sangat, sehingga ada kurang 'berdarah' dari instrumen
lainnya di panggung.
o The standard mic of this type is the Shure SM58 . It can withstand very rough
treatment and has very good feedback rejection, making it perfect for daily use
on stages where amplified rock/pop/r&b/jazz bands play. The SM58 has a
specially-tailored response that reduces bass pickup from far away (minimizing
'booming' from the stage sound) but will boost the bass when the singer comes in
close (creating a big, warm sound). Mic standar jenis ini adalah SM58 Shure. Hal
ini dapat menahan kasar perlakuan yang sangat dan memiliki umpan balik
penolakan yang baik sangat, sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari
pada tahap di mana diperkuat rock / pop / r & b / band jazz bermain. SM58
memiliki khusus- respons yang disesuaikan yang mengurangi pickup bass dari
jauh (meminimalkan 'booming' dari panggung pengambilan suara), tetapi akan
meningkatkan efek bass pada saat penyanyi datang di dekat (menciptakan
hangat, suara besar). The SM58 also has a substantial peak in its response from
about 2kHz up to about 12kHz, which adds a pleasant 'sheen' and overall
brightness to the sound. SM58 juga memiliki puncak substansial dalam
tanggapan dari tentang 2kHz sampai sekitar 12kHz, yang menambahkan
'kemilau menyenangkan' dan kecerahan secara keseluruhan suara. This helps
vocals cut through a dense mix with clarity and intelligibility. Ini membantu vokal
memotong melalui campuran padat dengan jelas dan dimengerti.

You can usually tell if a microphone is designed for live sound Anda biasanya dapat
mengetahui apakah mikrofon dirancang untuk suara hidup
vocal use if it is equipped with a pop filter to protect the pickup menggunakan vokal jika
dilengkapi dengan filter pop untuk melindungi pickup
from blasts of air and plosive sounds ("p", "b" and "k" sounds). dari ledakan udara dan
suara plosif ("p", "b" dan "k" suara).
The Shure SM58 pictured at left has a spherical, metal screen The Shure SM58
digambarkan di sebelah kiri memiliki layar, logam berbentuk bola
pop filter lined with foam rubber on the inside. filter pop berjajar dengan karet busa di
dalam.

