Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Ilmu politik dan Ilmu hukum secara umum memiliki hubungan secara erat,
terutama di Negara barat ilmu hukum erat hubungannya dengan ilmu politik, karena
mengatur dan melaksanakan undang-undang (law enforcement) merupakan salah satu
kewajiban Negara yang penting. Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya
meneropong Negara ialah hukum tata Negara dan ilmu Negara. Namun bagaimanakah
hubungan antara ilmu politik dengan Hukum administrasi Negara ? karena jika dilihat
hubungan antara ilmu politik dengan hukum tata Negara yang sangat dekat maka ilmu
politik pun ada keterkaitan dengan hukum administrasi Negara karena Hukum
administrasi Negara dan Hukum tata Negara tidak dapat dipisahkan antara yang satu
dengan yang lainnya. Karena secara sederhana dapat dikatakan Hukum tata Negara
pada pokoknya mengatur pembagian kewenangan antara lembaga Negara, termasuk
lembaga eksekutif, di suatu Negara.
Hukum administrasi Negara mengatur cara kekuasaan eksekutif melaksanakan
fungsi dan kewenangannya sehari-hari. Secara singkat dapat dikatakan pembahasan
Hukum tata Negara berhenti pada saat kewenangan yang diberikan oleh undang-
undang dasar diterima oleh lembaga-lembaga Negara termasuk lembaga
eksekutif(pemerintah). Sementara itu, pembahasan Hukum Administrasi Negara
dimulai pada saat kewenangan itu dilaksanakan secara efektif oleh pemerintah. Maka
itu hubungan antara Ilmu politik dan Hukum administrasi Negara pun pasti dekat
dikarenakan antara hukum administrasi Negara yang mengatur tentang bagaimana
lembaga Negara tersebut melaksanakan peranannya dan Ilmu politik pun melihat
pengambilan keputusan(decision making) dan kebijakan (policy) sebagai konsep-
konsep pokok dari ilmu politik itu sendiri, maka itu kami dalam makalah ini mencoba
mengupas hubungan antara ilmu politik dengan hukum administrasi Negara yang
dimulai dengan mendeskripsikan apa yang dikenal dengan ilmu politik dan hukum
administrasi Negara itu sendiri.
II. Pokok Permasalahan
Pokok – pokok permasalahan yang akan diangkat di dalam makalah ini adalah :
1. Definisi ilmu politik
- konsep-konsep ilmu politik
- bidang-bidang ilmu politik
2. Definisi Hukum Administrasi Negara
- Tempat Hukum Administrasi Negara di Hukum nasional
- Ruang lingkup Hukum Administrasi Negara
3. Hubungan antara Ilmu Politik dengan Hukum Administrasi Negara
BAB II
ISI
Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani ”polis” yang berarti kota
yang berstatus negara. Secara umum istilah politik dapat diartikan berbagai macam
kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari
sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Menurut Miriam Budiardjo ilmu
politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik
adaklah usaha menggapai kehidupan yang baik.1 Di Indonesia kita teringat pepatah
gemah ripah loh jinawi. Orang yunani kuno terutama plato dan aristoteles
menamakannya sebagai en dam onia atau the good life. Sejak dahulu kala ilmu
politik dianggap penting karena di dalam masyarakat keterbatasan akan pemenuhan
kebutuhan dari masyarakat yang banyak memerlukan suatu cara distribusi sumber
daya yang baik agar semua masyarakat dapat merasa bahagia dan puas. Ini adalah
yang dinamakan politik. Pemikiran mengenai politik (politics) di dunia barat banyak
dipengaruhi oleh filsuf yunani kuno abad ke-5 sebelum masehi. Filsuf seperti plato
dan aristoteles menganggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat
politik (polity) yang terbaik. Di dalam polity semacam itu manusia akan hidup
bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa
kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam suasana moralitas yang tinggi.
Pandangan normative ini berlangsung sampai abad ke – 19.
Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normati itu telah terdesak oleh
definisi-definisi lain yang lebih menekankan pada upaya untuk mencapai masyarakat
yang baik, seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai, dan
sebagainya. Namun demikian, pengertian politik sebagai usaha untuk mencapai suatu
masyarakat yang lebih baik daripada yang dihadapinya, atau yang disebut Peter
Merki2 : “ politik dalam bentuk yang paling baik adalah usaha mencapaiu suatu
1
Prof. Miriam Budiardjo, dasar-dasar ilmu politik ( Jakarta : PT. Ikrar mandiri abadi, edisi revisi 2008),
hlm 13.
2
Peter H Merki, continuity and Change (New York: Harper and Row, 1967), hlm 13.
tatanan sosial yang baik dan berkeadilan” menilik kepada hal tersebut tentu perlu
disadari bahwa persepsi mengenai baik dan adil dipengaruhi oleh nilai-nilai serta
ideology masing-masing dan zaman yang bersangkutan.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah usaha untuk
menentukan peraturan- peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga,
untuk membawa masyarakat kearah kehidupan bersama yang harmonis.
Usaha untuk menggapai kehidupan yang baik ini menyangkut bermacam-
macam kegiatan yang antara lain menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem,
serta cara –cara melaksanakan tujuan itu. Masyarakat mengambil keputusan mengenai
apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu dan hal ini menyengkut pilihan
antara beberapa alternative serta urutan prioritas dari tujuan-tujuan yang telah
ditentukan itu.
Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang
menyangkut pengaturan dan alokasi (allocation) dari sumber daya alam, perlu
dimiliki kekuasaan (power) serta wewenang (authority). Kekuasaan ini diperlukan
baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin
timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakainya dapat bersifat persuasi
(meyakinkan) dqan jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa unsur paksaan,
kebijakan ini hanya merupakan perumusan keinginan (statement of intent) belaka.
Akan tetapi, kegiatan- kegiatan ini dapt menimbulkan konflik karena nilai-nilai
(baik yang materiil maupun yang mental) yang dikejar biasanya langka sifatnya. Di
pihak lain, di Negara demokrasi, kegiatan ini juga memerlukan kerja sama karena
kehidupan manusia bersifat kolektif. Dalam rangka ini politik pada dasarnya dapat
dilihat sebagai usaha penyelesaian konflik (conflict resolution) atau konsensus
(consensus).
Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :
a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara,
tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan
warga negaranya dan hubungan antar Negara.
b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu
kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup,
dan hasil dari kekuasaan itu.
c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari
kelakuan politik dalam sistem politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan,
kepentingan dan kebijakan.
Hukum administrasi Negara merupakan cabang ilmu hukum yang berkaitan dengan
aktivitas kekuasaan eksekutif (pemerintah) suatu Negara. Berdasarkan hal tersebut
maka ada beberapa pakar hukum yang menyatakan oleh karena Hukum Administrasi
Negara mengatur kekuasaan Eksekutif, hukum Administrasi Negara merupakan
bagian dari hukum tata Negara.
Sebenarnya secara sederhana dapat dikatakan Hukum Tata Negara pada pokoknya
mengatur pembagian kewenangan antara lembaga Negara, termasuk lembaga
eksekutif di suatu Negara. Sementara itu Hukum Administrasi Negara mengatur cara
kekuasan eksekutif melaksanakan fungsi dan kewenangannya sehari-hari. Secara
singkat dapat dikatakan pembahasan Hukum Tata Negara berhenti pada saat
kewenangan yang diberikan oleh undang-undang dasar diterima oleh lembaga-
lembaga Negara termasuk lembaga eksekutif (pemerintah). Sementara itu,
pembahasan Hukum Administrasi Negara dimulai pada saat kewenangan itu
dilaksanakann secara efektif oleh pemerintah. 5
4
Prof. Safri Nugraha. Dkk., Hukum Administrasi Negara,( Depok: Badan penerbit Fakultas Hukum
UI,2007) hlm. 2
5
Ibid., hlm 7-8
Isi dan ruang lingkup Hukum Administrasi Negara menurut Van Vallen Hoven
dalam bukunya yang berjudul : “Omtrek van het administratiefrecht”, memberikan
skema tentang hukum administrasi Negara didalam kerangka hukum seluruhnya
sebagai berikut :
a. Hukum Tata Negara/Staatsrecht meliputi:
1. Pemerintah/Bestuur
2. Peradilan/Rechtspraak
3. Polisi/Politie
4. Perundang-undangan/Regeling
b. Hukum Perdata / Burgerlijk
c. Hukum Pidana/ Strafrecht
Hukum Administarsi Negara/ administratief recht yang meliputi :
