You are on page 1of 15

Oxbow lake atau danau tapal kuda merupakan danau dihasilkan bila sungai yang berkelok-kelok atau

sungai meander melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang
akhirnya membentuk danau tapal kuda. Oxbow lake terbentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat dari
erosi dan sedimentasi dari tanah disekitar sungai meander. Meander dapat didefinisikan sebagai aliran
sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah pembelokan lebih atau kurang 180%. Meander
merupakan bentuk aliran sungai pada daerah datar yang berliku-liku, baik datar karena endapan alluvial
atau karena peneplainisasi. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada
bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari
penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi
pengendapan.
Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan membentuk meander.
Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang
aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi
pengendapan.
Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan terjadi
secara berturut turut. Bagian belokan meander yang hampir bersentuhan karena perkembangan erosi
disebut neck. Akibat putusnya neck oleh trobosan aliran sungai dapat terbentuk danau oxbow lake atau
mort lake. Oxbow lake banyak ditemukan pada sungai. Sungai dewasa adalah sungai yang berliku-liku
dan mempunyai suatu dataran yang mudah untuk dilanda banjir. Jika peremajaan sungai terjadi maka
erosi sungai meander dapat meningkat kearah dalam dan terbentuk meander sungai dengan tebing
terjal, sungai seperti itu disebut incised atau ontrenched meander.
1. Teori terbentuknya meander
a) Menurut J.A Panne Koek
Terbentuknya meander ialah karena aanya reaksi yang wajar dari aliran sungai terhadap batu-batuan
yang relative homogen dan tidak begitu tahan terhadap erosi.
b) Menurut Ferrel
Bagaimanapun arah aliran sungai akan mengalami pengaruh dari pada reaksi bumi. Di permukaan bumi
semua arus mengalami pembelokan sebagai akibat dari rotasi bumi yaitu disebelah utara equator
membelok ke kiri.
Oleh karena hal ini, maka sungai yang sebetulnya hendak mengalir lurus terpaksa mengalami
pembelokan dan tebingnya yang sebelah mengalami erosi lebih besar daripada tebing yang lain. Apabila
sekali terjadi pembelokan maka belokan yang lain akan menyusul, hal ini disebabkan terjadi arus
helioceida yangb timbul pada waktu sungai arahnya berbelok.
2. Pengaruh erosi dan sedimentasi pada meander
Erosi ke samping (lateral) menyebabkan lembah bertambah lebar dan membentuk kelokan-kelokan.
Bentuk kelokan sungai yang khas dinamakan meander, yaitu kelokan sungai yang teratur berbentuk
setengah lingkaran, terdapat di bagian tengah dan hilir aliran sungai. Erosi vertical membuat lembah
bertambah dalam. Air terjun terbentuk jika erosi vertical mendapat hambatan di suatu tempat, misalnya
batuan yang keras, sementara batuan di tempat yang berdampingan di hilirnya lebih lunak. Erosi mudik
terjadi juga di air terjun. Erosi mudik di daerah mata air, menyebabkan sungai bertambah panjang ke
arah hulu.
Proses sedimentasi menghasilkan berbagai bentukan yang terletak di tengah lembah, dibagian dalam
kelokan atau meander, dan di muara sungai. Pengendapan di muara sungai akan membentuk delta,
apabila lautnya dangkal dan arusnya tidak terlalu kuat. Pengendapan di bagian tepi lembah terjadi pada
waktu banjir akan membentuk tanggul-tanggul alam dan dataran banjir. Dataran banjir merupakan
lahan yang baik untuk persawahan atau pertanian lahan kering.

bagaimana terjadinya yaw??

pembentukan meander dan oxbow lake

Belokan-belokan sungai ini akan bertambah lebar sehingga pada waktu air pasang, terdapat hubungan
langsung antara lingkaran yang satu dan lingkaran yang lain. Selama air pasang, terjadilah pengikisan
dan pemindahan material batuan di sepanjang lembah sungai. Akibatnya ketika air surut terputuslah
lingkaran-lingkaran dan terbentuklah cabang-cabang yang mati, serta danau-danau dan payau-payau
yang melengkung. Sungai-sungai besar seperti sungai indragiri dan sungai Musi di sumatera, sungai
Kapuas di Kalimantan, sungai Balim di Irian atau sungai Bengawan Solo di Jawa dengan jelas
memperlihatkan gejala-gejala di atas.