 Condenser Microphones for Recording Vocals – Large-diaphragm condenser


microphones like the Neumann U87 or AKG C12 are typically used for recording vocals
in recording studios. Mikrofon kondensor untuk Perekaman vokal - diafragma
kondensor mikrofon-besar seperti Neumann U87 atau AKG C12 biasanya digunakan
untuk merekam vokal di studio rekaman. Like handheld stage mics, these microphones
also have a presence peak and proximity effect tailored to enhance the sound of the
vocalist. However, because these large-diaphragm condenser microphones are to be
used in the more controlled environment of a recording studio, they can have 'wider'
cardioid pick-up patterns, allowing for a more 'open' sound. Seperti panggung mic
handheld, mikrofon ini juga memiliki efek puncak kehadiran dan kedekatan dirancang
untuk meningkatkan suara sang vokalis,. Namun karena diafragma kondensor mikrofon-
besar untuk digunakan dalam lingkungan yang lebih terkontrol sebuah studio rekaman,
mereka dapat memiliki 'lebih luas' pola cardioid pick-up, memungkinkan untuk membuka
'suara' lebih.
o A recording engineer will pick his microphones like a musician picks his
instrument — a 'darker' mic will help tame a high, shrill voice while a clearer,
brighter sounding mic will help the vocal cut through a dense mix. Seorang
insinyur rekaman akan memilih mikrofon nya seperti musisi memilih alat-Nya -
yang lebih gelap 'mic' akan membantu jinak yang nyaring, suara tinggi
sementara lebih jelas, terdengar lebih cerah mic akan membantu memotong
vokal melalui campuran padat. There is no single 'best' microphone for all
situations — only a palette of good microphones from which the recording
engineer has to choose the right tool for the job at hand. Tidak ada satu ''
mikrofon yang terbaik untuk semua situasi - hanya sebuah palet mikrofon yang
baik dari yang insinyur rekaman harus memilih alat yang tepat untuk pekerjaan
tangan.
o The standard large-diaphragm vocal mic is the Neumann U87 , while some
prefer the vacuum-tube based Neumann U47 . The-diafragma vokal mic besar
standar adalah Neumann U87, sementara beberapa lebih memilih tabung
vakum berbasis-U47 Neumann. These microphones have a distinctive upper-
midrange to treble boost (presence boost) and a warm, rich bass-boost from
proximity effect. Similar mics to the U47 and U87 are the AKG C12 and C 414 B-
ULS , which have the crisper sound characteristic of AKG microphones in
general (which some engineers love and others hate). Mikrofon ini memiliki khas
atas-menengah untuk meningkatkan tiga kali lipat (meningkatkan kehadiran)
dan, hangat meningkatkan kaya-bass dari efek kedekatan. Serupa mic ke U47
dan U87 adalah AKG C12 dan C 414 B-ULS, yang memiliki suara rak AKG
karakteristik mikrofon pada umumnya (yang beberapa insinyur cinta dan benci
orang lain).
o There are many less-expensive versions of these microphones on the market
today. Ada versi yang lebih murah banyak dari mikrofon di pasar saat ini. Here is
a partial list: Berikut adalah sebagian daftar:
 RØDE NT1000 Berkuda NT1000
 Audio Technica AT-4033a , AT-4047 Audio Technica AT-4033a, AT-
4047
 AKG C2000S , C3000B AKG C2000S, C3000B
 Marshall Electronics MXL-2001-P Marshall-Elektronik MXL 2001-P
 Studio Projects B1 and C1 Studio Proyek B1 dan C1
 Oktava MC-219 and MC-319 Oktava MC-219 dan MC-319

When a condenser microphone is used to record a vocalist, Ketika mikrofon


kondensor digunakan untuk merekam seorang vokalis,
the engineer will often hang a pop screen in between the vocalist insinyur
akan sering hang layar pop di antara vokalis
and the microphone to keep loud 'p', 'b' and 'k' sounds from dan mikrofon
untuk menjaga 'p keras', 'b' dan 'k' suara dari
overloading the mic's pickup and spoiling a take. overloading mic's pickup dan
merusak take.

back to top kembali ke atas

Instrument Microphones Mikrofon Instrumen

There are many different kinds of instruments, so different kinds of mics are used. Ada berbagai macam
instrumen, berbeda jenis sehingga dari mic digunakan. When recording acoustic instruments for classical
music, the signal from the microphone should be as faithful as possible to the original sound. Ketika
instrumen akustik rekaman untuk musik klasik, sinyal dari mikrofon harus sama setia mungkin dengan
suara asli. However, instruments used in rock and pop music can be very loud and require a microphone
that can withstand extremely high sound pressure levels without distorting. Namun, instrumen yang
digunakan dalam rock dan musik pop bisa sangat keras dan memerlukan mikrofon yang dapat bertahan
sangat tinggi tingkat tekanan suara tanpa mengganggu. It is extremely difficult to make a microphone that
is both sensitive enough to pick up the subtle nuances of a fine acoustic instrument while also being able
to capture the brute force of a rock kick drum or a Marshall stack without overloading. Hal ini sangat sulit
untuk membuat sebuah mikrofon yang sensitif cukup baik untuk mengambil nuansa halus dari instrumen
akustik yang baik sementara juga dapat menangkap kekuatan kasar batu kick drum atau Marshall stack
without overloading. Since there is no single 'best' microphone for all situations, it becomes necessary to
choose the best tool for the job at hand. Karena tidak ada satu '' mikrofon yang terbaik untuk semua
situasi, menjadi perlu untuk memilih tool terbaik untuk pekerjaan tangan.

