Professional Documents
Culture Documents
Milik Negara
OPKR 50-011 B Tidak Diperdagangkan
PERBAIKAN
SYSTEM
PENGAPIAN
PERBAIKAN
SYSTEM
PENGAPIAN
Tim Penulis:
1. Abdurahman Hidayat, S.Pd
2. Drs. Bambang Sujatmiko
3. Kosim, S.Pd
Fasilitator:
Drs. Abdullah
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-
program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun
perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual
terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian
yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi),
Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya
Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik
Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik
Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio
Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik,
Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin
(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar
Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik
Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency
Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber
belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK
dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri
atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru
(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan
Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
BAB. I PENDAHULUAN
A. Deskripsi ....................................................................... 1
B. Prasyarat .......... ............................................................ 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................ 2
D. Tujuan Akhir ...... ........................................................... 3
E. Kompetensi ................................................................. 5
F. Cek Kemampuan ......................................................... 8
BAB. II PEMELAJARAN
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul
Kerjakan
Cek Kemampuan
Nilai ≥ 7 Y
T
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan
Evaluasi
T Y
Modul
Nilai ≥ 7 berikutnya/Uji
Kompetensi
A. Deskripsi
Modul ini terdiri atas tiga kegitan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas
tentang fungsi dan cara kerja komponen sistem pengapian konvensional.
Kegiatan belajar 2 membahas sistem pengapian elektronik dan macam-
macamnya. Kegiatan belajar 3 membahas tentang: Perbaikan dan
penyetelan komponen sistem pengapian.
B. Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik
Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti
terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan
modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-50-011B antara lain adalah
OPKR-50-008B.
D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari kegiatan belajar pada modul ini adalah:
1. Memberikan dasar-dasar pengetahuan clan keterampilan tentang
melakukan pemeriksaan sistem pengapian.
KOMPETENSI/ JAWABAN
BILA JAWABAN “YA”
SUB PERNYATAAN YA TIDAK
KERJAKAN
KOMPETENSI
Memperbaiki Saya dapat
sistem menjelaskan fungsi
pengapian dan dan cara kerja Soal Tes Formatif 1.
komponennya komponen sistem
pengapian elektronik.
Saya dapat
menjelaskan macam-
macam dan cara Soal Tes Formatif 2.
kerja sistem
pengapian elektronik.
Saya dapat
melakukan perbaikan
Soal Tes Formatif 3.
dan penyetelan
sistem pengapian.
Suatu kegiatan pendidikan clan latihan (Diklat) menjadi jelas dan terlihat titik
bidiknya hingga dapat membuahkan hasil kompetensi clan sub kompetensi yang
baik bagi para peserta Diklat, maka peserta Diklat terlebih dahuiu harus
menentukan sasaran dengan menjabarkan sebuah rencana kegiatan belajar.
Untuk itu isilah format berikut ini sesuai maksud dari masing-masing kolom pada
table di bawah ini. lakukanlah konsultasi secara kontinyu kepada
Guru/Pembimbing.
b. Uraian Materi
1. Tujuan Sistem Pengapian
Tujuan penggunaan system pengapian pada kendaraan adalah
menyediakan percikan bunga api bertegangan tinggi pada busi untuk
membakar campuran udara/bahan bakar di dalam ruang bakar engine.
b. Ignation Coil
c. Distributor
e. Busi
Rangkaian Primer
- Kondensor
b. Kondensor
Kondensor
Kondens
or
Tahap 4
Titik Putar
Catatan:
Kerjasama antara pemaju pengapian sentrifugal dan
kevacuuman secara otomatis memberikan perubahan yang
pasti terhadap saat pengapian pada setiap rentang kerja
engine.
Sudut Dwell
Sudut Dwell adalah besarnya sudut putaran bubungan distributor
saat kontak poin menutup. Sudut Dwell yang tepat sangat penting
pada coil pengapian. Coil pengapian, agar dapat bekerja dengan
baik memerlukan waktu aliran arus yang mengalir pada lilitan
primer cukup lama agar mampu membangkitkan medan magnet
yang kuat di sekitarnya. Kekuatan medan magnet digunakan untuk
memotong liiitan sekunder agar menghasilkan tegangan yang
diperlukan untuk menyalakan busi.
a.
c.
Keterangan:
a) Kontak Poin Tertutup
b) Celah Kontak Poin Besar, sudut Dwell kecil
c) Celah kontak Poin kecil, sudut Dwell besar
Celah kontak poin dapat merubah sudut dwell. Celah kontak poin
yang sempit akan menaikkan sudut dwell. Ini berarti kontak poin
tertutup lebih cepat dan menutupnya terlambat dan ini
meningkatkan sudut dwell.
