You are on page 1of 6

AUDIT PEMASARAN

Definisi Audit Pemasaran

Dari tahun ke tahun dunia usaha mengalami persaingan yang ketat kepada
perusahaan yang sejenis dan para konsumen pun makin kritis, sebab dengan
banyaknya kebutuhan, konsumen mendapat keuntungan dengan berbagai macam
pilihan produk yang ada sehingga mereka dapat memilih produk yang terbaik
dengan harga yang murah. Oleh karena itu, yang terjadi sekarang ini adalah pasar
pembeli, dimana konsumenlah yang menjadi raja. Di samping faktor eksternal,
perusahaan juga dihadapkan pada permasalahan-permasalahan intern yang tak
kalah beratnya yang mengharuskan perusahaan untuk menyiasati secara baik
segala perkembangan lingkungan yang ada, sebab hal ini sangat menentukan
apakah perusahaan dapat memanfaatkan kondisi lingkungan dan arus perubahan
yang terjadi di sekitarnya dengan menangkap peluang yang ada atau malahan
tersingkir atau tenggelam karena tak dapat menyesuaikan diri dan mengantisipasi
setiap perubahan yang ada. Faktor eksternal dan internal itulah yang
mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan strategi-strateginya, termasuk
strategi pemasaran perusahaan.

Perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mampu


menangkap peluang dengan memenuhi kebutuhan konsumen. Dan perusahaan
harus bisa memperkenalkan produk perusahaan. Fungsi pemasaran bisa dikatakan
sebagai ujung tombak dari keberhasilan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan
menginginkan tiap produk yang dihasilkannya dapat terjual dalam jumlah besar
dan dengan tingkat harga yang memberi keuntungan. Melalui produk yang
dijualnya inilah perusahaan dapat mempertahankan kehidupannya atau menjaga
kestabilan usahanya serta untuk dapat berkembang. Oleh karenanya, tiap
perusahaan merencanakan kegiatan pemasaran produknya, seperti keputusan
mengenai produk yang dibuat, pangsa pasarnya, harga, serta promosinya, jauh
sebelum produk itu diproduksi sampai produk tersebut dikonsumsi oleh konsumen
akhir .

Kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,


sebab tujuan akhir dari konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya (Total Customer Statisfaction). Kepuasan pelanggan
sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada pelanggan apa yang menurut kita
keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta
kapan dan bagaimana mereka menginginkannya atau secara singkat adalah
memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan
pelanggan maka akan memberi nilai tambah pada perusahaan sebab produk yang
dihasilkan perusahaan cocok dan disukai pelanggan dan dapat terjual dengan
sendirinya serta pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada peningkatan
laba perusahaan. Jadi penekanannya adalah pada pemasaran dan bukan pada
penjualan.

Oleh karenanya, untuk mencapai keberhasilan usaha pemasaran dan


menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan tersebut,
maka peran seorang manajer atau direktur pemasaran dituntut aktif untuk
mengintroduksi persiapan pengolahan produk. Haruslah pandai dalam membaca
pasar. Pemasaran mempengaruhi kebijkan perusahaan baik jangka pendek ataupun
jangka panjang dan segala kegiatan itu disebut proses pemasaran. Proses
pemasaran terdiri dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,
merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan
mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.

Banyak perusahaan yang gagal dalam mencapai tujuanya hanya karena


kegagalan dalam memasarkan produknya sebab kebanyakan perusahaan tidak
dipersiapkan untuk mempertahankan keunggulan dalam pemasarannya di tengah-
tengah perubahan yang cepat, diantaranya mengantisipasi keinginan konsumen
yang berubah-ubah dan persaingan yang agresif. Penyebab internal lainnya adalah
karena perencanaan strategi pemasaran tidak secara matang dibuat, kurang terlatih
dan kurangnya motivasi dari tenaga penjual/ marketing serta tidak sejalannya
antara perencanaan yang dibuat dengan pelaksanaan di lapangan..

Fungsi pemasaran harus dilaksanakan secara efisien, ekonomis dan efektif


untuk mencapai suatu kondisi perusahaan yang sehat karena fungsi ini biasanya
mengerahkan sumber daya dalam jumlah yang besar dan merupakan fungsi yang
menentukan volume penjualan perusahaan, sehingga apabila terjadi
penyimpangan akan mengakibatkan kerugian yang cukup material dan
mempengaruhi tingkat penjualan. Efisiensi design dan efisiensi implementasi dari
suatu program pemasaran perusahaan dapat diukur melalui suatu audit pemasaran.

Audit pemasaran merupakan bagian dari pengendalian internal yang


mengaudit operasional perusahaan. Hal yang penting dalam pelaksanaan audit
adalah menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan terhadap peraturan atau
standar-standar yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan perusahaan dapat
mengontrol fungsi yang dimaksud secara maksimal, dalam hal ini fungsi
pemasaran. Hasil dari audit ini digunakan oleh manajemen puncak sebagai
masukan dalam proses pengambilan keputusan. Fungsi utama audit pemasaran
adalah untuk menguji dan menilai tujuan dan kebijakan pemasaran yang akan
mengarahkan perusahaan, sehingga merupakan alat bagi manajer pemasaran
untuk dapat mendeteksi dan mengungkapkan permasalahan yang dihadapi.

Tujuan dari audit pemasaran

Fungsi dari audit pemasaran adalah untuk mengetahui gamabran secara


objektif mengenai kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang
terjadi dalam upaya pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan. Selain itu untuk mengidentifikasi berbagai macam ancaman pemasaran
yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan.

