Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Unit Stroke, dimana salah satu kegiatan dari MAKP tersebut adalah pemberian pendidikan
kesehatan sebagai kebutuhan pasien pada saat dirawat ataupun saat sudah pulang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari MAKP dapat diterapkan di
Ruang Flamboyan RSD Bapelkes Jombang.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Memenuhi kebutuhan pasien terhadap pengetahuan
2) Menerapkan MAKP dalam hal Pendidikan kesehatan
3) Meningkatkan integritas perawat menuju profesionalisme.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien
1) Tercapainya kepuasan pasien dalam pemberian asuhan keperawatan MAKP
2) Pasien mendapatkan peningkatan pengetahuan
1.3.2 Bagi Perawat
1) Tercapainya kepuasan kerja perawat
2) Meningkatkan ketrampilan perawat dalam penerapan pendidikan
kesehatan
3) Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
4) Meningkatkan pemahaman perawat dalam penerapan MAKP secara
optimal
1.3.3 Bagi Rumah Sakit
1) Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat memodifikasi
MAKP yang akan dilaksanakan
2) Meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam pemberian pendidikan kesehatan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
individu beradaptasi dengan penyakitnya, mencegah komplikasi dan mematuhi program terapi
serta belajar mengatasi masalah ketika menghadapi situasi yang baru ( Brunner & Suddarth,
2002 )
Menurut Azrul Azwar dalam Nasrul Effendi tahun 1996 pendidikan kesehatan adalah
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga bisa dan mau melakukan
pemeliharaan dan perbaikan kesehatan yang memerlukan pengertian klien. Pendidikan kesehatan
diartikan sebagai pendekatan untuk mengajarkan perilaku masalah kesehatan yang lalu, sekarang
Bila dilihat dari berbagai pengertian diatas, maka tujuan pendidikan kesehatan yang
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya
3
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yang sesuai dengan
konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga menurunkan angka kesakitan dan
kematian
2.3.Tempat penyelengaraan
sakit, puskesmas, klinik, rumah bersalin dan sebagainya. Penyuluhan dapat dilakukan secara
penyakit dan sebagainya, dapat juga dilakukan secara tidak langsung misalnya melalui poster,
Ruang lingkup penyuluhan kesehatan meliputi tiga aspek yaitu sasaran penyuluhan ,
dijadikan subjek dan objek perubahan perilaku sehingga diharapkan mampu memahami,
menghayati dan melaksanakan cara hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan pendidikan kesehatan,
diantaranya:
1. Tingkat pendidikan
3. Adat istiadat
4. Kepercayaan masyarakat
4
2.6. Materi/ pesan
keperawatan sehingga materi dapat dirasakan secara langsung manfaatnya. Materi yang
disampaikan sebaiknya:
sasaran
mempermudah pengertian
2.7. Metoda
komunikasi dua arah antara penyuluh dan sasaran sehingga pesan akan lebih jelas dan
mudah dipahami. Dari berbagai macam metoda tersebut dikelompokkan dalam dua
Dalam metoda ini orang yang aktif adalah yang melakukan penyuluhan kesehatan
sedangkan sasaran bersikap pasif dan tidak diberikan kesempatan untuk ikut serta
bersifat satu arah (one way method), yang termasuk metoda ini adalah:
5
2. Secara tidak langsung: poster, media
sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar dengan demikian terbinalah
komunikasi dua arah antara pemberi pesan dan penerima pesan ( two way method ). Yang
1. Langsung
2. Tidak langsung
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tehadap berhasil atau tidaknya duatu
1. Kurang persiapan
dijelaskan
6
6. Penyampaian materi yang monoton sehingga
membosankan
1. Tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit mencerna pesan yang disampaikan
diubah
perilaku
pemahaman sasaran
sasaran
7
Penyuluhan metode ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan
suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga
terbatas
(Efendy, 1999)
Menurut Notoatmodjo (1998), penyuluhan metode ceramah baik bagi sasaran dengan
semua jenis pendidikan, baik itu pendidikan rendah maupun tinggi. Untuk melakukan
penyuluhan dengan metode ceramah, ada hal-hal yang harus dipersiapkan, yaitu :
mempelajari materi secara sistematis dan menyiapkan alat – alat bantu dalam
menyampaikan materi seperti satuan acara penyuluhan, media / alat bantu penyuluhan.
a. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak bersifat ragu-ragu ataupun gelisah
8
d. Berdiri didepan (ditengah), jangan duduk
Menurut Efendy (1999) ada beberapa tahap yang harus dilakukan, antara lain :
Merupakan tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian materi.
Pada tahap ini pendidik menjelaskan secara singkat dalam waktu 5 – 10 menit tentang
Merupakan tahap utama dalam proses belajar mengajar. Dalam tahap ini perlu
disampaikan tentang uraian (explanation ) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal,
dan contoh yang praktis dan konkrit dari uraian yang masih bersifat abstrak
Tahap ini merupakan tahap kahir dari suatu pengajaran. Tahap ini meliputi ;
c. Tindak lanjut, berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan klien selanjutnya
9
Menurut Notoatmodjo (1998), penilaian suatu ceramah akan terlihat baik, jika :
a. Ada respon dari peserta ceramah atau dapat pula dengan banyaknya pertanyaan
c. Adanya usul atau minat peserta untuk mendapat ceramah – ceramah lain sebagai
kelanjutan
2.10.3. Penilaian dengan menggunakan metode pre test dan post test.
Yaitu penilaian yang dilakukan dengan cara menyebarkan angket sebelum dan
setelah dilakukan penyuluhan. Dari hasil angket tersebut dilakukan perbandingan hasil
test tersebut. Dari perbedaan hasil angket tersebut dapat diketahui pakah ada perubahan
ataukah tidak ada perubahan terhadap hasil angket pertama dengan hasil angket yang
Dalam penyampaian materi melalui metode ceramah, alat yang dapat digunakan
antara lain ;
1. Leaflet
2. Poster
Pesan singkat dalm bentuk gambar, dengan tujuan untuk mempengaruhi seseorang
atau kelompok agar tertarik pada obyek atau materi yang diinformasikan
3. Flip Chart
10
Alat peraga yang menyerupai album gambar. Biasanya terdiri dari lembaran –
4. Flash Card
bisa dibuat dengan tangan taua dicetak dari foto – foto. Keterangan tentang
5. Flannel Graph
belakangnya dilapisi kertas amril ( ampelas), guntingan kertas yang sudah dilapisi
tersebut dapat ditempelkan diatas papan yang dilapisi kain flanel (Flanel board)
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PKRS
4. Penyuluh :
1. Slamet Mujiono
2. Hadi Purwanto
3. Sri ratna S
11
4. Ninik Sulistiyani
3.2 Pengorganisasian
1. Pembimbing Ruangan
Mukhibi, S.Kep.,Ns
Sudjono, Amd.Kep
Darsiyem, Amd.Kep.
2. Supervisor ( Team Manajemen) :
Anis Satus Syarifah, S.Kep ,Ns M.Kes
Rodiyah, S.Kep Ns
3.3 Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Pendidikan kesehatan sebagi bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan
MAKP sehingga dala praktiknya harus dilaksanakan secara kontinyu
4.2 Saran
1. Bagi Pasien
Diharapkan Tercapainya kepuasan pasien dalam pemberian asuhan keperawatan
MAKP dan pasien mendapatkan peningkatan pengetahuan
2. Bagi Perawat
Meningkatkan pemahaman tentang perlunya pendidikan kesehatan bagi perawat
3. Bagi rumah sakit
12
Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat
memodifikasi MAKP yang akan dilaksanakan dan Meningkatkan mutu pelayanan
khususnya dalam pemberian pendidikan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
13