3. Macam-macam meander
meander dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu:
a) Meander mendalam
Meander mendalam adalah meander yang terjadinya disebabkan adanya erosi vertical dan erosi lateral,
sehingga erosinya melebab dan mendalam.
b) Meander berteras
Meander berteraas adalah meander yang terjadinya karena adanya pengangkatan yang bertingkat-
tingkat, sehingga pada tepi-tepi lembah pada sisi kiri dan kanan terjadai teras-teras yang bertingkat.
c) Meander lembah
Meander lembah adalah meander yang terdapat pada lembah yang sudah mencapai stadium dewasa,
ketika lebar dari meander lembah ini 20x lebar saluran.
d) Meander bebas
Meander bebas adalah meander yang jalur meandernya tidak tertentu. Meander ini terjadi pada sungai
yang sudah mencapai stadium tua dan banyak sekali bekas-bekas yang telah ditinggalkan.
e) Meander pengikisan
Meander pengikisan adalah meander yang terjadinya karena ada pengangkatan atau penurunan
permukaan laut( dapat juga dikatakan karena adanya perubahan gravitasi atau perubahan erosi basis)
sehingga akan mengakibatkan erosi vertical aktif lagi.
4. Meander dan bagian-bagiannya

Neck = bagian leher dari meander


Spur = bagian kepala dari meander
Undercut Slope= bagian dari lengkung meander
Slip Off slope = bagian lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi
Oxbow lake = bekas spur yang telah ditinggalkan dan sekarang berbentuk seperti danau
2. Formasi Oxbow Lake
• Awalnya sungai meander yang terbentuk aliran airnya relatif datar karena liku-liku yang ada belum
terlalu melengkung, sehingga arus air sungai masih pelan.

• Air mulai mengalir dengan kecepatan yang berbeda, ketika mengalir pada lekukan pada suatu sungai
kelok-kelok. Air yang melewati lekukan yang menjorok keluar (cut bank) akan menyebabkan terjadinya
erosi secara terus-menerus. Cut bank merupakan zone tanah yang tererosi oleh aliran sungai dalam
pembentukan meander. Sehingga erosi yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan cut
bank semakin melebar.

• Sementara itu, di sisi lekukan yang lain akan terjadi pengendapan yang menyebabkan terbentuknya
point bar. Point bar merupakan proses sedimentasi yang dominan di dalam alur sungai. Bentuk dan
ukuran point bar bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian
lengkung dalam (inner band) alur sungai.

• Dalam jangka waktu yang panjang, cut bank akan melebar ke arah luar dan juga point bar akan
melebar ke arah sungai karena pengendapan yang terus terjadi, sehingga akan terbentuk lekukan yang
semakin tajam.

• Lekukan tersebut lama-lama akan membentuk "neck" yaitu ujung dari lekukan yang seperti akan
terhubung dengan ujung lekukan yang lain.

• Selanjutnya, "neck" akan semakin menyempit karena proses erosi yang terus menerus. Jika terjadi
hujan, air akan mampu menggenangi "neck" tersebut, sehingga air hujan akan mampu mengerosi
lekukan tepi sungai yang kemudian akan mampu membentuk aliran sungai baru yang lebih lurus. Karena
hal tersebut air yang mengalir tidak lagi melewati lekukan tapi lebih memilih untuk mengalir pada
saluran yang lurus.

• Pemisahan yang akhirnya memotong (cut-off) "neck" dari sungai akan meninggalkan lekukan sungai
tersebut yang kemudian akan terbentuk oxbow lake. Air di dalam oxbow lake tidak lagi dialiri oleh air
sungai, sehingga debit air di dalam oxbow lake akan tetap. Dalam waktu yang lama air dalam danau
akan menjadi asam karena tidak ada sirkulasi air. Akhirnya oxbow lake seakan-akan membentuk seperti
kolam .

Dalam geometri, limas adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk segi-
n dan sisi-sisi tegak berbentuk segitiga.

Kerucut dapat disebut sebagai limas dengan alas berbentuk lingkaran.

Limas dengan alas berupa persegi disebut juga piramida.

Tabung (geometri)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk kegunaan lain dari Tabung, lihat Tabung (disambiguasi).
Sebuah tabung

Dalam geometri, tabung atau silinder adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh dua
buah lingkaran identik yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang mengelilingi kedua
lingkaran tersebut. Tabung memiliki 3 sisi dan 2 rusuk.

Kedua lingkaran disebut sebagai alas dan tutup tabung serta persegi panjang yang
menyelimutinya disebut sebagai selimut tabung.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Rumus tabung
o 1.1 Luas alas
o 1.2 Luas selimut
o 1.3 Luas permukaan
o 1.4 Volume
[sunting] Rumus tabung
[sunting] Luas alas

[sunting] Luas selimut

[sunting] Luas permukaan

  

[sunting] Volume

   

Kerucut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Sebuah kerucut dengan tinggi t dan garis pelukis s


Dalam geometri, kerucut adalah sebuah limas istimewa yang beralas lingkaran. Kerucut
memiliki 2 sisi dan 1 rusuk.