Tipe audit pemasaran

Terdapat dua tipe audit yaitu audit fengsional yang dilakukan terhadap
segala aktivitas penjualan dan iklan dan audit menyeluruh yang mengaudit seluruh
fugsi pemasaran keseluruhan. Pada umumnya audit yang dilaksanakan merupakan
campuran keduanya. Audit pemasaran dilakukan juga ketika terdapat indikasi atau
terjadi perubahan dalam pemasaran. Selain itu juga dapat dibagi dalam dua
bentuk yaitu audit internal dan eksternal. Perusahaan yang melakukan audit
dihadapkan pada dua jenis variabel. Yang pertama adalah variabel yang tidak
dapat dikontrol langsung oleh perusahaan. Variabei ini biasanya mengambil
bentuk apa yang dapat dijelaskan sebagai variabel lingkungan, pasar, dan
persaingan. Yang kedua adalah variabel yang dapat dikontrol secara penuh oleh
perusahaan Variabel ini kita sebut sebagai variabel operational (operational
variables). Variabel ini memberikan kita suatu arahan mengenai cara membentuk
suatu audit yaitu, dalam dua bentuk-audit eksternal (external audit) dan audit
internal (internal audit).

Audit eksternal berhubungan dengan variabel yang tidak dapat dikontrol,


dan audit internal berhubungan dengan variabel yang dapat dikontrol. Audit
eksternal dimulai dengan suatu pengujian informasi tentang keadaan ekonomi
secara umum, dan dilanjutkan dengan pandangan tehadap kesehatan dan
pertumbuhan pasar yang dilayani oleh perusahaan. Tujuan dari audit intenal
adalah untuk menilai sumber daya organisasi dalam kaitannya dengan lingkungan
dan sumber daya pesaing.

Pelaksana audit pemasaran

Pada umumnya audit dilakukan oleh auditor internal karena pihak internal
adalah yang palin paham tentang keadaan perusahaan secara menyeluruh tetapi
tidak menutup kemungkinan juga dilakukan oleh auditor eksternal, hal ini pada
umumnya untuk meningkatkan objektifitas dan independensi.

Ruang lingkup audit pemasaran

1. Audit lingkungan pemasaran, mencakup termasuk penilaian terhadap


pelanggan, pesaing, dan yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan.

2. Audit strategi pemasaran, mennetukan bahwa perusahaan telah


menetapkan strategi yang selaras degngan tujuan nya sesuai
lingkungan yang dihadapi.

3. Audit organisasi pemasaran, menilai kemampuan organisasi pemasaran


dalam mencapai tujuan.

4. Audit sistem pemasaran, menganalisis prosedur untuk memperolah


informasi perencanan dan pengendalin pemasaran.

5. Audit produktivitas pemasaran, menganalisis produktivitas dan


profitabilitas produk yang ada dalam pasar.

6. Audit fungsi pemasaran, analisis secara mendalam terhadap bauran


pemasaran.
Tahapan – tahapan audit pemasaran

1. Audit pendahuluan

2. Pengujian SPI

3. Audit lanjutan

4. Pelaporan

Secara garis besar adlah sama dengan fungsi SDM dan produksi.

Ruang Lingkup

1. Proses manajemen pemasaran:

a. Menentukan konsumen sasaran, yaitu menentukan posisi


perushaaan dimana perushaaan akan bersaing, yaitu dengan
menetapkan segmentasi pasar, menetapkan sasaran konsumen
selanjutnya menentukan dimana prusahaan memposisiskan diri.

b. Mengembangkan bauran pemasaran, agar kegiatan perushaaan


dapat maksimal perushaan menggunakan bauran pemasaran yaitu
terdiri dari produk, harga, promosi, tempat, dan promosi. Bauran
pemasaran ini harus tepat untuk memaksimalakn fungsi pemasaran.

c. Mengelola upaya pemasaran, terdiri dari perencanaan,


implementasi, dan pengevaluasian fungsi pemasaran.

2. Audit lingkungan pemasaran

Terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang berpengaruh


kemampuan perushaaan dalam mengembangakan transaksi yang
berhasil dengan konsumen yang terdiri dari lingkungan mikro yaitu
perushaan, pemasok, perantara, dan pelanggan serta pesaing.
Lingkungan makro yaitu alam, teknologi, politik, budaya.

3. Audit startegi pemasaran

Yaitu suatu kumpulan keptusuan dan tindakan yang menghasilkan


formulasi yang idrancang untuk memenuhi sasaran perushaan.

4. Audit sistem pemasaran, audit manajemen pada fungsi system


informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan system
informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai
informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem
informasi mencerminkan system pengendalian yang diterapkan
perusahaan. Oleh karena itu, keandalan system suatu system informasi
berhubungan erat dengan keandalan system pengendalian yang
diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan system informasi ini
dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah
tercapai atau tidak. dimana informasi dapat diperoleh dari catatan
internal, intelejen pemasaran, dan riset pemasaran.

5. Audit organisasi pemasaran

6. Audit fungsi pemasaran

Dimana dalam setiap objek audit ini akan disusun ke dalam program kerja
audit yaitu tentang apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan audit
yang telah dtetapkan lalu dalam setiap objek akan dilakukan pedalaman dengan
membuat semacam kertas kerja yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan
untuk menilai pelaksanaan program kerja dalam setiap objek yang ada tersebut.
Dari sini nantinya akan didapatkan temuan-temuan audit yang akan digunakan
sebagai bahan pelaporan audit.

Tujuan Audit Manajemen

Audit manajemen bertujuan untuk mengindentifikasi kegiatan, program dan


aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang
diberikan nantinya dapat di capai perbaikan atas pengelolaan berbagai program
dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Berkaitan dengan tujuan ini titik berat
audit diarahkan terutama berbagai objek audit yang diperkirakan dapat diperbaiki
di masa yang akan datang, disamping juga mencegah kemungkinan terjadinya
berbagai kerugian.

You might also like