 Dynamic Microphones for loud sounds such as rock drumset, guitar amplifiers and
close-miking of brass instruments – There are a select few dynamic microphones that
are both rugged and have a smooth sound suitable for recording high-decibel musical
instruments. Mikrofon dinamis untuk suara keras seperti batu set drum, amplifier
gitar dan close-miking instrumen kuningan - Ada beberapa mikrofon dinamis baik
pilih yang kasar dan memiliki suara halus cocok untuk rekaman musik instrumen-desibel
tinggi. These microphones are typically more expensive than dynamic vocal mics (over
$350) and do not work as well as condenser mics on instruments with complex high-
frequency information. The Sennheisser 421 and 422 and Beyerdynamic M88 are
among the most widely used dynamic instrument mics. Ini mikrofon biasanya lebih mahal
dari mic vokal dinamis (lebih dari $ 350) dan tidak berfungsi serta mic kondensor pada
instrumen dengan informasi frekuensi tinggi yang kompleks. The Sennheisser 421 dan
422 dan M88 Beyerdynamic antara banyak digunakan dinamis mic instrumen yang
paling. The Electro-Voice RE-20 is also popular. The Electro-Voice RE-20 juga
populer. The Shure SM57 is frequently used on snare drums, hand percussion (congas,
bongos, timbales, etc.) and guitar amplifiers, but not usually for bass-heavy instruments
like kick drum or electric bass. The Shure SM57 sering digunakan pada snare drum,
perkusi tangan (congas, bongos, timbales, dll) dan amplifier gitar, tetapi biasanya tidak
berat bagi-instrumen seperti kick bass drum listrik atau drum. You will usually see
dynamic microphones used for live stage performances, while condenser mics are more
often used in the recording studio. Anda biasanya akan melihat mikrofon dinamis
digunakan untuk panggung pertunjukan hidup, sementara mic kondensor lebih sering
digunakan di studio rekaman.
 Condenser Microphones for Recording Instruments - When a higher level of fidelity is
required, especially in the recording studio, condenser microphones will often be used.
Mikrofon kondensor untuk Recording Musik - Ketika tingkat kesetiaan yang lebih
tinggi diperlukan, khususnya di studio rekaman, mikrofon kondensor akan sering
digunakan. Again, the type of microphone must be chosen to match the sonic
characteristics of the source to be recorded. Sekali lagi, jenis mikrofon harus dipilih agar
sesuai dengan karakteristik sonik dari sumber yang akan direkam.
o Orchestral instruments and Ensembles – Acoustic stringed instruments and
classical music ensembles will usually be recorded with sensitive condenser
microphones with relatively flat frequency response. instrumen Orchestral dan
Ensemble - Akustik senar instrumen dan musik klasik ensemble biasanya akan
direkam dengan mikrofon kondensor sensitif dengan respon frekuensi yang
relatif datar. It's generally acknowledged that small-diaphragm condenser mics
such as those from DPA , Schoeps and Earthworks provide the most accurate
response, while some prefer the pleasant-sounding coloration of the large
diaphragm Neumann M50 or similar. Ini umumnya mengakui bahwa diafragma
kondensor mic-kecil seperti orang-orang dari DPA, Schoeps and Earthworks
memberikan respons paling akurat, sementara beberapa yang terdengar lebih
suka warna yang menyenangkan dari M50 Neumann besar diafragma atau
mirip.
o Close-Miking of Individual Acoustic Instruments – When recording an
individual brass, wind or reed instrument for a pop or jazz recording, a large
diaphragm condenser microphone such as a Neumann U87 or AKG C 414 B-
ULS will often be used. Close-Miking Individu Akustik Musik - Saat merekam
sebuah kuningan individu, angin atau instrumen buluh untuk pop atau rekaman
jazz, mikrofon kondensor diafragma besar seperti Neumann U87 atau AKG C
414 B-ULS sering akan digunakan. If recording a featured 'solo', the
instrumentalist is treated similarly to a vocalist—the microphone may be chosen
as much for its desirable colorations as for its clarity, warmth, headroom, lack of
distortion, etc. Jika rekaman fitur 'solo', pemain musik ini diperlakukan sama
dengan orang-mikrofon vokalis dapat dipilih sebagai banyak untuk colorations
diinginkan sebagai untuk kejelasan nya, kehangatan, headroom, kurangnya
distorsi, dll
o Miking Piano - Acoustic piano is treated in several different ways, depending on
the style of music and the sound quality desired. Miking Piano - piano akustik
diperlakukan dengan cara yang berbeda, tergantung pada gaya musik dan
kualitas suara yang diinginkan.
 For solo piano or classical music , the piano is usually miked from a
considerable distance, with careful attention paid to the quality of room
acoustics and the degree to which the microphones pick up the ambient
sound of the room compared to the more direct sound of the piano.
Untuk piano solo atau musik klasik, piano biasanya miked dari jarak
yang cukup, dengan perhatian yang dibayarkan kepada kualitas ruang
akustik dan derajat yang mengambil mikrofon suara ambient ruangan
dibandingkan dengan suara langsung lebih dari piano. Often an XY
stereo pair of condenser mics will be used. Seringkali sepasang XY
stereo dari mic kondensor akan digunakan.
 For rock, pop or jazz piano in a group , the piano will usually be miked
much closer, often with the lid closed and the piano isolated from the
room sound with sound-absorbing blankets. For a robust, rich sound
choose large diaphragm condenser mics; for a brighter, clear sound
choose small diaphragm condenser mics. Untuk rock, pop atau jazz
piano di kelompok, piano biasanya akan miked lebih dekat, sering
dengan tutupnya tertutup dan piano terisolasi dari suara ruangan dengan
suara-menyerap selimut. Untuk, kuat suara kaya memilih besar
diafragma mic kondensor , karena sebuah terang, suara jelas memilih
mic kondensor diafragma kecil.