Besarnya sudut dwell dapat di tentukan dengan rumus:
60% x 360/n.
n = jumlah selinder.
e. Busi
Ceramic Insulator
Center Electrode
Glass Seal
Resistor
Gasket
Copper
Core
Nose Insulator
Ground
Electrode
c. Rangkuman
Distributor berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan
tinggi yang dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan sekunder pada
ignation coil ke busi pada tiap-tiap selinder sesuai dengan urutan
Kondensor mencegah percikan bunga api pada kontak poin pada saat
kontak poin tersebut mulai membuka. Arus yang berlebihan mengalir ke
dalam kondensor pada saat kontak point terpisah.
Sudut Dwell adalah besarnya sudut putaran bubungan distributor saat
kontak poin menutup. Besarnya sudut dwell dapat ditentukan dengan
rumus:
Sudut Dwell = 60 % x 360
n
n = jumlah selinder
d. Tugas
1. Pelajari modul sistem pengapian konvensional secara seksama!
2. Gambarkan rangkaian sistem pengapian konvensional!
3. Buatlah analisa gangguan sistem pengapian!
4. Lakukan kegiatan praktik sesuai dengan buku panduan (manual
book)!
5. Diskusikan dengan teman tentang hal-hal yang baru Anda
dapatkan!
f. Kunci Jawaban
1. Fungsi sistem Pengapian adalah menyediakan percikan bunga api
bertegangan tinggi pada busi untuk membakar campuran
udara/bahan bakar di dalam ruang bakar engine.
2. Gambar rangkaian sistem pengapian konvensioal.
2. Keselamatan kerja
a) Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya
b) Ikuti instruksi dari Instruktur
c) Ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja
d) Mintalah izin dari Instruktur Anda bila hendak melakukan
pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja
e) Bila perlu mintalah buku manual
3. Langkah kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik sesuai yang dibutuhkan
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh
Guru/Instruktur
c) Lakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sistem pengapian
d) Perhatikan komponen-komponen sistem pengapian
e) Gambarkan wearing sistem pengapian sesuai dengan bahan
yang dipraktikkan
f) Diskusikan dan buatlah catatan penting kegiatan praktik
g) Setelah selesai praktik bereskan kembali peralatan dan bahan
yang telah digunakan.
b. Uraian materi
1. Perbandingan Rangkaian Pengapian
Perbedaan utama antara pengapian elektronik dengan yang
menggunakan kontak poin adalah pada bagian rangkaian primer. Kontak
poin digantikan oleh pembangkit sinyal elektronik dlan sebuah unit
pengendaii pengapian elektronik.
Pembangkit sinyal digunakan untuk memberikan impuls listrik untuk
memberikan sinyal saat pengapian pada inti pengendali pengapian
elektronik.
Unit pengendali akan mensaklarkan rangkaian primer pengapian sebagai sinyal
oleh pembangkit sinyal.
Pick_Up Magnetik
+V
Tegangan Keluaran
-V
Medan magnet
Chip Hall
Signal Output
Signal Output:
V1 = Kecepatan Rendah
V2 = Kecepatan Tinggi
Penghimpun Medan
Magnet
Sudu
Magnet
LED
+2.4 V
Va
+0.2 V
Waktu
Saklar Start
Pengapian
Keuntungan-keuntungan:
a) System CDI tidak tergantung waktu (sudut dwell) untuk
memastikan magnetic coil pengapian terpenuhi
sepenuhnya.
b) Dapat beroperasi pada frekuensi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan system pengapian elektronik dan kontak
tradisional.
Tujuan
Konstruksi
Magnet
Fly-wheel
Kapasit
or
Unit
Pelumas
Cara Kerja
Medan magnet yang terdapat pada fly-wheel sejajar
dengan inti armatur pengapian. Pada saat fly-wheel
berputar tegangan AC diinduksikan pada rangkaian primer.
Lilitan
Armature Sekunde Lilitan
Pengapian Primer
Kontak
Poin
c. Rangkuman
Perbedaan utama antara pengapian elektronik dengan yang menggunakan
kontak poin adalah pada bagian rangkaian primer. Kontak poin digantikan
oleh pembangkit sinyal elektronik dan sebuah unit pengendali pengapian
elektronik. Pembangkit sinyal digunakan untuk memberikan impuls listrik
untuk memberikan sinyal saat pengapian pada inti pengendali pengapian
elektronik. Unit pengendali akan mensaklarkan rangkaian primer pengapian
sebagai sinyal oleh pembangkit sinyal.