Sisi tegak kerucut tidak berupa segitiga tapi berupa bidang lengkung yang disebut selimut
kerucut.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Rumus kerucut
o 1.1 Luas alas
o 1.2 Luas selimut
o 1.3 Luas permukaan
o 1.4 Volume

[sunting] Rumus kerucut


[sunting] Luas alas

L = πr2

[sunting] Luas selimut

[sunting] Luas permukaan

  

= pi r^2 (s + r)Haryono Iwy (bicara) 16:47, 26 April 2011


(UTC)

[sunting] Volume

Bola (geometri)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa
diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Bangun bola
dengan jari-jari r
Untuk kegunaan lain dari Bola, lihat Bola (disambiguasi).

Dalam geometri, bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tak hingga lingkaran
berjari-jari sama panjang dan berpusat pada satu titik yang sama. Bola hanya memiliki 1 sisi.

[sunting] Rumus bola


[sunting] Luas permukaan

[sunting] Volume
a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1 ) Bank Sentral

Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai
wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal
yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

a) Tujuan Bank Indonesia

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara
berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah
di bidang perekonomian.

b ) Tugas Bank Indonesia

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia berwenang:

(a) menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi;

(b) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak
terbatas pada:

- operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing

- penetapan tingkat diskonto

- penetapan cadangan wajib minimun

- pengaturan kredit atau pembiayaan

Cara-cara pengendalian moneter dapat dilaksana-kan juga berdasarkan prinsip syariah.


Pelaksanaan ketentuan tersebut ditetapkan Peraturan Bank Indonesia.

(2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia
berwenang:

(a) melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran,

(b) mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang
kegiatannya.

Pelaksanaan kewenangan di atas ditetapkan dengan Peraturan Bank Indonesia.

(3) mengatur dan mengawasi bank

Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan
peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari
bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan
peraturan Bank Indonesia.

2 ) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh
bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank
umum sering disebut bank komersial (commercial bank).

Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama
antara lain:

a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan
tabungan;

b) memberikan kredit;

c) menerbitkan surat pengakuan utang;

d) memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu
sendiri;

e) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau
dengan pihak ketiga;
f) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan

g) melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga
yang tidak tercatat di bursa efek.

3 ) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank
konvensional (bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu:

a) menerima simpanan berupa giro,

b) mengikuti kliring,

c) melakukan kegiatan valuta asing,

d) melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini.

a) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.

b) Memberikan pinjaman kepada masyarakat.

c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.

b . Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank
milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.

1 ) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang
terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank
Jateng, dan sebagainya.

2 ) Bank Milik Swasta Nasional


Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank
Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.

3 ) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau
pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO
bank, City Bank, dan lain-lain.

c . Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

1 ) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa
yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.

Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya
menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan
dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk


menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro;
menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit
investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa
keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti
jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa
rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini
merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian
dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank
konvensional contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari
pada subbab sebelumnya.

2 ) Bank Syariah

Sekarang ini banyak berkembang bank syariah.

Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah
di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,
maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah
efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara
sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang
atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan
bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank
konvensional.

Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada  kesepakatan antara bank dengan nasabah
penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan
besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang
berlaku pada bank syariah.

a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan
hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi
bank syariah, bunga bank adalah riba.

Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh
masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini bank syariah sudah
tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia,
dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip
syariah. Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri.
Mutu dan Kualitas Bensin

Mutu dan Kualitas Bensin


Angka oktana suatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan
mutu bakar bensin tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan
ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu bensin harus mempunyai
mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien
dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya.

Setiap kendaraan mempunyai kebutuhan angka oktana tertentu. Kebutuhan


angka oktana kendaraan bermotor bensin tidak sama antara satu merek
dengan merek lainnnya atau antara satu tipe dengan tipe lainnya untuk
merek yang sama, tergantung pada perbandingan kompresi mesin dan
faktor-faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktana.
Pengujian kebutuhan angka oktana kendaraan bertujuan untuk mengetahui
tingkat angka oktana suatu kendaraan. Dengan diketahuinya kebutuhan
angka oktana suatu kendaraan, maka secra teknis dapat ditentukan level
angka oktana bensin yang akan digunakan untuk kendaraan tersebut.

Utk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sbg pembanding


yaitu isooktana dan n-heptana.Suatu campuran yg terdiri 80% isooktana
dan dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan 80.Jadi untuk melihat mutu
bensin yg baik, dilihat dari nilai oktannya. Semakin tinggi nilai oktannya,
mutu bensin semakin baik.

Bensin yang digunakan oleh suatu kendaraan harus mempunyai angka


oktana yang sesuai dengan kebutuhan angka oktana mesin kendaraan.
Angka oktana yang lebih rendaha dari kebutuhan angka oktana mesin
kendaraan akan menyebabkan terjadinya ketukan atau detonasi pada
mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin menimbulkan bunyi yang tidak
enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan.
Terjadinya ketukan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan
piston, katup-katup dan busi terlalu panas (overhead) Hal ini dapat
memperpendek umur mesin.

You might also like