 Miking the Drum-Set - For rock and pop, the various pieces of the drumset are miked
individually. Miking Drum-Set - Untuk rock dan pop, berbagai potongan set drum adalah
miked individual. This allows greater freedom in the mixdown phase to alter the sound to
taste. Hal ini memungkinkan kebebasan lebih besar dalam tahap mixdown untuk
mengubah suara untuk rasa.
o Snare Drum - The most common technique is to place a Shure SM57 so that it
picks up the sound from the batter (top) head. Snare Drum - yang umum teknik
yang paling adalah tempat Shure SM57 sehingga mengambil suara dari adonan
(atas) kepala. Sometimes a second microphone is placed underneath the drum
to pick up the sound of the snare wires. Kadang-kadang mikrofon kedua
ditempatkan di bawah drum untuk mengambil suara dari kabel snare. The output
from this microphone may need to be reversed in polarity so as not to introduce
phase cancellations with the signal from the top snare mic. Output dari mikrofon
ini mungkin perlu di polaritas terbalik agar tidak memperkenalkan pembatalan
fasa dengan sinyal dari mic snare atas.
o Kick Drum - Depending on the sound of the kick drum itself, a large diaphragm
dynamic mic such as an EV RE20 may be placed close to the center of the front
head, or inside the drum (if the front head has a hole in it or has been removed).
Kick Drum - Tergantung pada suara kick drum itu sendiri, mic dinamis diafragma
besar seperti EV RE20 dapat ditempatkan dekat dengan pusat kepala depan,
atau di dalam drum (jika kepala depan memiliki lubang di dalamnya atau telah
dihapus). Experimentation with placement will be necessary to achieve the
desired sound. Percobaan dengan penempatan akan diperlukan untuk mencapai
suara yang diinginkan.
o Cymbals - In most cases a stereo pair of condenser microphones will be placed
at least two feet above the kit to capture the sound of the cymbals (and the
overall sound of the drumset). Where it is desired to capture the sound of the
tom-toms with the overhead mic pair, it is usually best to use large diaphragm
condenser microphones for the task (the AKG C 414 B-ULS works well here).
Cymbal - Dalam banyak kasus sepasang stereo mikrofon kondensor akan
ditempatkan setidaknya dua meter di atas kit untuk menangkap suara cymbal
(dan suara secara keseluruhan set drum itu). Di mana diinginkan untuk
menangkap suara tom- tom dengan pasangan mic overhead, biasanya terbaik
untuk menggunakan mikrofon kondensor diafragma besar untuk tugas (AKG C
414 B-ULS bekerja dengan baik di sini). If the tom-toms will be close-miked, it is
usually best to use small diaphragm condenser mics so that the low mids don't
build up to an unusable degree. Jika tom-tom akan menutup-miked, biasanya
terbaik untuk menggunakan diafragma kecil mic kondensor sehingga MID rendah
tidak membangun hingga gelar tidak dapat digunakan. Suitable small diaphragm
condenser mics include the AKG C1000S , Audio Technica AT-4041 ,
Neumann KM-184 and Oktava MC012 . kecil diafragma mic kondensor Cocok
termasuk C1000S AKG, Audio Technica AT-4041, Neumann-KM 184 dan
Oktava MC012.
o Tom-Toms - If desired, the individual tom-toms can be close-miked with large
diaphragm dynamic microphones such as the Sennheisser 421 . Tom-Toms -
Jika diinginkan, individu-tom tom bisa dekat-miked dengan diafragma besar
mikrofon dinamis seperti Sennheisser 421. Small, clip-on condenser mics are
also used (such as the Shure Beta 98 ). Kecil, klip-on mic kondensor juga
digunakan (seperti Shure Beta 98). Take care to place the microphones so that
they will not cause phase cancellations or introduce excessive 'bleed' between
tracks. Berhati-hatilah untuk menempatkan mikrofon sehingga mereka tidak akan
menyebabkan pembatalan fase atau memperkenalkan berlebihan 'berdarah'
antara trek.
o The Old-Fashioned Way - In the 1950s and '60s, drumsets were often miked
with only two microphones, one a couple of feet or so in front of the kit, the other
a couple of feet overhead and pointed at the snare drum. Ribbon mics like the
RCA BX-77 or Coles 4038 were often used, as well as the newer large
diaphragm condenser mics like the Neumann U67 . While you will not get a
stereo spread with this setup, you can get a very accurate picture of the acoustic
sound of the drumset. This can be a very effective technique for making live
recordings of jazz groups. The Old-fashioned Way - Pada tahun 1950-an dan
60-an, drumsets sering miked dengan hanya dua mikrofon, satu dua kaki atau
lebih di depan kit, pasangan kaki yang lain overhead dan menunjuk pada snare
drum. Ribbon mic seperti RCA BX-77 atau 4038 Coles sering digunakan, serta
mic kondensor besar diafragma yang lebih baru seperti Neumann U67.
Meskipun Anda tidak akan mendapatkan menyebar stereo dengan setup ini,
Anda bisa mendapatkan gambaran yang sangat akurat dari akustik suara set
drum. Hal ini bisa menjadi teknik yang sangat efektif untuk membuat rekaman
live dari kelompok musik jazz.
IF YOU MUST CHOOSE ONLY ONE MICROPHONE...
JIKA ANDA HARUS MEMILIH HANYA SATU
mikrofon ...
If you are recording your parts one at a time, overdubbing track by track in order to build up your
production, you may be able to get away with only one microphone. Jika Anda merekam bagian Anda
satu per satu, overdub lagu oleh trek dalam urutan untuk membangun produksi Anda, Anda mungkin
dapat lolos dengan hanya satu mikrofon. As you can tell from the information you've just read, there really
isn't one microphone that will be best for all the instruments you may need to record, in addition to your
vocals. Seperti yang dapat Anda kirim dari informasi yang Anda baru saja membaca, sebenarnya tidak
ada satu mikrofon yang akan terbaik untuk semua instrumen Anda mungkin perlu untuk merekam, selain
vokal Anda.