Keuntungan system pengapian elektronik:
1. Tidak menggunakan kontak poin
2. Tidak memerlukan perawatan kontak poin
3. Sudut Dwell ditetapkan oleh unit pengapian
4. Saat pengapian lebih tepat
5. Percikan bunga api lebih besar dan lebih lama sangat berguna untuk
mengendalikan emisi gas buang
d. Tugas
1. Pelajari sistem pengapian elektronik secara seksama!
2. Gambarkan rangkaian sistem pengapian elektronik!
3. Buatlah analisa gangguan pada sistem pengapian elektronik!
4. Diskusikan dengan teman tentang hal-hal yang baru Anda dapatkan
mengenai sistem pengapian dan kendala-kendalanya!
f. Kunci Jawaban
1. Keuntungan system pengapian elektronik:
- Tidak menggunakan kontak poin
- Tidak memerlukan perawatan kontak poin
- Sudut Dwell ditetapkan oleh unit pengapian
- Saat pengapian tebih tepat
- Percikan bunga api lebih besar dan lebih lama sangat berguna untuk
mengendalikan emisi gas buang
2. Komponen Sensor penghimpun magnet (Magnetic Pick-up Sensor) adalah:
lilitan kawat dan inti magnet permanen. Magnet permanen membentuk
medan magnet di sekeliling lilitan kawat.
3. Sinyal tegangan ini diperkuat oleh ECU.Penghimpun magnet yang
digunakan pada system pengendali elektronik mencakup:
- Sensor posisi poros engkol
- Sensor kecepatan kendaraan
- Penghimpun saat pengapian
4. Cara kerja pembangkit pulsa Hall efek adalah tutup sudu berputar dan
sakelar efek Hall ditempatkan sedemikian rupa sehingga sudu-sudu dapat
melalui celah sakelar saat sudu-sudu berputar. Bila tidak ada sudu yang
berada di celah medan magnet menyebabkan munculnya tegangan hall.
Bila sudu berada diantara celah, medan magnet terhalang dari bagian
sensor. Tidak akan ada tegangan Hall yang muncul. Frekuensi (kecepatan)
Kelemahan-Kelemahan:
Untuk banyak aplikasi durasi bunga api terlalu singkat untuk memperoleh
pengaian yang dapat diandalkan.
g. Lembar Kerja
1. Alat dan bahan
- 1 Unit engine stand
- Peralatan tangan
- Avo meter
- Lap/majun
- Tool box
- Tacho meter
- Dwell tester
- Timming light
2. Keselamatan kerja
- Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya
- Ikuti instruksi dari Instruktur
- Ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja
- Mintalah izin dari Instruktur Anda bila hendak melakukan pekerjaan
yang tidak tertera pada lembar kerja
- Bila perlu mintalah buku manual
4. Tugas
1. Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas!
2. Buatlah rangkuman pengetahuan yang baru Anda peroleh setelah
mempelajari materi kegiatan pelajaran
3. Jika belum mengerti tanyakan pada Instruktur dan pelajari kembali
materi
b. Uraian materi
Sistem pengapian kendaraan bermotor sangatlah tahan uji, tetapi
sebagaimana ditetapkan pabrik pembuatnya, pemeliharaannya harus
dilakukan secara berkala agar tetap tahan uji. Untuk memeriksa system
pengapian lakukan hal berikut:
1. Secara visual periksalah
- Kabel-kabel tegangan tinggi, apakah isolasinya robek, terbakar atau
aus
- Kabel-kabel tegangan rendah, apakah terbakar, aus atau retak dan
rusak atau bagian-bagian tengah pada terminal-terminalnya
berjuntai
- Koil pengapian oli bocor, retak atau isolasinya teriris dan kontainer
bagian luarnya rusak
- Tutup distributornya retak, isolasinya teriris dan lemah atau klip
(jepitan) pengkelemnya patah
- Selang-selang vacuumnya retak, terbakar atau ada tanda-tanda aus
Distributor
Cap
- Bersihkan busi
Electrode
Before Filing
After Filing
Peringatan:
- Seringkali firing order tersebut timbul pada inlet manifold tetapi bila
tidak dapat ditemukan, baca lagi manual bengkelnya.
- Ikuti alur kabel tegangan tinggi yang dihubungkan pada busi nomor
satu kembali menuju tutup distributor.
Catatan:
Pada beberapa distributor, terminal pada sisi badan harus dilonggarkan
agar kabelnya dapat dilepaskan.
LT. Lead
Screws Earth
Lead
Gambar 41. Memeriksa Kontak Poin
Filed
Points
Worn
Points
Gambar 44. Membersihkan Point-point
- Berikan sedikit gemuk yang titik cairnya tinggi pada rubbing block
dari moving point.
