You are on page 1of 4

GEJALA DIASTROPISME DAN VULKANISME

1. Diastropisme
Yaitu semua peristiwa yang berhubungan dengan kekuatan gaya tarik menarik pada
bagian kulit muka bumi sehingga menghasilkan bentuk patahan dan lipatan. Patahan akan terjadi
bila struktur batuan mendapatkan tekanan yang sangat besar yang melewati batas titik patah
batuan, sedangkan akan terjadi lipatan jika tekanan horizontal saling bertemu pada suatu titik
batuan yang elastis.
a. Patahan
Patahan dibedakan dalam beberapa bentuk sebagai berikut:
1) Patahan normal yaitu patahan yang arah lempeng batuannya mengalami
penurunan yang mengikuti arah
gaya berat.
2) Patahan reverse yaitu patahan yang arah lempeng batuannya bergerak naik
berlawanan dengan arah gaya
berat.
3) Patahan slip fault yaitu patahan yang dipengaruhi oleh dua tenaga penggerak
lapisan batuan yang saling
bertemu berawanan arah.

b. Lipatan
Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan:
1) Lipatan tegak yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal dan sinklinal dengan
letak yang simetrik terdapat
sumbu lipatan di sampingnya.
2) Lipatan miring yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal agak miring
3) Lipatan menggantung yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal dan sinklinal
yang lebih miring daripada lipatan miring.
4) Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa antikinal yang
relatif sejajar.
5) Lipatan rebah yaitu lipatan yang terjadi karena adanya tekanan yang kuat
yang mendorong bagian dasar dari lipatan.

2. Vukanisme
Yaitu peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma ke permukaaan bumi.
Magma sendiri merupakan campuran batuan cair pijar, liat, dan sangat panas yang terdapat pada
lapisan kerak bumi. Magma ketika sudah sampai di permukaan bumi disebut sebagai lava.

Ada tiga zona tempat terjadinya vulkanisme, yaitu:


1) Vulkanisme pada zona divergen, yaitu gunung api yang muncul pada
jalur rekahan antar lempeng kerak bumi. Magma pada gunung api zona
ini berasal dari lapisan astenosfer/mantel bumi, yang keluar melalui
sela-sela retakan lempeng. Magmanya sangat cair, sehingga tidak
menghasilkan letusan yang eksplosif. Apabila terjadinya di tengah laut,
menghasikan relief yang berupa igir tengah samudera (mid oceanic
ridge), yakni igir yang memanjang sepanjang jalur rekahan lempeng
atau berupa dataran lava yang luas.
2) Vulkanisme pada zona konvergen, yaitu gunung api yang muncul pada
zona pertemuan antara dua lempeng kerak bumi. Magmanya berasal dari
pencairan endapan laut yang berasal dari darat ketika menyusup
(subduksi) ke bawah lempeng benua. Endapan tersebut mempunyai
tekanan yang besar dan bersuhu panas, yang semakin lama semakin
bertambah, sehingga mempunyai kekuatan untuk mendesak keluar, yang
biasanya menhasilkan letusan yang dahsyat. Gunung api yang dihasilkan
umumnya berbentuk kerucut, karena material letusannya yang
cenderung kental padat. Contoh gunung api pada zona ini antara lain:
gunung Kelud, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Gunung Fujiyama.

3) Vulkanisme pada tengah lempeng kerak bumi yaitu gunung api yang
muncul di tengah-tengah lempeng kerak bumi tanpa adanya retakan.
Magmanya berasal pencairan astenosfer di bawah kerak bumi karena
adanya penumpukan mineral radioaktif. Pencairan tersebut
menyebabkan kerak bumi menjadi tipis dan mudah ditembus oleh
magma, dan biasanya magmanya sangat cair serta tidak menghasilkan
letusan yang hebat.
Dilihat dari bentuknya, gunung api dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Gunung api kerucut (strato)
Gunung api ini terbentuk karena letusan (eksplosif) serta lelehan (efusif)
terjadi secara bergantian, sehingga terjadi penyusunan material
pembentuk tubuh gunung api yang beragam, yang semakin tinggi dan
mengerucut seiring dengan semakin seringnya terjadi letusan.
2) Gunung api perisai (tameng)
Yaitu gunung api yang berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan
magma yang bersifat sangat cair, sehingga membentuk lereng yang
sangat landai, dengan kemiringan 1° - 10°.
3) Gunung api maar (corong)
Yakni gunung api yang berbentuk seperti corong, terbentuk karena
letusan yang hebat disertai dengan keluarnya gas yang menhilangkan
bagian puncak gunung, sehingga terbentuk kawah yang dikelilingi
tanggul. Bagian lekuk kawah biasanya ada yang terisi air yang
menyebabkan terjadinya danau kawah.

You might also like