In order to make the decision easier, you will need to prioritize. Untuk membuat keputusan lebih mudah,
Anda harus memprioritaskan. Usually the vocal is the single most important element in the mix. Biasanya
vokal adalah elemen yang paling penting dalam campuran. Therefore, it's probably best to get a
microphone that complements the vocals. Usually this will be a large-diaphragm condenser microphone
(see Condenser Microphones , above). If you can afford a multi-pattern mic like the AKG C 414 B-ULS or
the Neumann U87ai, you will have more flexibility in choosing the sound that best fits the source. Oleh
karena itu, mungkin lebih baik untuk mendapatkan mikrofon yang melengkapi vokal lihat. Biasanya ini
akan-diafragma kondensor besar mikrofon ( Kondensor Mikropon , di atas). Jika Anda dapat membeli-
pola mic multi seperti C AKG 414 B ULS atau yang U87ai Neumann, Anda akan lebih banyak fleksibilitas
dalam memilih suara yang paling cocok sumbernya. However, a fairly neutral sounding cardioid-only
condenser mic can work well on a wide variety of sound sources. Namun, hanya netral cardioid mic
kondensor terdengar cukup dapat bekerja dengan baik pada berbagai sumber suara. Be sure to
experiment with mic placement to get the best results. Pastikan untuk bereksperimen dengan
penempatan mic untuk mendapatkan hasil terbaik.