- Tempatkan kontak poin pada posisinya yang tepat, masukkan
skrupskrup penahan dan kencangkan perlahan-lahan.
Catatan:
Servis system pengapian belumlah selesai sampai sudut dwell dan timing
(waktu) pengapian telah diperiksa dan disetel.
Catatan:
Untuk memperbesar sudut dwell kecilkan celah point. Untuk memperkecil
dwell besarkan celah point.
- Matikan engine
- Lepaskan selang vacuum dan hubungkan selang tersebut ke
distributor
- Hidupkan engine dan aturlah putaran idle (langsam) sesuai
putaran yang ditetapkan
- Matikan engine dan lepaskan tachometer dan timing light.
Lakukan road test terhadap kendaraan
Catatan:
Dengarkan bila ada suara yang tidak normal, seperti
'ketukan'('pinking’).
c. Rangkuman
Ceklah dan gantilah satu kabel setiap saat untuk mencegah susunan
pengapian tertukar. Inhibitor uap lembab seringkali tersemprot ke kabel-
kabel dan konektor-konektornya. Beberapa distributor mempunyai penutup
debu diantara bagian sekunder dan bagian primernya. Penutup debu ini
harus dipasang sebelum rotor dipasang. Kondisi engine dapat ditentukan
degan cara membedakan busi dengan tabel kondisi busi.
Servis ini dapat dilakukan pada saat bagian (section) bertegangan tinggi
distributornya diganti pada beberapa distributor, terminal pada sisi badan
harus dilonggarkan agar kabelnya dapat dilepaskan. Selalulah mengganti
point-point sesuai jadwal waktu servisnya. Pada hampir semua kasus
perangkat point yang sangat berkarat atau pitted harus diperbaharui.
Jangan memutar engine pada kipas angin bila businya terpasang karena
kipas anginnya dapat rusak. Saat pengapiannya tepat bila tanda timing
d. Tugas
Pada penilaian unjuk kerja yang akan dilakukan Siswa dipersyaratkan
menampilkan kemampuan sesuai dengan urutan tugas yang disusun
dalam analiisis pokok bahasan, untuk itu disarankan kepada Siswa selalu
berkonsultasi dengan Guru/Pembimbing dalam melaksanakan suatu tugas
dan revisi terhadap teori yang dipelajari.
Untuk mendapatkan kemampuan yang sesuai dengan kriteria standar
yang harus di capai oleh Siswa yang dianggap kompeten adalah
Persyaratan Memperbaiki System Pengapian dan komponennya dimana
sistem perbaikan ditentukan berdasarkan spesifikasi pabrik. Memperbaiki
Sistem Pengapian dan Komponennya sesuai dengan Prosedur Operasi
Standar dimana dalam pengerjaannya sesuai dengan undang-undang K 3
(keselamatan dan kesehatan kerja).
f. Kunci Jawaban
1. Cara mengatur celah busi:
(a) Pilihlah ukuran kawat yang telah direkomendasi pabrik
pembuatnya.
(b) Bengkokkan elektroda massa sampai sight resistance (resistansi
yang terlihat) terasa pada wire gauge pada saat elektroda tersebut
melewati celah.
2. Cara mengatur celah point adalah:
(a) Putarlah engine sampai rubbing block pada moving point berada
pada point tertinggi dari cam lobe.
(b) Tempatkan feeler gauge diantara kontak point atau rubbing block
sebagaimana ditentukan oleh pabriknya dan longgarkan skrup-
skrup penguat.
(c) Aturlah kontak-kontaknya.
(d) Kencangkan skrup-skrup dan periksalah celahnya dengan feeler
gauge.
(e) Feeler gauge tersebut harus masuk tepat diantara kontak pointnya.
(f) Untuk mengatur kembali celah, longgarkan skrup sebagian (hanya
dengan jari) dan gerakkan kontak point yang telah ditentukan
tersebut sehingga menghasilkan celah yang sesuai.
(g) Kencangkan skrup-skrup.
g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
- Volt meter
- Obeng + (Kembang ) dan - (Min)
- Kunci Pas
- Kunci Ring
- Dial gauge
- Dwell tester
- Timing Light
- Feeler gauge
- Ware gauge (pengukur celah busi)
- Satu unit died Engine
2. Keselamatan kerja
- Persiapkan tempat kerja yang bersih
- Gunakan pakaian kerja
- Simpan alat pada tempat yang aman
- Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan praktik
b. Lakukan pemeriksaan dan penyetelan komponen sistem pengapian
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik secara ringkas clan jelas!
