Professional Documents
Culture Documents
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 12 ayat (4) dan Pasal 13 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun
2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang
Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 111 Tahun 2007;
Mengingat :…
- 2 -
8. Peraturan ...
- 3 -
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5 ...
- 5 -
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
b. Pemerintah Daerah.
Pasal 8 ...
- 7 -
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12 ...
- 8 -
Pasal 12
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2010
ttd.
ttd.
4. Perhubungan ...
- 2 -
Catatan ...
- 3 -
Catatan:
1. Bidang Usaha yang tertutup dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan nonkomersial seperti: penelitian dan pengembangan, dan mendapat persetujuan dari instansi yang
bertanggungjawab atas pembinaan bidang usaha tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka ketentuan sebagaimana termaksud dalam Lampiran I hanya
berlaku bagi bidang usaha yang tercantum dalam kolom bidang usaha tersebut.
ttd.
ttd.
4. Usaha ...
- 6 -
- Tanaman ...
- 7 -
- Industri ...
- 8 -
- Perkebunan ...
- 13 -
- Industri ...
- 15 -
- Perkebunan ...
- 17 -
- Perkebunan ...
- 18 -
Catatan:
2. Bidang ...
- 19 -
2. Bidang Kehutanan
9. Usaha ...
- 25 -
dan ...
- 26 -
Catatan:
9. Jasa ...
- 29 -
Catatan: ...
- 30 -
Catatan:
5. Bidang ....
- 31 -
5. Bidang Perindustrian
Persyaratan Uraian Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Keterangan
a b c d e f g h i j c d e
1. Industri penggaraman/ 10211 √ - - - - - - - - - - - - a. Dicadangkan untuk
pengeringan ikan dan biota perairan 10214 Usaha Mikro, Kecil,
lainnya dan industri pemindangan Menengah dan
ikan Koperasi
b. Kemitraan
2. Industri Makanan Olahan dari biji- 10391 √ - - - - - - - - - - - - c. Kepemilikan modal
bijian dan umbi-umbian, sagu, 10392 asing
melinjo dan kopra. 10792 d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
10793
f. Modal dalam negeri
10794 100%
3. Industri Pengupasan dan 10616 √ - - - - - - - - - - - - g. Kepemilikan modal
Pembersihan Umbi-umbian. asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
4. Gula Merah 10722 √ - - - - - - - - - - - - kepemilikan modal
asing
5. Industri pewarnaan benang dari 13122 √ - - - - - - - - - - - -
i. Modal dalam negeri
serat alam maupun serat buatan 100% dan perizinan
menjadi benang bermotif/celup, khusus
ikat, dengan alat yang digerakan j. Persyaratan kepemi-
tangan likan modal asing dan/
atau lokasi bagi
6. Industri Percetakan Kain Terutama 13133 √ - - - - - - - - - - - -
penanam modal dari
Motif Batik dan Tradisional negara-negara ASEAN
7. Industri ...
- 32 -
- Industri ...
- 33 -
- Industri ...
- 36 -
Perindustrian ...
- 42 -
2) Pembangunan ...
- 43 -
Catatan:
6. Bidang ...
- 44 -
6. Bidang Pertahanan
Persyaratan Uraian Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Keterangan
a b c d e f g h i j c d e
1. Industri Bahan Baku Untuk Bahan 20114 - - - - - - - √ - - Maksimal - Rekomendasi a. Dicadangkan untuk
Peledak (Amonium Nitrat) 49% dari Menteri Usaha Mikro, Kecil,
Pertahanan Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
2. Industri Bahan Peledak dan 20292 - - - - - - - √ - - Maksimal - Rekomendasi asing
Komponennya Untuk Keperluan 49% dari Menteri d. Lokasi tertentu
Industri Pertahanan e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
3. Produksi Senjata, Mesiu, Alat 25200 - - - - - - - - √ - - - Rekomendasi
g. Kepemilikan modal
Peledak, dan Peralatan Perang dari Menteri asing serta lokasi
Pertahanan h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemi-
likan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
Catatan: ...
- 45 -
Catatan:
7. Bidang ...
- 46 -
7. Bidang Pekerjaan Umum
Persyaratan Uraian Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Keterangan
a b c d e f g h i j c d e
1. Jasa Konstruksi (Jasa Pelaksana √ - - - - - - - - - - - - a. Dicadangkan untuk
Konstruksi) yang Menggunakan Usaha Mikro, Kecil,
Teknologi Sederhana dan/atau Menengah dan Koperasi
Risiko Rendah dan/atau Nilai b. Kemitraan
Pekerjaan s/d Rp. 1.000.000.000,-: c. Kepemilikan modal asing
d. Lokasi tertentu
- Pekerjaan Pembersihan dan 41011 e. Perizinan khusus
Penyiapan Lapangan untuk Satu
atau Dua Lantai Bangunan f. Modal dalam negeri
Bertingkat 100%
- Pekerjaan Konstruksi untuk 41013 g. Kepemilikan modal asing
Bangunan Gudang atau Industri serta lokasi
Pabrik h. Perizinan khusus dan
- Pekerjaan Konstruksi untuk 41014 kepemilikan modal asing
Bangunan Komersial i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
- Pekerjaan Konstruksi untuk 41015 khusus
Bangunan Sarana Kesehatan j. Persyaratan kepemilikan
- Pekerjaan Konstruksi untuk 41016 modal asing dan/atau
Bangunan Sarana Pendidikan lokasi bagi penanam
- Pekerjaan Konstruksi untuk 41017 modal dari negara-
Bangunan Hotel, Restoran dan negara ASEAN
Sejenisnya
- Pekerjaan ...
- 47 -
- Pekerjaan ...
- 48 -
- Pekerjaan ...
- 49 -
o Pekerjaan Pemasangan
Kabel dan Fitting Listrik
o Pekerjaan Konstruksi Pagar
o Pekerjaan Plumbing
(Pekerjaan Drain, Termasuk
Menyiapkan Pembuangan
Air Kotor)
o Pekerjaan ...
- 51 -
4. Jasa ...
- 52 -
- Pekerjaan ...
- 53 -
- Pekerjaan ..
- 54 -
- Pekerjaan ...
- 55 -
o Pekerjaan ...
- 56 -
6. Jasa ...
- 57 -
- Jasa ...
- 58 -
Catatan : ...
- 59 -
Catatan:
8. Bidang ...
- 60 -
8. Bidang Perdagangan
Perdagangan
- Survei ...
- 62 -
6. Broker properti...
- 63 -
distribusi ...
- 65 -
Catatan:
4. √ = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
5. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
6. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian.
7. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan
Presiden ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal
berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
9. Bidang ...
- 66 -
- Sarana ...
- 67 -
Golf ...
- 72 -
- Untuk...
- 73 -
26. SPA...
- 74 -
Catatan:
- Luar ...
- 76 -
- Angkutan ...
- 78 -
- Tidak ...
- 81 -
Catatan : ...
- 82 -
Catatan:
1. √ = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
o berbasis ...
- 84 -
7. Pembentukan ...
- 85 -
9. Penyedia ...
- 86 -
Catatan: ...
- 87 -
Catatan:
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
5. *) = Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan dapat melakukan penambahan dan pengembangan dalam rangka pemenuhan modal yang berasal dari
modal asing, yang jumlahnya tidak lebih dari 20% (dua puluh persen) dari seluruh modal dan minimum dimiliki oleh 2 (dua) pemegang saham.
12. Bidang …
- 88 -
12. Bidang Keuangan
8. Perusahaan ...
- 89 -
Catatan:
4. Perusahaan ...
- 91 -
Catatan:
1. √ = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
5. Jasa ...
- 94 -
Catatan:
1. √ = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
15. Bidang …
- 95 -
15. Bidang Pendidikan
3. Pendidikan ...
- 96 -
Catatan: ...
- 97 -
Catatan:
16. Bidang …
- 98 -
16. Bidang Kesehatan
Persyaratan Uraian Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Keterangan
a b c d e f g h i j c d e
1. Usaha Industri Farmasi: - - √ - - - - - - - Maksimal - - a. Dicadangkan untuk
- Industri Bahan Baku Obat 21011 75% Usaha Mikro, Kecil,
- Industri Obat Jadi 21012 Menengah dan
Koperasi
2. Jasa Konsultansi Bisnis dan 70209 - - √ - - - - - - - Maksimal - - b. Kemitraan
Manajemen (Jasa Manajemen 67% c. Kepemilikan modal
Rumah Sakit) asing
d. Lokasi tertentu
3. Jasa Pengetesan Pengujian Kalibrasi 71204 - - √ - - - - - - - Maksimal - - e. Perizinan khusus
Pemeliharaan Dan Perbaikan 49% f. Modal dalam negeri
Peralatan Kesehatan 100%
g. Kepemilikan modal
4. Jasa Pelayanan Akupunktur 86901 - - √ - - - - - - - Maksimal - -
asing serta lokasi
49% h. Perizinan khusus dan
5. Jasa Pelayanan Penunjang Kesehatan 86903 - - √ - - - - - - - Maksimal - - kepemilikan modal
(Jasa Asistensi Dalam Evakuasi 67% asing
i. Modal dalam negeri
Pertolongan Kesehatan Dan 100% dan perizinan
Evakuasi Pasien Dalam Keadaan khusus
Darurat) j. Persyaratan kepemi-
likan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
6. Produsen ...
- 99 -
Catatan: ...
- 103 -
Catatan:
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
Catatan: ...
- 105 -
Catatan:
1. √ = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
ttd.
ttd.