THE '4-TO-1' RULE ATAS '4-ATAS-1 'ATURAN


When placing cardioid-patterned microphones on a stage or in the studio, remember the 4-to-1 rule—
each microphone should be at least four times as far from the next one as it is from the sound source.
Ketika menempatkan mikrofon cardioid-pola di atas panggung atau di studio, mengingat 4-ke-1 aturan-
mikrofon masing-masing harus setidaknya empat kali lebih jauh dari yang berikutnya karena dari sumber
suara. For example, let's say you have a saxophone player and a vocalist standing next to eachother on a
stage. Let's now assume that the vocalist will be singing up to six inches away from her microphone, and
the saxophonist will be playing up to a foot away from his mic. Sebagai contoh, katakanlah Anda memiliki
pemain saksofon dan berdiri vokalis samping eachother di atas panggung. Sekarang mari kita asumsikan
bahwa vokalis akan bernyanyi hingga enam inci dari mikrofon, dan pemain saksofon akan bermain
sampai setengah meter dari mic nya. Since the maximum distance between the sound source (the
vocalist and the saxophonist) and their respective microphones will be one foot, the 4-to-1 rule dictates
that the two microphones (and the two musicians) should be placed no less than four feet from eachother.
Karena jarak maksimum antara sumber suara (vokalis dan pemain saksofon) dan mikrofon masing-
masing akan menjadi salah satu kaki, yang-ke-1 aturan 4 menyatakan bahwa dua mikrofon (dan dua
musisi) harus ditempatkan tidak kurang dari empat kaki dari eachother. Placing the microphones any
closer together will likely result in excessive off-axis bleed from one mic to the other, resulting in nasty
sounding comb-filter effects when you mix the sounds together. Menempatkan mikrofon lebih dekat
bersama-sama mungkin akan mengakibatkan off axis berlebihan-pendarahan dari satu mic yang lain,
sehingga efek buruk sisir-filter terdengar bila Anda mencampur suara bersama-sama. When using
microphones with wider patterns, you will need to keep them further apart. Ketika mikrofon menggunakan
dengan pola yang lebih luas, Anda akan perlu untuk membuat mereka lebih jauh terpisah.

back to top kembali ke atas

Back to the Table of Contents Kembali ke Daftar Isi

This page looks best when viewed with Netscape 3.0 or higher, or Microsoft Internet Explorer 2.0 or higher Halaman ini terlihat terbaik jika
dilihat dengan Netscape 3.0 atau yang lebih tinggi, atau Microsoft Internet Explorer 2.0 atau lebih tinggi

Yup, namanya LPDK. klik aja www.lpdk.org


Alamat :
Studio 21, Jl. Kelapa Kopyor Raya Q1 No:5,
Kelapa Gading Permai,
Jakarta 14240

Telp. (021) 4525685


Fax (021) 4529237 atau 45845287
SMS : 08561116279

Blue bird microphone

You might also like