1. Hukum Pemerintah / Bestuur recht
2. Hukum Peradilan yang mel;iputi :
i. Hukum Acara Pidana
ii. Hukum Acara Perdata
iii. HukumPeradilan Administrasi Negara
3. Hukum Kepolisian
4. Hukum Proses Perundang-undangan / Regelaarsrecht.
Dilihat dari definisi antara Ilmu politik dan Hukum Administrasi Negara yang telah
dijabarkan di atas kita secara sekilas dapat mengaitkan antara keduanya. Karena jika
kita menilik kepada konsep-konsep pokok yang digunakan oleh para sarjana ilmu
politik untuk melihat ilmu politik itu sendiri yaitu : Negara, Kekuasaan, Pengambilan
Keputusan, kebijakan Umum, dan pembagian atau alokasi kesemuanya itu erat
dengan Hukum Administrasi Negara, aktifitas Administrasi Negara merupakan
Subjek di dalam Hukum Administrasi Negara, dengan kata lain konsep pokok Negara
di Dalam Ilmu politik perbuatannya(yang dilakukan oleh Negara) merupakan bagian
dari Objek kajian dari Hukum Administrasi Negara, kemudian Kekuasan yang di
dalam ilmu politik didefinisikan sebagai kemampuan seseorang atau suatu kelompok
untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan
para pelaku, di dalam Hukum Administrasi Negara kekuasaan tersebut
dikejawantahkan ke dalam Kewenangan dan Hak Administrator untuk melaksanakan
proses Administrasi Negara itu sendiri. Sedangkan jika kita lihat kepada konsep
lainnya dalam ilmu politik yaitu Pengambilan keputusan, merupakan salah satu objek
kajian dari Hukum Administrasi Negara itu sendiri, karena dapat dikatakan secara
sederhana bahwa tujuan dari Hukum Administrasi Negara adalah bagaimana
pengambilan keputusan oleh Administrator ( dalam hal ini pemerintah) dapat
mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan dari warga negaranya, dan pada akhirnya
tercipta good governance .7kemudian kita melihat kepada konsep yang lain di dalam
Ilmu politik yaitu Kebijakan publik yang memiliki definisi kumpulan keputusan yang
diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan
cara untuk mencapai tujuan itu. Di dalam Hukum Administrasi Negara dikenal pula
Istilah seperti ini yaitu yang termasuk ke dalam Hukum Administrasi Negara
Heteronom jika yang dimaksudkan adalah kebijakan publik yang dibuat oleh
7
Governance: adalah proses pembuatan keputusan dan proses bgmn keputusan tsb diimplementasikan
di berbagai tingkat Pemerintahan (Prof.Safri Nugraha). Pemerintah adalah salah satu pelaku dari
governance.
Good Governance : proses pembuatn keputusan dan proses bagaimana keputusan itu dilaksanakan
dengan mengadopsi 8 karakteristik (participation,concensus oriented, accountable, transparency,
responsive, effective dan efficient, equity dan follows the rule of law).
