Professional Documents
Culture Documents
RATING SCALE
( SKALA PENILAIAN )
A. Pengertian
Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk
Rating Scale adalah alat pengumpul data yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-
ciri tingkah laku/sifat yang harus dicatat secra bertingka (Bimo Walgito, 1987).
Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau sikap
adalah salah satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi
tentang sfat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara
bertingkat.
perilaku orang lain, yang berlangsung dalam bergaul dan berkomunikasi sosial dengan
menilai subyek tertentu pada masing-masing sifat atau sikap yang tercantum dalam
daftar. Penilaian itu dituangkan dalam bentuk penentuan gradasi antara sedikit sekali
dan banyak sekali atau antara tidak ada dan sangat ada.
Karena penilaian yang diberikan merupakan pendapat pribadi dari pengamat dan
bersifat subyektif, skala penilaian yang diisi oleh satu pengamat saja tidak berarti
untuk mendapatkan gambaran yang agak obyektif tentang orang yang dinilai.
Untuk itu dibutuhkan beberapa skala penilaian yang diisi oleh beberapa orang,
scale :
1. Pengamat membuat generalisasi mengenai sikap atau sifat seseorang karena bergaul
akrab dengan siswa yang harus dinilai atau karena sudah mempunyai pandangan
Yogyakarta memandang semua siswa yang berasal dari Jakarta sebagai orang yang
bermoral bejat dan berlaku kasar ( personal bias : error of severity ). Contoh lain
adalah guru yang bergaul akrab dengan siswa yang kebetulan kemenakannya
sendiri, menilai semua butir dalam daftar pada gradasi baik ( personal bias : error
of leniency ).
2. Pengamat tidak berani untuk memberikan penilaian sangat baik atau sangat kurang,
dan karena itu menilai suatu item dalam daftar pada gradasi cukupan (error of
central tendency ).
sikap atau sifat yang dinilai sangat baik atau sangat kurang, sehingga penilaiannya
terhadap item-item lain cenderung jatuh pula pada gradasi sangat baik atau sangat
kurang ( hallo effect ). Misalnya bila guru sudah mempunyai kesan negatif terhadap
4. Pengamat tidak menangkap maksud dari butir-butir dalam daftar dan kemudian
5. Pengamat kurang memisahkan jawaban terhadap butir yang satu dari jawaban
1. Skala Numerik/Kwantitatif
Pengamat memberikan tanda silang di garis pada tempat yang sesuai dengan gradasi
yang dipilih.
3. Daftar Cek.
Skala ini mempunyai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif dengan type
pilihan berganda ( multiple choice ). Pada masing-masing sifat atau sikap yang
harus dinilai, disajikan empat sampai lima pilihan dengan deskripsi singkat pada
1. Pada awal tahun ajaran mencari bantuan dari sejumlah guru dan tenaga bimbingan
yang berminat berpartisipasi dalam proyek ini dan bersedia menyisihkan waktu
untuk mengisi skala penilaian pada waktu tertentu, misalnya pada akhir catur wulan
2. Bersama dengan petugas bimbingan yang lain menyusun skala penilaian, dengan
mencantumkan kurang lebih 10 sifat atau sikap. Perumusan dan isi pada masing-
masing butir harus jelas, disertai deskripsi singkat pada gradasi-gradasi penilaian .
Sikap dan sifat harus terkandung dalam perilaku yang dapat diamati ( observabel ),
biasanya disajikan lima gradasi. Disediakan ruang untuk mencatat tanggal, nama
kesediaannya dengan berpartisipasi dalam proyek ini. Alat pengumpul data yang
mengisi skala penilaian khususnya personal bias, central tendency, hallo effect,
• Mengingatkan para pengamat supaya tidak memberikan jawaban pada butir yang
tidak dapat mereka amati karena tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Lebih
baik tidak menjawab dari pada memperkirakan saja. Oleh karena itu dalam
instrumen atau daftar item dapat disediakan ruang untuk menyatakan tidak sempat
mengamati.
4. Menjelang akhir caturwulan, atau akhir tahun ajaran, ahli bimbingan yang diserahi
5. Proyek semacam ini boleh dimulai setelah ada jaminan tentang partisipasi rekan-
rekan tenaga kependidikan, kemampuan dalam mengisi skala penilaian secara tepat
dan mengolah setiap set skala penilaian, serta manfaat bagi siswa-siswa yang
bersangkuatan.
2. Sifat atau sikap yang harus dinilai tidak dapat diamati atau diobservasi karena sifat
atau sikap kurang tertuang dalam bentuk tingkah laku yang memungkinkan untuk
3. Gradasi-gradasi pada masing-masing item dalam daftar tidak jelas, terlalu banyak
4. Dibutuhkan banyak waktu untuk mengisi skala penilaian, banyak siswa dan
2. Memudahkan observer, karena hanya tinggal memberi tanda- tanda tertentu pada
3. Observer tidak perlu memberikan evaluasi yang panjang lebar terhadap individu
yang diamati.