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang baru Anda peroleh
c. Jika belum mengerti pelajari kembali dan tanyakan pada Instruktur
B. PERTANYAAN
1. Jelaskan tujuan system pengapian pada kendaraan?
2. Gambarkan rangkaian system pengapian konvensional?
3. Jelaskan fungsi setiap komponen system pengapian berikut!
a. Coil Pengapian
b. Distributor
c. Kondensor
d. Busi
4. Jelaskan kerja coil pengapian saat kontak poin tertutup dan saat kontak poin
terbuka!
5. Jelaskan mengapa sudut Dwell yang tepat penting untuk mendapatkan
pengapian yang baik!
6. Jelaskan keuntungan system pengapian elektronik!
7. Pada gambar di bawah ini tunjukkan komponen yang digunakan pada kontruksi
sensor posisi poros engkol dudukan distributor.
Kunci Jawaban
1. Tujuan system pengapian pada kendaraan.
Jawaban:
- Untuk menyediakan percikan bunga api untuk membakar bahan bakar
di dalam ruang pembakaran.
Keterangan:
1. Batere 2. Kunci Kontak 3. Coil Pengapian
4. Distributor 5. Kapasitor 6. Kontak poin
7. Busi 8. Kabel Busi
Jawaban:
Agar secara otomatis merubah saat pengapian sesuai perubahan
putaran engine.
3. Jelaskan fungsi setiap komponen system pengapian berikut!
Jawaban:
a. Coil Pengapian: Untuk merubah tegangan rendah menjadi
tegangan tinggi untuk dapat menghasiljan percikan bunga api.
b. Distributor: Dudukan Cam dan kontak poin. Dudukan untuk
perangkat pemaju pengapian. Mendistribusikan listrik tegangan
tinggi pada busi yang tepat (sesuai urut-urutan pengapian).
c. Kondensor: Menbantu kolapnya medan magnet dan mencegah
terjadinya percikan bunga api pada kontak poin.
4. Jelaskan kerja coil pengapian saat kontak poin tertutup dan terbuka!
Jawaban:
Arus (istrik mengalir melalui rangkaian primer dan tiiitan primer coil
menghasilkan induksi medan magnet di sekeliling lilitan coil (inti coil)
Pada saat kontak poin terbuka arus primer berhenti, medan magnet
kolap. kolapnya medan magnet menghasilkan induksi tegangan tinggi
pada lilitan sekunder.
5. Jelaskan mengapa sudut Dwelt yang tepat penting untuk mendapatkan
pengapian yang baik!
Jawaban:
Sudut Dwell yang tepat penting untuk menghasilkan kejenuhan medan
magnet coil pengapian dan mengurangi kerusakan kontak poin.
6. Jelaskan keuntungan system pengapian elektronik!
Jawaban:
a. Tidak menggunakan kontak poin
b. Tidak memerlukan perawatan kontak poin
c. Sudut Dwell ditentukan oleh unit pengapian
d. Saat penyalaan lebih tepat
e. Percikan bunga api lebih lama dan lebih besar
7. Pada gambar di bawah ini tunjukkan komponen yang digunakan pada
kontruksi sensor posisi poros engkol dudukan distributor.
Jawaban: Tutup Sudu
Rotary
Penghimpun
Medan
Sudu
Sakelar Efek
Hall
Kriteria kelulusan:
70 s/d 79 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s/d 89 : Memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s/d 100 : Diatas minimal tanpa bimbingan
Hasil
Kriteria Aspek yang harus pemeriksaan
Kesimpulan
Unjuk Kerja dilakukan dan
pengukuran
1.1. Melepas
rangkaian
kelistrikan
pada ignition
coil
1.2. Memeriksa
tahanan
Memeriksa external
ignition coil resistor
1.3. Memeriksa
tahanan
primary
1.4. Memeriksa
nilai tahan
secondary coil
1.5. Memeriksa
2.10. Memeriksa
Kerja
sentrifugal
advance
3.1.Memeriksa
Kondisi busi
- Memeriksa
keausan
Melepas elektrode
semua busi busi
- Memeriksa
keretakan
isolator busi
4.1.Memasang
busi dengan
Memasang benar (torsi
busi kekencangan
sesuai, tidak
miring)
5.1.Memasang
Merakit
Plat dudukan
distributor
platina
sesuai SOP
dengan benar
5.2.Memasang
vacum
5.3.Memasang,
memeriksa
kontak platina
dan menyetel
celah platina
sesuai SOP
5.4.Memasang
condensor
Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul berikutnya, sebaliknya apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus maka,
peserta diklat tersebut harus mengulang modul ini clan tidak di perkenankan
untuk melanjutkan ke modul yang selanjutnya.