Lembaga Legislatif yang mana dengan adanya kebijakan tersebut akan terbentuk
suatu lembaga di dalam pemerintahan (dalam hal ini pada saat pembentukan lembaga
masuk kepada konteks Hukum Tata Negara) kemudian bilamana kebijakan tersebut
mengatur apa-apa yang menjadi wewenang, hak, kewajiban, dan tanggung jawab
lembaga tersebut maka hal tersebut dapat dikatakan sudah masuk ke dalam ruang
lingkup Hukum Administrasi Negara, sedangkan jika yang mengeluarkan kebijakan
publik tersebut adalah lembaga-lembaga yang sudah diberi kewenangan sebelumnya
oleh Undang-undang( yang sebenarnya lahir juga dari adanya proses politik) maka hal
tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup Hukum Administrasi Negara secara
Otonom. Jadi jika kita lihat dan membandingkan antara Konsep-konsep pokok yang
ada di dalam Ilmu politik jelas sangat berkaitan dengan Hukum Administrasi Negara.
Jika dilihat secara proses bagaimana suatu Lembaga Negara terbentuk dan
mempunyai kewenangan, Hak, tangung jawab, dan kewajiban sehingga Hukum
Administrasi Negara dapat berada dalam ruang lingkup tersebut hal itu dimulai
dengan proses politik di legislative yang dengan saling merencanakan pembentukan
lembaga tersebut dengan saling mengeluarkan argument-argumen politiknya sehingga
bagaimana tujuan utama dari masing – masing perwakilan yang merepresentasikan
sekian banyak warga Negara dapat tercapai dengan proses saling mengeluarkan
argument politik tersebut. Kemudian dari proses tersebut dapat terbentuk lembaga
Negara atau dengan kata lain Administrator atau paling tidak mengubah kewenangan,
hak, kewajiban , ataupun tanggung jawab Administrator yang sudah ada. Dengan
melihat kepada penjelasan di atas dapat dikatakan antara Ilmu politik dan Hukum
administrasi 15egara sangat berkaitan karena yang menjadi objek kajian Ilmu politik
adalah merupakan bagian-bagian yang vital dibahas di dalam hukum administrasi
Negara. Akan tetapi kita jangan tercebur ke dalam kerancuan antara Ilmu politik dan
Hukum Administrasi Negara seyogyanya kedua hal tersebut memang berbeda dan
dapat diartikan secara terpisah. Ilmu politik ibarat sopir yang mengarahkan kemana
mobil yang kita ibaratkan sebagai kekuasaan dari Administrator agar dapat melintasi
jalan kearah tujuan dengan selamat yang dapat kita jadikan sebagai bahan
pertimbangan akan tujuan tercapainya good governance di Hukum Administrasi
Negara.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Ilmu politik sebagai Ilmu yang mengkaji kekuasaan sebagai salah satu
kajiannya, adalah sangat relevan dengan Hukum Administrasi Negara. Hal
ini disebabkan karena melalui aturan-aturan hukum Administrasi Negara
dapat dicegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan ( detournament du
Pouvoir) atau penyalahgunaan hak di mana kedua konsep ini adalah materi
dari Hukum Administrasi Negara, disinilah salah satu kaitan antara kedua
ilmu ini.
2. Ilmu politik berkaitan dengan adanya Hukum Administrasi Negara
Heteronom yang mana landasan dari adanya wewenang dari administrator
lahir dari proses politik ( kebijakan publik) yang mana kebijakan publik
merupakan salah satu konsep pokok di dalam Ilmu politik.
3. Karena banyaknya konsep-konsep pokok di dalam Ilmu politik yang
berhubungan erat dengan Hukum Administrasi Negara maka jika tidk
diperhatikan dengan serius maka akan dapat terjadi kerancuan akan yang
mana Ilmu politik dan Hukum administrasi Negara
2. SARAN
Ilmu politik jika ditelaah dan dipergunakan baik maka dapat membimbing Hukum
Admnistrasi Negara kearah yang baik yaitu terwujudnya good governance di
Indonesia, akan tetapi jika kita terlarut dalam pembahasan konsep-konsep ilmu politik
dan Hukum Administrasi Negara tanpa kembali lagi ke esensi awal dari masing-
masing ilmu tersebut maka kita dapat terlibat ke dalam kerancuan antara pembatasan
ilmu politik dan Administrasi Negara.